You are on page 1of 5

BAB V MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN

A MAKNA KERAGAMAN MANUSIA

Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau berjenis jenis seperti halnya
binatang dan tumbahan. Manusia sebagai mahluk Tuhan tetaplah berjenis satu. Keragaman manusia
dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Perbedaan itu ada karena maisia adalah
mahluk individu yang setiap individu memiliki ciri-ciri khas tersendiri Perbedaan itu terutama ditinjau
dari sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Dalam kehidupan sehari-hari kita akan,
menemukan keragaman akan sifat dan ciri-ciri khas dari setiap orang yang kita jumpai. Jadi manusia
sebagai pribadi adalah unik dan beragam.

Selain mahluk individu, manusia juga mahluk sosial yang membentuk kelompok persekutuan hidup. Tiap
kelompok persekutuan hidup manusia juga beragam. Keragaman manusia baik dalam tingkat individu di
tingkat masyarakat merupakan tingkat realitas atau kenyataan yang meski kita hadapi dan alami.
Keragaman individual maupun sosial adalah implikasi dari kedudukan manusia, baik sebagai mahlick
individu dan mahluk sosial. Kita) sebagai individu akan berbeda dengan seseorang sebagai individu yang
lain. Demikian pula kita sebagai bagian dari satu masyarakat memiliki perbedaan dengan masyarakat
lainnya. Kehidupan masyarakat di Indonesia yang sangat beragam disebabkan beberapa faktor
penyebab antara lain

1. Lingkungan fisik dan geografis

Perbedaan lingkungan fisik berdampak pada mata pencaharian dan tradisi sosial budaya. Lingkungan
fisik yang dimaksud seperti pegunungan, pantai, laut, tanah datar dan lainnya. Secara geografis negara
Indonesia juga berbentuk kepulauan, sehingga masing-masing pulau memiliki karakteristik yang unik.

2. Keyakinan atau agama

Perbedaan keyakinan atau agama akan mempengaruhi kehidupan suatu masyarakat sesuai dengan
keyakinan dan agamanya. Masing-masing keyakinan atau agama juga memiliki tata cara peribadatan

Keragaman dalam Dinamika Sosial Budaya-27

kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berbeda beda sesuai dengan keyakinan yang dianutnya.
3. Kehidupan sosial budaya

Antara suatu daerah dengan daerah yang lainnya memiliki berbagai perbedaan dalam kehidupan sosial
budaya. Kehidupan sosial budaya di suatu daerah memengaruhi kehidupan lainnya. Sehingga muncul
keragaman bangsa Indonesia. .

4. Faktor sejarah

Daerah yang sejarahnya banyak dipengaruhi persebaran agama Islam, maka daerah tersebut
mempunyai budaya sesuai nilai-nilai Islam Daerah tersebut akan berbeda dengan daerah yang
sejarahnya banyak dipengaruhi agama lain.

B. MAKNA KESETARAAN MANUSIA

Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Jadi, kesetaraan juga dapat disebut kesederajatan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sederajat artinya sama tingkatan (kedudukan. Pangkat).
Dengan demikian, kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak
lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain. Setiap manusia memiliki satu kedudukan yang
samu dan satu tingkatan hierarki, dalam bidang apapun tanpa membedakan jenis kelamin, keturunan
kekayaan, suku bangsa, dan lainnya.

Adanya persamaan kedudukan ini berimplikasi pada pengakuan kesetaraan sosial yang mencakup
kewajiban dan hak yang sama atas hukum, merasakan keamanan, memperolehkan hak suara,
mempunyai kebebasan untuk berbicara dan berkumpul. Hak-hak ini dapat pula termasuk adanya akses
untuk mendapatkan pendidikan perawatan kesehatan dan pengamanan sosial lainnya yang sama dalam
kewajiban yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Semangat kesetaraan adalah bagaimana perbedaan yang ada tetap hidup dengan serasi dan selaras,
tanpa harus meninggalkan identitas perbedaan yang ada pada masing-masing individu tersebut. Adapun
indikator kesetaraan adalah sebagai berikut.

1. Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa ras gender, dan golongan.

2. Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.

28-Keragaman dalam Dinamika Sostal Budaya

Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu, dan anggota masyarakat.
Perilaku yang membeda-bedakan orang disebut diskriminasi. Undang- undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia (HAM) menyatakan bahwa diskriminasi adalah setiap pembatasan,
pelecehan, yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar
agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan
keyakinan politik, yang berakibat pada pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan pengakuan,
pelaksanaan, atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individu maupun
kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.

Dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM tersebut menyebutkan bahwa
"Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat. Sebagaimana
Pasal 281 ayat 2 UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa, "Setiap orang berhak bebas dari perlakuan
yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

C. KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA

Keragaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat majemuk. Majemuk
berarti banyak ragam, beraneka dan berjenis-jenis. Keragaman suatu masyarakat itu dapat dilihat dari
dua sudut pandang yaitu secara horizontal dan secara vertikal (Mutakin dan Pasya, 2003; Radjab, 1996).
Masyarakat secara horizontal dilihat dari kenyataan yang menunjukkan adanya satuan-satuan sosial
yang keragamannya dicirikan oleh perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat atau tradisi. serta
unsur-unsur kedaerahan lainnya. Perbedaan secara horizontal ini diartikan sebagai perbedaan yang tidak
diukur berdasarkan kualitas dari unsur-unsur yang membentuk keragaman tersebut. Contohnya,
perbedaan bahasa daerah tidak diartikan bahwa bahasa daerah dari suatu suku bangsa A. misalnya, itu
lebih baik dan lebih hebat dari bahasa daerah suku bangsa B

Sedangkan dilihat dari sudut pandang vertikal, yaitu bahwa perbedaan dari unsur-unsur yang membuat
keragaman tersebut dapat diukur berdasarkan kualitas atau bobotnya, yang dicirikan dengan

Keragaman dalam Dinamika Sosial Budaya-29

penghasilan atau ekonomi, pendidikan, pemukiman. pekerjaan, kedudukan dan sosial politik. Misalnya,
perbedaan dalam aspek ekonomi akan ditandai dengan adanya kelompok-kelompok masyarakat dengan
tingkat ekonomi yang tinggi, menengah, dan kelompok-kelompok dengan tingkat ekonomi Temah.
Kemudian juga ada kelompok masyarakat dengan pendidikan yang tinggi, menengah, rendah, dan
kelompok buta huruf..
Keragaman budaya atau "cultural diversity adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Ada lebih
dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut
sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010. Dengan keanekaragaman kebudayaan tersebut, pada satu sisi
Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia
memiliki potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Interaksi antar kebudayaan tidak hanya
meliputi antar kelompok suku bangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban dunia.
Labuhnya kapal-kapa portugis di Banten pada abad pertengahan telah membuka Indonesia pada lingkup
pergaulan dunia Internasional pada saat itu.

Namun disisi lain, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam tersebut, menjadikan
masyarakat Indonesia rentan terhadap munculnya isu konflik suku bangsa, ras dan agama. Meskipun
seringkali konflik yang dinyatakan sebagai konflik suku bangsa, ras dan agama, pada kenyataannya
konflik tersebut didominasi oleh isu-isu lain yang bersifat politik dan ekonomi. Memang tidak ada
penyebab yang tunggal dalam kasus konflik yang ada di Indonesia, namun beberapa kasus konflik yang
ada mulai memunculkan pertanyaan tentang keragaman yang kita miliki dan hagaimana seharusnya
mengelolanya dengan benar.

Peranan pemerintah dalam menjaga keanekaragaman dari potensi perpecahan antara lain: Pemerintah
harus bisa melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang bisa mengakomodasikan aspirasi
masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Demokratisasi dan Keterbukaan yang
bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga negara. Kemampuan desentralisasi pemerintah
yang diwujudkan dalam pemerataan ekonomi dan pembangunan di seluruh daerah. Sedangkan peranan
yang perlu dilakukan masyarakat antara lain:

Meminialisir perbedaan yang ada dan berpijak pada kesanaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap
budaya daerah. Kemudian menumbuhkan sikap toleran dan empati di dalam kehidupan masyarakat.
Sikap toleransi berarti

30-Keragaman dalam Dinamika Sosial Budaya

sikap yang rela menghargai dan menerima perbedaan dengan orang atau kelompok lain. Sedangkan
empati adalah keadaan mental seseorang yang bersedia dalam keadaan perasaan atau pikiran yang
sama dengan orang/kelompok lain. Cara berpikir seperti ini akan membawa kita pada tindakan dan sikap
untuk tidak memperuncing perbedaan antara satu dengan yang lain, tetapi mencari nilai-nilai universal
yang dapat mempersatukan.
31-Keragaman dalam Dinamika Sosial Budaya

You might also like