Professional Documents
Culture Documents
- 968
Pengelolaan Data Pemilih Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Tahun 2020
Di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa Tenggara
Voter Data Management for the 2020 Governor and Deputy Governor Elections at the
General Election Commission of Southeast Minahasa Regency
Yuliana Christine Handayani (1), Daud M. Liando (2), Johny Peter Lengkong (2)
1) Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pembangunan, Universitas Sam Ratulangi, Manado
2) Staff Pengajar dan Peneliti pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pembangunan, Universitas Sam Ratulangi, Manado
*Penulis untuk korespondensi: yulianaranti111@student.unsrat.ac.id
Naskah diterima melalui e-mail jurnal ilmiah agrisosioekonomi@unsrat.ac.id : Kamis, 29 September 2022
Disetujui diterbitkan : Rabu, 28 September 2022
ABSTRACT
This study aims to analyze voter data management in the 2020 Governor and Deputy Governor elections at
the General Election Commission of Southeast Minahasa Regency. The research method used in this research is a
descriptive qualitative method with a research focus focused on the dimensions of planning, organization and
supervision of voter data management. Sources of research data consist of primary data and secondary data with
data collection techniques using interview techniques, observation and documentation. The data obtained were
analyzed by means of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the
planning process in the form of updating voter data had been carried out based on GEC regulations. The GEC
together with the ad hoc body that handles voter data, both at the village and sub-district levels, manages the data
obtained by juxtaposing the dukcapil data, which in fact contains voter data that does not match, starting from
gender errors, even the voter's domicile. In the supervision process, the GEC is running well, which can be seen
from the discovery of duplicate data that does not match the identity card and dukcapil data, so improvements are
made. The management of voter data for the 2020 Governor and Deputy Governor elections has been carried out
well even though there were problems that arose both before and after the election.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengelolaan data pemilih pada pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Tahun 2020 di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa Tenggara. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian yakni metode kualitatif deskriptif dengan fokus penelitian difokuskan pada dimensi
perencanaan, organisasi dan pengawasan terhadap pengelolaan data pemilih. Sumber data penelitian terdiri dari data
primer dan data sekuder dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perencanaan berupa langkah-langkah pemutakhiran data pemilih telah
dilaksanakan didasarkan pada peraturan KPU. KPU bersama badan ad hoc yang menangani data pemilih, baik di
tingkat desa maupun kecamatan mengelola data yang diperoleh dengan menyandingkan data dukcapil yang pada
kenyataannya terdapat data pemilih yang tidak sesuai mulai dari kesalahan jenis kelamin, bahkan domisili pemilih.
Dalam proses pengawasan, KPU menjalankan dengan baik yang dapat dilihat dari ditemukannya data-data yang
terduplikasi dan tidak sesuai dengan kartu tanda penduduk dan data dukcapil sehingga dilakukan perbaikan.
Pengelolaan data pemilih pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2020 telah dijalankan dengan baik
meskipun terdapat permasalahan yang muncul baik sebelum maupun sesudah dilakukannya pemilihan.
Agrisosioekonomi :
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Sosial dan Ekonomi) 959
Pengelolaan Data Pemilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur………….....…(Yuliana Handayani, Daud Liando, Johny Lengkong)
960
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Sinta 5, Volume 18 Nomor 3, September 2022 : 959 - 968
(PKPU) Republik Indonesia (RI) Nomor 5 Tahun Terdapat juga permasalahan yakni data
2020 tentang perubahan ketiga atas PKPU 15 masyarakat pemilih tidak sama dengan data dari
Tahun 2019 Tahapan, Program dan Jadwal Dinas Kependudukan Kabupaten Minahasa
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Tenggara yang menyebabkan terjadi pengelolaan
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau data yang keliru. Misalnya pada data tentang jenis
Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020 dan kelamin dari masyarakat yang akan dimasukkan
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh KPU ternyata berbeda dengan data jenis
tanpa terkecuali kelengkapan data dari pada daftar kelamin yang berada di Dinas Kependudukan dan
pemilih yang tertuang dalam Peraturan Komisi Catatan Sipil, hal itu tentunya memberikan
Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 19 pengaruh terhadap data statistik tentang jenis
Tahun 2019 tentang perubahan atas PKPU No 2 kelamin pemilik yang akan dilaporkan; terdapat
Tahun 2017 tentang Pemutakhiran Data dan perbedaan lokasi pemilihan dimana data NKK
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan daftar pemilih yang semestinya berada di desa
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil tempat tinggal sesuai dengan NKK, namun pada
Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota saat pemilihan data pemilih muncul di desa
Pasal 10. KPU Kabupaten Minahasa Tenggara lainnya untuk melakukan pemilihan yang bukan
berupaya untuk mempersiapkan data pemilih merupakan data desa tempat tinggal menurut
masyarakat yang berada di Kabupaten Minahasa NKK.
Tenggara secara akurat untuk memperlancar Dalam internal KPU Kabupaten Minahasa
proses pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Tenggara juga terdapat permasalahan yang
Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara. menyebabkan proses pengolahan data pemilih
Kenyataannya terdapat permasalahan yang mengalami gangguan yakni, petugas yang berada
menyebabkan data pemilih tidak sesuai dengan di KPU Kabupaten Minahasa Tenggara tidak
kenyataan yang ada. Hal ini ditunjukkan melalui serta-merta hanya berasal dari KPU, namun ada
data pemilih pada pemilihan gubernur dan wakil juga petugas yang berasal dari Pemerintah Daerah
gubernur tahun 2020 masih memuat pemilih tidak Kabupaten Minahasa Tenggara. Permasalahan
memenuhi syarat (TMS) pada pemilihan yang terjadi seperti pada operator atau admin dari
sebelumnya, hal ini dapat berdampak pada Sidalih (sistem data pemilih), dimana yang
kepercayaan masyarakat terhadap KPU, adapun bertugas untuk memeriksa kembali data-data
pegawai daerah yang dipekerjakan di KPU pemilih yang masuk di KPU Kabupaten Minahasa
Kabupaten Minahasa Tenggara ditarik kembali ke Tenggara saat sedang melaksanakan tugas tiba-
pemerintah asal yaitu Pemerintah Daerah tiba ditarik ke pemerintah daerah, maka secara
Kabupaten Minahasa Tenggara pada saat tahapan otomatis proses pemeriksaan data akan dilakukan
pemilihan akan berlangsung dan tentunya sangat oleh petugas lain yang artinya harus dilakukan
berpengaruh pada kinerja. Terbatasnya anggaran dari awal kembali. Selain itu sumber daya
memberi pengaruh dalam pelaksannan tahapan. manusia yang berada di KPU Kabupaten
Budaya kedekatan dengan penyelenggara di KPU Minahasa Tenggara memiliki jumlah yang sangat
dalam perekrutan badan ad hoc, masih ada sedikit dibandingkan dengan jumlah pekerjaan
kepentingan dibanding kualitas kerja dan yang harus diselesaikan, menyebabkan proses
kemampuan, kurangnya payung hukum menindak pengelolaan data pemilih khususnya untuk
pegawai yang tiba-tiba berhenti saat tahapan pemilihan kepala daerah gubernur dan wakil
berlangsung mengakibatkan proses administrasi gubernur mengalami keterlambatan.
dan teknis terhambat. Beban pekerjaan tidak
sebanding dengan jumlah Pegawai Aparatur Sipil Rumusan Masalah
Negara (ASN) yang seharusnya berjumlah 17 Berdasarkan latar belakang yang telah
orang sesuai SE No. 5 Tahun 2016 tentang disampaikan, maka ditarik rumusan masalah
Pemetaan Pegawai pada Sekretariat KPU Provinsi dalam penelitian ini adalah bagaimana
dan Sekretariat KPU Kabuapaten/Kota yang mana pengelolaan data pemilih pemilihan Gubernur dan
pekerjaan teknis seharusnya tidak bisa dikerjakan Wakil Gubernur Tahun 2020 di Komisi Pemilihan
oleh Tenaga Pendukung. Umum Kabupaten Minahasa Tenggara?
Agrisosioekonomi :
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Sosial dan Ekonomi) 961
Pengelolaan Data Pemilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur………….....…(Yuliana Handayani, Daud Liando, Johny Lengkong)
Fokus Penelitian
METODE PENELITIAN Fokus penelitian didasarkan pada
pengelolaan data pemilih pemilihan Gubernur dan
Lokasi Penelitian Wakil Gubernur Tahun 2020 di Komisi Pemilihan
Penelitian dilaksanakan pada Komisi Umum Kabupaten Minahasa Tenggara dengan
Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Minahasa tahapan:
Tenggara yang berada di Ratahan. Penelitian 1. Perencanaan adalah proses atau langkah-
dilaksanakan selama 5 (lima) bulan yang dimulai langkah yang diambil sebagai hasil pemikiran
dari proses penyusunan proposal, pembimbingan
dan penyajian dalam bentuk tesis. secara matang dengan mengidentifikasi
kegiatan yang dijalankan oleh KPU
Desain Penelitian Kabupaten Minahasa Tenggara.
Penelitian ini menggunakan desain 2. Organisasi adalah kelompok yang bertugas
penelitian deskriptif dengan rancangan kualitatif untuk menjalankan tugas dan fungsi secara
untuk memberikan gambaran tentang kenyataan keseluruhan yang bertujuan untuk mencapai
sosial yang terjadi terutama dalam proses tujuan yang telah ditetapkan.
pengelolaan data pemilih pemilihan Gubernur dan 3. Pengawasan adalah proses pengamatan yang
Wakil Gubernur Tahun 2020 di Komisi Pemilihan dilakukan oleh KPU dalam pelaksanaan
Umum Kabupaten Minahasa Tenggara. pengelolaan data pemilih yang mewajibkan
Pengelolaan data pemilih terbaru menjadi sangat pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sesuai
penting karena warga negara yang mengikuti dengan waktu yang telah ditetapkan.
962
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Sinta 5, Volume 18 Nomor 3, September 2022 : 959 - 968
Agrisosioekonomi :
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Sosial dan Ekonomi) 963
Pengelolaan Data Pemilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur………….....…(Yuliana Handayani, Daud Liando, Johny Lengkong)
1. Reduksi Data, adalah bentuk analisis yang dan up-to-date, dalam hal ini dilaksanakan oleh
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, KPU Kabupaten Minahasa Tenggara, yakni
membuang yang tidak perlu dan kepemilikan memegang peranan yang sangat
mengorganisasi data sedemikian rupa besar dalam pelaksanaan pemilihan umum
sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Indonesia yaitu pemilihan Gubernur dan Wakil
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya Gubernur Tahun 2020.
cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun
teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah yang
sebelumnya, semakin lama peneliti ke selanjutnya diubah menggunakan Undang-undang
lapangan, maka jumlah data yang diperoleh Nomor 1 Tahun 2015 di mana undang-undang ini
akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. juga dilakukan perubahan kedua dengan
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data dikeluarkannya Undang-undang Nomor 10 Tahun
melalui reduksi data, artinya merangkum, 2016 yaitu tentang Perubahan Kedua Atas
memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
hal-hal penting, serta dicari tema dan polanya. Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Dengan demikian data yang telah direduksi Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, Pemilihan Gubernur Bupati dan Walikota
mempermudah melakukan pengumpulan data Menjadi Undang-undang dimana dalam undang-
selanjutnya, dan mencari apabila diperlukan. undang tersebut memberikan tugas dan wewenang
2. Penyajian data, adalah kegiatan ketika kepada KPU dalam penyelenggaraan pemilihan
sekumpulan informasi disusun, sehingga kepala daerah untuk menyusun dan menetapkan
memberi kemungkinan adanya penarikan peraturan KPU dan pedoman teknis untuk setiap
kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif tahapan pemilihan setelah berkonsultasi dengan
berupa teks naratif (berbentuk catatan Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah dalam
lapangan), matriks, grafik, jaringan dan forum rapat dengar pendapat yang keputusannya
bagan. Tetapi paling sering digunakan bersifat mengikat; mengkoordinasi dan memantau
menyajikan data penelitian kualitatif adalah tahapan pemilihan; melakukan evaluasi
dengan teks naratif. Dengan adanya penyajian penyelenggaraan pemilu; menerima laporan hasil
data akan memudahkan memahami yang pemilihan dari KPU provinsi dan KPU kabupaten/
terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya kota; memfasilitasi pelaksanaan tugas KPU
berdasarkan yang telah dipahami tersebut. provinsi dan KPU kabupaten/kota dalam
3. Penarikan kesimpulan/verifikasi, adalah hasil melanjutkan tahapan pelaksanaan pemilihan
analisis yang digunakan untuk mengambil apabila provinsi, kabupaten dan kota tidak dapat
tindakan. Kesimpulan awal bersifat sementara melanjutkan tahapan pemilihan secara berjenjang;
dan akan mengalami perubahan apabila tidak dan melaksanakan tugas dan wewenang lain yang
ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung diberikan oleh peraturan perundang-undangan.
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Pencocokan dan penelitian yang selanjutnya
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan disebut Coklit adalah kegiatan PPDP untuk
pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti memperbaharui data pemilih dengan cara bertemu
yang valid dan konsisten saat penelitian langsung dengan pemilih dan berdasarkan
kembali ke lapangan, maka kesimpulan yang RT/RW atau nama lain dan koreksi pemilih
dikemukakan merupakan kesimpulan yang lainnya. PPS dibentuk sesuai dengan keputusan
kredibel. tersebut, yang merupakan perubahan atas
Keputusan KPU No. 72-83/PP.04.2-
Kpt/7107/Kab/VI/2020 tentang Keputusan KPU
HASIL DAN PEMBAHASAN No. 33-44/PP Minahasa Tenggara.
Hasil dari pemilihan meskipun di tengah
Pengelolaan Data Pemilih bencana non alam, Minahasa Tenggara
Salah satu syarat mutlak yang harus mendapatkan apresiasi oleh Ketua KPU Provinsi
dipenuhi dalam pemilihan kepala daerah adalah Sulawesi Utara karena masyarakat Minahasa
mengelola daftar pemilih yang akurat, lengkap, Tenggara menggunakan hak konsitusional dalam
964
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Sinta 5, Volume 18 Nomor 3, September 2022 : 959 - 968
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun data utuh yang belum dipisah dan tercatat sama-
2020 dengan partisipasi pemilih 85.18%. sama namun pada kenyataannya sudah berbeda.
Dalam proses pengelolaan data pemilih Permasalahan lain yang sering muncul yaitu
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun proses entry data yang tidak konsisten, hal ini
2020 di KPU Kabupaten Minahasa Tenggara dapat terjadi jika belum dilakukan otomatisasi
terdapat kendala sebelum pelaksanaan pemilihan saat pendataan terlebih lagi apabila proses input
dan setelah pemilihan terdapat ketidaksesuai masih manual dan menggunakan tenaga manusia.
antara jumlah data pemilih yang tercatat dengan Proses entry data di KPU Kabupaten Minahasa
jumlah pemilih yang mengikuti pemilihan. Tenggara dilakukan oleh admin sidalih.
Sebelum dilaksanakannya pemilihan, Permasalahan yang sering terjadi yakni jumlah
kendala yang dapat dihadapi yaitu struktur admin yang mengelola tidak sesuai dengan jumlah
pendataan yang belum terstandarisasi tetapi di data yang harus di entry. Pada KPU Kabupaten
KPU Kabupaten Minahasa Tenggara sudah Minahasa tenggara terdapat pegawai organik dan
terstandarisasi dikarenakan struktur pendataannya non organik, yaitu pegawai yang berasal dari
berasal dari KPU pusat dalam hal ini KPU-RI. pemerintah daerah dan KPU sendiri, yang pada
Apabila struktur pendataan belum terstandarisasi, saat proses penginputan data, pegawai dari pemda
maka dapat menyebabkan terjadinya perbedaan ditarik dari KPU sehingga secara otomatis
data yang satu dengan data yang lain bahkan menyebabkan proses penginputan terhalang.
dapat juga terjadi duplikasi data, meskipun Setelah dilaksanakan pemilihan kepala
struktur pendataan terstandarisasi masih terjadi daerah, jumlah data pemilih yang ada di data KPU
duplikasi data, dimana data pemilih tercatat di dua tidak sesuai dengan data pemilih yang
bahkan lebih lokasi pemilihan baik yang berada di melaksanakan atau mengikuti pemilihan. Selain
Kabupaten Minahasa Tenggara, serta terdapat disebabkan oleh pemilih yang secara sadar tidak
pemilih yang tercatat di dua kabupaten/kota yang datang ke lokasi pemilihan atau terlambat datang
berbeda dalam satu provinsi dalam hal ini ke lokasi pemilihan dikarenakan adanya batas
Provinsi Sulawesi Utara. waktu pemilihan, terdapat juga pemilih yang
Selain struktur data yang terstandarisasi, lokasi pemilihan berbeda dengan lokasi yang
kendala yang dihadapi yaitu luas wilayah dan seharusnya menjadi lokasi pemilihannya.
jumlah penduduk dalam suatu daerah. Kabupaten Permasalahan-permasalahan yang muncul ini
Minahasa Tenggara terdiri dari 12 kecamatan, 9 dapat memberikan dampak pada proses
kelurahan dan 135 desa. Tentunya hal ini dapat pengelolaan data pemilih.
menyebabkan resiko perbedaan data yang masuk Secara keseluruhan proses pengelolaan data
dari desa ke kecamatan dan KPUD Kabupaten pemilih pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Minahasa Tenggara yang berdampak pada Tahun 2020 di Komisi Pemilihan Umum
operasional pendataan. Data pemilih yang besar Kabupaten Minahasa Tenggara perlu untuk
harus dicocokkan terlebih dahulu, dan pada ditingkatkan dan dimaksimalkan agar dalam
kenyataannya, data pemilih yang diperoleh tidak pelaksanaan pengelolaan data pada pemilihan-
sesuai dengan data yang diperoleh dari desa pemilihan terutama kepala daerah dapat berjalan
terlebih pada saat dicocokkan dengan data di dengan lebih baik, tentunya bertujuan untuk
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil meminimalisir ketidaksesuaian data yang
Kabupaten Minahasa Tenggara. Hal ini disebakan diperoleh pada saat proses pengelolaan data.
pada saat dilakukan pendataan di desa, terdapat
pemilih yang setelah di data, berpindah lokasi ke Perencanaan
desa lain yang selanjutnya dicatat juga di data Proses perencanaan yang berfungsi dalam
desa tersebut, penyebab paling banyak terjadi hal aktivitas pengelolaan data pemilih, dimana
tersebut diakibat perselisihan dalam keluarga. perencanaan daftar pemilih tercantum dalam
Seperti pada kasus “berpisah” antara suami dan peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2019 tentang
istri yang menyebabkan salah sau pihak kembali perubahan atas peraturan KPU Nomor 2 Tahun
ke desa asal yang tentunya dikarenakan belum ada 2017 tentang Pemutakhiran Data dan Penyusunan
putusan cerai sehingga data kartu keluarga masih Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur, Wakil
Agrisosioekonomi :
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Sosial dan Ekonomi) 965
Pengelolaan Data Pemilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur………….....…(Yuliana Handayani, Daud Liando, Johny Lengkong)
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan atau perbaikan, penetapan daftar pemilih tetap hasil
Walikota dan Wakil Wali Kota. perbaikan.
Hasil pengamatan yang diperoleh bahwa Perencanaan pengawasan terdiri dari
elemen data pemilih yang berada di Kabupaten beberapa kegiatan perencanaan pengawasan yang
Minahasa Tenggara terdapat ketidaksesuaian disiapkan oleh badan pengawas pemilu. Kegiatan
elemen yang secara otomatis mempengaruhi perencanaan tersebut terdiri dari proses
proses pengelolaan data pemilu, untuk mengatasi melakukan koordinasi dengan panwas kecamatan
sebelum tiba waktu pemilihan maka disusun dalam rangka membangun kerjasama dan dapat
rencana tahapan untuk meminimalisir kesalahan memaksimalkan kinerja pengawasan. Selain itu
elemen dengan berkoordinasi bersama Dukcapil melakukan bimbingan teknis pencermatan data
Kabupaten Minahasa Tenggara. pemilih serta melakukan bedah peraturan
Perencanaan KPU Kabupaten Minahasa perundang-undangan dan memberi pemahaman
Tenggara tertuang juga dalam rencana strategis kepada panwas yang berada di kecamatan.
tahun 2020 – 2024 yang dijadikan sebagai sasaran Dalam menjalankan amanah undang-
strategis KPU Kabupaten Minahasa Tenggara. undang, sejak tahun 2020 KPU dan jajaran KPU
Didasarkan pada tujuan KPU Kabupaten di daerah melaksanakan pemutakhiran data
Minahasa Tenggara yaitu mewujudkan visi dan pemilih seperti yang tertuang dalam Undang-
melaksanakan misi KPU, maka tujuan yang undang Pasal 14, 17 dan 20, Undang-undang
ditetapkan KPU adalah mewujudkan KPU yang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum.
mandiri, professional dan berintegritas; Dalam proses pengelolaan data dan daftar pemilih
menyelenggarakan Pemilu Serentak yang berkaitan erat juga dengan kinerja petugas yang
demokratis, tepat waktu, efisien dan efektif; dan mengelola data dan daftar pemilih. Kesalahan
mewujudkan Pemilu Serentak yang Langsung, dalam penginputan menjadi permasalahan yang
Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil. dapat disebabkan oleh petugas pemutakhiran data
pemilih tidak melakukan pencocokan dan
Organisasi penelitian atau dilaksanakan oleh oknum lain
KPU bertujuan untuk mewujudkan yang tidak tercantum dalam surat keputusan KPU
demokrasi politik yang sehat yang membutuhkan kabupaten/kota (Runturambi M, Lumolos J dan
partisipasi masyarakat yang tentunya harus Liando D. 2021).
diawali dengan organisasi penyelenggara, dalam Data pemilih merupakan momok yang
hal ini kelembagaan KPU selaku institusi yang selalu berantakan dan membingungkan dalam
berwenang harus dapat melibatkan instansi lain setiap pemilihan umum karena cenderung kurang
dalam artian kerjasama yang bertujuan agar efektif, kurang up-to-date, pemilih harus terdaftar
penyelenggaraan pemilihan dapat berjalan dengan namun banyak yang tidak terdaftar, data pemilih
baik tentunya dengan data dan daftar pemilih banyak atau lebih dari satu kali tercatat, dan/atau
yang terbaru atau terupdate dengan kata lain data yang meninggal dapat dipulihkan dalam data
dan daftar pemilih yang berkelanjutan (Moento et pemilih. Data pemilih menjadi database dalam
al., 2019). menentukan jumlah pemilu atau logistik pemilu.
Data pemilih merupakan jembatan bagi
Pengawasan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya,
Pengawasan KPU Kabupaten Minahasa karena sudah ada pemilih yang terdaftar dalam
Tenggara yang tidak menjaga masyarakat dapat daftar pemilih, pemilih dapat menggunakan hak
menyebabkan terjadi kesalahan atau mengganggu pilihnya dan tidak perlu lagi menggunakan hak
pengelolaan data yang pada umumnya akan pilihnya, membawa e-KTP atau kartu keluarga.
ditemui pasca selesainya pemilihan yang Pentingnya data pemilih menjadi focal point
dilaksanakan. dan sorotan dalam setiap pemilu, data pemilih ini
Pada Pasal 3 Perbawaslu Nomor 24 Tahun juga dapat dimanipulasi dan dimobilisasi oleh
2018 menjelaskan bahwa pengawasan tahapan individu-individu tertentu untuk keuntungan nyata
pemutakhiran data dan daftar penyusunan daftar yang dimenangkan dengan menghalalkan segala
pemilih dilakukan terhadap penyusunan cara. Oleh sebab itu pengelolaan data pemilih
pemutakhiran daftar pemilih sementara, DPS harus dijalankan dengan baik dan memaksimalkan
966
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Sinta 5, Volume 18 Nomor 3, September 2022 : 959 - 968
Agrisosioekonomi :
Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Sosial dan Ekonomi) 967
Pengelolaan Data Pemilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur………….....…(Yuliana Handayani, Daud Liando, Johny Lengkong)
pemilih saat proses pemilihan berlangsung 5. Proses pengelolaan data pemilih baik
dari tahun ke tahun. pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah
2. Surat edaran Menteri dalam negeri Republik khususnya di Kabupaten Minahasa Tenggara
Indonesia Nomor 273/487/SJ tentang perlu untuk dimaksimalkan.
penegasan dan penjelasan terkait pelaksanaan 6. Perlu ditambah sumber daya manusia yang
pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak mumpuni dalam proses pengelolaan data
tahun 2020 pada angka romawi IV terkait terutama pada proses penginputan dan
dukungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada verifikasi data pemilih.
KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota dan 7. Organisasi yang berada di KPU, sebaiknya
Sekretariat Bawaslu Provinsi serta Sekretariat mengoreksi kembali data sebelum diserahkan
Bawaslu Kabupaten/Kota pada point 4 ke KPU untuk meminimalisir bahkan
menegaskan selanjutnya untuk mendukung meniadakan terjadinya kesalahan
kelancaran penyelenggaraan Pilkada Serentak penginputan.
Tahun 2020, diminta kepada Gubernur,
Bupati, dan Walikota tidak menarik PNS yang
telah ditugaskan tersebut sampai dengan DAFTAR PUSTAKA
tahapan Pilkada Serentak Tahun 2020 selesai.
Hal ini perlu adanya ketegasan dan hukum Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian.
disiplin terhadap kepala daerah yang Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
melanggar aturan tersebut.
3. Terbatasnya anggaran berdampak pada Miles, M. B. & Huberman, M. 1992. Analisis
pelaksanaan tahapan. Sesuai dengan Surat Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit. Universitas
edaran Menteri dalam negeri Republik Indonesia.
Indonesia Nomor 273/487/SJ tentang
penegasan dan penjelasan terkait pelaksanaan Moento, P.A., F. Fitriani, & A.Y. Maturan. 2019.
pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Strategi Komisi Pemilihan Umum Dalam
tahun 2020 pada poit II terkait dukungan Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam
pemerintah daerah pada point 1 huruf b angka Pemilihan Umum. Societas: Jurnal Ilmu
1 berbunyi mendukung pendanaan pilkada Administrasi dan Sosial, 8(2), 109-121.
serentak sesuai Peraturan Menteri Dalam
Negeri RI Nomor 54 Tahun 2019 tentang Runturambi, M., J. Lumolos, & D.M. Liando,
pendanaan kegiatan pemilihan Gubernur, 2021. Kinerja Petugas Pemutakhiran Data
Bupati, dan Walikota yang bersumber dari Pemilih Dalam Tahapan Pemilihan Umum
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Tahun 2019 di Kecamatan Tumpaan
Sebaiknya anggaran pemilihan selanjutnya Kabupaten Minahasa Selatan.
dibebankan dalam Anggaran Pendapatan GOVERNANCE, 1(2).
Belanja Negara (APBN) bukan APBD
(Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Subkhi, M.I. 2020. Redesain Pendaftaran Pemilih
dikarenakan minimnya pendapatan daerah. Pasca Pemilu 2019. Jurnal Penelitian Politik,
4. Budaya kedekatan calon badan adhoc dengan 16(2), 137-154.
penyelenggara KPU Kabupaten Minahasa
Tenggara dalam perekrutan badan adhoc Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
diduga nepotisme dibanding kualitas kerja Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
dan kemampuan dalam perekrutan. Hal ini
perlu menjadi perhatian serius dalam Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,
perekrutan mengutamakan integritas dan tidak Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
nepotisme agar kejadian dikeluarkan dari
group whatsapp tidak terulang lagi bagi KPU
Kabupaten Minahasa Tenggara hanya karena
data pemilih yang terlambat dilaporkan oleh
PPK dalam hal ini di Kecamatan Ratatotok.
968