You are on page 1of 20

Jurnal Hutan Tropis Volume 10 No.

3 November 2022 ISSN 2337-7771 (Cetak)


ISSN 2337-7992 (Daring)

POTENSI TUMBUHAN OBAT DI AREAL PT. WIJAYA SENTOSA,


PAPUA BARAT
Potency of Medicinal Plants in the Logging Concession of PT. Wijaya Sentosa,
West Papua
Freddy Jontara Hutapea
Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46, Cibinong, Bogor, Jawa Barat 16911

ABSTRACT. Papua is the habitat for various flora and fauna that bring numerous benefits to local
people. One forest product that bring some benefits to local people is medicinal plants. Numerous
medicinal plants from Papua have widely utilized by Indonesian communities. Nevertheless,
some potential medicinal plants from Papua are still less known. This study aimed to observe the
medicinal potency of plants in the logging concessions of PT. Wijaya Sentosa. The secondary
data were obtained from the assessment report of high conservation value in the timber utilization
license – the natural forest of PT. Wijaya Sentosa. The data were analyzed descriptively through
literature reviews. The results showed that of the 401 species of plants in the logging concession
of PT. Wijaya Sentosa, 203 species (±50%) are medicinal plants. Medicinal plants in this location
were dominated by trees and Fabaceae species. Medicinal plants can be used to treat various
diseases. These plants can be utilized singly or mixed with other medicinal plants. Part of plants
commonly used by the traditional people is leaves. In general, the utilization of medicinal plants
by traditional people is so simple. Conservation status for most medicinal plants in PT. Wijaya
Sentosa is Least Concern. However, four species of plants have been categorized as Near
Threatened. Therefore, conservation efforts are required to protect this species.
Keywords: Papua; Medicinal plants; PT. Wijaya Sentosa; Trees; Fabaceae
ABSTRAK Papua merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang membawa
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat lokal. Salah satu hasil hutan yang
memberikan manfaat yang tinggi bagi masyarakat lokal adalah tumbuhan obat. Beberapa
tumbuhan obat Papua telah dimanfaatkan secara luas oleh Masyarakat Indonesia. Namun
demikian, Papua masih memiliki berbagai jenis tumbuhan berpotensi obat yang belum dikenal
luas oleh Masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi berbagai jenis
tumbuhan yang terdapat di areal konsesi PT. Wijayaya Sentosa sebagai tumbuhan obat. Data
sekunder berupa data jenis tumbuhan yang terdapat di areal PT. Wijaya Sentosa diperoleh dari
laporan penilaian nilai konservasi tinggi di PT. Wijaya Sentosa. Data ini kemudian diolah secara
deskriptif dengan melakukan berbagai studi pustaka. Hasil studi menunjukkan bahwa dari 401
jenis tumbuhan yang terdapat di areal perusahaan, sebanyak 203 jenis (±50%) diantaranya
merupakan tumbuhan berpotensi obat. Tumbuhan berpotensi obat di areal perusahaan ini
didominasi oleh pohon dan berasal dari famili Fabaceae. Tumbuhan obat ini dapat digunakan
untuk mengobati berbagai macam penyakit. Pemanfaatannya dapat dilakukan secara tunggal
atau dan dicampur dengan bagian tumbuhan berpotensi obat lainnya. Bagian tumbuhan yang
paling umum digunakan sebagai obat adalah daun. Pada umumnya, pemanfaatan tumbuhan
obat oleh berbagai masyarakat tradisional cukup sederhana. Status konservasi Sebagian besar
tumbuhan obat di areal PT. Wijaya Sentosa berada dalam kategori risiko rendah. Namun
demikian, 4 jenis tumbuhan telah masuk dalam kategori hampir terancam. Oleh sebab itu, upaya
konservasi perlu dilakukan untuk melindungi keempat jenis tumbuhan ini.
Kata Kunci: Papua; Tumbuhan obat; PT. Wijaya Sentosa; Pohon; Fabaceae
Penulis untuk korespondensi, surel: fred005@brin.go.id

PENDAHULUAN Indonesia), dan merupakan habitat bagi


berbagai jenis flora dan fauna yang sebagian
diantaranya merupakan jenis endemik
Papua merupakan wilayah dengan (Anonim, 2018). Kartikasari et al. (2012)
kawasan hutan terluas di Indonesia. Hutan mencatat bahwa Hutan Papua merupakan
Papua mencapai 32 juta ha (34% luas hutan habitat bagi 15.000-20.000 jenis tumbuhan
(55% endemik), 602 jenis burung (52%

295
Freddy Jontara Hutapea. et al. : Potensi Tumbuhan Obat ……. (10): 295 - 314

endemik), 125 jenis mamalia (58% endemik), Sentosa dilakukan dengan menggunakan
dan 223 jenis reptilia (35% endemik). studi literatur. Analisis data dilakukan secara
Kehadiran berbagai jenis flora dan fauna ini deskriptif dengan mengklasifikasikan
membawa manfaat yang sangat besar bagi berbagai jenis tumbuhan obat di areal
kehidupan masyarakat lokal Papua yang perusahaan kedalam habitus dan bagian
selama ini masih sangat bergantung pada tumbuhan yang dimanfaatkan. Status
hutan (Hutapea et al., 2020; Hutapea et al., konservasi tumbuhan obat diperoleh dari
2022). website The IUCN Red List of Threatened
Species (www. Iucnredlist.org).
Salah satu sumber daya yang
memberikan manfaat yang tinggi bagi Secara geografis, areal IUPHHK-HA PT.
kehidupan masyarakat Papua adalah Wijaya Sentosa (Gambar 1) terletak pada
tumbuhan obat. Tumbuhan obat merupakan 3º35’ - 3º11’ LS dan 134º16’ - 134º11’ BT.
tumbuhan yang memiliki khasiat untuk Kondisi topografi PT. Wijaya Sentosa
mengobati penyakit (Sada & Tanjung, 2010). bervariasi dari datar sampai curam, dengan
Hutan Papua dikenal sebagai salah satu ketinggian antara 0-1.113 mdpl. Kelas
penghasil tumbuhan obat terkenal di kemiringan sebagian besar areal PT. Wijaya
Indonesia. Beberapa jenis tumbuhan obat Sentosa adalah agak curam (34%) dan
dari Papua seperti buah merah (Pandanus curam (29%). Curah hujan rata-rata tahunan
conoideus) dan sarang semut (Myrmecodia di areal PT. Wijaya Sentosa sebesar 3080
sp.) telah dikenal dan dimanfaatkan secara mm, dengan jumlah hari hujan 181 hari.
luas oleh masyarakat Indonesia (Hutapea, Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
2017). Namun demikian, Papua masih Februari (412 mm), sedangkan curah hujan
memiliki berbagai jenis tumbuhan obat yang terendah terjadi pada bulan Desember (256
belum dikenal luas oleh masyarakat mm) (Nurfadilah, 2015).
Indonesia. Oleh sebab itu, berbagai studi
masih sangat diperlukan untuk mengungkap
potensi pemanfaatan tumbuhan Papua
sebagai obat.
PT. Wijaya Sentosa merupakan salah
satu pemegang ijin usaha pemafaatan hasil
hutan kayu dalam hutan alam (IUPHHK-HA)
di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
Perusahaan ini mengelola 130.755 ha hutan,
yang terdiri dari hutan produksi (36.559, 06
ha), hutan produksi terbatas (89.272,12 ha),
hutan produksi yang dapat di konversi (4.631,
26 ha), dan areal penggunaan lain (312,56
ha) (PT. Wijaya Sentosa, 2018). Tulisan ini
bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan
keanekaragaman tumbuhan obat di areal
IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan


menggunakan pendekatan studi literatur.
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder berupa data jenis
tumbuhan yang terdapat pada berbagai
ekosistem di areal IUPHHK-HA PT. Wijaya Gambar 1. Peta Lokasi PT. Wijaya
Sentosa seperti ekosistem hutan dataran Sentosa
rendah dan mangrove, yang diperoleh dari Sumber: PT. Wijaya Sentosa
laporan penilaian nilai konservasi tinggi di
IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa (PT. Wijaya
Sentosa, 2016). Identifikasi jenis tumbuhan
obat di areal IUPHHK-HA PT. Wijaya

296
Jurnal Hutan Tropis Volume 10 No. 3, Edisi November 2022

HASIL DAN PEMBAHASAN Lindung Gunung Lumur di Kalimantan Timur


(252 jenis), Hutan Lindung Boliyohuto (151
jenis), dan Hutan Produksi Terbatas
Jenis Tumbuhan yang Terdapat di Areal Boliyohuto (75 jenis) di Kabupaten Gorontalo
Perusahaan (Wiriadinata, 2008; Hamidun & Baderan,
2013). Tingginya jumlah jenis tumbuhan yang
Jumlah jenis tumbuhan yang terdapat di terdapat di areal perusahaan
areal IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa mengindikasikan tingginya kekayaan jenis
adalah 401 jenis, yang terdiri dari berbagai tumbuhan di areal IUPHHK-HA PT. Wijaya
habitus seperti pohon, perdu, tumbuhan Sentosa. Hal ini didukung oleh pernyataan
paku, liana, herba, epifit, palem, bambu, dan Ismaini et al. (2015) yang mengatakan bahwa
pandan. Jumlah jenis tumbuhan yang semakin banyak jumlah jenis yang terdapat di
terdapat di areal perusahaan ini jauh lebih suatu areal, semakin tinggi indeks
tinggi dibandingkan dengan Kawasan Hutan kekayaannya.

Pohon Liana Herba Paku Perdu


Palem Epifit Pandan Bambu

Gambar 2. Habitus Tumbuhan yang terdapat pada Areal IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa

Jenis tumbuhan yang terdapat di areal Kayu Indah Dua. Secara umum, jenis pohon
IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa didominasi yang mendominasi areal perusahaan ini
oleh pohon (Gambar 2). Menurut Keputusan adalah Kelompok Rimba Campuran
Menteri Kehutanan Nomor 163/Kpts-II/2003 (Komersial Dua) (Gambar 3). Tingginya jenis
tentang Pengelompokan Jenis Kayu Sebagai dari kelompok Rimba Campuran ini
Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan, jenis menyebabkan tingginya pemanfaatan dari
pohon yang terdapat di areal perusahaan ini kelompok kayu ini. Dari Ringkasan Rencana
dapat dikelompokkan menjadi Kelompok Pengelolaan PT. Wijaya Sentosa 2015-2022
Jenis Meranti (Komersial Satu), Kelompok terlihat bahwa 63% jenis kayu yang ditebang
Jenis Kayu Rimba Campuran (Komersial perusahaan berasal dari kelompok Rimba
Dua), Kelompok Jenis Kayu Eboni Campuran (PT. Wijaya Sentosa, 2018).
(Kelompok Indah Satu), dan Kelompok Jenis

250
200
150
100
50
0
Kayu Eboni/ Kayu Indah/ Kayu Meranti/ Rimba Campuran/
Kelompok Indah Kelompok Indah Komersial Satu Komersial Dua
Satu Dua

Gambar 3. Pegelompokan Jenis Pohon yang terdapat di Areal IUPHHK-HA PT. Wijaya
Sentosa.

297
Freddy Jontara Hutapea. et al. : Potensi Tumbuhan Obat ……. (10): 295 - 314

Jenis Tumbuhan Berpotensi Obat di Areal (Arizona, 2011; Hardiana et al., 2019;
IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa. Lestaridewi et al., 2017; Meliki et al., 2013;
Radam et al., 2016). Lebih dari 1.000 spesies
Hasil studi (Tabel 1) menunjukkan bahwa
tumbuhan yang berasal dari famili
dari 401 jenis tumbuhan yang terdapat di
Zingiberaceae dimanfaatkan oleh berbagai
areal IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa,
etnis tradisional di Indonesia sebagai
sebanyak 203 jenis (± 50%) diantaranya
tumbuhan obat (Wildayati et al., 2016).
merupakan jenis tumbuhan yang memiliki
potensi untuk dimanfaatkan sebagai Habitus tumbuhan berpotensi obat di
tumbuhan obat tradisional. Potensi areal IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa
tumbuhan obat di areal perusahaan ini jauh didominasi oleh pohon (110 jenis) (Gambar
lebih tinggi dibandingkan dengan Taman 4). Kondisi ini sangat identik dengan
Nasional Kutai. Hasil penelitian Noorhidayah penelitian Noorhidayah & Sidiyasa (2005)
& Sidiyasa (2005) menunjukkan bahwa dari yang menunjukkan bahwa pohon merupakan
690 jenis tumbuhan yang terdapat di Taman habitus tumbuhan berpotensi obat paling
Nasional Kutai, hanya sekitar 18% (127 jenis) dominan di Taman Nasional Kutai,
tumbuhan yang berpotensi sebagai obat. Kalimantan Timur. Noorhidayah & Sidiyasa
Meskipun demikian, kontribusi tumbuhan (2005) selanjutnya menyatakan bahwa
obat di areal perusahaan ini tergolong kecil pemanfaatan tumbuhan obat berupa pohon
jika dibandingkan dengan jumlah memiliki dampak positif, meskipun ada juga
keseluruhan tumbuhan obat di Indonesia beberapa dampak negatifnya. Tumbuhan
yang mencapai 9.600 jenis (Ika, 2017). obat yang berupa pohon dapat mengubah
persepsi masyarakat dan mengurangi
Tumbuhan berpotensi obat di areal
aktivitas penebangan liar. Sementara itu, sisi
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa tergabung
negatifnya adalah proses budidaya pohon
ke dalam 76 famili, dimana famili paling
membutuhkan waktu yang cukup lama serta
dominan adalah Fabaceae (22 jenis),
persyaratan tempat tumbuh yang agak sulit.
Moraceae (15 jenis), dan Euphorbiaceae (10
Disamping itu, potensi pohon sebagai
jenis). Hasil penelitian ini berbeda dengan
tumbuhan obat dapat juga mendorong
berbagai studi sebelumnya yang
masyarakat untuk memanen secara
menunjukkan bahwa tumbuhan obat di
berlebihan.
beberapa daerah dan etnis di Indonesia
didominasi oleh famili Zingiberaceae

120

100

80

60

40

20

0
Bambu Epifit Herba Liana Paku Palem Pandan Perdu Pohon

Gambar 4. Pengelompokan tumbuhan berpotensi obat kedalam habitus.di areal IUPHHK-HA


PT. Wijaya Sentosa

Tumbuhan berpotensi obat yang terdapat mengobati mata dan demam (Meliki et al.,
di areal IUPHHK PT. Wijaya Sentosa dapat 2013). Sementara itu, pulai (A. scholaris)
mengobati berbagai jenis penyakit (Tabel 1). dapat digunakan untuk mengobati berbagai
Beberapa diantaranya bahkan dapat macam penyakit seperti demam, malaria,
mengobati lebih dari satu penyakit. Sebagai batuk, diare, dan hipertensi (Sada & Tanjung,
contoh, A. argentea dimanfaatkan oleh 2010; Zuraida et al., 2017).
masyarakat Suku Dayak Iban untuk

298
Jurnal Hutan Tropis Volume 10 No. 3, Edisi November 2022

Kemampuan tumbuhan obat untuk dimanfaatkan sebagai obat. Berbagai studi


mengobati berbagai macam penyakit sebelumnya juga menunjukkan bahwa daun
disebabkan oleh tingginya kandungan merupakan bagian yang paling sering
senyawa bioaktif yang terdapat dalam dimanfaatkan oleh berbagai masyarakat
tumbuhan tersebut (Noorhidayah & Sidiyasa, tradisional sebagai obat (Indrayangingsih et
2005). Sebagai contoh, pulai (A. scholaris) al., 2015; Karmilasanti & Supartini, 2011;
mengandung senyawa flavanoid yang Noorhidayah & Sidiyasa, 2005; Radam et al.,
berfungsi sebagai antioksidan, antihipertensi, 2016). Kondisi ini disebabkan karena daun
dan antidiare (Hardiana et al., 2019; Sangi et umumnya sangat mudah diproses, mudah
al., 2008; Zuraida et al., 2017). Disamping diperoleh, tidak merusak organ tumbuhan,
flavanoid, A. scholaris juga mengandung dan tersedia sepanjang tahun (Meliki et al.,
berbagai senyawa lain seperti alkaloid, tanin, 2013; Noorhidayah et al., 2006). Disamping
saponin, dan triterpenoid yang berfungsi itu, daun juga merupakan bagian tanaman
sebagai anti aoksidan alami (Zuraida et al., yang mengandung banyak senyawa
2017). metabolit sekunder (Hardiana et al., 2019).
Bagian selanjutnya yang umumnya banyak
Bagian Tumbuhan yang Dimanfaatkan dimanfaatkan masyarakat tradisional
Sebagai Obat. sebagai tumbuhan obat adalah
akar/rimpang/umbi. Namun demikian,
Bagian tumbuhan yang dapat digunakan pemanfaatan bagian akar tumbuhan sebagai
sebagai obat adalah daun, akar / rimpang / obat berpotensi mengancam kelestarian
umbi, bunga / buah / biji, Getah / resin / tumbuhan di alam (Fadilah et al., 2015).
minyak, kulit, batang / kayu / ranting / tunas, Salah satu jenis tumbuhan yang telah
pati, herba, tincture, dan seluruh bagian dikategorikan langka dengan status terkikis
tumbuhan (Gambar 5). Daun merupakan akibat pemanfaatan bagian akarnya sebagai
bagian yang paling potensial untuk obat adalah pasak bumi (Eurycoma
longifolia) (Setyowati, 2003).

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Gambar 5. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat.


Sumber: Diolah dari data sekunder.

Masyarakat Suku Dayak Tabun di merebus, memanggang, menguapkan,


Kabupaten Sintang umumnya menumbuk, merendam, dan menggoreng
memanfaatkan tumbuhan obat dengan cara (Sambara et al., 2016). Lazimnya
merebus, menumbuk, dan meminum secara masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat
langsung (Wildayati et al., 2016). Masyarakat dengan cara merebus disebabkan karena
di Kampung Nansfori di Papua umumnya metode ini tergolong mudah dan hemat
mengolah tumbuhan obat dengan cara (Wildayati et al., 2016). Disamping itu,
merebus secara langsung (Sada & Tanjung, masyarakat juga umumnya mempercayai
2010). Sementara itu, masyarakat di bahwa dalam proses merebus senyawa yang
Kelurahan Merdeka di Kupang Timur berfungsi sebagai obat akan terlarut dan
memanfaatkan tumbuhan obat dengan cara mudah diserap oleh tubuh (Supiandi et al.,

299
Freddy Jontara Hutapea. et al. : Potensi Tumbuhan Obat ……. (10): 295 - 314

2019). Pemananfaatan tumbuhan obat Status Konservasi Tumbuhan Obat di


umumnya dapat dilakukan dalam bentuk Areal IUPHHK Wijaya Sentosa.
tunggal maupun campuran dengan bagian
tumbuhan yang lain (Indrayangingsih et al., Status konservasi Sebagian besar
2015). tumbuhan obat di PT. Wijaya Sentosa masih
Perbedaan dalam memanfaatkan jenis dalam kategori risiko rendah (Tabel 1).
dan bagian tumbuhan serta proses Namun demikian, beberapa jenis tumbuhan
pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai (G. renghas I. bijuga I. palembanica dan P.
masyarakat tradisional dipengaruhi oleh chinensis) telah dokategorikan hampir
beberapa faktor seperti perbedaan falsafah terancam (NT). Salah satu faktor yang
budaya dan adat istiadat, serta perbedaan menyebabkan spesies ini terancam punah
komposisi jenis tumbuhan di suatu tempat adalah eksploitasi berlebih terhadap kayu
(Due, 2013; Fauzi et al., 2019; Ismail et al., yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Perhatian
2015; Supiandi et al., 2019). Pengetahuan lebih perlu diberikan terhadap jenis-jenis
tentang tumbuhan obat dan pemanfaatannya tumbuhan yang masuk dalam kategori
umumnya diturunkan secara turun-temurun
hampir terancam ini. Langkah yang dapat
(Hardiana et al., 2019; Supiandi et al., 2019).
dilakukan untuk melindungi jenis tumbuhan
ini adalah dengan melakukan konservasi ex
situ melalui pembangunan kebun tumbuhan
obat dan in situ (Maruzy & Mujahid, 2019).

Tabel 1. Daftar Tumbuhan Obat di Areal Konsensi IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa.

300
Jurnal Hutan Tropis Volume 10 No. 3, Edisi November 2022

No. Jenis Family Habitus Khasiat Status Pustaka


konservasi
21 Breynia cernua Euphorbiaceae Perdu Batuk, maag, luka, LC WHO (2009)
malaria
22 Bromheadia Orchidaceae Herba Sakit pinggang LC Wahyudiningsih et al.
finlaysoniana (2017)
23 Bruguiera Rhizophoraceae Pohon Diare, malaria, - Jacoeb et al. (2013)
gymnorrhiza luka bakar
24 Bruguirea Rhizophoraceae Pohon Menghilangkan - Noorhidayah &
parviflora kuman yang Sidiyasa (2005)
menempel pada
kulit
25 Buchanania Anacardiaceae Pohon Batuk LC Wahyuni et al. (2017)
arborescens
26 Caesalpinia crista Fabaceae Liana Rematik, sakit - Upadhyay et al. (2019)
punggung
27 Callicarpa longifolia Arecaceae Pohon Pupur, masuk LC Setyowati (2010)
angin, bengkak
28 Calophyllum Clusiaceae Pohon Iritasi mata, infeksi LC WHO (2009)
inophyllum kulit, bisul
29 Calophyllum Clusiaceae Pohon Antioksidan, anti- LC Denny & Kalima (2016)
soulattri HIV
30 Campnosperma Anacardiaceae Pohon Pusing, mual LC Ismail et al. (2015)
auriculata
31 Campnosperma Anacardiaceae Pohon Maag - Koch et al. (2015)
brevipetiolata
32 Canangium Annonaceae Pohon Asma, sakit perut, LC Tan et al. (2015)
odoratum pneumonia,
malaria
33 Canarium hirsutum Burseraceae Pohon Minyak rambut LC Noorhidayah &
Sidiyasa (2005)
34 Canarium indicum Burseraceae Pohon Induksi sterilitas LC WHO (2009)
35 Canarium Burseraceae Pohon Sakit kuning, LC Susiarti et al. (2015)
maluense pasca bersalin
36 Caryota Arecaceae Palem Sakit gigi - Koch et al. (2015)
rhumphiana
37 Cassytha filiformis Lauraceae Liana Kencing darah - Indrayangingsih et al.
(2015)
38 Cayratia trifolia Vitaceae Liana Sakit otot, - Feriadi et al. (2018)
diabetes, gigitan
ular, bisul
39 Centotheca Poaceae Herba Rematik - Kumar et al. (2006)
lappacea
40 Champereia Opiliaceae Pohon Sakit kepala, LC Aweng et al. (2015);
manillana rematik, demam, Ragasa et al. (2015)
maag
41 Chionanthus Oleaceae Pohon Malnutrisi, - Jorim et al. (2012)
ramiflorus perlambatan
pertumbuhan
42 Christella Polypodiaceae Paku Sakit perut - Bhattacharjya et al.
parasitiaca (2015)
43 Chrysopogon Poaceae Herba Badan bengkak - Koch et al. (2015)
aciculatus
44 Cinnamomum Lauraceae Pohon Rematik, kolera, - Redaksi AgroMedia
culitlawan memperkuat (2008); Nurrani et al.
tonus; Kanker, (2016)
tumor
45 Clerodendrum Verbenaceae Perdu Pneumonia, kolik - Rahmatullah et al.
inerme (2011)
46 Clidemia hirta Melastomataceae Perdu Pencuci luka - Marito (2010)
bernanah,
menghentikan
pendarahan
47 Clitoria ternatae Fabaceae Liana Infertilitas - Koch et al. (2015)

301
Freddy Jontara Hutapea. et al. : Potensi Tumbuhan Obat ……. (10): 295 - 314

No. Jenis Family Habitus Khasiat Status Pustaka


konservasi
48 Colocasia Araceae Herba Tekanan darah LC Supiandi et al. (2019)
esculenta tinggi
49 Combretum Combretaceae Liana Gangguan usus - van Valkenburg &
tetralophum Bunyapraphatsara
(2001)
50 Connarus Connaraceae Liana Demam, sesak - Ajiningrum (2011)
semidecandrus
51 Costus speciosus Zingiberaceae Herba Ambeien - Meliki et al. (2013)
52 Cratoxylon Clusiaceae Pohon Antioksidan - Denny & Kalima (2016)
arborescens
54 Crinum asiaticum Fabaceae Pohon Menghilangkan - Sada & Tanjung (2010)
kutu di rambut
53 Crinum asiaticum Amaryllidaceae Herba Orchitis - Supiandi et al. (2019)
55 Crotalaria striata Fabaceae Perdu Kanker, tumor - Nurmalasari & Sofian
(2018); Nurrani et al.
(2016)
56 Cryptocarya Lauraceae Pohon Sakit kepala LC Telban (1988)
weinlandii
57 Curcuma Zingiberaceae Herba Obat kontrasepsi LC Rajkumari & Sanatombi
australasica (2017)
58 Cynodon dactylon Poaceae Herba Demam, sakit - Meliki et al. (2013)
perut
59 Cynometra Fabaceae Pohon Hipertensi, LC Haryoto et al. (2013)
ramiflora diabetes, asam
urat, kolesterol
60 Cyperus brevifolius Cyperaceae Herba Demam, batuk, LC Uy & Garcia (2015)
malaria, gigtan
ular, keseleo
61 Cyperus odoratus Cyperaceae Herba Gangguan perut LC Kamala et al. (2018)
dan usus, radang
62 Cyperus rotundus Poaceae Herba Kencing seret LC Darsini (2013)
63 Dalbergia Fabaceae Liana Dispepsia, rematik - Kale et al. (2007)
candenatensis
64 Dalbergia Fabaceae Liana Peluruh haid - Dewi (2016)
ferruginea
65 Davallia solida Davalliaceae Paku Radang, kanker, - Chang et al. (2007);
cedera tulang, Chen et al. (2008)
osteoporosis
66 Decaspermum Myrtaceae Pohon Sakit tulang - Jorim et al. (2012)
bracteatum belakang, nyeri
sendi, sakit
kepala, sakit gigi
67 Derris trifoliata Fabaceae Liana Malaria - WHO (2009)
68 Desmodium Fabaceae Perdu Luka, dare LC Riswan &
triflorum Andayaningsih (2008)
69 Desmodium Fabaceae Pohon Obat pijat, bisul - WHO (2009)
umbellatum
70 Dicranopteris Gleicheniaceae Paku Koreng LC Hilwan (2014)
linearis
71 Dillenia indica Dilleniaceae Pohon Darah tinggi, LC Asmaliyah et al. (2017)
demam, disentri,
sakit perut,
sembelit
72 Donax Maranthaceae Herba Sakit telinga - Koch et al. (2015)
cannaeformis
73 Dracontomelon Anacardiaceae Pohon Membantu - Noorhidayah &
da'o keluarnya ari-ari Sidiyasa (2005)
pada wanita
bersalin
74 Drynaria sparsisora Polypodiaceae Paku Tumor, kanker - Kinho et al. (2011)
75 Dysoxylum Meliaceae Pohon Demam tinggi, - Mayanti et al. (2016)
arborescens malaria

302
Jurnal Hutan Tropis Volume 10 No. 3, Edisi November 2022

No. Jenis Family Habitus Khasiat Status Pustaka


konservasi
76 Elaeocarpus Elaeocarpaceae Pohon Malaria, batuk, - Koch et al. (2015)
sphaericus pneumonia, asma
77 Embelia ribes Myrsinaceae Liana Penyakit dalam - Rahayu et al. (2006)
78 Emilia sonchifolia Asteraceae Herba Infeksi mata, luka - WHO (2009)
79 Endospermum Euphorbiaceae Pohon Menjarangkan LC Widiyastuti & Widayat
moluccanum kelahiran (2013)
80 Entada Fabaceae Liana Sakit perut, - Mubarrak et al. (2015)
phaseoloides memulihkan
kondisi wanita
pasca melahirkan,
hernia
81 Erioglossum Sapindaceae Pohon Minyak urut - Rahayu & Rustiami
rubiginosum (2017)
82 Eupatorium Asteraceae Perdu Luka - Mishra et al. (2010)
odoratum
83 Euphorbia hirta Euphorbiaceae Herba Katarak - Jumiarni & Komalasari
(2017)
84 Excoecaria indica Euphorbiaceae Pohon Mengurangi sakit DD Zuhud & Haryanto
akibat sengatan (1994)
ikan
85 Fagraea racemosa Loganiaceae Pohon Rematik, demam - Kumar et al. (2006)
86 Ficus benjamina Moraceae Pohon Gangguan kulit, LC Imran et al. (2014)
radang, malaria
87 Ficus callosa Moraceae Pohon Meningkatkan - Fauzi et al. (2019)
gairah seksual
88 Ficus congesta Moraceae Pohon Obat mata, LC Stevani (2013)
muntaber
89 Ficus elastica Moraceae Pohon Bisul, maag, - Suriani et al. (2017)
rematik
90 Ficus fistulosa Moraceae Pohon Sakit kepala LC Zuhud & Haryanto
(1994)
91 Ficus hirta Moraceae Perdu Hepatitis, rematik - Thien et al. (2019)
92 Ficus miquelii Moraceae Liana Mata merah, mata - Rahayu et al. (2006)
gagal
93 Ficus pumila Moraceae Epifit Demam, gemetar, - Jorim et al. (2012)
muntah
94 Ficus septica Moraceae Pohon Mata merah, LC Jumiarni & Komalasari
keseleo (2017); Sada & Tanjung
(2010)
95 Ficus tinctoria Moraceae Pohon Kencing nanah LC Ajiningrum (2011)
96 Ficus variegata Moraceae Pohon Melancarkan asi LC Meliki et al. (2013)
97 Ficus virens Moraceae Pohon Diabetes LC Khan et al. (2011)
98 Ficus wassa Moraceae Pohon Disentri, - WHO (2009)
kontrasepsi
99 Flacourtia rukam Flacourtiaceae Pohon Membersihkan - Mansyur et al. (2005)
mata
100 Flagellaria indica Flagellariaceae Liana Sakit perut, diare, - WHO (2009)
disentri, asma,
demam
101 Garcinia celebica Clusiaceae Pohon Sakit pinggang - Meliki et al. (2013)
102 Garcinia Clusiaceae Pohon Diabetes, - Hardiana et al. (2019)
mangostana hipertensi,
kolesterol
103 Garcinia parvifolia Clusiaceae Pohon Empedu, - Desuciani (2012)
pelangsing
104 Gironniera nervosa Ulmaceae Pohon Ginjal, turun usus - Setyowati (2003);
Wildayati et al. (2016)
105 Gluta renghas Anacardiaceae Pohon Gatal-gatal NT Rubiah et al. (2015)
106 Gnetum gnemon Gnetaceae Pohon Bisul, sakit mata LC Hardiana et al. (2019);
Koch et al. (2015)
107 Gonystylus Annonaceae Pohon Asma LC Wiart (2006)
macrophyllus

303
Freddy Jontara Hutapea. et al. : Potensi Tumbuhan Obat ……. (10): 295 - 314

No. Jenis Family Habitus Khasiat Status Pustaka


konservasi
108 Grammatophyllum Orchidaceae Epifit Demam, anemia, LC Teoh (2016)
speciosum gigitan serangga
109 Gynotroches Rhizophoraceae Pohon Demam, sakit - Wiart (2006)
axillaris kepala
110 Heritiera littoralis Sterculiaceae Pohon Gigi, pencahar, LC Tewtrakul et al. (2010).
murus, disentri
111 Hibiscus tiliaceus Malvaceae Pohon Penyakit kuning; LC Jumiarni & Komalasari
membersihkan (2017); Sada & Tanjung
kandungan ibu (2010)
yang baru
melahirkan
112 Hiptage Malphiginaceae Perdu Diabetes LC Hridi et al. (2013)
benghalensis
113 Homalanthus Euphorbiaceae Pohon Mulas LC WHO (2009)
novoguineensis
114 Horsfieldia irya Myristicaceae Pohon Antibakteri LC Denny & Kalima (2016)
115 Huperzia Lycopodiaceae Paku Menumbuhkan - de Winter & Amoroso
phlegmaria rambut (2003)
116 Hydnocarpus Flacourtiaceae Herba Kusta - Paget et al. (1939)
anthelmintica
117 Hymenaea Fabaceae Pohon Rematik, tekanan LC Badrunasar &
courbaril darah tinggi, luka, Murahmah (2012)
sulit buang air
besar, kudis,
asma
118 Imperata cyllindrica Poaceae Herba Sakit kuning, Sakit - Jumiarni & Komalasari
dalam, (2017); Setyowati
pendarahan, gigi (2010)
119 Inocarpus fagiferus Fabaceae Pohon Malaria - WHO (2009)
120 Intsia bijuga Fabaceae Pohon Tulang patah, NT Koch et al. (2015)
bisul, sakit tulang
belakang
121 Intsia palembanica Fabaceae Pohon Impotensi NT Batubara (2010)
122 Ipomoea pes- Convolvulaceae Liana Pegal-pegal LC Sada & Tanjung (2010)
caprae
123 Kleinhovia hospita Sterculiaceae Pohon Batuk, TBC, LC WHO (2009)
penyakit kulit
124 Koordersiodendron Anacardiaceae Pohon Bengkak karena - Noorhidayah &
pinnatum tumor, luka infeksi Sidiyasa (2005)
125 Lagerstroemia Lythraceae Pohon Diare, sakit perut - Desuciani (2012)
speciosa
126 Lansium Meliaceae Pohon Malaria - Hardiana et al. (2019)
domesticum
127 Laportea stimulans Urticaceae Perdu Asma, batuk - Susiarti et al. (2018)
128 Lasianthus Rubiaceae Pohon Tulang patah - Kumar et al. (2006)
cyanocarpus
129 Lasianthus Rubiaceae Pohon Demam - Sangat et al. (2000)
densifolius
130 Leea indica Leeaceae Pohon Luka, sakit kepala, LC Noorhidayah &
tuli pendengaran Sidiyasa (2005)
131 Lepisanthes Sapindaceae Pohon Batuk LC Wiart (2006)
tetraphylla
132 Lycopodium Lycopodiaceae Paku Beri-beri, batuk, - de Winter & Amoroso
cernuum demam, asma (2003)
133 Macaranga Euphorbiaceae Pohon Menginduksi LC Clarke & Thaman
aleuritoides aborsi (1993)
134 Macaranga Euphorbiaceae Pohon Sariawan - Setyowati (2010)
gigantea
136 Magnolia campaca Magnoliaceae Pohon Pencuci perut, - Pujirahayu et al. (2016)
penyakit dalam
137 Mangifera foetida Anacardiaceae Pohon Meningkatkan LC Fauzi et al. (2019)
gairah seksual

304
Jurnal Hutan Tropis Volume 10 No. 3, Edisi November 2022

No. Jenis Family Habitus Khasiat Status Pustaka


konservasi
138 Melastoma Melastomataceae Perdu Sakit perut - Meliki et al. (2013)
malabathricum
139 Memecylon edule Melastomataceae Pohon Luka, campak, - Nualkaew et al. (2009)
cacar air
140 Merremia peltata Convolvulaceae Liana Gigitan binatang - Supiandi et al. (2019)
berbisa
141 Metroxylon sagu Arecaceae Palem Luka bakar, cacar LC Koch et al. (2015);
air Widiyastuti & Widayat
(2013)
142 Microsorum Polypodiaceae Paku Gigitan kadal - de Winter & Amoroso
scolopendria (2003)
143 Mikania cordata Asteraceae Liana Perawatan - Sangat et al. (2000)
sebelum
melahirkan
144 Mimosa pudica Fabaceae Perdu Sakit pinggang, LC Meliki et al. (2013)
bisul
145 Morinda citrifolia Rubiaceae Pohon Kolesterol, gula - Hardiana et al. (2019)
darah, demam
146 Muntingia calabura Tiliaceae Pohon Penurun kadar - Lestaridewi et al.
gula/ diabetes (2017)
147 Myristica fatua Myristicaceae Pohon Meningkatkan - Fajriah & Megawati
gairah seksual (2015)
148 Nephrolepis falcata Nephrolepidaceae Paku Berak darah - Due (2013)
149 Nephrolepis Oleandraceae Paku Urine tidak - Koch et al. (2015)
hirsutula terkontrol
150 Neuburgia Loganiaceae Pohon Penyakit kulit - Wiart (2006)
corynocarpa
151 Nypa fruticans Asteraceae Palem Sakit gigi LC Radam et al. (2016)
152 Octomeles Datiscaceae Pohon Penawar racun, LC Noorhidayah &
sumatrana obat luka infeksi Sidiyasa (2005)
153 Oncosperma Arecaceae Palem Patah tulang - Silalahi et al. (2015)
filamentosum
154 Palaquium Sapotaceae Pohon Mata merah, mata LC Rahayu et al. (2006)
obovatum gagal
155 Pandanus Pandanaceae Pandan Gusi berdarah - Hidayat (2011)
polycephalus
156 Pangium edule Flacourtiaceae Pohon Limpa membesar, LC Koch et al. (2015)
pembunuh kutu
rambut
157 Paspalum Poaceae Herba Luka LC Karmilasanti &
conjugatum Supartini (2011)
158 Passiflora foetida Passifloraceae Liana Asma, batuk, - Koch et al. (2015)
penyakit kulit
159 Pentaspadon Anacardiaceae Pohon Penambah nafsu DD Susiarti et al. (2015)
motleyi makan, sesak
nafas
160 Pholidota chinensis Orchidaceae Epifit Penyakit kelenjar, NT Teoh (2016)
demam, sakit
perut, sakit gigi,
asma,
menghentikan
perdarahan, TBC
161 Phrynium Maranthaceae Herba Luka - Mulyadi et al. (2014)
pubinerve
162 Pimeleodendron Euphorbiaceae Pohon Perut kembung, - Koch et al. (2015)
amboinicum limpa membesar
163 Piper caninum Piperaceae Epifit Pasca bersalin, - Ajiningrum (2011)
suara parau
164 Piper decumanum Piperaceae Epifit Sakit dada - Susiarti et al. (2015)
165 Pisonia longirostris Nyctaginaceae Pohon Luka - Hidayat (2011)
166 Pityrogramma Adiantaceae Paku Ginjal, disentri, - de Winter & Amoroso
calomelanos malaria (2003)

305
Freddy Jontara Hutapea. et al. : Potensi Tumbuhan Obat ……. (10): 295 - 314

No. Jenis Family Habitus Khasiat Status Pustaka


konservasi
167 Pleomele Liliaceae Perdu Kencing nanah - Darsini (2013)
angustifolia
168 Podocarpus Podocarpaceae Pohon Rematik, sakit LC Noorhidayah &
neriifolius sendi Sidiyasa (2005)
169 Pogonatherum Poaceae Herba Melancarkan air LC Apriliana (2012)
paniceum seni
170 Polygala paniculata Polygalaceae Perdu Obat urut - Rahayu et al. (2006)
171 Pometia pinnata Sapindaceae Pohon Antivirus HIV LC Denny & Kalima (2016)
172 Pongamia pinnata Fabaceae Pohon Infeksi kulit, kudis LC Koch et al. (2015)
173 Premna serratifolia Verbenaceae Pohon Obat emesis LC Koch et al. (2015)
174 Psychotria Rubiaceae Liana Obat luka - Ajiningrum (2011)
sarmentosa
175 Pyrrosia longifolia Polypodiaceae Paku Disentri, batuk, - de Winter & Amoroso
sakit perut (2003)
176 Rhaphidophora Araceae Epifit Menjaga stamina - Silalahi et al. (2015)
sylvestris
177 Rhizophora Rhizophoraceae Pohon Disentri LC Noorhidayah &
apiculata Sidiyasa (2005)
178 Schizaea Schizaeaceae Paku Batuk, sakit - de Winter & Amoroso
dichotoma tenggorokan, (2003)
ginjal, impotensi
179 Selaginella plana Selaginellaceae Paku Pembersih darah - Ajiningrum (2011)
180 Sindora leiocarpa Fabaceae Pohon Obat kuat LC Hidayat &
Hardiyansyah (2012)
181 Sonneratia alba Sonneratiaceae Pohon Meningkatkan LC Fauzi et al. (2019)
gairah seksual
182 Sonneratia Sonneratiaceae Pohon Meningkatkan LC Fauzi et al. (2019)
caseolaris gairah seksual
183 Sphaerostephanos Thelypteridaceae Paku Luka, bisul - Koch et al. (2015)
unitus
184 Stachytarpheta Verbenaceae Perdu Kurap - Due (2013)
mutabilis
185 Stemona tuberosa Menispermaceae Herba TBC, bronkitis - Bharali et al. (2014)
186 Stenochlaena Dennstaedtiaceae Paku Luka dalam, - Supiandi et al. (2019)
palustris Masalah ereksi
187 Tabernaemontana Apocynaceae Pohon Sakit perut (bayi) LC Susiarti et al. (2015)
aurantiaca
188 Tabernaemontana Apocynaceae Pohon Mencret LC Susiarti & Rahayu
pandacaqui (2003)
189 Taenitis Adiantaceae Paku Pasca bersalin - Setijadi & Suedi (2011)
blechnoides
190 Tephrosia Fabaceae Perdu Tumor, bisul, - Gulecha & Sivakuma
purpurea kusta, alergi, (2011)
radang
191 Terminalia cattapa Combretaceae Pohon Penawar - Rahayu et al. (2006)
keracunan
makanan
192 Themeda arguens Poaceae Herba Digigit anjing - Sudirga (2012)
193 Timonius timon Ulmaceae Pohon Diare, LC Widya et al. (2015)
pendarahan,
demam
194 Tinospora Menispermaceae Liana Kulit, lambung. - Kementerian
tuberculata liver, TBC, Kesehatan RI (2015)
kolesterol,
diabetes, asam
urat, hepatitis
195 Toona sinensis Meliaceae Pohon Demam, sakit LC Setyawati (2010)
perut, disentri,
ginjal bengkak
196 Trema cannabina Ulmaceae Pohon Muntah-muntah - Aminah et al. (2016)
197 Trema tomentosa Ulmaceae Pohon Sakit kepala LC Kumar et al. (2006)

306
Jurnal Hutan Tropis Volume 10 No. 3, Edisi November 2022

No. Jenis Family Habitus Khasiat Status Pustaka


konservasi
198 Urena lobata Malvaceae Perdu Sakit kepala, LC Setyowati (2010)
influenza, malaria,
keputihan, radang
199 Vernonia cinerea Asteraceae Perdu Luka, kepala, - Sudirga (2012)
telinga
200 Vigna marina Fabaceae Liana Demam LC Kumar et al. (2006)
201 Vitex glabrata Verbenaceae Pohon Peluruh cacingan, LC Hidayat (2011)
gangguan
pencernaan
202 Vitex trifolia Verbenaceae Pohon Luka - Sambara et al. (2016)
203 Wedelia biflora Asteraceae Herba Luka, diabetes, - Rahayu et al. (2006)
perawatan pasca
persalinan
204 Xylopia malayana Annonaceae Pohon Antiinflamasi LC Denny & Kalima (2016)
LC: Least Concern (risiko rendah); NT: Near Threatened (hampir terancam); DD: Data Deficient
(informasi kurang).

SIMPULAN DAN SARAN tinggi juga merupakan modal penting dalam


pengembangan obat tradisional.

Simpulan Saran

Areal IUPHHK-HA PT. Wijaya Sentosa Upaya konservasi baik secara ex situ dan
ditumbuhi 401 jenis tumbuhan dari berbagai in situ perlu dilakukan terhadap G. renghas I.
habitus, dimana 203 jenis (± 50%) bijuga I. palembanica dan P. chinensis agar
diantaranya merupakan tumbuhan kelestariannya dapat terjaga.
berpotensi obat. Jenis tumbuhan berpotensi
obat yang terdapat di areal perusahaan ini
didominasi oleh tumbuhan yang berasal dari UCAPAN TERIMAKASIH
famili Fabaceae. Sementara itu, habitus
tumbuhan berpotensi obat di areal
perusahaan ini didominasi oleh pohon. Penulis mengucapkan banyak
Bagian yang paling berpotensi untuk terimakasih kepada manajemen PT. Tunas
dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat adalah Wijaya Sentosa atas perkenanannya
daun. Pada umumnya, pemanfaatan membagikan data terkait jenis-jenis
tumbuhan obat oleh berbagai masyarakat tumbuhan yang terdapat di areal IUPHHK-HA
tradisional cukup sederhana. Masyarakat PT. Tunas Wijaya Sentosa. Penulis juga
tradisional lazimnya merebus tumbuhan obat mengucapkan terimakasih yang sebesar-
dan meminum air rebusannya. Berbagai jenis besarnya kepada Kepala Balai Litbang LHK
tumbuhan obat di areal perusahaan dapat Manokwari, Yohannes Wibisono, dan
digunakan untuk mengobati berbagai jenis Richard Gatot Nugroho atas supportnya
penyakit. Pemanfaatannya dapat dilakukan dalam penulisan naskah ini.
secara tunggal dan dicampur dengan bagian
tumbuhan berpotensi obat lainnya. Status
konservasi Sebagian besar tumbuhan obat di DAFTAR PUSTAKA
areal PT. Wijaya Sentosa berada dalam
kategori risiko rendah. Namun demikian,
perhatian perlu diberikan terhadap keempat Ajiningrum, P.S. 2011. Valuasi potensi
jenis tumbuhan yang tergolong dalam keanekaragaman jenis hasil hutan non
kategori hampir terancam. Tingginya kayu (HHNK) masyarakat lokal Dayak
keanekaragaman jenis tumbuhan obat di Lundayeh dan Uma’Lung di Kabupaten
areal perusahaan menunjukkan tingginya Malinau Kalimantan Timur. Tesis tidak
manfaat areal konsesi perusahaan dalam diterbitkan. Depok: Universitas
menyediakan berbagai obat tradisional bagi Indonesia.
masyarakat. Potensi tumbuhan obat yang
Aminah, S., Wardenaar, & Muflihati. 2016.
Tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh

307
Freddy Jontara Hutapea. et al. : Potensi Tumbuhan Obat ……. (10): 295 - 314

Battra di Desa Sejahtera Kecamatan India. World Journal of Pharmacy and


Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Pharmaceutical Sciences, 3(4): 1072-
Jurnal Hutan Lestari, 4(3): 299-305. 1081.
Anonim. 2018. Data dan informasi pemetaan Batubara, I. 2010. Potency of Indonesian
tematik kehutanan Indonesia: medicinal plants as tyrosinase inhibitor
penutupan lahan Indonesia, deforestasi and antioxidant agent. Journal of
Indonesia, moratorium hutan alam Biological Sciences, 10(2): 138-144.
primer dan lahan gambut. Jakarta:
Bhattacharjya, D.K., Kar, A., Sarma, H. &
Direktorat Inventarisasi dan
Patowary, K.N. 2015. Notes on herbal
Pemantauan Sumber Daya Hutan
treatment practiced by the people of
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Fringe villages of Manas National Park,
Kehutanan.
India. Indian Journal of Traditional
Apriliana, T. 2012. Potensi tumbuhan obat di Knowledge, 1(1): 155-160.
Kawasan Hutan Lindung RPH Guci-
Chang, H-C., Huang, G-J., Agrawal, D-C.,
KPH Pekalongan Barat, Jawa Tengah.
Kuo, C-L., Wu, C-R. & Tsay, H-S. 2007.
Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Institut
Antioxidant activities and polyphenol
Pertanian Bogor.
contents of six folk medicinal ferns used
Arsad, E. 2016. Penggunaan kayu jabon as “Gusuibu”. Botanical Studies, 48:
(Anthochepalus chinensis Lamk) dan 397-406.
balangeran (Shorea balangeran Korth)
Chen, Y-H., Chang, F-R., Lin, Y-J., Hsieh, P-
untuk kebutuhan masyarakat dan
W., Wu, M-J. & Wu, Y-C. 2008.
industri. Jurnal Riset Industri 8(1): 33-
Identification of antioxidants from
42.
rhizome of Davallia solida. Food
Arizona, D. 2011. Etnobotani dan potensi Chemistry, 107(2): 684-691.
tumbuhan berguna di Taman Nasional
Clarke, W.C. & Thaman, R.R. 1993.
Gunung Ciremai, Jawa Barat. Skripsi
Agroforestry in the Pacific islands:
tidak diterbitkan. Bogor: Institut
systems for sustainability. Tokyo: The
Pertanian Bogor.
United Nations University Press.
Asmaliyah, Hadi, E.E.W., Waluyo, E.A. &
Darsini, N.N. 2013. Analisis
Muslimin, I. 2017. Kandungan fitokimia
keanekaragaman jenis tumbuhan obat
beberapa tumbuhan obat di pesisir
tradisional berkhasiat untuk pengobatan
pantai dan lahan basah serta potensinya
penyakit saluran kencing di Kecamatan
sebagai pestisida nabati. Makalah
Kintamani, Kabupaten Bangli Provinsi
disajikan dalam Ekspose Hasil
Bali. Jurnal Bumi Lestari, 13(1): 159-
Penelitian Tata Kelola Hutan Untuk
165.
Mewujudkan Pembangunan Hijau
Sumatera Selatan, Balai Litbang LHK de Winter, W. P. & Amoroso, V. B. 2003.
Palembang, Palembang, 1 September Plant resources of South-East Asia –
2016. Cryptogams: ferns and fern allies.
Leiden: Backhuys Publishers.
Aweng, E.R., Jessuta, J., Prawit, K. & Liyana,
A.A. 2015. Potential of the concoction of Denny & Kalima, T. 2016. Keanekaragaman
Champereia manillana and Psidium tumbuhan obat pada hutan rawa gambut
guajava shoot extracts as coagulant for Punggualas, Taman Nasional
drinking water treatment. Malayan Sebangau, Kalimantan Tengah. Buletin
Nature Journal, 67(4): 419-426. Plasma Nuftah, 22(2): 137-148.
Badrunasar, A. & Nurahmah, Y. 2012. Desuciani, A. 2012. Etnobotani pangan dan
Pertelaan jenis pohon koleksi arboretum obat masyarakat sekitar kawasan
Balai Penelitian Teknologi Agroforestry. Taman Hutan Raya Wan Abdul
Ciamis: Balai Penelitian Teknologi Rachman. Skripsi tidak diterbitkan.
Agroforestry. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Bharali, P., Paul, A., Dutta, P., Gogoi, G., Dewi, M. 2016. Kajian fungsi dan peran
Das, A.K. & Baruah, A.M. 2014. stakeholder terhadap konservasi
Ethnopharmacognosy of Stemona tumbuhan obat ex situ di Bogor. Skripsi
tuberosa Lour., a potential medicinal tidak diterbitkan. Bogor: Institut
plant species of Arunachal Pradesh, Pertanian Bogor.

308
Jurnal Hutan Tropis Volume 10 No. 3, Edisi November 2022

Due, R. 2013. Etnobotani tumbuhan obat Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Institut
Suku Dayak Pesaguan dan Pertanian Bogor.
implementasinya dalam pembuatan
Hidayat, D. & Hardiansyah, G. 2012. Studi
flash card biodiversitas. Skripsi tidak
keanekaragaman jenis tumbuhan obat
diterbitkan. Pontianak: Universitas
di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumi
Tanjungpura.
Kusuma Camp Tontang kabupaten
Fadilah, Lovadi, I. & Linda, R. 2015. Sintang. Vokasi, 8(2): 61-68.
Pemanfaatan tumbuhan dalam
Hilma, R., Dewi, E.P. & Fadhli, H. 2018.
pengobatan tradisional masyarakat
Aktivitas antimikroba dan antidiabetes
Suku Dayak Kanayatn di Desa
ekstrak etanol biji buah cempedak hutan
Ambawang Kecamatan Kubu
(Artocarpus integer (Thunb) Merr).
Kabupaten Kubu Raya. Protobiont, 4(3):
Jurnal Photon, 8(2): 27-36.
49-59.
Hilwan, I. 2014. Potensi tumbuhan obat di
Fajriah, S. & Megawati. 2015. Penapisan
hutan kerangas di Kabupaten Belitung
fitokimia dan uji toksisitas dari daun
Timur, Provinsi Kepulauan Bangka
Myristica fatua Houtt. Chimica et Natura
Belitung. Makalah disajikan dalam
Acta, 3(3): 116-119.
Seminar Nasional Peranan dan Strategi
Fauzi, Widodo, H. & Haryanti, S. 2019. Kajian Kebijakan Pemanfaatan Hasil Hutan
tumbuhan obat yang banyak digunakan Bukan Kayu (HHBK) dalam
untuk aprodisiaka oleh beberapa etnis Meningkatkan Daya Guna Kawasan
Indonesia. Media Litbangkes, 29(1): 51- (Hutan), Fakultas Kehutanan UGM,
64. Yogyakarta, 6-7 November 2014.
Feriadi, E., Muhtadi, A., & Barliana, M.I. Hridi, S.U., Ferdous, N., Majumder, U. &
2018. Galing (Cayratia trifolia L.): Hannan, J.M.A. 2013. Phytochemical
sebuah kajian biologi, fitokimia, dan screening and anti-diabetic efficacy of
aktivitas farmakologi. Pharmauho, 4(2): stem of Hiptage benghalensis (L) Kurz.
1-5. Journal of Scientific and Innovative
Research, 2(4): 736-744.
Gulecha, V. & Sivakuma, T. 2011. Anticancer
activity of Tephrosia purpurea and Ficus Hutapea, F. J. 2017. Beberapa tumbuhan
religiosa using MCF 7 cell lines. Asian HHBK asal Papua yang dimanfaatkan
Pacific Journal of Tropical Medicine, masyarakat lokal. Forpro, 6(2), 37-42.
4(7): 526-529.
Hutapea, F. J., Kuswandi, R., & Asmoro, J. P.
Halidah. 2014. Avicennia marina (Forssk.) 2020. Potensi dan sebaran masoi
vierh jenis mangrove yang kaya (Cryptocarya massoy) di kabupaten
manfaat. Info Teknis EBONI, 11(1): 37- teluk bintuni dan kabupaten kaimana.
44. Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak,
4(1), 57-70.
Hamidun, M.S. & Baderan, D.W.K. 2013.
Struktur, komposisi, dan pola distribusi Hutapea, F. J., Lamin, P., & Sunandar, A. D.
vegetasi pada kawasan hutan lindung 2022. Perbaikan tata niaga dan regulasi
dan hutan produksi terbatas. Gorontalo: pengelolaan dalam mengoptimalkan
Universitas Negeri Gorontalo. kontribusi kemenyan terhadap
penerimaan negara dan petani. Jurnal
Hardiana, Rasnovi, S. & Zumaidar. 2019.
Inovasi, 19(2): 99-106.
Use of plants as traditional medicine in
swamedication in pidie communities. Ika. 2017. Ribuan tumbuhan herbal di
Jurnal Natural, 19(2): 35-41. Indonesia belum dimanfaakan secara
optimal, (online),
Haryoto, Muhtadi, Indrayudha, Azizah, T. &
(https://ugm.ac.id/id/berita/13165-
Suhendi, A. 2013. Aktivitas sitotoksik
ribuan-tanaman-herbal-di-indonesia-
ekstrak etanol tumbuhan sala
belum-dimanfaatkan-secara-optimal,
(Cynometra ramiflora Linn) terhadap sel
diakses: 14 Februari 2020).
HeLa, T47D dan WiDR. Jurnal
Penelitian Saintek, 18(2): 21-28. Imran, M., Rasool, N., Rizwan, K., Zubair, M.,
Riaz, M., Zia-Ul-Haq, M., Rana, U.A.,
Hidayat, S. 2011. Konservasi ex-situ
Nafady, A. & Jaafar, H.Z. 2014.
tumbuhan obat di Kebun Raya Bogor.
Chemical composition and biological

309
Freddy Jontara Hutapea. et al. : Potensi Tumbuhan Obat ……. (10): 295 - 314

studies of Ficus benzamina. Chemistry Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian


Central Journal, 8(12): 1-10. Dipterokarpa, 5(1): 23-38.
Indrayangingsih, W.O.I., Ibrahim, N. & Anam, Kartikasari, S.N., Marshall, A.J. & Beehler, B.
S. 2015. Studi etnofarmasi tumbuhan 2012. Ekologi Papua. Jakarta: Yayasan
berkhasiat obat pada Suku Buton di Pustaka Obor Indonesia dan
Kecamatan Binongko, Kabupaten Conservation International.
Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Riset
GALENIKA, 1(2): 79-84.
khusus eksplorasi pengetahuan lokal
Ismaini, L., Lailati, M., Rustandi & Sunandar, etnomedisin dan tumbuhan obat
D. 2015. Analisis komposisi dan berbasis komunitas di Indonesia: Etnis
keanekaragaman tumbuhan di Gunung Osing Provinsi Jawa Timur. Denpasar:
Dempo, Sumatera Selatan. Makalah Balai Besar Penelitian dan
disampaikan dalam Seminar Nasional Pengembangan Tanaman Obat dan
Masyarakat Biodiversitas Indonesia, Obat Tradisional.
Masyarakat Biodiversitas Indonesia,
Khan, K.Y., Khan, M.A., Ahmad, M., Mazari,
Bandung, 13 Juni.
P., Hussain, I. Ali, B., Fazal, H. & Khan,
Ismail, I., Linatoc, A.C., Mohamed, M. & I.Z. 2011. Ethno-medicinal species of
Tokiman, L. 2015. Documentation of genus Ficus L. used to treat diabetes in
medicinal plants traditionally used by the Pakistan. Journal of Applied
Jakun people of Endau-Rompin (Peta) Pharmaceutical Science, 1(6): 209-211.
for treatments of malaria-like symptoms.
Koch, M., Kehop, D.A., Kinminja, B., Sabak,
Jurnal Teknologi, 77(31): 63-69.
M., Wavimbukie, G., Barrows, K.M.,
Jacoeb, A.M., Suptijah, P. & Zahidah. 2013. Matainaho, T.K., Barrows, L.R. & Rai,
Komposisi kimia, komponen bioaktif dan P.P. 2015. An ethnobotanical survey of
aktivitas antioksidan buah lindur medicinal plants used in the East Sepik
(Bruguiera gymnorrhiza). Jurnal province of Papua New Guinea. Journal
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, of Ethnobiology and Ethnomedicine,
16(1): 86-94. 11(79): 1-26.
Jorim, R.Y., Korape, S., Legu, W., Koch, M., Kinho, J., Arini, D.I.D., Halawane, J., Nurani,
Barrows, L.R., Matainaho, T.K. & Rai, P. L., Halidah, Kafiar, Y. & Karundeng,
P. 2012. An ethnobotanical survey of M.C. 2011. Tumbuhan obat tradisional
medicinal plants used in the eastern di Sulawesi Utara. Jilid II. Manado: Balai
highlands of Papua New Guinea. Penelitian Kehutanan Manado.
Journal of Ethnobiology and
Kumar, K., Kumar, B., Selvun, T., Sajibala,
Ethnomedicine, 8(47): 1-17.
B., Jairaj, R.S.C., Mehrotra, S. &
Jumiarni, W.O. & Komalasari, O. 2017. Pushpangadan, P. 2006. Ethnobotanical
Eksplorasi jenis dan pemanfaatan heritage of Nicobrese tribe. Journal of
tumbuhan obat pada Masyarakat Suku Economic and Taxonomic Botany,
Muna di permukiman Kota Wuna. 30(2): 331-348.
Traditional Medicine Journal, 22(1): 45-
Lestaridewi, N.K., Jamhari, M. & Isnainar.
56.
2017. Kajian pemanfaatan tanaman
Kale, M., Misar, A.V., Dave, V., Joshi, M. & obat sebagai obat tradisional di Desa
Mujumdar, A.M. 2007. Anti-inflammatory Tolai Kecamatan Torue Kabupaten
activity of Dalbergia lanceolaria bark Parigi Moutong. Ejipbiol Jurnal
ethanol extract in mice and rats. Journal Elektronik Prodi Biologi, 5(2): 92-108.
of Ethnopharmacology, 112: 300-304.
Mansyur, S., Bratawinata, A.A. & Sutedjo.
Kamala, A., Middha, S.K. & Karigar, C.S. 2005. Identifikasi jenis-jenis tumbuhan
2018. Plants in traditional medicine with obat di Kawasan Hutan Lereng
special reference to Cyperus rotundus Pegunungan Meratus Kecamatan
L.: a review. 3 Biotech, 8(309): 1-11. Loksado Propinsi Kalimantan Selatan.
Jurnal Kehutanan Unmul, 1(1): 59-72.
Karmilasanti & Supartini. 2011.
Keanekaragaman jenis tumbuhan obat Marito, S. 2010. Komposisi vegetasi dan
dan pemanfaatannya di Kawasan keanekaragaman tumbuhan obat di
Tane’olen Desa Setulang Malinau, arboretum PT. Arara Abadi Provinsi

310
Jurnal Hutan Tropis Volume 10 No. 3, Edisi November 2022

Riau. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Nurfadilah, S. 2015. Kuantifikasi kayu sisa
Institut Pertanian Bogor. penebangan dengan metode garis
transek (line intersect method) di
Maruzy, A., & Mujahid, R. 2019. Status
IUPHHK-HA PT Wijaya Sentosa Papua
konservasi tumbuhan obat Provinsi
Barat. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor:
Papua dan Papua Barat. Media
Institut Pertanian Bogor.
Konservasi, 24(2), 114-123.
Nurmalasari, W. & Sofian, F.F. 2018. Review:
Mayanti, T., Abdillah, L., Darwati, Wikayani,
aktivitas antikanker serviks dari
T.P., Qomarilla, N. & Dinata, D.I. 2016.
beberapa tanaman obat. Farmaka,
Senyawa triterpenoid 3β-Hidroksi-
16(1): 337-344.
Tirukal-7-En dari ekstrak daun kapi
nango (Dysoxylum arborescens) dan Nurrani, L., Tabba, S. & Irawan, A. 2016.
aktivitas sitotoksiknya terhadap sel Bioaktivitas Crotalaria striata DC dan
kanker payudara MCF-7. Chimica et Cinnamomum cullilawan BI terhadap sel
Natura Acta, 4(3): 138-141. kanker serviks HeLa. Buletin Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat, 27(1):1-
Meliki, Linda, R. & Lovadi, I. 2013. Etnobotani
10.
tumbuhan obat oleh Suku Dayak Iban
Desa Tanjung Sari Kecamatan Paget, H., Trevan, J.W. & Attwood, A.M.P.
Ketungau Tengah Kabupaten Sintang. 1939. The irritant action of some drugs
Protobiont, 2(3): 129-135. derived from hydnocarpus oil.
International Journal of Leprosy, 7(2):
Mishra, D., Sarkar, D.K., Nayak, B.S., Rout,
167-173.
P.K., Ellaiah, P. & Ramakrishna, S.
2010. Phytochemical investigation and PT. Wijaya Sentosa. 2016. Laporan Penilaian
evaluation of anthelmintic activity of Nilai Konservasi Tinggi IUPHHK-HA PT.
extract from leaves of Eupatorium Wijaya Sentosa. Wasior: PT. Wijaya
odoratum linn. Indian Journal of Sentosa.
Pharmaceutical Education and
PT. Wijaya Sentosa. 2018. Ringkasan
Research, 4(4): 369-374.
rencana pengelolaan PT. Wijaya
Mubarrak, J., Teruna, H.Y., Ade, F.Y. & Sentosa 2015-2022. Wasior: PT. Wijaya
Khairina, E. 2015. Bioaktivitas Sentosa.
antioksidan biji tumbuhan bingkek
Pujirahayu, N., Alimuddin, L.O. & Harianti.
(Entada phaseoloides merr). Jurnal
2016. Pemanfaatan hasil hutan bukan
Ilmiah Edu Research, 4(2): 129-134.
kayu sebagai bahan obat oleh
Mulyadi, Tavita, G.E. & Yusro, F. 2014. masyarakat sekitar Kawasan Tahura
Kajian etnobotani tumbuhan obat di Nipa-Nipa (studi kasus Kelurahan
Desa Panding Jaya Kecamatan Mangga Dua, Kota Kendari). Ecogreen,
Ketungau Tengah Kabupaten Sintang. 2(1): 41-50.
Jurnal Hutan Lestari, 2(1): 134-141.
Radam, R., Soendjoto, M.A. &
Noorhidayah & Sidiyasa, K. 2005. Prihatiningtyas, E. 2016. Pemanfaatan
Keanekaragaman tumbuhan berkhasiat tumbuhan yang berkhasiat obat oleh
obat di Taman Nasional Kutai, masyarakat di Kabupaten Tanah
Kalimantan Timur. Jurnal Analis Bumbu, Kalimantan Selatan. Makalah
Kebijakan Kehutanan, 2(2): 115-128. disajikan dalam Seminar Nasional
Lahan Basah, Universitas Lambung
Noorhidayah, Sidiyasa, K. & Hajar, I. 2006.
Mangkurat, Banjarmasin, 5 November.
Potensi dan keanekaragaman
tumbuhan obat di Hutan Kalimantan dan Ragasa, C.Y., Ng., V.A.S., Ulep, R.A.,
upaya konservasi. Jurnal Analisis Brkljača, R. & Urban, S. 2015. Chemical
Kebijakan Kehutanan, 3(2): 95-107. constituent of Champereia manillana
(Blume) Merrill. Der Pharmacia Lettre,
Nualkaew, S., Rattanamanee, K.,
7(7): 256-261.
Thongpraditchote, S., Wongkrajang, Y.
& Nahrstedt, A. 2009. Anti-inflammatory, Rahayu, M., Sunarti, S., Sulistiarini, D. &
analgesic and wound healing activities Prawiroatmodjo. 2006. Pemanfaatan
of the leaves of Memecylon edule Roxb. tumbuhan obat secara tradisional oleh
Journal of Ethnopharmacology, 121: masyarakat lokal di Pulau Wawonii,
278-281.

311
Freddy Jontara Hutapea. et al. : Potensi Tumbuhan Obat ……. (10): 295 - 314

Sulawesi Tenggara. Biodiversitas, 7(3): Sangat, H.M., Zuhud, E.A.M. & Damayanti,
245-250. E.K. 2000. Kamus penyakit dan
tumbuhan obat Indonesia
Rahayu, M. & Rustiami, H. 2017. Etnobotani
(Etnofitomedika I). Jakarta: Yayasan
Masyarakat Samawa Pulau Sumbawa.
Pustaka Obor Indonesia.
Scripta Biologica, 4(4): 235-245.
Sangi, M., Runtuwene, M.R.J., Simbala,
Rahmatullah, M., Jahan, R., Azam, F.M.S.,
H.E.I. & Makang, V.M.A. 2008. Analisis
Hossan, S., Mollik, M.A.H. & Rahman, T.
fitokimia tumbuhan obat di Kabupaten
2011. Folk medicinal uses of
Minahasa Utara. Chemistry Progress,
verbenaceae family plants in
1(1): 47-53.
Bangladesh. African Journal of
Traditional, Complementary, and Sarno, Marisa, H. & Sa’diah, S. 2013.
Alternative Medicines, 8(s): 53-65. Beberapa jenis mangrove tumbuhan
obat tradisional di Taman Nasional
Rajkumari, S. & Sanatombi, K. 2017.
Sembilang, Banyuasin, Sumatera
Nutritional value, phytochemical
Selatan. Jurnal Penelitian Sains, 16(3):
composition, and biological activitas of
92-98.
edible Curcuma species: a review.
International Journal of Food Properties, Setijadi, R. & Suedi, S.W.A. 2011.
20(S3): S2668-S2687. Keanekaragaman flora hutan mangrove
di Pantai Rembang dan Semarang
Rani, S., Rahman, K. & Sultana, A. 2016.
berdasarkan bukti palinologinya.
Ethnomedicinal and pharmacological
Berkalah Penelitian Hayati, 7A: 25-28.
activities of Mochrus (Bombax ceiba
Linn.): an overview. TANG, 6(1): 1-9. Setyawati, T. 2010. Pemanfaatan pohon
berkhasiat obat di Cagar Alam Gunung
Rayhani, S. 2012. Pemanfaatan tumbuhan
Picis dan Gunung Sigogor, Kabupaten
pangan dan obat oleh masyarakat di
Ponorogo, Jawa Timur. Jurnal
sekitar Taman Nasional Laiwangi-
Penelitian Hutan dan Konservasi Alam,
Wanggameti. Skripsi tidak diterbitkan.
5(2): 177-192.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Setyowati, F.M. 2003. Hubungan keterikatan
Redaksi AgroMedia. 2008. Buku pintar
Masyarakat Kubu dengan sumberdaya
tanaman obat: 431 jenis tanaman
tumbuh-tumbuhan di Cagar Biosfer
penggempur aneka penyakit. Jakarta:
Bukit Duabelas, Jambi. Biodiversitas,
Agromedia Pustaka.
4(1): 47-54.
Riswan, S. & Andayaningsih, D. 2008.
Setyowati, F.M. 2010. Etnofarmakologi dan
Keanekaragaman tumbuhan obat yang
pemakaian tanaman obat suku Dayak
digunakan dalam pengobatan
Tunjung di Kalimantan Timur. Media
tradisional Masyarakat Sasak Lombok
Litbang Kesehatan, 20(3): 104-112.
Barat. Jurnal Farmasi Indonesia, 4(2):
96-103. Silalahi, M., Supriatna, J., Walujo, E.B. &
Nisyawati. 2015. Local knowledge of
Rubiah, Djufri & Muhibbuddin. 2015. Kajian
medicinal plants in sub-ethnic Batak
etnobotani tumbuhan obat penyakit kulit
Simalungun of North Sumatra,
pada Masyarakat Kabupaten Pidie.
Indonesia. Biodiversitas, 16(1): 44-54.
Jurnal Biologi Edukasi, 7(1): 34-41.
Silalahi, M., Nisyawati, Walujo, E.B.,
Sada, J.T. & Tanjung, R.H.R. 2010.
Supriatna, J. & Mangunwardoyo, W.
Keragaman tumbuhan obat tradisional
2015. The local knowledge of medicinal
di Kampung Nansfori Distrik Supiori
plants in the Kabanjahe traditional
Utara, Kabupaten Supiori-Papua. Jurnal
market, North Sumatra, Indonesia.
Biologi Papua, 2(2): 39-46.
Journal of Ethnopharmacology, 175:
Sambara, J., Yuliani, N.N. & Emerensiana, 432-443.
M.Y. 2016. Pemanfaatan tanaman obat
Stevani, A. 2013. Etnobotani pangan dan
tradisional oleh masyarakat Kelurahan
obat masyarakat Desa Pauh Tinggi di
Merdeka Kecamatan Kupang Timur.
sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat.
Jurnal Ilmu Kesehatan, 14(1): 1112-
Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Institut
1125.
Pertanian Bogor.

312
Jurnal Hutan Tropis Volume 10 No. 3, Edisi November 2022

Sudirga, S.K. 2012. Pemanfaatan tumbuhan 2019. A new oleanane triterpene from
sebagai obat tradisional di Desa the leaves of Ficus hirta. Natural Product
Trunyan Kecamatan Kintamani Research, 33(21): 3065-3069.
Kabupaten Bangli. Bumi Lestari Journal
Upadhyay, P. Joshi, B.C., Sundriyal, A. &
of Environment, 4(2): 7-18.
Uniyal, S. 2019. Caesalpinia crista: A
Supiandi, M.I., Mahanal, S., Zubaidah, S., review on traditional uses,
Julung, H. & Ege, B. 2019. Ethnobotany phytochemistry and pharmacological
of traditional medicinal plants used by properties. Current Medical and Drug
Dayak Desa community in Sintang, Research, 3(1): 1-6.
West Kalimantan, Indonesia.
Uy, M.M. & Garcia, K.I. 2015. Evaluation of
Biodiversitas, 20(5): 1264-1270.
the antioxidant properties of the leaf
Suriani, Ismail, B. & Noviana, E.P. 2017. Uji extracts of Phillippine medicinal plants
aktivitas antibakteri secara bioautografi Casuarina equisetifolia Linn, Cyperus
ekstrak daun karet kebo (Ficus elastica) brevifolius (Rottb) Hassk,
terhadap Staphylococcus epidermis. Drymoglossum piloselloides Linn, Ixora
Majalah Farmasi, 14(2): 42-48. chinensis Lam, and Piper abbreviatum
Opiz. International Journal of the Bioflux
Susiarti, S. & Rahayu, R.D. 2003.
Society, 7(2): 71-79.
Pemanfaatan tumbuhan dalam
kehidupan masyarakat Suku Muyu di van Valkenburg, J.L.C.H. &
Desa Soa dan sekitarnya, Merauke, Bunyapraphatsara, N. 2001. Plant
Papua. Benia Biology, 6(5): 705-711. resources of South-East Asia: medicinal
and poisonous plants 2. Leiden:
Susiarti, S., Rahayu, M. & Royyani, M.F.
Backhuys Publishers.
2015. Pengetahuan dan pemanfaatan
tumbuhan obat Masyarakat Tobelo Wahyuni, S., Manurung, F.T. & Kartikawati,
Dalam di Maluku Utara. Media S.M. 2017. Identifikasi pohon penghasil
Litbangkes, 25(4): 211-218. buah pada kawasan hutan lindung
Gunung Pemancing-Gunung
Susiarti, S., Rahayu, R. D., & Rugayah. 2018.
Ambawang Bukit Bendera Kecamatan
Diversity of Indonesian medicinal plant
Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya.
in the lowland forest, Bodogol and its
Jurnal Hutan Lestari, 5(2): 225-233.
surrounding of Mount Gede Pangrango
National Park, West Java. IOP Conf. Wahyudiningsih, T.S., Nion, Y.A. &
Series: Earth and Environmental Pahawang. 2017. Pemanfaatan anggrek
Science, 166: 012021. spesies Kalimantan Tengah berbasis
kearifan lokal yang berpotensi sebagai
Tan, L.T.H., Lee, L.H., Yin, W.F., Chan, C.K.,
bahan obat herbal. Jurnal Biodjati, 2(2):
Kadir, H.A., Chan, K.G. & Goh, B.H.
149-158.
2015. Traditional uses, phytochemistry,
and bioactives of Cananga odorata WHO. 2009. Medicinal plants in Papua New
(ylang-ylang). Evidence-Based Guinea. Manila: World Health
Complementary and Alternative Organization.
Medicine, 2015: 1-30.
Wiart, C. 2006. Plants of Asia and the Pacific.
Telban, B. 1988. The role of medical New York: CRC Press.
ethnobotany in ethnomedicine: a New
Widiyastuti, Y. & Widayat, T. 2013.
Guinea example. Journal of
Inventarisasi tanaman obat di
Ethnopharmacology, 8(2): 149-169.
Kabupaten Jayapura Propinsi Papua.
Tewtrakul, S., Tansakul, P., Daengrot, C., Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, 6(2):
Ponglimanont, C. & Karalai, C. 2010. 116-126.
Anti-inflammatory principles from
Widya, A., Hikmat, A. & Kartono, A.P. 2015.
Heritiera littoralis bark. Phytomedicine,
Etnobotani dan konservasi ketimunan/
17: 851-855.
Timonius timon (Spreng.) Merr. pada
Teoh, E.S. 2016. Medicinal orchids of Asia. masyarakat lokal Suku Kanume di
Switzerland: Springer. Taman Nasional Wasur Papua. Media
Konservasi, 20(2): 149-158.
Thien, D.D., Dai, T.D., Sa, N.H., Lieu, N.,
Thuy, T.T., Anh, N.T.H., Quan, T.D., Wildayati, T., Lovadi, I. & Linda, R. 2016.
Thang, L.Q., Delfino, D.V. & Tam, N.T. Etnomedisin penyakit dalam pada Suku

313
Freddy Jontara Hutapea. et al. : Potensi Tumbuhan Obat ……. (10): 295 - 314

Dayak Tabun di Desa Sungai Areh


Kecamatan Ketungau Tengah
Kabupaten Sintang. Protobiont, 4(3): 1-
7.
Winara, A. & Mukhtar, A.S. 2016.
Pemanfaatan tumbuhan obat oleh suku
Kanum di Taman Nasional Wasur,
Papua. Jurnal Penelitian Hutan dan
Konservasi Alam, 13(1): 57-72.
Wiriadinata, H. 2008. Keanekaragaman
tumbuhan hutan ‘Gunung Lumut’
Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur.
Berita Biologi, 9(3): 313-323.
Zuhud, E.A.M. & Haryanto. 1994. Pelestarian
pemanfaatan keanekaragaman
tumbuhan obat Hutan Tropika
Indonesia. Bogor: Institut Pertanian
Bogor & Lembaga Alam Tropika
Indonesia.
Zuraida, Sulistiyani, Sajuthi, D. & Suparto,
I.H. 2017. Fenol, flavanoid, dan aktivitas
antioksidan pada ekstrak kulit batang
pulai (Alstonia scholaris R. Br). Jurnal
Penelitian Hasil Hutan, 35(3): 211-219

314

You might also like