Professional Documents
Culture Documents
JURNAL KARAJATA ENGINEERING Vol. x No. x, Bulan 20xx, pp. xx-xx, eISSN: xxxx-xxxx
http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/karajata
DOI http://dx.doi.org/xx.xxxx/karajata
The river is one of several water sources that have the potential for human welfare. The Tallo River has a watershed (DAS) around 432.21 km². If the river
Riwayat Artikel:
reservoir capacity is unable to drain the water discharge, there will be an overflow in the river and cause inundation in the flood banks. The purpose of this study
Dikirim: tgl-bulan-tahun is to determine the maximum debit that passes through the Tallo River in Tamalanrea District Makassar City and find out the results of the analysis of the Tallo
Revisi: tgl-bulan-tahun River hydraulics using Hec-Ras 6.0. In this study using quantitative methods, by collecting secondary data such as watershed maps, rainfall data, cross section
Diterima: tgl-bulan-tahun data, and long sections. The results of this study produce the maximum discharge value obtained from the value of the HSS Nakayasu method, because it has a
Tersedia online: tgl-bulan-tahun higher value when compared to other methods, meaning that this discharge value can include smaller discharge values. Maximum discharge values respectively,
namely: 1069.82; 1247.82; 1418.25; 1597.67; 1730.80 and 1857.46 m3/sec. Flow hydraulic analysis using Hec-Ras 6.0 software in the Tallo River flow is
obtained by the results of the analysis of the characteristics of the flow in which STA 0 to 1000 is a subcritical flow (FR <1.0). The conclusion of this study is that
the Tallo River has a maximum discharge of 1857.46 m3/sec, namely at the time of 200 years and the type of Tallo River flow using Hec-Ras is a type of
ABSTRAK
Sungai adalah salah satu dari beberapa sumber air yang berpotensi untuk kesejahteraan manusia. Sungai Tallo memiliki Daerah Aliran Sungai
(DAS) sekitar 432.21 km². Apabila kapasitas tampungan sungai tidak mampu mengalirkan debit air, maka akan terjadi luapan pada sungai dan
menyebabkan genangan pada daerah bantaran banjir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui debit maksimum yang melewati Sungai Tallo di
Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dan mengetahui hasil analisis hidrolika aliran Sungai Tallo dengan menggunakan HEC-RAS 6.0. Dalam
* penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan melakukan pengumpulan data sekunder seperti peta DAS, data curah hujan, data cross
Penulis Korespondensi:
section, dan long section. Hasil penelitian ini menghasilkan nilai debit maksimum yang diperoleh dari nilai metode HSS nakayasu, karena memiliki
Andi Nurul Khafifah, nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan metode yang lain artinya nilai debit ini dapat mencakup nilai debit yang lebih kecil. Nilai debit
Program Studi Teknik Pengairan, maksimum berturut-turut yaitu : 1069.82; 1247.82; 1418.25; 1597.67; 1730.80 dan 1857.46 m3/detik. Analisis hidrolika aliran menggunakan software
Universitas Muhammadiyah Makassar, HEC-RAS 6.0 pada aliran Sungai Tallo diperoleh suatu hasil analisis aliran dimana STA 0 s/d 1000 merupakan aliran subkritis (Fr < 1,0).
Jl Sultan Hasanuddin No. 259, Kota Makassar, Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Sungai Tallo memiliki debit maksimum sebesar 1857.46 m3/detik yaitu pada kala ulang 200 tahun dan jenis
Email: aliran Sungai Tallo dengan menggunakan HEC-RAS merupakan jenis aliran subkritis.
andinurulkhafifahh@gmail.com
I. PENDAHULUAN Menurut Easter dan Hufschmidt (1985), “suatu kawasan yang dibatasi oleh suatu topografi yang
mana mendrainasikan air melalui sistem aliran sungai DAS sebagai unit hidrologis dan sebagai
A. Pengertian Sungai
unit sosial ekonomi dan sosial politik untuk merencanakan dan mengimplementasikan aktivitas
Sungai merupakan sebagai aliran terbuka yang dimensi geometrisnya (lintang, profil samping,
pengelolaan sumber daya alam”. Berdasarkan fungsinya DAS dibagi menjadi tiga bagian yaitu
dan lereng lembah) bervariasi terhadap waktu, bergantung pada aliran, kualitas dasar, dan
DAS bagian hulu, DAS bagian tengah, dan DAS bagian hilir.
tebing, serta jumlah dan jenis air yang dibawa oleh sungai sedimen. (Putra, 2014).
Banjir merupakan suatu peristiwa aliran atau genangan air di suatu wilayah yang terjadi akibat
Menurut Sobirin (2003), pengertian sungai ialah daerah tata air sungai yang terdapat
meluapnya air dari saluran yang melebihi kapasitas pembuangan air disebabkan oleh curah
mekanisme inflow ke sungai dan outflow ke air tanah.
hujan yang tinggi dan kondisi topografi atau wilayah berupa dataran rendah hingga cekung
Menurut Yudo, S (2006), Sungai merupakan salah satu komponene lingkungan yang
sehingga dapat menimbulkan kerugian fisik, sosial dan ekonomi.( Muchlisin Riadi Juli 01,
mempunyai fungsi penting bagi kehidupan. Keadaan suatu perairan bisa di pengaruhi oleh
2022).
kegiatan di sekitarnya.
Menurut Khotimah, dkk (2013), banjir merupakan aliran air yang menimbulkan kerugian
Sungai Tallo merupakan salah satu sungai yang ada di Sulawesi Selatan. Sungai Tallo juga
ekonomi dan bisa saja menyebabkan kehilangan jiwa, sedangkan dalam istilah teknik diartikan
memiliki panjang 10 km yang berasal dari Pegunungan Pangkalaeng dan Pegunungan Parigi
sebagai aliran air sungai yang mengalir melampaui kapasitas tampung sungai tersebut.
Tinggi Moncong samapai dengan ke selat Makassar. Sungai Tallo memiliki DAS sekitar 432.21
2 Sedangkan Menurut Yayasan IDEP (2007), banjir merupakan suatu ancaman yang bermusim
km sampai saat ini Sungai Tallo banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar bantaran
sering terjadi apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada dan menggenangi wilayah
sungai untuk lahan pertanian dan air bersih. Jika terjadi hujan yang lebat sungai Tallo akan
sekitarnya.
meluap dan mengakibatkan banjir. (Sarah serita, 2021).
B. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Menurut Suripin (2004) banjir adalah suatu kondisi dimana tidak tertampungnya air dalam
saluran pembuang (palung sungai) atau terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuang,
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu wilayah daratan tertentu yang merupakan satu
sehingga meluang menggenangi daerah (dataran banjir) sekitarnya.
kesatuan dengan sungai dan anak – anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan,
Menurut Bambang Triatmodjo (2008), stasiun penakar hujan hanya memberikan kedalaman
dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas
hujan di titik dimana stasiun berada, sehingga hujan pada suatu luasan harus diperkirakan dari
di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang
titik pengukuran tersebut. Menentukan hujan rerata pada suatu daerah ada beberapa metode
masih terpengaruh aktifitas di daratan. (Ompo, M.I, 2019).
yang bisa di gunakan adalah metode rerata aritmatik (aljabar), metode polygon thiessen dan
Menurut Asdak (2001), Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang secara
metode ishoyet. Pada penelitian ini di gunakan metode polygon thiessen.
topografis dibatasi oleh punggung bukit yang menampung dan menyimpan air hujan, yang
C. Hidrolika
kemudian dibuang ke laut oleh sungai-sungai besar.
▪1
JURNAL KARAJATA ENGINEERING - Vol. x No.x, Bulan 20xx
Hidrolika adalah bagian dari hidromekanika(hydro mechanics), berhubungan dengan gerak air Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dan dan mengetahui hasil analisis Hidrolika aliran
Menurut (Permana, 2010) Sistem hidrolik merupakan sistem penerusan daya yang sungai Tallo berdasarkan nilai bilangan froude di Kecamatan Tamalanrean Koata Makassar
menggunakan fluida cair. Minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. Prinsip dasar dengan menggunakan HEC-RAS 6.0. Solusi yang dapat kami berikan dari penelitian ini yaitu
dari sistem hidrolik adalah memanfaatkan sifat bahwa zat cair tidak mempunyai bentuk yang penentuan karakteristik aliran dengan menggunakan HEC-RAS 6.0 lebih cepat dan hasil
tetap, namun menyesuaikan dengan yang ditempatinya. running berupa tabel dan grafik yang muada dipahami.
D. HEC-RAS II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
HEC-RAS adalah aplikasi untuk pemodelan
Aliran di sungai.menurut (Istiarto 2014). HEC-RAS adalah singkatan dari RAS(River Analysis
Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena data yang digunakan merupakan
System) adalah aplikasi yang dibuat oleh HEC (Pusat Teknik Hidrologi), sebuah departemen
data yang diangkakan. Penelitian metode kuantitati merupakan proses menemukan
dalam IWR (Institut Sumber Daya Air di bawah USACE (Korps Insinyur Angkatan Darat
pengetahuan dengan mengumpulkan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis
Amerika Serikat).
mengenai hal yang ingin diketahui. Selain itu pengambilan data dapat dilakukan dengan
Menurut Adelia Agustina (2022), berdasarkan simulasi HEC-RAS, aliran sungai pada profil
memperoleh data dari instansi terkait.
sungai yang lurus memiliki kecepatan aliran lebih besar dibagian tengah section melintangnya
B. Lokasi Penelitian
dibandingkan dengan bagian kanan dan kiri dari section melintang sungai tersebut. Namun,
kecepatan yang hampir sama besar pada bagian tengah dan kanan section melintang sungai
Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tallo, tepatnya pada Sungai Tallo di
diperlihatkan pada profil sungai yang membelok kearah kiri
Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Lokasi Penelitian ini berada di koordinat 5°9'0.66''S
Pada penelitian ini, kami menggunakan HEC-RAS untuk dapat memperoleh nilai dari bilangan
119°29'13.76''E sampai dengan koordinat 5°8'43.03''S 119°28'48.80''E. Dengan panjang Sungai
froude untuk menentukan karakteristik aliran sungai. Paket model HEC-RAS Versi 6.0 adalah
yang diteliti adalah 1000 meter.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS)
Dalam penelitian ini peta DAS didapatkan dengan menggunakan aplikasi ARGIS, untuk luas
MAPPER.
3. Data curah hujan
Dalam perhitungan curah hujan ditentukan beberapa stasium yang paling berpengaruh
terhadap lokasi penelitian untuk menghitung debit air pertahun pada Daerah Aliran Sungai
(DAS).
D. Bagan Aliran Penelitian
Luas Pengaruh
No. Nama Stasiun (%) koefisien Thissen
(Km)
1 STA. PAOTERE 23.87 17 0.20
2 STA. SENRE 90.65 64 0.60
STA.
3 27.4 19 0.20
PANAKUKANG
Jumlah 141.92 100 1.0
Pada table 1 : Stasium curah hujan yang peling berpengaruh pada DAS tallu yatitu Stasium
salah satu model yang dirilis oleh US Army Corps Of Engineers River Analysis System (HEC-
RAS) yang disusun oleh Hydrologic Engineering Center. Perangkat lunak ini dapat melakukan
perhitungan hidraulik satu dan dua dimensi untuk saluran penuh dan jaringan buatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit maksimum yang melewati Sungai Tallo di
▪2
Nama Penulis et al. Judul Paper dalam 3 Kata disambung titik-titik(…)
Tabel 5 : Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji Smirnov kolmogorof untuk
distribusi gumbel dan distribusi log person type III, yang lolos syarat uji Smirnov kolmogorof
hanya Log Person Type III yang dimana Smirnov Hitung < Smirnov Kritis. Sehingga hasil uji
kesesuaian distribusi curah hujan rencangan yang dapat mewakili yaitu distribusi log person
type III, yang dimana memiliki parameter chi kuadrat terkecil dari distribusi yang lolos di
pengujian parameter statistic dengan nilai X2 = 4.0000 dan nilai semirnov di hitung pada uji
Tabel 2 : Dengan menghitung rerata curah hujan mengunakan metode polygon thissen di
dapatkan curah hujan tertingi di setiap tahunnya dengan kala ulang 10 tahun mulai tahun 2011
Hasil
No Distribusi Persyaratan keterangan
Hitungan
Cs = 0 -0.02
1 Normal tidak memenuhi
Ck = 3 2.65 Grafik diatas menunjukkan hubungan antara insensitas hujan dan metode mononobe yaitu
Cs ≤ 1,1396 -0.02
3 Gumbel memenuhi antara intensitas hujan (mm/jam) dan lama hujan atau waktu (jam). Frekuensi hujan dinyatakan
Ck ≤ 5,4002 2.65
Cs = Cv³+3Cv = 3 0.26 dalam bentuk IDF (Intencity Duration Frekuency). Dari grafik diatas dapat disimpulkan yaitu:
Log Ck = Cv⁸ + 6Cv⁶ +
2 tidak memenuhi -Semakin singkat hujan berlangsung intensitas hujan semakin tinggi.
Normal 15Cv⁴ +16Cv² + 3 = 3.12
5,383 -Semakin besar periode ulangnya intensitas hujan semakin tinggi.
log -0.39
4 pearson
Selain dari nilai
memenuhi
E. Debit Maksimum Menggunakan HSS Nakayasu
diatas/flexibel 2.62
III
Pada perhitungan debit maximum dapatkan debit Max di setiap kala ualang yaitu dengan Kala
3
ulang. Kala ulang 5 tahun sebesar 1069.82 m /dtk, kala ualang 10 tahun sebesar 1247.82
3 3
Tabel 3 : Berdasarkan dari hasil pengujian statistik pada tabel diatas dapat kita simpulkan m /dtk, kala ulang 20 tahun sebesar 1418.25 m /dtk, kala ulang 50 tahun sebesar 1597.67
3 3 3
bahwa metode gumbel dan log person type III memenuhi persyaratan dari pengujian distribusi. m /dtk, kala ulang 100 sebesar 1730.80 m /dtk, kala ualang 200 tahun sebesar 1857.46 m /dtk.
Sehingga untuk perhitungan analisis distribusi curah hujan rencana menggunakan metode Dari grafik diatas menjelaskan semakin lama periode kala ulang pada perhitungan debit
disribusi gumbel dan metode distribusi log person type III. maksimum maka nilai debit akan semakin besar. Maka kurva pada gambar diatas
C. Uji Kesesuaian Distribusi menggambarkan hubungan antara Waktu (t) dan Debit total perjam pada kala ulang
1. Uji Chi-quare
Distribusi Log
Uji Chi-Square Distribusi Gumbel
Person III
Tabel 4 : Tabel diatas di simpulkan hasil uji chi-square untuk distribusi gumbel dan distribusi
log person type III keduanya memenuhi syarat Chi-Square Hitung (X2) < Chi-Square Kritis
(X2cr).
2. Uji Smimov Kolomogorof Gambar 3 Grafik intensitas hujan metode manonobe
Gambar 5 Banjir Rancangan Metode HSS Nakayasu Kala Ulang Semua tahun
Distribusi Log
Uji Smirnov Distribusi Gumbel
Person III
5,10,20,50,100, dan 200 tahun. Pada waktu jam 1 sampai dengan waktu jam 2 menggambarkan
dimana naiknya debit puncak. Sedangkan waktu jam 3 dan seterusnya merupakan kurva yang
Smirnov Hitung 0.93 0.11
menggambarkan dimana turunya debit aliran permukaan mulai dari puncak sampai dengan
Smirnov Kritis 0.29 0.29
akhir pengaruh hujan.
Hipotesa Tidak memenuhi Memenuhi F. Hidrolika Aliran Sungai Tallo Menggunakan HEC-RAS
▪3
JURNAL KARAJATA ENGINEERING - Vol. x No.x, Bulan 20xx
Asdak, C (2001), Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Easter dan Huftschmidt (1985), Penelitian untuk Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Khotimah, N.S. dan Nurhadi. (2013), Analisis Kerentanan Banjir Di Daerah Aliran Sungai
Putra (2014). Analisis Distribusi Kecepatan aliran Sungai Musi (Ruas Sungai: Pulau Kemaro sampai
dengan Muara Sungai Komering). Jurusan Teknik Sipil
Tabel 6 : Hidrolika aliran Berdasarkan Bilangan Froude (Fr) diatas, di simpulkan aliran sungai
Sobirin (2003). Proses Konservasi Hidrolis Sungai dan Air Tanah.
tallo memiliki aliran rata-rata yaitu Aliran Subkritis (Fr < 1,0) Dengan ciri fisik yaitu kecepatan
aliran lambat, pada kondisi ini gaya gravitasi memegang peran lebih besar; kecepatan aliran Yayasan IDEP (2007), Penanggulangan Bencana Masyarakat. Jakarta: Yayasan IDEP
lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan rambat gelombang dan hal ini ditunjukkan aliran
sungai yang tenang (Sumber : Anggrahini, 1997:4). Yudo, S (2006), Kondisi Pencemaran Logam Berat di Perairan Sungai DKI Jakarta. Jurnal Air Indonesia,
2(1).
IV. SIMPULAN
Sarah Serita (2021), Kajian Kerusakan Lingkungan Perairan Sungai Tallo Akibat Aktivitas Perkotaan di
melewati sungai tallo yang di dengan metode HSS Nakayasu didapatkan debit tertinggi terjadi
Suripin, (2004), Sistem Drainase Perkotaan yang Berlanjutan. Andi Offset Yogyakarta.
pada kala ualang 200 tahun dan Hasil analisis Hidrolika aliran sungai dengan menggunakan
software HEC-RAS 6.0 pada sungai Tallo di peroleh hasil yaitu STA 0-1000 merupakan aliran
Bambang Triatmodjo, (2008). Hidrologi Terapan. Yogyakarta : Beta Offset.
subkritis (Fr < 1.0), dengan fisik yaitu kecepatan aliran lambat dengan gaya gravitasi
mempunyai peran lebih besar kecepatan aliran lebih kecil dari pada kecepatan rambat Ompo, MI (2009), Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Makassar : LPP Unismuh Makassar.
gelombang, dalam hal ini ditunjukan aliran sungai yang tenang Adelia Agustina (2020), analisis karakteristik aliran sungai pada sungai cimadur, provinsi banten
Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
▪4