You are on page 1of 12

KEBANGKITAN PERADABAN ISLAM

PADA ABAD KLASIK

Syamruddin Nasution
Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Qasim Riau
Jl. Soebrantas km 15 No. 155 Simpang baru, Panam, Pekanbaru
Email: syamruddinnst@gmail.com

Abstract

This article reviewing the history of islamic civilization has experienced a resurrection in the
classical century, especially in the three daulah, namely Daulay Abbasiyah in Baghdad,
Daulay Umayyah in Cordova and Daulay Fatimiyah in Mesir. Islamic civilization and
science at the time it had been developed and the resurrection very rapidly once. The three
daulah vied to advance the Islamic civilization, science and literateur in their respective
areas. What efforts which is conducted Daulah Abbasiyah make Baghdad as an intellectual
city which is visited by scientists, litterateur to stand Nizamiyah University. Also what is done
Daulah Umayyah Spanyol for the resurrection of Islamic civilization so that in each city there
is University, among others, University of Cordova, University of Granada, University of
Svilla and etc. Similarly what is taken daulah Fatimiyah in Mesir to the rise Islamic
civilization to the founding of the University of al-Azhar, all of which are discussed in this
article. This study uses the method of analysis description There are three daulah mentioned
above to discover the cause of their resurrection. With studying the development and
resurrection of Islamic civilization, science and litterateur three Daulah can be used as
guidelines in an effort to resurrection the civilization and science in Indonesia today.

Kata kunci: Daulah Abbasiyah, Daulah Umaiyah Cordova, Daulah Fatimiyah,


Indonesian nation, civilization and science.

Pendahuluan menteri Nizamul Muluk, tempat Imam


Jika ditelusuri perjalanan sejarah peradaban Ghozali pernah menjadi Rektornya.
Islam dapat diketahui bahwa telah pernah Di Spanyol di setiap kota terdapat
terjadi kebangkitan peradaban Islam pada Universitas, antara lain, Universitas
abad klasik, terkhusus pada tiga daulah, yaitu Cordova, Universitas Granada,
Daulah Abbasiyah di Baghdad, Daulah Universitas Svilla dan lain-lain dan
Umaiyah di Cordova dan Daulah Fatimiyah di tiada desa yang sekecil apapun pada
Mesir. Peradaban Islam dan ilmu pengetahuan masa al-Hakam II, anak Abdurhaman
pada saat itu mengalami perkembangan dan III, kecuali telah berdiri sekolah disitu
kebangkitan yang sangat pesat. sehingga rakyat hidup berpendidikan
Tiga daulah itu saling berlomba bagi dan tidak ditemukan penduduk yang
memajukan peradaban Islam, ilmu buta huruf.
pengetahuan dan kesusatraan di wilayah Di Mesir berdiri Universitas al-
masing-masing. Daulah Abbasiyah Azhar oleh daulah Fatimiyah yang
menjadikan Baghdad sebagai kota intelektual sampai berakhirpun daulah Fatimuyah
dan istana sebagai tempat diskusi yang ramai di Mesir tetapi Unvesitas itu tetap dapat
dikunjungi oleh para ilmuan, sastrawan dan terpelihara oleh dua daulah sesudahnya
pembesar-pembesar istana bahkan di masa- dari tiga kali serangan yang hendak
masa akhir daulah Abbasiyah sempat pula menghancurkannya yaitu perang salib,
berdiri Universitas Nizamiyah oleh perdana
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu -Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.12, No.2 Juli – Desember 2015

serangan Mongol dan perjarahan Timur Lank. bangsa ini hidup sejahtera, sentosa dan
Dengan mengkaji perkembangan dan bahagia, berkelayakan dan
kebangkitan peradaban Islam, ilmu berkepatutan, sehingga mempunyai
pengetahuan dan kesusastraan pada tiga harga diri dan dihormati, jangan lagi
Daulah tersebut dapat dijadikan pedoman miskin seperti pada masa penjajahan.
dalam usaha untuk membangkitkan peradaban Tetapi kini apa yang terjadi, saat
dan ilmu pengetahuan di Indonesia. ini hanya segelintir anak bangsa yang
Hasrat, cita-cita dan tujuan para pendiri hidup berkecukupan dengan kekayaan
bangsa ini dahulu untuk mendirikan bangsa harta yang melimpah, sementara
dan negara ini, mereka tuangkan dalam sebagian besar rakyat ini masih hidup
Pembukaan UUD 1945, antara lain, ada dalam kemiskinan dan kemelaratan
empat tujuan pokok Indonesia merdeka, yaitu; yang sangat menyedihkan. Hal ini
“..Untuk membentuk suatu berarti tujuan Indonesia merdeka belum
Pemerintahan Negara Indonesia yang tercapai.
melindungi segenap bangsa Indonesia dan Dulu di masa penjahan Belanda
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk anak bangsa ini banyak yang bodoh
memajukan kesejahteraan umum, karena dibuat bodoh oleh penjajah
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut dengan tidak memberi kesempatan
melaksanakan ketertiban dunia yang belajar bagi mereka, sehingga penjajah
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi pergi dari negeri ini, rakyat
dan keadilan sosial, maka disusunlah ditinggalkannya dalam keadaan
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu mayoritas buta hurup, padahal jumlah
dalam suatu Undang Undang Dasar Negara penduduk Indonesia termasuk dalam
Indonesia..”.1 katagori terbanyak ketiga di Dunia.
Dari teks Pembukaan UUD 1945 di atas Dapat dibayangkan betapa banyaknya
dapat diketahui bahwa ada empat pokok jumlah penduduk yang buta hurup dan
tujuan Indonesia merdeka; (1) melindungi mereka semua menjadi beban
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah pembangunan di masa kemerdekaan ini,
darah Indonesia, (2) memajukan suatu hal yang sangat menyedihkan.
kesejahteraan umum, (3) mencerdaskan Kini dalam perkembangannya, di
kehidupan bangsa, (4) dan ikut melaksanakan masa kemerdekaan sudah banyak anak
ketertiban dunia..”. Dari empat itu, tiga untuk bangsa yang pintar, ada profesor,
internal bangsa dan satu yang terakhir untuk doktor, dokter. Insinyur, teknokrat atau
eksternal bangsa. Yang dibahas dalam kajian kaum cendikiawan dan lain sebagainya,
ini, tiga yang pertama. tetapi mereka belum dapat menarik
Oleh sebab itu, tujuan pertama dari para gerbong pembangunan bangsa yang
pendiri negara ini dulu didirikan menjadi matoritas pengisinya terdiri dari
sebuah bangsa adalah berdasarkan pahitnya mereka yang buta hurup dan kurang
penderitaan di bawah penindasan penjajahan berpendidikan tersebut.
Belanda, dan berkeinginan untuk hidup Mesti dilakukan usaha untuk
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, mencerdaskan anak bangsa ini, agar
maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan bangkit sejajar dengan negara-negara
kemerdekaannya walaupun warga negaranya yang sudah maju, untuk itu perlu belajar
berbeda suku, bahasa, agama dan budaya. dari negara-negara yang sudah pernah
Dulu di masa penjajahan Belanda, maju di dunia. Dalam hal ini akan dikaji
rakyat Indonesia banyak yang menderita, sejarah tiga Daulah Islam yaitu Daulah
hidup miskin, melarat dan sengsara, maka Abbasiyah di Baghdad, Daulah
para pendiri negara ini ingin agar kelak anak Umaiyah di Cordova dan Daulah
Fatimiyah di Mesir, untuk melihat usaha
1
Tim Penulis, Undang-Undang Dasar 1945 dan apa yang mereka lakukan bagi daulah
Perubahannya (Jakarta: Redaksi Kawan Pustaka, masing-masing sehingga negara mereka
2007) hlm. 2.

226
Syamruddin Nasution: Kebangkitan Peradaban Islam pada Abad Klasik

menjadi maju dan bangkit pada masanya. tujuan melakukan kontektualisasi


Sementara masalah bangsa ini sekarang terhadap pemikiran atau peristiwa
adalah keterpurukan pendidikan dan sejarah ada tiga. Pertama, untuk
peradaban, tertinggal dari negara lain karena mencari relevansi. Kedua, untuk
posisi pendidikan nasional bangsa Indonesia mencari hikmah bagi kehidupan
yang sangat menyedihkan dan sekarang. Ketiga, untuk evaluasi diri
memprihatinkan. Kenapa hal itu terjadi dan bagi terget pencapaian. Tiga tujuan
usaha apa yang dapat dilakukan agar pencapaian ini boleh dicapai tiga
Indonesia bangkit dari keterpurukannya. sekaligus dari satu peristiwa, dan boleh
Tulisan ini berusaha untuk hanya salah satu atau dua dari tiga.
mendesksipsikan peristiwa sejarah; pertama, Pada dasarnya sumber data
mengapa peradaban dapat bangkit dalam dalam penelitian sejarah adalah sumber
suatu negara, dengan mengambil kajian pada pustaka, sebagaimana juga dalam
tiga negara yang telah pernah maju dalam penelitian ini, dengan langkah
Islam, yaitu Daulah Umaiyah Cordova, pengumpulan data dimulai dari
Daulah Abbasiyah Baghdad dan Daulah koleksi/akumulasi data, verifikasi data,
Fatimiyah Mesir. interpretasi data dan terakhir penulisan.3
Tiga negara tersebut sudah mewakili Dalam menganalisis fakta sejarah yang
dunia Islam pada abad klasik; Daulah berkaitan dengan kebangkitan
Abbasiyah dari benua Asia, Daulah Fatimiyah peradaban Islam pada tiga negara
dari benua Afrika dan Daulah Umaiyah Islam, yaitu Daulah Abbasiyah
Cordova dari benua Eropa mereka saling Baghdad, Daulah Umaiyah Cordova
bersaing satu sama lainnya untuk memajukan dan Daulah Fatimiyah Mesir, kebenaran
Daulahnya masing-masing dan ternyata datanya diuji dengan memperguanakan
mereka berhasil. Kedua, mengapa negara metode kros cek.
Indonesia terpuruk dan tidak bangkit serta Maka sistematika penulisan
usaha-usaha apa yang dapat dilakukan dalam kajian ini dimulai dari
mengatasinya jika belajar dari tiga negara pendahuluan, setelah itu dibahas (1)
Islam tersebut di atas. siapa mereka yang berhasil
Pokok bahasan dalam kajian ini adalah membangkitkan peradaban Islam dari
(1) bagaimana profil khalifah yang berhasil tiga Daulah Abbasiyah Baghdad,
membangkitkan peradaban bagi tiga negara Daulah Umaiyah Cordova, dan Daulah
tersebut, (2) apa usaha yang mereka lakukan Fatimiyah Mesir, (2) peran atau usaha
sehingga negaranya bangkit dan berhasil apa yang mereka lakukan sehingga
menjadi negara yang maju, (3) apa berhasil membangkitkan peradaban
relevansinya mempelajari dan mengetahui Islam pada Daulahnya masing-masing,
peristiwa kebangkitan peradaban Islam dari (3) sebagai hasil dari kontektualisasi
tiga negara tersebut bagi kebangkitan peristiwa sejarah maka pelajaran apa
kehidupan peradaban dan ilmu pengetahuan yang dapat diambil dari memahami
sekarang ini di Indonesia dengan melakukan peristiwa sejarah keberhasilan mereka
kontektualisasi. Sebab tiga unsur inilah yang dalam membangkitkan peradaban Islam
penting diketahui dalam mempelajari sejarah, pada Daulahnya masing-masing, (4) apa
baik peristiwa maupun pemikiran.2 Adapun relevansi mempelajari dan mengetahui
peristiwa kebangkitan peradaban Islam
2
Tiga masalah penelitian ini pada prinsipnya sudah dari tiga negara tersebut bagi kehidupan
mencakup lima objek yang sudah umum diketahui
dalam objek penelitian kajian sejarah, yaitu peristiwa alam. Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian
(what), orang yang melaksanakan (who), tempat Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999).
3
kejadian (where), masa kejadian (when), dan mengapa Badri Yatim, Historiografi Islam (Jakarta:
peristiwa itu terjadi (why). Taufik Abdullah, Sejarah Logos, 1997), hlm. 4; oleh Kuntowijoyo disebut
dan Masyarakat (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), hlm. (1) tahap heuristic, (2) tahap kritik atau
105. Dari hal ini subjek penelitian kajian ini termasuk verifikasi, (3) tahap interpretasi, dan (4) tahap
dalam penelitian sejarah sosial, sebab subjek penelitian historiografi. Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah
sejarah adalah politik, sosial, ekonomi, dan gejala (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994), hlm. 98.

227
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu -Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.12, No.2 Juli – Desember 2015

sekarang ini di Indonesia kemudian gubernur Mesir tetapi ditolak Abu


pembahasan diakhiri dengan kesimpulan. Muslim atas sikapnya yang
Kebangkitan Daulah Abbasiyah membangkang itu, dia dipanggil
Baghdad khalifah datang menghadap khalifah ke
Pendiri yang sebenarnya dari daulah istana dan dia diadili hukuman mati.
Abbasiyah ini adalah Al-Mansur. Dia lahir di Dengan demikian, dia berhasil
Humaymah Yordania pada tahun 95 H/714 M menstabilkan pemerintahan Daulah
dan meninggal di Makkah sewaktu Abbasiyah, pada saat dia terima dalam
melaksanakan haji pada tahun 159 H/775 keadaan kacau, juga berhasil
karena suatu penyakit. Diangkat menjadi memajukan ekonomi, pada saat dia
khalifah Daulah Abbasiyah ke-2 dalam terima dalam keadaan lemah. Berbekal
usianya yang ke-40 dan memerintah selama kestabilan politik dan kemajuan
21 tahun (754-775), karena selalu menang ekonomi, dia membangun kota Baghdad
dalam beberapa kali peperangan baik ke yang kelak menjadi ibu kota Daulah
dalam memedamkan berbagai pemberontakan Abbasiyah dengan mempekerjakan
maupun ke luar melawan serangan Imperium tidak kurang dari 100.000 pekerja yang
Bizantium maka dia diberi gelar al-Mansur didatangkan dari berbagai daerah,
artinya yang selalu mendapat pertongan seperti Suriah, Mousul, Basrah dan
Allah.4 Kufah.7
Abu Ja’far al-Mansur (754-775) dikenal Sebagai seorang ilmuan, diapun
sebagai seorang ilmuan, gagah perkasa, keras mengarahkan perhatiannya bagi
hati, kuat keimanan, bijaksana, cerdas, pengembangan ilmu pengetahuan,
pemberani, pencinta ilmu, disiplin, teliti, kuat kesusasteraan dan kebudayaan dengan
beribadah dan sederhana.5 Maka tidak mendirikan pusat kajian ilmu
berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa pengetahuan. Dalam hal ini al-Mansur
dialah pendiri yang sebenarnya dari Daulah mendirikan sebuah apartemen “Study
Abbasiyah walaupun dia tidak disetujui kedua Ilmiyah dan Pusat Penerjemahan” di
pamannya; masing-masing Abdullah ibn Ali pusat ibu kota Baghdad.
yang menjabat gubernur Palestina dan Suriah Selanjutnya, Khalifah al-Mansur
dan Saleh ibn Ali yang menjabat sebagai memerintahkan penerjamahan buku-
gubernur Mesir dan Afrika Utara, diangkat buku ilmiah dan kesusasteraan dari
menjadi khalifah karena dulu khalifah al- berbagai bahasa asing yaitu India,
Safah berjanji bahwa Abdullah ibn Ali-lah Yunani, Mesir, Bizantium, Suriah ke
yang diangkat menjadi khalifah dalam bahasa Arab. Peminat ilmu dan
6
sepeninggalnya. kesusasteraan secara berbondong-
Dari data sejarah di atas dapat diketahui bondong mereka datang ke kota
bahwa profil Abu Ja’far adalah seorang Baghdad untuk mempelajari ilmu
pejabat Daulah Abbasiyah yang cakap, pengetahuan, kesusasteraan dan
pencinta ilmu, pintar, disiplin, teliti yang kebudayaan.8
dapat menata dan mengurus negara serta Dengan demikian dapat diketahui
mempunyai perhatian dalam memajukan ilmu bahwa usaha yang dilakukan Abu Ja’far
pengetahun dan peradaban sehingga dia al-Mansur dalam pemerintahannya
pantas diangkat menjadi pejabat negara. adalah berhasil memajukan ekonomi,
Selanjutnya Abu Muslim yang menjabat menstabilkan politik mengembangkan
sebagai gubernur Khurasan diminta Abu ilmu pengetahuan dengan mendirikan
Ja’far al-Mansur untuk dipindahkan menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan

4 7
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, Jilid 3 (Jakarta: PT Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban
IchtiarBaru Van Hoeve, 2001), hlm. 156. Islam (Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013), hlm.
5
Teks Books, Sejarah Kebudayaan Islam, jilid 1 191.
8
(Ujung Pandang: IAIN Alaudin, 1981-1982), hlm. 116. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
6
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, Jilid 3, hlm. 156. (Jakarta: Raja Grafindo, 1993), hlm. 278.

228
Syamruddin Nasution: Kebangkitan Peradaban Islam pada Abad Klasik

melakukan penerjamahan buku-buku ilmiah fungsinya diperluas sebagai lembaga


dan kesusasteraan dari berbagai bahasa asing perguruan tinggi, perpustakaan dan
ke dalam bahasa Arab dan membangun ibu penelitian yang menyimpan beribu-ribu
kota Daulah Abbasiyah, Baghdad. buku ilmu pengetahuan dalam berbagai
Usaha-usaha yang dilakukan al- disiplin ilmu.11
Mansur dalam memajukan Daulah Abbasiyah Pada masanya Daulah Abbasiyah
dilanjutkan oleh Harun al-Rasyid. Dia lahir di mencapai puncak kejayaannya, yang
Rayy Iran pada bulan Muharam 149H/ lebih terkenal dengan sebutan “Masa
Pebruari 766 M dan meninggal di Tus Keemasan Islam” (The Golden Age of
Khurasan 3 Jumadilakhir 193 H/ 23 Maret Islam), demikian juga perkembangan
809 M. Dia diangkat menjadi khalifah ke-5 ilmu pengetahuan saling beriringan
Daulah Abbasiyah dalam usia 20 tahun dan sehingga pada tahun 800 Baghdad telah
menjabat selama 23 tahun (786-809). menjadi kota metropolitan dan kota
Sewaktu kecil Harun memperoleh utama bagi dunia Islam yaitu sebagai
pendidikan agama maupun pendidikan umu di pusat pendidikan, ilmu pengetahuan,
istana, gurunya yang paling berpengaruh pemikiran dan peradaban Islam, serta
dalam pendidkannya adalah Yahya ibn Khalid pusat perdagangan, ekonomi dan politik
(w.805) yang kelak diangkatnya menjadi dengan jumlah penduduk lebih dari satu
Perdana Menteri dalam pemerintahannya. Ia juta jiwa.12
seorang yang cerdas, terpelajar, fasih Dalam sejarah, pada abad ke-9
berbicara, dermawan, penyair dan mempunyai hanya ada dua Raja Besar di dunia,
kepribadian yang kuat.9 “Harun al-Rasyid di Timur dan Karel
Dari data yang disebutkan di atas Agung (742-814) di Barat” Di antara
dapat diketahui bahwa profil Harun al-Rasyid keduanya Harun lebih cemerlang dan
juga adalah seorang yang cerdas, terpelajar, paling berkuasa dibandingkan dengan
fasih berbicara, dermawan, penyair dan Karel karena dia dapat mengembangkan
mempunyai kepribadian yang kuat yang dapat kebudayaan yang lebih tinggi yang
memajukan Daulah Abbasiyah kelak. dapat dinikmati manusia sampai
Selama menjadi khalifah, Harun al- sekarang.13 Philip K. Hitti mengatakan
Rasyid sebagai seorang yang terpelajar selalu Harun dapat menjadikan Baghdad
menjalin hubungan yang akrab dengan para sebagai “Kota intelektual dan kota
ulama, ahli hukum, qari’, hakim, penulis dan professor masyarakat Islam”. Para
bahkan seniman. Ia sering mengundang peminat ilmu pengetahuan dan
mereka datang ke istana guna mendiskusikan kesusasteraan secara berbondong
berbagai masalah. Ia sangat menghargai tamu mereka datang ke kota itu untuk
dan mendudukkan mereka pada kedudukan mendalami ilmu pengetahuan dan
yang tinggi, oleh karena itu ia dikagumi kesusasteraan yang ingin mereka
semua orang. Ia seorang yang rajin beribadah; tuntut.14
dalam sehari ia dapat melaksnakan sholat Dari data sejarah yang disebut di
sunat sebanyak seratus rakaa’at.10 atas dapat diketahui bahwa Harun
Usaha terpenting dan monumental yang melanjutkan lagi usaha pengembangan
dilakukan Harun sehingga membawa ilmu pengetahuan yang dilakukan al-
namanya ke puncak kemasyhuran adalah Mansur sebelumnya yaitu mendirikan
perhatiannya yang tinggi terhadap “Baitulhikmah” sebagai lembaga
pengembangan ilmu pengetahuan dan penerjemah. Pada masa putranya al-
peradaban Islam sampai mencapai puncak
11
yang belum pernah dicapai sebelumnya ia Ibid., hlm. 88.
12
mendirikan “Baitulhikmah” sebagai lembaga 13
Ibid., hlm. 89.
penerjemah. Pada masa putranya al-Makmun Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan
Sejarahnya (Bandung: Rosda Bandung, 1988),
hlm. 259.
9 14
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, Jilid 2 (Jakarta: PT Philip K. Hitti, Capital Cities of Arab Islam
IchtiarBaru Van Hoeve, 2001), hlm. 86-87. (Minneapolis: Universiti of Minesota Press,
10
Ibid., hlm. 87. 1973), hlm. 308.

229
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu -Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.12, No.2 Juli – Desember 2015

Makmun fungsinya diperluas sebagai sehingga Baghdad ketika itu menjadi


lembaga perguruan tinggi. Usaha berikutnya pusat peradaban dan kebudayaan yang
menjadikan Baghdad sebagai kota tertinggi di dunia. Ada tiga
metropolitan dan kota utama bagi dunia Islam keistimewaan kota Baghdad ketika itu;
yaitu sebagai pusat pendidikan, ilmu Pertama, prestise politik (benar-benar
pengetahuan, pemikiran dan peradaban Islam, stabil), kedua; supremasi ekonomi
serta pusat perdagangan, ekonomi dan politik. (sungguh sangat maju) dan ketiga;
Saat itu hanya ada dua Raja Besar di aktivitas intelektual (sangat pesat sekali)
dunia, “Harun al-Rasyid di Timur dan Karel maka tidak mengherankan jika
Agung (742-814) di Barat”. Puncaknya Harun perkembangan ilmu, kebudayaan dan
dapat menjadikan Baghdad sebagai “Kota kesusasteraan mengalami
intelektual dan kota professor masyarakat perkembangan yang sangat
16
Islam”. Usaha-usaha yang dilakukan Harun mengagumkan di kota ini.
tersebut, menjadikan Daulah Abbasiyah Al-Makmun melakukan
sebagai negara termaju di dunia saat itu, baik penerjamahan buku-buku berbahasa
di Barat maupun di Timur. asing secara besar-besaran ke dalam
Usaha-usaha yang dilakukan Harun al- bahasa Arab sehingga banyak buku
Rasyid dilanjutkan lagi oleh anaknya al- filsafat yang berbahasa Yunani
Makmun. Nama lengkapnya Abbdullah Abu sebelumnya sudah dipandang “mati”
Abbas ibn Harun al-Rasyid al-Makmun yang dapat dihidupkan kembali dengan
biasa dipanggil dengan al-Makmun. Dia lahir diterjamahkan ke dalam bahasa Arab di
di Baghdad 170 H/785 M dan wafat 218 bawah pimpinan Hunain ibn Ishaq (w.
H/833 M setelah memerintah selama dua 873), seorang dokter beragama Kristen
puluh tahun (813-833). Semasa kecil al- Nestorian yang menguasai berbagai
Makmun sudah mempelajari berbagai ilmu bahasa dan al-Makmun ikut serta dalam
pengetahuan. Dia belajar hadits dari ayahnya penerjamahan tersebut. Al-Makmun-
Harun al-Rasyid dan guru-gurunya yang lain, pun memberikan imbalan gaji sebesar
seperti Hasyim, Abid ibn Awwam, Yusuf ibn 500 dinar per-bulan kepada para
Atiah dan lain-lain. Disamping itu dia juga penerjamah dan juga memberikan
belajar sastra, fiqih, tata bahasa Arab dan hadiah dalam bentuk emas batangan
filsafat, dia seorang yang pintar, kokoh kepada para ilmuan seberat buku yang
pendirian, penyantun, ilmuan, berfikir logis, berhasil mereka terjemahkan.17
pemberani dan dermawan.15 Pola hidup sarjana sehari-hari
Dari data sejarah di atas dapat diketahui ketika itu, mereka sudah dapat hidup
bahwa Al-makmun termasuk dari anak mewah, disiapkan pemandian umum,
khalifah Harun yang ilmuan yang pintar, selesai mandi pergi makan, minum dan
kokoh pendirian, berfikir logis, penyantun, berhela-hela tidur, habis istirahat dapat
pemberani dan dermawan. Ia diangkat membakar wangi-wangian untuk
menjadi khalifah ke-7 Daulah Abbasiyah mengharumkan tubuh, seterusnya
dalam usia 28 tahun dan memerintah selama memesan makanan malam yang terdiri
20 tahun (813-833) maka tidak mengherankan dari sop daging, roti dilengkapi dengan
kalau pada masanya pemerintahan Daulah beberapa anggur tua dan buah-buahan.18
Abbasiyah mengalami perkembangan yang Dari data sejarah di atas dapat
sangat luar biasa. diketahui bahwa al-Makmun
Pada masa al-Makmun (813-833) anak melanjutkan lagi usaha-usaha
Harun al-Rasyid, dari kota Baghdad ini pengembangan Daulah Abbasiyah yang
memancar sinar kebudayaan dan peradaban dilakukan ayahnya sebelumnya, yaitu
Islam ke seluruh dunia, tidak terbatas hanya
di dunia Islam saja, tetapi di seluruh dunia, 16
Ibid., hlm. 150.
17
Ibid., hlm. 151.
15 18
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, Jilid 3 (Jakarta: PT Philip K. Hitti, Dunia Arab (Bandung: Sumur
IchtiarBaru Van Hoeve, 2001), hlm. 149. Bandung, 1970), hlm. 105.

230
Syamruddin Nasution: Kebangkitan Peradaban Islam pada Abad Klasik

dari kota Baghdad memancar sinar pengetahuan yaitu Abdurrahman III al-
kebudayaan dan peradaban Islam ke seluruh Nasir (912-961), dia berhasil
dunia. Ada tiga keistimewaan kota Baghdad memadamkan semua pemberontakan
ketika itu; Pertama, prestise politik (stabil), dan menegakkan Daulah Umaiyah II di
kedua; supremasi ekonomi (maju) dan ketiga; atas kestabilan politik yang sangat
aktivitas intelektual (pesat). Melakukan mantap dan kokoh, di tangannya juga
penerjamahan buku-buku berbahasa asing ekonomi Daulah Umaiyah berkembang,
secara besar-besaran ke dalam bahasa Arab. bangkit dan maju.
Memberikan imbalan gaji per-bulan kepada Berbekal kestabilan politik dan
para penerjamah dan juga memberikan hadiah kemajuan ekonomi maka dia berusaha
dalam bentuk emas batangan kepada untuk mengembangkan aktivitas
penerjemah seberat buku yang berhasil intelektual, sehingga geliat
mereka terjemahkan, sehingga pola hidup perkembangan ilmu pengetahuan dan
sarjana sehari-hari ketika itu, mereka sudah kebudayaan berkembang pesat. Bahkan
dapat hidup mewah. dia dapat membelanjakan sepertiga dari
Daulah Umaiyah Cordova pendapatan negara setiap tahun untuk
Puncak kebangkitan ilmu pengetahuan kemajuan ilmu pengetahuan,
dan peradaban Islam dalam Daulah Umaiyah kesusateraan dan kebudayaan.21 Banyak
di Cordova ada di tangan Abdurrahman III karya berbahasa asing; seperti Yunani,
(al-Nasir). Dia lahir di Cordova pada tahun Bizantium, Mesir, India diterjamahkan
277 H/890 M dan al-Nasir wafat di Cordova ke dalam bahasa Arab. Sejumlah
pada tahun 350 H/15 Oktober 961 M. Dia Universitas dibangun dalam wilayah
diangkat menjadi khalifah Daulah Umaiyah kekuasaan Abdurrahman III sehingga
pada usia 22 tahun dan memerintah selama 49 perkembangan Universitas-Universitas
tahun ((912-961). Dia yang pertama mencapai puncak kejayaan dan
menggunakan gelar khalifah (sebelumnya kecemerlangan yang sangat mempesona
sultan) Daulah Umaiyah di Cordova dan pada masanya.
memakai gelar al-Nasir artinya yang menang. Begitu juga Perpustakaan, saat itu
Ia berhasil mengembalikan keutuhan negara Spanyol memiliki 75 Perpustakan. Kata
yang telah terpecah-belah menjadi kerajaan- Syed Mahmudunnasir; belum pernah
kerajaan kecil sepeninggal Abdurrahman II Spanyol begitu makmur, ekonomi
dan membangun angkatan perang yang begitu maju, ilmu pengetahuan begitu
terkuat.19 berkembang, seperti pada masa
Setelah tujuh belas tahun berkuasa Abdurrahman III. Dia adalah khalifah
dengan gelar Amir pada bulan Januari 929 Daulah Umaiyah yang paling berhasil di
M., ia menyatakan diri sebagai khalifah dan Spanyol karena dia berhasil mengubah
tetap dipakai sampai berakhirnya Daulah negeri yang berantakan menjadi aman,
Umaiyah di Spanyol, didasarkan atas negeri yang miskin menjadi makmur,
kenyataan, selain adanya gelar khalifah di kaya, jaya mempesona, negeri yang
Baghdad, juga gelar tersebut dipakai oleh tidak berperadaban menjadi
Daulah Fatimiyah di Mesir. Pemberian gelar berperadaban tinggi dengan pesatnya
khalifah itu telah merubah pendapat umum perkembangan ilmu pengetahuan,
ketika itu yang berpendapat pemimpin politik kesusasteraan dan kebudayaan.22
Islam hanya boleh satu, tetapi para ulama Dari data sejarah tersebut di atas
memberikan legitimasi boleh berbilang asal diketahui bahwa Abdurrahman III
dipisahkan oleh laut.20 Demikian halnya berusaha untuk mengembangkan
Abdurrahman III (al-Nasir) (912-961). aktivitas intelektual, sehingga geliat
Kebangkitan peradaban Islam juga perkembangan ilmu pengetahuan dan
terjadi di Cordova Spanyol terjadi di tangan kebudayaan berkembang pesat dengan
seorang aktor pejabat pencinta ilmu membelanjakan sepertiga dari
19 21
Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, Jilid 3, hlm. 23. Syed Mahmudunnasir, op.cit., hlm. 305.
20 22
Ibid., hlm. 24. Ibid., hlm. 305.

231
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu -Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.12, No.2 Juli – Desember 2015

pendapatan negara setiap tahun untuk sehingga dia dikagumi baik kawan
kemajuan ilmu pengetahuan, kesusateraan dan maupun lawannya. Di tangannya
kebudayaan. Melakukan aktifitas peradaban Islam mengalami kemajuan
penerjemahan buku-buku berbahasa asing ke pesat.25
dalam bahasa Arab. Membangun sejumlah Dari data sejarah di atas dapat
Universitas, juga Perpustakaan-perpustakaan diketahui bahwa Muiz Lidinillah adalah
mencapai jumlah 75 untuk seluruh wilayah seorang ilmuan yang banyak
Spanyol, sehingga ilmu pengetahuan, mengetahui bahasa, pencinta ilmu
kesusasteraan dan kebudayaan berkembang pengetahuan dan sastra sehingga dia
pesat di Spanyol. dikagumi baik kawan maupun lawannya
Usaha-usaha yang dilakukan dan di tangannya peradaban Islam
Abdurrahman III dilanjutkan anaknya mengalami kemajuan pesat.
Khalifah al-Hakam II yang memerintah Melalui Panglima Besarnya
selama 25 tahun (951-976) maka sebagai anak Jauhar al-Katib, dia membangun ibu
Abdurrahman III, al-Hakam II menjadi kota negara Kairo di pinggiran Sungai
penyempurna peradaban Spanyol, dia terkenal Nil untuk selanjutkan ibu kota Daulah
sebagai seorang pencinta ilmu pengetahuan, Fatimiyah dipindahkan dari Maroko ke
kesusasteraan dan kebudayaan. Dia penabur Cairo. Demikian juga dia membangun
hadiah kepada para ilmuan dan cendikiawan, istana untuk tempat tinggal khalifah
menyempurnakan peradaban Spanyol dan Muiz Lidinillah. Selain itu Panglima
membuat Cordova bercahaya bagaikan mercu Jauhar al-Khatib membangun Perguruan
suar di atas kegelapan Eropa.23 Tinggi atau Universitas al-Jami’ al-
Dia mengundang para dosen dan para Azhar dan Khalifah Muiz Lidinillah
Professor dari Baghdad untuk mengajar di meresmikan Universitas al-Jami al-
Universitas-Universitas yang ada di Spanyol. Azhar tersebut pada tanggal 7
Dia mendirikan sekolah di setiap kota yang Ramadhan 361H/22 Juni 972 M.26 Saat
ada di Spanyol, tidak ada kota sekecil apapun ini Universitas al-Azhar adalah
yang tidak memiliki sekolah. Di ibu kota Perguruan Tinggi tertua di dunia,
Spanyol saja terdapat 27 sekolah gratis. Maka peninggalan Daulah Fatimiyah.
di Spanyol semua orang dapat membaca dan Dari data sejarah di atas dapat
menulis sedangkan di Eropa berada dalam diketahui bahwa usaha yang
kegelapan ilmu pengetahuan.24 dilakukannya dalam pengembangan
Dari data sejarah di atas dapat diketahui ilmu pegetahuan adalah membangun
bahwa al-Hakam II mengundang para dosen Perguruan Tinggi atau Universitas al-
dan para Professor dari Baghdad untuk Jami’ al-Azhar yang diresmikannya
mengajar di Universitas-Universitas yang ada pada tanggal 7 Ramadhan 361H/22 Juni
di Spanyol. Maka di Spanyol semua orang 972 M.
dapat membaca dan menulis sedangkan di Usaha-usaha yang dilakukan
Eropa berada dalam kegelapan ilmu Muiz Lidinillah dilanjutkan oleh
pengetahuan. anaknya al-Aziz Billah. Pada masa
Daulah Fatimiyah Mesir pemerintahan al-Aziz Billah (975-966)
Khalifah Muiz Lidinillah adalah salah dia dapat mewarisi sumber kekayaan
seorang dari Daulah Fatimiyah yang negara dari ayahnya yang dapat
mengagumkan di Mesir. Dia memerintah dipergunakannya untuk lebih
selama 22 tahun (953-975) adalah aktor mengembangkan pemerinthan Daulah
pejabat yang sangat gemilang di Mesir. Luas Fatimiyah.
ilmu pengetahuannya, banyak mengetahui
bahasa, sangat cinta kepada ilmu pengetahuan 25
dan sastra, pandai mengatur urusan siasat, Ahmad Syalabi, Maushu’ah Tarikh Islamy wa
Hadharah Islamiyah, Jilid 4 (Cairo: Makthabah
al-Nahdiyah al-Misriyah, 1974), hlm. 293.
23 26
Ibid., hlm. 307. Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulah Abbasiyah,
24
Ibid., hlm. 308. Jilid 2 (Jalarta: Bulan Bintang, 1977), hlm. 232.

232
Syamruddin Nasution: Kebangkitan Peradaban Islam pada Abad Klasik

Oleh sebab itu, selain al-Aziz banyak pengetahuan sehingga ada perhatiannya
membangun istana, juga Universitas al-Azhar yang serius terhadap pendidikan dan
lebih dikembangkannya. Dia membangun pengembangan ilmu pengetahuan, anak
asrama yang disediakannya bagi mahasiswa bangsanya pun menjadi cerdas dan bijak
secara gratis. Juga pada masa berkehidupan yang layak.
pemerintahannya, negara menyediakan Relevansi Mempelajari
makan, minum dan pakaian secara gratis, Keberhasilah Tiga Daulah dengan
sehingga mahasiswa dapat berkonstrasi penuh Indonesia Sekarang
dalam belajar. Dari fakta-fakta sejarah yang
Demikian juga perkembangan ilmu dikemukakan dari tiga daulah Islam
pengetahuan mendapat perhatian penuh dari yang sudah pernah bangkit dan maju
Khalifah al-Aziz. Untuk itu, istana-istana, pada masa klasik perlu dilakukan
masjid-masjid, perpustakaan-perpustakaan konstruksi bagi bangkitnya kemajuan
dijadikannya sebagai tempat pengembangan perdaban dan ilmu pengetahuan di
ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Indonesia. Pertama, sebelum mereka
Bahkan perdana menterinya Ya’qub ibn mengejar kemajuan peradaban Islam
Keles mengadakan pertemuan-pertemuan dan ilmu pengetahuan terlebih dahulu
besar di istananya pada setiap hari Kamis dan mengokohkan kestabilan dan ketahanan
Juma’t untuk berdiskusi dan dia membacakan bangsa dan negara bagi daulah masing-
buku-buku karangannya kepada mereka yang masing. Demikianlah yang dilakukan
hadir dalam majlis itu, yang terdiri dari para Abu Ja’far al-Mansur bagi daulah
Qadhi, Fuqaha, ahli Qira’at, ahli Nahwu, Abbasiyah di Baghdad, juga dilakukan
ulama Hadits dan para pembesar negara yang Abdurrrahman III bagi daulah Umaiyah
berbakat lainnya.27 di Cordova dan Muiz Lidinillah bagi
Dari data sejarah di atas dapat diketahui daulah Fatimiyah di Mesir.
bahwa al-Aziz melanjutkan usaha Untuk Indonesia, dulu penjajah
pengembangan ilmu pengetahuan yang Belanda menciptakan perpecahan dalam
dilakukan ayahnya yaitu membangun asrama diri bangsa Indonesia, yaitu dengan
yang disediakannya bagi mahasiswa secara politik pecah-belah yang terkenal
gratis menyediakan makan, minum dan dengan politik “Devide et Impera”
pakaian secara gratis, sehingga mahasiswa artinya politik pecah bambu karena
dapat berkonstrasi penuh dalam belajar. pada saat membelah bambu satu sisi
Selain itu, istana-istana, masjid-masjid, bambu diangkat ke atas sementara pada
perpustakaan-perpustakaan dijadikannya sisi lain diinjak ke bawah. Maka setiap
sebagai tempat pengembangan ilmu ada perjuangan melawan penjajahan
pengetahuan dan peradaban Islam. Juga al- Belanda, disitu selalu ada pahlawan,
Aziz mengadakan pertemuan-pertemuan besar tetapi juga selalu ada pengkhianat
di istananya pada setiap hari Kamis dan bangsa. Itu sebabnya Indonesia lama
Juma’t untuk berdiskusi yang dihadiri oleh dijajah Belanda.28
para ilmuan dari berbagai disiplin ilmu Kini ancaman terbesar terhadap
pengetahuan. anak bangsa ini bukan lagi datang dari
Dari fakta sejarah bagi tiga Daulah yaitu penjajah, tetapi sumber-sumber
Daulah Abbasiyah, Daulah Umaiyah dan ancaman berisi; ancaman, tantangan,
Daulah Fatimiyah yang dikemukakan di atas hambatan dan gangguan (ATHG) yang
dapat diketahui bahwa telah terbukti dalam bisa datang dari dalam negeri maupun
sejarah bahwa mereka menjadi bukti sejarah, luar negeri, seperti terorisme,
ternyata mampu berkarya bagi kebangkitan separatisme dan kolonialisme. ATHG
peradaban Islam dan ilmu Pengetahuan. Hal juga bisa bersifat langsung, seperti
itu dapat terlaksana karena mereka adalah narkoba, heroin, ganja dan yang lainnya
pejabat negara yang cerdas dan pencinta ilmu
28
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi,
27
Ibid., hlm. 237. (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 179.

233
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu -Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.12, No.2 Juli – Desember 2015

atau tidak langsung lewat alat-alat tehnologi pendidikan dan ilmu pengetahuan masih
yang dapat merusak moral bangsa, seperti sangat rendah, akibatnya perkembangan
pornografi. pendidikan dan ilmu pengetahuan
Oleh sebab, bangsa ini mesti memiliki menjadi macet. Sangat berbeda jauh
ketahanan nasional yang mantap berisi dengan Jerman yang sangat menghargai
keuletan, dan ketangguhan dalam menghadapi pendidikan dan ilmu pengetahuan dan
dan mengatasi segala macam ancaman yang memberikan harga yang mahal bagi
datang baik dari dalam maupun dari luar ilmu pengetahuan.
negeri, langsung atau tidak langsung yang Di negara Indonesia ini sudah
dapat membahayakan integritas, identitas dan silih berganti pejabat negara yang
kelangsungan hidup bangsa dan negara mengurusnya, tetapi nampaknya belum
Indonesia. Maka keuletan dan ketangguhan ada yang pernah benar-benar serius
bangsa (K-2B) harus mampu menghadapi dalam mengedepankan pendidikan dan
ancaman dan tantangan tersebut. Artinya, ilmu pengetahuan dibandingkan sektor
kubu pertama; keuletan dan ketangguhan lainnya, yang sudah ada lebih
bangsa (K-2 B) berhadapan dengan kubu mengedepankan sektor ekonomi dan
kedua; ancaman, tantangan, hambatan dan pembangunan jasmani, dan kurang
gangguan (ATHG). Jika kubu pertama memperhatikan sektor pendidikan, mak
mampu menghadapi kubu kedua, maka hasilnya justru sektor pendidikan
identitas, integritas dan kelangsungan menjadi terpuruk.
kehidupan bangsa akan tetap terpelihara. Dalam kondisi seperti ini, dulu
Sebaliknya, jika tidak mampu maka kita pernah mengangkat BJ. Habibi,
kelangsungan hidup bangsa akan terancam menjadi Presiden Republik Indoneisa,
keberadaannya.29 seorang ilmuan dan pencinta ilmu
Kedua, dari fakta sejarah di atas dapat pengetahuan tingkat dunia, kepadanya
diketahui bahwa untuk mencerdaskan kita serahkan sejuta harapan agar dapat
kehidupan bangsa Indonesia, memajukan mengurus negeri ini menjadi lebih baik
peradaban dan ilmu pengetahuan, bangsa dan dan maju sejajar dengan negara-negara
negara ini mesti diurus oleh pejabat-pejabat yang sudah maju dan dalam waktu
yang cerdas dan pencinta ilmu pengetahuan, singkat beliau sudah berbuat dengan
karena orang pencinta ilmulah yang akan mengirim putra-putra terbaik bangsa ini
memperhatikan perkembangan aktivitas kuliah master ke luar negeri yang kelak
intelektual anak bangsa sehingga pendidikan akan membangun bangsa ini setelah
anak bangsa dapat bangkit. mereka pulang, akan tetapi sebelum
Oleh sebab itu, dari fakta sejarah di atas beliau berhasil masa jabatannya habis
dapat diketahui bahwa negara yang maju dan tidak dipilih MPR RI kembali, ini
adalah negara yang benar-benar diurus dan adalah tragedi hitam dalam sejarah
dikelola oleh pejabat pencinta ilmu bangsa Indonesia.
pengetahuan, yang memperhatikan Pejabat yang dicari di negeri ini
perkembangan aktivitas intelektual anak ke depan adalah pejabat ilmuan atau
bangsa, yang mampu menciptakan stabilitas pencinta ilmu pengetahuan, yang
politik dan kemajuan ekonomi. mempunyai perhatian serius terhadap
Sebab sekarang posisi dan rangking pendidikan dan ilmu pengetahuan agar
pendidikan Indonesia sangat menyedihkan negeri ini maju dan cemerlang dalam
dan memprihatinkan, sudah darurat stadium peradaban di berbagai bidang ilmu
empat, karena rangking pendidikan Nasional pengetahuan dan kebudayaan, sejajar
Indonesia sudah terjun bebas sampai berada dengan negara-negara lain, kita masih
pada posisi terendah di bawah Kamboja. dapat berharap kepada para pejabat
Karena terus terang perhatian negara dan pencinta ilmu pengetahuan tersebut
masyarakat kita terhadap kemajuan yang mempunyai perhatian khusus bagi
perkembangan ilmu pengetahuan,
29
Ibid., hlm. 214-215.

234
Syamruddin Nasution: Kebangkitan Peradaban Islam pada Abad Klasik

kesusasteraan dan kebudayaan. kalau tidak


dapat kepada siapakah lagi negeri ini akan DAFTAR KEPUSTAKAAAN
kita serahkan.
Dulu kita adalah Guru bagi Malaysia, Abdul Mun’im Majid, Tarikh al-
banyak anak-anak Malaysia yang kuliah ke Hadharah al-Islamiyah fi ushul
Indonesia, kini justru sebaliknya. Sang murid al-Ushtha, (Mesir: Maktabah al-
mengamalkan ajaran gurunya bahwa Nahdhah al-Misriyah, 1962)
pendidikan adalah kunci utama meraih Ahmad Syalaby, Mausu’ah al-Tarikh
sukses, sementara sang guru lupa ajarannya al-Islamiyi wa al-Hadharah al-
dan terjebak dalam perlombaan materi dengan Islamiyah, Juz. I, (Kairo:
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi Maktabah al-Nahdhah al-
ketimbang dunia pendidikan. Kini sang guru Misriyah, 1978)
sudah tertinggal jauh dari muridnya yang Ali Husin al-Karbutali, Al-Islam wa al-
tidak lain adalah tetangganya sendiri yang Khilafah, (Mesir: Dar al-Bairut,
dulu pernah diajarnya. 1964)
Walau begitu, pemerintah telah Badri Yatim, Sejarah Perdaban Islam,
memberikan perhatian terhadap hak-hak guru, (Jakarta: Raja Grafindo, 1993)
dosen dan professor dalam bentuk uang Badri Yatim, Historiografi Islam,
sertifikasi sebagai tunjangan profesi guru dan (Jakarta: Logos, 1997)
dosen dan tunjangan kehormatan professor Dasuki Ahmad, Ikhtisar Perkembangan
dalam rangka pengembangan ilmu Islam, (Kuala Lumpur: Dewan
pengetahuan, lewat Undang-Undang RI Bahasa dan Pustaka,
No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Kementerian dan Pelajaran
dan ditindaklanjuti oleh PP RI No. 37 Tahun Malaysia, 1980)
2009, namun tunjangan tersebut sering Dudung Abdurrahman, Metode
tersendat dan terlambat pembayarannya. Penelitian Sejarah, (Jakarta:
Penutup Logos Wacana Ilmu, 1999)
Sebagai hasil kesimpulan dari kajian Hamka, Sejarah Umat Islam, Jilid II
yang telah dikemukakan di atas dapat dan III, (Jakarta: Bulan Bintang,
dinyatakan bahwa kunci utama meraih sukses 1975)
suatu negara dan kebangkitan peradaban dan Hasan Ahmad Mahmud, Al-‘Alam al-
kemajuan ilmu pengetahuan adalah Islamy fi ‘Ashri al-Abbasy,
pendidikan, hal itu telah dibuktikan oleh (Mesir: Dar al-Fikri Al-‘Araby,
Daulah Abbasiyah Baghdad, Daulah Umaiyah 1978)
Cordova dan Daulah Fatimiyah Mesir. Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari
Kunci kedua bagi suksesnya suatu Berbagai Aspeknya, Jilid I,
negara dan bangkitnya suatu peradaban (Jakarta: UI Press,1985)
adalah di tangan para pejabat yang cerdas K. Ali A. Study of Islamic History,
yang mempunyai perhatian khusus bagi (Delhi: Idarah Adabiyah Delhi,
kebangkitan ilmu pengetahuan dan peradaban, 1980)
hal itu juga yang telah dibuktikan oleh tiga Muhammad Sayyid Al-Wakil, Wajah
Daulah tersebut di atas. Dunia Islam Dari Dinasti Bani
Ke depan bangsa ini, dalam memilih pejabat Umayyah Hingga Imperialisme
negara atau menteri semestinya memilih Modern, Jakarta: Pustaka Al-
mereka yang cerdas dan mempunyai perhatian Kausar, 1998)
khusus di bidang pendidikan dan ilmu M. Jamaluddin Surur, Al-Hayat al-
pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan Syakhsyiyah fi al-Daulah al-
bangsa. Kita masih gantungkan sejuta harapan ‘Arabiyah, (Kairo: Dar Al-Fikri
kepada para pejabat negara yang mempunyai al-‘Araby, 1975)
keperdulian khusus bagi kemajuan Omar Amin Husein, Kultur Islam,
pendidikan, ilmu pengetahuan dan (Jakarta: Bulan Bintang, 1981)
kebudayaan.

235
Sosial Budaya: Media Komunikasi Ilmu -Ilmu Sosial dan Budaya,
Vol.12, No.2 Juli – Desember 2015

Philip K. Hitti, History of the Arab, (London: Tim Penulis Teks Books, Sejarah dan
The Mahmillah Press Limitted, 1981) Kebudayaan Islam, Jilid I, (Ujung
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Pandang: IAINAlaudin, 1981)
Islam, (Riau: Yayasan Pusaka Riau, Winarno, Paradigma Baru Pendidikan
2013) Kewarganegaraan di Perguruan
Syed Amir Ali, Api Islam, (Jakarta: Bulan Tinggi, (Jakarta:
Bintang, 1978) Bumi Aksara, 2013)
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan
Sejarahnya, (Bandung: Rosda
Bandung,1988)

236

You might also like