Professional Documents
Culture Documents
Keperawatan
CIMAHI-BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu dan Sains Dalam Keperawatan
dengan Tugas Makalah berjudul “Nursing Philosophies Model ( Katie Erickson) “ ini dengan tepat
waktu.
Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat
Ilmu dan Sains Dalam Keperawatan di Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Dan
Teknologi Kesehatan, Universitas Jendral Achmad Yani, Cimahi - Bandung. Kelompok menyadari
bahwa dalam penulisan tugas ini masih belum sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan dan
kemampuan yang kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna untuk kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata tugas mata kuliah “Nursing Philosophies Model (Katie Erickson)“ ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas budi kebaikan dan menjadikan pahala bagi semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini hingga selesai.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................7
C. Manfaat Penulisan.....................................................................................................................7
BAB II......................................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................................8
A. Pengertian...................................................................................................................................8
B. Konsep dalam Teori Caritative (Katie Eriksson)....................................................................9
C. Teori Catie Erikson dalam Filsafat ilmu dan sain keperawatan.........................................10
BAB III..................................................................................................................................................18
APLIKASI SPO.....................................................................................................................................18
A. Analisis keterkaitan Teori Katie Erikson dengan pradigma keperawatan dan filosofi....18
B. Teori Katie Erikson dalam pengimplementasikan di Rumah Sakit...................................19
1. Kasus :....................................................................................................................................19
2. Analisa Kasus........................................................................................................................20
3. Solusi kasus............................................................................................................................21
BAB IV..................................................................................................................................................22
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................................22
A. Kesimpulan...............................................................................................................................22
B. Saran.........................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cara pengajaran dan supervisi dilakukan dalam praktik klinis penting untuk
pembelajaran (Lauvås et al., 2015). Model supervisi tradisional dan umum digunakan
didasarkan pada satu perawat terdaftar yang bertindak sebagai supervisor untuk satu
siswa. Hal ini menawarkan konsistensi dan kemungkinan untuk mendapatkan umpan
balik langsung terhadap kinerja klinis, namun hal ini bergantung pada pertemuan positif
antara mahasiswa dan supervisor (Luhanga et al., 2010). Terkadang model ini tidak cukup
menantang siswa dan menimbulkan ketergantungan antara siswa dan pengawas yang
mengarah pada model pembelajaran (Lauvås et al., 2015). Model yang lebih menantang
adalah ketika pengawas mengikuti siswa (pembelajaran aktif siswa) (Ekebergh, 2011) dan
pembelajaran teman sebaya (Nygren dan Carlson, 2017), di mana siswa belajar satu
sama lain sebagai teman sebaya dengan terlibat dan aktif bertanggung jawab.
Sebagai pembelajaran mereka sendiri (Stone et al., 2013) dan kemandirian
terhadap supervisor terbukti diperoleh ketika siswa di semester yang berbeda
belajar berpasangan (Holst et al., 2017). Terdapat model yang mendukung
pengembangan siswa dalam pengambilan keputusan klinis, refleksi dan pemikiran
kritis (Perry et al., 2018) dan model yang menggunakan unit pendidikan klinis
terbukti memberikan keterlibatan yang lebih besar serta pembelajaran yang lebih
baik. Lingkungan (Jayasekara et al., 2018). Namun keterlibatan, teorisasi dan
visualisasi perspektif caritative Caring belum ditemukan dalam model tersebut.
Ilmu dan praktik keperawatan adalah dua komponen yang sangat penting
bagi perawat agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang profesional.
Perawat yang berada pada berbagai tingkatan, seperti praktisi, peneliti, pendidik,
atau dalam peran lain, diharapkan dapat mengembangkan upaya untuk
menerapkan teori keperawatan yang telah ada ke dalam praktik keperawatan yang
tepat dan efektif. Teori keperawatan yang telah dikembangkan oleh para ahli
keperawatan sebenarnya dapat menjadi panduan yang berharga untuk
meningkatkan praktik keperawatan. Sayangnya, saat ini, upaya untuk menerapkan
teori keperawatan masih terbatas. Akibatnya, praktik keperawatan seringkali
hanya mengikuti instruksi dari tenaga medis atau menjadi rutinitas semata.
Banyak teori keperawatan telah dihasilkan oleh para ahli keperawatan dan telah
dipublikasikan dalam bentuk buku-buku. Perawat dalam berbagai peran saat ini
perlu lebih mendalami dan memahami teori-teori ini, memilih yang paling relevan
dan mudah diterapkan dalam praktik keperawatan. Melalui pemahaman mendalam
terhadap teori keperawatan, perawat dapat lebih efektif mengintegrasikan teori ini
ke dalam praktik sehari-hari mereka. Teori keperawatan membantu membentuk
landasan nilai, etika, dan moral yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan
keperawatan. Ini penting dalam memberikan layanan keperawatan yang
berkualitas kepada mereka yang membutuhkan perawatan. Dengan demikian,
teori keperawatan berperan penting dalam memberikan pandangan sistematis dan
mengarahkan praktik keperawatan menuju asuhan keperawatan yang lebih baik.
B. Tujuan Penulisan
1. Apa Definisi Theory Catie Erikson Caritative Caring?
2. Bagaimana Konsep Teori Caritative (Katie Erikson)?
3. Bagaimana Penerapan Teori Caritative Caring Dalam Filsafat Ilmu Dan Sains
Dalam Keperawatan?
4. Bagaimana Analisis Hubungan Teori Katie Erikson Dengan Filosofi Dan
Paradigma Keperawatan?
5. Bagaimana Teori Eriksson Dalam Pengaplikasian Di Rumah Sakit?
C. Manfaat Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengintegrasikan Teori Katie Eriksson dalam
Evidence-Based Practice (EBP) dan mengeksplorasi aplikasinya dalam lingkungan rumah
sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Caritas, yaitu kemurahan hati dan cinta kasih, merupakan fondasi dan prinsip
yang menyatukan berbagai bagian pengetahuan menjadi satu kesatuan yang bermakna.
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan teori etika Car-itative Caring Katie
Eriksson dan teori pembuktian. Kedua hal ini Landasan ini berlaku untuk semua teori
kepedulian Eriksson dan juga untuk teori etika kepedulian karitatif dan teori bukti.
Teori etika kepedulian caritatif pertama kali dijelaskan oleh Eriksson dalam laporan
penelitian “Towards a caritative careetics”, pada tahun 1995. Pada awalnya, fokusnya
adalah pada moral dan etika tetapi pada tahun-tahun berikutnya, dia menjadi fokus
terutama pada etika dan etos. Eriksson membuat perbedaan antara etika kepedulian
dan etika keperawatan, serta antara etika dalam dan eksternal, serta antara etika
alamiah dan etika klinis. (Östman L, Näsman Y, Eriksson K, Nyström L.2019).
1. Kasus :
Ny. S berusia 65 tahun, Beliau merupakan seorang pensiunan guru dan
melakukan pemeriksaan seorang diri ke rumah sakit dengan memiliki keluhan
yaitu pusing, jantung yang berdebar-debar, berkeringat dingin dan pandangan
berkunang-kunang. Hasil dari laboratorium yaitu pasien memiliki GDS 50 mg/dl.
Dari tinjauan pengkajian dapat diketahui pasien menderita DM sudah 4 tahun.
Hasil dari interkasi komunikasi antara pasien dengan perawat mengungkapkan
bahwa pasien memiliki rasa ditinggalkan oleh dua anaknya dikarenakan anak-
anak nya sudah sibuk dengan dunianya masing-masing dan tidak ada yang peduli
kepadanya. Keputus akhirnya pasien tersebut di rawat di RS selanjutnya perawat
mencoba menghubungi keluarga dari pasien pada awalnya pasien enggan
memberikan nomor keluarganya untuk dihubungi oleh perawat dengan
memberikan pengertian secara perlahan kepada pasien. Perawat menghubungi
keluaraga dari pasien dengan menceritakan kondisi Ny.S dari hasil komunikasi
dua arah melalui telepon dapat disimpulkan bahwa keluarga dari Ny. S sangat
khawatir karena Ny.S tidak memberi tahu tujuan ke luar rumah. Dari sudut
pandang keluarga mengungkapkan bahwa Ny.S lebih banyak bersikap diam dan
marah tanpa tujuan yang jelas semenjak ditinggal oleh suaminya sehingga
anaknya tidak mengerti maksud dan keinginan dari pasien.
Tidak berselang lama keluarga pasien datang ke rumah sakit akan tetapi
respon pasien tidak baik terhadap yang menjenguknya. Hal ini dapat dilihat
ketika pasien membutuhkan bantuan pasien enggan dibantu oleh keluarganya.
Contohnya, ketika akan sarapan Ny.S harus disuap akan tetapi pasien enggan
untuk menerima bantuan pasien , namun tindakan pasien lebih memilih untuk
memanggil perawat untuk membantunya. Karena masalah yang terjadi perawat
akhirnya melakukan tindakan psikologis dengan berkomunikasi dengan pasien
dengan nyaman.
Dari hasil komunikasi tersebut dapat disimpulkan Ny. S merasakan nyaman
berada di rumah sakit daripada di rumah karena menilai bahwa perawat lebih
memahami keinginan dan perasaan Ny.S daripada keluarganya. Ia berharap
apabila keluarga nya memiliki sikap seperti perawat maka ia akan merasakan
kenyamanan dan bahagia. Selanjutnya perawat dengan sopan dan berhati-hati
meminta untuk memberikan pandangan dan pendapat terhadap permalahan pasien
alami , pasien memberikan ruang untuk perawat berpendapat dan menyimak
pendapat tersebut dengan baik. Perawat memberikan masukan kepada Ny.S
bahwa keluarga sangat menyangi beliau dan selalu ingin berada disisi Ny.S akan
tetapi kesibukan yang tidak bisa mendampingi pasien dikala membutuhkannya.
Keluarga pasien berusaha untuk mengatur waktu sehingga dapat
mendampingi Ny.S dan dilakukan secara bergilir untuk merawat pasien. Perawat
juga mengatakan akan memberikan arahan kepada keluarga pasien bagaimana
cara merawat pasien secara mandiri di rumah sehingga nanti Ny.S merasa tidak
ditinggalkan dan diabaikan. Dikala pasien menyimak perawat bercerita ia
menangis karena menyadari bahwa pada dasarnya kedua anaknya menyanginy,
dilihat dari sikap mereka berbiacara lembut, ramah dan sabar terhadap Ny.S.
Kemudian, Ny. S meminta perawat untuk memanggil anaknya dan akhirnya
pasien meminta maaf kepada anaknya begitupun sebaliknya anak-anaknya juga
meminta maaf karena tidak memahami Ny.S dengan baik dan berjanji untuk lebih
perhatian dan menyanginya.
2. Analisa Kasus
a. Caritas : Pasien merasa perawat lebih memahami nya dan pengertian
daripada keluarganya
b. Caring Communion : Perawat mengetahui dan menyadari akan pentingnya
toleransi, ketenangan , kejujuran dan kehangat.
c. Tindakan caring : Perawat memberikan perhatian lebih dan mencoba
memahami pasien
d. Etika caritative caring : memandang pasien merupakan orang yang
bermartabat
e. Martabat : Perawat memperhatikan martabat dari seorang pasien
f. Menerima panggilan : Perawat singap ketika pasien membutuhkan bantuan
g. Penderitaan : Pasien menderita DM yang memiliki dampak pada penurunan
kondisi kesehatannya, Kepedulian / kepekaan dan sikap ramah pasien
membuat pasien nyaman ketika berada di RS daripada di rumah
h. Pederitaan manusia : Pasien berasumsi tidak mendapatkan perhatian dari
keluarganya sehingga merasakan diri serba dilakukan sendiri
i. Rekonsiliasi : Memberikan arahan dan ruang kepada pasien untuk
mendapatkan kedamaian
j. Budaya caring : Ditinjau dari budaya, pasien ketika sakit sangat
membutuhkan perhatian dari keluarga sehingga pasien memiliki semangat
hidup dan menjalani kehidupan dengan damai.
3. Solusi kasus
Seorang perawat diperlukan untuk memberikan tindakan caring terhadap
pasien yang dapat diaplikadikan dengan memberikan pasien kehangatan,
ketenangan kepada pasien sehingga caring tersebut bermakna
a. Perawat memiliki etika caring dengan menghargai keberadaan pasien
melalui pendekatan dengan tidak berprasangka buruk kepada pasien dan
keluarnya
b. Apabila adanya konflik diantara keluarga dan pasien diharapkan perawat
dapat berperan untuk memperbaiki hubungan mereka
c. Dalam menerapkan caritative caring, perawat ditekankan dan dituntut
untuk memiliki kemampuan komunikasi terapeutik untuk menuntun
hubungan dari rasa kepercayaan dan mampu mengatur waktu yang tepat
dalam memberikan masukan kepada pasien sehingga masukan yang
disampaikan dapat diterima oleh pasien.
C. Analisa Jurnal
Pemilihan artikel yang digunakan untuk menganalisis Nursing Philosophies
Model ( Katie Erickson)”Adapun jurnal yang diplih berdasarkan berbagai faktor
seperti usia jurnal tidak lebih dari 10 tahun dan terdapat ISSN. Berikut jurnal
yang di telaah, Ula Urzia, Dkk (2020) Persepsi Pasien Terhadap Perilaku Caring
Perawat Dirumah Sakit. Niken Sukesi (20 ) Upaya Peningkatan Caring Perawat
Terhadap Kepuasan Pasien Diruang Rawat Inap RS PERMATA MEDIKA
Semarang
D. Analisia Sintetis
Penelitian Ula Urzia, Dkk (2020) meneliti tentang Persepsi Pasien Terhadap
Perilaku Caring Perawat Dirumah Sakit. Jurnal ini memaparkan gambaran
persepsi pasien terhadap perilaku caring perawat di Rumah Sakit Prince Nayef
Bin Abdul Aziz Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Jenis Penelitian ini
menggunakan deskriptif eksploratif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah convienence sampling dengan jumlah sampel 44 responden. Alat
pengumpulan data menggunakan kuesioner baku Caring Behavior Assessment
(CBA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 81% pasien memiliki persepsi
tinggi terhadap perilaku caring perawat.
Kelebihan dalam penelitian ula urzia , dkk (2020) yaitu memaparkan hasil
keseluruhan subvariabel perilaku caring perawat berdasarkan nilai humanisme/
keyakinan- harapan sensitivitas, perilaku caring perawat berdasarkan hubungan
saling membantu/ mempercayai, ekspresi perasaan positif dan negatif,
mengajar/belajar, Perilaku yang mendukung /protektif/korektif, kebutuhan
manusia/ bantuan dan dimensi eksistensial/ fenomenologis. Dan kelemahan
penelitian ini adalah sudah banyak yg meneliti tentang penelitian ini dan
diharapkan ada peneliti lanjutan yg lebih mendalami Penelitian Niken Sukesi
(2012 ) Upaya Peningkatan Caring Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Diruang
Rawat Inap Rs Permata Medika Semarang. Jurnal ini membuktikan adanya
hubungan caring perawat dengan kepuasan pasien. Metode: Merupakan jenis
penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional.
Sampel yang digunakan sebanyak 52 pasien yang diambil dengan total sampling
pada periode April 2012.
Kelebihan dalam penelitian niken sukesi (2012) yaitu memaparkan hubungan-
hubungan yg menjadikan factor utama yg memperngaruhi terjadinya perilaku
caring. Kelemahan pada lapangan yaitu banyak perawat baru yang belum paham
tentang aspek caring dalam proses perawatan dan kedepannya bisa menjadikan
salah satu penilaian evaluasi penampilan kerja perawat dan program orientasi
perawat baru.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan