Professional Documents
Culture Documents
S AR-RAHMAN
DENGAN Q.S YASIN TERHADAP PENURUNAN
KECEMASAN PASIEN CA MAMMAE YANG
MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUD
ACHMAD MOCHTAR
BUKITTINGGI
2020
SKRIPSI
Diajukan Sebagai
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan
ATIKA HUMAIRA
1614201006
AtikaHumaira
ABSTRACT
One type management of breast cancer is chemotherapy. Chemotheraphy has
physiological and psychological effects, which is anxiety. Anxiety can be overcome
with Al-Quran recitation therapy. With Al-Quran recitation therapy can bring a sense
of calm and relax to a person. This research aims to determine the effectiveness ofAl-
Quran recitation therapy surah Ar-Rahman and surah Yasin to decreas anxiety of
patients undergoing chemotherapy of Camammae patients in RSUD dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi year 2020
The research uses Quasy experiments research design by two group pre-post
test design.Sampling technique was used purposive sampling. The were 28 sample.
The analysis was carry out inunivariate and bivariate. The statistic test used was
Paired T-Test and Independent T-Test with Pvalue = 0.0005
The results of the research were the result of averageanxiety level of the
group's Al-Quran recitation therapy Surah Ar-Rahman is 37.86 and the average
anxiety level at group's Al-Quran recitation therapy Surah Yasin is 33.29.In this
research there was no distinction between the therapy of recitation surah Ar-Rahman
with Surah Yasin, both are equally effective in minimalize anxiety by sig value =
0,689
Based on the results above it can be concluded that there was significant effect
by using recitation therapy Surah Ar-Rahman with Surah Yasin that can reduce
anxiety. It is hoped that this research is able to add new references in decreasing of
patient anxiety
AtikaHumaira
ABSTRAK
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “Efektifitas Terapi Murrotal Q.S Ar-Rahman Dengan Terapi
Bukittinggi Tahun 2020”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi dalam rangka untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar
arahan, dan dukungan dari berbagai pihak. Teutama dari Ibu Ns Sherly Amelia,
S.Kep, M.Kep selaku Pembimbing I dan Ibu Ns.Ratna Dewi, S.Kep, M.Kep selaku
Pembimbing II, yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan, pemikiran serta
1. Ibu Dr.Hj. Evi Hasnita, S.Pd, M.Kes, Selaku Rektor Universitas Fort De Kock
selama perkuliahan
i
2. Ibu Aria Wahyuni, Ns. S.Kep, Sp.KMB selaku ketua Program Studi
jerih payah dan pengorbanannya, serta do’a yang tidak terhingga untuk
5. Serta semua sahabat dan rekan-rekan seperjuangan yang tidak dapat penulis
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini
penulis, untuk itu penulis harapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... vi
DAFTAR SKEMA ............................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 8
E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 9
iii
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat.............................................................................................. 64
B. Analisa Bivariat ................................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
No Tabel Hal
v
DAFTAR GAMBAR
No Skema Hal
vi
DAFTAR SKEMA
No Skema Hal
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan membelah lebih cepat dan tidak terkendali seperti sel normal.Sel kanker
tidak mati setelah usianya cukup melainkan tumbuh terus dan bersifat
invasive sehingga sel normal yang tumbuh dapat terdesak atau mati
(Infodatin, 2016).
Menurut data WHO tahun 2013 saat ini penyakit tidak menular
Indonesia. Insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi
14,1 juta kasus tahun 2012. Sedangkan jumlah kematian meningkat nomor 2
2030 insiden kanker dapat mencapai 26 juta orang dari 17 juta diantaranya
on Cancer (IARC) di tahun 2018, saat ini beban penyakit kanker di dunia
1
2
meningkat, yaitu terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar
Menurut Sumber Data dan Informasi tahun 2016 yang didapatkan dari
paling umum kedua di dunia dan merupakan kanker yang paling sering
diantara perempuan dengan perkiraan 1,67 juta kasus. Kasus kanker payudara
paru, yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9
per 100.000,yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000
sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000
yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan
1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun
1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 per 1000 penduduk dan
Pada tahun 2017 terdapat 124 pasien, dan pada tahun 2018 terdapat 138
pasien. Jika hal ini tidak ditanggulangi akan terus menimbulkan dampak
kematian.
adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan terhadap bahaya nyata atau
imaginer yang disertai dengan perubahan pada sistem saraf otonom dan
Reaksi kecemasan pada seorang pasien kanker sering muncul tidak hanya saat
Gejala yang dialami berupa gelisah, cemas, jantung berdebar, nafsu makan
menurun bahkan tidak bisa tidur, dan juga khawatir akan masalah finansial.
kecemasannya.
mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap
ayat-ayat al-quran, seorang muslim, baik mereka yang mengerti bahasa arab
memberikan ketenangan dalam hati, perasaan lega, rileks dan suasana santai
dimana surah ini memiliki arti Yang Maha Pemurah.Semua ayat dalam surah
dan dapat menimbulkan efek relaksasi bagi pendengar yang maih awam
Yuliani,2018)
yang sedang sakit. Apabila orang sakit dibacakan Q.S Yasin maka para
malaikat akan turun kepadanya, pada tiap-tiap huruf yang dibaca sepuluh
6
ampun baginya. Terapi murrotal Q.S Yasin yang dilakukan oleh Hammad
kemoterapi.
tentang efektifitas terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dengan terapi murrotal Q.S
menjalani kemoterapi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2020
2. Tujuan Khusus
Bukittinggi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
kemoterapi
ilmu pengetahuan bagi peserta didik yaitu pengaruh terapi murrotal Al-
kemoterapi
9
4. Bagi Peneliti
Diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dan data atau hasil yang
diperoleh dapat menjadi data dasar atau data yang mendukung untuk
penelitian selanjutnya
penelitian ini 28 responden yaitu 14 responden untuk terapi murrotal Q.S Ar-
A. Kanker Payudara
1. Defenisi
lantaran peubahan abnormal dari gen yang bertanggung jawab atas pengaturan
pertumbuhan sel.Secara normal, sel payudara yang tua nanti lalu digantikan
oleh sel baru yang lebih ampuh. Regerenasi sel seperti ini berguna untuk
payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,
Kanker payudara adalah tumor (kanker) ganas yang bermula dari sel-sel
mengalami pemisahan, dan mati ketika sel menua sehingga dapat digantikan
10
11
a. Anatomi
yang normal terletak antara iga 2 di superior dan iga 6 di inferior, serta
superior dipersyarafi oleh nervus supra klavikula yang berasal dari cabang
simpatik.
rata 50 buah kelenjar getah bening yang berada disepanjang arteri dan
anterior aksila, kelompok sentral aksila, dan kelenjar aksila bagian dalam,
12
Jong, 2010)
b. Fisiologi
hormon. Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa
prolactin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh
kanker payudara
a. Usia
Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko
kanker payudara sangat besar. Gen lainnya yang juga diduga berperan
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita, terutama jika
Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita yang
diketahui berapa lama efek pil dan akan tetap ada setelah pemakaian pil
dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun
obesitas
i. Pemakaian alcohol
j. Bahan kimia
payudara
16
k. DES (dietilstillbestrol)
l. Penyinaran
kanker usus besar besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa
Ketika kanker berkembang, tumor akan tumbuh dan benjolah dapat dirasakan
lebih jelas hanya dengan pemeriksaan manual yang dilakukan oleh dokter.
Selain itu kelenjar getah bening bisa membesar yang menandakan sel kanker
telah menyebar.
c. Keluar cairan abnormal dari putting susu (biasanya berdarah atau bewarna
d. Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, putting susu
Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan,
sampai IV. Stadium 0 berarti kanker tersebut merupakan jenis yang tidak
a. Stadium 0
Kanker payudara pada stadium ini disebut juga dengan carcinoma in situ.
Ada tiga jenis carcinoma in situ yaitu ductal carcinoma in situ (DCIS),
lobular carcinoma in situ (LCIS) dan penyakit paget putting susu. Pada
stadium ini, kanker tidak atau belum menyebar keluar dari pembuluh atau
Stadium inilah yang disebut dengan karsinoma ductal in situ atau kanker
b. Stadium 1
2) Stadium IB. Tumor berukuran sekitar 2cm dan tidak berada pada
Pada stadium ini tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta
tidak ada titik pada pembuluh getah bening. Besarnya tumor tidak
laboratoium.
c. Stadium II
d. Stadium III
1) Stadium III a
sebagai berikut ;
2) Stadium III b
ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ
tubuh
3) Stadium III c
Pada stadium ini, kondisinya hampir sama dengan stadium III, tetapi
dalam group N3. Dengan kata lain, kanker telah menyebar lebih dari
e. Stadium IV
Pada tahap ini, kondisi pasien tentu sudah mencapai tahap parah yang
tumor sudah tidak bisa ditentukan lagi dan telah menyebar atau
perilaku sel kanker dibandingkan dengan sel normal. Ini akan memberi
yang paling rendah, dimana perkembangan sel kanker sangat lambat dan
21
ketiga. Pada grade ini, tingkat perkembangan sel kanker begitu cepat dan
lain.(Savitri, 2017)
menstruasi baik untuk dilakukan sejak usia 18 tahun dan mammografi setiap
tahunnya sejak usia 25 tahun. Gejala dan tanda serta adanya faktor risiko yang
pengobatan untuk kanker payudara.Obat ini bisa digunakan untuk wanita yang
payudara karena memiliki riwayat familial dan genetic serta mutasi gen
gejala.(Indrawati, 2009)
a. Pembedahan
sekunder atau tumor yang telah menyebar (metastasis). Metode yang tepat
dan yang jenis operasinya tergantung pada ukuran dan jenis tumor, dan
terdekat.(Indrawati, 2009)
b. Terapi radisasi/radioterapi
Energy tinggi dari sinar X (radiasi) ditujukan pada bagian yang telah
dalam jumlah yang terkendali secara akurat pada bagian yang hendak
diobati dan sekaligus menghindari agar bagian lain dari tubuh tidak
Pada dasarnya radioterapi akan merusak DNA dari sel sehingga terjadi
patahan pada DNA itu. Sel kanker sangat peka terhadap radiasi karena sel-
sel kanker mengalami pembelahan dengan cepat dan sel kanker tidak
diarahkan pada sel-sel tumor dengan tujuan untuk membunuh sel-sel itu
terdeteksi.(Miller, 2009)
c. Kemoterapi
menyebar dan tumbuh dibagian atas dalam tubuh atau yang disebut
sumsum(Indrawati, 2009)
jenis kanker yang digunakan untuk mengatasi kanker itu dan juga bisa
berbeda antara pasien yang satu dengan pasien yang lain. Kondisi dan efek
2. Mudah capek
26
4. Rambut rontok
5. Infertilitas
7. Pendarahan
B. Kecemasan
1. Defenisi
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.Keadaan emosi ini
tidak memiliki objek yang spesifik.Ansietas adalah suatu perasaan takut yang
tidak menyenangkan dan tidak dapat dibernarkan yang disertai dengan gejala
fisiologis.(Direja, 2011)
27
2. Tingkat Ansietas
a) Ansietas ringan
b) Ansietas sedang
selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan
untuk melakukannya
c) Ansietas berat
pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir tentang hal lain.
3. Faktor Presdiposisi
tuntutan dari dua elemen yang bertentangan tersebut, dan fungsi ansietas
d) Kajian keluarga
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Ada tumpang
depresi
e) Kajian biologis
stressor.(Stuart, 2012)
4. Faktor Presipitasi
harga diri, dari fungsi social yang terintegrasi seseorang. (Direja, 2011)
30
(Direja, 2011)
6. Penatalaksanaan Kecemasan
yang menderita stress normal, pada orang yang menderita sakit fisik berat
lama dan kronik, dan pada orang gangguan psikiatri berat. Kecemasan yang
1) Farmakologis
2) Non Farmakologis
a. Distraksi
1. Defenisi
2. Jenis-Jenis Distraksi
a) Distraksi visual
b) Distraksi pendengaran
respon nyeri.
c) Distraksi relaksasi
32
tersinggung
(Hawari, 2011)
ringan, sedang, berat atau berat sekali orang menggunakan alat ukur
(instrument) yang dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale for Anxiety
33
masing kelompok gejala diberi penilaian atau angka (score) antara 0-4 yang
artinya adalah :
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
peneliti sudah melakukan uji validitas dan reabilitas terhadap kusioner HRS-
penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa
baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan
murrotal adalah terapi bacaan al-quran yang merupakan terapi religi dimana
Al-Quran adalah kitab suci agama islam, sebagai pedoman hidup umatnya.
gelombang otak. Laju pernapasan yang lebih dalam atau lebih lambat
c. Menurunkan perasaan gelisah dan efek tidak langsung atau tidak langsung
melalui bunyi, kesunyian, ruang dan waktu. Terapi murrotal tergolong dalam
efek ketenangan dalam tubuh. Rasa tersebut kemudian akan memberikan respon
perasaan rileks dan mengalihkan perhatian dari perasaan takut, cemas, dan
Rusmini, 2018)
korpus kalosum melalui area saraf otonom dan system neuroendokrin. System
suatu neuroamin yang bertanggung jawab pada mood seseorang. Pada saraf
gelombang otak alfa yang menghasilkan kondisi nyaman. Suara tersebut selain
munculnya gelombang delta (0-5,4 Hz) dan theta (4-8 Hz). Gelombang delta
karena dalam keadaan sangat nyaman karena dalam keadaan ini gelombang otak
semakin melambat sehingga terjadi kondisi tidur yang sangat dalam pasien,
sadar. Pada kondisi ini otak memproduksi hormone serotonin dan endorphin
area prefrontal agar terjadi perluasan pemikiran atau pendalaman makna yang
tersebut. Hasil yang diperoleh di area Wernicke akan disimpan sebagai memori,
saraf otonom yang berkaitan erat dengan system endokrin yang dapat
rileks dalam tubuh seseorang.System syaraf otonom terbagi menjadi dua yaitu
system syaraf simpatik dan parasimpatik.Kedua syaraf ini memiliki fungsi yang
berbeda dan bertentangan. Sistem syaraf simpatik akan lebih aktif dalam
parasimpatik akan bekerja lebih aktif dalam keadaan yang normal. Seseorang
dalam keadaan cemas maka system syaraf simpatik akan meningkatkan kerja
dalam keadaan santai, berbaring dan nafas menjadi pelan teratur maka system
4. Surah Ar-Rahman
Maha Pemurah.Kehadiran dari kata Ar-Rahman yang berada pada ayat pertama
Ciri khas surah ini adalah kalimat berulang-ulang 31 kali “Fa-biayyi alaa’I
dustakan?) yang terletak di akhir setiap ayat yang menjelaskan karunia Allah
2018)
merupakan salah satu murrotal al-Quran yang paling mudah ditemui beberapa
oleh Misyari Rashid memiliki ciri khas tersendiri, yaitu suara yang jernih,
bacaan yang panjang dan tenang.Selain itu, rkaman suara syaikh Misyari
qori’ yang lainnya. Bisa jadi faktor teknologi rekaman yang lebih baru dan baik
merupakan salah satu faktornya, disamping memang suara dari syaikh Misyari
5. Surah Yasin
sedang sakit. Apabila orang sakit dibacakan surah Yasin, maka para malaikat
akan turun kepadanya ; pada tiap-tiap huruf (yang dibaca) sepuluh malaikat
baginya. Jika Allah SWT menentukan ajalnya tiba, maka para malaikat
Quran, 2016
41
D. Kerangka Teori
ACTH meningkat
Sumber.(Stuart, 2012), (Fidayanti et al., 2016), (Sukron, 2018), (Rilla, Ropi, &
Sriati, 2014)
A. Kerangka Konsep
sebagai berikut ;
42
43
B. Defenisi Operasional
sehingga nyaman
didengar dan
menimbulkan efek
relaksasi. Surah Yasin
merupakan jantung Al-
Quran yang terdiri dari
83 ayat, Q.S Yasin
memiliki keutamaan
salah satunya pada
orang sakit. Surah Ar-
rahman/Yasin
didengarkan melalui
handphone dengan
menggunakan earphone
selama 1 kali selama
15 menit memakai
murrotal dari Misyari
Rashid karena suaranya
yang jernih dan dengan
bacaan yang tenang
C. Hipotesa Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha :Adanya pengaruh terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dengan Q.S Yasin
terhadap penurunan kecemasan pasien Ca Mammae yang menjalani
kemoterapi di Rumah Sakit dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
2018)
Pada penelitian ini sebelum diberikan terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dan
terapi murrotal Q.S Yasin (pre-test), tingkat kecemasan pasien diukur kemudian
diberikan terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dan terapi murrotal Q.S Yasin dengan
post-test pasien yang menjalankan terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dan terapi
1. Tempat Penelitian
Bukittinggi
45
46
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 februari 2020 s/d 12 Maret 2020
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi, populasi yang besar tidak mungkin secara keseluruhan dapat diteliti
(representative).(Notoatmodjo, 2018)
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria ekslusi
Operasi Bedah Mayor. Diketahui bahwa standar deviasi dari penelitiannya adalah
2, rata-rata pada penelitian ini pada kelompok yang diberikan terapi musik klasik
adalah 18,56 dan rata-rata pada kelompok yang diberikan terapi murrotal adalah
20,00. Perhitungan sampel penelitian ini menggunakan uji hipotesis beda rata-rata
(2010), yaitu
( )
n1 = n2 = 2 [ ]
Keterangan :
Bedasarkan rumus pemilihan sampel diatas maka jumlah sampel yang dibutuhkan
( )
[ ]²
orang
terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dan 14 orang untuk kelompok terapi murrotal Q.S
1. Instrumen Penelitian
Rahman dan terapi murrotal Q.S Yasin ini menggunakan handphone dan
pemberian perlakuan.
49
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang langsung didapatkan dari responden dari hasil
b. Data sekunder
sumber lain yang mendukung penelitian ini seperti nama, umur dan jenis
kelamin
intervensi terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dan terapi murrotal Q.S Yasin, lalu
pasien, dan peneliti meminta responden untuk mengisi kuesioner HRS-A (pre-
test) terlebih dahulu yaitu dengan cara wawancara. Setelah itu peneliti
menyiapkan handphone dan earphone yang sudah berisikan murrotal Q.S Ar-
Rahman dan murrotal Q.S Yasin yang akan diputarkan 1 kali selama 15
melakukan pengolahan data pada data yang telah terkumpul untuk dijadikan
laporan penelitian.
F. Etika Penelitian
penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.
Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informed Consent
hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent
dan lain-lain
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan
52
3. Kerahasiaan (confidentiality)
1. Pengolahan data
a. Editing
Pada penelitian ini peneliti memeriksa data yang diperoleh, baik mengenai
b. Coding
c. Tabulating
kedalam table
53
d. Cleaning
Dan pada tahap akhir dari pengolahan data adalah membersihkan yaitu
H. Analisa Data
Tahap terakhir pada penelitian adalah melakukan analisa data. Analisa data
dilakukan secara bertahap dan dilakukan melalui proses komputerisasi. Dan juga
dilakukan uji normalitas dimana jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka
data penelitian berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai signifikasi lebih kecil
dari 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal, uji normalitas ini diolah
a. Analisa Univariat
diberikannya terapi murrotal Q.S Yasin dan terapi murrotal Q.S Yasin pada
analisis ini hanya menghasilkan rata-rata dan persentase dari tiap variabel
b. Analisa bivariate
digunakan uji Shapiro Wilk Test. Setelah dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan uji tersebut maka didapatkan hasil nilai sig besar dari 0,05 yang
dibawah ini :
A. Karakteristik Responden
1. Usia
Tabel 5.1
Distribusi Responden Bedasarkan Umur Penderita Kanker Payudara
Yang Sedang Menjalani Kemoterapi Di RUSD Dr.Achmad Mochtar
Bukittinggi
Umur termuda yang menjadi responden penelitian adalah 30 tahun dan umur
2. Tingkat Keemasan
55
56
tabel 5.2
Tabel 5.2
Distribusi karakteristik tingkat kecemasan pasien sebelum diberikan
terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dengan Q.S Yasin di RSUD dr.Achmad
Mochtar Bukittinggi
Sedang 3 10,7
Berat 11 39,3
Berat Sekali 14 50
Jumlah 28 100
diketahui ada perubahan tingkat kecemasan pasien, diuraikan dalam tabel 5.3
57
Tabel 5.3
Distribusi Karakteristik Tingkat Kecemasan Pasien Setelah Diberikan
Terapi Murrotal Q.S Ar-Rahman Dengan Q.S Yasin Di RSUD
Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi
Berat 14 50
Sedang 2 7,1
Ringan 3 10,8
Jumlah 28 100
pasien setelah dilakukan terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dan Q.S Yasin
berkurang, dimana tingkat kecemasan berat sekali menjadi 9 orang (32,1 %),
(10,8%)
yang diteliti, yaitu untuk melihat rata-rata perbedaan tingkat kecemasan pasien
terapi murrotal Q.S Ar-rahman dan Q.S yasin di RSUD dr. Achmad Mochtar
Tabel 5.4
Analisis Rata-Rata Tingkat Kecemasan Sebelum Diberikan Terapi Q.S
Ar-Rahman di RSUD dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2020
Tabel 5.5
Analisis Rata-Rata Tingkat Kecemasan Sebelum Diberikan Terapi Q.S
Yasin di RSUD dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2020
sesudah diberikan terapi murrotal Q.S Yasin adalah 33,29. Sedangkan nilai
tengah tingkat kecemasan pada kelompok terapi murrotal Q.S Yasin adalah
Tabel 5.5
Perbedaan Rata-Rata Tingkat Kecemasan Sebelum Dan Sesudah
Diberikan Terapi Murrotal Q.S Ar-Rahman Di RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi Tahun 2020
terapi murrotal Q.S Ar-Rahman adalah 45,50 dengan standar deviasi 6,892
sebelum dan sesudah adalah 7,643. Hasil uji statistic didapatkan nilai Pvalue
0,0005. Karena Pvalue < 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya ada perbedaan
rata-rata tingat kecemasan antara sebelum dan sesudah terapi murrotal Q.S
Tabel 5.6
Perbedaan Rata-Rata Tingkat Kecemasan Sebelum Dan Sesudah
Diberikan Terapi Murrotal Q.S Yasin Di RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi Tahun 2020
diberikan terapi murrotal Q.S Yasin adalah 39,57 dengan standar deviasi
pengukuran sebelum dan sesudah adalah 6,286. Hasil uji statistic didapatkan
nilai Pvalue 0,0005. Karena Pvalue < 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya ada
murrotal Q.S Yasin di RSUD dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2020
2020
Tabel 5.7
Perbedaan Rata-Rata Tingkat Kecemasan Antara Pemberian Terapi
Murrotal Q.S Ar-Rahman Dengan Q.S Yasin Di RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi Tahun 2020
murrotal Q.S Yasin adalah 33,29. Hasil dari uji Levene’s Test, terdapat
nilai sig 0,689 > 0,05 berarti tidak ada perbedaan antara terapi murrotal Q.S
teori yang terkait dan hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini akan
efektifitas terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dengan Q.S Yasin terhadap penurunan
A. Analisa Univariat
1. Tingkat Kecemasan Pasien Sebelum Diberikan Terapi Murrotal Q.S
Ar-Rahman
64
65
dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal. Ansietas timbul dari
(Hawari, 2011).
yang bersumber di otak dan tercermin dalam bentuk denyut jantung yang
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Abdul Syafei dan Yogik
Suryadi (2018) mengenai pengaruh pemberian terapi audio murrotal Q.S Ar-
Rahman terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi katarak senilis
2018)
Ar-Rahman
deviasi 8,986.
responden (7,1%)
Q.S Ar-Rahman, dimana surah ini memiliki arti Yang Maha Pemurah.Semua
yang maih awam sekalipun, sehingga terapi murrotal Q.S ini efektif untuk
oleh Diki Retno Yuliani yaitu untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Abdul Syafei dan Yogik
Suryadi (2018) mengenai pengaruh pemberian terapi audio murrotal Q.S Ar-
Rahman terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi katarak senilis
bahaya, baik yang nyata maupun yang hanya dibayangkan. Cemas terhadap
anestesi, nyeri atau kematian, deformitas, atau ancaman lain terhadap citra
tubuh. Keadaan emosional pasien dalam hal ini cemas, akan berpengaruh
fisiologis tubuh yang ditandai dengan adanya peningkatan frekuensi nadi dan
respirasi, pergeseran tekanan darah dan suhu, relaksasi otot polos pada
kandung kemih dan usus, kulit dingin dan lembab, peningkatan respirasi,
pasien pre operasi laparatomi bahwa pasien pre operasi yang mengalami
69
cemas sedang yaitu 18 orang atau 56,2% dan sebagian pasien pre operasi
mengalami cemas berat yaitu 14 orang atau 43,8 % sebelum dilakukan terapi
terjadi pada siapa saja, tak terkecuali pada pasien yang akan menjalani
tubuh
responden (21,4%)
70
konsep dan sebagainya yang mengarah pada disonansi kognitif. (Faradisi &
Aktifah, 2018)
pada pasien pre operasi laparatomi bahwa setelah diberikan intervensi terapi
takut terhadap sesuatu yang akan terjadi atau efek samping dari sesuatu yang
rahsid. Bacaan al quran yang dibawakan oleh Misyari Rasyid ini memiliki
71
ciri khas tersendiri yaitu suara yang jernih bacaan yang panjang dan tenang,
B. Analisa Bivariat
terapi murrotal Q.S Ar-Rahman adalah 45,50 dengan standar deviasi 6,892
sebelum dan sesudah adalah 7,643. Hasil uji statistic didapatkan nilai Pvalue
0,0005. Karena Pvalue < 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya ada perbedaan
rata-rata tingat kecemasan antara sebelum dan sesudah terapi murrotal Q.S
memiliki tingkat kecemasan berat. Setelah dilakukan terapi murrotal Q.S Ar-
kematian dan rasa sakit saat menjalani terapi.Dengan adanya rasa khawatir
sesuatu yang berbeda, tidak nyaman, gugup, cemas dan persepsi mereka
diisi oleh responden yaitu kusioner kecemasan yang dikenal dengan nama
seseorang.
ayat al quran seorang muslim baik yang berbahasa arab atau bukan dapat
tingkat kecemasan pada pasien pre operasi bedah mayor sebelum diberikan
74
responden dengan nilai mean 20,00 dengan standar deviasi 1,63, yang mana
rata-rata selisih sebelum dan sesudah diberikan terapi murrotal adalah 1,688
menit yang terdiri dasi 63 ayat yang berkarakter pendek akan memberikan
amino butric acid, encephalin, dan beta endorphin yang akan mengeliminasi
diberikan terapi murrotal Q.S Yasin adalah 39,57 dengan standar deviasi
pengukuran sebelum dan sesudah adalah 6,286. Hasil uji statistic didapatkan
75
nilai Pvalue 0,0005. Karena Pvalue 0,05 sehingga H0 ditolak. Artinya ada
murrotal Q.S Yasin di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Mochtar
Dalam keadaan tenang otak dapat berpikir dengan jernih dan dapat
harapan positif pada pasien. Sejalan dengan teori Zulkrnaini dkk, (2012)
21,44 dengan standar deviasi 11,833 dan sesudah intervensi didapatkan hasil
sebanyak 25 responden dengan nilai mean 15,92 yang mana rata-rata selisih
sebelum dan sesudah diberikan terapi murrotal adalah 5,52 dengan Pvalue =
Analisi peneliti bahwa terapi murottal Q.S Yasin mampu secara nyata
membaca surah Yasin bagi orang yang sedang sakit. Apabila orang sakit
dibacakan surah Yasin, maka para malaikat akan turun kepadanya ; pada
Ashaqi, 2016)
77
pada kelompok yang diberikan terapi murrotal Q.S Ar-Rahman adalah 37,86
dan tingkat kecemasan pada kelompok yang di berikan terapi murrotal Q.S
Yasin adalah 33,29. Hasil dari uji Levene’s Test, terdapat nilai sig 0,689 >
menjalani kemoterapi.
penilaian) dan dialog batin yang Terjadi akan Mempengaruhi emosi. Bila
pikiran dan emosi terkontrol, maka outputnya adalah harmoni dan kesehatan
yang baik. Hal ini membuat pasien menjadi tenang dan mempengaruhi
2018).
yang akan menjalani kemoterapi. Karena Q.S Ar-Rahman dan Q.S Yasin
adalah sama sama kalam Allah. Sebagian ulama juga menyatakan tidak
lain atau surah Al-Quran atas surah Al-Quran yang lain. Pendapat ini
diwakili oleh Ibnu Abdil Bar, Abu Hasal Al-Asy’ari, Al-Qadi Abu Bakar,
berpendapat bahwa tidak ada keunggulan antara surah yang satu dengan
surah yang lain, sebab semuanya adalah kalam Allah yang Maha kuasa.
Karena jika ada ayat atau surah yang diunggulkan tentu saja ada ayat atau
kalam Allah merupakan suatu realitas dan esensi yang tidak memiliki
kekurangan. Untuk itu terapi murrotal Q.S Ar-rahman dan Q.S Yasin sama-
A. Kesimpulan
79
80
Q.S Ar-Rahman dengan Q.S Yasin dengan nilai sig pada ujia Levene’s test
0,689 < 0,05 berarti tidak ada perbedaan antara terapi murrotal Q.S Ar-
B. Keterbatasan Penelitian
1. Pada saat melakukan pemilihan surah yang akan didengarkan, peneliti hanya
kemoterapi.
81
C. Saran
1. Bagi Responden
terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dan Q.S Yasin untuk menurunkan kecemasan
manajemen non farmakologi seperti terapi murrotal Q.S Ar-Rahman dan Q.S
Yasin.Dan penelitian ini bisa diterapkan dan menjadi salah satu pilihan terapi
memasukkan materi tentang terapi non farmakologi yaitu terapi murrotal Al-
Faradisi, F., & Aktifah, N. (2018). Pengaruh Pemberian Terapi Murottal terhadap
Penurunan Kecemasan Post Operasi. 15(2), 1–6.
Fidayanti, N., Savitri, W., & Subiyanto, P. (2016). Terapi Murrotal Efektif Dalam
Menurunkan Kecemasan Pasien Pre Operasi. 5(1), 1–6.
Hawari, D. (2011). Manajemen Stress dan Cemas. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Ida, N. (2019). Dukungan keluarga pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi
di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 17(1), 13–19.
Indrawati, M. (2009). Bahaya Kanker bagi Wanita dan Pria. Jakarta: AV publisher.
Kesehatan, K., & Indonesia, R. (2019). Hari kanker sedunia 2019. 1–2.
Pratiwi, S. R., Widianti, E., & Solehati, T. (2018). Gambaran Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kecemasan Pasien Kanker Payudara dalam Menjalani
Kemoterapi. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 3(2), 167.
https://doi.org/10.17509/jpki.v3i2.9422
Prihati, D. R., & Maulidta Karunianingtyas Wirawati. (2018). Pengatuh Terapi
Murrotal Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri dan Kecemasan Saat Perawatan
Luka Pasien Ulkus DM di RSUD K.M.R.T Wongsonegoro Semarang. 1(2), 1–7.
Rilla, E. V., Ropi, H., & Sriati, A. (2014). TERAPI MUROTTAL EFEKTIF
MENURUNKAN TINGKAT NYERI. 17(2), 74–80.
Risnawati. (2017). Efektifitas Terapi Murrotal Al-Quran dan Terapi Musik Terhadap
Penurunan Kecemasan Mahasiswa Keperawatan Semester VIII Uin Alauddin
Makassar. 1(4), 187–192.
Santoso, satmoko budi. (2009). Buku Pintar Kanker. Yogyakarta: Power Books.
Savitri, A. (2017). Kupas Tuntas Kanker Payudara, Leher Rahim dan Rahim.
Yogyakarta: Pustaka Baru Pres.
Sjamsusihadat, & Jong, D. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EGC.
Suwanto, Basri, A. H., & Umalekhoa, M. (2016). Efektifitas Terapi Musik Klasik dan
Murrotal Terapi Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Pre Operasi.
07(November), 173–187.
Syafei, A., & Suryadi, Y. (2018). Pengaruh Pemberian Terapi Audio Murottal Qur ’
an Surat Ar -Rahman terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre-Operasi
Katarak Senilis. 9(April), 126–130.
Yuliani, D. R., Widyawati, M. N., Rahayu, D. L., Widiasturi, A., & Rusmini. (2018).
TERAPI MUROTTAL SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN KECEMASAN DAN
TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMPSIA :
LITERATURE REVIEW DILENGKAPI STUDI KASUS. 8(2), 79–98.
Lampiran 1
Denganhormat,
Nama : AtikaHumaira
NIM : 1614201006
Bukittinggi, 2019
Peneliti
Lampiran 2
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Alamat :
Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya
bersedia berperan serta dalam penelitian ini
Bukittinggi, 2020
Responden
( )
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
Efektifitas Terapi Murrotal Q.S Ar-Rahman dengan Terapi Murrotal Q.S Yasin
terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Ca Mammae yang Menjalani Kemoterapi di
Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2020
KUISIONER
Nama :
JenisKelamin :
Usia :
Silahkan memberi tanda √ dikolom isi sesuai yang anda rasakan saat ini dengan skala
penilaian :
0 :tidakada
1 :Ringan
2 :Sedang
3 :berat
4 :Sangat berat
LEMBAR OBSERVASI
Efektifitas Terapi Murrotal Q.S Ar-Rahman dengan Terapi Murrotal Q.S Yasin
terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Ca Mammae yang Menjalani Kemoterapi di
Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2020
3 Ny. ES 40 P 54 52
4 Ny. SR 55 P 41 35
5 Ny. H 41 P 42 31
6 Ny. E 56 P 36 29
7 Ny. EN 51 P 50 43
8 Ny. N 46 P 36 26
9 Ny. R 53 P 41 36
10 Ny. K 30 P 52 47
11 Ny. YW 58 P 40 33
12 Ny. A 52 P 52 47
13 Ny.H 44 P 47 42
14 Ny. I 47 P 39 35
2. Terapi Murrotal Q.S Yasin
3 Ny. J 39 P 30 24
4 Ny. N 51 P 40 32
5 Ny. F 44 P 55 49
6 Ny. WJ 42 P 39 34
7 Ny. L 57 P 47 40
8 Ny. A 59 P 27 20
9 Ny. NM 50 P 26 12
10 Ny. NS 43 P 37 35
11 Ny. Y 42 P 23 20
12 Ny. O 42 P 50 44
13 Ny. RF 49 P 37 33
14 Ny. IS 53 P 45 38
14 9 BS 3
11 14 B
42
Univariat
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 14
Descriptive Statistics
Std
N Minimum Maximum Mean Median
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
PreYasin 14 23 55 39.57 2.707 39.5 10.128
PostYasin 14 12 49 33.29 2.879 34.5 10.773
Valid N (listwise) 14
Uji Normalitas
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Distribusi
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Data
PreArRah
0.194 14 0.16 0.891 14 0.082 Data
man
PostArRah
0.153 14 .200 * 0.957 14 0.673 Normal
man
PreYasin 0.133 14 .200 * 0.946 14 0.496 Data
*
PostYasin 0.167 14 .200 0.951 14 0.581 Normal
Uji T-Test (Bivariat)
T-Test
N Correlation Sig.
Pair 1 PreArRahman&PostArRahm
14 .867 .000
an
Paired Differences
Pair 1 PreArRahman -
7.643 4.568 1.221 5.006 10.280 6.261 13 .000
PostArRahman
Kesimpulan :
Ada perbedaan rata-rata tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah terapi
N Correlation Sig.
Paired Differences
Pair 1 PreYasin -
6.286 2.840 .759 4.646 7.926 8.281 13 .000
PostYasin
Kesimpulan :
( Ho ditolak, Ha diterima)
Ada perbedaan rata-rata tingkat kecemasan sebelum dan sesudah terapi murrotal Q.S
Yasin
T-Test
Group Statistics
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Equal
variances not 1.219 25.189 .234 4.571 3.749 -3.148 12.291
assumed
Pada kolom Levene’s Test, terdapat nilai sig 0,689 > 0,05 berarti tidak ada
perbedaan antara terapi Q.S Ar-Rahman dengan terapi Q.S yasin. Kedua terapi