You are on page 1of 12

BAB V

PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Praktek

Pada tahun 1970 Berawal dari Klinik Kesehatan PT Semen Padang

menjadi sebuah Unit Biro Kesehatan tahun 1997 berkembang menjadi Rumah

Sakit Semen Padang. Pada tahun 2009 terjadi perubahan badan hukum

Yayasan Rumah Sakit Semen Padang menjadi Yayasan Semen Padang.

Selanjutnya pada tahun 2012, lulus penuh 3 tahun Akreditasi Nasional dengan

5 bidang pelayanan Semen Padang Hospital dibangun diatas tanah seluas ± 2

Ha dengan bangunan utama 19.400 m², terdiri dari 6 lantai. Semen Padang

Hospital menyediakan area business center diharapkan pengunjung dapat

membeli berbagai kebutuhan serta dapat merasakan kenyamanan di Semen

Padang Hospital. Semen Padang Hospital juga menyediakan lahan parkir

yang luas dan aman untuk pengunjung Semen Padang Hospital. Operasional

Semen Padang Hospital tanggal 18 Maret 2013, surat izin penyelenggaraan

sementara rumah sakit No: 194/Regdit-P. SDM/DKK/II/2013. Grand

Opening Semen Padang Hospital pada tanggal 5 Juli 2013 (30 Syaban 1434

Hijriah).

Semen Padang Hospital sebagai rumah sakit yang mempunyai visi

menjadi rumah sakit umum terbaik di Sumatera dan bertaraf internasional.

Rumah sakit ini terletak di Jln. By Pass KM. 7, Pisang, Pauh, Ps. Ambacang,

Kuranji, Kota Padang dan memiliki fasilitas tempat tidur sebanyak 145
tempat tidur.

Penelitian ini dilakukan di ruangan rawat inap lantai 4 wing barat

pada tanggal 21 Februari 2023 dengan pasien CKD Stage V on HD + Anemia

B. Analisa Pengkajian

Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 21 Februari 2023 pada Ibu Y

didapatkan TD: 160/100 mmhg, Suhu: 36,8 C, RR 30x/i, Nadi 108x/I, Kulit

terlihat kering, Konjungtiva anemis, Turgorkulit terlihat jelek.

C. Analisis Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan pengumpulan data dalam pengkajian yang dilakukan, maka ada

beberapa diagnosa yang dapat diangkat pada Ibu. Y, yaitu pola nafas tidak

efektif, hipervolemia, defisit nutrsi, dan kerusakan integritas kulit. Hasil

Pengkajian didapatkan Hasil pengkajian didapatkan TD: 160/100 mmhg,

Suhu: 36,8 C, RR 30x/i, Nadi 108x/I, Kulit terlihat kering, Konjungtiva

anemis, Turgorkulit terlihat jelek.

a. Diagnosa 1 pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sindrom

hiperventilasi

b. Diagnosa 2 hipervolemia berhubungan dengan gangguan peningkatan

tekanan hidrostatik

c. Diagnosa 3 defisit nutrisi berhubungan dengan kuranganya asupan

makanan

d. Diagnosa 4 kerusakan integritas kulit b.d. gangguan status pruiritus

D. Analisa Intervensi therapy inovasi virgine coconut oil (VCO)


Langkah ketiga dari proses keperawatan adalah perencanaan

(intervensi). Intervensi keperawatan terdiri dari tujuan dan tindakan yang akan

dilakukan. Sesuai standar terminologi asuhan keperawatan yang digunakan saat

ini, maka tujuan yang direncakan dari suatu diagnosa terpilih dari SDKI dan

Intervensi yang terpilih dari SIKI.

Pada intervensi pada diagnose keperawatan kerusakan integritas kulit

dengan beberapa implementasi yang diberikan yaitu dengan memberikan

minyak virgin oil coconut (VCO) untuk mengurangi kerusakan integritas kulit

sehingga kulit tidak kering dan selalu lembab.

Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni mengandung asam lemak

rantai sedang yang mudah dicerna dan dioksidasi oleh tubuh sehingga dapat

mencegah penimbunan lemak di dalam tubuh. Minyak kelapa murni

merupakanhasil olahan buah kelapa yang bebas dari transfatty acid (TFA) atau

asamlemaktrans (Syah, 2005).

E. Analisa Intervensi

Tindakan keperawatan untuk diagnosa kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan pruritus yang dilakukan adalah kaji keadaan kulit secara

komprehensif, observasi dari ketidaknyamanan, gunakan teknik komunikasi

teraupetik untuk mengetahui pengalaman pasien terhadap pemberian VCO

dalam pencegahan kerusakaan integritas kulit, evaluasi pengalaman kerusakan

integritas kulit masa lampau, bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan

menemukan dukungan, kurangi faktor presipitasi penyebab kerusakan

integritas kulit dan mengajarkan teknik non farmakologi dengan pemberian


terapi minyak VCO, tingkatkan istirahat dan mobilisasi pasien sehingga tidak

terjadi kerusakan integritas kulit lainnya.

Outcome yang disarankan pada diagnosa kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan pruritus. Indikator yang terdapat dalam nkerusakan

integritas kulit adalah kulit tidak terlihat pruritus, gatal-gatal tidak ada, dan

kulit tidak kering lagi dan kembali normal. Penulis mengangkat kerusakan

integritas kulit sebagai tujuan dalam asuhan keperawatan yaitu mampu

mengatasi kerusakan integritas kulit secara mandiri dengan menggunakan

teknik therapy pemberian VCO dan kulit tidak terlihat pruritus dan kering,

sehingga penulis mengharapkan pasien gatal-gatal berkuran, kulit lembab dan

tidak ada tanda-tanda pruritus pada kulit

Analisa penulis terhadap diagnosa keperawatan kerusakan integritas

kulit pada pasien sama dengan teoritis yaitu pada pasien yang mengalami

kerusakan integritas kulit pada pasien yang mengalami tirah baring lama dan

menyebabkan decubitus dengan implementasi yang akan dilakukan dengan

penerapan therapy pemberian minyak VCO untuk mengatasi kerusakan

integritas kulit, hal ini yang telah dibuktikan oleh peneliti terhadap pasien

dengan kerusakan integritas kulit pada pasien CKD yang mengalami pruritus.

Berdasarkan hasil analisa penulis bahwa hal ini sama dengan

penelitian yang di yang menggunakan VCO terhadap ruam popok pada bayi

yang dilakukan selama lima hari, VCO dioleskan dua kali sehari pada pagi

dan sore hari setelah mandi. Menunjukkan hasil adanya perbedaan yang

signifikan antara ruam popok setelah diberikan intervensi VCO dengan


sebelum diberikan Intervensi VCO.

Menurut analisa penulis dalam hal ini penulis menerapkan therapi

VCO diharapkan dalam 7 hari jam kerusakan integritas kulit berkurang dan

kulit kembali normal. Diharapkan pasien yang mengalami pruritus. Sesuai

dengan teori bahwa pemberian minyak kelapa murni VCO secara rutin

dan kontinu diberikan pada areayang terkena luka tekan Grade I.

kandunganasam lemak (terutama asam laurat dan oleat)bersifat

melembutkan kulit dan antimicrobialsehingga VCO efektif dan aman

digunakan sebagai moisturizer pada kulit (Lucida, Salman & Hervian,

2012).

F. Analisis Implementasi Keperawatan

Pada diagnosa kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritus

dilakukan implementasi untuk mengurangi kerusakan integritas kulit.

Implementasi yang dilakukan untuk mengurangi kerusakan integritas kulit

pada Ibu Y dilakukan dengan melakukan pelaksanaan therapi VCO 2 kali

sehari yaitu pagi dan sore setelah mandi.

Menurut penelitian yang dialkukan Cahyati et al (2015) yang

menggunakan VCO terhadap ruam popok pada bayi yang dilakukan selama

lima hari, VCO dioleskan dua kali sehari pada pagi dan sore hari setelah

mandi. Menunjukkan hasil adanya perbedaan yang signifikan antara ruam

popok setelah diberikan intervensi VCO dengan sebelum diberikan Intervensi

VCO.
Menurut analisa peneliti dengan dilakukan pelaksanaan therapy VCO

untuk mengurangi kerusakan integritas kulit juga dapat membuat kulit terlihat

lembab dan tidak kering. Therapi VCO dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore

setelah mandi. Pemberian minyak kelapa murni VCO secara rutin dan

kontinu diberikan pada areayang terkena luka tekan Grade I.

kandunganasam lemak (terutama asam laurat dan oleat)bersifat

melembutkan kulit dan antimicrobialsehingga VCO efektif dan aman

digunakan sebagai moisturizer

G. Evaluasi

Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni mengandung asam

lemak rantai sedang yang mudah dicerna dan dioksidasi oleh tubuh sehingga

dapat mencegah penimbunan lemak di dalam tubuh. Minyak kelapa murni

merupakanhasil olahan buah kelapa yang bebas dari transfatty acid (TFA)

atau asamlemaktrans (Syah, 2005).

Virgin Coconut Oil efektif menyerap jenis vitamin dan mineral yang

larut dalam lemak, seperti magnesium dan kalsium. Beberapa studi telah

menunjuk kan bahwa MCT/MCFA (medium chain fatty acid) dalam

kandungan minyak kelapa bisa memecah dan mencerna lipid seutuhnya

dengan meningkatkan efisiensi enzim yang berhubungan dengan metabolism

(Quamila, 2018). Penggunanaan VCO secara topical akan bereaksi dengan

bakteri-bakteri kulit menjadi asam lemak bebas seperti yang terkandung

dalam sebum, sehingga dapat melindungi kulit dari bahaya mikroorganisme

patogen (Cahyati et al. 2015).


Penelitian Cahyati et al (2015) yang menggunakan VCO terhadap

ruam popok pada bayi yang dilakukan selama lima hari, VCO dioleskan dua

kali sehari pada pagi dan sore hari setelah mandi. Menunjukkan hasil adanya

perbedaan yang signifikan antara ruam popok setelah diberikan intervensi

VCO dengan sebelum diberikan Intervensi VCO.

Menurut hasil pene-litian dari (Diah Setiani 2014) ada pengaruh

perawatan kulit perawatan kulit dengan pemberian VCO untuk pencegahan

kejadian luka tekan pasien yang dirawat di ICU, ada perbedaan kejadian

luka tekan antara kelompok intervensidan kelompok dalam rentang nilai

yang sama.

Menurut hasil penelitian (Betty Sunaryanti 2012)ada pengaruh dalam

pemberian VCO terhadap pencegahan ulkus dekubitus pada responden

yang diberikan VCO, sedangkan responden yangtidak diberikan VCO

terjadi tanda ulkus dekubitus

Berdasarkan implementasi di atas, penulis melakukan evaluasi untuk

diagnosa kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritus hari

peratama kulit kering, tangan kaki dan pungung terasa gatal-gatal, hari ke dua

Ibu Y masih mengatakan kulit kering berkurang, tangan, kaki dan pungung

masih terasa gatal-gatal, pada hari ketiga pasien sudah di bolehkan pulang

oleh dokter penangung jawab. Untuk maslah keperawatan kerusakan

integritas kulit masih dilanjutkan observasi sampai pasien di rumah. Pada hari

ke tujuh pasien dilakukan kunjungan ke rumah kerusakan integritas kulit yang

diakibatkan pruritus sudah membaik dan kulit sudah terlihat seperti kulit normal.
Menurut asumsi penulis selama penerapan therapi bahwa pemberian

VCO yang dilakukan pada Ibu Y dilakukan oleh peneliti dan memberikan

contoh kepada pasien cara kerja yang dapat diberikan dengan frekuensi 1-2

x/hari sesudah mandi, disamping itu penulis juga melakukan pemantauan

kepada pasien sampai ke rumah pasien untuk melihat perkembangan kulit

yang diberikan therapy VCO. Sesuai dengan teori dan dibandingkan dengan

jurnal penelitian terdahulu bahwa penerapan therapy VCO dapat mencegah

kerusakan integritas kulit lkarena kandung VCO dapat membuat kulit lembab

dan mencegah gatal-gatal pada kulit.

Berdasarkan hasl tersebut peneliti menemukan kesaam dengan teoritis

bahwa pemberian minyak VCO dapat mencegah dan mengurangi

permaslahan kerusakan integritas kulit, hal ini dikarenakan Sesuai dengan

teori bahwa pemberian minyak kelapa murni VCO secara rutin dan

kontinu diberikan pada area yang mengalami kerusakan integritas kulit

maka kulit tersebut akan mengalami perbaikan karena kandungan asam

lemak (terutama asam laurat dan oleat)bersifat melembutkan kulit dan

antimicrobial sehingga VCO efektif dan aman digunakan sebagai

moisturizer

H. Analisis Evidence Based Relaksasi Benson


Penanganan terhadap keruskan integritas kulit dapat dilakukan dengan

tindakan farmakologis dan tindakan non farmakologis maupun kombinasi

keduanya. Tindakan farmakologis yaitu memberikan obat salaf sedangkan

untuk tindakan non farmakologis untuk kerusakan integritas kulit dapat

seperti pemberian minyak VCO, lotion, baby oil dll (Kriscilla dkk, 2020).

Minyak kelapa atau biasa disebut dengan VCO adalah minyak yang

mengandung vitamin E dan dibutuhkan kulit serta secara medis berguna untuk

penyembuhan kulit yang pecah (Rusana, 2016).

Virgin Coconut Oil efektif menyerap jenis vitamin dan mineral yang

larut dalam lemak, seperti magnesium dan kalsium. Beberapa studi telah

menunjuk kan bahwa MCT/MCFA (medium chain fatty acid) dalam

kandungan minyak kelapa bisa memecah dan mencerna lipid seutuhnya

dengan meningkatkan efisiensi enzim yang berhubungan dengan metabolism

(Quamila, 2018). Penggunanaan VCO secara topical akan bereaksi dengan

bakteri-bakteri kulit menjadi asam lemak bebas seperti yang terkandung

dalam sebum, sehingga dapat melindungi kulit dari bahaya mikroorganisme

patogen (Cahyati et al. 2015).

Tindakan keperawatan untuk penanganan masalah kerusakan integritas

kulit pada pada Ibu Y yaitu dapat berupa tindakan mandiri oleh perawat

dengan pemberian minyak VCO. Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa

murni mengandung asam lemak rantai sedang yang mudah dicerna dan

dioksidasi oleh tubuh sehingga dapat mencegah penimbunan lemak di dalam

tubuh. Minyak kelapa murni merupakanhasil olahan buah kelapa yang bebas
dari transfatty acid (TFA) atau asam lemak. Asam lemak antiseptik pada

mi-nyak kelapa membantu mencegah infeksi jamur dan bakteri jika

ditambahkan dalam diet atau dipakaikan langsung pada kulit. Sehingga

minyak kelapa murni dapat digunakan untuk mencegah terjadinya luka tekan

atau ulkus decubitus dan pruritus (Syah, 2005).

Cara kerja sebelum pasien diberikan VCO pertama kulit dibersihkan

pada saat kotor dan atau secara rutin. Frekuensi membersihkan tergantung

kebutuhan pasien. Menggunakan sabun lembutdan digosokkan secara pelan-

pelan dengan kuatp ada kulit, baru dioleskan VCO ke seluruh tubuh secara

merata terutama di bagian yang terkena ulkus decubitus, peruritus. Untuk

proses penyembuhan yang lebih optimal peneliti memberikan minyak

sebanyak 2 kali per hari pagi dan sore,setelah di olesi VCO dilakukan

pemijatan (Yusliana dkk, 2015).

Massage merupakan suatu gerakan pemijatan yang dilakukan pada

permukaan kulit untuk memperbaiki sirkulasi peredaran darah. Teknik yang

digunakan pada saat memijat dengan teknik effleurage yaitu dengan

memberikan sedikit tekanan pada kulit punggung dengan gerakan memutar.

Dalam teknik massage diperlukan bahan yang bersifat sebagai pelumas dan

pelembab sehingga kulit akan terasa halus dan lembut. Selain itu, pelembab

dapat membentuk lemak pada lapisan kulit yang dapat melenturkam lapisan

kulit yang kering dan kasar, menghambat penguapan air dari kulit namun

tidak mengurangi fungsi minyak alami dari kulit (Dewandono, 2014).


Penelitan Fatonah tahun 2016 didapatkan hasil pengaplikasian Virgin

Coconut Oil (VCO) efektif terhadap proses penyembukan luka tekan grade I

dan grade II yang diberikan secara topikal dengan adanya perbedaan selisih

rerata Skor Bates Jansen pada hari ke-1 sampai dengan ke-8. Dibuktikan

dengan adanya perubahan struktur luka menjadi halus, adanya penutupan

jaringan pada luka terbuka, dan tampak ukuran luka semakin mengecil.

Pengaplikasian teknik massage effleurage dengan VCO pada Luka Dekubitus

grade II juga memberikan perkembangan yang cukup signifikan dengan hasil

luka tampak kering, warna kecoklatan, eritema tampak samar, dan jaringan

luka menutup tanpa adanya tandatanda infeksi (Dewandono, 2014).

Penerapan minyak VCO yang dilakukan selama 7 hari pada hari

pertama tanggal 22 Februari 2023 sampai dengan 28 Februari 2023 kepada

pasien kelolaan yang megalami pruritus. Pada hari peratama sampai hari ke

tiga dilakuan di rumah sakit, namun perkembangan pertumbuhan jaringan

belum terlihat. Pada hari ke empat sampai dngan hari ke tujuh dilakukan

pelaknaan di rumah pasien karena pasien telah pulang. Pada hari ke tujuh

dilihat bahwa sudah ada perobahan terhadap integritas kulit pada pasien yang

mengalami pruritus, kulit sudah terlihat lembab, dan jaringan kulit udah mulai

halus seperti kulit normal.

Menurut asumsi penulis selama penerapan teknik pemberian minyak

VCO yang dilakukan pada Ibu Y didapatkan pemberian didapatkan perbedaan

dan perkembangan. Pada awalnya adanya pruritus pada kulit dan telah
dilakukan intervensi slama 1 minggu tidak adalagi pruritus pada kulit Ibu Y.

Sesuai dengan teori bahwa minyak VCO dapat meneymbuhkan dan

memperbaiki kerusakan integritas kulit karena kandungan dari minyak VCO

mengandung vitamin E dan dibutuhkan kulit serta secara medis berguna untuk

penyembuhan kulit.

You might also like