You are on page 1of 12

Journal on Education

Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, pp. 13837-13848


E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Website: http://jonedu.org/index.php/joe

Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script terhadap Hasil


Belajar Siswa pada Mengidentifikasi Persyaratan Pemasangan Ubin Lantai
dan Dinding, Batu Alam dan Batu Buatan di Kelas XII KGSP. SMKN-1
Palangka Raya Tahun Ajaran 2021/2022”

Whendy Trissan1, Ni Putu Diah Agustin Permanasuri2, Krisno3


1, 2, 3
Universitas Palangka Raya, Jl. Yos Sudarso Palangka Raya Kalimantan Tengah
diahpermanasuri@fkip.upr.ac.id

Abstract
Education is an effort to prepare human resources who have expertise and skills according to the demands of
nation building, the quality of a nation is very effective in the use of educational factors. The realization of a
quality society is the responsibility of education, especially in preparing students who are creative, independent,
and professional in their respective fields. This study discusses the use of the cooperative script model on student
learning outcomes in the material to identify the requirements for installing floor and wall tiles, natural stone and
artificial stone. This study aims to determine student learning outcomes on the material to identify the
requirements for installing floor and wall tiles, natural stone and artificial stone. This study uses a quantitative
approach. This type of research is a true experimental research design with a post-test only control design. The
population in this study were all students of class XII KGSP, totaling 28 students. As for the sample in this study
used random sampling. The research conducted interviews, observations, documentation and tests to obtain data.
The results of the study stated that the learning outcomes of class XII KGSP students who used the cooperative
script learning model were in the good category with an average score of 70 and the learning outcomes of students
who did not use the cooperative script model were in the sufficient or low category with an average score of 49.
Keywords: Learning Model, Cooperative Script Model, Student Learning Outcomes

Abstrak
Pendidikan merupakan upaya menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai
dengan tuntutan pembangunan bangsa, kualitas suatu bangsa sangat efektif dalam penggunaan faktor pendidikan.
Terwujudnya masyarakat yang berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan, khususnya dalam menyiapkan
peserta didik yang kreatif, mandiri, dan profesional di bidangnya masing-masing. Penelitian ini membahas
penggunaan model cooperative script terhadap hasil belajar siswa pada materi mengidentifikasi syarat-syarat
pemasangan ubin lantai dan dinding, batu alam dan batu buatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil
belajar siswa pada materi mengidentifikasi syarat-syarat pemasangan ubin lantai dan dinding, batu alam dan batu
buatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sejati
dengan rancangan post test only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII
KGSP yang berjumlah 28 siswa. Adapun sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling. Penelitian
dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan tes untuk memperoleh data. Hasil penelitian
menyatakan bahwa hasil belajar siswa kelas XII KGSP yang menggunakan model pembelajaran cooperative script
berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 70 dan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan model
cooperative script berada pada kategori baik. kategori cukup atau rendah dengan skor rata-rata 49.
Kata Kunci: Model Pembelajaran, Model Cooperative Script, Hasil Belajar Siswa

Copyright (c) 2023 Whendy Trissan, Ni Putu Diah Agustin Permanasuri, Krisno
Corresponding author: Whendy Trissan
Email Address: diahpermanasuri@fkip.upr.ac.id (Jl. Yos Sudarso Palangka Raya Kalimantan Tengah)
Received 19 March 2023, Accepted 26 March 2023, Published 27 March 2023

PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
13838 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 13837-13848

spiritual keagamaan pengendalian diri, be rkepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan
yang sangat diperlukan bagi dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan pada hakikatnya dapat mencerdaskan manusia. Manusia itu sendiri adalah manusia
yang utuh dan pribadi yang kompleks sehingga sulit dipelajari secara tuntas. Masalah pendidikan tidak
akan pernah selesai, sebab hakikatnya manusia itu sendiri selalu berkembang mengikuti dinamika
kehidupan. Mutu pendidikan tercapai jika proses berjalan efektif, efisien serta teknik dan metode
mengajar yang digunakan guru biasa membangkitkan motivasi sikap siswa dalamm belajar untuk
menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif secara berkesinambungan. Hoy et al, (2000) menjelaskan
bahwa mutu pendidikan adalah hasil penilaian terhadap proses pendidikan dengan harapan yang tinggi
untuk dicapai dari upaya pengembangan bakat-bakat para pelanggan pendidikan melalui proses
pendidikan. Demikian mutu pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam proses pendidikan.
Oleh karena itu perbaikan proses pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencapai keunggulan
dalam penyelenggaraan pendidikan.
Selain pengertian mutu pendidikan yang diuraikan di atas, mutu pendidikan dapat juga diartikan
sebagai seseorang yang telah mencapai tujuan kurikulum (objective of curriculum) yang dirancang
untuk pengelolaan pembelajaran siswa (Suryadi, 1993:159). Konsep ini lebih menekankan kepada
pengawasan dalam pencapaian tujuan kurikulum pembelajaran, sehingga indikator umumnya adalah
semakin tujuan kurikulum tercapai, maka dapat dikategorikan suatu pendidikan yang bermutu. Menurut
Hari Sudradjad pendidikan yang bermutu adalah Pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang
memiliki kemampuan atau kompotensi, baik kompetensi akademik maupun kompetensi kejuruan, yang
dilandasi oleh kompetensi personal dan sosial, serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya
merupakan kecakapan hidup (life skill), pendidikan yang mampu menghasilkan manusia seutuhnya
(manusia paripurna) atau manusia dengan pribadi yang integral (integrated personality) mereka yang
mampu mengintegralkan iman, ilmu, dan amal.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang
pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang memiliki keahlian dan ketrampilan sesuai tuntutan pembangunan bangsa, kualitas
suatu bangsa sangat efektivitas penggunaani oleh faktor pendidikan. Perwujudan masyarakat
berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam menyiapkan peserta didik yang
kreatif, mandiri, dan professional pada bidang masing-masing. Pada kegiatan pembelajaran
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mengidentifikasi
Persyaratan Pemasangan Ubin Lantai dan Dinding, Batu Alam dan Batu Buatan di kelas XI konstruksi Gedung, Sanitasi
dan Perawatan Gedung. SMKN-1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2021/2022, Whendy Trissan, ST., M.Sc, Ni Putu Diah
Agustin Permanasuri, ST., M.Ars, Krisno 13839
diperlukan suatu system pengajaran yang baik. Proses pembelajaran yang baik di tandai dengan adanya
interasi antar komponen dalam pembelajaran. Dimana komponen-komponen dalam suatu proses
pembelajaran antara lain: guru, peserta didik (siswa), media, model, lingkungan kelas yang terarah pada
tujuan pencapaian pembelajaran itu sendiri.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan kejuruan tingkat menengah atas
yang disediakan pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai. Hal ini sesuai dengan tujuan
instruksional pendidikan menengah kejuruan yaitu siswa diharapkan menjadi tenaga profesional
yang memiliki ketrampilan yang memadai, produktif, kreatif dan mampu berwirausaha. Menurut
Istarani (2011), Model pembelajaran cooperative script baik digunakan dalam pembelajaran untuk
menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru (dalam pemecahan suatu permasalahan), daya berpikir
kritis serta mengembangkan jiwa keberanian dalam menyampaikan hal-hal baru yang diyakini
benar. Brousseau (2002) dalam Hadi (2007: 18) menyatakan bahwa model pembelajaran
cooperative script adalah secara tidak langsung terdapat kontrak belajar antara guru dengan
siswa mengenai cara berkolaborasi. Pembelajaran cooperative script menurut Schank dan Abelson
dalam Hadi (2007:18) adalah pembelajaran yang menggunakan interaksi siswa seperti ilustrasi
kehidupan sosial siswa dengan lingkunganya sebagai individu dalam keluarga, kelompok, dan
masyarakat luas.
Pemilihan model pembelajaran tipe script sangatlah penting agar siswa lebih efektif dalam
berpikir dan lebih baik dalam proses pembelajaran serta dapat membangkitkan motivasi belajar
agar siswa dapat lebih mengerti persyaratan pemasangan ubin lantai dan dinding. Karena model
pembelajaran cooperative script mempunyai sintak dan dapat membuat siswa lebih efektif dalam
pembelajaran serta siswa lebih berani untuk bertanya dan bertukar pikiran sesama siswa dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan pernyataan di atas, maka perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan
keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang efektif adalah
dengan menggunakan model script. Model script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa
untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri dan
hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lain.
Kesalahan yang sering terjadi pada siswa adalah adanya kelemahan pemahaman atas
konsep-konsep dasar yang melandasi materi yang akan dipelajari. Salah satu sebab hasil belajar
belum optimal adalah model pembelajaran yang digunakan kurang sesuai dengan materi yang sedang
dibahas. Oleh karena itu, guru harus mencari model pembelajaran yang tepat dan media yang cocok.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah menggunakan cooperative script model. Cooperative
script adalah salah satu cara atau strategi seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran, yang
diawali dengan membagi siswa ke dalam kelompok kecil (satu kelompok terdiri dari dua
orang/berpasangan), kemudian membagi materi ajar kepada siswa untuk dipelajari dan membuat
ringkasan materi. Hasil kelompok tersebut kemudian didalami dan ditanggapi sehingga terjadi proses
13840 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 13837-13848

belajar yang aktif dan dinamis. Oleh karena itu guru sebagai fasilitator dan motivator dalam
pembelajaran di ruangan kelas harus dapat menganalisis kemampuan dan pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Mengidentifikasi Persyaratan Pemasangan Ubin Lantai dan Dinding, Batu Alam dan Batu Buatan
Dikelas XI konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan Gedung. SMKN-1 Palangka Raya Tahun Ajaran
2021/2022”

METODE
Pendekatan penelitian dan jenis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif berupa angka-angka, dengan jenis penelitian One-
Group Pretest-Posttest Design dalam bentuk tes awal-tes akhir kelompok tunggal. (Sugiyono,2010
:110)
Penelitian hanya menggunakan satu kelas experimen tanpa dengan menggunakan kelompok
kontrol di mana yang akan diuji nantinya hanya pre-test dan post-test nya saja. Pre-test nanti diberikan
untuk mengetahui kemampuan anak sebelum dimulainya treatment atau perlakuan, sedangkan untuk
yang post-test nya untuk mengetahui kemampuan setelah diberikanya treatment dan perlakuanya
sehingga mempunyai dua test yang akan dilakukan.
Maka dapat di buat skema/gambaran yang mewakili rancangan tersebut dengan rumus:
(Sugiyono,2010 : 111)

et: O1 = Pre-test (Sebelum diberikan perlakuan).

O2 = Post-test (Sesudah diberikan perlakuan).

X = Treatment (Perlakuan).

Maka dalam desain yang akan ditentukan hanya mempuyai dua kali observasi yaitu sebelum
experimen (O1) disebut dengan pre-test dan observasi sesudah experiment (O2) post-test. Maka dapat
diasumsikan bahwa hasil belajar peserta didik = (O2-O1).

HASIL DAN DISKUSI


Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Palangka Raya. Penelitian ini dilakukan dengan tiga
tahap yaitu perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanan, peneliti melakukan observasi ke
SMKN 1 Palangka Raya untuk mengetahui data-data sekolah, Visi dan Misi, Keadaan Siswa, Guru
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mengidentifikasi
Persyaratan Pemasangan Ubin Lantai dan Dinding, Batu Alam dan Batu Buatan di kelas XI konstruksi Gedung, Sanitasi
dan Perawatan Gedung. SMKN-1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2021/2022, Whendy Trissan, ST., M.Sc, Ni Putu Diah
Agustin Permanasuri, ST., M.Ars, Krisno 13841
serta keadaan Sarana dan Prasarana sekolah. Serta dari hasil observasi yang dilakukan maka didapat
jumlah subjek peneitian sebanyak 28 siswa yang terdiri dari satu kelas yaitu kelas XII KGSP.
Selanjutnya observasi. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui jadwal mengajar guru mata
pelajaan konstruksi gedung. Pada tahap ini peneliti menemui guru mata pelajaran yang bersangkutan
yaitu bapak kuswanto untuk berkonsultasi mengenai perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan
seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat sebanyak 2 kali pertemuan dan lembar
angket yang telah dibuat oleh peneliti.
Uji validitas data merupakan suatu alat untuk mengukur dalam kaitannya valid atau tidaknya
suatu instrumen penelitian. Hasil uji validitas masing-masing item (r korelasi).
Tabel 1. Validitas Instrumen Variabel Model Pembelajaran Cooperative Script (X)
No Item N=30 R hitung R tabel = 0,4785 A = 0,05; = N-1 Keputusan
1. -0,04 0,4785 Tidak valid
2. 0,153 0,4785 Tidak valid
3. 0,279 0,4785 Tidak valid
4. 0,123 0,4785 Tidak valid
5. 0,474 0,4785 Tidak valid
6. 0,406 0,4785 Tidak valid
7. 0,225 0,4785 Tidak valid
8. 0,045 0,4785 Tidak valid
9. 0,107 0,4785 Tidak valid
10. 0,350 0,4785 Tidak valid
11. 0,163 0,4785 Tidak valid
12. 0,515 0,4785 Valid
13. 0,104 0,4785 Tidak valid
14. 0,385 0,4785 Tidak valid
15. 0,510 0,4785 Valid
16. 0,472 0,4785 Tidak valid
17. 0,490 0,4785 Valid
18. 0,490 0,4785 Valid
19. 0,514 0,4785 Valid
20. 0,425 0,4785 Tidak valid
21. 0,451 0,4785 Tidak valid
22. 0,555 0,4785 Valid
23. 0,260 0,4785 Tidak valid
24. 0,425 0,4785 Tidak valid
25. 0,135 0,4785 Tidak valid
26. 0,434 0,4785 Tidak valid
27. 0,227 0,4785 Tidak valid
28. 0,225 0,4785 Tidak valid
29. 0,385 0,4785 Tidak valid
30. 0,279 0,4785 Tidak valid
(Sumber. Analisis penelitian)
Berdasarkan dari hasil tabel 5 hasil uji validitas model pembelajaran cooperative script,
diketahui bahwa dari 30 soal item pertanyaan terdapat 6 soal item pertanyaan yang dinyatakan valid
karena telah dikonsultasikan dengan harga r tabel nilainya lebih dari 0,4785 maka dapat disimpulkan
bahwa butir instrumen tersebut valid. Untuk nilai korelasi item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 ,10, 11, 13, 14,
16, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30 nilai korelasinya kurang dari 0,444. Maka disimpulkan
13842 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 13837-13848

bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid)
sehingga harus dikeluarkan atau dibuang.
Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Model Pembelajaran Cooperative Script (X)
Tabel 2. Reliabilitas Instrumen Variabel Model Pembelajaran Cooperative Script (X) Reliability
Statistics
Kriteria Pengujian
Nilai Acuan Nilai Alpha Kesimpulan
0.70 0,728270441 Reliabel
(Sumber. Analisis penelitian)

Tabel 3. Kategori tingkat kesukaran dan daya pembeda butir-butir soal


No Indeks Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat Daya
Soal Kesukaran (P) Butir Soal Driminasi (D) Pembeda Butir soal
1 0,96 Mudah 0,07 Jelek
2 0,75 Mudah 0,07 Jelek
3 0,75 Mudah 0,15 Jelek
4 0,86 Mudah 0,00 Sangat jelek
5 0,82 Mudah 0,38 Cukup
6 0,75 Mudah 0,23 Cukup
7 0,93 Mudah 0,15 Jelek
8 0,86 Mudah 0,07 Jelek
9 0,96 Mudah 0,07 Jelek
10 0,82 Mudah 0,38 Cukup
11 0,89 Mudah 0,23 Cukup
12 0,86 Mudah 0,30 Cukup
13 0,89 Mudah 0,07 Jelek
14 0,75 Mudah 0,30 Cukup
15 0,71 Mudah 0,46 Baik
16 0,64 Sedang 0,23 Cukup
17 0,75 Mudah 0,00 Sangat jelek
18 0,75 Mudah 0,15 Jelek
19 0,71 Mudah 0,38 Cukup
20 0,79 Mudah 0,30 Cukup
21 0,82 Mudah 0,23 Cukup
22 0,71 Mudah 1,30 Baik sekali
23 0,82 Mudah 0,30 Cukup
24 0,79 Mudah 0,38 Cukup
25 0,79 Mudah 0,07 Sangat jelek
26 0,64 Sedang 0,38 Cukup
27 0,86 Mudah 0,23 Cukup
28 0,93 Mudah 0,07 Sangat jelek
29 0,86 Mudah 0,23 Cukup
30 0,75 Mudah 0,84 Baik sekali
Dari hasil analisis pada tabel 3 dapat dilihat bahwa 30 butir soal yang dianalisis, terlihat
perbandingan tingkat kesukaran antara butir soal adalah 12 butir soal jelek, 16 butir soal cukup, 1 butir
soal baik, 1 butir soal baik sekali,
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mengidentifikasi
Persyaratan Pemasangan Ubin Lantai dan Dinding, Batu Alam dan Batu Buatan di kelas XI konstruksi Gedung, Sanitasi
dan Perawatan Gedung. SMKN-1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2021/2022, Whendy Trissan, ST., M.Sc, Ni Putu Diah
Agustin Permanasuri, ST., M.Ars, Krisno 13843
No Indeks Tingkat Kesukaran Indeks Driminasi Tingkat Daya
Soal Kesukaran (P) Butir Soal (D) Pembeda Butir soal
1 0,96 Mudah 0,07 Jelek
2 0,75 Mudah 0,07 Jelek
3 0,75 Mudah 0,15 Jelek
4 0,86 Mudah 0,00 Sangat jelek
5 0,82 Mudah 0,38 Cukup
6 0,75 Mudah 0,23 Cukup
7 0,93 Mudah 0,15 Jelek
8 0,86 Mudah 0,07 Jelek
9 0,96 Mudah 0,07 Jelek
10 0,82 Mudah 0,38 Cukup
11 0,89 Mudah 0,23 Cukup
12 0,86 Mudah 0,30 Cukup
13 0,89 Mudah 0,07 Jelek
14 0,75 Mudah 0,30 Cukup
15 0,71 Mudah 0,46 Baik
16 0,64 Sedang 0,23 Cukup
17 0,75 Mudah 0,00 Sangat jelek
18 0,75 Mudah 0,15 Jelek
19 0,71 Mudah 0,38 Cukup
20 0,79 Mudah 0,30 Cukup
21 0,82 Mudah 0,23 Cukup
22 0,71 Mudah 1,30 Baik sekali
23 0,82 Mudah 0,30 Cukup
24 0,79 Mudah 0,38 Cukup
25 0,79 Mudah 0,07 Sangat jelek
26 0,64 Sedang 0,38 Cukup
27 0,86 Mudah 0,23 Cukup
28 0,93 Mudah 0,07 Sangat jelek
29 0,86 Mudah 0,23 Cukup
30 0,75 Mudah 0,84 Baik sekali
(Sumber. Uji instrumen penelitian)

Tabel 4. kriteria daya pembeda (D) sebagai berikut :


D < 0,00 Sangat jelek
0,00 ≤ D < 0,20 Jelek
0,20 ≤ D < 0,40 Cukup
0,40 ≤ D < 0,70 Baik
0,70 ≤ D < 1,00 Baik sekali
(Sumber. Suharsimi Arikunto 2007: 218)
Pada validitas soal test finishing bangunan ,soal yang diyatakan valid jika memiliki Indeks
Kesukaran yaitu 0,25 ≥ P < 0,75 dan untuk Daya pembeda D ≥ 0,25. Maka jika salah satu soal kriteria
tidak memenuhi,maka soal dinyatakan tidak valid.
1. hasil belajar siswa kelas XII KGSP sebelum menggunakan metode pembeajaran Cooperative Script
pada materi mengidentifikasi persyaratan pemasangan ubin lantai dan dinding, batu alam dan batu
buatan.
13844 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 13837-13848

Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi mengidentifikasi persyaratan pemasangan
ubin lantai dan dinding, batu alam dan batu buatan Metode pembelajaran Cooperative Script pada kelas
XII KGSP maka penulis menyebarkan butir soal sebanyak 30 item pertanyaan. Dari setiap alternatif
jawaban diberiakan skor sesuai dengan kualitasnya masing-masing. Untuk mempermudah menganalisis
dalam penganalisisannya maka setiap item mempunyai 3 alternatif jawaban, yaitu (setuju) diberi skor
3, (pura-pura) diberi skor 2, dan (tidak setuju) diberi skor .
Tabel 5. Daftar Skor Siswa Kelas XII KGSP sebelum dan Sesudah Perlakuan
Nilai Statistika
Nama Siswa
Sebelum Pret Test Sesudah Post Test
Abdurahman sidiq 40 70
Abhirama rakha purwanto 48 64
Adhe Wijaya saputra 35 60
Aditya maulana 43 59
Aditya pratama putra 43 65
Ahmad Ramadhan 42 70
Aji dinestu 38 66
Aldino wahyu alamsyah 46 70
Alfian ade prasetyo 35 70
Alvin triwibowo 35 70
Anggun setia rini 49 70
Armey Kurniawan tama 37 70
Azfarihul suhur 41 69
Daniel valentimo rosy 43 70
Doni Wijaya 38 70
Figo rivan dwianji fariskilian 35 70
Frista aulia nurbani 40 70
Genli ares 47 67
Harryanto saputra 37 70
Izhar Imran Abdallah 41 70
Mario amarta pamungkas 41 60
Maulana ilham pratama 42 70
Michael gloria perkasa 42 70
Hendra Setiawan 35 70
Muhammad maulidan 41 59
Muhammad syaikhan 42 64
Rizal 35 70
Virga annisa 40 70
(Sumber : Analisis penelitian )

Tabel 6. Perhitungan Nilai Statistika Signifikan Kelas XII KGSP


Sebelum x1 Sesudah x2 D = X1 – X2
40 70 -30 900
48 64 -61 3,721
35 60 -25 2,704
43 59 -10 100
43 65 -22 484
42 70 -28 784
38 66 -28 784
46 70 -24 576
35 70 -35 1,225
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mengidentifikasi
Persyaratan Pemasangan Ubin Lantai dan Dinding, Batu Alam dan Batu Buatan di kelas XI konstruksi Gedung, Sanitasi
dan Perawatan Gedung. SMKN-1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2021/2022, Whendy Trissan, ST., M.Sc, Ni Putu Diah
Agustin Permanasuri, ST., M.Ars, Krisno 13845
35 70 -35 1,225
49 70 --21 441
37 70 -33 1,089
41 69 -28 784
43 70 -27 729
38 70 -32 1,024
35 70 -35 1,225
40 70 -30 900
47 67 -20 400
37 70 -33 1,089
41 70 -29 841
41 60 -19 361
42 70 -28 784
42 70 -28 784
35 70 -35 1,225
41 59 -18 324
42 64 -22 484
35 70 -35 1,225
40 70 -30 900
JUMLAH -759 11375,75
(Sumber, hasil penelitian )

= = = 1,578

T= = - 27,10

= = 0,2982

= -90.87

= t (0,05; 27) = 1,851


Tentukan nilai aturan penolakan HO
 HO ditolak jika t-hitung > t-tabel atau p-value<alpha
Tentukan keputusan
 t-hitung = -90,87 = 90,87
 t-tabel = 1,578
 t-hitung>t-tabel maka tolak HO
Kesimpulan

karena HO ditolak maka diterima H1 artinya terdapat perbedaan nilai statistika yang signifikan
pada kelas XII KGSP sebelum dan sesudah metode pembelajaran diterapkan.
13846 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 13837-13848

Tabel 7. Indikasi Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Cooperative Script ( post
tes ) di SMK 1 Palangka Raya
Indikasi Frekuensi Persentase
Tinggi 13 44,82%
Sedang 8 27,58
Rendah 7 24,13
Jumlah 28 100%
(Sumber. Persentase analisa)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas XII KGSP di SMK 1 Palangka
Raya tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini terlihat dari distribus frekuensi skor dan persentase TSR
dimana 13 siswa (44,82%) yang menjawab tinggi, yang menjawab sedang ada 8 siswa (27,58%), yang
menjawab rendah ada 7 siswa (24,13%). Oleh karena itu dari uraian di atas diperoleh kesimpulan bahwa
hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode cooperative script tergolong tinggi.

KESIMPULAN
Adapun pengaruh signifikan model pembelajaran model cooperative script terhadap hasil
belajar siswa kelas XII KGSP SMK 1 Palangka Raya tahun ajaran 2021/2022. Dari penelitian yang
dilakukan, maka ditemukan bahwa model pembelajaran cooperative script sangant berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas XII KGSP SMK 1 Palangka Raya Tahun ajaran 2021/2022. Ini
terbukti dengan nilai korelasi r hitung = 0,727 dari tabel r untuk N = 28 diperoleh = 0,478 jadi r hitung
(0,727) > r tabel (0,478) maka koefesien korelasi kuat.
Penggunaan Metode pembelajaran Cooperative Script membutuhkan persiapan yang cukup
lama, sehingga tidak semua siswa mendapat bagian untuk mengemukakan pendapatnya dengan optimal.
Disarankan kepada guru untuk dapat menerapkan Metode pembelajaran Cooperative Script ini dengan
ditunjang dengan penggunaan media yang tepat. Disarankan kepada pihak sekolah untuk terus
mensosialisasikan Metode pembelajaran Cooperative Script kepada siswa-siswanya dalam rangka
membantu perbaikan kualitas siswa dan sekolah.

REFERENSI
Arikunto,Suharsimi(2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi V).Jakarta : PT
Asdi Mahasatya, Jakarta.
Arikunto,Suharsimi.(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi Lima).Jakarta
.PT Rineka Cipta.
Arikunto,(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi vi).Jakarta .PT Rineka
Cipta.
Asmawi Zainul, Noehi Nasoetion, MA (2007). Penilain Hasil Belajar .P2T Universitas Terbuka.
Bambang T.K Garang,M.P.d.(2013) Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Palangka Raya.
Hadi .(2007). Model Pembelajaran “Cooperative Script” Yogyakarta : Diva press
Hadi.(2013). Model Pembelajaran “Cooperative Script”Yogyakarta : Diva press
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mengidentifikasi
Persyaratan Pemasangan Ubin Lantai dan Dinding, Batu Alam dan Batu Buatan di kelas XI konstruksi Gedung, Sanitasi
dan Perawatan Gedung. SMKN-1 Palangka Raya Tahun Ajaran 2021/2022, Whendy Trissan, ST., M.Sc, Ni Putu Diah
Agustin Permanasuri, ST., M.Ars, Krisno 13847
Heni Wachidah (2013). “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script dalam Pemebelajaran
Menemukan Gagasan Utama pada Siswa Kelas VII MTS Zumrotul Wildan Ngabul Tahunan
Jepara Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi Sarjan, tidak diterbitkan.
H.Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, & Sri Harmianto (2013). Model-model Pembelajaran Inovatif
dan Efektif. Bandung,Alfabeta.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif.Medan : Persada. Diunduh dari
http://007indien.blogsphot.com/2012/10/model-pembelajaran-cooperative script.html.05
Desember 2014,19.43 (online).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (2011). Kopmpetensi Keahlian Teknik Batu Dan Beton.
Khayyizatul Muniroh (2010). ”Implementasi Pembelajaran Dengan Model Cooperative Script Sebagai
Usaha untuk Meningkatkan Kreatifitas dalam pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas
VIII MTs Wahid Hasym Sleman Yogyakarta”Skripsi Sarjana.
Maya sari retno (2008)”Penerapan pembelajaran Kooperatif model Cooperative Script untuk
Meningkatkan Interaksi dan Motivasi Belajar Akuntasi Pada siswa XI IS-1 SMA Negeri 1
Gondangwetan Pasuruan”Skripsi sarjana.
Manajamen Pendidikan Dasar Dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional,Jakarta.
Slameto (2010).Perbedaan Pengaruh Kesiapan Belajar Siswa Dan Media Audio Visual Terhadap
Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Sma Negeri 3 Surakarta Dengan Sma Al Islam 1
Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017
Slameto (2010) Hubungan Antara Kecemasan Dalam Belajar Dengan Motivasi Belajar. Siswa
Harry Firman dalam Sutikno, Yuca Aryanti Indrakustantri (2013. Hlm. 18) Efektivitas Pembelajaran
Matematika Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (Tgt)
Pada Siswa Kelas Viii Mts Muhammadiyah Salaka Kabupaten Takalar
Sugianto .(2011). Hubungan Antara Minat dan Keaktifan Belajar di Sekolah dengan Prestasi Belajar
Matematika VII SMPN-3 Tewah. Universitas Palangka Raya.
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
ALFABETA cv.
Sugiyono (2014). Metod Penelelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA cv.
Trianto. (2013). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif : Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: KENCANA
PRENADA MEDIA GROUP.
Tamrin A. G., 2008, Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid I Untuk Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral
Ekawati tiwi (2017.h.15) Pengaruh Kopetensi Guru Professional Guru Terhadap Epetivitas
Pembelajaran di MTS Aulia cendekia palembang
Pantur Pandiangan (2011). Belajar dan Pembelajaran. Palangka Raya.
13848 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 13837-13848

Wulandari, annisa (2013) “Efektivitas penggunaan Penggunaan Media Program Aplikasi Ulead
Video Studio Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Teknologi Dan
Komunikasi Kelas XI Di SMA Nusantara Palangka Raya Tahun Ajaran
2013/2014.Universitas Palangka Raya”

You might also like