You are on page 1of 7

Ganggang Hijau sebagai Bahan Baku Alternatif Pulp Kertas

STUDI KESESUAIAN SIFAT ANATOMI GANGGANG HIJAU (Cladophora spp.)


SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF INDUSTRI PULP KERTAS

Oleh
1
Djambrung S

T he Cladophora spp. Has never seen as a fiber source of pulp


and paper before. Its grown at downstreams alongside the
shore of Bantul and Kulonprogo Regency. The research of its
species is needed in order to develop the region potential resources.
The research was a factorial (3x3) experiment in CRD. As factors there
were The growth stage in 3 levels: early growth, medium and Advanced
growth; and the posisition of the cells in 3 levels: tip, centre and base.
Cladophora catched along the bank at the estuary of Opak river in Depok,
Kretek, Bantul Regency.
The result show that the position of cells have no affect to the structure-
anatomy properties of pulp and paper needs; but it is high significally affected
by the growth stage. A cell length is short (35um to 76 um) with note that there
were many cell structure with unlimited length that not include in computation
yet for technically reasons. Cell diameter is large (35 um to 52 um), cell wall is
thin or medium (3.07 um to 3.23 um), lumen vessel is large (28 um to 46.44
um) exept at the advanced growth stage that has only 1.16 um. Runkell Ratio is
0.13 to 0.22 (I/II grade), Flexibility Ratio is 0.61 to 0.89 (II grade), Felting
power is 1 to 1.47, Coefficient of Rigidity is 0.07 (I grade) The average grade of
the structure-anatomy properties needed by pulp and paper is II; it could
recommended as a raw material of pulp and paper industry but an advanced
research still needed to confirm.

I. PENDAHULUAN khusus yang rumit, serta tidak


tergantung pada sumber energi listrik
Perkembangan peradaban di dunia dalam penggunaan serta nilai
hingga saat ini masih sangat tergantung operasional ekonomisnya tergolong
pada penggunaan kertas sebagai media murah.
p e n ya m p a i a n d a n p e n y i m p a n a n Dalam tahun 1980, konsumsi total
informasi; walaupun perkembangan kertas dan karton dunia sebesar 170
teknologi informatika dan digital telah juta ton. Dari jumlah konsumsi tersebut,
sedemikian maju dan canggih. Secara 25 % nya dihasilkan dari bahan kertas
umum ada beberapa keuntungan media daur ulang (VDP, 1981 dalam Fengel &
kertas yang masih sulit digantikan oleh Wegener, 1995). Terkait dengan jumlah
media elektromagnetik atau digital; penggunaannya, dilaporkan dalam
d i a n t a ra nya ke s e d e r h a n a a n d a n tahun 1980 pulp sebagai bahan dasar
kemudahan dalam pemakaian hingga kertas yang dihasilkan di seluruh dunia
tak diperlukannya peralatan mencapai 123 juta ton.

1 Staf Pengajar pada Fak. Kehutanan Institut Pertanian INTAN Yogyakarta,


Peneliti pada Lembaga Analisis Penelitian MATRA GRAHITA Yogyakarta

Jurnal Riset Daerah Vol. III, No.3. Desember 2004


394
Ganggang Hijau sebagai Bahan Baku Alternatif Pulp Kertas

Sebagian terbesar kertas yang di alam terutama pada bagian hulu


diproduksi saat ini berasal dari serat aliran sungai, di daerah pantai. Di DIY
kayu. Oleh sebab itu dalam pengolahan ditemukan diantaranya di muara sungai
kayu secara kimia, produk paling wilayah Bantul dan Kulonprogo. Sebagai
penting adalah pulp sebagai bahan tumbuhan, jenis ini juga memiliki
dasar kertas (Fengel & Wegener, 1995). kandungan selulosa yang cukup tinggi
Konsumsi kayu dunia hingga periode sebagai bahan utama penyusun kertas;
tahun 2000 akan meningkat tajam bahkan beberapa sifatnya, seperti tidak
(FAO, 1974). Diperkirakan kebutuhan terdapatnya lignin dan ekstraktif dalam
kayu bulat total dunia pada tahun 2000 sel-selnya akan sangat menguntungkan
berkisar 3.800 dan 6.200 juta m3. Dari dari aspek industri kertas. Hal ini perlu
perhitungan diperoleh permintaan kayu diteliti secara seksama.untuk
bulat industri meningkat dua kali lipat, mendapatkan Informasi guna
sementara kebutuhan pasokan kayu pengembangan dalam skala industri,
untuk pulp meningkat tiga kali lipat. terutama dalam rangka pengembangan
Sementara itu dari perhitungan potensi daerah yang belum tergali.
data diperoleh riap pertumbuhan Dalam usaha untuk mendapatkan
tahunan kayu di dunia adalah 7.000 bahan baku pulp kertas, ganggang
hingga 9.000 juta m3 (FAO, 1966, hijau dapat dijadikan alternatif bila
Steinlin, 1979). Pertumbuhan tahunan memiliki kualitas yang memenuhi
tersebut sangat bervariasi tergantung syarat; terutama mengenai diameter
kondisi iklim, tanah dan jenis vegetasi. sel, tebal dinding dan besar rongga sel.
Pada daerah iklim sedang pertumbuhan Da l a m p e n e l i t i a n i n i d i l ak u k an
mencapai 3 hingga 5 m3/ha/tahun, pengamatan terhadap pemenuhan
sementara di daerah tropika tanaman persyaratan-persyaratan tersebut pada
ekaliptus dan pinus dapat menghasilkan ganggang hijau yang tumbuh secara
15 hingga 20 m3/ha/tahun. Namun alami.
demikian secara rerata pertumbuhan Tujuan yang ingin dicapai dalam
kayu di hutan seluruh dunia hanya penelitian ini adalah:
mencapai 1 hingga 2 m3/ha/tahun 1. Mengetahui kondisi struktur
(FAO, 1966). anatomis ganggang hijau yang
Berangkat dari berbagai data hidup secara alami (panjang sel,
tersebut di muka, maka diperlukan tebal dinding sel, besar rongga sel).
suatu usaha untuk mendapatkan 2. M e n g e t a h u i p e m e n u h a n
sumber-sumber serat lain sebagai persyaratan anatomis ganggang
bahan baku industri kertas, agar dapat sebagai bahan baku pulp dan
membantu pemenuhan kebutuhan kertas.
kertas dunia. Berbagai kemungkinan 3. Mengetahui pengaruh usia
harus dicoba untuk dikembangkan; pertumbuhan ganggang
dengan tetap mempertimbangkan terhadap sifat anatomi dan
persyaratan khusus bagi kualitas bahan kualitas sebagai bahan baku pulp
baku kertas industri yang harus kertas.
dipenuhi.
Salah satu sumber serat yang Hasil penelitian diharapkan dapat
belum pernah mendapatkan perhatian menjadi pedoman awal bagi usaha
adalah jenis tumbuhan ganggang hijau pemanfaatan ganggang hijau sebagai
Cladophora spp. yang banyak terdapat alternatif bahan baku pulp kertas.

Jurnal Riset Daerah Vol. III, No.3. Desember 2004


395
Ganggang Hijau sebagai Bahan Baku Alternatif Pulp Kertas

II. LANDASAN PUSTAKA Kondisi lingkungan tempat tumbuh


mempengaruhi pertumbuhan dan
A. Ganggang Hijau Cladophora spp. perkembangan Cladophora. Penurunan
perkembangan Cladophora dapat
Ganggang hijau termasuk keluarga disebabkan oleh peningkatan
ganggang (algae) yang hidup di perairan temperatur lingkungan, pengurangan
jernih. Termasuk ke dalam divisi intensitas cahaya dan ketersediaan
chlorophyta, dan golongan terbesar nutrisi, serta perubahan kadar
dikenal sebagai Spirogyra (Raven et al., nutrisinya (Shaffrey, 1988; Shelton et
----). Yang juga banyak dijumpai dan al., 1999). Temperatur yang sesuai
berwujud makroskopis adalah untuk perkembangan dan
Cladophora. pertumbuhannya antara 50 hingga 70
Sebagai golongan tumbuhan derajat F. Sepanjang musim dingin,
primitif, sel penyusun ganggang tetap perkembangan Cladopora terhambat
mengandung selulosa; bahkan diduga antara lain karena penurunan
kemungkinan selulosa merupakan temperatur lingkungan dan intensitas
bagian besar penyusun sel ganggang, penyinaran (Shelton et al.,1999).
lebih tinggi dari golongan terdekatnya
yakni lumut yang mengandung 25 30 % B. P e r s y a r a t a n D i m e n s i S e l
selulosa dari seluruh bagian tumbuhan Sebagai Bahan Baku Pulp Kertas
tersebut. Karakter lain yang
menguntungkan dari aspek industri Serat yang akan direkomendasikan
kertas adalah bahwa ganggang tidak sebagai bahan baku pulp harus
memiliki kandungan lignin (Fengel & memenuhi persyaratan tertentu
Wegener, 1995). Pada Cladophora, terutama menyangkut sifat kimia dan
wujud ganggang ini berupa serat-serat sifat struktur-anatominya. Soenardi
memanjang dengan untai klorofil di (1974) menyatakan bahwa untuk bahan
d a l a m s e l nya ( a n o n i m , 2 0 0 4 ) . baku pulp harus benar-benar diketahui
Ganggang mengandung baik klorofil a persentase sel serabutnya (serat)
maupun klorofil b.(Raven et. Al., ----). disamping jumlah sel-sel lainnya.
Shaffrey (1988) mengutip Persentase serat yang besar berarti baik
pernyataan Brown (1908) dan Whitton sebagai bahan baku pulp kertas,
(1970) bahwa Cladophora di alam sedangkan persentase yang kecil
memiliki suatu pola pertumbuhan yang berakibat sebaliknya (Dadswell &
tertentu. Pertumbuhan Cladophora Wardrop, 1960 dalam Soenardi, 1974).
mulai meningkat dengan cepat pada Sifat anatomi serat yang berupa
akhir bulan April dan Pada akhir Mei panjang serat, diameter lumen dan tebal
telah terbetuk kasuran tebal dari dinding sel secara bersama-sama
ganggang tersebut, dan akan terpecah penting peranannya dalam penentuan
di saat temperatur air melewati batas kelaikan serat sebagai bahan baku pulp.
20o C.. Laporan lain menyebutkan di Hal ini dirangkum dalam sifat turunan
danau Michigan Utara Amerika Serikat dimensi sel berupa bilangan Runkell
perkembangan dan pertumbuhan (Runkell ratio), Bilangan Mulstheph
terbaik Cladophora juga berada di (Mulsteph ratio), daya tenun (felting
antara akhir Mei hingga awal Juli, serta power), koefisien kekuatan (coefficient of
pada bulan September Oktober rigidity) dan nilai fleksibilitas (flexibility
(Anonim, 2004). ratio) (Anonim, 1976; Kasmudjo, 1994).

Jurnal Riset Daerah Vol. III, No.3. Desember 2004


396
Ganggang Hijau sebagai Bahan Baku Alternatif Pulp Kertas

Menurut Soenardi (1974), secara III. PELAKSANAAN PENELITIAN


umum serat yang panjang baik sebagai
bahan baku pulp. Kertas yang dihasilkan Penelitian dilaksanakan mulai bulan
akan lebih kuat; kekuatan sobek, Agustus 2004 dan diharapkan selesai
kekuatan tarik dan kekuatan jebolnya keseluruhan pada April 2004. Lokasi
lebih tinggi, Secara teoritis serat yang bahan penelitian di muara sungai Opak
panjang akan memberikan titik tangkap di dusun Depok Kecamatan Kretek
yang lebih luas terhadap gaya-gaya Kabupaten Bantul, Analisis dilakukan di
yang mengenainya, hingga akan laboratorium taxonomi tumbuhan UGM,
meningkat batas kekuatannya. Laboratorium Teknologi Hasil Hutan
Dinding sel serat mempengaruhi Institrut pertanian INTAN Yogyakarta
kehalusan kertas yang dihasilkan. Serat serta di lembaga Matra Grahita. . Bahan
dengan dinding sel yang tipis akan yang digunakan di antaranya ganggang
mudah digiling sehingga menghasilkan hijau Cladophora spp yang tumbuh di
kertas berkerapatan tinggi dengan tepian muara, Asam Asetat, Perhidrol
permukaan halus (Tsoumis, 1968). dan Air.
Dinding serat tebal menghasilkan kertas Alat yang digunakan berupa
dengan kekuatan jebol dan kekuatan Timbangan digital 0,01 g, Gelas
tarik yang rendah, namun ketahanan preparat, Pisau pemotong, Vibroskop,
sobeknya tinggi. Kertas dari serat Fo t o m i k r o s k o p, Pe n g o l a h d a t a .
dengan dinding sel tebal juga cenderung Percobaan berupa eksperimen faktorial
memiliki ketahanan lipat yang rendah (3 x 3) dengan rancangan acak
(Haygreen & Bowyer, 1989). lengkap menggunakan 3 ulangan.
Dari uraian di atas peneliti Terdiri 2 faktor yaitu Faktor 1:
menyimpulkan sementara bahwa Kenampakan okuler tingkat
sangat memungkinkan menggunakan pertumbuhan dimensi ganggang: 1).
ganggang sebagai bahan baku alternatif Pertumbuhan awal ,2). Pertumbuhan
bagi industri pulp kertas. Terutama tengah 3). Pertumbuhan lanjut. Faktor
ditinjau dari segi komponen penyusun 2 : Ke d u d u k a n s e l : 1 ) . U j u n g
selnya yang banyak mengandung serat/batang, 2). Pertengah
selulosa, komponen utama pembuatan serat/batang, 3). Pangkal serat/batang.
kertas. Sementara itu dimensi sel Pengukuran panjang sel
ganggang, yang berpengaruh terhadap memodifikasi metode Panshin & De
kualitas pulp kertas yang dihasilkan; Zeeuw, (1980); juga dilakukan
diduga dipengaruhi oleh usia pengukuran diamater sel dan diameter
pertumbuhan maupun posisinya dari lumen sel dari citra foto penampang sel
titik pertumbuhan. Dalam penelitian ini dengan perbesaran 400 x.
digunakan hipotesis sebagai berikut:
1. Dimensi sel ganggang pada usia IV. HASIL PENELITIAN
pertumbuhan lanjut secara alami
paling optimal memenuhi Sampai dengan saat penulisan telah
persyaratan bahan baku pulp diperoleh hasil-hasil, dan dapat diambil
kertas. simpulan serta rekomendasi sebagai
2. Dimensi sel ganggang pada berikut:
kedudukan pangkal paling
optimal memenuh persyaratan
bahan baku pulp kertas

Jurnal Riset Daerah Vol. III, No.3. Desember 2004


397
Ganggang Hijau sebagai Bahan Baku Alternatif Pulp Kertas

Tabel 1.
Nilai Rerata Hasil Pengukuran Dimensi Cladophora spp

Keterangan: Tanda * atau ** menyatakan perbedaan yang nyata/sangat nyata

Dari nilai rerata panjang sel dapat dapat dimasukkan dalam bahan pulp
diketahui bahwa sel-sel ganggang kelas II. Nilai fleksibilitas yang tinggi
sangat pendek (35 um hingga 76 um) semakin baik karena kertas akan lebih
namun ada suatu catatan bahwa justru fleksibel terhadap tarikan, produk
sesungguhnya ditemukan banyak sel- kertasnya akan berkualitas sangat baik
sel yang sangat panjang tak terhingga (Kasmudjo, 1983). Koefisien kekauan
namun tidak dapat dimasukkan ke dengan nilai yang sangat rendah (0,07)
dalam hitungan analisis karena kesulitan dapat dikelompokkan pada sifat bahan
teknis. Hal itu harus mendapat perhatian kelas I. (anonim, 1976)
lebih lanjut, karena kemungkinan dapat Dari uji lanjut setelah analisis varian
memberikan lebih banyak keuntungan. diperoleh hasil bahwa pada
Namun demikian rerata diameter sel perkembangan tingkat lanjut, ternyata
cladophora termasuk besar, antara 35 justru hampir seluruh parameter untuk
um hingga 52 um dengan dinding sel persyaratan bahan pulp menurun. (Lihat
yang tipis sampai sedang (3,07 um tabel 1). Dengan demikian maka kondisi
hingga 3,23 um). pertumbuhan optimal yang memenuhi
Berdasarkan nilai bilangan runkell persyaratan bahan baku pulp justru
yang berada di antara 0,13 hingga 0,22, pada pertumbuhan awal hingga
berarti ganggang cladopora tergolong menengah. Hal ini sangat
pada kelas sel berdinding sangat tipis. menguntungkan karena waktu budidaya
(Bahan Pulp Kelas I/II). Serat akan dapat diperpendek, walaupun masih
memipih dan ikatan antar serat akan perlu pengkajian lebih mendalam.
baik sekali, menghasilkan nilai kekuatan
tinggi, (Runkell, 1952). Serat dengan V. SIMPULAN
dinding sel yang tipis akan mudah
digiling sehingga menghasilkan kertas Dari hasil-hasil di atas dapat
berkerapatan tinggi dengan permukaan disimpulkan sebagai berikut:
h a l u s ( Ts o u m i s , 1 9 6 8 ) . N i l a i 1. Cladophora dari aspek struktur
fleksibilitasnya antara 0.61 hingga 0,89, anatomis memenuhi syarat

Jurnal Riset Daerah Vol. III, No.3. Desember 2004


398
Ganggang Hijau sebagai Bahan Baku Alternatif Pulp Kertas

digunakan sebagai bahan baku Dari simpulan di atas disarankan:


pulp kertas, dengan rerata kelas 1. Perlu penelitian pengkajian
bahan ternasuk kelas II. pemanfaatan bahan ini sebagai
2. Pertumbuhan optimal untuk b a h a n b a k u p u l p ke r t a s ,
bahan baku pulp dan kertas melanjutkan penelitian yang
didapat pada tingkat masih sangat awal ini.
pertumbuhan awal dan 2. C l a d o p h o r a d a p a t
menengah, sementara pada d i r e ko m e n d a s i k a n s e b a g a i
pertumbuhan lanjut nilai bahan bahan baku pulp kertas, dengan
justru menurun tajam. penanganan tertentu.
3. Antara berbagai bagian tubuh 3. Perlu dicoba untuk diproduksi
ganggang memiliki sifat struktur dalam skala laboratorium untuk
anatomis yang relatif seragam pengembangan industri
hingga akan memudahkan selanjutnya.
dalam penangan.

Jurnal Riset Daerah Vol. III, No.3. Desember 2004


399
Ganggang Hijau sebagai Bahan Baku Alternatif Pulp Kertas

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1976. Vademacum Kehutanan Indonesia. Departemen Pertanian


Ditrektorat Jendral Kehutanan. Jakarta

FAO. 1966. Food and Agriculture Organisation Annual Report. United Nation
Organisation. Rome

FAO. 1974. Food and Agriculture Organisation Annual Report. United Nation
Organisation. Rome

Fengel, D & G. Wegener. 1995. Kayu. Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-reaksi.


Indonesian Edition. Gadjahmada University Press. Yogyakarta
Haygreen, G, John & Jim L. Bowyer. 1989. Hasil hutan dan Ilmu Kayu, Suatu
Pengantar. Edisi Indonesia. Gadjahmada University Press. Yogyakarta.
Kasmudjo. 1994. Cara Penentuan Proporsi Tipe Sel dan Dimensi Sel Kayu. Yayasan
Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gadjahmada Yogyakarta.

Panshin, W. & V. De Zeeuw, 1980. Wood technology. . Mc. Graw Hill Book Company.
London- Toronto.

Raven, Peter H; Ray F. Evert & Susan E. Eichorn.. ----. Biology of Plants. 2nd Edition.
Worth publishers, Inc.

Shaffrey, Mc., Dave. 1988. Behavior, Fungctional Morphology, and Ecology Related
to Feeding in Aquatic Insects with Particular Reference to Stenacron
Interpunctatum, Rhihrogena Pellucida (Ephemerella: Heptageniidae) and
Ephemerella Needhami (Ephemeropthera: Ephemerellidae). Thesis. Purdue
University. United state of America.. http://www.marietta.edu/~mcshaffd/,
cached August 2004.

Shelton, D., R.L. Evans & M.C. Miller. 1999. Cladophora glomerata Abundance along
The Little Miami River, Ohio: Competititon With Sestonic Algae for Nutrient
and Light Resources. Communication for the NABS Annual Meeting 1999.
http://www.benthos.org/ cached August 2004

Soenardi, P. 1974. Hubungan Antara Sifat Kayu dan Kualitas Kertas. Berita
Selulosa. Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gadjahmada,
yogyakarta.

Tsoumis, G. 1968. Kayu Sebagai Bahan Baku. Proyek terjemahan Literatur


Kehutanan. Fakultas Keutanan Insitut Pertanian Bogor. Bogor.

Jurnal Riset Daerah Vol. III, No.3. Desember 2004


400

You might also like