You are on page 1of 47

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Kelompok 3
Manajemen Operasional

SUMBER DAYA MANUSIA,


RANCANGAN KERJA, DAN
PENGUKURAN KERJA
Anggota

Witri Fauziana Uchy Juan Sebastian Wijaya


Andi Nuqia Al Hatimah Muchtar Shota Otsuka
Siti Davina Nurthisya Fitriani
Sri Miftahul Jannah Hamid Andi Rafli Ahmad Aimar
Nurul Fadillah Ramadani Yakut Mutia Firdausy
Rifal
Theo Lemba M. A. D. P
Topic
Strategi Sumber Daya Manusia untuk Metode Analisis
Keunggulan Kompetitif, dan Kendalanya Tempat Kerja Visual & Standar
Ketenagakerjaan
Perencanaan Tenaga Kerja
Standar Ketenagakerjaan
Job Desaign 1) Pengalaman Sejarah
1) spesialisasi pekerjaan, 2) Studi Waktu
2) perluasan lapangan kerja
Lanjutan Studi Waktu
Job Desaign Standar Tenaga Kerja
3) Komponen psikologis , Standar Ketenagakerjaan (Standar
4) Tim mandiri waktu yang telah ditentukan)
5) Sistem motivasi dan insentif
Standar Ketenagakerjaan
Ergonomi dan Lingkungan Kerja (Pengambilan Sampel Pekerjaan
Strategi Sumber Daya Manusia
untuk Keunggulan Kompetitif

Strategi sumber daya manusia merupakan perencanaan kualitas sumber daya manusia agar
dapat berkembang ke arah yang lebih baik.

Tujuan strategi sumber daya manusia adalah mengelola tenaga kerja dan merancang
pekerjaan sehingga orang-orang dapat diberdayakan secara efektif dan efisien.

Diberdayakan secara efisien dalam batas-batas keputusan manajemen operasi lainnya;


Memiliki kualitas lingkungan kerja yang memadai dalam atmosfer yang penuh dengan
komitmen dan kepercayaan satu sama lain.

Ketika manajemen memiliki rasa hormat yang tulus terhadap karyawannya dan kontribusinya pada Perusahaan. Hal ini
akan menciptakan lingkungan kerja yang berkualitas dan kepercayaan bersama akan timbul tanpa ada kesulitan.
Kendala dalam Startegi
Sumber Daya Manusia
Pertama, bahwa bauran produk dapat
menentukan apakah tenaga kerja yang
ada merupakan tenaga kerja musiman
atau tetap.
Kedua, teknologi, perlengkapan, dan
proses memiliki implikasi bagi
keselamatan dan isi pekerjaan.
Ketiga, keputusan lokasi mungkin
berdampak pada lingkungan kerja di
mana para karyawan bekerja.
Terakhir, keputusan tata letak, seperti
lini perakitan atau sel kerja, akan
memengaruhi isi pekerjaan/muatan
pekerjaan.
Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja adalah cara menentukan kebijakan
karyawan yang berkaitan dengan stabilitas tenaga kerja, jadwal kerja,
dan aturan kerja.

Kebijakan Stabilitas Tenaga Kerja

1 2
Ikuti permintaan dengan Menjaga jumlah karyawan
tepat konstan
Menjaga biaya tenaga kerja langsung yang Perusahaan mempertahankan karyawan yang
berkaitan dengan produksi, tetapi akan terlatih, dan menjaga biaya perekrutan,
menimbulkan biaya yang lain. pemberhentian, dan pengangguran menjadi
minimum.
Penggolongan Kerja dan
Jadwal Kerja
Peraturan Kerja

Walaupun jadwal kerja standar di Amerika Serikat Penggolongan kerja dan peraturan kerja membatasi
masih 8 jam per hari untuk 5 hari kerja per minggu, fleksibilitas karyawan dalam pekerjaan yang akan
terdapat beberapa variasi. Variasi terkenal saat ini mengurangi fleksibilitas fungsi operasi. Sebagian tugas
adalah jadwal kerja yang disebut flextime. Dengan manajer operasi adalah mengelola hal-hal yang tidak
diharapkan. Oleh karena itu, semakin besar fleksibilitas
batas-batas tertentu, flextime mengizinkan karyawan
perusahaan untuk mempekerjakan dan menetapkan
untuk menentukan jadwal mereka masing-masing.
jadwal kerja, maka perusahaan akan semakin efisien
Kebijakan flextime memungkinkan seorang karyawan
dan cepat tanggap. Hal ini terutama berlaku pada
(dengan pemberitahuan terlebih dahulu) untuk berada
organisasi jasa, yaitu ketika kapasitas yang berlebihan
di tempat kerja pada pukul 8 lebih atau kurang dua jam
biasanya terdapat pada karyawan cadangan atau
dari waktu tersebut. Kebijakan ini memberikan otonomi karyawan yang fleksibel. Dengan membangun moral
dan kebebasan yang lebih banyak pada sisi karyawan. dan memenuhi persyaratan karyawan sebagai hasil dari
Beberapa perusahaan mendapati flextime yang operasi yang efisien dan cepat tanggap, operasi akan
berbiaya rendah ini memberikan keuntungan yang lebih mudah jika manajer memiliki penggolongan kerja
meningkatkan kepuasan kerja. dan halangan peraturan kerja yang lebih sedikit.
Rancangan Kerja
(Job Design)
Job design adalah proses perencanaan dan organisasi tugas,
tanggung jawab, dan aktivitas dalam suatu pekerjaan.
Tujuannya adalah untuk menciptakan pekerjaan yang efisien,
bermakna, dan memuaskan baik bagi pekerja maupun
organisasi. Job design melibatkan pengaturan elemen-
elemen pekerjaan seperti tugas-tugas yang harus dilakukan,
metode kerja, lingkungan kerja, serta sistem penghargaan
dan pengakuan.

Selanjutnya >>>
Lanjutan Rancangan Kerja >>>

Spesialisasi Pekerjaan (Job Specialization)

Pentingnya desain pekerjaan sebagai variabel manajemen diakui berkat


ekonomiawan abad ke-18, Adam Smith. Smith mengusulkan bahwa pembagian
kerja, juga dikenal sebagai spesialisasi kerja (atau spesialisasi pekerjaan), akan
membantu mengurangi biaya tenaga kerja dari para pengrajin multiketerampilan.
Hal ini dicapai dengan beberapa cara.

1 2 3
Pengembangan
Penghematan waktu Pengembangan alat-alat
keterampilan dan
karena karyawan tidak khusus dan pengurangan
pembelajaran yang lebih
akan mengganti pekerjaan investasi karena setiap
cepat oleh karyawan
atau alat. karyawan hanya
karena adanya
membutuhkan sedikit alat
pengulangan
untuk tugas tertentu
Lanjutan Rancangan Kerja >>>

Ekspansi Pekerjaan (Job Expansion)


Bergerak dari spesialisasi pekerjaan menuju desain pekerjaan yang lebih beragam
dapat meningkatkan kualitas kehidupan kerja. Teorinya adalah variasi membuat
pekerjaan "lebih baik" dan karyawan oleh karena itu menikmati kualitas kehidupan
kerja yang lebih tinggi. Fleksibilitas ini memberikan manfaat baik bagi karyawan
maupun organisasi. Ekspansi pekerjaan dapat melibatkan penambahan tugas
secara horizontal (tugas pada tingkat kompleksitas yang sama) atau vertikal
(tugas yang membutuhkan keterampilan atau tanggung jawab tambahan). Tujuan
dari ekspansi pekerjaan adalah menciptakan pengalaman kerja yang lebih
memuaskan dan beragam bagi karyawan sambil juga meningkatkan keterampilan
dan kemampuan mereka.
Lanjutan Rancangan Kerja >>>

Komponen Psikologi (Psychological Components)


Strategi sumber daya manusia yang efektif mempertimbangkan aspek psikologis dalam merancang
pekerjaan, Komponen psikologi melibatkan aspek-aspek psikologis karyawan, seperti kepuasan, motivasi,
dan keterlibatan kerja.

Contoh:

Penelitian Hawtome tahun 1920-an


Hackman dan Oldham
Mengidentifikasi lima sifat inti:
1. Keragaman Keahlian
2. Identitas Pekerjaan
3. Makna Pekerjaan Google yang menerapkan berbagai kebijakan inovatif
4. Otonomi yang mendukung karyawan dalam mengejar proyek
5. Umpan Balik sampingan atau hobi yang mereka cintai.
Lanjutan Rancangan Kerja >>>

Tim yang Mandiri (Self-Directed Teams)


Contoh:
Tim yang mandiri adalah kelompok karyawan yang bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas atau proyek tanpa pengawasan yang ketat.
untuk memastikan keefektifannya manajer harus memperhatikan;
1. Memastikan bahwa mereka yang memiliki kontribusi yang sah adalah
mereka yang berada dalam tim,
2. Menyediakan dukungan manajemen,
3. Memastikan pelatihan yang dibutuhkan,
4. Mendukung adanya tujuan dan sasaran yang jelas.

Motivasi dan Sistem Insentif (Motivation and Incentive Systems)


Ini mencakup penggunaan insentif dan motivasi untuk mendorong
kinerja karyawan.

Tujuan akhirnya adalah menciptakan rancangan kerja yang memungkinkan karyawan berkinerja tinggi,
merasa puas, dan memberikan kontribusi positif terhadap produktivitas dan kesuksesan organisasi.
Ergonomi dan
Lingkungan
Kerja
Ergonomi dan “Ergonomi”

Lingkungan Ergon Nomo

Kerja
Ergonomi dan “Ergonomi”

Lingkungan Ergon Nomo

Kerja

Respon operator
terhadap mesin
Ergonomi dan “Ergonomi”

Lingkungan Ergon Nomo

Kerja

Respon operator Umpan Balik


terhadap mesin Ke Operator
Ergonomi dan “Ergonomi”

Lingkungan Ergon Nomo

Kerja

Respon operator Umpan Balik Lingkungan


terhadap mesin Ke Operator Kerja
Ergonomi dan Tujuan
Ergonomi

Lingkungan
Kerja
Ergonomi dan Tujuan
Ergonomi

Lingkungan Stress

Kerja
Ergonomi dan Tujuan
Ergonomi

Lingkungan Stress Cidera

Kerja
Ergonomi dan Tujuan
Ergonomi

Lingkungan Stress Cidera

Kerja
Aman dan
Nyaman
Ergonomi dan Tujuan
Ergonomi

Lingkungan Stress Cidera

Kerja
Aman dan Efisien dan
Nyaman produktoif
Metode teknik yang digunakan

METODE untuk menganalisis:


Pergerakan individu atau materi.

ANALISIS Analisis dilakukan dengan


menggunakan diagram alir dan
bagan proses dengan jumlah
Metode analisis merupakan suatu detail yang bervariasi.
sistem yang melibatkan Aktivitas manusia dan mesin
pengembangan prosedur kerja yang atau alat. Analisis ini dilakukan
aman dan menghasilkan produk dengan menggunakan aktivitas
berkualitas secara efisien. Metode bagan
analisis berfokus pada bagaimana Pergerakan tubuh. Analisis ini
suatu tugas diselesaikan. dilakukan dengan menggunakan
bagan operasi.
Diagram Alir

merupakan suatu gambar yang


digunakan untuk menganalisis
pergerakan orang atau material.
Bagan Proses

merupakan representasi grafis yang


menggambarkan urutan langkah-
langkah suatu proses.
Bagan Aktivitas

Activity diagram, dalam bahasa


Indonesia diagram aktivitas, yaitu
diagram yang dapat memodelkan
proses-proses yang terjadi pada
sebuah sistem. Runtutan proses dari
suatu sistem digambarkan secara
vertikal.
Bagan Operasi

Hal ini dirancang untuk menunjukkan


keekonomian gerak dengan
menunjukkan gerakan yang
terbuang dan waktu menganggur
(penundaan). Bagan operasi (juga
dikenal sebagai bagan kanan/ kiri )
Cara-cara menetapkan tempat kerja visual

Tempat Menggunakan teknik 5S (seiri, seiso, seiton, seiketsu,


shitsuke)

Kerja Menggunakan pengendalian visual untuk memudahkan


pencarian dokumen atau data, menandai garis ground

Visual untuk kawasan penyimpanan, lorong, kawasan kerja.

Menggunakan visual manajemen untuk membuat segala


sesuatu di tempat kerja menjadi jelas.
Tempat kerja visual adalah
suatu konsep yang Mengutamakan kemudahan oenggunaan dan
menggunakan berbagai teknik aksesibilita dalam menerapkan komunikasi visual di
tempat kerja.
komunikasi visual untuk
mengkomunikasikan informasi
Menggunakan alat kolaboratif yang mudah
secara cepat bagi semua pihak digunakanoleh anggota tim untuk mengadopsi
yang berkepentingan. komunikasi visual ke dalam pekerjaan sehari-hari.
Manajemen operasi yang efektif
memerlukan standar bermakna yang
Standar membantu perusahaan menentukan :
Ketenagkerjaan
1. Kandungan tenaga kerja dari barang-barang yang
diproduksi.
2. Kebutuhan staff.
Standar Ketenagakerjaan dalam 3. Perkiraan biaya dan waktu sebelum produksi.
manajemen operasional merujuk pada 4. Jumlah kru dan keseimbangan kerja.
standar pekerjaan yang harus dipenuhi 5. Produksi yang diharapkan.
oleh karyawan dalammelaksanakan
6. Dasar rencana insentif upah.
7. Efisiensi karyawan dan pengawasan.
tugas mereka. Standar pekerjaan ini
mencakupberbagai topik, seperti upah
minimum, jam kerja, penggajian,
perlindungan terhadap diskriminasi dan
perlindunganterhadap pekerja muda.
Standar ketenagakerjaan yang ditetapkan dengan benar mewakili jumlah waktu yang
dibutuhkan rata-rata karyawan untuk melakukan aktivitas pekerjaan tertentu dalam
kondisi kerja normal. Standar ketenagakerjaan ditetapkan dalam empat cara, yaitu:

1. PENGALAMAN HISTORIS
Standar tenaga kerja dapat diperkirakan berdasarkan pengalaman his yaitu berapa
banyak jam kerja yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas pada kali terakhir tugas
tersebut dilakukan. Keuntungan dari standar historis adalah relatif mudah dan murah
untuk diperoleh.

Biasanya tersedia dari kartu waktu karyawan atau catatan produksi. Namun, data tersebut
tidak objektif, dan tidak diketahui keakuratannya, apakah data tersebut menunjukkan
kecepatan kerja yang wajar atau buruk, dan apakah kejadian yang tidak biasa juga
disertakan. Karena variabel-variabel ini tidak diketahui, penggunaannya tidak dianjurkan.
Sebaliknya, studi waktu, standar waktu yang telah ditentukan, dan pengambilan sampel
kerja lebih diutamakan.
2. STUDI WAKTU
Studi waktu adalah metode standar ketenagakerjaan yang paling banyak digunakan. Seseorang yang
terlatih dan berpengalaman dapat menetapkan standar dengan mengikuti delapan langkah berikut:
1. Menentukan dan mendefinisikan pekerjaan yang akan diamati
2. Membagi pekerjaan menjadi elemen yang tepat
3. Putuskan berapa kali akan dilakukan pengamatan
4. Catat elemen waktu dan tingkat kinerja
5. Hitung rata-rata waktu yang diobservasi (aktual)

6. Hitung waktu normal untuk setiap elemen

7. Tambahkan waktu normal untuk setiap elemen untuk menghasilkan total waktu normal
8. Hitung waktu standar
CONTOH PERHITUNGAN
Suatu operasi kerja yang terdiri dari tiga elemen telah dilakukan studi waktu. Pengamatan yang tercatat
ditunjukkan pada tabel berikut. Berdasarkan kontrak serikat pekerja, kelonggaran waktu operasi adalah waktu
pribadi 5%, penundaan 5%, dan kelelahan 10%. Tentukan waktu standar untuk kegiatan operasional

PENYELESAIAN
Pertimbangan Ukuran Sampel
1 2 3
Seberapa akurat hasil Tingkat keyakinan yang Berapa variasi yang
pengamatan yang diinginkan muncul dalam unsur kerja
diinginkan,

Rumus: Keterangan:
h = Tingkat ketepatan yang diinginkan (dinyatakan dalam angka desimal)
z = Jumlah deviasi standar yang dibtuhkan untuk tingkat keyakinan yang di
inginkan
s = Deviasi standar sampel awal,
x = Rata-rata sampel awal
n = Ukuran sampel yang dibutuhkan
Tabel Nilai z Umum
Nilai z (deviasi standar yang diperlukan
Tingkat
untuk tingkat keyakinan yang
Keyakinan yang Diinginkan (%)
diinginkan)

90,0 1,65

95 1,96

95,45 2,00

99 2,58

99,73 3,00
Tabel Nilai z Umum Contoh Soal
Nilai z (deviasi standar
Thomas W. Jones Manufactiong Co. meminta untuk memeriksa
Tingkat
yang diperlukan sebuah standar tenaga kerja telah disiapkan oleh seorang
Keyakinan yang
untuk tingkat keyakinan analisis yang baru saja diberhenrikan. Tentukan ukuran sampel
Diinginkan (%)
yang diinginkan)
yang benar. Ketepatan yang diharapkan adalah 5% dengan
tingkat keyakinan 95%. Deviasi standar sampel adalah 1,0 dan
90,0 1,65
rata-rata 3,00

95 1,96
Penyelesaian:
Diketahui=
95,45 2,00
h = 0,05 n= n=
x = 3.00
99 2,58
s = 1,0
z = 1,96
99,73 3,00
Variasi Pengukuran Sampel

Jika h , dinyataka sebagai jumlah kesalahan Jika deviasi standar sampel tidak disediakan, maka
absolut, maka hx akan diganti menjadi e. deviasi standar tersebut perlu dihitung. Rumusnya
Rumusnya sebagai berikut: sebagai berikut:

Keterangan:
Keterangan: xi = nilai setiap pengamatan,
e = Jumlah kesalahan absolut yang dapat x = rata-rata pengamatan
diterima n = Jumlah pengamatan dalam sampel.
Contoh Soal
Amor Manurfaction Co. di Jenewa, Swiss, baru melakukan penelitian Pengamatan Waktu
mengenai suatu pekerjaan pada laboratoriunya guna untuk mengantisipasi
pemberian pekerjaan pada pabrik untuk dapat dilaksanakan. Perusahaan
1 1,7
menginginkan perkiraan anggaran dan peramalan pekerja yang tepat.
Perusahaan mengiginkan tingkat keyakinan 99% dan waktu siklus yang
berada pada rentang 3% dari nilai sebenarnya. Berapakah pengamata yang 2 1,6
harus dilakukan? Berikut data yang berhasil dikumpulkan sejauh ini.
3 1,4
Penyelesaian:
4 1,4

5 1,4
Mencari rata-rata (x)

Pengamatan xi x

1 1,7 1,5

2 1,6 1,5

3 1,4 1,5

4 1,4 1,5

5 1,4 1,5
Mencari Nilai dari xi - x

Pengamatan xi x xi - x

1 1,7 1,5 0,2

2 1,6 1,5 0,1

3 1,4 1,5 -0,1

4 1,4 1,5 -0,1

5 1,4 1,5 -0,1


Mencari Nilai dari kuadrat xi - x

Pengamatan xi x xi - x (xi - x)^ 2

1 1,7 1,5 0,2 0,04

2 1,6 1,5 0,1 0,01

3 1,4 1,5 -0,1 0,01

4 1,4 1,5 -0,1 0,01

5 1,4 1,5 -0,1 0,01

TOTAL 0,08
Aplikasikan kepada rumus s
Pengamatan xi x xi - x (xi - x)^ 2

1 1,7 1,5 0,2 0,04

2 1,6 1,5 0,1 0,01

3 1,4 1,5 -0,1 0,01

4 1,4 1,5 -0,1 0,01

5 1,4 1,5 -0,1 0,01

TOTAL 0,08
Mencari ukuran sampel
Pengamatan xi x xi - x (xi - x)^ 2

1 1,7 1,5 0,2 0,04

2 1,6 1,5 0,1 0,01

3 1,4 1,5 -0,1 0,01

4 1,4 1,5 -0,1 0,01

5 1,4 1,5 -0,1 0,01

TOTAL 0,08
Standar Standar waktu yang paling umum ditentukan adalah
metode pengukuran waktu (MTM), yang merupakan
waktu yang produk dari Asosiasi MTM. Standar waktu yang telah

telah di
ditentukan merupakan hasil dari gerakan dasar yang
disebut therbligs. Istilah therblig diciptakan oleh Frank

tentukan Gilbreth

Therbligs mencakup aktivitas seperti memilih,


menggenggam, memposisikan, merakit, meraih, menahan,
Suatu pembagian pekerjaan beristirahat, dan memeriksa. Kegiatan-kegiatan ini
manual menjadi elemen-elemen dinyatakan dalam satuan pengukuran waktu (TMU) yang
dasar kecil yang telah ditetapkan masing-masing hanya setara dengan 0,00001 jam, atau
dan diterima secara luas. 0,0006 m,enit. Nilai MTM untuk berbagai therblig
ditentukan dalam tabel yang sangat rinci
Contoh Tabel MTM untuk Gerakan GET dan PLACE
Contoh menunjukkan penggunaan standar waktu yang telah ditentukan dalam menetapkan
standar tenaga kerja jasa.

Elemen kerja pertama melibatkan pengambilan tabung dari rak.


Syarat MENDAPATKAN tabung dan MENEMPATKANNYA adalah:
• Berat: (kurang dari 2 pon)
• Ketentuan GET: (mudah)
• Akurasi tempat: (perkiraan)
• Kisaran jarak: (8 hingga 20 inci)
Maka unsur MTM pada kegiatan ini adalah AA2 (seperti terlihat pada Tabel sebelumnya ).
Tabel 10.3 selebihnya dikembangkan dari tabel MTM serupa.
Kebanyakan perhitungan MTM dilakukan secara komputerisasi, sehingga pengguna hanya
perlu memasukkan kode MTM yang sesuai, seperti AA2 dalam contoh ini.
Prosedur pengambilan sampel kerja dapat

Pengambilan
diringkas dalam lima langkah :
Ambil sampel awal untuk mendapatkan perkiraan nilai

Sampel
parameter.
Hitung ukuran sampel yang diperlukan.

Pekerjaan
Menyiapkan jadwal observasi pekerja pada waktu yang
tepat.
Mengamati dan mencatat aktivitas pekerja.
Tentukan bagaimana pekerja menghabiskan waktunya.

Kerugian dari pengambilan sampel kerja


Pengambilan sampel pekerjaan adalah :
Pengambilan sampel kerja tidak membagi unsur-unsur
memperkirakan persentase pekerjaan selengkap studi waktu.
waktu yang dihabiskan seorang Dapat menghasilkan hasil yang bias atau salah jika
pengamat tidak mengikuti rute perjalanan dan
pekerja untuk berbagai tugas.
observasi secara acak.
karena tidak terlalu mengganggu, maka cenderung
kurang akurat, hal ini terutama berlaku ketika waktu
puas pekerjaan singkat.
Terima Kasih
Ada pertanyaan?

Sekian dari Kelompok 3

You might also like