Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Discharge planning implementation in nursing is very necessary for the benefit of patients and nurses, but in reality
discharge planning by nurses is still in the form of a patient resume home, even though discharge planning is a
very important thing to do that aims to prepare the patient's and family's independence physically ,
psychological, social, improve ongoing nursing in patients. The purpose of this study was to determine the
development of operational standard (SOP) discharge planning in the inpatient room of RSUD dr. Slamet Garut
in 2019. The research method used is descriptive, aiming to describe the development of operational standard
(SOP) discharge planning based on nurse characteristics. The population in this study was inpatient nurses at the
RSUD dr. Slamet Garut. The sample used was 100 nurses. The results showed that the majority of respondents
(79.0%) based on age could develop discharge planning operational standards (SOP). Based on gender, more
than half of the respondents (52.0%) were able to develop a discharge planning operational standard (SOP). Based
on marital status, most of the respondents (79.0%) could develop a discharge planning operational standard (SOP).
Based on the latest education, most respondents (81.0%) were able to develop a discharge planning operational
standard (SOP). Based on the length of work obtained, the majority of respondents (79.0%) could carry out the
development of an operational standard (SOP) discharge planning. With the development of a discharge planning
standard operating procedure (SOP), nurses are expected to discharge planning from the beginning of the patient's
admission to hospital until they are home and given knowledge of care for at home.
ABSTRAK
Pelaksanaan discharge planning dalam keperawatan sangat diperlukan untuk kepentingan pasien dan perawat,
akan tetapi pada kenyataannya discharge planning yang dilakukan perawat masih dalam bentuk resume pasien
pulang, padahal discharge planning merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilaksanakan yang bertujuan
untuk menyiapkan kemandirian pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, sosial, meningkatkan keperawatan
yang berkelanjutan pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan standar
operasioanal (SOP) discharge planning di ruang rawat inap RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2019. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif, bertujuan untuk mengambarkan pengembangan standar operasioanal
(SOP) discharge planning berdasarkan karakteristik perawat. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat rawat
inap RSUD dr. Slamet Garut. Sampel yang digunakan adalah 100 perawat. Hasil penelitian menunjukan
karakteristik responden di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2019 dalam penelitian ini lebih dari
sebagian responden usia <=31 tahun, lebih dari sebagian responden mayoritas berjenis kelamin perempuan,
sebagian besar responden berstatus menikah, hampir sebagian responden pendidikan terakhir Ners dan lebih dari
sebagian responden lama kerja <=6 tahun. Sebagian besar responden menyatakan bahwa pengembangan standar
operasioanal prosedur (SOP) discharge planning di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2019 dapat
dipakai. Dengan adanya discharge planning perawat mampu meningkatkan perawatan bagi pasien.
ruang perawatan atau selama dirawat inap, ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum
24 jam sebelum pemulangan pasien dan Daerah dr. Slamet Garut pada bulan
paska keluar atau selesai pemulangan. Februari-Maret dengan total sampel 100
(Rofi’iyah et al., 2022). pasien ruang rawat inap. Pengambilan data
dengan kuisioner, analisis data dilakukan
Metode Penelitian
dengan tabulasi dan uji statistik.
Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode deskriptif
Hasil Dan Pembahasan
kuantitatif, dengan teknik cluster random
Hasil
sampling (Agustin et al., 2018a). Penelitian
Tabel 1. Data Demografi Perawat di Bersumber pada pengkajian sebagian
Ruang Rawat Inap RSUD dr. Slamet perawat berjenis kelamin perempuan 59
Garut Tahun 2019 (N = 100)
orang atau (59%). Berdasarkan kategoriers
Data Demografi status pernikahan perawat, sebagian besar
No f %
Pasien
1 Kategori Usia perawat status menikah sebanyak 71 orang
1. Usia <=31 tahun 61 61,0 atau (71%). Untuk kategori pendidikan
2. Usia >31 tahun 39 39,0
2 Kategori Jenis perawat, hampir sebagian pearawat
Kelamin pendidikan Ners sebanyak 45 orang atau
1. Laki-laki 41 41,0
2. Perempuan 59 59,0 (45%). Dan Berdasarkan lama kerja
3 Kategori Status perawat, lebih dari sebagian perawat lama
1. Menikah 71 7,0
2. Belum Menikah 29 29,0 kerja <=6 tahun sebanyak 67 orang atau
4 Kategori Pendidikan (67%).
1. D3 Keperawatan 39 39,0
2. S1 Keperawatan 16 16,0 Tabel 2. Pengembangan Standar
3. Ners 45 45,0 Operasional Prosedur (SOP) Discharge
5 Kategori Lama Kerja Planning di Ruang Rawat Inap. RSUD dr.
1. <=6 tahun 67 67,0 Slamet Garut Tahun 2019 (N = 100)
2. >6 tahun 33 33,0
Kategori
F %
Variabel
Dapat Dipakai 79 79,0
Tidak dapat
dipakai 21 21,0
Berdasarkan tabel 1 hasil dari data panduan yang digunakan untuk memastikan
demografi pasien diketahui bahwa lebih kegiatan operasional organisasi atau perusahaan
dari sebagian perawat usia <=31 tahun berjalan dengan lancar (Sailendra, 2015).
yaitu sebanyak 61 orang atau (61,0%). Discaharge planning merupakan tindakan
Bersumber pada tabel 2 bahwa hasil keperawatan yang dimulai sejak pasien masuk
pengembangan standar operasioanal rumah sakit hingga klien pulang dan kembali ke
prosedur (SOP) discharge planning rumah, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
diperoleh sebagian besar responden kesehatan klien dan menyiapkan kemandirian
sebanyak 79 responden atau 79,0% dapat pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, sosial
dilakukan terhadap pengembangan standar dan meningkatkan keperawatan yang
opetasional prosedur (SOP) discharge berkelanjutan pada pasien yang dilaksanakan
planning sehingga dapat dipakai, secara terintegrasi oleh tim pelayanan kesehatan..
sedangkan sebagian kecil responden Dengan adanya standar operasioanal prosedur
sebanyak 21 responden atau 21,0% tidak (SOP) discharge planning di suatu rumah sakit
dapat dilakukan terhadap pengembangan yang paling utama adalah untuk membantu pasien
standar opetasional prosedur (SOP) dan keluarga untuk dapat memahami
discharge planning sehingga tidak dapat permasalahan, pencegahan yang harus ditempuh
dipakai. sehingga dapat mengurangi angka kambuh dan
discharge planning ini sangat membantu sebagian responden pendidikan terakhir Ners dan
terhadap kesembuhan pasien dan untuk lebih dari sebagian responden lama kerja <=6
memandirikan pasien sehingga pasien tahun. Sebagian besar responden bahwa
dengan pulang kerumah bisa merawat pengembangan standar operasioanal prosedur
dengan mandiri sehingga standar operasioanl (SOP) discharge planning di Ruang Rawat Inap
prosedur (SOP) discharge planning dibuat RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2019 dapat dipakai.
lebih rinci dan lengkap dari awal pasien
Daftar Pustaka
masuk hingga pasin pulang.
Agustin, R., Agustiningsih, I., Isma, U. S., &
Adanya perawat yang menyatakan Masdidik, M. (2018a). Optimalisasi
tidak dapat dilakukan terhadap pelaksanaan discharge planning melalui
pengembangan model discharge planning
pengembangan standar operasioanal terintegrasi pelayanan keperawatan.
prosedur (SOP) discharge planning. Peneliti repository.um-surabaya.ac.id.
http://repository.um-
berpendapat terdapat kemungkinan standar
surabaya.ac.id/id/eprint/5856
operasioanal prosedur (SOP) discharge
Agustin, R., Agustiningsih, I., Isma, U. S., &
planning terlalu rinci sehingga memerlukan Masdidik, M. (2018b). Optimalisasi
waktu yang cukup lama dan dapat pelaksanaan discharge planning melalui
pengembangan model discharge planning
membebankan atau menambah pekerjaan
terintegrasi pelayanan keperawatan.
perawat. Maka dari itu, sebagian kecil repository.um-surabaya.ac.id.
http://repository.um-
responden tidak setuju terhadap
surabaya.ac.id/id/eprint/5856
pengembangan standar operasioanal
AISYA, H. (2022). PELAKSANAAN
prosedur (SOP) discharge planning
DISCHARGE EDUCATION ATAU
sehingga tidak dapat dipakai. DISCHARGE PLANNING PADA
PENDERITA DIABETES MELLITUS:
Kesimpulan LITERATURE REVIEW.
eprintslib.ummgl.ac.id.
Karakteristik responden di Ruang
http://eprintslib.ummgl.ac.id/id/eprint/36
Rawat Inap RSUD dr. Slamet Garut Tahun 97
2019 dalam penelitian ini lebih dari Perceka, A. L. (2018). Pengaruh Gaya
sebagian responden usia <=31 tahun, lebih Kepemimpinan Kepala Ruangan terhadap
Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang
dari sebagian responden mayoritas berjenis
Rawat Inap RSUD dr. Slamet Garut.
kelamin perempuan, sebagian besar
responden berstatus menikah, hampir