Professional Documents
Culture Documents
394 ArticleText 931 1 10 20181012
394 ArticleText 931 1 10 20181012
net/publication/329147855
CITATION READS
1 895
4 authors, including:
Eri Widianto
Universitas Gadjah Mada
34 PUBLICATIONS 98 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Eri Widianto on 09 March 2020.
Abstract— Fabrication of electrospinning system to synthesis nanofiber have been done. The
purpose of this research is to fabricated electrospinning by modifying the syringe pump that can
move right-left and using drum collector. Electrospinning system testing is done by making 10%
Polyvinyl Alcohol (PVA) nanofiber. The structural and morphological properties of PVA nanofiber
were characterized by Scanning Electron Microscopy (SEM). The result of SEM showed that PVA nanofiber
have a relatively uniform with average diameter of nanofiber size (147.85 ± 24.73) nm. The produced
nanofiber from this research can be utilized for various application.
This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted
use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2018 by Author and
Universitas Negeri Padang
muatan listrik dari suatu larutan atau cairan hasil electrospinning. Tegangan permukaan
polimer. Electrospinning merupakan teknik yang memiliki dampak menurunkan luas permukaan per
efektif dan sederhana untuk memproduksi serat unit massa dari sebuah zat cair. Bahan pelarut
(fiber) mulai dari puluhan nanometer ke seperti ethanol yang memiliki tegangan
mikrometer. Teknik ini telah dipatenkan oleh permukaan rendah dapat ditambahkan untuk
Formhals pada tahun 1934 [4]. Proses ini sangat mendorong terbentuknya susunan serat yang
sedikit digunakan dan diteliti hingga pertengahan lebih halus. Cara lainnya adalah dengan
1990 saat Doshi dan Reneker membuat serat tipis menambahkan surfactant pada larutan sehingga
dari berbagai polimer organik. Sejak saat itu, dapat menghasilkan serat yang lebih beragam
terjadi peningkatan penelitian baik dalam teori [6].
maupun aplikasi electrospinning. Meskipun
b. Viskositas dan Berat Molekul
electrospinning umumnya digunakan dalam
pembuatan serat dari polimer, tetapi dapat juga Viskositas dari larutan berhubungan dengan
digunakan dalam biologi molekul. Skema alat tingkat ikatan rantai molekul polimer dalam
electrospinning dasar ditunjukkan dalam gambar larutan. Jika viskositas larutan rendah, maka
berikut. electrospraying muncul dan terbentuklah partikel
polimer, bukan fiber. Jika viskositas rendah,
maka ikatan rantai antar polimer rendah
sehingga ada kecenderungan terbentuknya beads
daripada serat yang halus. Dengan demikian,
faktor yang berpengaruh pada viskositas larutan
juga akan berpengaruh pada proses
electrospinning dan serat yang dihasilkan. Faktor
yang paling berpengaruh dalam viskositas suatu
larutan adalah berat molekul polimer tersebut.
Ketika suatu polimer yang memiliki berat molekul
Gambar 1. Skema electrospinning [5] tinggi dilarutkan, viskositasnya akan lebih besar
jika dibandingkan dengan polimer yang sama yang
Berdasarkan Gambar 1, suatu cairan polimer
memiliki berat molekul lebih rendah.
dimasukkan ke dalam jarum suntik kemudian
Agar proses electrospinning menghasilkan fiber,
ditempatkan pada syringe dengan laju konstan.
larutan harus memiliki berat molekul dan
Selanjutnya tegangan tinggi pada tingkat 5-30
viskositas yang cukup. Berat molekul dari suatu
kV diaplikasikan pada jarum. Larutan polimer
polimer menggambarkan panjang rantai polimer
berkembang membentuk kerucut, yang disebut
yang akan memberikan dampak pada viskositas.
dengan kerucut Taylor. Pancaran fluida
Salah satu cara meningkatkan viskositas larutan
dikeluarkan dan dipercepat menuju collector
adalah dengan memperbesar konsentrasi larutan
dasar. Ketika bergerak ke collector, pelarut
[6].
menguap lalu serat mulai menipis dan menjalar
sebagai akibat dari ketidakstabilan lekukan c. Konduktivitas
elektrostatik. Serat yang dikumpulkan biasanya
Konduktivitas bahan pelarut biasanya
sangat sedikit, ukurannya dapat bervariasi
sangatlah kecil, berkisar antara 10 sampai 10 -
-3
tergantung pada kondisi electrospinning yang 9
S/m dikarenakan adanya beberapa ion bebas
digunakan [5].
yang berpengaruh pada konduktivitas listrik
Beberapa parameter larutan yang sangat
larutan tersebut. Adanya asam, basa, garam, dan
berpengaruh dalam pembentukan serat di
karbon dioksida yang terlarut dapat meningkatkan
collector pada proses electrospinning adalah
konduktivitas pelarut. Konduktivitas listrik suatu
tegangan permukaan, viskositas (kekentalan),
pelarut dapat ditingkatkan dengan mencampurkan
konduktivitas, dan konstanta dielektrik larutan. bahan kimia yang tidak bereaksi. Konduktivitas
a. Tegangan Permukaan larutan dapat ditingkatkan dengan menambahkan
ion agar tegangan kritis berkurang sehingga
Pada proses electrospinning, muatan listrik pada electrospinning dapat terjadi [6].
larutan polimer harus cukup tinggi untuk Meskipun pelarut organik tidak konduktif,
melampaui tegangan permukaan dari larutan namun beberapa pelarut tersebut memiliki level
tersebut. Tegangan permukaan berpengaruh dalam konduktivitas tertentu. Larutan yang dibuat
terbentuknya manik-manik (beads) pada serat menggunakan pelarut dengan konduktivitas lebih
102 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 18 No. 2, 2018
ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)
Selain kelembaban dan komposisi udara terutama dalam berbagai bidang farmasi,
lingkungan, tekanan juga berpengaruh pada biomedis, dan bidang lainnya. PVA memiliki
proses electrospinning yang terjadi. Ketika struktur kimia seperti yang ditunjukkan pada
tekanan yang ada pada electrospinning jet lebih gambar 2 yang relatif sederhana dan masuk ke
kecil dari pada yang ada pada atmosfer akan dalam kelompok hydroxyl. Monomer dari PVA
mengakibatkan kecenderungan laju dari larutan yaitu vinyl alcohol tidak mempunyai bentuk stabil
yang keluar akan menjadi tidak stabil. Pada [7].
tingkat tekanan yang sangat rendah,
electrospinning tidak dapat dilakukan karena
terjadi direct discharge pada muatan listrik [6].
Komponen utama electrospinning terdiri dari
sumber tegangan tinggi DC (0-30 kV), Syringe
Pump dan Collector. Salah satu cara Gambar 2. Struktur molekul PVA [7]
mendapatkan tegangan tinggi menggunakan trafo PVA merupakan salah satu polimer yang
Flyback. Pada mesin electrospinning, High memiliki berat molekul yang tinggi sehingga akan
Voltage DC Power Suplay merupakan sumber mengakibatkan viskositas yang tinggi juga ketika
tegangan yang berfungsi sebagai penyupalai dilarutkan dalam air. Tingkat kelarutan dan
tegangan tinggi yang diberikan pada jarum, agar kekentalan dari PVA tergantung pada tingkat
larutan menjadi bermuatan listrik dan tertarik ke polimerisasi dan tingkat hidrolisis. Tegangan
arah kolektor sehingga memungkinkan permukaan larutan PVA bertambah seiring
terbentuknya serat. Dapat dioperasikan hingga 20 dengan bertambahnya tingkat hidrolisis, tapi
kV DC dengan stabil di dalamnya juga terdapat hanya sedikit terpengaruh oleh tingkat
nilai yang ditampilkan pada satu LCD (Liquid polimerisasi [7].
Crystal Display).
Rangka mesin syringe pump merupakan alat III. METODE
yang digunakan sebagai pendorong larutan
dengan laju alir tertentu yang dapat diatur melalui Tahapan penelitian meliputi tahap persiapan,
controller motor dc. Syringe Pump yang dibuat tahap perancangan dan pembuatan, serta tahap
menggunakan as drat dan bearing, sehingga akan pengujian.
meminimalisir terjadinya slip dan gesekan pada a. Tahap Persiapan
saat berputar. Selain dapat mendorong, Syrnge Tahap persiapan berupa persiapan bahan dan
Pump yang dibuat juga dapat bergerak ke kanan- peralatan yang dibutuhkan. Beberapa bahan utama
kiri. Suntikan standar yang digunakan pada yang digunakan yaitu:
Syring Pump kapasitas 5 ml. Kolektor digunakan - Kaca akrilik (bodi electrospinning)
sebagai penampung serat (fiber), jenis kolektor - Motor listrik dan besi (syringe pump dan
yang digunakan berbentuk plat plastik dengan collector)
luas penampang 130 cm². Pada permukaan - Trafo flyback, mikrokontroler, LCD display
kolektor nantinya dilapisi dengan aluminiumfoil (high voltage)
yg dihubungkan dengan kabel negative dari - Bahan uji: PVA, aquades dan gelas kimia
tegangan tinggi. b. Tahap perancangan dan pembuatan
Arduino Uno R3 adalah papan Perancangan bodi electrospinning:
pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip
ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 digital
pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana
14 pin diantaranya dapat digunakan sebagai
output PWM antara lain pin 0 sampai 13), 6 pin
input analog, menggunakan crystal 16 MHz
antara lain pin A0 sampai A5, koneksi USB, jack
listrik, header ICSP dan tombol reset. Hal
tersebut adalah semua yang diperlukan untuk
mendukung sebuah rangkaian mikrokontroler
Salah satu polimer yang mudah dibentuk
melalui electrospinning adalah Polyvinyl alcohol
(PVA). PVA merupakan polimer yang sangat
diminati karena pemanfaatannya yang sangat luas Gambar 3. Tampak saping bodi electrospinning
104 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 18 No. 2, 2018
ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)
106 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 18 No. 2, 2018
ISSN : 1411 – 3414 (p) INVOTEK ISSN : 2549 – 9815 (e)
45
40
menggunakan Scanning Electron Microscopy Gambar 13. Distribusi diameter nanofiber PVA
(SEM) dan perhitungan diameter menggunakan
Software ImageJ. Pada Gambar 13 terlihat morfologi nanofiber
yang terbentuk belum begitu homogen. Serat yang
terbentuk tidak teratur (acak). Hal ini diduga
(a) adanya pengaruh larutan PVA yang dibuat kurang
homogen, dan terlalu kental yaitu 10%. Namun
terlihat jelas bahwa ukuran diameter serat sudah
mencapai ukuran nanometer. Ukuran rata-rata
diameter nanofiber PVA yang terbentuk yaitu
(147.85 ± 24,73) nm. Hasil menunjukkan bahwa
sistem electrospinning yang dibuat berhasil
mensintesis nanofiber.
V. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
(b a. Sistem electrospinning berhasil dibuat dengan
) bagian utama berupa bodi (chamber), sumber
tegangan (High voltage dc power supply),
syringe pump dan kolektor silnder (drum
collector)
b. Hasil pengujian electrospinning dalam
mensintesis nanofiber PVA menunjukkan
ukuran rata-rata diameter nanofiber sebesar
yaitu (147.85 ± 24,73) nm
108 INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 18 No. 2, 2018