You are on page 1of 5

Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 9, No.3, Februari 2018, pp.

100-104
http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat


dalam Mengelola Sampah Berbasis Bank Sampah
di Kabupaten Bantul

Bambang Suwerda*, Sudibiyakto*, Andri Kurniawan*

*Program Studi S3 Ilmu Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
email: suwerda2006@yahoo.co.id

Abstract

The increasing amount of waste generation has caused many serious and complex problems in
many areas. Meanwhile, the existing waste management conducted by the community, i.e. ‘col-
lect-carry-throw’ system can cause environmental problems. Therefore, it is necessary to look for
other alternatives that are more environmentally friendly, one of which is by waste bank system.
However, community participation in Bantul Regency in sorting and saving their waste in waste
banks is still low. It can be seen that only 10.28 % who sort and partially utilize their waste,
whereas 13.41 % sort and discard, and 76.31 % do not sort at all. The reason why they do not
sort the waste, respectively from the highest percentage is because of: lazy (40.56 %), do not
know that garbage must be sorted before disposed (33.33 %), do not have the facilities (11.79
%), unprofitable (10.48 %), and there is no regulation (3.92 %). The purpose of this study was to
know the relationship between knowledge and attitude of the society in waste management
based on Waste Bank system in Bantul Regency. The study was an observational analytic re-
search with purposive sampling. From the selected 127 respondents, the result of statistical ana-
lysis by using Spearman correlation test, obtained p-value < 0.001, and a correlation coeffcient
of 0.433. So, it can be concluded that there is a significant correlation between knowledge level
and attitude of community in in terms of waste managemen through Waste Bank approach, and
the correlation has medium strength.

Keywords : knowledge, attitude, waste management, waste bank

Intisari

Peningkatan jumlah timbulan sampah telah menimbulkan banyak persoalan serius dan kom-
pleks di banyak wilayah. Pengelolaan sampah yang dilakukan masyarakat selama ini yaitu de-
ngan sistem ‘kumpul-angkut-buang’ dapat menimbulkan persoalan terhadap lingkungan. Oleh
karenanya, perlu dicari alternatif lain yang lebih ramah lingkungan, salah satunya yaitu dengan
sistem Bank Sampah. Namun demikian, partisipasi masyarakat di Kabupaten Bantul dalam me-
milah dan menabung sampah di Bank Sampah masih rendah, yaitu terlihat dari perlakuan mem-
ilah sampah hanya 10,28 % yang dipilah dan memanfaatkan sebagian; sementara 13,41 % dipi-
lah kemudian dibuang; dan 76,31 % tidak dipilah. Alasan masyarakat tidak memilah sampah, pa-
ling banyak karena malas yaitu 40,56 %, serta tidak tahu bahwa sampah harus dipilah sebelum
dibuang (33,33 %), tidak ada fasilitas (11,79 %), tidak menguntungkan (10,48 %), dan tidak ada
peraturan (3,92 %).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
pengetahuan dan sikap masyarakat dalam mengelola sampah berbasis Bank Sampah di Kabu-
paten Bantul. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan purposive
sampling. Terhadap 127 orang responden yang terpilih, hasil analisis statistik dengan uji korelasi
Spearman pada Į 0,05; diperoleh nilai p < 0,001 dan koefisien korelasi 0,433. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat dalam mengelola
sampah berbasis bank sampah di Kabupaten Bantul memiliki hubungan yang bermakna dengan
kekuatan hubungan sedang.

Kata Kunci : pengetahuan, sikap, pengelolaan sampah, bank sampah

PENDAHULUAN ditangani dengan serius, maka masalah


ini akan mengganggu kesehatan masya-
Sampah adalah sisa hasil kegiatan rakat dan lingkungan sekitar.
sehari-hari dalam bentuk padat 1). Saat Peningkatan jumlah sampah di Indo-
ini, sampah menjadi masalah yang sa- nesia sangat terkait erat dengan pertum-
ngat penting, terutama di kota-kota be- buhan penduduk, tingkat kesejahteraan
sar yang padat penduduknya. Jika tidak dan gaya hidup masyarakat. Implikasi

p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896


Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi 100
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.9, No.3, Februari 2018, pp.100-104

dari perkembangan kependudukan dan dicampur, sedangkan ‘bank sampah’


gaya hidup masyarakat menjadikan jum- cenderung mempunyai persepsi yang
lah timbulan sampah meningkat pesat. positif yaitu ada kegiatan pemilahan dan
Jumlah sampah yang terangkut ke tem- penabungan sampah 5).
pat pembuangan akhir (TPA), saat ini Namun demikian, partisipasi masya-
hanya sekitar 60-70 %, sementara sisa- rakat di Kabupaten Bantul dalam memi-
nya berakhir di lahan kosong dan di ba- lah dan menabung sampah di bank sam-
kar, atau dibuang ke sungai-sungai dan pah masih rendah. Perlakuan memilah
ke laut 2). sampah yang teridentifikasi yaitu: 10,28
Menurut Kementerian Lingkungan % memilah dan memanfaatkannya seba-
Hidup dan Kementerian Pekerjaan U- gian, 13,41 % memilah dan lalu mem-
mum yang dikutip oleh Muslih 3), penge- buangnya, dan 76,31 % tidak memilah.
lolaan sampah di Kabupaten Bantul ter- Adapun alasan masyarakat yang ti-
diri atas: 68 % sampah diangkut dan di- dak memilah sampah, yang paling ba-
timbun, 9 % dikubur, 6 % diolah menjadi nyak adalah karena malas, yaitu sebesar
kompos dan didaur ulang, 5 % dibakar, 40,56 %; dan selanjutnya adalah tidak
dan 7 % tidak terkelola. Peningkatan tahu bahwa sampah harus dipilah sebe-
jumlah timbulan sampah telah menim- lum dibuang (33,33 %), tidak ada fasili-
bulkan banyak persoalan serius dan tas yang mendukung (11,79 %); tidak
kompleks di banyak wilayah, termasuk di menguntungkan (10,48 %) dan tidak ada
wilayah Kabupaten Bantul 3). peraturan (3,92 %).
Pola pengelolaan sampah dengan Berdasarkan hal tersebut, maka pe-
sistem ‘kumpul-angkut-buang’ sebaiknya neliti ingin mengetahui hubungan antara
mulai dicari alternatif lain untuk meng- pengetahuan dan sikap masyarakat di
gantinya yang lebih ramah lingkungan. Kabupaten Bantul dalam pengelolaan
Pada prinsipnya, sampah harus dikelola sampah yang berbasis pada konsep
sejak dari sumbernya mengingat sema- bank sampah.
kin sulitnya memperoleh lahan untuk di-
jadikan TPA dan semakin beratnya dam- METODA
pak pencemaran sampah yang tidak di-
kelola dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 analitik observasional dengan rancangan
Tentang Pengelolaan Persampahan te- cross sectional. Teknik pemilihan sampel
lah mengamanatkan pengurangan dan menggunakan purposive sampling, di
penanganan sampah. Hal ini dikuatkan mana pengambilan sampel didasarkan
dengan Permen PU No. 3 Tahun 2013 pada pertimbangan pribadi peneliti sen-
Tentang Penyelenggaraan Sarana dan diri.
Prasarana Penanganan Sampah Rumah Populasi penelitian adalah seluruh
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah masyarakat di Kabupaten Bantul, se-
Rumah Tangga yang mengamanatkan mentara sebagai sampel penelitian ada-
pemilahan dan pewadahan sejak dari lah masyarakat Kabupaten Bantul laki-
sumber sampah 4). laki maupun perempuan yang sudah me-
Salah satu pengelolaan sampah ngikuti sosialisasi terkait dengan penge-
yang dimulai dari sumbernya adalah de- lolaan sampah berbasis bank sampah,
ngan sistem ‘bank sampah’. Bank sam- yaitu sebanyak 127 responden.
pah merupakan salah satu upaya pelak- Analisis data yang digunakan ada-
sanaan 3R (reduce reuse recycle) dalam lah: 1) analisis univariat yang bertujuan
pengelolaan sampah di tingkat masya- untuk menjelaskan atau mendeskripsi-
rakat. kan karakteristik setiap variabel peneliti-
‘Bank sampah’ berbeda maknanya an; dan 2) analisis bivariat yang dilaku-
dengan ‘bak sampah’. ‘Bak sampah’ ba- kan untuk mengetahui hubungan dari
gi masyarakat cenderung mempunyai dua variabel yang diduga berkaian, yaitu
persepsi tempat yang berbau dengan dalam hal ini adalah antara pengetahuan
kondisi sampah yang tidak dipilah atau dan sikap masyarakat.

p-ISSN:
p-ISSN:1978-5763;
1978-5763; e-ISSN:
e-ISSN: 2579-3896
2579-3896
101 Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Suwerda, Sudibiyakto & Kurniawan, Hubungan Tingkat Pengetahuan …

HASIL nilai-p lebih kecil dari 0,001. Hal ini dapat


diartikan bahwa ada hubungan yang ber-
Distribusi Frekuensi Responden makna antara tingkat pengetahuan dan
Menurut Tingkat Pengetahuan sikap masyarakat dalam mengelola sam-
Masyarakat pah berbasis bank sampah di Kabupaten
Tabel 1. Bantul, dengan kekuatan hubungan se-
Tingkat pengetahuan masyarakat
dalam mengelola sampah berbasis Bank Sampah dang.
di Kabupaten Bantul
Tabel 3.
Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat
Pengetahuan f % dalam mengelola sampah berbasis Bank Sampah
di Kabupaten Bantul
Tinggi 81 63,78

Sedang 30 23,62 Pengetahuan


Sikap f %
Rendah 16 12,60 Tinggi Sedang Rendah

Jumlah 127 100,00 Baik 80 0 2 82 64,57

Sedang 27 0 3 30 23,62
Berdasarkan Tabel 1, diketahui bah- Buruk 15 0 0 15 11,81
wa responden yang mempunyai penge-
Jumlah 122 0 5 127 100
tahuan tinggi tentang pengelolaan sam-
pah adalah 81 orang (63,78 %) dari 127
responden.
PEMBAHASAN
Distribusi Frekuensi Responden
Menurut Sikap Masyarakat Pengetahuan Masyarakat dalam
Mengelola Sampah Berbasis Bank
Tabel 2. Sampah di Kabupaten Bantul
Sikap masyarakat
dalam mengelola sampah berbasis Bank Sampah Tingkat pengetahuan masyarakat
di Kabupaten Bantul mengenai pengelolaan sampah dibutuh-
kan untuk mengukur sejauh mana pe-
Sikap f % mahaman masyarakat tentang hal-hal
Baik 122 96,06
yang berkaitan dengan pengelolaan
sampah. Aspek pengetahuan yang di-
Sedang 0 0,00 ukur dalam penelitian ini meliputi: pe-
Buruk 5 3,94 ngertian pengelolaan sampah, sifat-sifat
sampah, prinsip pengelolaan sampah;
Jumlah 127 100,00
selain itu juga tentang pengertian, kom-
ponen, dan alat yang digunakan di bank
Berdasarkan Tabel 2, dapat diketa- sampah, serta konsep dasar pengelola-
hui bahwa responden yang mempunyai an sampah dengan bank sampah. Pe-
sikap buruk terhadap pengelolaan sam- nilaian terhadap hal-hal tersebut secara
pah ada lima (3,94 %) dari 127 respon- umum adalah baik.
den. Masyarakat Kabupaten Bantul yang
Sementara itu, berdasarkan Tabel 3, mengikuti sosialisasi tentang pengelola-
terlihat bahwa dari 127 responden, 82 an sampah berbasis bank sampah ba-
orang di antaranya atau 64,57 %, me- nyak yang memiliki pengetahuan yang
miliki sikap baik dan dengan pengetahu- baik. Pengetahuan yang baik tersebut di-
an yang tinggi; namun ada pula 15 res- perkirakan karena mereka sudah melak-
ponden, atau 11,81 %, yang memiliki si- sanakan pengelolaan sampah melalui
kap buruk dan dengan tingkat pengeta- sistem bank sampah yang dapat me-
huan yang rendah. ningkatkan pengetahuan masyarakat
Setelah dilakukan analisis statistik tentang pengelolaan sampah.
menggunakan uji Spearman, diperoleh Selain itu, karena sebagian besar
koefisien korelasi sebesar 0,433 dengan masyarakat menyelesaikan pendidikan

1978-5763; e-ISSN:
p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896
2579-3896
Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi 102
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.9, No.3, Februari 2018, pp.100-104

sampai dengan tingkat sekolah me- Hubungan Tingkat Pengetahuan


nengah atas, maka hal tersebut sesuai dengan Sikap Masyarakat dalam
dengan teori yang menyatakan bahwa Mengelola Sampah Berbasis Bank
semakin tinggi pendidikan seseorang Sampah di Kabupaten Bantul
maka tingkat pengetahuannya juga akan Hasil penelitian ini menyatakan bah-
semakin baik karena semakin banyak wa pengetahuan masyarakat tentang
ilmu yang telah diserap, dan pendidikan pengelolaan sampah berhubungan de-
yang tinggi juga akan menambah wa- ngan sikap mereka dalam hal pengelo-
wasan seseorang 6). laan sampah berbasis bank sampah. Hal
Pengetahuan tentang pengelolaan ini sesuai dengan hasil penelitian Gusti
sampah yang tidak baik dapat terjadi ka- dkk 9), yang menyatakan bahwa pada
rena kurangnya informasi yang diterima pengelolaan sampah yang berkelanjut-
oleh masyarakat mengenai cara pe- an, ditemukan hubungan antara penge-
ngelolaan sampah yang baik. Dalam hal tahuan dan sikap.
ini, informasi merupakan faktor yang da- Pengetahuan atau kognitif merupa-
pat mempengaruhi pengetahuan sese- kan faktor dominan yang sangat penting
orang 7). bagi terbentuknya tindakan seseorang,
Sosialisasi mengenai pengelolaan sebab berdasarkan pengalaman dan ha-
sampah mandiri melalui bank sampah, sil penelitian, ternyata perilaku yang di-
sampai saat ini masih gencar dilakukan dasari oleh pengetahuan akan lebih baik
di mana-mana oleh pemerintahan dae- dibandingkan dengan yang tidak didasari
rah, pada tingkat kota maupun kabupa- oleh pengetahuan 8).
ten. Selain memberikan dampak positif Sikap seseorang juga dipengaruhi
bagi lingkungan, dalam proses pengelo- oleh pengetahuannya, di mana pengeta-
laannya, bank sampah memiliki meka- huan yang baik tentang pengelolaan
nisme relasi dan jaringan sosial yang sampah juga menjadi dasar dalam ter-
bernilai ekonomis 8). bentuknya sikap yang baik dalam pe-
ngelolaan sampah, yang berarti penge-
Sikap Masyarakat dalam Mengelola tahuan berfikir memegang peranan pen-
Sampah Berbasis Bank Sampah di ting dalam pembentukan sikap 10).
Kabupaten Bantul
Berdasarkan hasil analisis dan pe- KESIMPULAN
ngamatan yang dilakukan, masyarakat
Kabupaten Bantul yang mengikuti sosia- Di Kabupaten Bantul, dalam menge-
lisasi memiliki sikap yang baik dalam lola sampah dengan berbasis pada kon-
mengelola sampah. sep bank sampah, ditemukan ada hubu-
Pembentukan sikap sendiri dipenga- ngan yang signifikan antara tingkat pe-
ruhi oleh beberapa faktor, yakni: peng- ngetahuan dan sikap mayarakat.
alaman pribadi, kebudayaan, orang lain
yang dianggap penting, media massa, SARAN
lembaga pendidikan dan lembaga aga-
ma, serta faktor emosional 9). Masyarakat di Kabupaten Bantul se-
Sikap masyarakat yang tidak baik baiknya mempertahankan dan mening-
dalam hal mengelola sampah mungkin katkan kegiatan pengelolaan sampah
disebabkan oleh faktor kurangnya infor- melalui program bank sampah.
masi mengenai cara mengelola sampah Sementara itu, pemerintah Kabupa-
yang baik. Hal ini sejalan dengan hasil ten Bantul disarankan: 1) mengarahkan
penelitian yang menyatakan bahwa mes- masyarakat untuk mengelola sampah
kipun seseorang memiliki sikap atau ke- dengan benar, 2) memberikan pelatihan
yakinan yang peduli akan lingkungan, pengolahan sampah menjadi sesuatu
ketidak-adaan informasi dapat menye- yang bernilai ekonomis, serta 3) mening-
babkan orang tersebut tidak dapat ber- katkan sarana dan prasarana yang dibu-
tindak secara efektif pada sikap dan ke- tuhkan untuk mendukung kegiatan ter-
yakinannya. sebut.

p-ISSN:
p-ISSN:1978-5763;
1978-5763; e-ISSN:
e-ISSN: 2579-3896
2579-3896
103 Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
Suwerda, Sudibiyakto & Kurniawan, Hubungan Tingkat Pengetahuan …

Bagi yang ingin melanjutkan peneli- 5. Suwerda, B., 2012. Bank Sampah
tian ini, sebaiknya diteliti juga hal-hal Kajian Teori dan Penerapan, Pusta-
yang berhubungan dengan faktor-faktor ka Rihama, Yogyakarta.
yang mempengaruhi pengelolaan sam- 6. Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Keseha-
pah seperti: pekerjaan, pendapatan, ino- tan Masyarakat Prinsip-Prinsip Da-
vasi dan sarana prasarana untuk penge- sar, Rineka Cipta, Jakarta.
lolaan sampah tersebut. 7. Saputra, S. N. A., & Mulasari, S. A.,
2017. Pengetahuan, sikap, dan peri-
DAFTAR PUSTAKA laku pengelolaan sampah pada kar-
yawan di kampus, Jurnal Kesehatan
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, Masyarakat, 11(1): hal.22–27.
tentang Pengelolaan Sampah. 8. Suryani, S. A., 2014, Peran bank
2. Nurbaya, S., 2015. Kebijakan dan sampah dalam efektivitas pengelo-
Program Pengelolaan Sampah, Ma- laan sampah (studi kasus bank sam-
kalah Dialog Nasional Pengelolaan pah Malang), Jurnal Aspirasi, 5 (1):
Sampah, Surabaya. Juni 2014.
3. Muslih, A. H., 2017). Pengelolaan 9. Gusti, A., dkk 2015. Hubungan pe-
Sampah Menuju Kabupaten Bantul ngetahuan, sikap dan intensi perilaku
Bersih Sampah Tahun 2019, Maka- pengelolaan sampah berkelanjutan
lah FGD Pengelolaan Sampah Kabu- pada siswa sekolah dasar di Kota
paten Bantul, Yogyakarta Padang, Dinamika Lingkungan Indo-
4. Hadimuljono, B., 2015. Pengemba- nesia, hal.100–107.
ngan Sarana dan Prasarana Penge- 10. Aryenti, 2011. Peningkatan peran
lolaan Sampah dalam Mendukung serta masyarakat melalui gerakan
Gerakan Indonesia Bersih 2020, menabung pada bank sampah di Ke-
Makalah Dialog Nasional Pengelola- lurahan Babakan Surabaya, Jurnal
an Sampah, Surabaya Permukiman, 6(1), hal.40-46.

p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896


Online: http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi
http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi 104

You might also like