You are on page 1of 23

Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More


Masculine: Laki-laki Mengekspresikan Androgini Melalui Fashion
Putri Kumalasari Fadly Wijayakusuma
Universitas Hasanuddin
Putks23@gmail.com

Abstract
Androgyny combines masculine and feminine characters at once. Despite the fact that the
way one’s talk, gestures, emotions, interests and talents are indicators of androgyny,
fashion or the way they dress has become the main indicator. While the existing literatures
deal more on characteristics, behavior, interests and talents, and self-representation
through social media, this article is focused on how androgyny men exptress their gender
through fashion.

This study was conducted in the city of Makassar which involved 12 male college students.
They are varied based on age (between 20 and 24 years), and profession (master of
ceremony, model, dancer, make up artist, disc jockey). Data was collected using in-depth
interview, focus discussion group (FGD), and observation as the primary data sources as
well website and social media (i.e. Instagram), as the secondary data sources.

The study indicates that androgynous men is not transgender because they did not want
to become “like women”, as transgender do. Besides, androgynous men classify
themselves higher than transgender, from both appearance and social class. Although
androgynous men may express their androgynousness through behavior, interests and
talents, fashion is the most significant aspect that indicates a person's androgynousity.
Androgynous men express androgyny more through fashion than others because through
fashion their existence is easily recognized, as it is combining between masculine and
feminine characters. Androgynous fashion is divided into two, less masculine-more
feminine and less feminine-more masculine. Whether an androgynous man is more
feminine or more masculine, depending on their performance and perception towards
what is being performed. The motives of androgynous men are divided into two, the first
is “because-to-motive” and “in-order to motive”. While the former includes influencing by
peer group, having sense of comfort, feeling self satisfaction, and being professional; the
latter consists of expecting to be socially accepted and to be accepted as normal people.
Keywords: Androgyny, gender expression, fashion, masculine, and feminine.

Pendahuluan keduanya ada androgini, yaitu gender yang


Masyarakat Indonesia mungkin tidak asing lagi diekspresikan dengan dua karakter sekaligus,
dengan istilah maskulin dan feminin. Maskulin yakni maskulin dan feminin (Waridah 2010:12).
dianggap sebagai karakter laki-laki yang identik Istilah androgini berasal dari bahasa
dengan kejantanan, sementara feminin Yunani kuno, andro berarti laki-laki dan gyne
dianggap sebagai karakter perempuan yang berarti perempuan (Bem 1974:35). Androgini
identik dengan kefemininan. Keduanya ini merupakan suatu ekspresi yang dimana
terekspresikan melalui kepribadian, sikap, dan gender seseorang tidak rigid pada satu jenis
prilaku. Namun ekspresi gender tidak hanya kelamin, tapi berada di antara keduanya. Hal
sekedar maskulin dan feminin. Di antara itu terlihat dari cara berbicara, gestur, emosi,

137
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

minat dan bakat hingga cara berpakaian Usry (2018) dalam studinya tentang
mereka. Seorang laki-laki yang berekspresi persepsi mahasiswa terhadap selebgram
androgini tetap mengaku dirinya yaitu laki-laki androgini mengungkapkan bahwa mereka
walaupun memiliki sisi feminine dalam dirinya tidak sulit menerima keberadaan selebgram
(Bem 1974:42). androgini, namun mahasiswa FISIP USU kurang
Di Indonesia eksistensi androgini mulai setuju dengan keberadaan selebgram
berkembang, melalui media sosial. Istilah androgini untuk menjadi idola (public figure).
androgini mulai populer dilihat dari Sedangkan Anidya (2016) berargumentasi
beberapa postingan selebgram1 yang bahwa laki-laki androgini adalah laki-laki yang
mengekspresikan gaya sebagai seorang kehilangan identitas maskulinnya atas
androgini. Dalam studinya tentang identitas penggunaan atribut yang secara stereotip
androgini di media sosial, Oktavia (2020) digunakan oleh perempuan, sebagaimana yang
mengungkapkan bahwa media sosial Instagram ditampilkan di media-media sosial dan
digunakan untuk mengomunikasikan siapa mengindikasikan bagaimana identitas gender
dirinya dan membentuk personal branding mencair (gender fluid).
yang kuat. Hal itu menjadi pengaruh (influence) Selain itu, androgini telah banyak
bagi orang-orang yang mengikutinya di dipromosikan dalam dunia fashion bahkan
Instagram pengaruh tersebut adalah kekuatan gaya androgini telah ada dan terkenal sejak
politis agar orang-orang dapat menerima tahun 1970-an. Beberapa artis laki-laki
keberadaan mereka, dan mengubah pemikiran Amerika yang mempersentasikan dirinya
dan mempengaruhi orang lain khususnya dalam penampilan androgini adalah musisi Boy
remaja di era informatika. George, David Bowie, Prince dan Michael
Studi Perdana, dkk. (2017), yang Jackson. Tidak hanya laki-laki, artis perempuan
mengkaji sosok Jovi Adhiguna Hunter - seorang seperti Madonna, Cyndi Lauper, dan Annie
selebgram yang mengakui dirinya sebagai Lennox juga dinilai mengkombinasikan gaya
seorang androgini, menunjukkan bahwa Jovi feminin sebagai bentuk pemberontakan dan
Adhiguna Hunter telah melakukan upaya- kebebasan dari konstruksi gender (Waridah,
upaya untuk mendukung presentasi diri yang 2010). Menurut Arnold (2001:113) dalam
baik untuk membentuk visualisasi ideal seperti bukunya Fashion, Desire, and Anxiety, bahwa
yang diharapkan penontonnya. Panggung fashion androgini pada majalah busana di
depan narasumber adalah video pada channel Jerman justru dijadikan acuan dalam
Youtube miliknya sebagai sebuah wilayah yang berpakaian bagi perempuan maupun laki-laki,
digunakannya ketika menampilkan seperti pencitraan perempuan saat bekerja
performanya di hadapan subscriber-nya. Ia dalam majalah ditunjukkan bahwa perempuan
mempresentasikan diri semaksimal mungkin, menggunakan jas atau celana panjang dan
sehingga dirinya mampu menggiring tidak sedikit laki-laki yang menggunakan
pandangan penontonnya menuju “status kesan kosmetik. Arnold menekankan bahwa tidak ada
baik” yang dibentuknya selaku androgini. Ini batasan-batasan dari segi fashion antara laki-
terbukti dengan beberapa raihan yang laki atau perempuan (genderless). Bagi Arnold,
diperolehnya, sehingga ia sering diundang fashion androgini merupakan suatu bentuk
sebagai pembicara dalam acara talk show, pembebasan diri dari keterkekangan gender,
sebagai beauty and fashion influencer. dari konstruksi sosial yang menegakkan

1
Selebgram merupakan singkatan dari selebriti merujuk pada selebriti Instagram yang memiliki
Instagram, adalah istilah yang digunakan untuk fans/pengikut yang cukup banyak.

138
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

perbedaan alamiah antara perempuan dan androgini berupaya untuk memperkenalkan


laki-laki, dari segi psikologis maupun perilaku. diri mereka melalui media sosial demi
Hal tersebut didukung oleh hasil mengubah imej negatif di masyarakat, artikel
penelitian Perkasa, dkk. (2017) yang ini berfokus pada ekspresi dan androgini yang
mengungkapkan bahwa fashion androgini ditampilkan melalui fashion karena fashion
digunakan sebagai media untuk merupakan indikator utama androginitas
berkomunikasi, di mana dalam unsur-unsur seseorang. Sebagaimana diungkapkan oleh
fashion androgini, seperti pakaian, gaya Perkasa, dkk. (2017), sayangnya penelitian ini
rambut, hingga aksesoris secara sadar atau hanya melibatkan perempuan untuk dipelajari
tidak disadari dapat menyampaikan suatu nilai protektif dari sisi maskulin di dalamnya.
pesan akan emosi, perasaan, tingkah laku, atau Maka dari itu penelitian ini memilih laki-laki
pun kepribadian pemakainya. Fashion sebagai objek untuk di teliti sisi maskulin dan
androgini juga dimanfaatkan sebagai media feminin dalam dirinya.
untuk mengekspresikan diri, membentuk diri, Pembahasan dalam artikel ini dibagi
hingga membentuk identitas diri, juga atas tiga bagian. Pertama, pembahasan
berfungsi untuk membedakan seseorang difokuskan pada perbedaan androgini dan
dengan yang lainnya, baik dari segi profesi, transgender. Bagian kedua
hobi, hingga kegemaran.. mendemonstrasikan bagaimana laki-laki
Meski fenomena androgini sudah androgini mengekspresikan diri melalui
mulai berkembang, konsep androgini ini belum fashion. Pembahasan pada bagian ketiga
secara meluas dikenal oleh kebanyakan terfokus pada motif dibalik ekspresi diri
masyarakat di Indonesia. Androgini hanya androgini. Ketiga pembahasan ini bertujuan
dikenal di kelompok dalam lingkup terbatas, menjelaskan ekspresi androgini dalam konteks
seperti dalam dunia seni dan fashion (Waridah fashion yang belum terlalu dikenal dan banyak
2010:11). Kurangnya pengetahuan masyarakat masyarakat khususnya di Indonesia. Dengan
Indonesia mengenai konsep androgini adanya penelitian ini, penulis berharap
menyebabkan androgini dipandang sebagai androgini dapat lebih mudah dipahami tanpa
sebuah penyimpangan. Sebagian besar menimbulkan mispersepsi di masyarakat.
masyarakat menstereotipkan bahwa androgini
adalah seorang transgender (Goenawan Metode Penelitian
2007:72). Laki-laki androgini kerap kali dihina Penelitian ini dilakukan antara bulan Desember
dengan sebutan banci/bencong, alasannya 2019 dan Agustus 2020 di Kota Makassar
karena laki-laki androgini sering mengenakan sebagai kota metropolitan dengan populasi
riasan wajah dan memakai atribut perempuan yang multikultural dan eksistensi keberagaman
dalam penampilannya. Hal ini juga disebabkan gender di Kawasan Timur Indonesia (KTI) cukup
oleh konstruksi sosial dari masyarakat patriakis signifikan.
bahwa dibanding perempuan, laki-laki lebih Penelitian ini melibatkan 12 laki-laki
dibatasi dalam mengekspresikan emosi secara androgini, 11 diantaranya adalah mahasiswa
terbuka dan mereka harus tangguh dan dan seorang makeup artist. Tujuh di antara
berpenampilan jantan sepanjang waktu (Elliott mahasiswa bekerja sampingan sebagai dancer
2019:3). Stereotipe ini yang kemudian dan dua orang sebagai model, satu orang disc
mendorong para laki -laki androgini untuk lebih jokey, dan satu orang lainnya pembawa acara
mengenalkan dirinya ke masyarakat. atau MC, sebagaimana dijabarkan pada Tabel
Jika beberapa studi di atas lebih 1 berikut ini:
menitikberatkan pada bagaimana laki-laki

139
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

Tabel 1. Informan Penelitian


No Nama Umur Status Pekerjaan
(Tahun)
1. Adhe 22 Mahasiswa MC dan Model
2. Agung 20 Mahasiswa Makeup artist dan Dancer (Botty
Boyz)
3. Joshua 22 Mahasiswa Dancer (Botty Boyz)
4. Fiqri 21 Mahasiswa Dancer (Botty Boyz)
5. Irvan 21 Mahasiswa -
6. Rajif 23 Mahasiswa -
7. Ami 20 Mahasiswa Dancer (Botty Boyz)
8. Idris 20 Mahasiswa -
9. Ikky 22 Mahasiswa Didc Jokey dan Dancer
(Botty Boyz)
10. Risqi 22 Mahasiswa Model
11. Jeje 22 Mahasiswa Dancer (Botty Boyz)
12. Abe 24 Mahasiswa -
yang berupa catatan observasi dan transkrip
Data diperoleh melalui wawancara wawancara dan FGD. Data tersebut dibaca
mendalam, focus discussion group (FGD), dan secara menyeluruh dan mencari tema-tema
observasi sebagai sumber data primer serta utama yang muncul, konsep diri androgini,
sumber data sekunder melalui website dan perbedaan androgini dengan banci/bencong
media sosial (Instagram). Observasi dilakukan atau transgender, dan fashion sebagai bentuk
untuk mengamati ekspresi gender dari pelaku dari ekspresi para pelaku androgini beserta
androgini meliputi penampilan atau cara motifnya.
berpakaiannya yang dituangkan melalui Izin penelitian diperoleh melalui
fashion. Wawancara mendalam dilakukan Kantor Dinas Penanaman Modal dan
untuk mengeksplorasi perbedaan androgini Pelayanan Terpadu Satu Pintu bidang
dengan transgender, bentuk ekspresi penyelenggaraan pelayanan perizinan.
androgini yang dituangkan melalui fashion, Selanjutnya, surat perizinan diteruskan ke
alasan, dan tujuan androgini mengekspresikan kantor Balaikota Makassar karena penelitian
dirinya melalui fashion. Teknik FGD dilakukan ini dilakukan di Kota Makassar. Informan yang
terhadap anggota kelompok androgini terlibat awalnya diperoleh dari anggota dari
bernama Botty Boyz dengan jumlah peserta sebuah kelompok androgini, yang kemudian
sembilan orang. Adapun topik-topik diskusi memperkenalkan laki-laki androgini lainnya
FGD konsep diri androgini, bentuk ekspresi secara snowball sampling. Sebelum
androgini, sisi feminin dan maskulin androgini, wawancara dimulai, masing-masing dijelaskan
perbedaan androgini dan transgender, dan maksud, tujuan, dan manfaat penelitian, serta
motif androgini mengekspresikan dirinya menanyakan kesediaan mereka untuk
melalui fashion. diwawancarai dan direkam saat proses
Analisis data dimulai dengan wawancara berlangsung. Semua nama yang
menyusun secara sistematis data yang digunakan adalah nama asli dan semua foto
diperoleh dari teknik pengumpulan data yang mereka yang ditampilkan adalah foto asli dan
berbeda (observasi, wawancara dan FGD) atas izin mereka (by consent).

140
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

Androgini vs Transgender karakter maskulinnya. Sedangkan Risqi (21


Androgini adalah istilah yang digunakan untuk tahun) merasa secara mental mengadaptasi
menunjukkan ekspresi gender di mana hampir seluruh sifat-sifat maskulin, seperti
karakter maskulin dan feminin menyatu. tidak mudah menangis, berjalan tegak, dan
Ekspresi androgini meliputi perilaku, minat dan gemar berolahraga agar badannya kekar.
bakat, serta penampilan atau cara Prilaku femininnya ditampakkan melalui gestur
berpakaiannya. Jika dilihat dari segi perilaku, tubuhnya, misalnya, Risqi sering kali menutup
laki-laki androgini cenderung memiliki karakter mulutnya ketika tertawa, menyelipkan
feminin, namun tetap mempertahankan sisi rambutnya ke belakang telinga, serta duduk
maskulinnya. Hal ini terlihat dari cara berbicara dengan memangku kaki.
yang halus, gestur tubuh kemayu, seperti Selain itu, androgini juga
menutup mulut ketika tertawa atau mengekspresikan dirinya melalui penampilan.
menyelipkan rambut ke belakang telinga serta Menurut Adhe (22 tahun), seorang androgini
duduk dengan memangku kaki. Warna yang memiliki tampilan luar maskulin dan feminin
disukai seperti warna pink, hingga emosi sekaligus, seperti ia yang gemar memakai
mereka (seperti sensitif dan mudah menangis). blazer2 perempuan dan celana kain laki-laki,
Kemudian jika dilihat dari minat dan bakatnya, ditambah penggunaan beberapa assesori,
laki-laki androgini cenderung menyukai seperti cincin set perempuan ala Korea yang
aktivitas yang secara stereotip dikaitkan terkesan feminin, ring belt atau ikat pinggang
dengan perempuan, seperti memasak, yang memiliki kepala atau bagian gesper
menjahit, dan menari, di satu sisi. Namun, laki- berbentuk dua cincin yang banyak dikenakan
laki androgini juga menampakkan karakter oleh perempuan. Ia juga mengenakan jam
yang distereotipkan sebagai karakter maskulin, tangan laki-laki, tas bahu perempuan, dan
seperti mandiri, ambisius, percaya diri; dan sepatu kets khusus laki-laki yang semuanya
prilaku maskulin, seperti berjalan tegak; serta bermerek (branded). Adhe beranggapan
kegiatan maskulin, seperti berbalap mobil, bahwa penampilannya adalah bentuk ekpresi
bermain bola, berolahraga, merokok, dll. dari keandroginiannya, dan ini membuat
Abe (24 tahun), misalnya, merasa penampilannya menjadi unik.
bahwa jika berbicara dirinya lemah lembut dan Penampilan laki-laki androgini yang
sangat sensitif. Namun, ia juga memiliki sifat mengombinasikan aspek feminin dan maskulin
mandiri dan pekerja keras. Selain itu, walaupun menyebabkan mereka seringkali diidentikkan
menyukai warna pink dan rajin membersihkan sebagai transgender, yang secara lokal
rumah, ia juga suka bermain sepak bola yang diistilahkan banci atau bencong. Padahal
dianggapnya sebagai olahraga maskulin. androgini mengacu pada ekspresi gender
Agung (20 tahun), contoh lain dari laki-laki seseorang yang dalam konteks ini ditampilkan
androgini, yang memiliki karakter ceria, melalui fashion, bukan identitas gender, bukan
ekspresif, humoris dan cerewet yang cukup orientasi seksual. Sedangkan transgender
berbeda dengan karakter laki-laki pada merujuk pada orang yang identitas gendernya
umumnya serta menyukai dance dan makeup. tidak cocok dengan jenis kelamin kodratinya
Namun, ia juga memiliki suara yang berat, (given), jenis kelamin yang ditentukan oleh
sangat ambisius, agresif, tidak mudah sifat fisik mereka (Altilio dan Green 2011:80),
tersinggung, dan percaya diri, serta memiliki dan tertarik pada orang yang secara biologis
kebiasaan merokok yang dianggap sebagai adalah laki-laki. Kaum transgender kerap

2
Blazer adalah sejenis jaket dengan potongan
casual.

141
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

merasa dirinya lahir dalam tubuh yang salah Seorang model bernama Dena
(Weger 2016:229). Berbeda dengan laki-laki Rachman, misalnya, yang terlahir dengan
androgini yang tetap memandang dirinya nama Renaldy Denada Rachman telah
sebagai laki-laki dan tidak ingin mengubah memutuskan untuk mengganti
dirinya menyerupai perempuan walaupun ada penampilannya. Sejak remaja Dena memang
unsur feminin yang ditampilkannya telah merasakan bahwa fisik dan jiwanya
(Gwendolyn 2013:157). cenderung ke perempuan. Dena memulai
Meskipun keberadaan androgini masih kariernya di dunia hiburan ketika masih duduk
dianggap sebagai sebuah penyimpangan di bangku sekolah dasar sebagai bintang iklan
karena penampilan mereka yang berbeda dari dan penyanyi cilik. Ia juga menjadi pembawa
tampilan gender normatif. Tidak acara Krucil di SCTV dan membintangi
mengherankan jika ada yang terang-terangan sejumlah sinetron. Menginjak usia remaja, ia
menunjukkan ketidaksukaannya terhadap mulai jarang terlibat dalam dunia entertain dan
gaya androgini bahkan sampai menghujat laki- memilih untuk fokus pada pendidikannya. Ia
laki androgini dengan panggilan seperti kembali berprofesi sebagai seorang model
bencong, banci kaleng hingga “mahluk jadi- setelah dirinya memutuskan untuk
jadian”. Padahal androgini dan transgender berpenampilan seperti perempuan (lihat
adalah dua klasifikasi gender yang berbeda, Gambar 1).
dan laki-laki androgini tidak ingin
dipertukarkan dengan transgender.

Gambar 1. Dena Rachman3

Dena Rachman dikategorikan sebagai mengubah kelaminnya, seperti Vivian, Dorce


seorang transgender karena penampilannya Gamalama.
sudah menyerupai perempuan, ia juga Androgini selalu melihat diri mereka
merasakan jiwanya lebih cenderung ke berbeda dan lebih tinggi levelnya dibandingkan
perempuan ketimbang laki-laki. Meskipun dengan transgender. Oleh karenanya, jargon
demikian, ia tidak bermaksud melakukan “saya bukan banci” begitu menggema di
operasi ganti kelamin (transeksual). Di kalangan mereka yang menekankan
Indonesia, tidak banyak transgender yang keberbedaan laki-laki androgini dengan

3
https://www.liputan6.com/showbiz/read/4014808/4- menjadi-transgender, diakses tanggal 22 November
fakta-perjalanan-hidup-dena-rachman-sebelum- 2019.

142
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

transgender. Temuan penelitian ini Agung (20 tahun) mengungkapkan


menunjukkan dua aspek yang secara tegas bahwa kebisaaannya berdandan membuat
membedakan antara laki-laki androgini dan orang tuanya mengira putranya adalah
transgender, yakni: laki-laki androgini tidak seorang transgender, mereka bahkan tak
ingin menjadi perempuan dan androgini lebih keberatan jika anaknya mau menjalani proses
modis dari banci/bencong, sebagaimana yang transisi kelamin. Namun jawaban dari Agung
akan didiskusikan pada sub-sessi berikut ini. malah mengejutkan mereka, ia mengatakan
bahwa ia hanya laki – laki yang memakai riasan.
Tidak Ingin Menjadi Perempuan Agung menikmati seni berdandan, dan jadi laki
“Tidak ingin menjadi perempuan” adalah – laki yang melakukannya. Agung juga percaya
ekspresi yang umum digunakan oleh laki-laki diri sebagai laki - laki dan akan selalu jadi laki –
androgini untuk menunjukkan bahwa mereka, laki.
meskipun memiliki sisi feminin secara fisik Hal serupa diungkapkan Idris (20
maupun penampilan, namun secara kodrati tahun), bahwa walaupun gemar berdandan, ia
mereka adalah laki-laki. tetap melihat dirinya sebagai sosok laki-laki. Ia
Walaupun seringkali berpenampilan merasa nyaman dengan fisiknya sebagai laki-
menggunakan atribut yang feminin, Jeje (22 laki, dan tidak pernah berfikir untuk menjadi
tahun) tidak akan mengenakan pakaian yang seorang perempuan. Baginya, dandanan
khusus bagi perempuan, seperti bra (beha). Ia adalah seni yang tak mengenal gender
juga menganggap dirinya androgini karena (genderless). Berikut hasil makeup Idris yang
orang yang melihatnya masih mengenali dianggapnya sebagai suatu seni dan sama
dirinya sebagai laki-laki. Ia juga tidak sekali tidak membuatnya nampak seperti
mengubah bentuk tubuhnya menjadi “seperti perempuan (lihat Gambar 2):
perempuan”.

Gambar 2. Idris dan seni merias wajah4

4 https://www.instagram.com/alfndidris/ dikses pada tanggal 25 Juni 2020.

143
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

Pernyataan-pernyataan di atas cercaan untuk pengamen transgender atau


mengindikasikan bahwa meskipun laki-laki waria yang berpakaian dan berdandan
androgini memiliki dua sisi, maskulin sekaligus menyolok yang berdiri di pinggir jalan atau
feminin, mereka tetap melihat diri mereka lampu merah. Mereka menyanyi sambil
sebagai laki-laki bukan perempuan. membawa semacam kaleng yang dijadikan alat
musik, berpakaian seksi, dan merayu orang lain
Lebih Modis Dari Banci/Bencong agar memberi uang5 (lihat Gambar 3), sesuatu
Panggilan bencong, banci, hingga banci kaleng yang jauh berbeda dengan gambaran
terhadap androgini membuat gerah para laki- androgini.
laki androgini. Banci kaleng adalah istilah

Gambar 3. Penampilan banc/bencongi6

Laki-laki androgini umumnya berasal Adhe (22 tahun) mengakui bahwa


dari golongan menengah ke atas, sehingga mengenakan pakaian yang bermerek, seperti
mereka bisa lebih leluasa untuk menunjukkan Zara, PullnBear, H & M, Kenzo, Nike, Adidas,
androginitas mereka melalui penampilan. Laki- Coach, dll. Ia juga kerap tampil modis, yaitu
laki androgini menganggap penampilan tampil sesuai dengan tren atau penampilan
mereka jauh lebih modis dan berkelas yang modern, seperti mengenakan kemeja
dibandingkan dengan bencong/banci. Mereka kerah cuban, dimana tren fashion ini menjadi
berpenampilan berkelas untuk menunjukkan tren mode musim panas tahun 2020 di luar
kelas sosial mereka (Chaney 2004:112), dan negeri maupun dalam negeri7. Berbeda dengan
untuk membedakan diri mereka dari orang kemeja pada umumnya, kemeja ini memiliki
lain, terutama dari banci, yang umumnya bentuk kerah yang unik, dan biasanya
dianggap berasal dari masyarakat golongan berlengan pendek. Oleh karenanya, ia merasa
menengah ke bawah. berbeda dengan banci yang menurutnya

5
https://www.kompasiana.com/pujinurani/552fd7ff6ea8348a408b46b1/banci-kaleng-dan
fragmkemacetan#:~:text=Pengamen%20laki%2Dlaki%20berpenampilan%20perempuan,ini%20sering%20dijul
uki%20Banci%20Kaleng, diakses tanggal 2 Juli 2020.
6
https://www.metropolitan.id/2018/07/banci-mewabah-di-citereup/, diakses tanggal 2 Juli 2020.
7
https://www.cekaja.com/info/tren-fashion-pria-2020-simpel-namun
tetapmemikat#:~:text=Tren%20fashion%20pria%202020%20yang%20pertama%20adalah%20kemeja%20kerah
%20cuban,musim%20panas%20di%20luar%20negeri.&text=Untuk%20memadukannya%2C%20kamu%20bisa%
20menggunakan,kulit%20dan%20juga%20sepatu%20kulit, diakses tanggal 2 Juli 2020.

144
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

membeli baju mereka di pasar yang berupa Fashion Sebagai Pilihan Ekspresi
pakaian-pakaian bekas perempuan, seperti Dalam mengekspresikan diri, laki-laki androgini
tank-top, legging ketat dengan warna yang memiliki beragam alasan untuk memilih
terang. Bagaimana laki-laki androgini fashion sebagai bentuk ekspresi diri. Adhe (22
mengekspresikan keandroginian mereka tahun), misalnya, beranggapan bahwa fashion
melalui fashion? merupakan salah satu upaya
mengomunikasikan status kelas sosial kepada
Androgini: Ekspresi Gender dan Fashion masyarakat. Adhe menggunakan fashion untuk
Fashion adalah sebuah ekspresi estetika yang mengekspresikan diri agar dipandang orang,
populer pada waktu, masa, tempat tertentu diakui keberadaannya, membentuk imej
dan dalam konteks tertentu, terutama pada dirinya, hingga membentuk identitasnya. Hal
pakaian, sepatu, gaya hidup, aksesoris, riasan ini berkelindan dengan pandangan Chaney
wajah, gaya rambut, dan proporsi tubuh (1996:91), bahwa dengan gaya androgini,
(Lipovetsky 2010:65). Fashion merupakan penampilannya terlihat lebih fashionable dan
bentuk ekspresi diri seseorang dalam menandakan eksistensinya sebagai manusia
berpenampilan (Barnard 2007:39). modern.
Meskipun perilaku, minat dan bakat Fashion juga dianggap sesuatu yang
dapat menjadi aspek yang menunjukkan sangat penting dalam kegiatan sehari-hari.
androginitas seseorang, namun fashion Dengan memperhatikan fashion dalam
merupakan aspek yang paling signifikan yang berpenampilan, secara tidak langsung ini
mengindikasikan androginitas seseorang. menjadi salah satu upaya memengaruhi orang
Temuan penelitian ini menunjukkan lain untuk menilai diri seseorang. Diasumsikan
bahwa laki-laki androgini lebih bahwa semakin baik cara berpenampilan
mengekspresikan penampilannya melalui seseorang, semakin baik pula penilaian orang
fashion. Bahkan banyak di antara mereka lain terhadap pengguna fashion tersebut
mengakui bahwa istilah androgini awalnya (Hendariningrum, 2014:26). Selain itu,
diketahui melalui dunia fashion. Risqi (22 menurut Ikky (20 tahun), fashion merupakan
tahun), misalnya, mengungkapkan bahwa ia media yang paling mudah diidentifikasi oleh
mengetahui istilah androgini ketika ia menjadi seseorang dan melalui fashion mereka dapat
model. Ketika itu Risqi diminta tampil di sebuah menuangkan kreativitas dalam penampilan
fashion show atau acara pagelaran busana mereka yang menimbulkan rasa percaya diri.
dengan konsep androgini yang sebelumnya Hal serupa diungkapkan Adhe (22 tahun),
belum pernah ia dengar. Setelah dijelaskan bahwa fashion dapat membuat orang menjadi
oleh penyelenggara acaranya bahwa fashion lebih kreatif dalam menampilkan diri. Adhe
androgini itu memadukan busana laki-laki dan mulai menyukai fashion androgini—yang
perempuan, Risqi baru menyadari bahwa menggabungkan unsur feminin dan maskulin—
selama ini ia berekspresi androgini dalam saat remaja dan makin berkembang ketika ia
fashion-nya sehari-hari. terjun dalam dunia modelling dan setelah aktif
Pembahasan berikut ini menyangkut menjadi pembawa acara, hingga menjadikan
tentang fashion sebagai pilihan untuk fashion androgini sebagai his daily fashion.
mengekspresikan androginitas seseorang dan Meskipun fashion itu bergender,
bagaimana bentuk fashion, serta jenis fashion namun bagi laki-laki androgini,
yang digunakan untuk mengekspresikan mengekspresikan fashion itu tanpa batas
androginitas. karena fashion adalah sesuatu yang
dikonstruksikan secara sosial (social

145
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

construction), bukan sesuatu yang kodrati dana yang terkumpul dari acara ini akan
(given), sehingga bisa berubah-ubah. Agung diberikan kepada Metropolitan Museum of Art
(20 tahun), misalnya, mengatakan bahwa Costume Institute. Selain penggalangan dana,
fashion androgini tidak terikat dengan satu acara ini juga merayakan pembukaan
gender dan ini membuat penggunanya merasa pameran fashion Metropolitan Museum Art
lebih bebas dalam memilih atribut dalam yang terbaru. Setiap tahunnya, Met Gala
berpenampilan. Menurut Agung, tidak ada diramaikan oleh deretan aktor, aktris, model,
batasan dalam fashion, siapa saja bebas musisi, dan desainer papan atas yang tampil
berpenampilan, pakaian tidak mengenal sesuai dengan tema
gender. Itu menjadi dasarnya memilih fashion pameran fashion tersebut. yang membuat
8
sebagai media untuk mengekspresikan gender. mereka menjadi pusat perhatian.
Pertanyaannya adalah bagaimana bentuk Harry berjalan di karpet merah di
fashion androgini? Metropolitan Museum of Art, New York,
Amerika Serikat (Senin, 6 Mei 2019) bergaya
Bentuk Fashion Androgini androgini dengan mengenakan produk pakaian
Dalam dunia fashion, penampilan androgini Gucci berupa atasan hitam menerawang
dikenal dengan sebutan gaya androgini berhias renda dengan sejumlah assesoris,
(androgynous style) (Pradika, 2019:7). Dalam seperti anting-anting mutiara yang
gaya androgini, laki-laki tidak dibatasi dengan menggantung di sebelah telinga dan memakai
tampilan bergaya maskulin (seperti celana, jas, cat kuku berwarna hitam dan biru serta cincin
bertatto), mereka juga mengenakan busana emas dengan inisial namanya. Namun, Harry
perempuan (seperti sack dress, rok) dan juga menampakkan sisi maskulinnya dengan
berdandan. Salah satu contohnya adalah mengenakan celana high waisted berwarna
penampilan Harry Styles di acara Met Gala. hitam dan sepatu bertumit tinggi berwarna
Met Gala adalah acara penggalangan dana hitam, dan tatto di dada dan lengannya, seperti
tahunan yang diadakan pada hari Senin terlihat pada Gambar 4 dibawah ini.
pertama di bulan Mei sejak tahun 1948, dan

8
https://www.cosmopolitan.co.id/article/read/5/201
9/15830/met-gala-2019-sejarah-tema-dan-tamu-
undangan diakses pada tanggal 30 november 2020

146
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

Gambar 4. Gaya androgini Harry Styles di Met Gala 20199

Sandra Bem (1977:44) menyatakan perawatan di klinik kecantikan. Kebisaaan Rajif


bahwa laki-laki androgini dapat memiliki skor merawat wajah dianggapnya sebagai
yang sama sama tinggi dalam dua karakteristik, aktivitasnya yang bersifat feminin. Walaupun
memiliki porsi yang sama antara karakter demikian tujuannya melakukan perawatan
maskulin dan feminin dalam satu tubuh. wajah bukan untuk terlihat menyerupai
Namun, hasil penelitian ini mengindikasikan perempuan, ia tetap ingin terlihat tampan
bahwa androgini di Kota Makassar memiliki sebagaimana laki-laki maskulin. Rajif juga
karakter maskulin dan feminin dalam diri laki- berpendapat bahwa penggunaan skincare yang
laki androgini dengan porsi yang berbeda, diidentikkan dengan perempuan itu tidak
yakni karakteristik less feminine, more tepat, dan menggunakan skincare yang
masculine dan less masculine, more feminine. dirancang khusus perempuan tidak salah,
semua tergantung jenis kulit masing-masing.
Less Feminine, More Masculine Selain penggunaan skincare, Rajif juga
Laki-laki androgini yang dikategorikan sebagai memanjangkan dan mewarnai rambutnya yang
less feminine, more masculine menunjukkan membuatnya terlihat feminin, tapi tetap
karakteristik maskulin yang dominan. Rajif (23 mempertahankan kumis sebagi simbol
tahun), misalnya, cenderung menggunakan maskulin. Dari segi pakaian Rajif menganggap
produk skincare khusus perempuan dengan dirinya masih terlihat maskulin, ia menyukai
alasan kulitnya yang sensitif dan menganggap sweater dan kemeja dengan motif abstrak
produk skincare khusus laki-laki tidak cocok dengan warna cerah, seperti terlihat pada
dengan kondisi kulitnya yang mudah Gambar 5 berikut ini.
berjerawat. Rajif juga gemar melakukan

9
https://www.bollywoodlife.com/news-gossip/met-gala-2019-harry-styles-earns-admiration-on-social-media-as-
he-rocks-pearls-and-breaks-gender-stereotypes-read-tweets-1406884/,
diakses pada tanggal 23 April 2020.

147
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

Gambar 5. Gaya androgini Rajif10

Begitu pula dengan Adhe (22 tahun) panjang yang dilengkapi dengan tali pendek
yang gemar berdandan sederhana dan untuk dijinjing maupun tali panjang yang bisa
terkesan natural untuk menutupi kekurangan diselempangkan, yang biasanya digunakan
yang ada pada wajahnya, seperti kantung oleh perempuan. Ia juga gemar menggunakan
mata, jerawat dan noda hitam bekas jerawat. assesori, seperti jam tangan dan cincin. Dari
Namun, baginya berdandan bukan untuk segi pakaian, Adhe gemar memadukan busana
terlihat “cantik”, melainkan untuk membuat laki-laki dan perempuan dan lebih
wajahnya, sebagaimana Rajif, terlihat lebih memerhatikan bentuk pakaian tersebut. Salah
bersih dan tampan. Adhe juga menggunakan satu model pakaian yang digemarinya adalah
pelembab bibir agar bibirnya tidak kering. perpaduan antara kimono ikat dan kemeja
Meskipun Adhe berdandan, ia tetap merasa serta celana panjang. Menurutnya, gaya
penampilannya tidak kehilangan sisi berpakaian seperti ini menunjukkan sisi
maskulinnya. Adhe gemar mengenakan satchel maskulin sekaligus feminin (lihat Gambar 6).
bag atau tas yang memiliki bentuk persegi

Gambar 6. Gaya androgini Adhe Caesaryo11

10 https://www.instagram.com/muhammad_rajif/, diakses tanggal 25 Mei 2020.


11 https://www.instagram.com/adhe_caesaryo/), diakses tanggal 14 Februari 2020.

148
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

Rajif (23 tahun) dan Adhe (22 tahun) mereka dibandingkan karakteristik maskulin.
merasa karakteristik maskulin dalam diri Karakteristik feminin ditampilkan dengan
mereka lebih dominan dibandingkan dengan makeup agak tebal, mewarnai rambut, serta
karakter feminine. Ini dapat dilihat dari busana yang menyolok, dan membuat mereka
penampilan mereka yang hampir menyerupai seringkali dikategorikan sebagai bencong,
laki-laki maskulin pada umumnya, seperti banci atau transgender. Padahal mereka
berjalan yang tegak, suara yang berat, dan mempertahankan karakteristik maskulin
pakaian serta assesoris yang maskulin. Sisi mereka yang dapat dilihat dari kumis dan
maskulin dari penampilan Rajif dapat dilihat rambut pendek.
dari kumis, kemeja kotak-kotak, celana jins, Agung (20 tahun), yang bekerja
dan sepatu Adidas for men yang sering ia sebagai makeup artist, gemar berpenampilan
gunakan. Sedangkan karakter feminin Rajif dengan strong makeup (dandanan tebal), ia
hanya ditampilkan melalui perawatan wajah senang berkreasi melalui makeup. Dalam
secara teratur tetapi tidak menggunakan kesehariannya Agung menggunakan lebih
makeup dan rambut yang dipanjangkan dan banyak produk makeup dibanding Adhe,
diwarnai. Sedangkan sisi maskulin Adhe dapat seperti foundation (pengalas bedak), concelear
dilihat juga dari kumis, kemeja hitam, celana (penyamar noda gelap pada wajah), compact
katun hitam, sepatu Vans, Nike, dan Adidas for powder (bedak padat), blush on (perona pipi),
men. Sedangkan sisi femininnya dapat dilihat eyeshadow (perona mata), highlighter (bubuk
dari penggunaan dandanan tipis, kimono ikat, yang memantulkan cahaya) yang memberi
yang dikombinasikan dengan assesoris kesan berkilau pada wajah, serta maskara,
perempuan, seperti satchel bag warna-warni pensil alis, dan lipstick warna natural karena
dan cincin mutiara. Walaupun Adhe yang melalui dandanan ia ingin menampilkan sisi
gemar memadukan busana laki - laki dan feminin dari dirinya. Namun, Agung tetap
perempuan, ia tetap memperhatikan bentuk mempertahankan model rambutnya yang
pakaian tersebut sehingga ketika dipadukan pendek dan kumis tipis untuk menampilkan sisi
tidak terlihat lebih dominan feminin. maskulinnya. Kemudian dari segi pakaian,
Agung gemar menggunakan, turtleneck12, dan
Less Masculine, More Feminine pakaian set (atasan dan bawahan yang sama).
Kategori less masculine, more feminine Agung senang menggunakan tas model clutch,
menunjukkan karakteristik feminin lebih sling bag13, waist bag14 dan sepatu sneakers
dominan daripada karakteristik maskulin. atau sepatu tumit tinggi, dan memakai
Agung (21 tahun), Ikky (21 tahun), DAN Joshua assesoris berupa kalung, jam tangan, dan ikat
(22 tahun) adalah contoh laki-laki androgini pinggang (lihat Gambar 7).
yang lebih menonjolkan karakteristik feminin

12 Baju berkerah tinggi yang menutupi seluruh leher 14 Jenis tas yang bisanya dikenakan di sekitar pinggang

dan dapat dilipat setengahnya sampai setinggi jakun. dan pinggul.


13 Tas berukuran kecil disertai tali panjang untuk

disampirkan pada bahu atau dengan cara disilangkan.

149
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

Gambar 7. Gaya androgini Agung15

Ikky (21 tahun) juga berdandan untuk menunjukkan sisi maskulinnya. Dalam
menunjang penampilannya. Ia senang berpakaian, ia lebih fleksibel, ia senang dengan
bereksperimen dengan highlighter, perona pakaian dan celana bermotif dan polos,
pipi, dan perona mata, ia juga menyukai lipstik berkaos oblong berukuran slim fit maupun
dengan warna cerah agar dirinya tidak terlihat oversized. Sling bag, jam tangan, kalung, dan
pucat. Namun, ia tetap berambut pendek dan cincin adalah assesoris yang menunjang
berkumis, kemudian kerap mengenakan fashion androgininya (lihat Gambar 8).
sepatu Vans khusus laki – laki yang

Gamba 8. Gaya androgini Ikky16

Contoh lainnya adalah Joshua (22 crop-top (baju yang memperlihatkan pinggang,
tahun) yang gemar tampil eksentrik dari kepala pusar, atau perut) dan kaos polos. Untuk
hingga kaki. Untuk dandanan, ia lebih detail bawahan Joshua seringkali mengenakan
dalam penggunaan produk, dari foundation, legging, celana jins, celana kain dan berbagai
concelear, bedak, blush on, highlighter, model celana unik lainnya (lihat Gambar 9).
maskara, pensil alis, dan lipstick untuk Joshua juga senang menggunakan tas (mulai
menunjang penampilannya. Joshua gemar dari tote bag, guilted bag, hingga baguette

15 https://www.instagram.com/carlotcx/, diakses tanggal 14 Maret 2020.


16 https://www.instagram.com/1.kk.y/, diakses tanggal 14 Maret 2020.

150
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

bag). Ia juga lebih fleksibel, ia menggunakan fashionnya yang eksentrik. Sedangkan untuk
sepatu kets dan sepatu bertumit tinggi yang sisi maskulin Joshua memakai hoodie atau jaket
biasa digunakan oleh perempuan. Anting yang memiliki penutup kepala berukuran besar
dengan beragam model termasuk yang yang didesain khusus bagi laki-laki, dan tetap
berbentuk lingkaran besar, kalung, dan mempertahankan rambut pendek dan
kacamata hitam merupakan bagian dari tentunya kumis tipis khas maskulin.

Gambar 9. Gaya Androgini Joshua17

Motif Androgini Mengekspresikan Dirinya hal. Dalam konteks ini terkait dengan motif
Motif merupakan konfigurasi makna yang yang mendasari kenapa laki-laki androgini
menjadi landasan untuk bertindak, oleh karena menunjukkan ekspresi gendernya. Ada
itu, motif menjadi penting dalam setiap sejumlah alasan yang dikemukakan mulai dari
tindakan sebagai peninjau diri (Taufik 2014:76). pengaruh peer group, rasa nyaman, kepuasan
Menurut Alfred Schutz (1970:53), motif dibagi terhadap diri sendiri, dan profesionalitas.
kedalam dua bagian, yaitu motif karena Pengaruh Peer Group
(because-motives) yang merujuk kepada Agen sosialisasi yang pertama adalah keluarga
pengalaman masa lalu yang menjadi alasan dan semakin besar anak mulai bergaul dengan
pelaku dan motif untuk (in order to motive) orang di luar keluarga, yakni dengan orang
yang merupakan tujuan yang ingin dicapai yang yang sebaya dengannya (peer group). Sebagai
meliputi maksud, rencana, harapan, dan minat salah satu agen sosialisasi, peer group berperan
yang diinginkan oleh androgini (Nindito signifikan dalam melembagakan perilaku
2013:14). Kedua motif karena (because- berdasarkan gender.
motives) dan motif untuk (in order to motive)— Botty Boyz adalah sebuah kelompok
ini akan dibahas pada sub-sessi berikut ini. androgini yang terbentuk berdasarkan minat
dan bakat para anggotanya. Awalnya
Motif Karena (Because Motives) kelompok ini dibentuk oleh Agung, Joshua, Ikky
“Motif karena” merupakan alasan yang yang tergabung dalam kelompok
mendasari seseorang untuk melakukan suatu ekstrakulikuler cheerleader sewaktu mereka

17https://www.instagram.com/jojookim/, diakses tanggal 14 Maret 2020.

151
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

masih SMP. Kemudian kesukaan mereka sekolah mereka. Setelah cukup terkenal di
terhadap dance membuat ketiganya bidang dance, Botty Boyz mulai merambah ke
mengambil ekstrakurikuler yang sama setelah dunia fashion (lihat Gambar 10). Peer group di
masuk SMA. Ketika mereka lulus mereka bawah bendera Botty Boys ini berperan
membentuk kelompok dance yang diberi nama signifikan dalam mengekspresikan
Botty Boyz dan merekrut anggota di luar androginitas mereka.

Gambar 10. Botty Boyz18

Begitu pula dengan Adhe (22 tahun), lebih berani untuk berekspresi dengan
misalnya, mulai menekuni bidang modelling memadukan gaya busana khas perempuan dan
ketika masuk SMA, saat itulah ia banyak laki-laki yang menjadi ciri khas laki-laki
bertemu dengan laki-laki yang memerhatikan androgini.
fashionnya (lihat Gambar 11). Sejak itu Adhe

18 https://www.instagram.com/bottyboyz.official/, diakses tanggal 23 April 2020.

152
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

Gambar 11. Adhe dan rekan modelnya19

Studi Hartup dan Stevens (1999:79) Adhe (22 tahun), misalnya,


menegaskan bahwa komunikasi pertemanan menceritakan perjalanannya dalam
antar gender relatif konsisten dan memiliki menemukan jati dirinya. Ia pernah mencoba
teman bergaul adalah suatu hal yang positif menjadi laki-laki seutuhnya, berekspresi
karena teman dapat mendorong rasa percaya maskulin seperti konstruksi sosial laki-laki pada
diri dan menolong dalam mengatasi depresi. umumnya. Namun, ia merasa tidak nyaman,
Dalam konteks androgini, ini mengindikasikan sehingga akhirnya ia mendatangi psikiater
signifikannya pengaruh peer group dalam untuk menanyakan hal tersebut. Menurut
mengekspresikan androginitas dan membuat psikiater tersebut, setiap manusia mempunyai
mereka dapat lebih leluasa dan percaya diri kromosom X dan kromosom Y, yang berbeda
dalam berekspresi. satu sama lain. Hal ini sesuai dengan
pernyataan seorang ahli genetika Jenny
Rasa Nyaman Graves–Penerima Prime Minister’s Prize for
Alasan lain kenapa laki-laki mengekpresikan Science tahun 2017 yaitu jika ada seorang laki-
androgini adalah karena mereka merasa laki bersifat keperempuanan, maka itu
nyaman. Secara psikologis, kenyamanan bukanlah hal yang salah. Laki-laki yang feminin
menurut Kolcaba (2010:58) merupakan suatu adalah karena kromosom X pada laki-laki
kondisi seseorang yang merasa dapat diterima tersebut lebih dominan daripada kromosom Y.
sebagaimana adanya dan dapat Begitu juga dengan perempuan yang bersikap
mengekspresikan dirinya dengan bebas. Laki- kelaki-lakian, kromosom Y pada perempuan
laki androgini merasa tidak nyaman jika tidak lebih dominan dibandingkan kromosom X20.
menjadi diri sendiri dan ketidaknyamanan Sedangkan dari segi penampilan, Adhe (22
itulah yang seringkali sulit dipahami oleh orang tahun) merasa tidak nyaman mengenakan kaus
lain. oblong karena ia kurang percaya diri dengan

19 https://www.instagram.com/adhe_caesaryo/tagged/, diakses tanggal 5 Mei 2020.


20https://almi.or.id/2018/11/10/seorang-ahli-genetika-jelaskan-apa-yang-membuat-anda-menjadi-laki-laki-atau-

perempuan/, diakses tanggal 23 April 2020.

153
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

tubuhnya yang kurus. Oleh karenanya, Adhe dengan laki-laki lain, ia merasa lebih memilih
lebih memilih mengenakan kemeja atau jujur pada dirinya sendiri dan percaya diri
sweater berwarna cerah dan celana model high dengan keberbedaannya dibandingkan
waist dalam berpenampilan. mengikuti konstruksi sosial sebagai laki-laki
Hal serupa juga terjadi pada Abe (24 yang justru membuatnya menjadi orang lain. Ia
tahun) yang merasa nyaman dan percaya diri berprinsip bahwa selama dirinya tidak
saat mengenakan pakaian berwarna cerah melakukan tindakan yang merugikan orang lain
dengan motif floral yang menurutnya lebih dan tidak melanggar hukum, ia akan tetap
feminin ketimbang maskulin. Selain itu, ia juga menjadi dirinya sendiri, menjadi seorang laki-
merasa nyaman dengan cara berjalan yang laki androgini.
gemulai daripada memaksakan cara berjalan
yang tegak dan tegas seperti ekspektasi sosial Profesionalitas
bagi laki-laki dalam berprilaku. Banyak dari laki-laki androgini menggunakan
pakaian yang lebih feminin untuk
Kepuasan Diri profesionalitas. Banyak tawaran yang datang
Kepuasan menjadi diri sendiri didasarkan cara kepada mereka untuk melibatkan mereka
pandang seseorang yang positif mengenai dalam beragam acara. Biasanya mereka
kehidupannya. Rajif (23 tahun), misalnya, diundang untuk menampilkan penampilan unik
beranggapan jika seseorang membentuk yang hanya bisa dilakukan oleh laki-laki
dirinya dengan ekspektasi orang lain, maka ia androgini, misalnya, menjadi Master of
akan selalu bergantung dengan perkataan Ceremony (MC), penari, atau sebagai model
orang lain dan hanya akan menjadi “orang dalam suatu acara pagelaran busana dll.
lain”. Kelompok androgini Botty Boyz, misalnya, yang
Agung (20 tahun) merasa dirinya sudah menekuni bidang dance, pekerjaan tersebut
dewasa dan berhak menentukan identitas mengharuskan anggotanya tampil menarik
dirinya sebagai laki-laki androgini sesuai sesuai konsep dance yang ditentukan oleh
dengan keinginannya, walaupun pilihan penyelenggara (lihat Gambar 12). Salah
tersebut berbeda dengan orang lain. Agung seorang anggotanya bernama Jeje (21 tahun)
merasa puas, pertama, karena ia tidak mengungkapkannya sebagai berikut:
membohongi dirinya; kedua, karena ia menjadi Kalau memang harus meng-
dirinya sendiri. Meskipun demikian, ia tetap cover tarian girlband, ya kita
merasa sebagai seorang laki-laki, yang juga harus total dong. Ada tarian
memiliki sisi feminin. girlband yang gayanya harus
Ami (20 tahun) merasa bahwa meski centil, ada juga gayanya harus
pada awalnya ia dijauhi oleh teman-temannya seksi dan kita harus benar-
karena makin berani mengekspresikan benar bisa mengekspresikan
androginitasnya, namun ia tetap merasa puas itu. Belum lagi kostumnya
telah menjadi dirinya sendiri. Ami pun yang juga harus disesuaikan.
beranggapan bahwa teman baik adalah orang Apalagi di dunia hiburan kita
yang mendukung kebahagiaan temannya. kan dituntut untuk profesional
Joshua (22 tahun) mengekspresikan jadi ya kita harus mampu
pandangannya yang lebih radikal bahwa tidak melakukannya dengan
ada salahnya menjadi berbeda dari orang lain. sempurna.
Meskipun ia menjadi berbeda dibandingkan

154
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

Gambar 12. Botty Boyz di berbagai acara dance21

Hal serupa diungkapan oleh Adhe (21 maka dari itu ia mengenakan gaya androgini
tahun) yang menekuni bidang modelling dan dalam penampilannya, seperti kimono ikat
aktif sebagai master of ceremony (MC). Ia (feminin) yang padukan dengan kemeja hitam
beranggapan bahwa seorang pembawa acara (maskulin), seperti nampak pada Gambar 13
harus lebih menonjol dibanding penontonnya, berikut ini.

Gambar 13. Penampilan Adhe Caesaryo sebagai MC22

21 https://www.instagram.com/bottyboyz.official/, diakses tanggal 14 Mei 2020.


22 https://www.instagram.com/adhe_caesaryo/, diakses tanggal 15 Mei 2020.

155
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

Selain menjadi MC, Adhe juga sisi feminin dan maskulin ditampilkan secara
menekuni bidang modelling. Berprofesi bersamaan.
sebagai model dituntut untuk Darell Ferhostan merupakan model
merepresentasikan sebuah imej sesuai arahan androgini pertama Indonesia. Darell memiliki
fotografer. Di Indonesia, ada beberapa nama tinggi 185 cm dan berat badan 63 kg ditambah
model yang dikenal sebagai laki-laki androgini, dengan kulitnya yang putih, garis wajah yang
baik untuk model foto atau catwalk, seperti lembut, dan rambut hitam panjangnya
Darrel Ferhostan, Jovi Adhiguna, Lie Buntaran, membuat ia terlihat terlalu feminin sebagai
Andreas Lukita, dan Ichsan Rindengan Dalam model pria, tetapi lekuk tubuhnya juga terlalu
dunia modeling, model androgini maskulin bila dikategorikan sebagai model
menggunakan busana perempuan sebagai sisi perempuan. Itulah keunikannya yang
feminin, namun tidak diperkenankan membuat namanya bersinar sebagai Top
menggunakan bra atau tambahan dada sebagai Model tidak hanya ditanah air, tetapi juga
bentuk payudara karena dada datar adalah didunia internasional seperti saat ini. (lihat
simbol maskulinitas yang tetap ditampilkan. Ini Gambar 14). Darell Ferhostan berhasil go
mengindikasikan bahwa model androgini international dengan menjadi model di Prancis,
tetaplah seorang laki-laki secara fisik,23 namun di bawah agensi model Rock Men Models.

Gambar 14. Darell Ferhostan24


Ingin Dipandang Normal
Motif Untuk (In Order To Motive) Androgini adalah bentuk ekspresi gender
Dalam mengekspresikan androginitas, selain seseorang. Laki-laki androgini umumnya
motif karena (because-motives), laki-laki merasa tidak ada yang salah dengan ekspresi
androgini juga memiliki motif untuk (in order to mereka. Namun, sesuatu yang berbeda dan
motive), yang bertujuan untuk mencapai tidak biasa justru akan menimbulkan
sesuatu. Temuan penelitian ini menunjukkan pandangan dan asumsi negatif dari masyarakat
adanya dua tujuan dalam mengekspresikan yang dianggap tidak memahaminya. Keinginan
androginitas, yakni ingin dipandang normal laki-laki androgini adalah bebas berekspresi
dan ingin diterima oleh masyarakat. dan tetap dipandang normal. Hal ini karena
masyarakat umumnya tidak memahami apa

23https://talkseehear.wordpress.com/2015/10/30/d 24http://lensa.id/ini-dia-4-sosok-androgini-indonesia-
alisme-tubuh-model-androgini-antara-karakter- yang-sukses-di-fashion-internasional/35945/, diakses
pribadi-dan-profesi/, diakses tanggal 5 April 2020. tanggal 5 April 2020.

156
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

dan bagaimana sebenarnya mereka yang keberadaan mereka diterima oleh masyarakat.
berpenampilan androgini. Ini dapat dilihat Irvan (21 tahun), misalnya, berharap dapat
orang bertemu dengan seseorang yang berada di lingkungan masyarakat yang
berpenampilan androgini. Mereka melihatnya menyadari keberagaman gender, identitas
dengan rasa heran bahkan mengejek. gender, dan ekspresi gender agar mereka
Hal ini didukung oleh fakta bahwa merasa nyaman secara psikis, dan terutama
Indonesia adalah negara yang mayoritas aman secara sosial dalam mengekspresikan
Muslim, yang umumnya menganggap bahwa gender mereka, yang dalam konteks androgini,
identitas dan ekspresi gender seseorang harus terutama diekspresikan melalui fashion.
selaras dengan jenis kelamin yang Rajif (23 tahun) menganggap bahwa
terkodratkan (given). Joshua (22 tahun) stigma terhadap laki-laki androgini sebagai
membenarkan hal tersebut, bahwa secara seorang banci/bencong disebabkan oleh
agama memang ekspresi gendernya dianggap norma sosial yang mengonstruksikan laki-laki
salah. Namun, jika merujuk pada semboyan dengan penampilan maskulin. Stigma
bangsa Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika semacam ini dikenal dengan istilah toxic
(berbeda-beda, tapi tetap satu), seharusnya masculinity (maskulinitas beracun). Toxic
masyarakat Indonesia lebih toleran terhadap masculinity berawal dari stigma bahwa laki-laki
perbedaan, termasuk terhadap eksistensi tidak dapat mengekspresikan emosi secara
androgini. Setidaknya jika ada yang tidak setuju terbuka dan mereka harus tangguh dan
dengan ekspresi androgininitas seseorang, berpenampilan jantan sepanjang waktu. Hal-
mereka tidak menyakiti secara verbal maupun hal di luar maskulinitas akan membuat mereka
fisik selama laki-laki androgini tidak terlihat “lemah” (Elliott 2019:3).
mengganggu mereka. Pandangan Joshua Upaya untuk dapat diterima secara
menunjukkan ambivalensi. Di satu sisi, ia sosial mulai dilakukan. Misalnya, dalam bentuk
menganggap penampilan androgini sesuatu tantangan di media sosial TikTok dengan tagar
yang salah, di sisi lain, ia menganggap bahwa #EndToxicMasculinity dan slogan “Petition for
berpenampilan androgini adalah hak individu. Indo boys to do this” (petisi untuk anak laki-laki
Agar dapat dianggap normal, laki-laki di Indonesia untuk melakukan ini).
androgini senantiasa berupaya untuk Pembuatnya adalah mereka yang mendukung
membangun citra yang baik dan positif dengan paham bahwa laki-laki tidak harus dipaksakan
cara menjadi pribadi yang ramah dan menjadi maskulin. Tantangan ini viral dengan
menyenangkan, tidak mudah terbawa emosi unggahan dari 4.926 video dan 16 juta
ketika ada yang menghujatnya, tidak penonton pada tanggal 17 Juli 2020 (lihat
melakukan hal-hal yang menyimpang, seperti Gambar 15). Mereka berharap dengan
melakukan kekerasan atau tindakan kriminal berbagai upaya yang dilakukan agar dapat
lainnya dan berprestasi di bidang yang mereka diterima oleh masyarakat paling tidak dapat
tekuni. mengeliminir atau bahkan menghilangkan
stigma terhadap diri mereka yang
Ingin Diterima Masyarakat mengekspresikan gender secara berbeda dari
Laki-laki androgini, sebagaimana makhluk cara mengerekspresikan gender secara
manusia lainnya, juga berkeinginan agar normatif.

157
Less Masculine, More Feminine dan Less Feminine, More Masculine: Laki-laki…

Gambar 15. End Toxic Masculinity Challenge25


Rajif (23) berharap akan ada lebih dikenali karena merupakan perpaduan antara
banyak dukungan seperti itu kepada mereka, karakter maskulin dan feminin.
mereka juga berharap masyarakat lebih Fashion androgini terbagi atas dua, less
memahami tentang gender, identitas gender masculine-more feminine and less feminine-
dan ekspresi gender. Tingkah laku dan sikap more masculine. Jika yang pertama laki-laki
yang ditampakkan, serta assesori yang androgini lebih menonjolkan sisi feminin
digunakan oleh laki-laki androgini adalah dibandingkan sisi maskulin, maka yang kedua
terkait dengan ekspresi gender mereka, dan androgini yang lebih menonjolkan sisi maskulin
tidak berassosiasi dengan orientasi seksual dibandingkan sisi feminin. Apakah seorang laki-
mereka. laki androgini lebih feminin atau lebih
maskulin, tergantung pada penampilan mereka
Kesimpulan dan persepsi mereka terhadap apa yang
Laki-laki androgini bukanlah transgender ditampilkan.
karena mereka tidak ingin menjadi “seperti Motif laki-laki androgini terdiri atas
perempuan” sebagaimana yang diobsesikan “motif karena” (“because-to-motive”) dan
oleh transgender. Di samping itu, laki-laki “motif untuk” (“in-order to motive”). Jika yang
androgini mengklasifikasikan diri mereka lebih pertama mencakup pengaruh peer group, rasa
tinggi daripada transgender, dari segi nyaman, kepuasan diri , dan profesionalisme;
penampilan maupun kelas sosial. maka yang kedua meliputi harapan untuk
Meskipun laki-laki androgini dapat diterima secara sosial dan diterima sebagai
mengekspresikan androginitas mereka melalui orang normal.
perilaku, minat dan bakat, namun fashion
merupakan aspek yang paling signifikan yang Daftar Pustaka
mengindikasikan androginitas seseorang. Laki-
Altilio, M. dan Otis, G. 2011. Oxford textbook of
laki androgini lebih mengekspresikan androgini
palliative social work. Oxford: Oxford
melalui fashion daripada yang lain karena
University Press.
melalui fashion eksistensi mereka mudah

25 https://www.tiktok.com/tag/endtoxicmasculinity?lang=id, diakses tanggal 5 Mei 2020.

158
Jurnal Emik, Volume 3 Nomor 2, Juni 2020

Anggraini, D. 2013. Representasi Identitas YouTube”, Interaksi Online, Maret,


Androgini dalam Majalah Fesyen. 6(2):56-66.
Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Goenawan, F. 2007. “Media, Teknologi Dan
Politik, Universitas Airlangga,
Masyarakat Gender & Website”,
Surabaya.
Scriptura, Juli, 1(2):71-81.
Anindya, A. 2016. ”Gender Fluid dan Identitas
Hartup, W. dan Stevens, N. 1999. “Friendships
Androgini dalam Media
and Adaptation Across the Life
Sosial”, TINGKAP, Oktober, 12(2):107-
Span”, Current directions in
118.
psychological science, Juni, 8(3):76-79.
Aningpasca, A. 2015. “Self Presentation Model
Kolcaba, Katharine, dan Carol. 2006. “Comfort
Androgini dalam Lingkungan
theory: A unifying framework to
Pertemanan”, Jurnal e-
enhance the practice
Komunikasi, Agustus, 3(2):1-15.
environment”. JONA: The Journal of
Arnold, R. 2001. Fashion, desire and anxiety: Nursing Administration, November,
Image and morality in the 20th 36(11):538-544.
century. London: Rutgers University
Nahata, L. 2017. “Low Fertility Preservation
Press.
Utilization Among Transgender
Barnard, M. 2010. Fashion statements: Youth”, Journal of Adolescent
Communication and culture. New York: Health, Juli, 61(1):40-44.
Palgrave Macmillan.
Parent, Teresa, dan Aaron. 2019. “Social Media
Budiantoro, H. 2016. Fashion Androgini dalam Behavior, Toxic Masculinity, and
Pendekatan Fotografi Editorial di Kota Depression”, Psychology of Men &
Bandung. Skripsi, Fakultas Seni dan Masculinities, Juli, 20(3):277.
Sastra, Universitas Pasundan,
Perkasa, Syahdad, Ayu, dan Nyoman.
Bandung.
2017.”Analisis Penggunaan Fashion
Chandra, C. 2018. “Konsep Diri dan Pola Androgini Sebagai Media Komunikasi
Komunikasi Antar Pribadi Seorang di Kota Denpasar”, E-Jurnal Medium,
Androgini di Dalam Masyarakat”, E- September, 1(1):1-20.
Journal Koneksi, Oktober, 1(1): 41-45.
Pradika, Gabrielle, Ido, dan Fanny. 2019. “Star
Dean, M. 2017. “Extending the legacy of Sandra Studies terhadap Kontruksi Image
Bem: Psychological Androgyny as a Androgynous YouTuber Jovi Adhiguna
Touchstone Conceptual Advance for Hunter”, Scriptura, Juli, 9(1):35-42.
the Study of Gender in Psychological
Schutz, A. 1970. Alfred Schutz on
Science”, Sex Roles, Desember,
phenomenology and social relations.
76(11):643-654.
United States: Central Intelligence
Fhebrianty, N. dan Oktavianti, R. 2019. Agency.
“Representasi Identitas Androgini di
Sitanggang, A. 2020. “Androgini: Popularitas
Media Sosial”, E-
dan Eksistensi Bagi Remaja di Era
Journal Koneksi, Maret, 3(1):274-281.
Digital”. Jurnal Spektrum
Funay, C. M. 2018. “Representasi Androgini Komunikasi, Juni, 8(1):30-44.
Jovi Adhiguna di Video Blog

159

You might also like