You are on page 1of 19

HUKUM PERSEROAN TERBATAS DAN PERKEMBANGANNYA DI

INDONESIA
By : M. Teguh Pangestu dan Nurul Aulia

Abstract
Some of the existing issues examined in this study include: how is the development
of a Limited Liability Company(hereinafter referred to as “PT”) in Indonesia after
the enactment of Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Company? This study
uses normative research. How to obtain the data used in this study the use of
secondary data collection techniques. The technique of collecting secondary data
obtained from the study of literature. The analysis used in this study is qualitative
analysis, the data obtained will be described in the form of information and
explanations, will now be studied by experts, legal theories that are relevant, and
the arguments of the own author. The results showed that PT was first set out in
Article 36 through Article 56 Indonesian Commercial Code(Hereinafter referred to
as “KUHD”). In addition, PT is regulated in Article 1233 to Article 1356 and
Article 1618 to Article 1652 of the Indonesian Civil Code(Hereinafter referred to
as “Kuhperdata”). New Orde, Indonesian Government issued Law Number 1 of
1995 on PT which became the lex specialis under Indonesian legal framework over
KUHPerdata and KUHD. In the Era of Reform, Indonesian Government issued
Law Number 40 of 2007 regarding on Indonesian Limited Liability Company Law.
New things are regulated in the Law as follows: Social Responsibility and
Environment (TJSL) which is an application of the concept of Corporate Social
Responsibility (CSR), changes in the company's capital, the affirmation of the board
of company’s responsibillity and registration of the company's own use of
Information technololgy (IT) therefore that the company registration can be
performed online.
Keywords : PT, KUHD, Indonesian Civil Code

A. Latar Belakang
Di Indonesia, sebelum Agustus Tahun 1995 tentang Perseroan
2007, secara historis pengaturan Terbatas. Terakhir, sejak 16 Agustus
hukum perseroan pertamakali diatur 2007 Perseroan Terbatas. Terakhir,
dalam Pasal 36 sampai dengan Pasal sejak 16 Agustus 2007 berlaku
56 Kitab Undang-Undang Hukum Undang-Undang-Undang Nomor 40
Dagang (KUHD) yang berasal dari Tahun 2007 tentang Perseroan
Wetboek van Koophandel. Terbatas.
Selanjutnya sejak 1995 Indonesia
memiliki Undang-Undang Nomor 1

21
Setiap perubahan dan telah menjadi baku di dalam
penggantian undang-undang tersebut masyarakat dan di dalam berbagai
selalu membawa perubahan sesuai peraturan perundang-undangan,
dengan kepentingan dan kebutuhan misalnya Undang-Undang Nomor
pada zamannya. Undang-Undang 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun Terbatas (selanjutnya disingkat
2007 tentang Perseroan Terbatas1 dengan UU PT) dan Undang-
membawa semangat baru dan norma Undang Nomor 8 Tahun 1995
baru. Seperti, mengenai perlunya tentang Pasar Modal (selanjutnya
kepedulian sosial perseroan tidak disingkat dengan UU PM).3
hanya kepada pemegang saham
(shareholder), namun juga pemangku Perseroan Terbatas terdiri dari
kepentingan (stake holder) yang lebih dua kata, yaitu Perseroan dan
luas lagi, sehingga memunculkan Terbatas. Perseroan merujuk pada
adanya regulasi terkait tanggung modal PT yang terdiri dari sero-
jawab sosial dan lingkungan sero atau saham-saham.
(Corporate Social Responsibility) Sedangkan kata Terbatas merujuk
Perseroan Terbatas. kepada tanggung jawab
pemegang saham yang luasnya
Latar belakang diatas hanya terbatas pada nilai nominal
memunculkan sebuah rumusan saham yang dimilikinya.4
masalah, yakni:
Dasar pemikiran bahwa
1. Bagaimana perkembangan modal PT itu terdiri atas sero-sero
Perseroan Terbatas di Indonesia atau saham-saham dapat kita lihat
setelah berlakunya Undang- di dalam ketentuan Pasal 1 angka
Undang Nomor 40 Tahun 2007 1 UU PT, yaitu:
tentang Perseroan Terbatas?
“Perseroan Terbatas, yang
selanjutnya disebut perseroan,
adalah badan hukum yang
B. Pembahasan merupakan persekutuan
1. Istilah Perseroan Terbatas modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan
Istilah Perseroan Terbatas
kegiatan usaha dengan modal
(PT) yang digunakan dewasa ini,
dasar yang seluruhnya terbagi
dulunya dikenal dengan istilah
dalam saham dan memenuhi
(Naamloze Vennootschap,
persyaratan yang ditetapkan
disingkat NV).2 Istilah tersebut
dalam undang-undang ini

1 3
Sebelumnya Undang-Undang Nomor 1 Undang-Undang ini menggantikan Undang-
Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang
2
Rudhi Prasetya, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas.
4
Perseroan Terbatas Disertai Dengan Ulasan H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok
Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1995, Hukum Dagang Indonesia, dikutip dari
dikutip dari Ridwan Khairandy, Pokok- Ridwan Khairandy, Perseroan Terbatas
Pokok Hukum Dagang Indonesia, Ctk. Doktrin, Peraturan Peraturan Perundang-
Kedua, FH UII Press, Yogyakarta, 2014, hlm. Undangan, dan Yurisprudensi Edisi Revisi,
63. Ctk. Kedua, Total Media, Yogyakarta, 2009,
hlm. 1.

22
serta peraturan bertanggung jawab secara pribadi
pelaksanaannya.” terhadap kerugian yang diderita
Perseroan, kecuali hanya sebatas
Penunjukkan terbatas modal yang disetor. Artinya
tanggung jawab pemegang saham pemegang saham (shareholders)
(shareholders) tersebut dapat hanya bertanggung jawab sebesar
dilihat di dalam Pasal 3 ayat (1) modal yang disetor. Misal,
UU PT yang menyatakan: shareholders menyetorkan modal
“Pemegang saham Perseroan sebesar Rp. 500.000.000 (lima
tidak bertanggung jawab ratus juta rupiah) ke Persero.
secara pribadi atas perikatan Dikemudian hari, Persero
yang dibuat atas nama mengalami kerugian sebesar Rp.
Perseroan dan tidak 1.000.000.000 (satu miliar
bertanggung jawab atas rupiah), maka shareholders hanya
kerugian Perseroan melebihi bertanggung jawab sebesar modal
saham yang dimilki.” yang disetor ke dalam Persero
yaitu Rp. 500.000.000 (lima ratus
Buku 2 Titel 4 Artikel 64 ayat juta rupiah). Segala hutang
(1) NBW mendefinisikan NV perseroan tidak dapat dibebankan
sebagai: kepada harta kekayaan pribadi
“Een rechtsperson met een in para pemegang saham, melainkan
overdraagbare aandelen hanya sebatas modal saham yang
verdeelt maatschappelijk disetorkan pada perseroan,
5
kapitaal. Een aandelhouder is kecuali dalam hal:
niet persoonlijk aansprakelijk 1. Persyaratan PT sebagai badan
voor hetgeen in naam de hukum belum terpenuhi;
vennotschap wordt verricht en 2. Pemegang saham baik secara
is niet gehouden boven het langsung maupun tidak
bedrag dap op zijn aandeel langsung dengan itikad buruk
behoort te wonden gestort in memanfaatkan PT untuk
de verliezen van de kepentingan pribadi;
vennotsvhap bij te dragen. 3. Pemegang saham terlibat
Ten minste een aandeel wordt perbuatan melawan hukum
gehouden door een ander dan yang dilakukan PT;
een anders voor rekening van 4. Pemegang saham secara
de vennootschap of een van melawan hukum
haar dochtermaatchappiken.” menggunakan kekayaan PT
yang mengakibatkan
NV dimaknai sebagai badan
kekayaan PT menjadi tidak
hukum yang didirikan dengan
cukup untuk melunasi hutang
penyerahan saham yang terbagi
PT.
dalam modal dasar di mana
pemegang saham tidak

5
Lihat Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas

23
Bila berkaca di Prancis, istilah Sedangkan di Indonesia
yang digunakan ialah Society sendiri, menurut Rudhi Prasetya,
Anoynyme. Hukum Prancis lebih istilah PT yang digunakan
menekankan keterikatan badan itu Indonesia sebenarnya
dengan orang-orangnya.6 mengawinkan atau
menggabungkan antara istilah
Di dalam hukum Inggris PT yang digunakan hukum Inggris
dikenal istilah Limited Company. dan hukum Jerman. Di satu pihak
Company bermakna sebagai menekankan segi sero atau
lembaga usaha yang sahamnya, namun di sisi lain juga
diselenggarakan tidak seorang menekankan segi tanggung
diri, namun terdiri dari beberapa jawabnya ayng terbatas.10
orang yang tergabung dalam satu
badan. Limited menunjukkan Definisi PT dapat ditemukan
terbatasnya tanggung jawab di dalam Pasal 1 angka 1 UU PT.
pemegang saham, artinya Pasal ini menyebutkan bahwa:
tanggung jawabnya tidak lebih
dari dan semata-mata dengan “Perseroan Terbatas, yang
harta kekayaan yang terhimpun selanjutnya disebut Perseroan,
dalam badan tersebut. Dengan adalah badan hukum yang
kata lain, hukum Inggris lebih merupakan persekutuan
menampilkan segi tanggung modal, didirikan berdasarkan
jawabnya.7 Pada dasarnya perjanjian, melakukan
pemegang saham tidak dapat kegiatan usaha dengan modal
dimintakan tanggung jawab dasar yang seluruhnya terbagi
melebihi jumlah nominal saham dalam saham dan memenuhi
yang ia setor ke dalam Persero.8 persyaratan yang ditetapkan
dalam undang-undang ini
Di dalam hukum Jerman, PT serta peraturan
dikenal dengan istilah Aktien pelaksanaannya.”
Gesellschaft. Aktien adalah
saham. Gesellschaft adalah Dari definisi di atas, badan
himpunan. Berarti hukum Jerman hukum dapat disebut PT jika
lebih menekankan segi saham memenuhi unsur-unsur di bawah
yang merupakan ciri bentuk usaha ini:
ini.9 1. PT adalah badan hukum;
2. PT adalah persekutuan modal;

6
Rudi Prasetya, Op. Cit, dikutip dari Ridwan Dagang Indonesia, Ctk. Kedua, FH UII
Khairandy, Pokok-Pokok Hukum Dagang Press, Yogyakarta, 2014, hlm. 65.
9
Indonesia, Ctk. Kedua, FH UII Press, Norbert Horn, et.al, ed, German Private and
Yogyakarta, 2014, hlm. 64. Commercial Law: An Introduction, dikutip
7
Ibid, dikutip dari Ridwan Khairandy, dari Ridwan Khairandy, Pokok-Pokok
Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia, Hukum Dagang Indonesia, Ctk. Kedua, FH
Ctk. Kedua, FH UII Press, Yogyakarta, 2014, UII Press, Yogyakarta, 2014, hlm. 65.
10
hlm. 65. Rudhi Prasetya, Loc. Cit, dikutip dari
8
Walter Woon, Company Law, dikutip dari Ridwan Khairandy, Pokok-Pokok Hukum
Ridwan Khairandy, Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia, Ctk. Kedua, FH UII
Press, Yogyakarta, 2014, hlm. 65.

24
3. Didirikan berdasarkan 2. Hukum adat masing-masing
perjanjian; golongan sangat tidak jelas;
4. Melakukan kegiatan usaha; dan
dan 3. Dalam kehidupan berbisnis
5. Modalnya terdiri dari saham- sering terjadi interaksi bisnis
saham atau sero-sero. tanpa melihat golongan
penduduk, sehingga
2. Sejarah dan Perkembangan menimbulkan hukum antar
Dasar Hukum PT di golongan yang tentu saja
Indonesia dirasa rumit bagi golongan
bisnis.
Pada masa penjajahan
Belanda dikenal VOC yang Oleh karena permasalahan
merupakan perusahaan dagang tersebut, maka dirancang suatu
sebagai perseroan dalam bentuk pranata hukum yang disebut
primitif di Indonesia. Lamanya dengan “penundukan diri”
VOC memonopoli perdagangan dimana satu golongan penduduk
di Indonesia menunjukkan bahwa tunduk pada hukum dari golongan
VOC sebagai sebuah perusahaan penduduk lain. Atas hal tersebut
memiliki sendi-sendi bisnis dan kemudian menjadi bebas untuk
korporat. mendirikan perseroan terbatas
Pada masa pemerintahan yang dahulu disebut dengan
Hindia Belanda, KUHD semula “Naamloze Vennotschap” atau
diberlakukan bagi golongan NV (persekutuan tanpa nama).
Eropa saja, sedangkan bagi Hal inilah yang menjadi cikal
penduduk asli dan penduduk bakal lahirnya perseroan terbatas
timur asing diberlakukan hukum di Indonesia. Belanda yang waktu
adat masing-masing. Akan tetapi itu menjajah Indonesia
dalam perkembangan selanjutnya, menerapkan KUHD berdasarkan
KUHD diberlakukan bagi azas konkordansi.12
golongan timur asing Cina, PT pertama kali diatur dalam
sedangkan untuk golongan timur Pasal 36 sampai dengan Pasal 56
asing lainnya seperti Arab dan KUHD yang berlaku di Indonesia
India diberlakukan hukum sejak tahun 1848 dan aturan
adatnya masing-masing. Namun, tersebut sekaligus membuktikan
khusus untuk hukum yang bahwa bentuk perseroan terbatas
berkaitan dengan bisnis, timbul sudah lama dikenal di Indonesia.
kesulitan jika hukum adat masing- Pengaturan lain juga terdapat
masing yang diterapkan, hal ini pada Pasal 1233 sampai dengan
disebabkan:11 Pasal 1356 dan Pasal 1618 sampai
1. Hukum adat masing-masing
golongan sangat beragam;

11 12
Munir Fuady, Perseroan Terbatas Mulhadi, Hukum Perusahaan, Ghalia
Paradigma Baru, PT. Citra Aditya Bakti, Indonesia, Bogor, 2010, hal. 11.
Bandung, 2003, hal. 37.

25
dengan Pasal 1652 Pada era reformasi kemudian
13
KUHPerdata. disahkan Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Pada masa orde baru,
Terbatas (selanjutnya disebut
kemudian diterbitkan Undang-
Undang-Undang Perseroan
Undang Nomor 1 Tahun 1995
Terbatas). Hal-hal baru yang
Tentang Perseroan Terbatas, yang
diatur dalam Undang-Undang ini
menjadi lex specialis dari
antara lain: Tanggung Jawab
pengaturan perseroan dalam
Sosial dan Lingkungan (TJSL)
KUHD dan KUHPerdata.
yang merupakan penerapan
Konsekuensinya, Pasal 36 sampai
konsep Corporate Social
dengan Pasal 56 KUHD yang
Responsibility (CSR), perubahan
menjadi dasar hukum NV tidak
modal perseroan, penegasan
lagi menjadi dasar hukum PT
tentang tanggung jawab pengurus
(sebenarnya NV tidak selalu sama
perseroan dan pendaftaran
dengan PT). Meskipun demikian,
perseroan yang sudah
bagi PT yang telah disahkan
memanfaatkan teknologi
sebelum berlakunya undang-
informasi (IT) sehingga
undang ini, sepanjang tidak
pendaftaran perseroan sudah
bertentangan dengan anggaran
dapat dilakukan secara online.
dasarnya, dapat tetap berlaku.
Lahirnya Undang-Undang Nomor
Sementara itu, perusahaan yang
40 Tahun 2007 ini sekaligus
telah didirikan dan disahkan
mencabut Undang-Undang
(menurut KUHD) harus
Nomor 1 Tahun 1995 Tentang
menyesuaikan diri dalam 2 tahun
Perseroan Terbatas.
sejak tanggal berlakunya undang-
undang ini. Selain itu, Ordonansi Aktifitas usaha yang
MAI (Maskapai Andil Indonesia) berbentuk Perseroan Terbatas
1939 juga tidak berlaku lagi, (PT) berkembang sangat cepat,
perusahaan tersebut harus seperti Penggabungan dan
menyesuaikan diri dalam waktu 3 Peleburan PT, pengambilalihan
tahun.14 Walaupun diundangkan dan Pemisahan PT, kemudian
pada 7 Maret 1995, Undang- Pembubaran dan likuidasi PT.
Undang Nomor 1 Tahun 1995 ini Aktifitas-aktifitas Perseroan
baru berlaku satu tahun Terbatas (PT) tersebut tidak diatur
kemudian, yaitu pada 7 Maret dalam undang-undang yang lama
1996. Undang-Undang Nomor 1 yaitu KUHD ataupun dalam
Tahun 1995 ini juga KUHPer, sedangkan aktifitas-
memperkenalkan bentuk-bentuk aktifitas tersebut sering
perseroan seperti BUMN dan dipraktekkan sehari-hari. Oleh
BUMD yang sebagian atau karena itu pengaturan yang
seluruh sahamnya dimiliki oleh berkenaan dengan aktifitas
pemerintah. Perseroan Terbatas (PT) tersebut
sangat penting demi kelancaran

13 14
M. Udin Silalahi, Badan Hukum Abdul R. Saliman, Hermansyah, Ahmad
Organisasi Perusahaan, IBLAM, Jakarta, Jalis, op. cit. hal 98.
2005, hal. 7

26
aktifitas perusahaan yang Jiwa”. Khusus bagi Perseroan
berbentuk Perseroan Terbatas Terbuka, di belakang nama
(PT). karena apabila pengaturan Perseroan harus ditambahkan kata
tentang praktek-praktek “Tbk”, misalnya “PT Mantap
Perseroan Terbatas (PT) tidak Jiwa Tbk”.
diatur secara jelas akan
menimbulkan masalah terhadap Pemakaian nama perusahaan
iklim usaha di Indonesia, seperti tersebut harus diajukan kepada
yang sering terjadi terhadap Menteri Hukum dan Asasi
penggabungan, peleburan Manusia (dalam hal ini melalui
perusahaan Perseroan Terbatas Direktur Perdata Direktorat
(PT), dan pengambilalihan Jenderal Hukum dan Perundang-
(likuidasi). Undangan16 Departemen Hukum
dan Hak Asasi Manusia) untuk
mendapatkan persetujuan.17
3. Nama Perseroan Terbatas Di dalam PP No. 26 Tahun
1998 telah menentukan suatu
Penggunaan nama PT diatur permohonan nama Perseroan
dalam Peraturan Pemerintah ditolak atau tidak diterima apabila
Nomor 26 Tahun 1998 tentang nama tersebut:18
Pemakaian Nama Perseroan
Terbatas. Nama PT itu sendiri 1. Telah dipakai secara sah oleh
menurut Pasal 1 ayat (1) PP No. Perseroan lain atau mirip19
26 Tahun 1998 adalah nama diri dengan nama Perseroan lain;
PT yang bersangkutan. 2. Bertentangan dengan
ketertiban umum dan atau
Pasal 2 PP No. 26 Tahun 1998 kesusilaan.
menyatakan bahwa perkataan
Perseroan Terbatas atau disingkat 4. Pendirian Perseroan
“PT” hanya dapat dipergunakan Terbatas
oleh badan usaha yang didirikan
sesuai dengan ketentuan Undang- Setiap aktivitas pelaku
Undang Nomor 1 Tahun 1995.15 ekonomi tidak boleh
Perkataan “PT” tersebut melanggar atau bertentangan
diletakkan di depan nama Persero. dengan prosedur dan syarat
Misal, nama Persero adalah yang harus dipenuhi sesuai
“Mantap Jiwa”, maka penyebutan peraturan yang berlaku, baik
lengkapnya adalah “PT Mantap pada tingkat pusat maupun

15 19
Sekarang Undang-Undang Nomor 40 Penjelasan Pasal 5 ayat (1) Peraturan
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998 tentang
16
Sekarang Direktorat Jenderal Administrasi Pemakaian Nama Perseroan Terbatas
Hukum Umum. menjelaskan bahwa pengertian mirip adalah
17
Lihat Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah kemiripan dalam tulisan, arti atau cara
Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pemakaian pengucapan misalnya PT BHAYANGKARA
Nama Perseroan Terbatas. dengan PT BAYANGKARA, PT
18
Lihat Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah SEMPURNA dengan PT SAMPOERNA, PT
Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pemakaian BUMI PERTIWI dengan PT BUMI
Nama Perseroan Terbatas. PRATIWI.

27
daerah dalam hal syarat berstatus badan hukum atau
formal maupun persyaratan yang legalitas institusionalnya
materiil. Legalitas yang harus belum terpenuhi.
dipenuhi tersebut minimal
terdiri atas dua legalitas Konsekuensi dianutnya
utama, yaitu legalitas pengertian PT adalah badan
institusional dan legalitas hukum (rechtspersoon) yang
operasional.20 didirikan berdasarkan
perjanjian, maka Pasal 7 ayat
Begitu juga dengan PT (1) UU PT mensyaratkan
sebagai salah satu pelaku bahwa PT harus didirikan oleh
ekonomi, harus memenuhi dua orang atau lebih. Orang
legalitas institusional dan yang dimaksud adalah dalam
legalitas operasional. arti orang pribadi (persoon,
Legalitas institusional person) atau badan hukum
terpenuhi apabila semua (rechtspersoon).
persyaratan dan prosedur
pendirian usaha sudah Pada saat Perseroan
dipenuhi, dan diikuti didirikan, setiap pendiri wajib
perolehan atau pengesahan mengambil bagian saham.22
atau izin dari Kementerian Namun ketentuan ini menurut
Hukum dan HAM. Sementara Pasal 7 ayat (3) UU PT tidak
itu yang berhubungan dengan berlaku dalam hal Peleburan.
pendaftaran dan perizinan lain Bagaimana bila setelah
merupakan rangkaian Perseroan memperoleh status
legalitas operasional. Pelaku badan hukum, pemegang
usaha dan badan usaha yang saham menjadi kurang dari
telah memperoleh legalitas dua orang? Maka, dalam
institusional sajalah yang jangka waktu paling lama 6
dapat memperoleh legalitas (enam) bulan terhitung sejak
operasional.21 Perizinan keadaan tersebut pemegang
terkait legalitas operasional saham wajib mengalihkan
tersebut biasanya berkaitan sebagian sahamnya kepada
erat dengan bidang usaha PT, pihak lain atau Perseroan
misalnya izin pengelolaan mengeluarkan saham baru
hutan atau hak guna usaha kepada orang lain.
bagi PT yang bergerak di
bidang agribisnis atau Bagaimana jika setelah 6
perkebunan kelapa sawit. (enam) bulan pemegang
Tentu saja izin pengelolaan saham tetap satu? Maka
hutan atau hak guna usaha menurut Pasal 7 ayat (6) UU
tersebut tidak dapat diberikan PT, pemegang saham
kepada PT yang belum bertanggung jawab secara

20 22
Sri Redjeki Hartono, Hukum Ekonomi Lihat Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang
Indonesia, Bayumedia, Malang, 2007, hlm Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
126. Terbatas.
21
Ibid.

28
pribadi atsa segala perikatan 4. Besarnya jumlah modal
dan kerugian Persero. dasar, modal ditempatkan,
Kemudian atas permohonan dan modal disetor;
yang berkepentingan, 5. Jumlah saham, klasifikasi
pengadilan negeri dapat saham apabila ada berikut
membubarkan Persero jumlah saham untuk tiap
tersebut. klasifikasi, hak-hak yang
melekat pada setiap
PT harus didirikan oleh saham, dan nilai nominal
minimal dua orang, karena PT setiap saham;
selalu diawali dari adanya 6. Nama jabatan dan jumlah
perjanjian. Orang dalam hal anggota direksi dan dewan
ini tidak selalu berarti orang komisaris;
perorangan, melainkan dapat 7. Penetapan tempat dan tata
juga merupakan badan cara penyelenggaraan
hukum. Sehingga RUPS;
dimungkinkan dua PT 8. Tata cara pengangkatan,
melakukan perjanjian untuk penggantian,
membentuk PT baru. pemberitahuan anggota
Perjanjian tersebut harus direksi dan dewan
dibuat dengan akta notaris dan komisaris;
dalam bahasa Indonesia. 9. Tata cara penggunaan laba
Dalam perjanjian atau akta dan pembagian dividen.
pendirian PT tersebut dimuat
Anggaran Dasar PT dan Apabila permohonan
keterangan lain.23 dikabulkan, Menteri Hukum
dan HAM memberikan
Langkah selanjutnya
pengesahan berdirinya PT,
adalah melakukan
maka PT sudah memiliki
pendaftaran atau permohonan
status sebagai badan hukum.
kepada (Menkumham) dalam
Langkah selanjutnya adalah
jangka waktu paling lama 60
pengumuman dalam
(enam puluh) hari sejak
Tambahan Berita Negara
ditandatanganinya akta
Republik Indonesia yang
pendirian. Menkumham akan
dilakukan oleh Menteri
memeriksa antara lain:24
Hukum dan HAM dalam
1. Nama dan tempat jangka waktu paling lambat
kedudukan Persero; 14 hari sejak tanggal
2. Maksud dan tujuan serta diterbitkannya keputusan
kegiatan usaha Perseroan; Menteri Hukum dan HAM
3. Jangka waktu berdirinya tentang pengesahan PT.
Persero; Setelah pengumuman ini,
maka legalitas institusional
PT telah terpenuhi dan PT
23 24
Lihat Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Lihat Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Terbatas.

29
resmi berdiri sebagai badan perusahaan atau
hukum. menanamkan modalnya di
Indonesia.
Lantas, muncul 2. Melindungi perusahaan
pertanyaan di benak kita. yang dijalankan secara
Bagaimana jika calon pendiri jujur dan terbukti dari
Persero melakukan perbuatan kemungkinan kerugian
hukum atas nama Persero akibat praktik usaha yang
yang belum memperoleh tidak jujur, seperti
status badan hukum? Maka persaingan curang dan
Pasal 14 ayat (2) UU PT penyelundupan. Dengan
menentukan bahwa yang kewajiban pendaftaran
bersangkutan bertanggung dapat dicegah atau
jawab atas perbuatan hukum dihindari timbulnya
tersebut dan tidak mengikat perusahaan dan badan
Perseroan. usaha yang tidak
Legalitas operasional bertanggung jawab serta
kegiatan ekonomi berawal dapat merugikan
dari kententuan Undang- perusahaan yang tidak
Undang Nomor 3 Tahun 1982 jujur.
Tentang Wajib Daftar 3. Melindungi masyarakat
Perusahaan. Tujuan dari atau konsumen dari
dibentuknya undang-undang kemungkinan akibat
tersebut antara lain:25 perbuatan yang tidak jujur
atau insolvable suatu
1. Menjamin kepastian perusahaan. Dengan
berusaha. Dengan adanya kewajiban pendaftaran
mekanisme pendaftaran perusahaan dapat
perusahaan, tentu diketahui keadaan
pemerintah akan lebih perusahaan melalui daftar
mudah dalam melakukan perusahaan pada kantor
pembinaan, pengarahan, pendaftaran perusahaan.
pengawasan, dan Daftar perusahaan bersifat
menciptakan iklim dunia terbuka untuk semua
usaha yang sehat, pihak.
sehingga akan mampu 4. Mengetahui
memberikan jeminan perkembangan dunia
kepastian berusaha usaha dan perusahaan
kepada para pelaku usaha. yang didirikan, beroperasi
Jaminan kepastian serta berkedudukan di
berusaha ini penting Indonesia melalui daftar
karena akan menjadi salah perusahaan pada kantor
satu tolok ukur para pendaftaran.
investor untuk mendirikan
25
Tujuan sebagaimana dituangkan dalam Indonesia, Bayumedia, Malang, 2007, hlm
angka 2 sampai dengan angka 4 dikutip dari 127.
Sri Redjeki Hartono, Hukum Ekonomi

30
sebagaimana dimaksud
5. Modal Perseroan pada ayat (1).27
Terbatas Sebagai
a. Macam-Macam perbandingan, menurut
Modal Perseroan “the European
Terbatas Community Second
Di Indonesia, Directive” ditetapkan
berdasarkan UU PT modal bahwa modal minimum
Perseroan dapat dibagi perseroan publik yang
menjadi 3 (tiga) macam, terdaftar di masyarakat
yakni: Eropa adalah 25.000 Ecu.
Sedangkan Pasal 118
1) Modal Dasar;
Companies Act 1985
2) Modal yang
menetapkan sedikitnya
Ditempatkan;
£50.000 tidak harus
3) Modal yang Disetor.
disetor penuh, tetapi
menurut Pasal 101
1) Modal Dasar
Companies Act 1985
Modal dasar untuk perseroan publik
(maatschappelijk kapitaal paling sedikit ¼ dari nilai
atau authorized capital nominal saham-saham.28
atau nominal capital)
yaitu jumlah modal yang
disebutkan dalam 2) Modal yang
Anggaran Dasar (AD) Ditempatkan
PT.26 Pasal 32 ayat (1) UU Modal yang
PT menyebutkan, modal ditempatkan (subscribed
dasar minimal Rp. capital/issued capital)
50.000.000 (lima puluh adalah modal yang yang
juta rupiah). Namun, telah disanggupi oleh para
kegiatan usaha tertentu pendiri ataupun pemegang
dapat menentukan jumlah saham untuk dibayarkan
minimum modal Persero atau disetorkan ke dalam
yang lebih besar daripada kas Persero.29 Modal yang
ketentuan modal dasar ditempatkan paling sedikit
25% (dua puluh lima

26 28
Farida Hasyim, Hukum Dagang, Ctk. I.G. Rai Widjaja, Hukum Perusahaan
Pertama, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hlm. Perseroan Terbatas: Khusus Pemahaman
152. Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995,
27
Lihat Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang dikutip dari Rachmadi Usman, Edisi
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Pertama, Ctk. Pertama, PT Alumni, Bandung,
Terbatas. Lihat pula Penjelasan Pasal 32 ayat 2004, hlm. 83.
29
(2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Agus Sardjono, Yetty Komalasari Dewi,
tentang Perseroan Terbatas yang menjelaskan Rosewitha Irawaty, Togi Pangaribuan,
bahwa yang dimaksud dengan “kegiatan Pengantar Hukum Dagang, Ctk. Kedua, PT
usaha tertentu”, antara lain usaha perbankan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm.
asuransi, atau freight forwarding. 83.

31
persen) dari modal dasar maksimum modal dasar
Persero, dimana modal ini yang disebut dalam AD.
harus ditempatkan dan Modal yang ditempatkan
disetor penuh.30 yang harus disetorkan
sekurang-kurangnya
berjumlah 25% dari nilai
3) Modal yang Disetor minimal € 45,000.33
Modal yang disetor Bagaimana caranya
(gestort kapitaal atau paid ketika Persero
up capital) adalah modal memerlukan tambahan
perseroan yang berupa dana untuk kepentingan
sejumlah uang tunai atau perluasan usaha
bentuk lainnya yang (ekspansi)? Untuk
diserahkan pada pendiri menjawab persoalan
kepada kas perseroan pada tersebut, maka ada dua
saat perseroan didirikan.31 jawaban. Pertama,
Hal ini merupakan Persero dapat menambah
proporsi nominal saham dana equitas dengan
yang benar-benar dibayar meminta para pemegang
pemegang saham.32 saham untuk menambah
Di Belanda, modal penyetoran modal
dasar yang dicantumkan terhadap modal yang
dalam AD minimal ditempatkan atau dengan
sebesar € 45,000. Pada penyetoran saham sampai
saat pendirian PT, modal dengan batas maksimum
ditempatkan minimal modal dasar.34
berjumlah 20% dari nilai Kedua, untuk
modal dasar. Untuk menambah modal Persero
penerbitan modal yaitu dengan cara
ditempatkan berikutnya, menerbitkan debt
undang-undang tidak securities. Debt securities
mensyaratkan ketentuan menciptakan adanya
jumlah minimal seperti hubungan debitor-kreditor
tersebut di atas, modal di mana perseroan
atau saham diterbitkan meminjam uang dari
sampai dengan jumlah investor yang memegang

30 33
Kurniawan, Hukum Perusahaan Jeroen Chorus, et.al. (ed), Introduction to
Karakteristik Badan Usaha Berbadan Dutch Law, Ridwan Khairandy, Perseroan
Hukum dan Tidak Berbadan Hukum di Terbatas Doktrin, Peraturan Peraturan
Indonesia, Ctk. Pertama, Genta Publishing, Perundang-Undangan, dan Yurisprudensi
Yogyakarta, 2014, hlm. 65. Edisi Revisi, Ctk. Kedua, Total Media,
31
David Kelly, et.al, Business Law, dikutip Yogyakarta, 2009, hlm. 75-76.
34
dari Ridwan Khairandy, Pokok-Pokok Ridwan Khairandy, Perseroan Terbatas
Hukum Dagang Indonesia, Ctk. Kedua, FH Doktrin, Peraturan Peraturan Perundang-
UII Press, Yogyakarta, 2014, hlm. 81-82. Undangan, dan Yurisprudensi Edisi Revisi,
32
Ibid, hlm. 75. Ctk. Kedua, Total Media, Yogyakarta, 2009,
hlm. 79.

32
debt securities yang diemisikan itu dibeli
diterbitkan oleh PT sendiri oleh Persero.
tersebut. PT berjanji untuk Dalam Penjelesan
membayar bunga dari Pasal 36 ayat (1) UU PT
uang yang dipinjam dan menyatakan bahwa pada
membayarkannya ke prinsipnya pengeluaran
pemegang debt securities saham suatu upaya
sebelum jatuh tempo.35 pengumpulan modal,
maka kewajiban
penyetoran atas saham
b. Larangan
seharusnya dibebankan
Pengeluaran Saham
kepada pihak lain. Demi
untuk Dimiliki
kepastian, pasal ini
Sendiri oleh
menentukan bahwa
Perseroan dan
perseroan tidak boleh
Kepemilikan Silang
mengeluarkan saham
Pada dasarnya untuk dimiliki sendiri.38
perseroan dilarang untuk
Larangan tersebut di
mengeluarkan saham baik
atas termasuk juga
untuk dimiliki sendiri
larangan kepemilikan
maupun dimilki oleh
saham silang (cross
perseroan lain, yang
holding) yang terjadi
sahamnya secara langsung
apabila perseroan
atau tidak langsung
memiliki saham yang
dimiliki oleh perseroan.36
dikeluarkan oleh
Rudhi Prasetya memaknai
perseroan lain yang
larangan tersebut yang
memiliki perseroan
dilarang itu adalah:37
tersebut, baik secara
1. Jika Persero didirikan langsung maupun tidak
dan atas saham-saham langsung.39
yang ditempatkan
Pengertian
diambil sendiri oleh
kepemilikan silang secara
Persero; atau
langsung adalah apabila
2. Persero mengadakan
perseroan pertama
emisi (pengeluaran
memiliki saham pada
saham portepel), dari
perseroan kedua tanpa
saham-saham yang

35 37
Henry R. Cheeseman, Ethical, Rudhi Prasetya, Kedudukan Mandiri
International and E-Commerce Environment, Perseroan Terbatas, dikutip dari Ridwan
dikutip dari Ridwan Khairandy, Perseroan Khairandy, Perseroan Terbatas Doktrin,
Terbatas Doktrin, Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan Perundang-Undangan,
Perundang-Undangan, dan Yurisprudensi dan Yurisprudensi Edisi Revisi, Ctk. Kedua,
Edisi Revisi, Ctk. Kedua, Total Media, Total Media, Yogyakarta, 2009, hlm. 81.
38
Yogyakarta, 2009, hlm. 79. Ridwan Khairandy, Op. Cit, hlm. 81.
36 39
Lihat Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Lihat Penjelasan Pasal 36 ayat (1) Undang-
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Terbatas. Perseroan Terbatas.

33
melalui kepemilikan pada akan ditambah melalui
suatu “persero antara” metode ini.41
atau lebih dan sebaliknya Kedua, perusahaan yang
perseroan kedua memiliki berbadan hukum dapat
saham perseroan pertama. menggunakan metode
Di sisi lain, ada pengertian menerbitkan surat utang untuk
kepemilikan silang secara penambahan modal
tidak langsung adalah perusahaan tersebut. Saham
kepemilikan perseroan dan surat utang secara kolektif
pertama atas saham dapat disebut sebagai
perseroan kedua melalui sekuritas.42
kepemilikan pada satu
“perseroan antara” atau Penambahan modal harus
lebih dan sebaliknya dilakukan berdasarkan
perseroan kedua memiliki keputusan RUPS.43 Pasal 42
saham pada perseroan ayat (1) UU PT menyatakan
pertama.40 Jadi, yang bahwa keputusan RUPS untuk
membedakan kepemilikan penambahan modal dasar sah
silang secara langsung dan apabila dilakukan dengan
kepemilikan silang secara memperhatikan persyaratan
tidak langsung ialah kuorum dan jumlah suara
terdapat kata “tanpa”. setuju untuk perubahan AD.

7. Pengurangan Modal
6. Penambahan Modal Perseroan dapat
melakukan pengurangan
Ada 2 (dua) metode modal (amortisasi). Modal
penambahan modal pada yang dikurangi itu dapat
perusahaan yang berbadan
berupa modal dasar, modal
hukum. Pertama, ditempatkan, dan modal
penambahan modal dengan disetor. Menurut Rochmat
menggunakan metode go Soemitro44, ada 3 (tiga) cara
public dengan menerbitkan pengurangan modal. Pertama,
saham ke publik. Secara dengan cara pembelian
teoritis tidak ada batasan kembali saham yang telah
untuk jumlah modal yang

40
Ibid. Yurisprudensi Edisi Revisi, Ctk. Kedua, Total
41
Walter Woon, Company Law, dikutip dari Media, Yogyakarta, 2009, hlm. 86.
43
Ridwan Khairandy, Perseroan Terbatas Lihat Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang
Doktrin, Peraturan Peraturan Perundang- Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Undangan, dan Yurisprudensi Edisi Revisi, Terbatas.
44
Ctk. Kedua, Total Media, Yogyakarta, 2009, Rudhi Prasety, Kedudukan Mandiri
hlm. 86. Perseroan Terbatas, dikutip dari Ridwan
42
Ibid, dikutip dari Ridwan Khairandy, Khairandy, Perseroan Terbatas Doktrin,
Perseroan Terbatas Doktrin, Peraturan Peraturan Peraturan Perundang-Undangan,
Peraturan Perundang-Undangan, dan dan Yurisprudensi Edisi Revisi, Ctk. Kedua,
Total Media, Yogyakarta, 2009, hlm. 89.

34
beredar dengan dibayarkan merger harus dilakukan oleh
dari uang kekayaan perseroan. dua badan hukum yang
Kedua, dengan membayar memiliki bentuk kedudukan
kembali uang saham yang hukum yang sama
telah disetor atau dengan (rechtspersonen kunnen
membebaskan harga saham fuseren met rechtspersonen
yang masih terutang. Ketiga, die de zelfde rechtsvorm
melalui penilaian kembali atas hebben). Jadi, perseroan
nominal saham yang ada, hanya dapat melakukan
yaitu dengan memperkecil merger dengan sesame
afstempeling (pengecapan) perseroan. Perseroan tidak
atas saham yang telah ada atau dapat melakukan merger
mengganti saham tersebut. dengan koperasi.
Pasal 1 angka 9 UU PT
Pengurangan modal
menyebutkan,
tersebut harus berdasarkan
penggabungan adalah
persetujuan RUPS. Keputusan
perbuatan hukum yang
RUPS untuk pengurangan
dilakukan oleh satu
modal dinyatakan sah apabila
perseroan atau lebih untuk
dilakukan dengan
menggabungkan diri dengan
memperhatikan persyaratan
perseroan lain yang telah ada
kuorum dan jumlah suara
yang mengakibatkan aktiva
setuju untuk perubahan
dan pasiva dari perusahaan
anggaran dasar sesuai dengan
yang menggabungkan diri
ketentuan UU PT dan/atau
beralih karena hukum
anggaran dasar.45
kepada perseroan yang
8. Penggabungan, menerima penggabungan
Peleburan, dan selanjutnya status badan
Pengambilalihan, dan hukum perseroan yang
Pemisahan menggabungkan diri
a. Penggabungan berakhir karena hukum.
1) Pengertian Dari pengertian di
Penggabungan atas, secara teknis dapat
Penggabungan dijelaskan sebagai berikut:
(merger) adalah perusahaan Misal, PT A
melakukan penggabungan menggabungkan diri dengan
antara satu atau lebih PT B. Setelah PT A
perusahaan dengan bentuk bergabung ke dalam PT B,
badan hukum yang sama. maka hanya PT B yang
Pasal 2.309.1 Burgerlijk diakui eksistensinya. PT A
Wetboek Belanda harus mengakhiri
menyebutkan, bahwa badan eksistensinya. PT B yang
hukum yang melakukan menerima penggabungan

45
Lihat Pasal 44 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.

35
disebut absorbing company kepada perseroan yang
atau survive company, menerima penggabungan.
sedangkan PT A yang 3. Para
mengakhiri diri itu disebut pemegang saham perseroan
sebagai absorbed company yang digabungkan karena
atau target company. hukum menjadi pemegang
saham di perseroan
2) Akibat Hukum penerima penggabungan.47
Penggabungan Bagaimana jika ada
Persero Menurut pemegang saham yang
UU PT menolak pelaksanaan
Penggabungan penggabungan persero?
persero yang telah diuraikan Maka, pemegang saham
di atas membawa implikasi yang menolak diberikan
yuridis, yaitu: kompensasi dalam bentuk
uang tunai.48
1. Pasal 122 ayat
(1) UU PT menentukan
bahwa penggabungan b. Peleburan
perseroan mengakibatkan 1) Pengertian
perseroan yang Peleburan
menggabungkan diri Peleburan atau
berakhir karena hukum. konsolidasi adalah
Berakhirnya perseroan yang peleburan dari dua atau
menggabungkan diri lebih perseroan ke dalam
terhitung sejak tanggal suatu perseroan yang baru
penggabungan berlaku.46 dibentuk dan status badan
2. Seluruh aktiva dan pasiva hukum perseroan-
perseroan yang perseroan yang
menggabungkan diri, setelah meleburkan diri tersebut
berakhirnya eksistensi berakhir.49 Pasal 1 angka
perseroan yang digabungkan 10 UU PT, mendefinisikan
berdasar ketentuan Pasal 122 peleburan adalah sebagai
ayat (3) UU PT, beralih perbuatan hukum yang
dilakukan oleh dua

46
Lihat Pasal 122 ayat (3) huruf c Undang- pengambilalihan, atau pemisahan berhak
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang meminta kepada perseroan agar sahamnya
Perseroan Terbatas. dibeli sesuai dengan harga yang wajar saham
47
Lihat Pasal 122 ayat (3) huruf b Undang- perseroan sebagaimana dimaksud Penjelasan
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Pasal 123 ayat (2) huruf c dan Pasal 125 ayat
Perseroan Terbatas. (6) huruf d.
48 49
Pasal 126 ayat (2) Undang-Undang Nomor Angela Schneeman, The Law of
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Corporations, Partnership, and Sole
Lihat pula Penjelasan Pasal 126 ayat (2) Proprietorships, dikutip dari Ridwan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Khairandy, Perseroan Terbatas Doktrin,
tentang Perseroan Terbatas yang Peraturan Peraturan Perundang-Undangan,
menjekaskan bahwa pemegang saham yang dan Yurisprudensi Edisi Revisi, Ctk. Kedua,
tidak menyetujui penggabungan, peleburan, Total Media, Yogyakarta, 2009, hlm. 304.

36
perseroan atau lebih untuk 1. Berdasarkan
meleburkan diri dengan Pasal 122 ayat (1) UU PT,
cara mendirikan perseroan Peleburan perseroan
baru yang karena hukum mengakibatkan perseroan
memperoleh aktiva dan yang meleburkan diri berakhir
pasiva dari perseroan yang karena hukum. Berakhirnya
meleburkan diri dan status perseroan yang meleburkan
badan hukum perseroan diri sejak tanggal peleburan
yang meleburkan diri berlaku.51
berakhir karena hukum. 2. Semua aktiva dan
pasiva perseroan yang
Dari definisi
meleburkan diri, setelah
tersebut di atas, sehingga
berakhirnya eksistensi
eksistensi masing-masing
perseroan yang
perseroan yang meleburkan diri
digabungkan berdasar
berakhir dan bersatu kembali
Pasal 122 ayat (3) huruf
membentuk usaha perseroan
a UU PT, beralih kepada
terbatas yang baru sebagai
perseroan hasil
wadah usaha milik bersama.
peleburan.
Seluruh aset, pemegang saham,
3. Para pemegang saham
dan kreditor masing-masing
perseroan yang
perseroan yang meleburkan diri
meleburkan diri karena
secara yuridis menjadi aset,
hukum menjadi
pemegang saham, dan kreditor
pemegang saham di
perseroan baru hasil
50 perseroan hasil
peleburan. 52
peleburan.
Bagaimana jika
2) Implikasi Yuridis ada pemegang saham
Peleburan yang menolak
Peleburan pelaksanaan
perseroan di atas membawa penggabungan persero?
implikasi yuridis, sebagai Maka, pemegang saham
berikut: yang menolak diberikan
kompensasi dalam bentuk
uang tunai.53

50 52
Anisitius Amanat, Pembahasan Undang- Lihat Pasal 122 ayat (3) huruf b Undang-
Undang Perseroan Terbatas 1995 dan Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Penerapannya dalam akta Notaris, dikuti Perseroan Terbatas.
53
dari Ridwan Khairandy, Perseroan Terbatas Pasal 126 ayat (2) Undang-Undang Nomor
Doktrin, Peraturan Peraturan Perundang- 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Undangan, dan Yurisprudensi Edisi Revisi, Lihat pula Penjelasan Pasal 126 ayat (2)
Ctk. Kedua, Total Media, Yogyakarta, 2009, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
hlm. 304. tentang Perseroan Terbatas yang
51
Lihat Pasal 122 ayat (3) huruf c Undang- menjekaskan bahwa pemegang saham yang
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang tidak menyetujui penggabungan, peleburan,
Perseroan Terbatas. pengambilalihan, atau pemisahan berhak
meminta kepada perseroan agar sahamnya

37
pertimbangan, usaha
pertambangan batu bara di
Kalimantan Selatan akan
dipisahakan dari perseroan
c. Pengambilalihan induknya (parent company) dan
akan menjadi persero tersendiri.
Menurut Pasal 1 angka Maka dengan itu, diciptakanlah
11 UU PT, sebuah persero baru, misal PT
pengambilalihan Y. sebagian aktiva dan pasiva
(akuisisi) adalah PT X karena hukum beralih
perbuatan hukum yang kepada PT Y.
dilakukan oleh badan
hukum atau orang
perseorangan untuk C. Kesimpulan
mengambilalih saham
Dari penjelasan di atas, maka
perseroan yang
mengakibatkan beralihnya dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut, yaitu :
pengendalian atas
perseroan tersebut. 1. PT pertama kali diatur dalam
Pasal 36 sampai dengan Pasal 56
KUHD yang berlaku di Indonesia
sejak tahun 1848 dan aturan
tersebut sekaligus membuktikan
bahwa bentuk perseroan terbatas
d. Pemisahan sudah lama dikenal di Indonesia.
Menurut Pasal 1 angka Pengaturan lain juga terdapat
12 UU PT adalah perbuatan pada Pasal 1233 sampai dengan
hukum yang dilakukan oleh Pasal 1356 dan Pasal 1618 sampai
perseroan untuk memisahkan dengan Pasal 1652 KUHPerdata.
usaha yang mengakibatkan Pada masa orde baru,
seluruh aktiva dan pasiva kemudian diterbitkan Undang-
perseroan beralih karena hukum Undang Nomor 1 Tahun 1995
kepada dua perseroan atau lebih Tentang Perseroan Terbatas, yang
atau sebagian aktiva dan pasiva menjadi lex specialis dari
perseroan beralih karena hukum pengaturan perseroan dalam
kepada satu perseroan atau KUHD dan KUHPerdata.
lebih. Konsekuensinya, Pasal 36 sampai
Misal, PT X sebuah persero dengan Pasal 56 KUHD yang
yang kegiatan usahanya menjadi dasar hukum NV tidak
bergerak di pertambangan batu lagi menjadi dasar hukum PT
bara. Lokasi penambangan batu (sebenarnya NV tidak selalu sama
baru tersebut di Sumatera dengan PT).
Selatan dan Kalimantan Meskipun demikian, bagi PT
Selatan. Dengan berbagai yang telah disahkan sebelum

dibeli sesuai dengan harga yang wajar saham Pasal 123 ayat (2) huruf c dan Pasal 125 ayat
perseroan sebagaimana dimaksud Penjelasan (6) huruf d.

38
berlakunya undang-undang ini, Corporate Social
sepanjang tidak bertentangan Responsibility (CSR),
dengan anggaran dasarnya, dapat perubahan modal perseroan,
tetap berlaku. penegasan tentang tanggung
jawab pengurus perseroan dan
Pada era reformasi
pendaftaran perseroan yang
kemudian disahkan Undang-
sudah memanfaatkan teknologi
Undang Nomor 40 Tahun 2007
informasi (IT) sehingga
Tentang Perseroan Terbatas
pendaftaran perseroan sudah
(selanjutnya disebut Undang-
dapat dilakukan secara online.
Undang Perseroan Terbatas).
Lahirnya Undang-Undang
Hal-hal baru yang diatur dalam
Nomor 40 Tahun 2007 ini
Undang-Undang ini antara lain:
sekaligus mencabut Undang-
Tanggung Jawab Sosial dan
Undang Nomor 1 Tahun 1995
Lingkungan (TJSL) yang
Tentang Perseroan Terbatas.
merupakan penerapan konsep
D. Refrensi Munir Fuady, Perseroan
Terbatas Paradigma Baru,
Buku
PT. Citra Aditya Bakti,
Agus Sardjono, Yetty Komalasari Bandung, 2003.
Dewi, Rosewitha Irawaty, Togi
Rachmadi Usman, Edisi
Pangaribuan, Pengantar Hukum
Pertama, Ctk. Pertama, PT
Dagang, Ctk. Kedua, PT
Alumni, Bandung, 2004.
RajaGrafindo Persada, Jakarta,
2014. Ridwan Khairandy, Pokok-
Farida Hasyim, Hukum Dagang, Pokok Hukum Dagang
Indonesia, Ctk. Kedua, FH UII
Ctk. Pertama, Sinar Grafika, Jakarta,
Press, Yogyakarta, 2014.
2009.
Sri Redjeki Hartono, Hukum
Kurniawan, Hukum Perusahaan Ekonomi Indonesia, Bayumedia,
Karakteristik Badan Usaha Malang, 2007.
Berbadan Hukum dan Tidak
Berbadan Hukum di Indonesia, Peraturan perundang-
Ctk. Pertama, Genta Publishing, undangan
Yogyakarta, 2014. Undang-Undang Nomor 40
M. Udin Silalahi, Badan Hukum Tahun 2007 tentang Perseroan
Organisasi Perusahaan, Terbatas.
IBLAM, Jakarta, 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 26
Tahun 1998 tentang Pemakaian
Mulhadi, Hukum Perusahaan, Nama Perseroan Terbatas.
Ghalia Indonesia, Bogor, 2010.

39

You might also like