Professional Documents
Culture Documents
Siti Aisyah
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang
Sitia100304@gmail.com
Devi Triana Purwanti
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang
devitrianapurwanti78@gmail.com
Rina Dwi Aprillia
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang
Dwirina658@gmail.com
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi Islam merupakan salah satu pelopor dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan. 1 Perguruan Tinggi sebagai subsistem dalam pendidikan nasional
menyelenggarakan pendidikan tinggi dan penelitian serta pengabdian kepada
masyarakat2 . Pendidikan tinggi merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan
manusia terdidik sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi. Penelitian merupakan kegiatan
telaah that kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan
masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. Pengabdian kepada
1
Putra Daulay, H. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia (Jakarta: Kencana,
2007), 38.
11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 447
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi
2
Pairin, “SEJARAH PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM”, 119
3
11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 448 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301
FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi
Untuk peningkatan kualitas SDM pendidikan, maka jalan yang Harus ditempuh
adalah melalui pendidikan lanjut. Makanya program Studi lanjut bagi tenaga pendidik,
haruslah tetap menjadi prioritas Untuk pengembangan SDM di masa depan. Untuk
kepentingan Tersebut, maka diperlukan varian-varian program studi yang Diperlukan
oleh masing-masing program studi.4
Di Indonesia, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) merupakan
bagian dari Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri yang pengelolaannya berada di bawah
Kementerian Agama. PTKIN terdiri atas tiga jenis, yaitu Universitas Islam Negeri
(UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN). PTKIN memiliki peran penting dalam mengharmoniskan hubungan antara
Islam dan ilmu pengetahuan, serta dalam membangun hubungan Islam dan negara
dengan baik. Selain itu, PTKIN juga berperan sebagai lembaga akademik dan institusi
keagamaan yang memberikan sumbangan berharga bagi umat dan bangsa Indonesia
melalui kajian, kajian, dan penelitian mendalam berkenaan dengan keagamaan. Oleh
karena itu, Perguruan Tinggi Islam memiliki peran strategis dalam mengembangkan
pemikiran, ilmu pengetahuan, dan keagamaan di Indonesia5
4
Adri Efferi, “PERAN PTAI DAN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK”, 87-88
5
Suwendi, “Merevitalisasi Peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam”,
https://kemenag.go.id/opini/merevitalisasi-peran-perguruan-tinggi-keagamaan-islam-3irq94 di akses pada
17 November 2023
11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 449
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi
A’la Indonesia (MIAI) pada tahun 1939. Seusai pelaksanaan Kongres, kemudian
diawali dengan didirikannya IMS (Islamiche Medelbare School) di Solo disertai naik-
turun bahkan penutupan mengingat suasana perang ketika itu. Namun, melalui Panitia
Perencana Sekolah Tinggi Islam (STI) yang dikomandani Proklamator kita, Mohammad
Hatta, STI kemudian secara resmi dibuka pada tanggal 27 Rajab 1364 (8 Juli 1945) di
Jakarta. Seiring dengan pindahnya ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta, maka tanggal 10
April 1946 STI juga pindah dan dibuka di Yogyakarta. Dalam rangka mengembangkan
peran dan fungsinya, maka STI tersebut diubah menjadi Universitas dengan nama
Universitas Islam Indonesia (UII), yang secara resmi dibuka pada tanggal 27 Rajab
1367 (10 Maret 1948). Kurikulum yang digunakan adalah dengan mencontoh kurikulum
Fakultas Ushuluddin Universitas AlAzhar Cairo.
Dalam peningkatan efektivitas serta keluasan jangkauan STI, maka muncullah
ide-ide dalam pengubah STI menjadi universitas. Sehingga pada tahun 1947
dibentuklah panitia perbaikan STI yang terdiri dari Fathurrahman, Kafrawi, Farid
Ma’sum, Kahar Muzakkir dan lainlain. Sehingga pada tanggal 10 Maret 1948
perjuangan panitia perbaikan STI dapat tercapai yang ditandai dengan terbentuknya
Universitas Islam Indonesia (UII) dengan membuka empat jenis fakultas, yaitu Fakultas
Agama, Hukum, Pendidikan dan Ekomoni. Sehingga dalam perkembangan selanjutnya
Fakultas Agama UII dinegerikan , sehingga menjadi terpisah dari UII menjadi
Perguruan Tinggi Agama Islam Neger (PTAIN).9 Selanjutnya, pada tanggal 24 Agustus
1960 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) diresmikan di Yogyakarta sebagai gabungan
antara PTAIN yang berkedudukan di Yogyakarta dan Akademik Dinas Ilmu Agama
(ADIA) yang berkedudukan di Jakarta. IAIN bermula dengan dua bagian, yaitu dua
fakultas di Yogyakarta dan dua fakultas di Jakarta. Di kedua tempat ini, IAIN dengan
cepat berkembang menjadi sebuah institut dengan empat fakultas, yang pada tiap
fakultasnya ditetapkan kuliah selama 3 tahun dan dapat dilengkapai dengan spesialisasi
2 tahun. IAIN pada tahap awal berdirinya berdasarkan penetapan Menteri Agama RI
Nomor 43 tahun 1960 Jo. Peraturan Menteri Agama No. 15 Tahun 1961 terdiri atas
Fakultas Tarbiyah sebanyak delapan jurusan yaitu: 1) Jurusan Pendidikan Agama, 2)
Jurusan Paedagogik, 3) Jurusan Bahasa Indonesia, 4) Jurusan Bahasa Arab, 5) Jurusan
Bahasa Inggris, 6) Jurusan Khusus (lman Tentara), 7) Jurusan Etnologi dan Sosiologi,
8) Jurusan Hukum dan Ekonomi. Perkembangan selanjutnya delapan jurusan ini
mengecil dan hanya bertahan dua jurusan saja yaitu Jurusan Pendidikan Agama dan
Pendidikan Bahasa Arab. Sekitar tahun 1980-an lahirlah Jurusan Tadris, Jurusan ini
bertujuan untuk merespon kekurangan dan kebutuhan guru-guru dalam mats pelajaran
IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris. Kemudian pada tahun 1990-an muncul jurusan
baru yaitu Kependidikan Islam (KI).
Setelah melalui fase-fase perkembangan pendidikan tinggi Islam di Indonesia
hingga kini lembaga pendidikan tersebut dapat dikategorikan kepada tiga macam:
1) Lembaga pendidikan tinggi Islam negeri, yakni UIN, IAIN, dan STAIN.
11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 450 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301
FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi
Paradigma keilmuan pendidikan Islam tinggi membahas tentang cara pandang Islam
terhadap ilmu pengetahuan berdasarkan sumber Al-Qur'an yang diyakini kebenarannya.
6
Zulhifzi Pulungan, Sehat Sultoni Dalimunthe “Sejarah Berdirinya Perguruan Tinggi Islam di Indonesia”
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam, Vol. 6, No. 1, (januari,2023)
11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 451
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi
Paradigma ini memadukan disiplin ilmu keagamaan dengan teknologi dan sains
modern, yang diimplementasikan dalam pendidikan tinggi. Paradigma ini juga
menekankan pengembangan ilmu-ilmu agama Islam, tanpa melupakan keharusan
memperbaiki sisi moralitas. Perguruan tinggi Islam di Indonesia telah mengusung
konsep integrasi keilmuan yang khas, yang tercermin dalam kurikulum yang diterapkan.
Paradigma keilmuan Islam juga menekankan pentingnya mengikuti paradigma keilmuan
Islam sebagai manusia yang selalu mengolah produk keilmuan, khususnya akademisi
Muslim. Dengan paradigma Islam, semakin banyak sumber ilmu pengetahuan yang
dapat dikembangkan, dan semakin banyak produk ilmu yang dihasilkan untuk maslahat
manusia7
1. Integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum, sehingga mahasiswa dapat
memperoleh pengetahuan agama Islam sekaligus memiliki keterampilan umum
yang diperlukan di dunia kerja.
2. Penekanan pada pengembangan karakter dan moralitas yang sesuai dengan
ajaran Islam.
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik dari segi akademik maupun
kepemimpinan, untuk memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.
4. Adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan globalisasi, sehingga pendidikan
tinggi Islam tetap relevan dan mampu bersaing di tingkat global8
Dalam konteks transformasi institusi pendidikan tinggi Islam, perubahan ini juga
mencakup perubahan dalam struktur kurikulum, lembaga pendidikan, dan struktur
7
Maryamah, syukri rahmad, badarussyamsi, rizki ahmad fadli paradigma keilmuan islam, jurnal filsafat
Indonesia, vol 4 no 2 tahun 2021.
8
Mawaddah ida aulia format Pendidikan islam yang ideal di era globalisasi
11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 452 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301
FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi
bangunan keilmuan Hal ini menunjukkan bahwa format ideal pendidikan tinggi Islam
harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.
11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 453
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi
11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 454 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301
FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi
11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 455
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi
11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 456 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301
FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi
radikalisme agama sering kali digerakkan oleh pemahaman keagamaan yang sempit,
perasaan tertekan, terhegemoni, tidak aman secara psikososial, serta ketidak adilan lokal
Maupun global.
Lingkup internal merupakan lingkup yang berada dalam lembaga pendidikan
sendiri dan merupakan salah satu pencegahan pertama dalam menangkal radikalisme.
Untuk menangkal radikalisme di tingkat pelajar terutama sekolah. Dapat melalui
beberapa komponen yakni, kepala sekolah, tenaga mengajar (guru), Memberikan
pengalaman belajar Agama berbasis anti radikalisme yang dapat diberikan kepada
peserta didik. Namun selain itu, radikalisme juga dapat ditangkal dengan melalui
lingkungan. Keikutsertaan masyarakat dalam menangkal masuknya paham radikalisme
agama juga sangat penting. Komunikasi antar masyarakat merupakan komunikasi yang
baik dan bekerja sama dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti bakti
sosial, kerja bakti, pembagunan tempat ibadah yang melibatkan para generasi muda
akan menjadikan mereka semakin merasa diperhatikan oleh masyarakat. Sehingga
ketika mendapatkan perhatian dan kepedulian akan dapat berkontribusi positif dan
mencontoh generasi tua yang memiliki pengalaman dalam mengarungi bahtera
kehidupan. Hal ini juga sebagai bentuk pelajaran dan softskill yang dapat menjadi
wawasan pengetahuan para generasi muda. Kerjasama antar sekolah dengan masyarakat
dan orang tua adalah pola koordinasi secara rutin dan sistematis jika terdapat persoalan
yang muncul.11
Kondisi yang demikian merlukan respon proaktif dari seluruh lapisan
Masyarakat, terlebih-lebih lagi Perguruan Tinggi sebagai center of excellence Jelas
harus melakukan repositiong dalam konteks lingkungan eksternal Melalui upaya
restructuring internal yang terencana dengan baik (wellplanned), dilaksanakan dengan
baik (well-actuated), dan dievaluasi dengan Baik secara berkesinambungan (well
evaluated/controlled) dalam bingkai Semangat continous updating. Dalam hal ini
Unsoed membangun strategi Melalui hidden curriculum dengan memerankan LP3M
Unsoed Purwokerto Melalu Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) yang dianggap sangat
strategis Untuk mendidikan mahasiswa anti radikalisme. 12Kerjasama dilakukan sesuai
dengan jenis problem dan kepentingan yang ada. Kerjasama tidak hanya dilakukan
dalam konteks memberikan solusi atas persoalan yang muncul tetapi juga harus
dilakukan dengan tujuan antisipasi atau pencegahan munculnya persoalan dalam ranah
radikalisme.
KESIMPULAN
11
Nur Maila Assa’adah, “Upaya Penangkal Radikalisme Melalui Pendidikan”,
https://dakwah.unisnu.ac.id/upaya-penangkal-radikalisme-melalui-pendidikan diakses pada 17 November
2023
12
Ahmad Zayyadi, “DERADIKALISASI AGAMA DALAM STRATEGI PENANGGULANGAN
RADIKALISME DAN TERORISME DI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DAN IAIN
PURWOKERTO”,35
11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 457
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi
DAFTAR PUSTAKA
Daulay, Putra, H. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia
(Jakarta: Kencana, 2007), 38.
Efferi, Adri “PERAN PTAI DAN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK”,
87-88
Suwendi, “Merevitalisasi Peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam”,
https://kemenag.go.id/opini/merevitalisasi-peran-perguruan-tinggi-keagamaan-
islam-3irq94 di akses pada 17 November 2023
Pulungan, Zulhifzi, Sehat Sultoni Dalimunthe “Sejarah Berdirinya Perguruan Tinggi
Islam di Indonesia” Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam, Vol. 6,
No. 1, (januari,2023)
Maryamah, syukri rahmad, badarussyamsi, rizki ahmad fadli paradigma keilmuan
islam, jurnal filsafat Indonesia, vol 4 no 2 tahun 2021.
Aulia ,Mawaddah ida, format Pendidikan islam yang ideal di era globalisasi
Ahmad, Suradi, Analisis Format Ideal Transformasi InstitutMenuju Universitas di
PTKIN Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 1, Januari -Juni 2018
Bilgrami , Hamid Hasan, & Sayid Ali Asyraf. Konsep Universitas Islam,
(Yogyakarta:PT. Tiara Wacana, 1989).Hal xiv
Assa’adah, Nur Maila, “Upaya Penangkal Radikalisme Melalui Pendidikan”,
https://dakwah.unisnu.ac.id/upaya-penangkal-radikalisme-melalui-pendidikan
diakses pada 17 November 2023
Zayyadi, Ahmad, “DERADIKALISASI AGAMA DALAM STRATEGI
PENANGGULANGAN RADIKALISME DAN TERORISME DI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DAN IAIN PURWOKERTO”,35
Pairin, “SEJARAH PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM”, 119
11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 458 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301