You are on page 1of 12

FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM

Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi

FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM

Siti Aisyah
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang
Sitia100304@gmail.com
Devi Triana Purwanti
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang
devitrianapurwanti78@gmail.com
Rina Dwi Aprillia
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang
Dwirina658@gmail.com

Abstract: Indonesian Islamic Higher Education is an important vehicle in the formation


of future Indonesian civilization. Institutions established since the beginning of
independence were created by the state. Islamic higher education is experiencing
dynamics and development, including from STAIN/IAIN (State Islamic Religious
College/State Islamic Religious Institute) to UIN (State Islamic University). Private
Islamic Colleges (STAIS) and State Islamic Universities (UIS) are also developing. Its
existence continues to grow in the current era of globalization. The Global Era, marked
by the development of science and technology which makes human life open to
socializing with other humans in distant places. Islamic higher education is now in the
midst of international trade, including trade between Asian countries, which Islamic
higher education must respond to in order to produce quality graduates. This research
aims to describe Islamic higher education with its long history which was born since the
era of independence, but its role has not been optimal in this nation, with the various
potentials that higher education has in preparing human resources.

Keywords: Education institutions, philosophy, higher education

PENDAHULUAN
Perguruan tinggi Islam merupakan salah satu pelopor dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan. 1 Perguruan Tinggi sebagai subsistem dalam pendidikan nasional
menyelenggarakan pendidikan tinggi dan penelitian serta pengabdian kepada
masyarakat2 . Pendidikan tinggi merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan
manusia terdidik sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi. Penelitian merupakan kegiatan
telaah that kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan
masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. Pengabdian kepada

1
Putra Daulay, H. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia (Jakarta: Kencana,
2007), 38.

11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 447
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi

masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya


memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat. Pendidikan tinggi diselenggarakan
melalui proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri. Dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi dapat dilakukan melalui kuliah, seminar,
simposium, diskusi panel, lokakarya, praktika dan kegiatan ilmiah lain.2

PENDIDIKAN TINGGI ISLAM


Pendidikan tinggi islam adalah lembaga yang menjadi tumpuan umat Islam dalam
rangka menyediakan atau memfasilitasi masyarakat muslim dan masyarakat lain yang
ingin belajar Islam. Harapannya tentu dengan adanya lembaga pendidikan ini, mereka
akan lebih mudah menggali, mempelajari dan menimba ilmu-ilmu keislaman

Tujuan Pendidikan Tinggi Islam


Tujuan pendidikan tinggi Islam adalah untuk memberikan landasan pengembangan
kepribadian kepada mahasiswa agar menjadi kaum intelektual yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berfikir filosofis,
bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas, ikut serta dalam kerjasama antar
umat beragama dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi serta
seni untuk kepentingan nasional. Dijelaskan bahwa, tujuan dari pendidikan tinggi yaitu:
1) Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan dibidang akademik dan profesioanal sehingga dapat diterapkan,
mengembangkan dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau
kesenian serta mengupayakan penggunaan dan penerapannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat serta memperkaya kebudayaan nasional3.

PENGERTIAN PENDIDKAN TINGGI ISLAM


Pendidikan tinggi Islam atau bisa di sebut Perguruan Tinggi Agama Islam
(PTAI) adalah lembaga yang menjadi tumpuan umat Islam dalam rangka menyediakan
atau memfasilitasi masyarakat muslim dan masyarakat lain yang ingin belajar Islam.
Harapannya tentu dengan adanya lembaga pendidikan ini, mereka akan lebih mudah
menggali, mempelajari dan menimba ilmu-ilmu keislaman.
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia
membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada. Pendidikan
sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan
bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan
untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing serta memiliki budi
pekerti yang luhur dan moral yang baik. Pendidikan dapat berlangsung mulai dari
tingkat yang paling dasar (SD/MI), menengah (SMP/SMA/MTs/MA) sampai tingkat
yang paling tinggi (PT/PTAI)

2
Pairin, “SEJARAH PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM”, 119
3

11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 448 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301
FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi

Untuk peningkatan kualitas SDM pendidikan, maka jalan yang Harus ditempuh
adalah melalui pendidikan lanjut. Makanya program Studi lanjut bagi tenaga pendidik,
haruslah tetap menjadi prioritas Untuk pengembangan SDM di masa depan. Untuk
kepentingan Tersebut, maka diperlukan varian-varian program studi yang Diperlukan
oleh masing-masing program studi.4
Di Indonesia, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) merupakan
bagian dari Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri yang pengelolaannya berada di bawah
Kementerian Agama. PTKIN terdiri atas tiga jenis, yaitu Universitas Islam Negeri
(UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN). PTKIN memiliki peran penting dalam mengharmoniskan hubungan antara
Islam dan ilmu pengetahuan, serta dalam membangun hubungan Islam dan negara
dengan baik. Selain itu, PTKIN juga berperan sebagai lembaga akademik dan institusi
keagamaan yang memberikan sumbangan berharga bagi umat dan bangsa Indonesia
melalui kajian, kajian, dan penelitian mendalam berkenaan dengan keagamaan. Oleh
karena itu, Perguruan Tinggi Islam memiliki peran strategis dalam mengembangkan
pemikiran, ilmu pengetahuan, dan keagamaan di Indonesia5

GENEOLOGI PENDIDIKAN TINGGI ISLAM


Seiring berjalannya waktu dalam perkembanga perguan tinggi di Indonesia
muncullah para tohohtokoh pembaharu pendidikan Islam yang mengiginkan berdirinya
perguruan tinggi Islam di Indonesia. Ada dua faktor yang mendasari berdirinya
perguruan tinggi Islam di Indonesia, yaitu faktor intren dan faktor ekstren. Faktor intren
yang mendorong terwujudnya perguruan tinggi Islam yaitu di Indonesia sudah banyak
berdiri perguruan tinggi umum antara lain Sekolah Tinggi Teknik di Bandung 1920,
Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta pada tahun 1920, dan Sekolah Tinggi Kedokteran di
Jakarta pada tahun 1927. Kemudian faktor ekstrennya yaitu respon atas kebutuhan
masyarakat untuk merealisasikan kehidupan beragama di tanah air dan masuknya
pengaruh tokoh-tokoh pembaharu pemikiran Islam ke Indonesia seperti Muhammad
Abduh dan Sayyid Ahmad Khan.
Terciptanya perguruan tinggi Islam di Indonesia pada dasarnya merupakan
perwujudan dan suatu cita-cita yang telah lama terkandung di hati sanubari umat Islam
Indonesia. Hasrat untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi Islam itu bahkan sudah
dirintis sejak zaman penjajahan. Kuatnya keinginan umat Islam untuk mendirikan
sebuah perguruan tinggi menemukan momentumnya ketika hal tersebut diajukan
Satiman sebagai salah satu agenda Kongres al-Islam II yang diadakan Majelis Islam

4
Adri Efferi, “PERAN PTAI DAN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK”, 87-88
5
Suwendi, “Merevitalisasi Peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam”,
https://kemenag.go.id/opini/merevitalisasi-peran-perguruan-tinggi-keagamaan-islam-3irq94 di akses pada
17 November 2023

11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 449
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi

A’la Indonesia (MIAI) pada tahun 1939. Seusai pelaksanaan Kongres, kemudian
diawali dengan didirikannya IMS (Islamiche Medelbare School) di Solo disertai naik-
turun bahkan penutupan mengingat suasana perang ketika itu. Namun, melalui Panitia
Perencana Sekolah Tinggi Islam (STI) yang dikomandani Proklamator kita, Mohammad
Hatta, STI kemudian secara resmi dibuka pada tanggal 27 Rajab 1364 (8 Juli 1945) di
Jakarta. Seiring dengan pindahnya ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta, maka tanggal 10
April 1946 STI juga pindah dan dibuka di Yogyakarta. Dalam rangka mengembangkan
peran dan fungsinya, maka STI tersebut diubah menjadi Universitas dengan nama
Universitas Islam Indonesia (UII), yang secara resmi dibuka pada tanggal 27 Rajab
1367 (10 Maret 1948). Kurikulum yang digunakan adalah dengan mencontoh kurikulum
Fakultas Ushuluddin Universitas AlAzhar Cairo.
Dalam peningkatan efektivitas serta keluasan jangkauan STI, maka muncullah
ide-ide dalam pengubah STI menjadi universitas. Sehingga pada tahun 1947
dibentuklah panitia perbaikan STI yang terdiri dari Fathurrahman, Kafrawi, Farid
Ma’sum, Kahar Muzakkir dan lainlain. Sehingga pada tanggal 10 Maret 1948
perjuangan panitia perbaikan STI dapat tercapai yang ditandai dengan terbentuknya
Universitas Islam Indonesia (UII) dengan membuka empat jenis fakultas, yaitu Fakultas
Agama, Hukum, Pendidikan dan Ekomoni. Sehingga dalam perkembangan selanjutnya
Fakultas Agama UII dinegerikan , sehingga menjadi terpisah dari UII menjadi
Perguruan Tinggi Agama Islam Neger (PTAIN).9 Selanjutnya, pada tanggal 24 Agustus
1960 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) diresmikan di Yogyakarta sebagai gabungan
antara PTAIN yang berkedudukan di Yogyakarta dan Akademik Dinas Ilmu Agama
(ADIA) yang berkedudukan di Jakarta. IAIN bermula dengan dua bagian, yaitu dua
fakultas di Yogyakarta dan dua fakultas di Jakarta. Di kedua tempat ini, IAIN dengan
cepat berkembang menjadi sebuah institut dengan empat fakultas, yang pada tiap
fakultasnya ditetapkan kuliah selama 3 tahun dan dapat dilengkapai dengan spesialisasi
2 tahun. IAIN pada tahap awal berdirinya berdasarkan penetapan Menteri Agama RI
Nomor 43 tahun 1960 Jo. Peraturan Menteri Agama No. 15 Tahun 1961 terdiri atas
Fakultas Tarbiyah sebanyak delapan jurusan yaitu: 1) Jurusan Pendidikan Agama, 2)
Jurusan Paedagogik, 3) Jurusan Bahasa Indonesia, 4) Jurusan Bahasa Arab, 5) Jurusan
Bahasa Inggris, 6) Jurusan Khusus (lman Tentara), 7) Jurusan Etnologi dan Sosiologi,
8) Jurusan Hukum dan Ekonomi. Perkembangan selanjutnya delapan jurusan ini
mengecil dan hanya bertahan dua jurusan saja yaitu Jurusan Pendidikan Agama dan
Pendidikan Bahasa Arab. Sekitar tahun 1980-an lahirlah Jurusan Tadris, Jurusan ini
bertujuan untuk merespon kekurangan dan kebutuhan guru-guru dalam mats pelajaran
IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris. Kemudian pada tahun 1990-an muncul jurusan
baru yaitu Kependidikan Islam (KI).
Setelah melalui fase-fase perkembangan pendidikan tinggi Islam di Indonesia
hingga kini lembaga pendidikan tersebut dapat dikategorikan kepada tiga macam:
1) Lembaga pendidikan tinggi Islam negeri, yakni UIN, IAIN, dan STAIN.

11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 450 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301
FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi

2) Lembaga pendidikan tinggi Islam swasta yang berbentuk universitas di lembaga


ini dikembangkan berbagai fakultas, jurusan, serta program studi.
3) Lembaga pendidikan tinggi Islam swasta yang berbentuk institut dan sekolah
tinggi6

PARADIGMA KEILMUAN PENDIDIKAN TINGGI ISLAM


Paradigma Pendidikan Islam Pendidikan adalah proses seseorang
mengembangkan kemampuan sikap dan tingkah laku di dalam masyarakat tempat ia
hidup, juga pendidikan itu adalah proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan
pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari
sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh pengembangan kemampuan sosial dan
kemampuan individu yang optimal. Islam adalah agama penyempurna dari agama yang
telah ada sebelumnya, ajarannya melingkupi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti
teologis, sosiologis, ibadah, hukum dan akhlak. Selain itu Islam juga sebagai agama
terakhir yang diturunkan Allah swt. Aspek-aspek yang terdapat dalam ajaran Islam,
dalam rangka membangun sikap pasrah manusia kepada Allah swt. Sikap pasrah atau al
Islam adalah kodrat manusia sejak diciptakannya. Terna kehidupan manusia tidak
membutuhkan ajaran baru sesudah Islam dan nabi Muhammad saw sebagai nabi
terakhir. Aspek-aspek yang terdapat di dalam Islam menjadi dasar, arah, tujuan, dan
orientasi pengembangan dari masa ke masa yang ditransformasikan baik melalui
dakwah maupun pendidikan. Untuk mendapatkan gambaran tentang paradigma
pendidikan Islam, beberapa bahagian yang penulis ingin gambarkan yaitu; paradigma
pendidikan Islam yang mencakup pengertian pendidikan Islam, tujuan pendidikan
Islam, prinsip pendidikan Islam juga akan dibahas tentang konsep pembelajaran
demokratis yang meliputi; pengertian pembelajaran demokratis, strategi pembelajaran
demokratis, prinsip pembelajaran demokratis dan bentuk-bentuk pembelajaran
demokratis. Pendidikan Islam sebagai bahagian dari proses pendidikan nasional dapat
menjadi wahana penting dalam pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia
secara keseluruhan. Secara umum paradigma pendidikan memang merupakan keharusan
dalam kehidupan berbangsa, sebab semua bangsa dan bangsa Indonesia khususnya
menghadapi berbagai persoalan yaitu kependudukan, indefendensi negara dan dunia
usaha serta kemajuan sain dan tegnologi. Pembicaraan tentang paradigma pendidikan
Islam berarti mengaitkan pendidikan Islam dalam konteks kekinian.

Paradigma keilmuan pendidikan Islam tinggi membahas tentang cara pandang Islam
terhadap ilmu pengetahuan berdasarkan sumber Al-Qur'an yang diyakini kebenarannya.

6
Zulhifzi Pulungan, Sehat Sultoni Dalimunthe “Sejarah Berdirinya Perguruan Tinggi Islam di Indonesia”
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam, Vol. 6, No. 1, (januari,2023)

11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 451
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi

1. Paradigma keilmuan Islam di perguruan tinggi di Indonesia telah memiliki


paradigma filosofis, dengan mengusung konsep integrasi keilmuan yang khas.
2. Paradigma integrasi keilmuan ingin memadukan disiplin ilmu keagamaan
dengan teknologi dan sains modern, yang diimplementasikan dalam pendidikan
tinggi.
3. Sebagai seorang mukmin yang meyakini Allah Ta’ala Maha Mengetahui, tentu
tidak pantas jika kemudian justru mengingkari keilmuan Allah Ta’ala
Oleh karena itu, sebagai manusia yang selalu mengolah produk keilmuan,
khususnya akademisi muslim, sudah sepantasnya mengikuti paradigma keilmuan Islam.
Dengan paradigma Islam, semakin banyak sumber ilmu pengetahuan yang dapat
dikembangkan dan semakin banyak produk ilmu yang dihasilkan untuk maslahat
manusia.

Paradigma ini memadukan disiplin ilmu keagamaan dengan teknologi dan sains
modern, yang diimplementasikan dalam pendidikan tinggi. Paradigma ini juga
menekankan pengembangan ilmu-ilmu agama Islam, tanpa melupakan keharusan
memperbaiki sisi moralitas. Perguruan tinggi Islam di Indonesia telah mengusung
konsep integrasi keilmuan yang khas, yang tercermin dalam kurikulum yang diterapkan.
Paradigma keilmuan Islam juga menekankan pentingnya mengikuti paradigma keilmuan
Islam sebagai manusia yang selalu mengolah produk keilmuan, khususnya akademisi
Muslim. Dengan paradigma Islam, semakin banyak sumber ilmu pengetahuan yang
dapat dikembangkan, dan semakin banyak produk ilmu yang dihasilkan untuk maslahat
manusia7

FORMAT IDEAL PENDIDIKAN TINGGI ISLAM


Format ideal pendidikan tinggi Islam dapat bervariasi tergantung pada konteksnya,
namun beberapa prinsip umum yang sering disebutkan dalam literatur meliputi:

1. Integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum, sehingga mahasiswa dapat
memperoleh pengetahuan agama Islam sekaligus memiliki keterampilan umum
yang diperlukan di dunia kerja.
2. Penekanan pada pengembangan karakter dan moralitas yang sesuai dengan
ajaran Islam.
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik dari segi akademik maupun
kepemimpinan, untuk memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.
4. Adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan globalisasi, sehingga pendidikan
tinggi Islam tetap relevan dan mampu bersaing di tingkat global8
Dalam konteks transformasi institusi pendidikan tinggi Islam, perubahan ini juga
mencakup perubahan dalam struktur kurikulum, lembaga pendidikan, dan struktur
7
Maryamah, syukri rahmad, badarussyamsi, rizki ahmad fadli paradigma keilmuan islam, jurnal filsafat
Indonesia, vol 4 no 2 tahun 2021.
8
Mawaddah ida aulia format Pendidikan islam yang ideal di era globalisasi

11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 452 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301
FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi

bangunan keilmuan Hal ini menunjukkan bahwa format ideal pendidikan tinggi Islam
harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Dengan demikian, format ideal pendidikan tinggi Islam diharapkan mampu


menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki keunggulan akademik, tetapi juga
memiliki karakter yang kuat, keterampilan yang relevan, dan kemampuan untuk
berkontribusi secara positif dalam masyarakat global yang terus berubah9

PENDIDIKAN TINGGI ISLAM MENUJU WORLD UNIVERSITY (World Class


Level University)
Pendidikan tinggi Islam menuju World University adalah sebuah konsep yang
bertujuan untuk mengembangkan institusi pendidikan tinggi Islam yang berkualitas dan
berstandar internasional. Konsep ini mencakup upaya untuk mengintegrasikan nilai-
nilai Islam dengan pengetahuan dan keahlian akademik yang luas, sehingga lulusan
dapat menjadi pemimpin yang kompeten dalam berbagai bidang di tingkat global.
Pendidikan tinggi Islam menuju World University bertujuan untuk menciptakan
lingkungan belajar yang inklusif, beragam, dan inovatif. Institusi pendidikan tinggi yang
mengadopsi konsep ini akan menawarkan program studi yang mencakup berbagai
disiplin ilmu, seperti ilmu sosial, ilmu alam, ilmu kesehatan, teknologi, seni, dan
humaniora. Selain itu, pendidikan tinggi Islam menuju World University juga akan
memberikan penekanan pada pengembangan karakter, etika, dan kepemimpinan
berdasarkan nilai-nilai Islam.
Untuk mencapai status World University, institusi pendidikan tinggi Islam harus
memenuhi standar akademik yang tinggi, termasuk kualitas pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Institusi ini juga harus memiliki kerjasama
internasional yang kuat dengan universitas dan lembaga pendidikan lainnya di seluruh
dunia, sehingga dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan
penelitian antarbudaya.
Pendidikan tinggi Islam menuju World University juga harus mampu
menghasilkan lulusan yang siap bersaing di tingkat global. Lulusan harus memiliki
pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Islam, serta memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Mereka juga harus
memiliki kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kemampuan berkomunikasi yang baik,
dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang cepat.
Dalam rangka mencapai tujuan ini, institusi pendidikan tinggi Islam menuju
World University harus memiliki sumber daya yang memadai, termasuk fasilitas fisik,
perpustakaan, laboratorium, dan teknologi informasi yang mutakhir. Institusi ini juga
harus memiliki dosen dan staf yang berkualitas, serta mengadopsi metode pengajaran
yang inovatif dan efektif.
9
Suradi Ahmad Analisis Format Ideal Transformasi InstitutMenuju Universitas di PTKIN Jurnal Al-
Thariqah Vol. 3, No. 1, Januari -Juni 2018

11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 453
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi

Pendidikan tinggi Islam menuju World University merupakan upaya untuk


menggabungkan nilai-nilai Islam dengan pengetahuan dan keahlian akademik yang luas,
sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten dan siap bersaing di tingkat
global. Konsep ini bertujuan untuk mengembangkan institusi pendidikan tinggi Islam
yang berkualitas dan berstandar internasional, serta mampu memberikan kontribusi
positif bagi masyarakat dan dunia secara luas.

TANTANGAN KAMPUS ISLAM MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY


Tantangan yang dihadapi oleh kampus Islam dalam mencapai status World Class
University (universitas kelas dunia) dapat bervariasi tergantung pada konteks dan kondisi
masing-masing institusi. Namun, beberapa tantangan umum yang sering dihadapi oleh kampus
Islam dalam perjalanan mereka menuju status World Class University adalah sebagai berikut:
1. Sumber Daya Finansial: Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh kampus Islam
adalah keterbatasan sumber daya finansial. Untuk menjadi universitas kelas dunia,
institusi pendidikan tinggi perlu memiliki dana yang cukup untuk mengembangkan
infrastruktur, fasilitas, dan sumber daya pendukung lainnya. Kampus Islam mungkin
menghadapi kesulitan dalam mengumpulkan dana yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan ini.
2. Kualitas Pengajaran dan Penelitian: Untuk menjadi universitas kelas dunia, kampus
Islam perlu memastikan kualitas pengajaran dan penelitian yang tinggi. Ini melibatkan
merekrut dosen berkualitas, mengembangkan kurikulum yang relevan, dan
memfasilitasi penelitian yang inovatif dan berdampak. Tantangan dalam mencapai
standar ini termasuk kekurangan dosen berkualitas, kurangnya akses ke sumber daya
penelitian, dan kurangnya budaya penelitian yang kuat.
3. Kerjasama Internasional: Kerjasama internasional yang kuat dengan universitas dan
lembaga pendidikan lainnya di seluruh dunia merupakan faktor penting dalam mencapai
status World Class University. Kampus Islam mungkin menghadapi tantangan dalam
membangun jaringan kerjasama yang luas dan memperoleh akses ke sumber daya
internasional, seperti pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, dan program ganda.
4. Pengakuan dan Reputasi Global: Salah satu tantangan yang dihadapi oleh kampus Islam
adalah memperoleh pengakuan dan reputasi global. Universitas kelas dunia sering kali
diakui secara internasional dan memiliki reputasi yang kuat dalam bidang akademik
tertentu. Kampus Islam mungkin perlu mengatasi stereotip atau prasangka negatif yang
terkait dengan identitas agama mereka dan membuktikan kualitas dan keunggulan
mereka dalam komunitas akademik global.
5. Keterbukaan dan Inklusivitas: Untuk menjadi universitas kelas dunia, kampus Islam
perlu menciptakan lingkungan belajar yang terbuka, inklusif, dan beragam. Tantangan
dalam mencapai hal ini termasuk mengatasi ketidakseimbangan gender,
mempromosikan kebebasan akademik, dan menghormati keberagaman budaya, agama,
dan latar belakang siswa dan staf.
6. Perubahan dan Inovasi: Kampus Islam perlu mampu beradaptasi dengan perubahan
yang cepat dalam dunia pendidikan dan teknologi. Tantangan dalam hal ini termasuk
mengadopsi metode pengajaran yang inovatif, memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi secara efektif, dan mempromosikan budaya inovasi dan kewirausahaan di
kalangan siswa dan staf.

11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 454 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301
FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi

Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan komitmen yang kuat, kepemimpinan yang


efektif, dan strategi yang tepat. Kampus Islam perlu mengembangkan rencana strategis yang
komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan kualitas dan
reputasi mereka dalam perjalanan menuju status World Class University.Ada beberapa contoh
kampus Islam yang telah mencapai status World Class University atau universitas kelas dunia. 2
Berikut adalah beberapa contoh:

1. Universitas Al-Azhar (Mesir): Universitas Al-Azhar di Mesir adalah salah satu


institusi pendidikan Islam tertua dan terkemuka di dunia. Universitas ini telah
mencapai status World Class University dalam bidang studi Islam dan ilmu-ilmu
sosial. Al-Azhar telah memainkan peran penting dalam pengembangan pendidikan
Islam dan menjadi pusat penelitian dan pengajaran yang diakui secara internasional.
2. Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM): IIUM adalah universitas Islam
terkemuka di Malaysia yang telah mencapai status World Class University.
Universitas ini menawarkan berbagai program studi dalam berbagai disiplin ilmu,
termasuk ilmu sosial, sains, teknik, kedokteran, dan humaniora. IIUM memiliki
reputasi yang kuat dalam penelitian dan pengajaran yang berkualitas.
3.
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (Indonesia): UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta adalah salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia.
Universitas ini telah mencapai status World Class University dalam bidang studi
Islam dan ilmu-ilmu sosial. UIN Jakarta memiliki program studi yang beragam dan
memiliki reputasi yang kuat dalam penelitian dan pengajaran. 10
4. Universitas Islam Internasional Islamabad (Pakistan): Universitas Islam
Internasional Islamabad (IIUI) adalah universitas Islam terkemuka di Pakistan. IIUI
telah mencapai status World Class University dalam bidang studi Islam, ilmu sosial,
dan ilmu pengetahuan lainnya. Universitas ini menawarkan program studi yang luas
dan memiliki reputasi yang kuat dalam penelitian dan pengajaran.
5. Universitas islam internasional Chittagong (Bangladesh): Universitas Islam
Internasional Chittagong (IIUC) adalah universitas Islam terkemuka di Bangladesh.
IIUC telah mencapai status World Class University dalam bidang studi Islam, ilmu
sosial, dan ilmu pengetahuan lainnya. Universitas ini menawarkan program studi
yang beragam dan memiliki reputasi yang kuat dalam penelitian dan pengajaran
ini hanya mencakup beberapa contoh kampus Islam yang telah mencapai status World Class
University. Ada banyak institusi pendidikan Islam lainnya di seluruh dunia yang juga memiliki
reputasi yang kuat dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi Islam.

PENTINGNYA MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH DI KAMPUS


Istilah publikasi ilmiah tentu sudah tidak asing lagi di kalangan akademisi,
khususnya dosen dan peneliti. Saat ini, publikasi ilmiah terus digencarkan di perguruan
tinggi guna meningkatkan kualitas institusi, mendorong produktivitas dosen, dan lain-
lain. Tak hanya dosen yang perlu melakukan publikasi ilmiah, mahasiswa tingkat akhir
umumnya juga diwajibkan mempublikasikan skripsi, tesis, atau disertasi dalam bentuk
artikel jurnal yang menjadi salah satu syarat kelulusan.
10
Hamid Hasan Bilgrami, & Sayid Ali Asyraf. Konsep Universitas Islam, (Yogyakarta:PT. Tiara Wacana,
1989).Hal xiv

11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 455
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi

Ditjen Diktiristek terus mendorong peningkatan publikasi ilmiah oleh pendidikan


tinggi di Indonesia. Publikasi merupakan hal yang sangat penting untuk pengembangan
ilmu pengetahuan demi kemajuan suatu bangsa.

Sebagai insan pendidikan tinggi, dosen dan mahasiswa diharapkan terus


berkontribusi aktif dalam peningkatan publikasi ilmiah di Indonesia.Pentingnya
meningkatkan publikasi ilmiah di kampus sangatlah signifikan karena memiliki
beberapa manfaat yang penting bagi civitas akademika perguruan tinggi. Beberapa
manfaat tersebut antara lain:

1. Meningkatkan Reputasi dan Eksistensi Peneliti: Publikasi ilmiah yang banyak


dikutip akan meningkatkan reputasi peneliti, terutama bagi dosen yang berprofesi
sebagai peneliti
2. Berkontribusi dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan: Publikasi ilmiah
diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang ilmu tertentu.
3. Pembuktian Kompetensi & Portofolio: Publikasi ilmiah juga dapat digunakan
sebagai bukti kompetensi dan portofolio, baik untuk kepentingan kepangkatan
dosen maupun untuk mendaftar beasiswa atau melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi
4. Peningkatan Akreditasi Kampus: Publikasi ilmiah juga berperan penting dalam
peningkatan akreditasi kampus, karena kegiatan penelitian yang diikuti dengan
publikasi ilmiah oleh dosen dapat meningkatkan reputasi program studi dan institusi
secara keseluruhan.
5. Asah Kemampuan Argumentasi: Publikasi ilmiah juga dapat membantu mahasiswa
dalam mengasah kemampuan argumentasi.
6. Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama dan Menjelaskan Secara Sederhana:
Menulis jurnal ilmiah juga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
menjelaskan permasalahan secara sederhana dan bekerja sama
Dari berbagai manfaat tersebut, dapat disimpulkan bahwa meningkatkan publikasi
ilmiah di kampus sangat penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan, reputasi
peneliti, dan peningkatan akreditasi kampus.

KIAT MENANGULANGI RADIKALISME AGAMA DI PTKIN


Fenomena kekerasan atas nama agama yang sering dikenal dengan radikalisme
agama semakin tampak, dan akhirnya melatarbelakangi gerakan terorisme yang selalu
membayangi dan menjadi permasalahan yang kini dihadapi oleh Negara-negara di
dunia, Termasuk Indonesia. Pemahaman seperti ini sesungguhnya tidak disebabkan oleh
faktor tunggal yang berdiri sendiri. Faktor sosial, ekonomi, lingkungan, politik bahkan
pendidikanpun ikut andil dalam memengaruhi radikalisme agama. Namun demikian,

11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 456 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301
FILSAFAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Siti aisyah, devi triana purwanti, rina dwi aprilia– Afiliasi

radikalisme agama sering kali digerakkan oleh pemahaman keagamaan yang sempit,
perasaan tertekan, terhegemoni, tidak aman secara psikososial, serta ketidak adilan lokal
Maupun global.
Lingkup internal merupakan lingkup yang berada dalam lembaga pendidikan
sendiri dan merupakan salah satu pencegahan pertama dalam menangkal radikalisme.
Untuk menangkal radikalisme di tingkat pelajar terutama sekolah. Dapat melalui
beberapa komponen yakni, kepala sekolah, tenaga mengajar (guru), Memberikan
pengalaman belajar Agama berbasis anti radikalisme yang dapat diberikan kepada
peserta didik. Namun selain itu, radikalisme juga dapat ditangkal dengan melalui
lingkungan. Keikutsertaan masyarakat dalam menangkal masuknya paham radikalisme
agama juga sangat penting. Komunikasi antar masyarakat merupakan komunikasi yang
baik dan bekerja sama dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti bakti
sosial, kerja bakti, pembagunan tempat ibadah yang melibatkan para generasi muda
akan menjadikan mereka semakin merasa diperhatikan oleh masyarakat. Sehingga
ketika mendapatkan perhatian dan kepedulian akan dapat berkontribusi positif dan
mencontoh generasi tua yang memiliki pengalaman dalam mengarungi bahtera
kehidupan. Hal ini juga sebagai bentuk pelajaran dan softskill yang dapat menjadi
wawasan pengetahuan para generasi muda. Kerjasama antar sekolah dengan masyarakat
dan orang tua adalah pola koordinasi secara rutin dan sistematis jika terdapat persoalan
yang muncul.11
Kondisi yang demikian merlukan respon proaktif dari seluruh lapisan
Masyarakat, terlebih-lebih lagi Perguruan Tinggi sebagai center of excellence Jelas
harus melakukan repositiong dalam konteks lingkungan eksternal Melalui upaya
restructuring internal yang terencana dengan baik (wellplanned), dilaksanakan dengan
baik (well-actuated), dan dievaluasi dengan Baik secara berkesinambungan (well
evaluated/controlled) dalam bingkai Semangat continous updating. Dalam hal ini
Unsoed membangun strategi Melalui hidden curriculum dengan memerankan LP3M
Unsoed Purwokerto Melalu Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) yang dianggap sangat
strategis Untuk mendidikan mahasiswa anti radikalisme. 12Kerjasama dilakukan sesuai
dengan jenis problem dan kepentingan yang ada. Kerjasama tidak hanya dilakukan
dalam konteks memberikan solusi atas persoalan yang muncul tetapi juga harus
dilakukan dengan tujuan antisipasi atau pencegahan munculnya persoalan dalam ranah
radikalisme.

KESIMPULAN

11
Nur Maila Assa’adah, “Upaya Penangkal Radikalisme Melalui Pendidikan”,
https://dakwah.unisnu.ac.id/upaya-penangkal-radikalisme-melalui-pendidikan diakses pada 17 November
2023
12
Ahmad Zayyadi, “DERADIKALISASI AGAMA DALAM STRATEGI PENANGGULANGAN
RADIKALISME DAN TERORISME DI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DAN IAIN
PURWOKERTO”,35

11 November 2023
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301 Halaman 457
“Filsafat Pendidikan Islam”
Nama Lengkap – Afiliasi

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan


tinggi islam merupakan lembaga pendidikan yang di falisitasi oleh kementrian agama.
Pendidikan tinggi Islam di Indonesia telah berlangsung sejak dibukanya Sekolah Tinggi
Islam (STI) di Jakarta pada bulan Juli 1945 menjelang kemerdekaan Indonesia. Sejak
saat itu, dinamika dan perkembangan Pendidikan Tinggi Islam dimulai. Setelah
terbentuknya STI, berubah menjadi UII (Universitas Islam Indonesia). Perkembangan
berikutnya meliputi fakultas agama UII yang dinegerikan menjadi PTAIN (Perguruan
Tinggi Agama Islam Negeri), kemudian muncul IAIN dan STAIN, serta pendidikan
tinggi Islam swasta, baik berbentuk universitas, institut, maupun sekolah tinggi,
terbentuknya. dengan berbagai potensi yang dimilikinya pendidikan tinggi mampu
menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA
Daulay, Putra, H. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia
(Jakarta: Kencana, 2007), 38.
Efferi, Adri “PERAN PTAI DAN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK”,
87-88
Suwendi, “Merevitalisasi Peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam”,
https://kemenag.go.id/opini/merevitalisasi-peran-perguruan-tinggi-keagamaan-
islam-3irq94 di akses pada 17 November 2023
Pulungan, Zulhifzi, Sehat Sultoni Dalimunthe “Sejarah Berdirinya Perguruan Tinggi
Islam di Indonesia” Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam, Vol. 6,
No. 1, (januari,2023)
Maryamah, syukri rahmad, badarussyamsi, rizki ahmad fadli paradigma keilmuan
islam, jurnal filsafat Indonesia, vol 4 no 2 tahun 2021.
Aulia ,Mawaddah ida, format Pendidikan islam yang ideal di era globalisasi
Ahmad, Suradi, Analisis Format Ideal Transformasi InstitutMenuju Universitas di
PTKIN Jurnal Al-Thariqah Vol. 3, No. 1, Januari -Juni 2018
Bilgrami , Hamid Hasan, & Sayid Ali Asyraf. Konsep Universitas Islam,
(Yogyakarta:PT. Tiara Wacana, 1989).Hal xiv
Assa’adah, Nur Maila, “Upaya Penangkal Radikalisme Melalui Pendidikan”,
https://dakwah.unisnu.ac.id/upaya-penangkal-radikalisme-melalui-pendidikan
diakses pada 17 November 2023
Zayyadi, Ahmad, “DERADIKALISASI AGAMA DALAM STRATEGI
PENANGGULANGAN RADIKALISME DAN TERORISME DI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DAN IAIN PURWOKERTO”,35
Pairin, “SEJARAH PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM”, 119

11 November 2023
Univ. Pesantren Tinggi Darul Ulum Kampus Utama
Halaman 458 Kompleks Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Ruang 301

You might also like