Professional Documents
Culture Documents
4 (52 67) Nafrizal
4 (52 67) Nafrizal
Abstract : The purpose of this study was to determine the effect of incentives, motivation,
leadership style and organizational culture either partially or simultaneously to job
satisfaction of police personnel in the Unit Operations Bureau Aceh Police, to determine the
effect of incentives, motivation, leadership style and organizational culture both partially or
simultaneously to the performance of police personnel in the Unit Operations Aceh Police
Bureau and to determine the effect of indirect incentives, motivation, leadership style and
organizational culture on performance through job satisfaction of police personnel in the Unit
Operations Aceh Police Bureau and to determine the effect of job satisfaction significantly
affect the performance of the police personnel on Unit Aceh Police Operations Bureau. The
research was conducted on Unit Aceh Police Operations Bureau, with the object of research
on the influence of incentive, motivation, leadership style and organizational culture on job
satisfaction and its impact on the performance of police personnel in the Unit Operations Aceh
Police Bureau, the number of respondents 126 people. The results obtained for the first
hypothesis explanation that incentive, motivation, leadership style and organizational culture
either partially or simultaneously affect the job satisfaction of police personnel in the Unit
Operations Bureau Aceh Police, the second hypothesis can be explained that the incentive,
motivation, leadership style and organizational culture either partially or simultaneously
affect the performance of police personnel in the Operations Bureau Police Unit Aceh, the
third hypothesis that incentive, motivation, leadership style and organizational culture has an
indirect effect on performance through job satisfaction of police personnel in the Operations
Bureau Police Unit Aceh and fourth hypothesis job satisfaction significantly affect the
performance of the police personnel on Unit Aceh Police Operations Bureau.
Abstrak : Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh insentif, motivasi kerja,
gaya kepemimpinan dan budaya organisasi baik secara parsial maupun simultan terhadap kepuasan
kerja personil Polri pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh, untuk mengetahui pengaruh insentif,
motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi baik secara parsial maupun simultan
terhadap kinerja personil Polri pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh dan untuk mengetahui
pengaruh tidak langsung insentif, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap
kinerja melalui kepuasan kerja personil Polri pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh serta untuk
mengetahui pengaruh kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja personil Polri pada
Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh. Penelitian ini dilakukan pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda
Aceh, dengan objek penelitian mengenai pengaruh insentif, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi terhadap kepuasan kerja serta dampaknya pada kinerja personil Polri pada Satuan
Kerja Biro Operasi Polda Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 126 orang. Hasil penelitian untuk
hipotesis pertama diperoleh penjelasan bahwa insentif, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja personil Polri
pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh, hipotesis kedua dapat dijelaskan bahwa insentif, motivasi
kerja, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh
Volume 2, No. 1, November 2012 - 52
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
terhadap kinerja personil Polri pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh, hipotesis ketiga bahwa
insentif, motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi mempunyai pengaruh tidak
langsung terhadap kinerja melalui kepuasan kerja personil Polri pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda
Aceh dan hipotesis keempat kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja personil
Polri pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh.
tahun 1998, maka system insentif. tidak baik akan menurunkan produktivitas
Motivasi, kepemimpinan, budaya kerja para anggota dan secara tidak
organisasi serta kepuasaan kerja di langsung juga menurunkan produktivitas
lingkungan POLRI mengalami perubahan organisasi. Titik tolak daripada lingkungan
yang sangat mendasar sehingga adanya kerja ini adalah tingginya produktivitas
perubahan ini berdampak kepada Sat organisasi.
Operasi Polda Aceh harus siap menghadapi Dengan demikian perbaikan sistem
keadaan kondisi masyarakat yang kritis imbalan, motivasi, budaya organisasi,
pada saat ini. Budaya Kerja yang dulu kepemimpinan serta kepuasaan kerja ini
berlaku di Sat Operasi Polda Aceh, pelan- sama sekali bukan untuk tujuan mewah
pelan mengalami perubahan. Adanya atau pengadaan fasilitas-fasilitas untuk
perubahan budaya kerja ini mempengaruhi kemewahan anggota. Oleh karena tujuan
kinerja dari organisasi ini. Contoh dari utamanya adalah naiknya produktivitas,
perubahan ini diantaranya adalah pada maka dalam perencanaan perbaikan sistem
masa sebelum era reformasi, seorang imbalan, motivasi,budaya organisasi,
anggota POLRI dapat dikatakan sebagai kepemimpinan serta kepuasaan kerja bagi
masyarakat kelas satu (VIP) di mana anggota adalah sekedar untuk mendorong
mendapat perlakuan seolah-olah dilayani kenaikan produktivitas tersebut,dimana hal
oleh masyarakat, namun setelah adanya ini yang menjadi fenomena di satuan kerja
reformasi, POLRI yang sekarang adalah Biro Operasi Polda Aceh yang menjadi
sebagai pelayan masyarakat di mana harus motornya operasional Kepolisian di
bisa melayani masyarakat layaknya wilayah Propinsi Aceh yang mana dituntut
sebagai seorang pembantu rumah tangga untuk menyelesaikan tugas yang sangat
kepada majikannya. berat secara akurat dan tepat waktu jika
Kepuasan kerja bagi para anggota masih sebahagian besar di awaki oleh
akan mempunyai pengaruh yang tidak personil-personil yang belum maksimal
kecil terhadap jalannya operasi organisasi. untuk melaksanakan tugas pokok dan
Budaya organisasi ini yang akan fungsinya di satuan kerja Biro Operasi
mempengaruhi para anggota organisasi Polda Aceh yang dapat mengakibatkannya
sehingga dengan demikian baik langsung terlambatnya penyelesaian tugas yang
maupun tidak langsung akan dapat berdampak nanti ke atas pada Mabes Polri
mempengaruhi produktivitas organisasi. dan kebawah pada jajaran/wilayah.
Lingkungan kerja yang baik dan Fenomena yang melatarbelakangi
memuaskan para anggota tentu akan penelitian ini masih rendahnya kepuasan kerja
meningkatkan produktivitas kerja dari para personil Polri pada Satuan kerja Operasi Polda
anggota. Sebaliknya lingkungan kerja yang Aceh, hal ini disebabkan oleh masih rendanya
55 - Volume 2, No. 1, November 2012
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
insentif yang diberikan oleh organisasi kepada perusahaan telah memberikan insentif.
personil Polri dalam menjalankan tugasnya. Tujuan insentif adalah untuk
Rendahnya motivasi kerja personil Polri juga meningkatkan motivasi kerja karyawan
berpengaruh terhadap rendahnya kepuasan sehingga karyawan bergairah untuk
kerja personil, hal ini dapat dilihat dari kurang bekerja dalam upaya pencapaian tujuan
bergairahnya personil dalam menjalankan perusahaan dengan menawarkan
tugas dan tanggung jawabnya serta rendahnya perangsang finansial dan melebihi upah
disiplin kerja personil. Sedangkan dasar. Selain unutuk meningkatkan
kepemimpinan juga berdampak terhadap motivasi kerja insentif bertujuan untuk
kepuasan kerja dan peningkatan kinerja meningkatkan produktivitas kerja dalam
personil, dimana kepemimpinan yang disukai melaksanakan tugasnya, karena itu
oleh bawahan tentu akan menjadikan suasana pemberian insentif harus dilaksanakan
kerja menjadi lebih nyaman, sehingga akan tepat pada waktunya, agar dapat
tercapai kepuasan kerja dan peningkatan mendorong setiap karyawan untuk bekerja
kinerja. Sedangkan berkenaan dengan budaya secara lebih baik dari keadaan sebelumnya.
organisasi juga berkaitan dengan peningkatan Metode Insentif yang adil dan layak
kepuasan kerja personil dan peningkatan merupakan daya penggerak yang
kinerja hal ini, karena adanya nilai-nilai yang merangsang terciptanya pemeliharaan
diemban dalam suatu organisasi yang harus karyawan. Karena dengan pemberian
dipatuhi baik secara tertulis maupun tidak insentif karyawan merasa mendapat
yang berhubungan dengan peningkatan kinerja perhatian dan pengakuan terhadap prestasi
personil. yang dicapainya, sehingga semangat kerja
dan sikap loyal karyawan akan lebih baik.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Insentif Insentif itu sendiri merupakan
disamping itu juga manajer harus sesuatu untuk tujuan perusahaan. Hal ini
bagaimana kerja yang baik kepada mereka timbul semangat yang lebih besar
petunjuk atau arahan yang jelas meraka Ada beberapa definisi yang
akan bekerja tanpa arah sehingga kerja dikemukakan para ahli mengenai insentif
meningkat dan hasil kerja akan optimal bersangkutan berperilaku. Perilaku tersebut
sesuai dengan standar kinerja yang diarahkan kepada tujuan untuk mengurangi
ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu kondisi ketegangan tersebut. Dimulainya
bentuk motivasi dapat dilihat antara lain perilaku tersebut menyebabkan timbulnya
dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung petunjuk-petunjuk yang memberikan
jawab terhadap waktu kerja yang telah umpan balik (informasi) kepada orang
ditetapkan. Mangkunegara (2005:101) yang bersangkutan tentang dampak
mengemukakan bahwa terdapat 2 (dua) perilaku.
teknik memotivasi kerja pegawai yaitu: Pengertian Gaya Kepemimpinan
1) Teknik pemenuhan kebutuhan Thoha (2007) menyatakan bahwa,
pegawai, artinya bahwa pemenuhan “gaya kepemimpinan merupakan norma
kebutuhan pegawai merupakan perilaku oleh seseorang pada saat orang
fundamen yang mendasari perilaku tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
kerja. orang lain seperti yang ia lihat”. Dalam hal
2) Teknik komunikasi persuasif, adalah ini usaha menyelaraskan persepsi diantara
merupakan salah satu teknik orang yang akan mempengaruhi perilaku
memotivasi kerja pegawai yang dengan orang yang perilakunya akan
dilakukan dengan cara mempengaruhi dipengaruhi menjadi amat penting
pegawai secara ekstra logis. Teknik kedudukannya. Dalam hubungannnya
ini dirumuskan dengan istilah dengan perilaku pemimpin ini, ada dua hal
“AIDDAS” yaitu Attention yang biasannya di lakukan oleh pemimpin
(perhatian), Interest (minat), Desire terhadap bawahannya yakni: perilaku
(hasrat), Decision (keputusan), Action mengarahkan dan perilaku mendukung.
(aksi atau tindakan), dan Satisfaction Perilaku mengarahkan dapat
(kepuasan). dirumuskan sejauhmana seorang pimpinan
melibatkan diri dalam komunikasi satu
Manusia sebagai mahluk sosial arah ini antara lain, menetapkan peranan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan, yang seharusnya dilakukan bawahan,
keinginan dan expektasi. Kebutuhan, memberitahu bawahan tentang apa yang
keinginan dan expektansi tersebut seharusnya bias dikerjakan, dimana
menimbulkan ketegangan-ketegangan pada melakukan hal tersebut, bagaiman
para manajer, yang di anggap mereka melakukannnya, dan melakukan
kurang menyenangkan. Dengan anggapan pengawasan secara ketat terhadap
bahwa perilaku khusus tertentu dapat bawahannya. Sedangkan perilaku
mengurangi perasaan yang dimiliki, maka mendukung adalah sejauh mana seorang
hal tersebut menyebabkan orang yang pimpinan melibatkan diri dalam
Volume 2, No.1, November 2012 - 58
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
komunikasi dua arah, misalnya mendengar, kritis budaya organisasi, maka pernyataan
menyediakan dukungan dan dorongan, tentang dampak budaya pada kinerja akan
memudahkan interaksi,dan melibatkan terus berdasarkan pada spekulasi,
para bawahan dalam mengambil keputusan. observasi personal dan studi kasus.
Glaser et al. (1987) dalam Koesmono
Budaya Organisasi (2005:9) mengemukakan bahwa budaya
Seperti halnya pengertian motivasi organisasional seringkali digambarkan
dan kepemimpinan, pengertian budaya dalam arti yang dimiliki bersama. Pola-
organisasi banyak diungkapkan oleh para pola dari kepercayaan, simbol-simbol,
ilmuwan yang merupakan ahli dalam ilmu ritualritual, dan mitor-mitos yang
budaya organisasi, namun masih sedikit berkembang dari waktu ke waktu dan
kesepahaman tentang arti konsep budaya berfungsi sebagai perekat yang
organisasi atau bagaimana budaya menyatukan organisasi. Hofstede
organisasi harus diobservasi dan diukur (1986:21) dalam Koesmono (2005:9)
(Brahmasari, 2004). Lebih lanjut mengemukakan bahwa budaya dapat
Brahmasari (2004:16) mengemukakan didefinisikan sebagai berbagai interaksi
bahwa hal tersebut dikarenakan oleh dari ciri-ciri kebiasaan yang
kurangnya kesepahaman tentang formulasi mempengaruhi kelompok-kelompok orang
teori tentang budaya organisasi, dalam lingkungannya.
gambarannya, dan kemungkinan
hubungannya dengan dampak kinerja. Kepuasan Kerja
Ndraha (2003:4) dalam Brahmasari Kepuasaan kerja merupakan sesuatu
(2004:12) mengemukakan bahwa budaya yang sangat penting dalam pertumbuhan
perusahaan (corporate culture) merupakan dan perkembangan suatu organisasi,
aplikasi dari budaya organisasi karena pegawai merupakan ujung tombak
(organizational culture) terhadap badan bagi keberhasilan suatu organisasi, perlu di
usaha atau perusahaan. Kedua istilah ini puaskan agar lebih tanggap terhadap
sering dipergunakan untuk maksud yang lingkungannya.
sama secara bergantian. Marcoulides dan Kepuasaan kerja adalah keadaan
Heck (2003) dalam Brahmasari (2004:16) emosional yang menyenangkan atau tidak
mengemukakan bahwa budaya organisasi menyenangkan bagi para pegawai
sebagai suatu konsep dapat menjadi suatu memandang pekerjaan mereka. Kepuasaan
sarana untuk mengukur kesesuaian dari kerja mencerminkan perasaan seseorang
tujuan organisasi, strategi dan organisasi terhadap pekerjaanya. Ini terlihat dalam
tugas, serta dampak yang dihasilkan. Tanpa sikap positif pegawai terhadap pekerjaan
ukuran yang valid dan reliable dari aspek dan segala seseuatu yang di hadapi di
59 - Volume 2, No. 1, November 2012
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dicapai oleh seseorang karyawan dalam kerja personil Polri pada Satuan
melaksanakan tugas sesuai dengan Kerja Biro Operasi Polda Aceh
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. H2 : Diduga bahwa insentif, motivasi
Soeprihantono (1988) mengatakan bahwa kerja, gaya kepemimpinan dan
kinerja merupakan hasil pekerjaan seorang budaya organisasi baik secara
karyawan selama periode tertentu parsial maupun simultan
dibandingkan dengan berbagai berpengaruh terhadap kinerja
kemungkinan, misalnya standard, personil Polri pada Satuan Kerja
target/sasaran/kriteria yang telah Biro Operasi Polda Aceh.
ditentukan terlebih dahulu dan telah H3 : Diduga bahwa insentif, motivasi
disepakati bersama. kerja, gaya kepemimpinan dan
Kinerja merupakan hasil atau tingkatan budaya organisasi mempunyai
keberhasilan seseorang secara keseluruhan pengaruh tidak langsung
selama periode tertentu dalam melaksanakan terhadap kinerja melalui
tugas dibandingkan dengan standar hasil kerja, kepuasan kerja personil Polri
target atau sasaran atau kriteria yang telah pada Satuan Kerja Biro Operasi
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati Polda Aceh.
bersama (Rivai, 2004). Lebih lanjut Rivai H4 : Diduga bahwa kepuasan kerja
menyatakan bahwa kinerja tidak berdiri sendiri berpengaruh secara signifikan
tapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan terhadap kinerja personil Polri
kompensasi, dipengaruhi oleh ketrampilan, pada Satuan Kerja Biro Operasi
kemampuan dan sifat – sifat individu. Dengan Polda Aceh.
kata lain kinerja ditentukan oleh kemampuan,
keinginan dan lingkungan. Oleh karena itu METODE PENELITIAN
agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang Lokasi dan Subjek Penelitian
harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk Penelitian ini dilakukan pada Satuan
mengerjakan dan mengetahui pekerjaannya Kerja Biro Operasi Polda Aceh. Subjek
serta dapat ditingkatkan apabila ada penelitian ini adalah para seluruh personil Polri
kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh.
Adapun objek penelitian ini pengaruh insentif,
Hipotesis Penelitian motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan
H1 : Diduga bahwa insentif, motivasi budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
kerja, gaya kepemimpinan dan serta dampaknya pada kinerja personil Polri
budaya organisasi baik secara pada Satuan Kerja Biro Operasi Polda Aceh.
parsial maupun simultan
berpengaruh terhadap kepuasan Populasi dan Sampel
61 - Volume 2, No. 1, November 2012
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
diikuti oleh peningkatan kualitas kerja Gomes, C.F., 2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: CV Andi Offset.
menjadi lebih baik. Handoko, T. H., 2004. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Badan
Penerbit Fakultas Ekonomi.
Penelitian memberi implikasi bahwa Kamus Bahasa Indonesia, 1995. Jakarta: Balai
Pustaka Indonesia.
insentif, motivasi kerja, gaya kepemimpinan Listianto dan Setiaji, 2006. Pengaruh Motivasi,
direktif dan budaya organisasi dapat dijadikan Kepuasan dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen
sebagai indikator pengukuran kepuasan kerja dan Bisnis, Vol. II, Juli 2006.
Malhotra, 2000. Metode Penelitian dengan
anggota, sedangkan kepuasan kerja anggota Menggunakan Uji Validitas dan
yang tinggi dapat memberikan efek langsung Reliabilitas Data. Jakarta: PT. Bina
Aksara.
terhadap peningkatan kinerja anggota pada Mangkunegara, 2005. Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia (Manajemen
Satuan kerja Biro Operasi Polda Aceh. Kepegawaian). Bandung: Mandar Maju.
Manullang, 2007. Manajemen Personalia.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Jakarta: Ghalia Indonesia.
Marwoto, 2006. Manajemen Tenaga Kerja
Allen, 2006. Penilaian Kinerja dan Edisi Revisi. Bandung: Penerbit Sinar
Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: Baru.
BPFE. Mathis, R. L. dan Jackson, John H., 2002.
Antoni, 2006. Manajemen Kepegawaian 1. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Kanisius. Jakarta: Salemba Empat.
As’ad, M., 2001. Psikologi Industri. Miftah, T., 2008. Perilaku Organisasi Konsep
Yogyakarta: BPFE. Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT.
Brahmasari, 2004. Teori Pengembangan Rajawali Grafindo.
Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara. Nawawi dan Hadari, 2005. Administrasi dan
Dessler, G., 2007. Manajemen Sumber Daya Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan.
Manusia (Terj.). Jakarta: PT. Indeks. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ermayanti, 2001. Pengaruh Motivasi Kerja dan Ndraha, T., 2007. Kepemimpinan Dalam
Budaya Kerja Organisasi Terhadap Organisasi. Bandung: Rosdakarya.
Kinerja Dosen Politeknik Negeri Medan. Nur Ismi, 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang
Tesis. Sekolah Pascasarjana, Universitas Mempengaruhi Kinerja Pegawai Pada
Sumatera Utara. Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan
Erry, T. H., 2006. Strategi Pengembangan Koperasi Dan Ukm Provinsi Aceh. Tesis.
Karir, Kepemimpinan dan Motivasi Program Magister Manajemen USK.
Terhadap Kinerja Anggota Polri. Jurnal Peter dan Watermen, 2006. Culture
Manajemen, Vol 2 Hal 75. Program Organization. Jakarta: Rineka Cipta.
Pascasarjana STIE Kampus Ungu, Rivai, V., 2007. Kepemimpinan dan Perilaku
Jakarta. Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Felica, D. W., 2006. Analisis Pengaruh Peran Persada.
Kepemimpinan Dan Pengembangan Karir Robbins, S. P., 2002. Perilaku Organisasi. PT.
Terhadap Komitmen Organisasi Dalam Indeks Jakarta.
Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Santoso, S., 2001. SPSS Versi 10,01, Mengolah
Kasus: PT. Bank Maspion Indonesia Data Statistik Secara Profesional. Jakarta:
Cabang Semarang). Tesis. Program PT Elex Media Komputindo.
Magister Manajemen Program Sarwoko, 2005. Analisis Jalur Pengaruh
Pascasarjana Universitas Diponegoro Karakteristik Pekerjaan, Motivasi,
Semarang. Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Flippo, E. B., 2003. Manajemen Personalia, Karyawan. Penelitian dilakukan di PT.
(penerjemah : Moh. Mas'ud). Jakarta: Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Erlangga. Distribusi Jatim Area Pelayanan dan
Fuad, M., 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jaringan Malang. Jurnal Manajemen dan
Jakarta: CV. Rajawali. Bisnis, Vol. III, September.
Gibson, D.I., 2003. Organisasi. Jakarta: Sarwoto, 2006. Pengukuran Kinerja
Erlangga.