You are on page 1of 8

512

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 3,Tahun 2022 ,hal 512-519
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care
ISSN 2527-8487 (Online)

Tingkat Kecemasan Pasien Dan Keluarga Yang Rawat Inap Di RSPW Malang
Selama Pandemi Covid-19

Vita Maryah Ardiyani 1), Ani Sutriningsih 2)


) )
¹ ² Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
e-mail: vitamaryah@gmail.com

ABSTRACT

Increased anxiety is a common mental health problem during Covid-19. Anxiety can cause symptoms of
insomnia, poor concentration, irritability, reduced productivity, interpersonal conflict, stigma, and fear of
transmission to vulnerable groups. The purpose of this study was to identify the anxiety level of patients
and families who were treated at Panti Waluya Sawahan Malang Hospital during the pandemic.Covid-
19. This type of research is descriptive with a cross-sectional approach. The study population was all
patients and their families who were treated at RSPW Malang during Covid-19, with a total sampling
technique of 20 people. The research variable is the level of anxiety. The instrument used was a
questionnaire containing the general identity of the respondent, including the respondent's name, age,
gender, and education. The anxiety level instrument uses the HRS-A (Hamilton Rating Scale for
Anxiety) which consists of 14 question items. Data were analyzed descriptively and presented in a
frequency table. The results of the study found that 70% of respondents had a moderate level of anxiety.
Further research is suggested to study other factors related to anxiety in patients and families in the
hospital.

Keywords: anxiety; family, hospitalization; patient

ABSTRAK

Peningkatan kecemasan adalah masalah kesehatan mental yang umum selama Covid-19.
Kemungkinan yang terkait dengan kecemasan dalam menanggapi pandemi ini antara lain
insomnia, konsentrasi yang buruk, lekas marah, produktivitas berkurang, konflik
interpersonal, stigma, dan ketakutan akan penularan kepada kelompok rentan. Tujuan
penelitian adalah mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien dan keluarganya yang dirawat
di RS Panti Waluya Sawahan Malang selama masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian terdiri dari pasien
dan keluarganya yang dirawat di RSPW Malang selama Covid-19, dengan teknik total
populasi sebanyak 20 orang. Variabel penelitian adalah tingkat kecemasan. Instrumen
yang digunakan adalah kuesioner yang berisi tentang identitas umum responden antara
nama responden, usia, jenis kelamin, pendidikan. Instrumen tingkat kecemasan
menggunakan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety) terdiri dari 14 item pertanyaan.
Data dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam tabel frekuensi. Hasil ditemukan
70% responden memiliki tingkat kecemasan sedang. Penelitian selanjutnya disarankan
mempelajari faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada pasien dan keluarga di
rumah sakit.

Kata Kunci: kecemasan; keluarga; pasien; rawat inap

Cara mengutip: Ardiyani, VM., Sutriningsih, A (2022). Tingkat Kecemasan Pasien Dan Keluarga Yang
Rawat Inap Di RSPW Malang Selama Pandemi Covid-19. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10,
No 3, 2022, hal 512-519. Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/ 3924
513
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 3,Tahun 2022 , hal 512-519

PENDAHULUAN keadaan utama dan ciri umum dari ketakutan


Penyakit Coronavirus (Covid-19) itu sendiri. Salah satu jenis emosi manusia
adalah virus yang menyebabkan yang paling dasar dan kuat adalah kecemasan,
penyakit pada manusia maupun tetapi memainkan peran penting dalam
hewan. Covid-19 menyebabkan kelangsungan hidup manusia (Slameto, 2013).
infeksi mulai dari flu biasa hingga Ketakutan dan kecemasan dapat
penyakit serius seperti Sindrom mempengaruhi siapa saja, di mana saja.
Pernafasan Timur Tengah (MERS) Kondisi ini mendorong pasien untuk terlibat
dan Sindrom Pernafasan Akut Parah dalam perilaku sadar atau tidak sadar yang
(SARS) pada manusia. Jumlah total merugikan atau membahayakan mereka dalam
kasus terus meningkat setiap hari dan menghadapi objek ketakutan atau kecemasan.
telah mencapai 1 .765.256 di seluruh Kesadaran memungkinkan pasien untuk
dunia. Amerika Serikat memiliki total mengatasi ketakutan mereka, yang mewakili
3.805.52 kasus dan Indonesia tingkat kecemasan pada pasien dan keluarga,
sebanyak 93.657 orang, menempati dan menjadi solusi untuk masa depan
urutan ke-2 dari 216 negara dengan (Setiawan, 2016).
Covid-19 secara global (WHO, 2020).
Peningkatan jumlah kasus positif Peningkatan tingkat kecemasan dan agitasi
Covid-19 terjadi di Malang, tidak ada adalah masalah kesehatan mental yang umum
data yang menunjukkan tanda-tanda selama pandemi saat ini. Kemungkinan yang
penurunan, bahkan diproyeksikan terkait dengan kecemasan dalam menanggapi
akan terus meningkat (Kemenkes, pandemi ini antara lain insomnia, konsentrasi
2021). Kondisi tersebut menyebabkan yang buruk, lekas marah, produktivitas
ketakutan, kecemasan, emosi yang berkurang, konflik interpersonal, stigma, dan
tidak menyenangkan bahkan ketakutan akan penularan kepada kelompok
ketakutan akan kematian ketika orang rentan (Sutejo, 2018). Pada saat musim Covid-
berbicara atau mendengar tentang 19, gangguan mental seperti rasa takut, cemas,
Covid-19 (Pang et al, 2020). stres, depresi, panik, sedih, marah, frustasi,
dan penyangkalan bisa muncul. Hal ini
Ketakutan dan Kecemasan adalah dirasakan tidak hanya oleh masyarakat umum,
sifat yang umum terjadi baik pada tetapi juga oleh petugas kesehatan: perawat,
orang dewasa maupun anak-anak. dokter, bidan, dan lain-lain. Demikian pula di
Kecemasan yang berlebihan adalah rumah sakit, pasien dan keluarganya takut,
514
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 3,Tahun 2022 , hal 512-519

takut dan enggan untuk menghubungi yang terkumpul diproses dan ditampilkan
layanan kesehatan dan, jika dirawat dalam tabel distribusi frekuensi.
nanti, dapat terinfeksi atau bahkan
mengembangkan gejala penyakit yang HASIL
berakhir dengan Covid-19. (Huang et Tabel 1 menunjukan sebagian besar
al. 2020). responden berusia 41-50 tahun (40%), hampir
seluruhnya berjenis kelamin perempuan
METODE PENELITIAN (75%), hampir separuhnya berpendidikan
Penelitian menggunakan jenis SMA (50%) dan S1 (50%), dan hampir
deskriptif dengan rancangan cross sebagian besar (70%) mengalami kecemasan
sectional. Populasi berjumlah 20 pasien sedang.
dan keluarganya yang dirawat di
RSPW Malang selama Covid-19. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden di
Teknik sampling adalah total populasi, IGD RSPW Malang, Tahun 2021
yaitu seluruh anggota populasi Variabel Kategori f (%)
diambil sebagai sampel 24-30 2 10
31-35 5 25
(Notoatmodjo, 2012). Instrumen Usia (tahun)
36-40 5 25
yang digunakan dalam penelitian ini 41-50 8 40
Jenis Wanita 15 75
adalah kuesioner yang berisi identitas Kelamin Pria 5 25
umum responden antara lain nama SMA 10 50
Pendidikan
S1 10 50
responden, umur, jenis kelamin, dan Tidak Cemas 0 0
latar belakang pendidikan. Variabel Kecemasan Ringan 2 10
Sedang 14 70
kecemasan diukur menggunakan
Berat 4 20
Hamilton Rating Scale of Anxiety (HRS-
A) yang diklasifikasikan sebagai tidak
PEMBAHASAN
ada kecemasan, kecemasan ringan,
Tingkat Kecemasan Pasien dan Keluarga
kecemasan sedang, kecemasan berat,
yang Akan Rawat Inap di RSPW Malang
dan kecemasan atau panik sangat
Selama Masa Pandemi Covid-19
parah. Penelitian dilakukan di IGD
Tabel 1 menunjukkan hampir sebagian besar
RSPW Malang, sedangkan waktu
pasien dan keluarga yang akan rawat inap
penelitian dilaksanakan pada pada
mengalami kecemasan sedang. Hal ini
tanggal 23-28 Agustus 2021. Data
disebabkan karena pasien dan keluarga
515
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 3,Tahun 2022 , hal 512-519

memiliki pengetahuan yang kurang samar-samar karena perasaan cemas, tidak


tentang Covid-19 tentang penularan, aman, tidak berdaya dan terisolasi, terutama
pencegahan, sikap terhadap ketika dihadapkan pada sesuatu yang baru.
kelompok rentan tertular. Ketakutan Potensi ketakutan yang terkait dengan adanya
adalah hal yang wajar yang dapat pandemi Covid-19 antara lain insomnia,
terjadi pada seseorang di mana saja kurang konsentrasi, mudah tersinggung,
dan kapan saja, dan ketakutan yang stigma, penurunan produktivitas, konflik
tidak terkendali dapat membahayakan interpersonal, dan ketakutan rentan terhadap
jiwa dan menghambat kesuksesan. penularan (Stuart, 2016). Sejalan dengan
Ketakutan adalah emosi yang tidak penelitian Oktaviany (2021) yang
menyenangkan yang ditandai dengan menyebutkan responden mengalami dampak
sensasi (Atkinson et al, 2011). psikologis sedang hingga berat sebanyak
Kecemasan ringan dikaitkan dengan 53,8%, gejala depresi sedang berat sebanyak
kehidupan sehari-hari, membuat 16,5%, stres sedang hingga berat sebanyak
seseorang waspada dan memperluas 28,8%, dan cemas sedang hingga berat
jangkauan persepsi. Kecemasan sebanyak 8,1%, sisanya mengalami kecemasan
ringan ini dapat memotivasi seseorang sebanyak 25%. Berdasarkan temuan dan hasil
untuk belajar dan merangsang penelitian sebelumnya, pandemi Covid-19
kreativitas. Kecemasan sedang berpengaruh terhadap kecemasan pasien dan
memungkinkan seseorang untuk keluarga.
fokus pada hal-hal penting dan
mengabaikan hal-hal lain, Tingkat Kecemasan Pasien dan Keluarga
memberikan perhatian selektif tetapi Yang Akan Rawat Inap di RSPW Malang
mampu melakukan hal-hal yang lebih Selama Masa Pandemi Covid-19
terfokus. Berdasarkan Usia
Penelitian menemukan bahwa sebagian besar
Kecemasan mempersempit persepsi responden berusia antara 1 sampai 50
seseorang dan cenderung berfokus tahun. Hal ini dikarenakan faktor usia juga
pada detail dan spesifik, sehingga mempengaruhi pengetahuan seseorang. Usia
tidak mungkin memikirkan hal lain. produktif yang mendorong orang untuk
Kecemasan dapat memanifestasikan mencari lebih banyak informasi tentang hal
dirinya dalam kehidupan manusia baru dan asing. Kematangan berpikir orang
manapun dengan kecemasan yang dewasa cenderung menggunakan koping yang
516
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 3,Tahun 2022 , hal 512-519

tepat dibandingkan dengan kelompok perempuan sehingga dapat disimpulkan


usia yang lebih muda (Lukman, 2019). perempuan mengalami kecemasan lebih
Hasil penelitian Paniyadi et al. (2019) banyak daripada laki-laki. Hal tersebut dapat
menemukan bahwa perbedaan dijelaskan dengan adanya perbedaan
demografi (usia, status perkawinan, hormonal dan karakteristik antara laki-laki dan
jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, perempuan (Vellyana et al., 2017). Perempuan
tempat tinggal, pendapatan keluarga) berada dalam risiko yang lebih besar untuk
secara signifikan tidak berhubungan masalah psikologis daripada laki-laki, karena
dengan tingkat kecemasan. interaksi antara faktor biologis dan
determinan sosial termasuk stereotip dan
Berdasarkan temuan dan temuan peran gender, stigma dan ketidakadilan sosial,
sebelumnya, bertambahnya usia dan otonomi social (Hou et al, 2020).
seseorang mungkin bersamaan
dengan bertambahnya kedewasaan Tingginya tingkat kecemasan perempuan
atau kedewasaan seseorang. Dengan disebabkan respons otonom yang berlebihan
kedewasaan, individu mendapatkan dengan peningkatan sistem saraf simpatik,
kontrol yang lebih baik atas keadaan peningkatan norepinefrin, peningkatan
emosional mereka, termasuk tingkat pelepasan cotecalamine, dan gangguan
kecemasan. Orang yang lebih dewasa regulasi serotonergik yang abnormal (Liu et
juga lebih mudah beradaptasi, al., 2021). Dua sumber utama kecemasan
beradaptasi dengan cepat terhadap perempuan adalah peran perempuan sebagai
perubahan di lingkungan mereka dan pengasuh berubah menjadi pekerja, waspada,
mampu mengendalikan tingkat dan protektif.
kecemasan mereka.
Tingkat Kecemasan Pasien dan Keluarga
Tingkat Kecemasan Pasien dan Yang Akan Rawat Inap di RSPW Malang
Keluarga Yang Akan Rawat Inap Selama Masa Pandemi Covid-19
di RSPW Malang Selama Masa Berdasarkan Pendidikan
Pandemi Covid-19 Berdasarkan Penelitian menunjukkan hampir separuh
Jenis Kelamin responden berpendidikan SMA dan S1, sesuai
Penelitian menunjukkan lebih dari dengan hasil penelitian yang mengungkapkan
separuh responden berjenis kelamin bahwa tingkat pendidikan yang tinggi
517
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 3,Tahun 2022 , hal 512-519

berdampak pada pengetahuan yang KESIMPULAN


baik, sehingga akan semakin baik pula Sebagian besar responden mengalami
informasi yang diperoleh. Seseorang kecemasan sedang, selama masa pandemi
dengan pengetahuan yang cukup Covid-19. Disarankan bagi peneliti
dapat membuat keputusan ketika selanjutnya menggali faktor-faktor yang dapat
masalah muncul. Hal ini juga berlaku menyebabkan kecemasan pada caregiver,
bagi seseorang yang cukup pasien dan keluarganya selama pandemi
mengetahui tentang Covid-19 untuk Covid-19, berbagi pengetahuan tentang
menentukan tindakannya ketika Covid-19, dan mengajarkan cara menghadapi
berhadapan dengan penyakit tersebut. rasa takut dengan melakukan kontrol
kecemasan.
Tingkat pendidikan juga
mempengaruhi persepsi dan UCAPAN TERIMA KASIH
pemahaman tentang rangsangan, dan Terima kasih disampaikan kepada Direktur
pada kenyataannya, penelitian ini RSPW Malang yang telah memfasilitasi izin
menemukan bahwa pasien yang penelitian serta kepada semua responden atas
berpendidikan tinggi rata-rata kontribusinya dalam penelitian.
memiliki tingkat kecemasan yang
REFERENSI
lebih tinggi daripada pasien yang tidak
berpendidikan. Tingkat yang lebih Albertus, A . 2019. Pengetahuan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19). Jakarta:
tinggi dikaitkan dengan pasien yang
Penebar Swadaya Group
paling berpendidikan, berbeda Atkinson dkk. 2011. Anxiety and Depression
Association of America. Editor: Titik
dengan pasien yang tidak
Respati. Kopipedia, 203-215
berpendidikan atau tidak Burhan et al. 2020. Protokol Tatalaksana Covid-
19. Jakarta: PDPI, PERKI,
berpendidikan pada umumnya. lebih
PERDATIN, IDAI
cocok, apalagi di masa pandemi Han, Y. 2020. The Tramission and Diagnosis
of 2019 Novel Corona Virus Infection
Covid-19 Ada keinginan dan harapan
Disease (Covid-19). A Chinese
yang semakin besar agar pasien lebih perspective. J Med Virol
Hawari, D. 2018. Ilmu Kedokteran Jiwa dan
peka dan relevan dengan konteks
Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Dana
medis. untuk perawatan yang Bhakti Yasa
Hou, F., Bi, F., Jiao, R., Luo, D., and Song, K.
dilakukan (Lukman, 2019).
(2020). Gender differences of
depression and anxiety among social
media users during the COVID-19
518
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 3,Tahun 2022 , hal 512-519

outbreak in China:across Notoadmodjo. 2012. Metodologi Penelitian


sectional study. BMC Public Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Health.20:1648 Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan
Huang et al. 2020. Human Coronavirus Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Infection- Severe Acute Respiratory Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen.
Syndrome (SARS), Middle East Edisi 3 Jakarta: Salemba Medika
Respiratory Syndrome (MERS), Pang dkk. 2020. Mengenal Usia Lanjut dan
and SARS-Cov-2. In Reference Perawatannya. Jakarta: Penerbit
Module In Biomedical Salemba Medika
Sciences (2nd ed., Vol. 2) Pohan. 2015. Hak dan Kewajiban Pasien.
Jannah, LR, & Harun, B. (2022). Sorowajan Baru: Yogyakarta
Literature Review Dampak Pratiwi, N. M. S. (2021). Depression, Anxiety,
Pandemi Coronavirus and Stress Levels in the Community
Disease Terhadap Kesehatan of Tabanan District During the
Mental Masyarakat. Jurnal Covid-19 Pandemic. Jurnal Ilmu
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Keperawatan Jiwa, 4(2), 375–382.
Vol. 11(1). https://journal.ppnijateng.org/index.
https://media.neliti.com/me php/jikj/article/view/943
dia/publications/467681-the- Regina, H. 2020. Pedoman BHD dan BHJL pada
impact-the-pandemic- Covid-19. Jakarta: Cerdas Sehat
coronavirus-dise- Setiawan, A. 2016. Tanda dan Gejala Ketakutan
0a7f91f8.pdf Kecemasan. Pandega Martha:
Kaplan. 2015. Psikologi Perkembangan: Yogyakarta
Suatu Pendekatan Sepanjang Slameto. 2013. Depression, Anxiety, and
Rentang Kehidupan. Jakarta: Symptoms of Stress among Baccalaureate
Erlangga Nursing Students. Hong Kong: A Cross
Kemenkes. 2021. Jumlah Kejadian dan Sectional Study
Pedoman Pencegahan Serta Stuart, G C. 2016. Prinsip dan Praktik
Pengendalian Covid-19. Jakarta: Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi
Kementerian Kesehatan Indonesia. Singapore: Elseiver
Republik Indonesia. Susilo, G. 2019. Tinjauan Literatur Corona Virus
Liu, Z., Li, Z., and Zhao, T. (2021). Disease 2019 (Covid-19) Terkini. Jurnal
Mechanism and Treatment of Penyakit Dalam Indonesia 7,1.
Anxiety Disorders. E3S Web https://pesquisa.bvsalud.org/global-
of Conference 292, literature-on-novel-coronavirus-2019-
03082.https://doi.org/10.10 ncov/resource/fr/covidwho-
51/e3s conf/20212920308 1235416
Lukman, 2019. Mengenal Usia Lanjut Sutejo, Y. 2018. Keperawatan Jiwa Edisi 5.
dan Perawatannya. Jakarta: Jakarta: EGC
Penerbit Salemba Medika Vellyana, D., Lestari, A., and Rahmawati, A.
Melinda, P. 2019. Referat Corona Virus (2017). FaktorFaktor yang
Disease 2019 (Covid-19). Berhubungan dengan Tingkat
Bandung: Sinar Harapan Kecemasan pada Pasien Preoperative
MGBK. 2010. Bahan dasar untuk di RS Mitra Husada Pringsewu.Jurnal
Pelayanan Pada Satuan Kesehatan. 8(1).
Pendidikan Menengah (Jilid http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:808
1). Jakarta: PT Grasindo 0/handle/123456789/36054
519
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 10, No 3,Tahun 2022 , hal 512-519

WHO. 2020. Coronavirus Desease 2019 Implikasi Terhadap Kewaspadaan


(Covid-19) Situation Report. Pencegahan Infeksi. World Health
Tranmisi SARS-Cov-2: Organization

You might also like