You are on page 1of 16

Sri Ipnuwati Jurnal Informatika, Vol. 14, No.

2, Desember 2014
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN SANKSI


PELANGGARAN KEDISIPILAN SISWA
PADA SMK PGRI I KEDONDONG
Sri Ipnuwati

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Lampung


Jl.Wisma Rini No.09 Pringsewu Telp/Fax. (0729) 22240.www.stmikpringsewu.ac.id
E-mail : nengachie@gmail.com

ABSTRACT
Violation of school rules is often done by the students, among others, the increasingly
widespread irregularities norms of religious and social life which is manifested in the form
of lack of respect for teachers, less disciplined with time and did not heed the order and
regulations of the school, and others. This study builds a decision-making system
sanctioning the violation of discipline that has the ability to analyze where each of the
criteria in this regard and alternative assessment factors. In this case the students who
violate the rules will be sanctioned or point giving priority output intensity value that
results in a system that provides an assessment of the student. This decision support system
to help make an assessment of each student, to change the criteria and point value
changes. It is useful to facilitate decision-making on issues related to discipline.
Applications that are created can be used to assist in data processing violations of school
discipline, especially the violation of students at SMK PGRI I kedondong the District
Kedondong Pesawaran District Lampung Province, and can simplify and accelerate data
processing, the student disciplinary violations. With the decision support system is
expected to relevant officials would have no difficulty in determining the student who
commits an offense (indiscipline) school and for students who violate Rather, they will be
sanctioned or point.

Keywords: SPK, Violation, Discipline.

ABSTRAK
Pelanggaran terhadap peraturan sekolah kerap dilakukan oleh para siswa antara
lain semakin maraknya penyimpangan berbagai norma kehidupan agama dan sosial
kemasyarakatan yang terwujud dalam bentuk kurang hormat kepada guru, kurang disiplin
terhadap waktu dan tidak mengindahkan tata tertib serta peraturan sekolah, dan lain-lain.
Penelitian ini membangun sebuah sistem pengambilan keputusan pemberian sanksi
pelanggaran kedisiplinan yang mempunyai kemampuan analisa dimana masing-masing
kriteria dalam hal ini faktor- faktor penilaian dan alternatif. Dalam hal ini para siswa
yang melanggar peraturan akan diberikan sanksi atau point sehingga memberikan output
nilai intensitas prioritas yang menghasilkan suatu sistem yang memberikan penilaian
terhadap siswa. Sistem pendukung keputusan ini membantu melakukan penilaian setiap
Siswa, melakukan perubahan kriteria,dan perubahan nilai point. Hal ini berguna untuk
memudahkan pengambil keputusan yang terkait dengan masalah Kedisiplinan. Aplikasi
yang dibuat dapat digunakan untuk membantu dalam pengolahan data pelanggaran tata
tertib sekolah khususnya pelanggaran siswa pada SMK PGRI I KEDONDONG

Informatics & Business Institute Darmajaya 152


Informatics and Business Institute Darmajaya 153
Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014 Sri Ipnuwati
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, dan dapat


mempermudah dan mempercepat pengolahan data pelanggaran tata tertib siswa. Dengan
adanya sistem pendukung keputusan ini diharapkan pejabat terkait tidak akan
kesulitan dalam menentukan siswa yang melakukan pelanggaran (ketidakdisiplinan)
sekolah dan bagi siswa yang melanggar tatatertib akan mendapat sanksi atau point.

Kata Kunci : SPK, Pelanggaran, Kedisiplinan.

1. PENDAHULUAN Sekolah sebagai bagian pendidikan


Setiap sekolah telah mempunyai nasional adalah meningkatkan
peraturan tersendiri bukan berarti sekolah kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
tersebut tidak menemukan berbagai akhlak mulia. Tugas dan tanggung
bentuk pelanggaran. Pelanggaran terhadap jawab guru melaksanakan kegiatan
peraturan sekolah kerap dilakukan oleh pembelajaran siswa, kendati demikian,
para siswa, dunia pendidikan yang ada di ini bukan berarti lepas sama sekali
indonesia ini menghadapi berbagai dengan kegiatan pelayanan bimbingan
masalah yang amat kompleks yang perlu dan konseling. Peran dan kontribusi guru
mendapatkan perhatian kita semua. Salah mata pelajaran tetap sangat diharapkan
satu masalah tersebut adalah menurunnya guna kepentingan efektivitas dan efisien
tatakrama kehidupan sosial dan etika pelayanan bimbingan dan konseling di
moral dalam praktik kehidupan sekolah sekolah.
yang mengakibatkan sejumlah prilaku Tujuan dari penelitian ini adalah
negatif yang amat merisaukan masyarakat, untuk merancang dan membuat aplikasi
antara lain semakin maraknya pengolahan data pelanggaran
penyimpangan berbagai norma kehidupan kedisiplinan (tata tertib sekolah) serta
agama dan sosial kemasyarakatan yang mengimplementasikan aplikasi yang
terwujud dalam bentuk kurang hormat telah dibuat untuk memperbaiki cara
kepada guru dan pegawai sekolah, kurang kerja yang lama.
disiplin terhadap waktu dan tidak Adapun Manfaat yang diperoleh
mengindahkan tata tertib serta peraturan dari hasil penelitian ini untuk
sekolah, kurang memelihara keindahan membantu dalam pengolahan data
dan kebersihan lingkungan, perkelahian pelanggaran kedisipinan (tata tertib
antar pelajar, penggunaan obat terlarang, sekolah ) pada SMK PGRI I
dan lain-lain. KEDONDONG dengan mudah serta
dapat menambah pengetahuan dan

Informatics & Business Institute Darmajaya 153


154 Informatics and Business Institute Darmajaya
Sri Ipnuwati Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

mengembangkan wawasan bagi pihak ujicoba pada SMKN I Tanah Grogot


lain dalam bidang penelitian Kaltim, Perangkingan kelas siswa
Menurut penelitian A.Priyolistiyanto bermasalah dilakukan berdasarkan criteria
(2013), “Implementasi Metode Simple pelanggaran prilaku, kebersihan,
Multi Attribute Ratting Technique kerajinan, kedisiplinan dan kerapihan.
Exploiting Rank (SMARTER) pada Aplikasi ini dirancang untuk
Sistem Pendukung Keputusan Sanksi mempermudah guru dan Bimbingan
Pelanggaran Tata Tertib Sekolah”. Dalam Konseling Sekolah dalam penanganan
penelitian ini metode SMARTER siswa bermasalah guna menentukan point
bertujuan untuk mempermudah tim kesalahan dan memperoleh data-data yang
Bimbingan Konseling (BK) dalam valid.
memberikan solusi sanksi pelanggaran Di SMK PGRI I KEDONDONG,
yang dilakukan siswa. Pelanggaran, bobot proses pencatatan pelanggaran masih sulit
pelanggaran dan sanksinya ditentukan karena tidak tersedianya fasilitas untuk
oleh guru BK yang diketahui oleh Kepala mencari data yang dibutuhkan dan selain
Sekolah, Guru, Staff Sekolah, Komite itu tingkat keakuratan data masih
Sekolah, peserta didik atau siswa serta diragukan. Dari hasil survey tersebut
orang tua siswa. Dengan demikian maka tercipta sebuah ide untuk membuat
penelitian dengan Metode SMARTER aplikasi komputer yang berupa sistem
sangat membantu guru BK untuk Pendukung Keputusan pemberian sanksi
menentukan sanksi pada siswa yang pelanggaran kedisiplinan Siswa di SMK
melakukan pelanggaran di lingkungan PGRI I KEDONDONG.
sekolah SMAN I Pemalang.
Rumusan Masalah
Menurut Penelitian Patmi Kasih, Yuni
Lestari, “Aplikasi Perhitungan Point Berdasarkan latar belakang diatas
Pelanggaran Siswa Sebagai Sistem maka rumusan masalah ini adalah
Pendukung Keputusan Bagi Badan bagaimana membuat sistem pendukung
Konseling Sekolah dengan Metode Simple keputusan pemberian sanksi pelanggaran
Additive Weighting (Studi kasus SMKN I kedisiplinanSiswa pada SMK PGRI I
Tanah Gragot Kaltim)”. Penelitian ini KEDONDONG.
mencari penjumlahan terbobot dari rating
kinerja pada setiap alternativ pada semua
atribut, Penelitian ini telah berhasil di

Informatics & Business Institute Darmajaya 154


Informatics and Business Institute Darmajaya 155
Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014 Sri Ipnuwati
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

Batasan Masalah pengambil keputusan manajemen yang


menangani masalah-masalah tidak
Agar pembahasan pada laporan ini
tersetruktur. Komponen-komponen yang
tidak meluas dari permasalahan yang
ada digambarkan dalam gambar 1
ada, maka penulis membatasi
berikut :
permasalahan hanya pada Pengolahan
data pelanggaran tata tertib
(kedisiplinan) sekolah pada SMK PGRI I
KEDONDONG yang mencakup data
siswa yang melanggar, data tata tertib
Gambar 1 Komponen DSS
siswa , bentuk-bentuk sanksi dan
tindakan sekolah terhadap siswa.

II. LANDASAN TEORI


Gambar 1. Komponen SPK
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Menurut Marimin (2009) SPK sebagai
Menurut Raul Valverde (2011)
suatu sistem interaktif berbasis komputer
Sebuah sistem pendukung keputusan
yang dapat membantu para pengambil
dapat digambarkan sebagai system
keputusan dalam menggunakan data dan
interaktif berbasis komputer yang
model untuk memecahkan persoalan yang
dirancang untuk membantu para
bersifat tidak terstruktur.
pengambil keputusan untuk memecahkan
Terdapat empat karakteristik utama
masalah tak terstruktur.Menggunakan
dari SPK, dari definisi tersebut adalah
kombinasi dari model, teknik analisis, dan
sebagai berikut :
pengambilan informasi, sistem seperti
a. SPK menggabungkan model dan data
membantu mengembangkan dan
menjadi satu bagian.
mengevaluasi alternatif yang sesuai.
b. SPK dirancang untuk membantu para
Turban at al (2009) mendifinisikan
manajer (pengambil keputusan)
Sistem pendukung keputusan (DSS)
dalam proses pengambilan keputusan
memadukan sumber daya intelektual dari
dari masalah yang bersifat semi
individu dengan kapabilitas komputer
terstruktur.
untuk meningkatkan kualitas
c. SPK cenderung dipandang sebagai
keputusan.DSS adalah sistem pendukung
pendukung penilian manajer tetapi
keputusan berbasis komputer bagi para

Informatics & Business Institute Darmajaya 155


156 Informatics and Business Institute Darmajaya
Sri Ipnuwati Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

tidak untuk menggantikan posisi b. Fase Desain


manajer. Tahap ini merupakan proses
d. Teknik SPK dikembangkan untuk menemukan, mengembangkan dan
meningkatkan efektivitas dari menganalisis alternatif tindakan yang
pengambil keputusan. biasa dilakukan. Tahap ini meliputi
proses untuk memahami
Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan
permasalahan, menurunkan solusi dan
Pengambilan keputusan didalam
menguji kelayakan solusi.
suatu organisasi merupakan hasil suatu
c. Fase Pemilihan
proses komunikasi dan partisipasi yang
Pada tahap ini dilakukan proses
terus menerus dari keseluruhan organisasi.
pemilihan diantara berbagai alternatif
Hasil keputusan tersebut dapat merupakan
tindakan yang mungkin dijalankan.
pernyataan yang disetujui antar alternatif
Proses pemilihan ini meliputi
atau antar prosedur untuk mencapai tujuan
mencari, mengevaluasi dan
tertentu.
merekomendasikan solusi yang tepat
Persoalan pengambilan keputusan, pada
dari model. Solusi dari suatu model
dasarnya adalah bentuk pemilihan dari
adalah suatu set nilai untuk variable
berbagai alternatif tindakan yang mungkin
keputusan dalam suatu alternatif yang
dipilih yang prosesnya melalui mekanisme
dipilih.
tertentu, dengan harapan akan
d. Fase Implementasi
menghasilkan suatu keputusan yang
Pada tahap ini, solusi yang telah
terbaik. Proses pengambilan keputusan
disarankan mulai dijalankan.
adalah suatu proses memilih alternatif
tindakan untuk mencapai tujuan. Kedisiplinan
Proses pengambilan keputusan ini Disiplin berasal dari bahasa latin
tersdiri dari 4 fase utama, yaitu : Discere yang berarti belajar. Dari kata ini
a. Fase Intelijen timbul kata Disciplina yang berarti
Tahap ini merupakan proses pengajaran atau pelatihan.Dan sekarang
penelusuran dan pendeteksian dari kata disiplin mengalami perkembangan
lingkup problematika serta proses makna dalam beberapa pengertian.
pengenalan masalah. Data masukan Pertama, disiplin diartikan sebagai
diperoleh, diproses dan diuji dalam kepatuhan terhadap peratuaran atau
rangka mengindentifikasi masalah. tunduk pada pengawasan, dan

Informatics & Business Institute Darmajaya 156


Informatics and Business Institute Darmajaya 157
Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014 Sri Ipnuwati
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

pengendalian. Kedua, disiplin sebagai semua aturan dan norma yang ada dalam
latihan yang bertujuan mengembangkan menjalankan tugasnya sebagai bentuk
diri agar dapat berperilaku tertib. Dalam pertanggungjawaban.
kehidupan sering kita dengar orang
mengatakan bahwa si X adalah orang Pelanggaran Tata Tertib Sekolah
yang memiliki disiplin yang tinggi, Menurut Kamus Lengkap Bahasa
sedangkan si Y orang yang kurang Indonesia (2009) Pelanggaran memiliki
disiplin.Sebutan orang yang memiliki arti menyalahi aturan dan dalam
disiplin tinggi biasanya tertuju kepada kosakata bahasa Indonesia kata “tata
orang yang selalu hadir tepat waktu, taat tertib” mempunyai pengertian yang baru,
terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan tapi masih ada keterkaitan dengan arti
norma-norma yang berlaku, dan dari kedua kata tersebut, jadi kosakata
sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang tata tertib artinya peraturan; teratur,
yang kurang disiplin biasanya ditujukkan menurut aturan, rapi apik; sopan
kepada orang yang kurang atau tidak dengan sepatutnya. Berdasarkan
dapat mentaati peraturandan ketentuan referensi yang sama, sekolah
berlaku, baik yang bersumber dari merupakan bangunan atau lembaga
masyarakat (konvensi-informal), belajar dan memberi pelajaran. Jadi
pemerintah atau peraturan yang ditetapkan dari beberapa pengertian diatas dapat
oleh suatu lembaga tertentu disimpulkan bahwa pelanggaran tata
(organisasional-formal). tertib sekolah adalah penyalahgunaan
Singodimedjo (2009) mengatakan aturan atau cara susunan yang telah
disiplin adalah sikap kesediaan dan ditetapkan di lembaga belajar atau
kerelaan seseorang untuk mematuhi dan pemberi pelajaran.
nentaati norma-norma peraturan yang Menurut Buku Tata Tertib Siswa
berlaku disekitarnya. Menurut wikipedia terdiri dari: Kewajiban siswa, hak-hak
Disiplin merupakan perasaan taat dan siswa, Pelanggaran Tata Tertib Siswa
patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya dan Pembinaan Siswa dan Setiap
termasuk melakukan pekerjaan tertentu pelanggaran akan mengakibatkan
yang menjadi tanggung jawabnya. pengurangan point.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah
sikap penuh kerelaan dalam mematuhi

Informatics & Business Institute Darmajaya 157


158 Informatics and Business Institute Darmajaya
Sri Ipnuwati Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

Tabel 1. Pelanggaran Tata Tertib Siswa guru, karyawan,


dengan pemukulan
Jenis Nama Point dan sejenisnya
Pelanggaran Mencemarkan nama 50
Terlambat sekolah > 1 baik Kepsek, guru,
10 menit karyawan,dan
Terlambat yang 2 sekolah
pertama kalinya Berada di kantin, 10
Terlambat yang ke- 3 perputakaan, UKS,
Keterlambatan
2 kalinya laboratorium,
Terlambat yang ke- 4 dan ruang komputer
3 kalinya saat KBM
Terlambat > 3 5 berlangsung di kelas
kalinya tanpa izin
Siswa tidak masuk 5 Melompat pagar 10
tanpa keterangan sekolah
Siswa tidak 5 Memasuki/menggun 10
mengikuti pada jam akan WC/kamar
Kehadiran
pelajaran tertentu mandi lawan jenis
Siswa tidak masuk 10 Tidak melaksanakan 10
membuat tugas piket tanpa
keterangan palsu izin
Memakai seragam 3 Memasuki/keluar 15
tidak sesuai aturan. kelas lewat jendela
Tidak memakai 5 Ketertiban Mengotori benda 10
Pakaian
seragam sekolah milik sekolah, guru,
Pakaian tidak 2 karyawan, teman
dimasukan kedalam atau lingkungan
Berhias berlebihan 5 sekolah/buang
Siswa putra 4 sampah
memakai gelang, sembarangan
kalung, anting dan Merusak atau 25
bertato mengambil barang
Rambut gondrong, 5 milik sekolah, guru,
model anehaneh, karyawan atau
disemir warna-warni teman
Berkata kotor, 5 Membawa benda 15
mengejek nama yang tidak ada
orang tua sesama kaitannya dengan
teman proses belajar
Kepribadian Membentuk 10 kecuali ada izin dari
kelompok/geng sekolah
yang dapat Memakai sandal 15
berpengaruh negativ atau sepatu sandal
bagi perkembangan, saat sekola
kepribadian dan Memakai topi, jaket, 5
pendidikan switer, rompi,
Berduaan, pacaran, 25 didalam kelas
dan bermesraan Membawa rokok ke 25
Melawan Kepsek, 75 sekolah
guru, karyawan, Merokok Menghisap rokok 50
dengan ancaman saat jam pelajaran
Melawan Kepsek, 100 dan lingkungan

Informatics & Business Institute Darmajaya 158


Informatics and Business Institute Darmajaya 159
Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014 Sri Ipnuwati
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

Sekolah berkomunikasi diketahui oleh


Membawa buku, 50 dengan orang wali
majalah, tua atau wali kelas(teguran
kaset,VCD, CD, murid. tertulis).
Games, dan Memberikan
Buku
sejenisnya bimbingan dan
majalah atau
Memperjual belikan 50 perhatian.
kaset
buku, majalah, Diperingatkan Membuat
terlarang
kaset, VCD, CD, dan pernyataan
games, dan Berkomunikasi diketahui
sejenisnya yang dengan orang oleh orang
21-40
dilarang tua/wali murid. tua/wali, wali
Membawa senjata 100 Memberikan kelas
api dan sejenisnya bimbingan dan dan kepala
Membawa senjata 50 perhatian. sekolah (SP.
tajam dan 1).
sejenisnya Orang tua SP.2
Senjata Mengancam dengan 75 diundang (Skorsing 2
senjata tajam kesekolah hari).
Menggunakan 100 41-60 untukbersama-
senjata tajam sama,
dengan melukai mengadakan
orang lain pembinaan dan
Membawa 75 perhatian.
obat/minuman Berkomunikasi Skor 3 hari
terlarang degan orang dan masuk
Obat atau Menggunakan 100 tua/wali murid. diantar
minuman obat/minuman 61-75 orang tua/wali
terlarang terlarang murid 3 kali
Mengedarkan/memp 100 skorsing
erjual belikan obat (efektif 9
terlarang/miras hari)(SP.3).
Berkelahi antara 50 Berkomunikasi Skor
siswa SMK PGRI I dengan orang maksimal 7
76-99
Perkelahian KEDONDONG tua/ hari. Masa
Berkelahi dengan 50 wali murid. skor 1 kali
siswa sekolah lain. skor.(Sp.4)
Berkomunikasi Dikembalikan
dengan orang ke orang
Tabel 2. Tindakan-tindakan sekolah tua/wali murid. tua/wali
100
murid.
Rentang Tindakan (dikeluarkan
Jenis Sanksi
Point Sekolah dari sekolah).
Diadakan Tidak
pembinaan, diizinkan
bimbingan, mengikuti
dan perhatian pelajarann
5 - 10
oleh guru sampai
BP/BK, pergantian
wali kelas dan jam pelajaran
guru kesiswaan. (teguran
lisan).
Diperhatikan Membuat
11-20
dan pernyataan

Informatics & Business Institute Darmajaya 159


160 Informatics and Business Institute Darmajaya
Sri Ipnuwati Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

III. METODE PENELITIAN (2009 : 151), yang terdiri dari beberapa


tahapan sebagai berikut :
Metode Pengumpulan Data
a. Tahapan Perencanaan
Pengumpulan data dilakukan
Pada tahapan perencanaan penulis
melalui wawancara kepada Kepala
mencoba memahami permasalahan
Sekolah SMK PGRI I KEDONDONG
yang muncul dan mendefinisikan
untuk mendapatkan informasi dan data
secara rinci, setelah masalah
mengenai pelanggaran tata tertib
ditemukan diharapkan solusi untuk
sekolah, mulai dari data siswa yang
mengatasi masalah tersebut dapat
melanggar tata tertib, data tata tertib
diperoleh.
siswa, bentuk-bentuk sanksi dan
b. Tahap Analisis
tindakan terhadap pelanggaran, yang
Pada tahap ini, penulis akan
dilakukan secara sistematis dengan
menganalisis permasalahan secara
menggunakan daftar pertanyaan yang
lebih mendalam dengan mempelajari
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
sistem yang sedang berjalan sesuai
Peneliti juga mengumpulkan data
dengan prosedur untuk membantu
dengan pengamatan objek secara
sistem yang baru dan menentukan
langsung dan ikut mengamati proses
kebutuhan informasi pemakai. Dari
pencatatan pelanggaran tata tertib
sistem ini akan dapat disimpulkan
sekolah. Pengumpulan data juga
bahwa sistem yang baru layak atau
dilakukan berdasarkan data yang sudah
tidak dikembangkan.
ada atau sudah tersedia dengan melihat
c. Tahap Perancangan
catatan, laporan dan dokumen-dokumen
Setelah memahami sistem yang lama
yang terdapat pada SMK PGRI I
dan mengetahui kreteria-kriteria sistem
KEDONDONG.
yang dibangun kemudian dibuatlah
desain masukan, desaian proses, desain
Metodologi Pengembangan Sistem
keluaran dan desain basis datanya.
Metode Pengembangan sistem yang
d. Tahap Penerapan
penulis gunakan pada Pelanggaran Tata
Tahap ini merupakan kegiatan untuk
Tertib Sekolah pada SMK PGRI I
mengimplementasikan rancangan yang
KEDONDONG, adalah metode
telah disusun agar dapat diwujudkan.
pengembangan sistem menurut Budi
Hasil perancangan dari tahap
Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM,
sebelumnya diimplementasikan di

Informatics & Business Institute Darmajaya 160


Informatics and Business Institute Darmajaya 161
Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014 Sri Ipnuwati
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

bagian ini untuk menerapkan banyak membuka buku. Guru BK harus


prosedur dalam teknologi komputer mencari nis, nama, jenis pelanggaran,
digunakan bahasa pemrograman nama pelanggaran, point, sanksi,
Microsoft Visual Basic 6.0, bimbingan, tindakan, sisa point dan
sedangkan untuk proses yang berada keterangan secara teliti, proses ini
diluar sistem disusunlah suatu aturan membutuhkan banyak waktu.
agar setiap orang yang terlibat dapat Pelanggaran yang dilakukan siswa
mengikuti prosedur yang telah mengakibatkan pengurang point, Point
ditetapkan. merupakan angka yang diberikan
e. Tahap Evaluasi sekolah kepada Siswa SMK PGRI I
Pada Tahap ini dilakukan uji coba KEDONDONG siswa diberikan point
sistem yang telah disusun dengan sebesar 100 point, semakin banyak
metode Black box. Proses ini melakukan pelanggaran maka point
dilakukan agar sistem yang telah tersebut semakin bekurang. Di setiap
disusun layak, dan benar sesuai dengan point memiliki sanksi. Point dan sanksi
karakteristik yang ditetapkan dan tidak yang diterima oleh siswa berdasarkan
ada kesalahan yang terkandung jenis pelanggaran yang dilakukan,
didalamnya bentuk pelanggaran pada SMK PGRI I
KEDONDONG terdiri dari pelanggaran
Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
berat, sedang dan ringan. Pada saat
Pada SMK PGRI I KEDONDONG,
perhitungan point dan penentuan sanksi
dalam kegiatan pengolahan data
guru BK pun harus membuka buku tata
pelanggaran tata tertib sekolah masih
tertib siswa kembali.
dilakukan secara konvensional yaitu
Kepala Sekolah adalah pemimpin
menuliskan pada buku besar. Dimulai
dan penanggung jawab segala kegiatan
dari siswa yang melanggar, data siswa
yang berlangsung di sekolah, masalah
dicatat oleh guru Bimbingan konseling
pelanggaran tata tertib pun salah satunya.
(BK) pada buku pelanggaran meliputi
Ketika kepala sekolah membutuhkan
nis, nama, jenis pelanggaran, nama
laporan, merupakan kesulitan bagi guru
pelanggaran, point, sanksi, bimbingan,
BK karena harus membuka buku satu per
tindakan, sisa point dan keterangan.
satu dari buku pelanggaran yang berisi
Pencarian data pada siswa yang pernah
data siswa, buku tata tertib siswa yang
melakukan pelanggaran, guru BK lebih
berisi jenis- jenis pelanggaran, bentuk-

Informatics & Business Institute Darmajaya 161


162 Informatics and Business Institute Darmajaya
Sri Ipnuwati Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

bentuk sanski dan point. Belum lagi lama, sistem yang ditawarkan ini dapat
jika kepala sekolah membutuhkan mempercepat proses pencatatan, pencarian
laporan pelanggaran yang paling dan pembuatan laporan data
banyak dilakukan oleh siswa, guru BK pelanggaran tata tertib sekolah
harus membutuhkan waktu yang cukup khususnya pelanggaran tata tertib siswa.
lama dalam pembuatan laporan tersebut.
Berdasarkan analisis dan Kebutuhan Non-Fungsional
pengamatan dari sistem yang berjalan, Kebutuhan Non-fungsional Sistem
maka permasalahan-permasalahan yang Untuk dapat mendukung kinerja dari
selalu dihadapi dalam melakukan aplikasi yang dibuat, juga
pengolahan data pelanggaran tata tertib ditetapkan beberapa kebutuhan non-
siswa adalah : fungsional sistem, antara lain :
a. Lambatnya proses pengolahan data a. Aplikasi harus mudah dipakai /
pelanggaran tata tertib siswa. usability
b. Rentan terhadap kesalahan dan b. Tersedianya otoritas akses user,
dibutuhkan ketelitian. c. Keterampilan pengguna aplikasi
c. Membutuhkan waktu yang terlalu minimal bisa mengoperasikan
lama dalam pembuatan laporan. Komputer,
d. Komputer minimal menggunakan
Alternatif Pemecahan Masalah processor Pentium IV, memori 1
Dengan dibangunnya sebuah sistem GB dan harddisk dengan ruang
ini, agar dapat mempermudah guru BK kosong 100 MB.
dalam Pencatatan, Pencarian Data dan e. Sistem operasi Windows XP
Pembuatan Laporan data pelanggaran
tata tertib sekolah khususnya data Diagram Konteks
pelanggaran tata tertib siswa. Guru BK Aplikasi pengolahan data pelanggaran
cukup mengisikan data berupa NIS, Nama tata tertib sekolah pada SMK PGRI I
Pelanggaran, Jenis Pelanggaran, KEDONDONG terdiri dari beberapa
Bimbingan, Tindakan, Keterangan untuk entitas yaitu entitas siswa, entitas guru
pencatatan data siswa yang melanggar. BK, entitas waka kesiswaan, dan entitas
Untuk pencarian data dan pembuatan kepala sekolah. Beberapa data yang
Laporan, guru BK cukup memasukan masuk pada proses aplikasi tersebut
NIS. Dibandingkan dengan sistem yang yaitu data siswa, pelanggaran, data guru

Informatics & Business Institute Darmajaya 162


Informatics and Business Institute Darmajaya 163
Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014 Sri Ipnuwati
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

BK, data waka kesiswaan dan data data siswa. Proses ini juga memiliki
yang berupa informasi tata tertib siswa, validasi agar tidak terjadi duplikasi nis
tindakan, bimbingan dan hak akses
pengguna. Sedangkan informasi dari
sistem yaitu point pelanggaran, sanksi,
laporan data siswa, laporan data guru
BK, laporan data waka kesiswaan,
laporan pelanggaran siswa, laporan
pelanggaran per siswa, laporan
pelanggaran terbanyak dan laporan
pelanggaran berdasarkan tanggal.

Gambar 3. DFD

b. Proses Pendataan pelanggaran


Proses ini menerima masukan NIS
siswa yang melanggar dan
menggunakan data siswa, data
pelanggaran siswa, data bimbingan,
sanksi dan data buku tata tertib.
Gambar 2. Diagram Konteks Pada proses ini akan menampilkan
Pengolahan Data Pelanggaran Tata
Tertib sanksi berdasarkan pelanggaran yang
dilakukan siswa, kemudian proses
Rancangan Proses akan mencatat tindakan dan
Rancangan proses yang digunakan bimbingan yang diberikan kepada
adalah pseudocode. Rancangan proses ini siswa serta mengurangi deposit point
terdiri dari pendataan data siswa, sesuai dengan jenis pelanggaran
pendataan pelanggaran siswa, pendataan yang dilakukan siswa.
guru, pendataan tata tertib siswa, dan buat c. Prosedur Pendataan guru
laporan. Proses ini menerima masukan berupa
a. Proses Pendataan siswa data guru yang akan menghasilkan
Prosedur ini menerima masukan keluaran berupa laporan data guru.
berupa data siswa yang akan
menghasilkan keluaran berupa laporan

Informatics & Business Institute Darmajaya 163


164 Informatics and Business Institute Darmajaya
Sri Ipnuwati Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

Proses ini memiliki validasi agar tidak Entity RelationShip Diagram


terjadi NIP yang duplikat.
d. Proses Pendataan tata tertib
Proses ini menerima inputan berupa
data tata tertib dan menghasilkan
keluaran berupa laporan sebagaimana
halnya Buku Tata Tertib
e. Proses Pendataan Jenis Pelanggaran
Proses ini menerima masukan berupa Gambar 4. Diagram Relasi Entitas
Desain Tabel
Data Jenis Pelanggaran dan akan
menhgasilkan keluaran berupa
laporan Data Jenis Pelanggaran yang Tabel 3. Struktur Tabel Jenis
Pelanggaran
merupakan bagian dari Buku Tata Nama
No Tipe Karakter Ket
Field
Tertib. Jenis_pel Kode jenis
1 Integer 4 pelanggaran
f. Proses Laporan data pelanggaran per anggaran
Nama_Pe Nama jenis
siswa. 2 Text 25 pelanggaran
langgaran
Proses ini menerima masukan berupa
NIS dan akan menghasilkan keluaran Tabel 4. Struktur Tabel Guru
Nama
Laporan Data Pelanggaran per siswa. No Tipe Karakter Ket
Field
g. Proses Laporan data pelanggaran siswa Nomor
Nip
1 Text 25 Induk
Proses ini menerima masukan dari data Pegawai
2 Nama Text 25 Nama Guru
siswa, Data Pelanggaran siswa, tata Text Jenis
3 Jenkel 9
tertib yang telah ada di basis data Kelamin
Jabatan
dan akan menghasilkan keluaran 4 Jabatan Text 15 Kepegawai
an
berupa Laporan data pelanggaran siswa 5 Alamat Text 50 Alamat
6 Telepon Integer 15 Telepon

Tabel 5. Struktur Tabel Siswa


Nama
No Tipe Karakter Ket
Field
NIS Nomor
1 Integer 4
Induk Siswa
Nama_Si Text Nama
2 25
swa Siswa
Text Jenis
3 Jenkel 9
Kelamin
4 Kelas Text 5 Kelas

Informatics & Business Institute Darmajaya 164


Informatics and Business Institute Darmajaya 165
Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014 Sri Ipnuwati
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

5 Semester Integer 1 Semester IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


6 Alamat Text 50 Alamat
Deposit Point Akhir
7 Integer 3
Point
Nama
8 Nm_ortu Integer 25
Orangtua
Alamat
9 Alamat Integer 50
ORangtua

Tabel 6. Struktur Tabel Tata Tertib


Nama Gambar 5. Form Input Jenis
No Tipe Karakter Ket
Field Pelanggaran
No Nomor
1 Pelanggar Text 3 Pelanggaran
an
Nama_pela Text Nama
2 200
nggaran Pelanggaran
3 Point Text 3 Jenis point
Jenis_Pelan Nomor Jenis
4 Text 3
ggaran** Pelanggaran
5 sanksi Text 200 Sanksi

Tabel 7. Struktur Tabel Pelanggaran Gambar 6. Form Data Siswa


Siswa
Nama
No Tipe Karakter Ket
Field
NIS* Nomor Induk
1 Integer 4
Siswa
Nomor Induk
2 NIP Integer 25
Pegawai
No_Pe Text No
3 langga 3 Pelanggaran
ran*
Tangg Date/ Tangal Gambar 7. Form Data Guru
4 8
al time
Point_ Point Baru
5 Integer 3
baru
Tindak Text Tindakan
6 200
an Pelanggaran
7 Ket Text 50 Keterangan
Bimbi Text Bimbingan
8 50
ngan
Sisa_p Sisa Point
9 Integer 3
oint

Gambar 8. Form Pencarian Jenis


Pelanggaran

Informatics & Business Institute Darmajaya 165


166 Informatics and Business Institute Darmajaya
Sri Ipnuwati Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

V. KESIMPULAN
a. Sistem Penunjang Keputusan
(SPK) mampu memberikan solusi
yang tepat dalam pengambilan
keputusan memberikan sanksi
kepada siswa yang telah
Gambar 9. Form Input data melanggar tata tertib sekolah..
Pelanggaran
b. Keputusan yang diambil oleh
Guru BK dan Kepala Sekolah
dapat dipertanggung jawabkan
dengan dukungan dari perhitungan
model dalam sistem pendukung
keputusan.
c. Aplikasi pemberian sanksi
pelanggaran kedisiplinan siswa ini
Gambar 10. Form Pencarian data berlaku hanya dilingkungan
Pelanggaran sekolah SMK PGRI I
KEDONDONG.

PENELITIAN LANJUTAN
Adapun beberapa saran yang dapat
diberikan kepada peneliti berikutnya
apabila ingin mengembangkan sistem
Gambar 11. Form Pendataan yang telah dibuat agar menjadi lebih baik
Pelanggaran Siswa
dengan memperhatikan :
1. Tampilan untuk sistem yang dibuat ini
masih sederhana sehingga perlu
ditingkatkan lagi kualitasnya.
2. Aplikasi mendatang sebaiknya
menggunakan software aplikasi yang
lainnya.
Gambar 12. Form Pendataan Tindakan
dan Bimbingan

Informatics & Business Institute Darmajaya 166


Informatics and Business Institute Darmajaya 167
Jurnal Informatika, Vol. 14, No. 2, Desember 2014 Sri Ipnuwati
Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014

DAFTAR PUSTAKA [8] Tim Prima Pena, 2009, Kamus


lengkap bahasa Indonesia, Jakarta,
[1] A.Priyolistiyanto (2013), Gitamedia Press.
“Implementasi Metode Simple Multi
Attribute Ratting Technique [9] Tunggal, A.W, 2009, Sistem Informasi
Exploiting Rank (SMARTER) pada Akuntansi, Jakarta, Rineka Cipta.
Sistem Pendukung Keputusan
Sanksi Pelanggaran Tata Tertib [10]http://www.itmaranatha.org/jurnal/jur
Sekolah”. nal.informatika/Jurnal/Des2010/artikel
/artikelpdf/des10_3.pdf.
[2] Cucu Syamsudin,M.Pd.I, 2010,
Aplikasi Pengolahan Data
[11]http://makalahanghia.blogspot.com/20
Pelanggaran Tata Tertib Sekolah
pada SMP Negeri 6 Lubuklinggau, 12/05/kedisiplinan-sekolah.html.
Tugas Akhir, STMIK Bina
Nusantara Jaya, Lubuklinggau. [12]http://starawaji.wordpress.com/2009/0
4/19/pengertian-kedisiplinan/
[2] Jogiyanto HM, 2009, Analisis dan
Desain Sistem lnformasi, [13] http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplin
Yogyakarta: Andi Offset

[3] Ladjamudin, Al-Bahra., 2010, [14]http://indrianirisna.blogspot.com/2013


Analisis dan Desain Sistem /01/makalah-disiplin-karyawan.html
Informasi, Jogjakarta, Graha Ilmu.
[15]http://www.dysuryaputra.com/2013/0
[4] Marimin, 2009.Pengambilan 3/pengertian-sistem-pendukung-
keputusan kriteria keputusan.html
majemuk,GramediaWidiasarana
Indonesia,Jakarta. [15]http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/
12/antara-hukuman-dan-disiplin-
[5] Patmi kasih, Vol.2, No.1, Yuni sekolah/
Lestari, “Aplikasi Perhitungan Point
Pelanggaran Siswa sebagai Sistem
Penunjang Keputusan bagi Badan
Konseling Sekolah dengan Simple
Additive Weighting (Studi kasus :
SMK N I Tanah Grogot Kaltim”
Universitas Nusantara.

[6] Oetomo. B. S. D, 2009,


Perencanaan dan Pembangunan
Sistem Informasi, Jakarta, Andi
Publisher.

[7] Sommerville , 2009, Software


Engineering. 7th Edition, Addison-
Wesley.

Informatics & Business Institute Darmajaya 167


168 Informatics and Business Institute Darmajaya

You might also like