Professional Documents
Culture Documents
Arsewenda ABSTRAK
Late behavior is behavior that does not correspond to the time or exceeds a predetermined
Rachma Yunita time. This habit of being late for students will result in less smooth learning activities and can
SMK Negeri 1 Metro reduce student learning outcomes. To help students reduce their late habits, researchers are
trying to apply behavior contract techniques. Behavior contract is a technique of agreement
between counselor and counselor to change certain behaviors in counselors and to receive
rewards for that behavior. This contract confirms the expectations and responsibilities that must
be fulfilled and their consequences. The purpose of this study was to reduce the late behavior
of students coming to school and find factors that cause students to be late for school and
obtain problem solving to reduce the habit of late behavior of students at SMK Negeri 1 Metro
This study used a type of case study in class XI BDP students which was carried out at SMK
Article History: Negeri 1 Metro with 6 research subjects. In research, the methods used are interview and
Published: - observation methods. The data is analyzed descriptively qualitatively by looking at the results
after using the behavior contract. The results of the calculation of the average late behavior
score of students coming to school before being given action using the behavior contract
technique the frequency of delay reached 57, after being given the first treatment with the
behavior contract technique the frequency of delays decreased to 22 and in the second
treatment the frequency of delays decreased to 5. Thus, it can be concluded that the
behavior contract is very effectively used to reduce the late behavior of students of SMK
Negeri 1 Metro for the 2019/2020 Academic Year.
This is an open access
article distributed under Kata Kunci : behavior contract, late behavior
the terms of the Creative
Commons Attribution 4.0
International License,
which permits unrestricted
use, distribution, and
reproduction in any
medium, provided the
original work is properly
cited.
* Corresponding Author: * Corresponding Author: Arsewenda Rachma Yunita; SMK Negeri 1 Metro, Kota Metro, Lampung.
Email: arsewinda2020@gmail.com
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran
peserta didik yang mempunyai kedudukan sangat penting dalam dunia
pendidikan. Melalui sekolah dapat menciptakan kehidupan manusia yang lebih
baik melalui proses pendidikan tentunya. Untuk mencapai keberhasilan di masa
yang akan datang, pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk menggali potensi yang ada
dalam diri manusia, tidak hanya itu saja ada beberapa aspek yang dapat
berkembang melalui proses pendidikan yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik
dan aspek afektif.
Begitu pentingnya pendidikan, sehingga tujuan pendidikan telah diatur
dengan jelas dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yakni Nomor
20 tahun 2003 pasal 3 mengatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
280 | P a g e
JURNAL GURU INDONESIA
Volume 1, No. 6, 2021
ISSN 2775-684X (Print) || ISSN 2775-8656 (Online)
Open Access | https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/jgi
281 | P a g e
JURNAL GURU INDONESIA
Volume 1, No. 6, 2021
ISSN 2775-684X (Print) || ISSN 2775-8656 (Online)
Open Access | https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/jgi
282 | P a g e
JURNAL GURU INDONESIA
Volume 1, No. 6, 2021
ISSN 2775-684X (Print) || ISSN 2775-8656 (Online)
Open Access | https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/jgi
belajar peserta didik. Kehadiran peserta didik tepat waktu sangat penting dalam
proses pembelajaran, karena proses pembelajaran tersebut dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Untuk mengurangi perilaku terlambat pada peserta
didik dibutuhkan beberapa cara atau teknik yang tepat. Salah satunya adalah
dengan menggunakan model konseling behavior contract yang dapat
digunakan untuk mengurangi perilaku terlambat datang ke sekolah pada
peserta didik kelas XI BDP SMK Negeri 1 Metro.
Teknik behavior contract dapat digunakan untuk membantu peserta didik
dalam mengembangkan rencana untuk memperkuat perilaku adaptif atau
perilaku yang baik dan bermanfaat bagi peserta didik dan menghilangkan
perilaku maladaptif atau perilaku yang kurang baik. Teknik ini digunakan untuk
mengatur kondisi peserta didik dalam menampilkan tingkah laku yang
diharapkan (Yuyun Nuriyah Muslih, JUBK6(1) 2017).
Elford, Brandley T (2016: 405) mengatakan bahwa kontrak perilaku adalah
kesepakatan tertulis antara dua orang individu atau lebih dimana salah satu
atau kedua orang sepakat untuk terlibat dalam sebuah perilaku terget.
Sedangkan menurut Fauzan (2009) Behavior contract merupakan suatu tindakan
perjanjian yang dilakukan antara konselor dan konseli untuk mengubah suatu
perilaku tertentu dengan memberikan suatu tanggung jawab yang merupakan
sebuah konsekuensi ketika hal tersebut tidak berubah.
Teknik kontrak perilaku merupakan teknik utama yang digunakan untuk
menangani permasalahan peserta didik yaitu masalah sering terlambat masuk
sekolah. Dimana pada teknik ini tingkah laku peserta didik dapat diatur dan
dikondisikan sehingga peserta didik dapat mengurangi perilaku bermasalah
sering terlambat masuk sekolah berdasarkan kontrak yang telah disepakati
bersama guru bimbingan dan konseling.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Efektifitas Behavior Contract Untuk Mengurangi Perilaku Terlambat
Peserta Didik Kelas XI BDP SMK Negeri 1 Metro”. Alasan pentingnya penelitian ini
adalah agar kita semua dapat mencari solusi guna menyelesaikan
permasalahan yang sering dianggap sepele oleh banyak orang, padahal akibat
buruknya sangat besar yaitu dapat merusak prestasi belajar peserta didik di
sekolah.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Menurut Sugiyono (2016: 9) metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian
yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
283 | P a g e
JURNAL GURU INDONESIA
Volume 1, No. 6, 2021
ISSN 2775-684X (Print) || ISSN 2775-8656 (Online)
Open Access | https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/jgi
284 | P a g e
JURNAL GURU INDONESIA
Volume 1, No. 6, 2021
ISSN 2775-684X (Print) || ISSN 2775-8656 (Online)
Open Access | https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/jgi
mencapai 57. Jumlah keterlambatan ke-enam subyek dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 1. Jumlah Keterlambatan Ke-enam Subyek Pra Tindakan
Nama Jumlah Keterlambatan
AA 7
SA 7
RF 17
AAI 7
SF 9
RAS 10
Sumber: Data Guru Piket
285 | P a g e
JURNAL GURU INDONESIA
Volume 1, No. 6, 2021
ISSN 2775-684X (Print) || ISSN 2775-8656 (Online)
Open Access | https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/jgi
Pembahasan
Peserta didik yang datang terlambat disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Prayitno dan Erman Amti (2013:
62) menyatakan bahwa peserta didik terlambat masuk sekolah disebabkan
karena jarak antara sekolah dan rumah jauh, kesulitan kendaraaan, terlalu
banyak kegiatan dirumah (membantu orang tua), terlambat bangun, gangguan
kesehatan, tidak menyukai suasana sekolah, tidak menyukai satu atau lebih
mata pelajaran, tidak menyiapkan pekerjaan rumah, kurang mempunyai
persiapan untuk kegiatan di kelas, dan terlalu asyik dengan kegiatan di luar
sekolah.
Sebagian besar peserta didik terlambat disebabkan oleh kesalahan yang
berasal dari diri mereka sendiri yaitu beberapa dari peserta didik bengun
kesiangan karena pada malam harinya mereka bermain game atau menonton
film sampai larut malam. Ada pula peserta didik yang setelah melaksanakan
shalat subuh justru tidur kembali padahal jarak rumah ke sekolah cukup jauh.
Faktor yang berasal dari diri peserta didik itu sebenarnya dapat dirubah apabila
286 | P a g e
JURNAL GURU INDONESIA
Volume 1, No. 6, 2021
ISSN 2775-684X (Print) || ISSN 2775-8656 (Online)
Open Access | https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/jgi
ada kesadaran dari diri peserta didik bahwa kedisiplinan itu berperan dalam
keberhasilan peserta didik di pendidikan.
Sedangkan penyebab lainnya adalah faktor yang berasal dari luar diri
individu. Ketika peserta didik harus tinggal berjauhan dengan orang tua karena
orang tua bekerja di luar negeri seehingga membuat peserta didik harus
mengurusi dan mengantarkan adik-adiknya terlebih dahulu yang masih duduk di
bangku skolah dasar. Ketika wali dari peserta didi tersebut diundang ke sekolah,
wali peserta didik membenarkan hal yang disampaikan oleh peserta didik
tersebut.
Guru bimbingan dan konseling di SMK Negeri 1 Metro selalu mencari teknik
yang tepat agar dapat meminimalisir keterlambatan pada peserta didik. Guru
bimbingan dan konseling bekerja sama dengan bagian ketertiban sekolah dalm
menangani peserta didik yang terlambat. Penerapan behavior contract
dimaksudkan untuk mengurangi perilaku datang terlambat ke sekolah pada
peserta didik SMK Negeri 1 Metro. Behavior contract merupakan suatu teknik
persetujuan antara konselor dan konseli untuk mengubah perilaku tertentu pada
konseli dan untuk menerima hadiah bagi tingkah laku itu. Kontrak ini
menegaskan harapan dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dan
konsekuensinya.
Berdasarkan catatan kasus dan hasil wawancara sebelum diberikan
tindakan terdapat enam peserta didik yang memiliki perilaku terlambat masuk
ke sekolah hal ini dapat dilihat pada buku catatan kasus, yaitu mulai tanggal 17
Juli sampai dengan tanggal 30 September 2019, jumlah keterlambatan
sebanyak 57. Setelah melakukan wawancara pada salah satu subyek diperoleh
bahwa “saya terlambat karena bangun kesiangan, karena selepas maghrib
saya membantu orang tua saya berjualan nasi uduk hingga pukul 01.00 WIB dini
hari”. Hal ini pun dibenarkan oleh orang tua ketika orang tua diundang ke
sekolah, bahwa orang tua meminta sang anak untuk membantu kegiatan orang
tuanya. Namun saat ini telah ditemukan solusi permasalahannya, yaitu peserta
didik diperbolehkan membantu hanya sampai pukul 21.00 WIB saja.
Hasil wawancara kepada peserta didik setelah diberikan tindakan pada
siklus I dan II menunjukkan bahwa ketika dilakukan behavior contract, peserta
didik memiliki motivasi dan kesungguhan untuk mengubah kebiasaan terlambat
yang sering dialaminya. Peserta didik mengawali dengan memilih salah satu
perilaku baru yang dikehendaki, mendeskripsikan perilaku tersebut,
mengidentifikasikan ganjaran yang akan diperoleh sebagai bentuk dari perilaku
yang dikehendaki yang dituangkan dalam kontrak perilaku antara peneliti dan
subyek dengan penambahan punishment dan reinforcement yang telah
disepakati.
287 | P a g e
JURNAL GURU INDONESIA
Volume 1, No. 6, 2021
ISSN 2775-684X (Print) || ISSN 2775-8656 (Online)
Open Access | https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/jgi
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah di lakukan oleh
peneliti, dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik behavior contract sangat
efektif digunakan untuk mengurangi perilaku terlambat peserta didik kelas XI BDP
SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020. Hal tersebut dapat terlihat dari
adanya perubahan perilaku terlambat peserta didik setelah diberikan tindakan
dengan teknik behavior contract yaitu berkurangnya frekuensi kebiasaan
datang terlambat dari sebelum diberi perlakuan rata-rata 57, setelah diberi
perlakuan pertama berkurang menjadi 22 dan pada perlakuan kedua
berkurang kembali menjadi 5. Mengingat bahwa kebiasaan terlambat peserta
didik merupakan salah bentuk pelanggaran terhadap tata tertib di sekolah.
Apabila kebiasaan terlambat ini di biarkan akan berdampak negatif bagi diri
sendiri dan sekolah, yaitu menghambat proses pembelajaran dan menurunnya
prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu, diharapkan peserta didik mampu
merubah perilaku maladaptif dan mematuhi semua tata tertib yang berlaku di
sekolah.
REFERENSI
Achmad, Juntika Nurihsan. 2007. Bimbingan Dan Konseling Dalam Berbagai Latar
Belakang. Bandung: Rafika Adiantama.
288 | P a g e
JURNAL GURU INDONESIA
Volume 1, No. 6, 2021
ISSN 2775-684X (Print) || ISSN 2775-8656 (Online)
Open Access | https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/jgi
Marisa, C., Yekti, W. B., & Karneli, Y. (2020). Konseling behavior contract untuk
mengurangi perilaku membolos sekolah di tingkat menengah
kejuruan. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 4(2), 330-338.
Prayitno dan Emran Amti. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Yoan Turiona, Marti, Munir Abd, and Ratu Bau. ―Upaya Mengurangi Perilaku
Membolos Melalui Konseling Individual Dengan Teknik Behavioral Contract
Pada Siswa SMP Negeri 6 Palu.‖ Konseling & Psikoedukasi 1, no. 1 (2016): 69.
289 | P a g e