Professional Documents
Culture Documents
JURNAL
APRILIANI FITRI
NPM. 09070121
ABSTRAK
The background of this research by students who do not comply with school rules, the
implementation of self-discipline to be instilled in students because without the attitude of self-
awareness then any attempt by people around only be futile. Because school is an educational
environment that observes the child discipline in following pembelajan process, it is necessary for
cooperation between school principals, teachers and parents in order to grow or develop discipline
in students. The purpose of research describing the efforts of teachers in improving student
discipline in high school PP DR M Natsir Stone Bagiriak Solok district Gumanti valley. The
theory used in this study is the social control theory raised by Peter L Berger said that the social
control of the various methods used to discipline members who disobey. The method used in this
study is a qualitative approach. The informants were high school teachers PP DR M Natsir consists
of, 1) vice-principal, 2) Teacher counseling, 3) Teachers picket, 4) students. The data used are
primary data and secondary data. Methods of data collection such as: observation, interviews and
documentation. Analysis of the data used is interactive model by Milles and Haberman. The
results of this study revealed the efforts of teachers in improving student discipline are: 1) give a
warning to the student who violates disciplinary rules sekolahk warning because the efforts made
by teachers to improve student discipline, 2) impose sanctions against the student, because of
sanctions is a form of work teachers to improve student discipline, 3) to provide guidance to
students, coaching is done by counseling teachers and given guidance to the students so that
students no longer do the rules of conduct that exist in schools.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Anggkatan 2009
2
Pembimbing I dari Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3
Pembimbing IIdari Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa yang tidak mematuhi peraturan
sekolah, pelaksanaan disiplin harus ditanamkan pada diri siswa karena tanpa sikap
kesadaran dari diri sendiri maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang sekitar
hanya akan sia-sia. Karna sekolah merupakan satu lingkungan pendidikan yang
senantiasa memperhatikan kedisiplinan anak dalam mengikuti proses pembelajan,
untuk itu diperlukan kerja sama antara kepala sekolah sekolah, guru dan orang tua
siswa dalam rangka menumbuhkan atau membina kedisiplinan pada siswa. Tujuan
penelitian mendeskripsikan upaya guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di
SMA PP DR M Natsir Batu Bagiriak Kec Lembah Gumanti Kabupaten Solok.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kontrol sosial yang
dikemukan oleh Peter L Berger mengatakan bahwa kontrol sosial berbagai cara
yang digunakan untuk menertibkan anggota yang membangkang. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Informan penelitian adalah guru SMA PP DR M NATSIR terdiri dari, 1) wakil
kepala sekolah, 2) Guru bimbingan konseling, 3) Guru piket, 4) Siswa. Jenis data
yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data
berupa: Observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan
adalah model analisis interaktif menurut Milles dan Haberman.
Hasil penelitian ini mengungkapkan upaya guru dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa adalah: 1) memberikan teguran terhadap siswa yang melanggar
peraturan tata tertib sekolahk karna teguran merupakan upaya yang dilakukan oleh
guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa, 2) memberikan sanksi terhadap
siswa,karna pemberian sanksi merupakan bentuk kerja guru dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa, 3) melakukan pembinaan terhadap siswa, pembinaan yang
dilakukan oleh guru bimbingan konseling dan diberi arahan kepada siswa agar
siswa tidak lagi melakukan aturan tata tertib yang ada disekolah.
PENDAHULUAN penting dalam kegiatan belajar yang nyaman
dan kondusif.
Masalah kedisiplinan siswa
menjadi sangat berarti bagi kemajuan
sekolah, disekolah yang disiplin akan selalu Sekolah sebagai lembaga
menciptakan proses pembelajaran yang baik. pendidikan formal merupakan tempat
Sebaliknya pada sekolah yang tidak disiplin berlangsungnya interaksi kegiatan belajar
atau tata tertib maka proses belajar mengajar mengajar setiap unsur sekolah seperti kepala
akan terasa tidak nyaman tidak teratur sekolah, wakil kepala sekolah, guru,
sehingga memicu siswa untuk melakukan karyawan, dan siswa berinteraksi dalam
pelanggaran yang terjadi dianggap hal yang suatu sistem sosial yang mempunyai tujuan
biasa dan untuk mengubahnya sehingga kelembagaan yaitu mendidik para siswa
berbagai jenis pelanggaran tata tertib sehingga memiliki pengetahuan dan
sekolah tersebut dapat diminimalisir. keterampilan yang memadai, budi pekerti
Disiplin bukan hanya dalam pemanfaatan luhur, serta beriman dan bertakwa terhadap
waktu belajar saja, tetapi disiplin juga Tuhan Yang Maha Esa.
dilakukan setiap orang dalam setiap waktu
dan kesempatan dalam belajar pemanfaatan Disiplin siswa disekolah adalah
waktu secara baik dan dikerjakan dengan suatu kondisi yang mengambarkan bahwa
baik dan tempat waktu adalah merupakan siswa disekolah tersebut mentaati semua
hal yang terpuji. peraturan yang berlaku disekolah, baik dari
segi keteatatan terhadap jadwal waktu
Menurut Salam (2002:4) ada belajar, pakaian seragam, tanggung jawab,
beberapa konsepsi dasar pendidikan yang berperilaku jujur, sopan santun terhadap
akan dilaksanakan yaitu : 1) bahwa guru dan mentaati norma yang berlaku
pendidikan berlangsung seumur hidup (life disekolah terlaksananya disiplin tersebut
long education). Dalam hal ini berarti bahwa akan menunjang tercapainya tujuan
usaha pendidikan sudah mulai sejak manusia pendidikan yang diharapkan baik tujuan
lahir dari kandungan ibunya sampai usianya kurikulum maupun ekstra kurikuler. Akan
tutup. 2) bahwa tanggung jawab pendidikan tetapi apabila kondisi disiplin tersebut tidak
merupakan tanggung jawab bersama, antara berjalan sebagaimana mestinya maka
keluarga, masyarakat,dan pemerintah. 3) kegagalan yang akan diperoleh.
bagi manusia pendidikan itu merupakan
suatu keharusan, karena pendidikan manusia Siswa atau peserta didik merupakan
akan memiliki kemampuan dan kepribadian sasaran utama dalam peningkatan mutu
yang berkembang. pendidikan, untuk itu harus dikelola dan
ditangani secara bersungguh-sungguh, agar
Seorang siswa perlu memiliki sikap dapat menjadi manusia yang memiliki
disiplin dengan melakukan latihan yang kemampuan dasar dalam mewujudkan
memperkuat dirinya untuk selalu terbiasa kualitas sumber daya manusia. Pendidikan
patuh. Disiplin dapat tumbuh dan dibina dilaksanakan dengan usaha peningkatan
melalui latihan, pendidikan ataupun pengetahuan, keterampilan dan sikap serta
penanaman kebiasaan yang harus dimulai tingkah laku yang sesuai dengan nilai dan
sejak masa kanak-kanak didalam lingkungan norma yang berlaku. Salah satu yang
keluarga dan terus dapat berkembang berkenaan dengan peningkatan mutu
sehingga menjadi disiplin yang semakin pendidikan adalah meningkatkan
kuat. Menurut Tu’u (2004:37) bahwa kedisiplinan siswa disekolah yaitu
disiplin adalah sikap patuh terhadap bagaimana siswa mematuhi segala peraturan
peraturan yang berlaku, sikap disiplin sangat
dan norma yang berlaku disekolah baik seragam dan atribut sekolah lainnya. Setiap
tertulis maupun tidak tertulis. pelanggaran tata tertib dilakukan oleh siswa
ditindak lanjuti oleh guru piket, wali kelas
Sekolah merupakan salah satu atau kepada guru bimbingan konseling,
lingkungan pendidikan harus senantiasa setiap pelanggaran yang dilakukan oleh
memperhatikan kedisiplinan anak dalam siswa di SMA PP DR M.NATSIR Batu
mengikuti proses pembelajaran, untuk itu Bagiriak akan diproses untuk agar mereka
diperlukan kerja sama antara kepala sekolah, tidak melakukan pelanggaran.
guru dan orang tua siswa dalam rangka
menumbuhkan atau membina kedisiplinan Dalam pelaksanaan disiplin harus
pada siswa. Disiplin adalah suatu keadaan didasarkan dalam diri siswa karena tanpa
tertib dan teratur yang dimiliki oleh peserta sikap kesadaran dari diri sendiri maka
didik disekolah,tanpa ada pelanggaran- apapun usaha yang dilakukan oleh orang
pelanggaran yang merugikan baik secara sekitar hanya akan sia-sia. Untuk itu sekolah
langsung maupun tidak langsung terhadap perlu mencari berbagai strategi untuk
peserta didik sendiri dan terhadap sekolah meningkatkan kedisiplinan dalam
secara keseluruhan (Imron, 2004:136). mewujudkan kedisiplinan peserta didik
sekolah menerapkan aturan tata tertib
Kedisiplinan merupakan salah satu dengan cara memberi poin pada setiap
komponen yang ikut menentukan proses pelanggaran yang dilakukan oleh peserta
pencapaian tujuan pendidikan disekolah. didik seperti tidak masuk tanpa keterangan
Dengan adanya disiplin dalam diri siswa sanksi poin 5, poin pelanggaran akan terus
diharapkan akan timbul suasana yang diakuimulasi sampai siswa akan
kondusif selama belajar mengajar disekolah. menamatkan/lulus dari sekolah dan tidak ada
Suatu keadaan yang menunjukkan suasana pemulihan bobot poin nya.
tertib dan teratur yang dihasilkan oleh Pemberian sanksi terhadap
orang-orang yang berada dibawah naungan pelanggaran disiplin sekolah didasarkan
organisasi, karena peraturan–peraturan yang pada jumlah skor/bobot pointnya walau pun
berlaku dihormati dan ditaati (Komaruddin, sanksi ini telah diterapkan pada siswa
1974 : 113). Disiplin sebagai salah satu cara pelanggaran masih terus terjadi dan jika hal
meningkatkan semangat etos kerja manusia. ini dibiarkan maka dapat merugikan diri
Dalam mewujudkan disiplin yang baik harus siswa sendiri khususnya dan juga kemajuan
dimulai dari pengendalian sejak dini. Bagi sekolah pada umumnya.
anak usia sekolah, selain itu lingkungan
keluarga, penanaman disiplin juga dilakukan Berdasarkan latar belakang
disekolah. masalah diatas, yang menjadi rumusan
masalah adalah “ Bagaimana upaya guru
Berdasarkan realitas menunjukkan dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di
di SMA PP DR M. Natsir Batu Bagiriak SMA PP Dr. M. Natsir Batu Bagiriak
diperoleh informasi bahwa disiplin kecamatan lembah gumanti kabupaten
disekolah SMA PP DR M. Natsir Batu solok”. Tujuan penelitian ini adalah
Bagiriak kurang berjalan efektif, yang mana Mendeskripsikan upaya guru dalam
terdapat berbagai macam tingkah laku dari meningkatkan kedisiplinan di SMA PP DR
setiap siswanya dan berbagai ragam pula M Natsir Batu Bagiriak Kecamatan Lembah
jenis pelanggaran yang dilakukan oleh siswa Gumanti Kabupaten Solok. Alasan peneliti
tersebut, seperti terlambat datang kesekolah, menggunakan teori ini adalah Teori yang
cabut pada jam pelajaran kedapatan digunakan dalam penelitian ini adalah teori
membawa handpone kesekolah, pelanggaran kontrol sosial yang dikemukakan oleh Peter
L Berger dalam (Bagong Suyanto dan Dwi J Pemberian hukuman pada siswa
Narwako, 2004: 132) mengatakan bahwa yang melanggar peraturan dan tata tertib
kontrol sosial adalah berbagai cara yang yang berlaku berfungsi untuk membatasi dan
digunakan untuk menertibkan anggota yang mendidik siswa, hukuman akan menghalangi
membangkang. Berger menjelaskan pergaulan dan perilaku sipelanggar yang
sebetulnya mekanisme dalam kontol sosial tidak diinginkan oleh guru disekolah
sangat bervariasi, tergantung dengan tujuan hukuman perlu diterapkan sebagai upaya
dan sifat kelompok tersebut, disamping penanggulangan terjadinya ketidak
mekanisme seperti desas-desus, mengolok- disiplinan siswa sehingga diterapkan
olok , mengucilkan dan menyakiti. Bentuk hukuman terhadap siswa termotivasi untuk
pengendalian sosial bisa melalui ideology, menghindari perilaku yang tidak sesuai
bahasa, seni, rekreasi, organisasi rahasia, dengan peraturan. Dalam buku pedoman
cara-cara tanpa kekerasan, kekerasan dan Tata Tertib sekolah (Depdiknas, 2001 :29)
terror, pengendalian ekonomi, perencanaan bagi siswa yang melakukan pelanggaran
ekonomi dan sebagainya. Menurut Roucek terhadap ketentuan yang tercantum dalam
dalam (Bagong Suyanto dan Dwi J tata krama dan tata tertib kehidupan sosial
Narwoko, 2004:146) pengendalian sosial sekolah dikenakan sanksi – sanksi sebagai
pada dasarnya bisa dijalankan melalui berikut 1. Teguran, 2. Penugasan, 3.
institusi atau tidak, ada yang dilakukan Pemanggilan orang tua, 4. Skorsing, 5.
secara lisan dan secara simbolis, ada yang Dikeluarkan dari sekolah.
dilakukan secara kekerasan, hukuman,
imbalan, serta informal dan non formal. METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, 2005. Pengantar Metode Penelitian
Kualitatif, Padang : Laboratorium Sosiologi
Fisip Unand.