Professional Documents
Culture Documents
Nuraisyah Frala 1, Dr. Baldi Anggara, M. Pd. I2, Arifin Nasution, S.Sos.³
1
Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, UIN Raden Fatah Palembang
2
Fakultas Ushuluddin, UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang
*email: nuraisyahfrala@gmail.com
Abstract
Discipline in learning is the overall score of the indicators which include time discipline, discipline to
enforce rules, and attitude discipline. Discipline is a condition that is created through a training process
that is developed into a series of behaviors in which there are elements of obedience, obedience, loyalty,
order and all that is done as a responsibility that aims to control oneself. While learning outcomes are a
change in the form of changes in behavior, knowledge and attitudes that a person gets after carrying out a
process of learning activities to become a guide in his life. This community service program in the form of
education is based on the Collaboration of Real Work Lecture students at the State Islamic University of
Raden Fatah Palembang with Talang Keramat Village, Talang Kelapa District, Banyuasin Regency, South
Sumatra Province to provide assertiveness related to discipline towards student morals. The purpose of this
service is to meet the requirements for the implementation of the Collaborative Community Service Against
Covid-19.
One of the duties of a moral education teacher in the school environment is to educate children to have
noble character or morals. In the context of moral development, paying attention to students is a form of
moral teacher duties in schools that must be carried out continuously. Habituation and supervision in
implementing school discipline needs to be given by the akidah akhlak teacher, because with habituation
and supervision students will be trained to obey school rules and not violate these rules, besides that the
akidah akhlak teacher must also dare to give punishment if there are participants students who violate
school rules so that they are deterred and do not repeat themselves.
Kedisiplinan belajar merupakan merupakan keseluruhan skor dari indikator-indikator yang meliputi disiplin
waktu, disiplin menegakkan aturan, disiplin sikap. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta melalui
proses latihan yang dikembangkan menjadi serangkaian perilaku yang di dalamnya terdapat unsur-
unsur ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketertiban dan semua itu dilakukan seabagi tanggung jawab yang
bertujuan untuk mengawas diri. Sedangkan hasil belajar merupakan suatu perubahan yang berupa
perubahan tingkah laku, pengetahuan dan sikap yang diperoleh seseorang setelah melakukan proses
kegiatan belajar guna menjadi pedoman didalam hidupnya Program pengabdian masyarakat dalam bentuk
Pendidikan ini atas dasar Kerjasama mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata Universita Islam Negeri Raden Fatah Palembang dengan Desa Talang Keramat, Kecamatan
Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan untuk memberikan ketegasan terkait
kedisiplinan terhadap akhlak siswa. Tujuan pengabdian ini yaitu untuk memenuhi persyaratan dalam
pelaksanaan KKN Bersama Melawan Covid-19.
Salah satu tugas guru pendidikan akhlak di lingkungan sekolah adalah mendidik anak agar
berbudi pekerti atau akhlak yang mulia. Dalam konteks pembinaan akhlak, pemberian perhatian
kepada peserta didik sebagai salah satu bentuk tugas guru akhlak di sekolah yang harus dijalankan terus
menerus. Pembiasaan dan pengawasan dalam penerapan tata tertib sekolah perlu diberikan oleh
guru akidah akhlak, sebab dengan pembiasaan dan pengawasan itu peserta didik akan dapat terlatih
untuk menaati peraturan sekolah dan tidak melanggar tata tertib tersebut, selain itu guru akidah
akhlak juga harus berani memberikan hukuman jika terdapat peserta didik yang melakukan
pelanggaran terhadap peraturan sekolah agar mereka jera dan tidak mengulangi lagi.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan masalah yang penting dalam kehidupan, bahkan pendidikan itu
sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Manusia adalah subjek pendidikan,
sekaligus juga objek pendidikan, manusia dewasa yang berkebudayaan adalah subjek
pendidikan dalam arti yang bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan. Mereka
berkewajiban secara moral atas perkembangan pribadi anak-anak mereka, generasi
penerus mereka manusia dewasa yang berkebudayaan terutama yang berprofesi keguruan
(pendidikan) bertanggung jawab formal untuk melaksanakan misi pendidikan sesuai
dengan tujuan dan nilai yang dikehendaki masyarakat bangsa.
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam memajukan suatu bangsa yang mana
dengan adanya pendidikan mampu menciptakan serta meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Secara formal pendidikan biasanya diselenggarakan di sekolah.
Sebagai mana UU No.20 Tahun 2003 yang menjelaskan tentang “Sistem Pendidikan
Nasional”, yaitu: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif me ngembangkan
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan potensi, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsaa dan Negara.
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang mengemban amanat mendidik
mahasiswa menjadi warga masyarakat yang mampu mengemban nilai-nilai keilmuan
serta mengamalkannya atas landasan akhlak, sikap kritis, objektif, terbuka dan jujur
dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Dalam hal ini UIN Raden Fatah
Palembang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dalam bidang pendidikan dan
pengajaran serta pengabdian. Salah satu kegiatan pokok dalam proses pendidikan di UIN
Raden Fatah Palembang adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UIN Raden Fatah
Palembang adalah suatu aktifitas perkuliahan sebagai langkah pendidikan keterampilan
beragama yang dilaksanakan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan
pendidikan, pengalaman lapangan, kajian sosial dan keagamaan serta memberdayakan
masyarakat dengan desain tertentu dan dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Sekolah merupakan suatu jembatan bagi orang tua untuk menjadikan anak-anaknya
sebagaimana yang para orang tua pada dambakan. Bermain, belajar, dan berinteraksi satu
sama lain, memilki lebih banyak teman, belajar bersosialisasi dan masih banyak lagi
kegiatan-kegiatan yang tentunya sangat memengaruhi karakter yang terjadi di sekolah.
Pendidikan karakter sangat penting mengingat semakin kurangnya perhatian sekolah
terhadap kelakuan anak didiknya. Pembentukan karakter di sekolah menjadi hal yang
perlu diperhatikan agar suatu sekolah selain bias mencetak siswa yang pintar dalam
akademik juga mencetak generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia (Salahudin,
2013, pp. 109-110)
METODE
Dalam penelitian ini, penulis menggunkan jenis penelitian deskriptif, yakni penelitian
yang berusaha menggambarkan, menginterpretasikan, mendeskripsikan atau menjelaskan
obyek, peristiwa maupun kejadian yang berlangsung pada saat penelitian sesuai dengan
apa adanya (Furchan, 2007, p. 43).
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data, sebagai berikut: a. Teknik Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan
memusatkan segenap perhatian terhadap suatu obyek penelitian dengan mengunakan
seluruh alat indra. Penelitian ini menggunakan observasi partisipasi aktif, karena peneliti
terlibat langsung di dalam aktivitas tersebut. Hal yang diamati dalam penelitian ini adalah
proses belajar-mengajar, motivasi dan animo belajar anak-anak dan sarana dan prasarana
pendukung kegiatan (Arikunto, 2004, p. 156). b. Teknik Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari terwawancara. Dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara semi
terstruktur yang tujuannya untuk menemukan permasalahan secara terbuka, di mana pihak
yang diwawancarai dimintai pendapat, dan ide-idenya. Dalam penelitian ini yang menjadi
narasumber adalah kepala desa Pancawarna, masyarakat sekitar, dan anak-anak yang ikut
dalam bimbel di posko Desa Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten
Banyuasin (Moleong, 2011, p. 6).
HASIL PEMBAHASAN
Penulis dan anggota kelompok KKN melaksanakan kegiatan mengajar secara rutin di SD
Negeri 35 Talang Kelapa. Selama mengajar di sekolah tersebut penulis mengawasi
tingkah laku siswa di sekolah tersebut. SD Negeri 35 Talang Kelapa berada ditengah desa
Talang keramat namun jumlah siswa yang menimba ilmu di SD Negeri 35 Talang Kelapa
ini tergolong sedikit. Dengan jumlah siswa yang sedikit bukan berarti SD Negeri 35
Talang Kelapa bisa mudah mengatur dan mengawasi siswanya selama berada di sekolah.
Meskipun jumlah siswa yang ada tergolong sedikit dan dengan segala keterbatasan yang ada tapi
SD Negeri 35 Talang Kelapa berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan siswa yang
pintar dan berakhlak mulia.
Usaha yang dilakukan SD Negeri 35 Talang Kelapa adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa yang terlambat maka diberi hukuman untuk membersihkan kantor
guru.
2. Siswa yang sudah terlalu sering melakukan kesalahan dan melakukan kesalahan
yang berat akan dikeluarkan dari SD Negeri 35 Talang Kelapa
3. Pemberian surat peringatan kepada siswa yang sudah melebihi batas.
Dalam melaksanakan suatu program tentunya ada hambatan- hambatan yang ditemui dan
tidak dapat di hindari. Adapun dalam hal ini, penulis menemukan kendala yaitu adanya
beberapa siswa yang tidak memperhatiakan saat penulis memberikan pemahaman
mengenai kedisiplinan dan pendidikan karakter. Beberapa siswa terlihat tidak serius, dan
menyebabkan situasi dan kondisi saat bimbingan tidak efektif, namun secara keseluruhan
hal tersebut dapat diatasi dengan cukup baik. Selama proses KKN, penulis dan anggota
kelompok KKN berusaha sebisa mungkin untuk mendisiplinkan siswa di sekolah
tersebut. Serta memberikan pengarahan, motivasi belajar dan juga memberikan
pemahaman mengenai pendidikan karakter.
Kegiatan awal yang dilaksanakan adalah bekerja sama dengan guru-guru di sekolah
tersebut, untuk saling memberikan informasi tentang ketegasan akhlak siswa dan
penanganan kasus pendidikan agar memberikan manfaat yang positif terhadap tingkah
laku siswa, sehingga dapat diterapkan siswa tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedaan respon dan pemahaman siswa merupakan hal yang lumrah. Dalam hal ini,
penulis mengatasinya dengan terus memberikan pemahaman mengenai bagaimana cara
bersikap yang baik dan memberikan contoh bagaimana bersikap yang baik kepada orang
lain. Penulis juga memberikan sedikit sanksi yang mendidik seperti hafalan surah pendek
untuk penegasan penanganan kasus pendidikan atau kesalahan yang mereka lakukan.
Gambar 3. Foto bersama kepala sekolah dan foto bareng anak anak kelas 5 c
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2004). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Salahudin, A. (2013). Pendidikan Karakter : Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa.
Bandung: CV Pustaka Setia.