You are on page 1of 7

Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 45

KONDISI PSIKOLOGIS KELUARGA DAN PENGARUHNYA


TERHADAP TINGKAT DISIPLIN SISWA

St. Muthahharah
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam| Unismuh Makassar
Taharahara@yahoo.co.id

ABSTRAK
Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriftif kuantitatif, yang
beralokasi di Kelurahan Ereng-Ereng Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng, dengan menggunakan pendekatan keilmuan, yaitu pendekatan teologis
normatif, paedagogis dan psikologis.Teknik pengambilan sampel yaitu sampel
jenuh sebanyak 97 subjek. Teknik pengumpulan data melalui observasi,
koesioner, interview, dan dokumentasi. Analisis data dengan langkah-langkah
berupa validitas, realibilitas, uji normalitas, linearitas dan uji hipotesis dengan
menggunakan rumus regresi linier sederhana dan uji T dengan SPSS 17 for
Windows. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka nilai signifikansi
yang diperoleh 0,000, sedangkan nilai r square menunjukkan 0,56 artinya
terdapat pengaruh kondisi psikologis keluarga terhadap pembentukan sikap
disiplin siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren KH. Ahmad Dahlan
Muhammadiyah Ereng-Ereng Kabupaten Bantaeng sebesar 56%. Adapun 44 %
kedisiplinan siswa.

Kata kunci: Kondisi Psikologis Keluarga, Tingkat Disiplin Siswa

ABSTRACT
The purpose of this research is to find and analyze the influence of family
psychological condition of the formation of the discipline of students in Madrasah
Aliyah boarding school KH. Ahmad Dahlan Muhammadiyah Ereng-Ereng,
Bantaeng. This type of research is descriptive quantitative, which located in Sub-
leaning leaning District of Tompobulu Bantaeng, using a scientific approach, the
normative theological approach, pedagogical and psychology. Technique
sampling is saturated sample of 97 subjects. Technique collecting data are
through observation, questioner, interview, and documentation. Analysis of data
by measures such as validity, reliability, test for normality, linearity and
hypothesis testing using simple linear regression formula and T test with SPSS 17
for Windows. Based on the results of the data analysis, the significant value
gained 0,000, while the r value of 0.56 means that there are square shows the
influence of family psychological condition of the formation of the discipline of
students in Madrasah Aliyah boarding school KH. Ahmad Dahlan
Muhammadiyah Ereng-ereng Bantaeng by 56%. The 44% are discipline of
students

Keywords: psychological condition of the family, the level of student discipline


Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 46

PENDAHULUAN Keluarga adalah lingkungan


yang pertama dan utama bagi
Kedisiplinan merupakan salah perkembangan anak. Dalam keluarga
satu aspek yang mendukung seorang anak mengalami proses
keberhasilan dalam proses sosialisasi untuk pertama kalinya,
pembelajaran untuk mencapai tujuan dalam proses ini seorang anak
pendidikan. Sebab keberhasilan diajarkan dan dikenalkan berbagai nilai
pendidikan tidak hanya tergantung kehidupan yang sangat berguna dan
pada metode dan keterampilan seorang menentukan bagi perkembangan anak
guru dalam menyajikan materi di masa depan. Suasana keluarga yang
pelajaran, tetapi juga sangat ditentukan harmonis dan menyenangkan akan
oleh kedisiplinan peserta didik dalam mendorong anak giat atau berdisiplin
menerima pelajaran baik di sekolah dalam belajar. Sedangkan Abuddin
maupun di luar sekolah. Masalah Nata (2010:115), mengungkapkan
kedisiplinan adalah upaya yang bahwa terdapat sejumlah fakta yang
dilaksanakan untuk menunjang menunjukkan perilaku seseorang
keberhasilan dalam meningkatkan dimasa dewasa sangat ditentukan oleh
prestasi belajar peserta didik, pendidikan yang mereka terima dimasa
sedangkan proses pembentukan awal kanak-kanak. Seorang anak yang
kedisiplinan anak merupakan tugas dimasa kecilnya dibina dengan kasih
keluarga. sayang, kehangatan cinta, dan
Menurut As’aril Muhajir perhatian yang penuh dari kedua orang
(2011:136), keluarga adalah bagian tuanya jauh berbeda dengan anak yang
dari kehidupan sosial seseorang, dan dimasa kecilnya tidak pernah
menjadi bagian sangat penting yang merasakan kasih sayang atau
memengaruhi seluruh kehidupan kehangatan dari orang tuanya.
sehingga merupakan representasi dari Disiplin diri merupakan aspek
keseluruhan kehidupan seseorang. utama dan esensial pada pendidikan
Uraian tersebut dapat dipahami bahwa dalam keluarga yang diemban oleh
keluarga sangat besar perananya dalam orang tua, karena orang tua
membentuk, melatih dan bertanggung jawab secara kodrati
mengembangkan sikap disiplin anak, dalam meletakkan dasar-dasar dan
karena lingkungan keluarga merupakan pondasi kepada anak-anak. Upaya
kelompok sosial yang petama dalam orang tua atau pendidik akan tercapai
kehidupan manusia, sebelum individu jika anak telah mampu mengontrol
berinteraksi dengan sesama di perilakunya sendiri dengan acuan pada
lingkungan sosial dalam lingkup yang nilai-nilai moral yang terinternalisasi.
lebih luas. Selama berinteraksi dengan Orang tua perlu menciptakan situasi
sesama anggota keluarga, terjadi dan kondisi yang dapat mengundang
proses belajar baik secara fisik maupun anak berdialog dengan mereka sejak
psikis. Aspek luar yang memengaruhi usia dini agar anak menyadari moral
keluarga sangat besar, seperti era sebagai landasan keteraturan disiplin
globalisasi yang ditandai dengan dirinya. Moh. Shochib (2010:9),
kemajuan ilmu pengetahuan dan mengungkapkan bahwa, orang tua
teknologi, selain berdampak positif mempunyai tanggungjawab kodrati
juga berdampak negatif. yang sangat strategis posisinya dalam
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 47

menghadirkan situasi dan kondisi yang Pokok Permasalahan


bermuatan nilai moral untuk dihayati
dan diapresiasi oleh anak-anak. Oleh Pokok permasalahan dalam
sebab itu, sadar moral menjadi penelitian ini adalah: bagaimana
landasan disiplin diri yang harus gambaran perilaku disiplin siswa di
dikembangkan. Madrasah Aliyah Pondok Pesantren
Depertemen Pendidikan KH. Ahmad Dahlan Muhammadiyah
(2011:11), Undang-Undang RI Nomor. Ereng-Ereng Kabupaten Bantaeng?,
20 Tahun 2003 tetang Sistem bagaimana gambaran kondisi
Pendidikan Nasiona, Pasal 7 poin (1) psikologis keluarga siswa di Madrasah
yaitu: orang tua berhak berperan serta Aliyah Pondok Pesantren KH. Ahmad
dalam memilih satuan pendidikan dan Dahlan Muhammadiyah Ereng-Ereng
memperoleh informasi tentang Kabupaten Bantaeng?, Apakah kondisi
perkembangan pendidikan anaknya. psikologis keluarga berpengaruh
(2) Orang tua dari anak usia wajib terhadap pembentukan sikap disiplin
belajar, berkewajiban memberikan siswa di Madrasah Aliyah Pondok
pendidikan dasar kepada anaknya. Isi Pesantren KH. Ahmad Dahlan
dari poin undang-undang tersebut Muhammadiyah Ereng-Ereng
dapat dipahami bahwa betapa besar Kabupaten Bantaeng? Apakah ada
peranan keluarga khususnya orang tua perbedaan tingkat kedisiplinan dan
dalam memenuhi kebutuhan kondisi psikologis keluarga siswa
pendidikan anak-anaknya sebagai antara jenis kelamin laki-laki dan
peletak awal nilai-nilai kebaikan dalam perempuan di Madrasah Aliyah
kehidupan sosial termasuk penanaman Pondok Pesantren KH. Ahmad Dahlan
kedisiplinan anak. Muhammadiyah Ereng-Ereng
Anak yang berdisiplin diri Kabupaten Bantaeng?
memiliki keteraturan diri berdasarkan
nilai agama, moral, nilai budaya, METODELOGI PENELITIAN
aturan-aturan pergaulan, pandangan
hidup, dan sikap hidup yang bermakna Jenis penelitian yang digunakan
bagi dirinya sendiri, masyarakat, bersifat deskriftif kuantitatif, untuk
bangsa dan negara. Orang tua mengungkapkan fakta yang berkaitan
bertanggung jawab membentuk, pengaruh kondisi psikologis keluarga
melatih, membiasakan dan terhadap pembentukan sikap disiplin
mengupayakan agar anak memiliki siswa pada objek penelitian.
sikap disiplin diri dalam Lokasi penelitian adalah di
melaksanakan hubungan dengan Tuhan Madrasah Aliyah Pondok Pesantren
yang menciptakan dirinya sendiri, KH. Ahmad Dahlan Muhammadiyah
sesama manusia, lingkungan alam dan Ereng-Ereng Kabupaten Bantaeng.
makhluk hidup lainnya berdasarkan Populasi dalam penelitian ini adalah
nilai-nilai agama. Pada akhirnya anak seluruh peserta didik, kepala sekolah,
tersebut mampu mengaplikasikan dan guru di Madrasah Aliayah Pondok
kebiasaan bersikap disiplin diri pada Pesantren KH. Ahmad Dahlan
saat berada di lingkungan sekolah Muhammadiyah Ereng-Ereng Kab.
dengan menaati peraturan atau tata Bantaeng. Sampel dalam penelitian ini
tertib sekolah. diambil dari seluruh populasi atau
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 48

siswa yang ada di objek penelitian tinggi memiliki interval skor 91-132,
dengan teknik pengambilan sampling kelompok sedang memiliki interval
jenuh yaitu teknik penentuan sampel skor 61-90, sedangkan kelompok
bila semua anggota populasi digunakan rendah memiliki interval skor 33-60.
sebagai sampel, pada objek penelitian Berdasarkan kategorisasi di atas juga
terdapat 97 subjek. didapatkan bahwa tidak terdapat
Teknik pengumpulan data yang subjek (0 %) yang memiliki tingkat
digunakan oleh peneliti adalah dengan skor rendah, terdapat subjek (22, 68 %)
menyebarkan skala/angket, observasi, memiliki tingkat disiplin sedang, dan
wawancara, dan dokumentasi. Untuk (77, 13 %) memiliki tingkat disiplin
menganalisis data yang dikumpulkan dengan kategori tinggi. Hasil
setiap variabel digunakan analisis interpertasi dan kategorisasi skor sikap
statistik deskriptip untuk menjawab disiplin siswa pada objek penelitian
pokok masalah pertama dan kedua, dan berdasarkan olah data yang diakukan
analisis statistik dengan menggunakan berada pada tingkat disiplin kategori
rumus regresi linier sederhana (dengan tinggi yaitu sebesar 77, 13 %.
bantuan program statistik SPSS 17 for Adapun gambaran deskripsi
windows) untuk menjawab pokok data psikologis keluarga berdasarkan
masalah ketiga. Adapun rumus yang kategorisasi dan interpretasi di atas
digunakan sebagai berikut: diperoleh data yaitu model sebaran
Y = a + bX frekuensi kondisi psikologis keluarga
Keterangan: pada kelompok sangat baik memiliki
Y = Variabel terikat (sikap interval skor antara 91-132, kelompok
disiplin anak) sedang memiliki interval skor antara
X = Variabel bebas 61-90, sedangkan kelompok rendah
(pengaruh psikologi keluarga) memiliki interval skor antara 33-60.
a = Konstanta Berdasarkan kategorisasi di atas juga
b = Koefiesiensi hubungan diperoleh data bahwa tidak terdapat
pengaruh psikologis subjek (0 %) yang memiliki tingkat
keluarga terhadap kondisi psikologis keluarga rendah,
pembentukan disiplin terdapat subjek dengan tingkat kondisi
anak psikologis keluarga sedang dengan
Sedangkan untuk menjawab persentase 28, 86 %, dan 71, 13 %
pokok masalah keempat peneliti yang memiliki kondisi psikologis
menggunakan analisis deskriptif keluarga. Hal ini berarti skor kondisi
dengan rumus uji T. psikologis keluarga pada subjek
penelitian dikategorikan sangat baik.
HASIL PENELITIAN DAN Uji prasyarat dilakukan
ANALISIS sebelum melakukan uji hipotesis, yang
meliputi uji normalitas dan linearitas.
Deskriptif sikap disiplin Untuk uji normalitas ini dilakukan
diperoleh dari hasil respon atau dengan menggunakan uji linieritas dan
jawaban subjek terhadap skala yang dibantu dengan menggunakan Software
diberikan, berdasarkan kategorisasi SPSS.17(Statistical Package for the
diperoleh data yaitu model sebaran Sosial Science). Syarat normal jika
frekuensi sikap disiplin pada kelompok nilai Asymp. Sig. (2-tailed)> 0.1
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 49

Kolmogorov-Smirnov Z merupakan pembentukan sikap disiplin anak


angka Z yang dihasilkan dari teknik adalah linier.
Kolmogorov Smirnov untuk menguji Pengujian hipotesis analisis
kesesuaian distribusi data kita dengan regresi digunakan untuk mengetahui
suatu distribusi tertentu, dalam hal ini pengaruh kondisi psikologis keluarga
distribusi normal. Hipotesis untuk terhadap pembentukan sikap disiplin
pengujian normalitas adalah: siswa di objek penelitian. Berdasarkan
H0 : Sampel berasal dari populasi hasil analisis data yang dilakukan,
berdistribusi normal maka nilai F 123,08, signifikansi
H1 : Sampel tidak berasal dari 0,000dan nilai r square menunjukkan
populasi berdistribusi normal 0,56 artinya bahwa pengaruh
Asymp. Sig. (2-tailed). psikologis keluarga terhadap
merupakan nilai p yang dihasilkan dari pembentukan sikap disiplin anak di
uji hipotesis nol yang berbunyi tidak Madrasah Aliyah Pondok Pesantren
ada perbedaan antara distribusi data KH. Ahmad Dahlan Muhammadiyah
yang diuji dengan distribusi data Ereng-Ereng Kabupaten Bantaeng
normal. Jika nilai p lebih besar dari 0,1 memiliki pengaruh 56%. Adapun
(p > 0,1) maka kesimpulan yang sisanya sebesar 44% kedisiplinan
diambil adalah hipotesis nol gagal peserta didik dipengaruhi oleh faktor-
ditolak, atau dengan kata lain sebaran faktor yang lain dan tidak menjadi
data yang kita uji mengikuti distribusi objek kajian dalam penelitian ini.
normal. Berdasarkan tabel rangkuman
Berdasarkan tabel tersebut hasil olah data berdasarkan jenis
diatas, nilai signifikansi atau p = 0, 648 kelamin menunjukkan bahwa kondisi
(0,648> 0,1), maka dapat disimpulkan psikologis keluarga dan disiplin anak
bahwa sebaran data untuk variable untuk jenis kelamin perempuan lebih
psikologis keluarga (X) berdistribusi tinggi dibanding laki-laki, pada
normal. Sedangkan pada variabel sikap variabel psikologis keluarga jenis
disiplin anak (Y) adalah sebesar 0, 793 kelamin laki-laki memperoleh Standar
(0,793> 0,1) maka dinyatakan Deviasi (SD) 8, 20 dan perempuan SD
berdistribusi normal. 8,59 dengan taraf signifikansi 0,810.
Uji Linearitas, asumsi linearitas Sedangkan variabel disiplin jenis
adalah asumsi yang akan memastikan kelamin laki-lakimemperoleh SD 9,44
apakah data yang kita miliki sesuai dan perempuan SD 9,70 dengan taraf
dengan garis linear atau tidak. Asumsi signifikansi 0,898.
ini dapat diketahui dengan mencari Berdasarkan hasil oleh data
nilai deviation from linearty dari uji F berdasarkan kelompok kelas
linear. Berdasarkan tabel rangkuman menunjukkan bahwa kondisi
hasil uji linearitas menunjukkan bahwa psikologis keluarga berdasarkan
signifikansi pada nilai p lebih kecil kelompok kelas X dengan Standar
dari nilai linearty F (0, 00< 0, 05), Deviasi (SD) 8,25, kelas XI SD 7,60
sedangkan nilai F deviation from dan kelas XII dengan SD 8,19. Hal
linieritylebih besar dari 0, 05 F(0, 453> tersebut berarti kondisi psikologis
0, 05), berdasarkan hasil tersebut dapat keluarga kelas X lebih tinggi dibanding
disimpulkan bahwa pengaruh dengan kelas yang lain. Sedangkan
psikologis keluarga terhadap kondisi disiplin siswa dapat dilihat
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 50

pada tabel di atas menunjukkan pendidikan berjalan dengan baik sesuai


disiplin kelas X SD 9,41, kelas XI SD dengan yang diharapkan yang pada
9,41 dan kelas XII SD 9,60. Dengan akhirnya akan mempengaruhi juga
demikian sikap disiplin anak pada prestasi belajar siswa. Masalah
kelas XII lebih tinggi dibanding pendisiplinan anak bukan hanya
dengan kelas XI dan kelas X. Namun, menjadi tugas para pendidik yang ada
tidak terlihat perbedaan yang sangat di sekolah, akan tetapi proses
signifikan karena hasil olah data baik pembentukan awal disiplin berada di
variabel kondisi psikologis keluarga lingkungan keluarga. Dalam hal ini
maupun disiplin anak menunjukkan orang tua atau wali anak bertanggung
taraf signifikansi yang sama yaitu jawab besar dalam melakukan upaya-
0,002. upaya agar anak mampu menjadi
Kedisiplinan merupakan salah pribadi yang berdisiplin tinggi, dengan
satu unsur penentu keberhasilan menanamkan nilai-nilai agama,
seseorang dalam meraih cita-cita yang moralitas pada diri anak serta
diharapakan, seorang siswa, melakukan kontrol, pengawasan
pelajar/peserta didik tentunya tidak terhadap perilaku anak, membangun
akan mendapatkan prestasi yang tinggi komunikasi yang sehat, memberikan
ketika tidak disiplin dalam belajar. dukungan dan pelibatan orang tua
Begitu pula dalam sebuah lembaga terhadap anak.
pendidikan (sekolah/madrasah) tidak Nilai-nilai yang ditanamkan
akan tercipta suasana belajar yang oleh orang tua dalam diri anak,
sehat, kondusif dan efektif serta sejatinya akan membentuk pribadi
efesien dalam lingkungan sekolah yang positif dan berdisiplin tinggi.
ketika semua unsur yang ada di Nilai-nilai tersebut juga diharapkan
dalamnya tidak disiplin baik mulai dari mampu diejawantahkan anak dalam
pimpinan, para guru, staf, terlebih lagi kehidupa sehari-harinya baik dalam
peserta didik. Dalam lingkungan lingkungan sekolah dengan mematuhi
sekolah salah satu upaya untuk peraturan-peraturan yang berlaku, serta
mendisiplinkan para peserta didik dalam lingkungan sosial masyarakat
tentunya dengan pelaksanaan aturan- dalam bentuk menjalankan norma-
aturan yang tertuang dalam bentuk tata norma yang ada. Orang tua, pendidik
tertib sekolah. Tata tertib inilah yang atau guru serta masyarakat memiliki
harus diikuti dan ditaati oleh seluruh tanggung jawab dalam menanamkan,
peserta didik, tentunya dengan mengembangkan dan mempertahankan
penegakan aturan-aturan tersebut kedisiplinan anak tentunya sesuai
secara ketat, konsisten dan kentinyu dengan peran dan fungsi masing-
dari pihak sekolah akan membuat masing.
seluruh peserta didik mau atau tidak
harus menaatinya. KESIMPULAN
Pengawasan dan pengontrolan
perilaku peserta didik dari pimpinan Hasil penelitian ini dapat ditarik
dan para guru juga akan sangat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
mempengaruhi siswa dalam 1. Hasil penelitian menunjukkan
menjalankan kewajibannya. Hal ini tentang gambaran umum
dilakukan agar semua proses perilaku disiplin siswa yang
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 51

terdapat di objek penelitian kedisiplinan siswa berdasarkan


bahwa pada dasarnya para perbedaan jenis kelamin pada
peserta didik menunjukkan objek penelitian ditemukan taraf
disiplin dengan tingkat signifikansi 0,810 dan diperoleh
persentase 77%. nilai F 0,058 dengan kondisi
2. Gambaran deskriptif kondisi psikologis keluarga jenis kelamin
psikologis keluarga pada objek laki-laki memperoleh mean
penelitian, sebagaimana hasil 120,49 dan perempuan mean
olah data menunjukkan bahwa 121,19. Sedangkan variabel
skor frekuensi dan persentase kedisiplinan diperoleh taraf
dari skala kondisi psikologis signifikansi 0,898, dan nilai F
yang disebar sebesar (F) 69 dan 0,016 dimana jenis kelamin laki-
(P) 71, 13 %. Hal ini laki memperoleh mean 111,11
menunjukkan bahwa kondisi dan perempuan 113,56.
psikologis keluarga dari subjek Berdasarkan kategorisasi
penelitian 71% dengan menunjukan bahwa jenis kelamin
kategorisasi sangat baik, perempuan memiliki kondisi
sedangkan untuk kategori sedang psikologis keluarga rata-rata
sebesar 28, 86%. sangat baik, dan kedisiplinan
3. Hasil olah data yang dilakukan dikategorikan rata-rata tinggi jika
melalui skala yang disebar dibandingkan dengan jenis
kepada sampel penelitian dengan kelamin laki-laki.
dua variabel yaitu kondisi
psikologis keluarga dan sikap DAFTAR PUSTAKA
disiplin siswa, menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang Depertemen Pendidikan.Undang-
positif kondisi psikologis Undang Sistem Pendidikan
keluarga terhadap pembentukan Nasional.Cet. IV; Yogyakarta,
sikap disiplin siswa di Madrasah Pustakia Pelajar, 2011.
Aliyah Pondok Pesantren KH. Muhajir, As’aril. Ilmu Pendidikan
Ahmad Dahlan Muhammadiya Persfektif Kontekstual. Cet. I;
Ereng-Ereng Kabupaten Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011
Bantaeng dengan perolehan r2
menunjukkan 0, 56, hal tersebut Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan
berarti bahwa sebesar 56 % Islam.Cet. I; Jakarta: Kencana
psikologis keluarga Prenada Media Group, 2010.
mempengaruhi pembentukan Shochib, Moh. Pola Asuh Orang Tua,
sikap disiplin anak. 44 % dalam Membantu Anak
kedisiplinan anak dipengaruhi Mengembangkan Disiplin Diri.
oleh variabel lain yang tidak Cet.II; Jakarta, Rineka Cipta,
menjadi fokus dalam penelitian 2010.
ini.

4. Hasil analisis data untuk


mengetahui tingkat kondisi
psikologis keluarga dan

You might also like