You are on page 1of 6

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (1) 2023

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah


Alamat Website: http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM

Adaptasi Lansia Dalam Memenuhi Tugas Perkembangan Psikososial

Novellia Gita Nurani 1, Desi 2, Sri Suwrtiningsih 3

1
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

INFORMASI ABSTRACT
Korespondensi: This study discusses how the elderly adapt at the Panti Wredha Salib Putih Nursing
Home in fulfilling their developmental tasks.
desi.desi@uksw.edu
Qualitative descriptive method was applied in this research. Participants were
determined using a purposive sampling technique with the criteria of elderly
participants aged 65 years and over, living in a nursing home, elderly who are physically
and psychologically healthy, not on full bedrest, able to speak clearly and there were
five elderly involved in this study. Data were collected using interview techniques with
the help of an interview guide consisting of semi-structured questions on the process of
adaptation and psychosocial development of ego-integrity vs despair.
As a result, the adaptation of the elderly in fulfilling psychosocial developmental tasks
includes the attainment of happiness in the elderly, acceptance of themselves and others,
adaptation of the behavior and spirituality of the elderly. In conclusion, psychosocial
adaptation, psychologically the elderly want to adjust and the elderly do not feel
pressured or the reciprocal relationship between the elderly and the environment is
comfortable and socially the elderly can accept and be accepted by friends.
Keywords: These experiences can be positively felt by the elderly in their old age, this can be a factor
Elderly, Adaptation of in the success of the elderly in fulfilling psychosocial development tasks so that they enter
the elderly, Psychosocial a state of ego-integrity.
Development Tasks,
Panti Wredha Salib Putih
Salatiga

43
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (1) 2023

PENDAHULUAN keputusasaan atau despair (Afrizal, 2018). Dari pa-


paran di atas, penelitian ini kemudian ditujukan un-
Manusia akan melewati tujuh tahapan perkembangan tuk mendeskripsikan adaptasi lansia dalam memenuhi
dalam hidupnya, yaitu dari bayi, masa awal kanak- tugas perkembangan psikososial di Panti Wredha.
kanak, tahap tengah dan akhir, masa remaja, masa de-
wasa awal, pertengahan, dan masa dewasa akhir. Masa METODE
dewasa akhir atau tua merupakan masa hidup manusia
yang terakhir, pada masa ini seseorang mengalami pe- Lokasi penelitian ini dilakukan di Panti Wredha Sal-
rubahan yang cenderung menurun seperti penurunan ib Putih yang terletak di Jl. Hasanudin km. 4.22
yang terjadi pada aspek fisik, kognitif, emosional dan SAL,RT:_/RW:08, Salib Putih. Adapun jenis peneli-
dapat digambarkan melalui tiga tahap yaitu kelema- tian yang digunakan adalah penelitian studi deskriptif
han, keterbatasan fungsional, dan ketidakmampuan dengan menggunakan pendekatan kualitatif karena
(Age & Hamzanwadi, 2020). Hal inilah yang men- ingin mengkaji lebih dalam makna dari pencapaian
jadi alasan banyaknya lansia yang dititipkan di Panti kebahagiaan lansia, makna penerimaan diri dan orang
Wredha. lain, makna adaptasi perilaku dan spiritualitas lan-
sia. Teknik yang digunakan adalah pengamatan dan
Hasil studi pendahuluan diketahui bahwa beberapa pendekatan kepada partisipan selama tiga harisebelum
lansia yang tinggal di Panti Wredha yaitu, karena atas melakukan wawancara.
kemauan diri sendiri dan tidak ingin merepotkan kel-
uarga, karena dirumah merasa kesepian, karena sakit Penelitian dilakukan dari awal bulan Juli sampai awal
yang diderita sehingga lansia merasa dengan pelayanan bulan Oktober 2022. Pengambilan data menggunakan
kesehatan yang diberikan oleh Dokter atau Perawat teknik wawancara semi terstruktur, dengan pertanyaan
mampu meningkatkan atau mempertahankan kuali- proses adaptasi dan perkembangan psikososial ego-in-
tas kesehatan, dan tinggal di panti karena keputusan tegrity vs despair. Partisipan ditentukan dengan meng-
keluarga. Hal inilah yang membuat lansia harus mam- gunakan teknik purposive sampling dengan kriteria
pu beradaptasi ketika berada di lingkungannya yang partisipan lanjut usia yang telah berumur 65 tahun
baru. keatas, tinggal di Panti Wredha Salib Putih, lanjut usia
yang sehat jasmani maupun psikis, tidak sedang bed-
Adaptasi yang dialami lansia dalam berperilaku, mer- rest total, mampu berbicara dengan jelas, lansia ber-
upakan penyesuaian individu terhadap lingkungan, partisipasi secara sukarela (menandatangani informed
penyesuaian ini dapat mengubah individu sesuai consent), terdapat lima lansia terlibat dalam penelitian
dengan keadaan lingkungan, dan dapat mengubah yaitu empat laki-laki (tiga beragama kristen dan satu
lingkungan sesuai dengan keinginan individu, seh- beragama islam) dan satu perempuan (beragama kris-
ingga mengubah perilaku hidupnya dan kemauan un- ten) dengan durasi wawancara dan catatan lapangan
tuk hidup dengan keadaan tersebut merupakan suatu berdasarkan pengamatan selama lima jam yaitu di jam
penerimaan diri yang dimana individu bisa menerima 08:00-12:00 wib. Serta berkesempatan menginap se-
kekurangannya sebagaimana dirinya bisa menerima lama tiga hari untuk melakukan catatan lapangan ber-
kelebihannya dan kebahagiaan dapat mempengaruhi dasarkan pengamatan umum.
diri seseorang dengan cara perilaku positif untuk men-
ciptakan kehidupan yang lebih baik (Amalia, 2014) Hambatan untuk penelitian ini yaitu pemilihan lokasi
serta kesejahteraan sosial, dalam hal ini saling keter- wawancara dengan partisipan yang kurang tepat, se-
gantungan maka lansia pun harus memenuhi kebu- hingga suara rekaman terdengar cukup bising, yang
tuhan spiritual karena spiritual dapat mengurangi sesekali menutup suara partisipan. Pengumpulan data
berbagai permasalahan misalnya stress ataukecemasan, menggunakan instrumen panduan wawancara dengan
selain itu juga dapat mempertahankan keberadaan diri membuat transkrip wawancara dalam bentuk verba-
sendiri dan tujuan dalam kehidupan (Haryati Lubis et tim. Penelitian ini sudah disetujui oleh Komisi Etik
al., 2020). UKSW dengan No. 097/KOMISI ETIK/EC/9/2022.

Secara psikis lansia tidak tertekan dan secara sosial HASIL DAN PEMBAHASAN
lansia bisa menerima dan diterima teman. Jika lansia Pencapaian kebahagiaan lansia
merasa nyaman berarti meningkat integritasnya dan
masuk dalam kondisi ego integrity dan sebaliknya apa- Bahagia menurut lansia di Panti Wredha yaitu ketika
bila lansia merasa putus asa akan terperosok ke dalam lansia tidak merasa tersakiti karena perilaku orang lain
dan orang lain tidak merasa tersakiti karena perilakun-
44
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (1) 2023

ya. Maka untuk mewujudkannya lansia menghargai tegrity. Sama halnya seperti pendapat (Rahmanida &
keberadaan orang lain dansebaliknya orang lain meng- Desiningrum, 2014) kepuasan hidup adalah penilaian
hargainya. Lansia juga menunjukkan bahwa memiliki menyeluruh dari perasaan dan sikap seseorang tentang
kontrol diri yang lebih baik dan seluruh partisipan di hidupnya.
Panti Wredha mengungkapkan dapat merasakan, me-
mahami, merespon emosi secara positif, menunjukkan Lansia di Panti Wredha merasa terbebas dari rasa
kemampuan menyesuaikan diri dalam mengatasi cop- ketidaknyamanan akan kematian. Karena partisipan
ing yang lebih besar dan cenderung memiliki kepua- merasa keadaan emosionalnya cenderung bahagia dan
san akan hidup yang dijalani. Dari pengalaman lansia mengenai penerimaan diri terhadap kehidupan lansia
yang memberikan pernyataan penuaan yang berha- cenderung puas. Sehingga partisipan tidak mengala-
sil sehingga semakin positif lansia menilai kualitas mi kecemasan dan kekhawatiran akan kematian. Maka
hidupnya secara keseluruhan, maka partisipan bebas tercapaidalam kondisi ego-integrity. Hal ini sama den-
dari kondisi cemas akan kematian (Fitriyadewi & Su- gan pendapat (Khuzaimah et al., 2021) semua agama
arya, 2016). memiliki keyakinan dan praktek untuk membantu
umatnya menghadapi kematian. Faktor terpenting
Hal ini diungkapkan oleh beberapa lansia, salah sat- yang mempengaruhi sikap religius emosional seseo-
unya: rang adalah kematian. Masyarakat beragama yang
mengintegrasikan keyakinan agama mereka ke dalam
“Opa sudah menemukan satu ayat, dan prinsip gaya hidup secara umum akan menghasilkan penye-
opa itu kuat , hidup ikut yesus mati keuntungan suaian yang paling baik dalam menghadapi harapan
.. ikhlass. Sudah tidak ada kecemasan tidak ada hidup yang terbatas.
yang dipikirkan. Yang penting dijalani aturannya
perintah nya itu aja.. sori aku bukan anak teologi ya Penerimaan Diri dan Orang lain
? hahahahha. Jadi ya kurang sempurna jawabannya
Lansia yang ada di Panti Wredha, memiliki kesadaran
.. hahaha. Tapi bisa dimengerti gitu ya ..”(P1. Laki- dan kemauan untuk beradaptasi dengan situasi. Bisa
laki 2022) menerima dirinya yang ditunjukkan dengan rasa sen-
ang dan puas dengan dirinya, menerima keadaan diri
Pencapaian kebahagiaan lansia di Panti Wredha yang baik secara fisik maupun psikis (bisa menerima keku-
mengenai integrasi emosi, kepuasan hidup dan kesia- rangannya sebagaimana dirinya bisa menerima kelebi-
pan menghadapi kematian. Partisipan di Panti Wred- hannya) (Marni & Yuniawati, 2015). Pada dasarnya,
ha menunjukkan perasaan positif dan negatif tanpa tidak ada keinginan yang disesali oleh semua partisi-
berlebihan. Partisipan juga mengaku emosi yang dira- pan, hal tersebut disampaikan oleh informan berikut
sakan tidak hanya di waktu lansia marah, tapi juga di ini:
waktu lansia merasa sedih atau senang, hal ini dapat
disimpulkan bahwa partisipan bisa merasakan perbe- “Terus terang aja opa sudah nggak kepikir itu ..
daan emosi dan merespon emosi secara tepat. Semua ya satu keinginan opa ya berumah tangga itu .. ya
partisipan dapat sepenuhnya merasakan, memahami manusiawi itu yaa... karena itu sudah tercampakan
dan merespon emosi secara tepat maka partisipan ya apa boleh buat.. ya kita terima sisa hidup. Yang
mengarah pada kondisi ego integrity. Sama halnya penting sehat dan yang penting simatupang (siap
dalam penelitian longitudinal, terdapat lansia yang mati tunggu panggilan) hahaha . gitu aja..”(P1.
memiliki emosi positif seperti rasa bangga atau berha- Laki-laki 2022)
sil, yang cenderung stabil sampai akhir hidup. Di sisi
lain, ada juga beberapa lansia yang merasakan emosi Terdapat pengalaman menerima masalalu sebagai se-
negatifseperti ketidak bahagiaan, kesepian, kebosanan suatu yang berarti. Empat dari lima partisipan memi-
dan kecemasan (Khuzaimah et al., 2021). liki perasaan positif tentang masa lalu. Hal tersebut
diungkapkan oleh partisipan, salah satunya:
Perasaan kepuasan partisipan mengenai dunia dan
diri mereka sendiri, dari catatan lapangan berdasarkan “Nah jujur ya, opa memang agak sedih ..dulu waktu
pengamatan umum, partisipan mempunyai harga diri opa kerja.. dulu waktuopa ada rejeki dulu adek opa
yang positif, rasa mempunyai kontrol, optimis, dan selalu opa bagi.. terus kadang-kadang opa begini..
hubungan sosial yang positif, penilaian global tersebut sekarang opa udah tua hidup di panti.. adek opa
mengenai penerimaan diri terhadap kehidupan mere- nggak tengok opa gimana gitu kan.. opa udah tua
ka sendiri sehingga mencapai kedalam kondisi ego-in- renta gitukan. Sekarang nggak terlalu memikirkan

45
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (1) 2023

lebih ke pasrah aja sama Tuhan.. opa sadar ya kalau beraktifitas memanfaatkan segala fasilitas yang ada di
adik-adikopa punya kesibukan masing-masing, opa Panti Wredha bersamarekan-rekannya seperti misalnya
nggak mengharapkan timbal balik lagi.. apalagi ada yang bernyanyi, menonton tv, mendengarkan ra-
ada kalian kegembiraan suka cita ku dapatkan .. diodan membaca. Berikut adalah informasi mengenai
tanpa mendatangkan orang lain lagi ..”(P1. Laki- adaptasi perilaku yang mereka lakukan, salah satunya:
laki 2022)
“Baca-baca aja .. dengerin radio gitu. Itu kan
Pak Slamet sama Opa
Selain itu, terdapat juga temuan lain bahwa lansia Samsudin itu kan juga seneng dengerin radio
dapat menerima pengalaman negatif yang dialami. dengerin berita.. dua kamar sini dan situ tiap hari
Hal demikian diungkapkan dengan kutipan berikut: setel radio ya,.. jadi ya saya seneng gitu lho mbak..
Saya main sana main sini gitu.. terus ya saya lihat-
“Kenapa ndak berdamai ? sudah tidak punya lihat kebiasaannya disini gimana .. ya saya ikuti
kemampuan apa-apa lagi. Mau tidak mau harus saja..”(P2. Laki-laki 2022)
mau .. itulah pemikiran damai yang saya alami
karena hanya tuhan yang menentukan. Yang saya Dalam kesejahteraan sosial lansia pun harus me-
lakukan untuk berdamai yaa mendekatkan diri menuhi kebutuhan spiritual karena spiritual dapat
kepada tuhan, setiap kesempatan berdoa..” (P4. mengurangi berbagai permasalahan misalnya stress
Laki-laki2022) dan kecemasan, selain itu juga dapat mempertah-
ankan keberadaan diri sendiri dan tujuan dalam ke-
Semua partisipan mampu menerima orang lain secara hidupan (Haryati Lubis et al., 2020). Seluruh parti-
utuh, tanpa syarat atau penilaian apapun, dan cend- sipan menganggap spiritual itu tentang agama mereka
erung menganggap bahwa orang lain adalah sesuatu dan spiritual nya pun cenderung bagus, karena selain
yang berharga sehingga mengarah kedalam kondisi menjalankan hukum agama, ibadah, semua partisipan
ego-integrity. Sebaliknya, ketika partisipan tidak mam- meyakini bahwa spirit yang di percaya itu ada dan
pu melakukannya, mereka akan terjerumus ke da- selalu menyertainya. Partisipan juga mengaku ketika
lam keadaan putus asa atau despair (Bahkruddinsyah, berdoa, partisipan percaya bahwa spirit itu menden-
2016). Catatan lapangan berdasarkan pengamatan garkan doa-doanya dan apa yang diharapkan bisa ter-
umum, partisipan menerima bahwa kondisi fisiknya jadi atau terkabul. Hal tersebut diungkapkan oleh
tidak sesehat sebelumnya, dan emosi atau perilaku in- seluruh partisipan, salah satunya:
dividu sebagai pusat penyesuaian diri. Partisipan dapat
menerima dirinya secara utuh dengan percaya diri “…” yaa opa berusaha yaa hubungan dengan
akan kemampuannya dalam menghadapi tuntutan tuhan opa ikuti apa yang diajarkan dan aturkan ke
lingkungan. Partisipan yang menerima dirinya secara manusia itu aja .. berusaha.. tapi ya sulit memang
sosial percaya bahwa dirinya setara dengan orang lain,
sehingga partisipan mampu menempatkan dirinya di .. tapi punya hati ya penting usaha.. kemauan dan
Panti Wredha walaupun awalnya merasa canggung. harus dijalankan gitu.. Opa berdoa.. opa malam
Hal ini mengarah dalam kondisi ego-integrity. Sama tidur pagi di bangunkan itu udah anugrah dari
halnya pendapat (Khuzaimah et al., 2021) bahwa tuhan .. opa bisa sehat ndak sakit itu aja anugrah
penerimaan diri adalah keinginan untuk memandang dari tuhan .. sudah bersyukur .. jadi tuhan itu
diri seperti adanya dan mengenali diri sebagaimana adil..” (P1. Laki-laki 2022)
adanya. Partisipan yang menyesuaikan diri dengan situasi
Adaptasi perilaku dan spiritualitas Lansia lingkungan baru, secara psikis partisipan tidak ter-
tekan secara sosial partisipan bisa diterima teman
Beradaptasi dalam berperilaku, dan kesejahteraan so- maka mengarah pada kondisi ego-integrity. Sebaliknya,
sial yang saling bergantungdan saling terkait. Adaptasi partisipan yang tidak mampu menyesuaikan dirimaka
dalam hal ini adalah penyesuaian pribadi seseorang ter- akan terperosok ke dalam keputusasaan atau despair
hadap lingkungan, yang dapat mengubah diri priba- dan partisipan yang yakin akan keberadaan tuhan dan
di seseorang sesuai dengan kondisi lingkungan, atau keterlibatan tuhan dalam setiap prosesnya, kondisi
mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan indivi- ini mengarah dalam kondisi ego-integrity. Sebaliknya,
du, sehingga mengubah perilakunya dalam kehidupan partisipan yang tidak mampu menghargai kehidupan
(Afriansyah & Santoso, 2020) dan seluruh partisipan yang diberikan Tuhan dan memaknai suatu pender-

46
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (1) 2023

itaan sebagai hal negatif maka akan tergolong dalam lain itu, tidak ada triangulasi data untuk bisa menguji
kondisi despair. keabsahan data yang diberikan partisipan. Atas keku-
rangan ini, saran kepada peneliti yang hendak melaku-
Perilaku, pikiran dan emosi partisipan sebagai pusat kan pengembangan penelitian ini, dapat mempertim-
penyesuaian diri. Partisipan dapat menerima dirin- bangkan aspekobservasi lapangan dan triangulasi data,
ya secara utuh dan merasa percaya diri dengan ke- agar data lebih mendalam dan valid.
mampuannya dalam merespon tuntutan lingkungan.
Pikiran dan perilaku individu yang diambil sebagai DATAR PUSTAKA
respon umum terhadap orang lain dan masyarakat.
Catatan lapangan berdasarkan pengamatan umum, Afriansyah, A., & Santoso, M. B. (2020). Pelayanan
partisipan menerima dirinya secara sosial akan per- Panti Werdha Terhadap Adaptasi Lansia. Respon-
caya bahwa dirinya sama dengan orang lain sehingga sive, 2(3), 139. https://doi.org/10.24198/respon-
partisipan dapat memposisikan dirinya sebagaimana sive.v2i3.22925
orang lain dapat memposisikan dirinya. Seperti haln- Afrizal, A. (2018). Permasalahan Yang Dialami Lansia
ya pendapat Erikson adaptasi merupakan kondisi indi- Dalam Menyesuaikan Diri Terhadap Penguasaan
vidu bergerak untuk merubah lingkungan agar sesuai Tugas-Tugas Perkembangannya. Islamic
dengan kebutuhan individu atau masyarakat (Afrizal, Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam,
2018). 2(2), 91. https://doi.org/10.29240/jbk.v2i2.462
Age, J. G., & Hamzanwadi, U. (2020). Perilaku Sosial
Lansia meyakini akan keberadaan Tuhan dan per- Emosional Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age,
caya bahwa Tuhan terlibat secara positif dalam setiap 4(01), 181–190. https://doi.org/10.29408/jga.
proses kehidupan, partisipan secara positif memaknai v4i01.2233
kehidupan dalam konteks spiritual, dan memaknai Amalia, S. (2014). Kebahagiaan Personal Dan Dukun-
penderitaan sebagai pelajaran positifdari kejadian yang gan Sosial Pada Lansia: Studi Pada Lansia Di Ko-
dialami. Partisipan di Panti Wredha semakin positif munitas Keluarga Dan Panti Jompo. Jurnal Ilmi-
dalam menilai kualitas hidup mereka secara keseluru- ah Kesehatan Media Husada, 3(1), 53–58. https://
han maka mengarah pada kondisi ego integrity. Seperti doi.org/10.33475/jikmh.v3i1.147
pendapat Perlmutter dalam (Khuzaimah et al., 2021). Bahkruddinsyah, R. (2016). Makna Hidup dan Arti
Banyak lansia menemukan bahwa agama dan spirit Kebahagiaan Pada Lansia di Panti Werdha Nir-
yang dipercaya selalu menyertainya dan membantu wana Puri Samarinda. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah
dalam mengatasi perubahan hidup yang menyebab- Psikologi, 4(1), 48–57. https://doi.org/10.30872/
kan stress dan menghadapi masa sulit. psikoborneo.v4i1.3931
Fitriyadewi, L. P. W., & Suarya, L. M. K. S. (2016).
KESIMPULAN DAN SARAN Peran Interaksi Sosial Terhadap Kepuasan Hidup
Dari hasil penelitian ini, didapatkan kesimpulan bah- Lanjut Usia. Jurnal Psikologi Udayana, 3(2), 332–
wa secara psikis lansia mau menyesuaikan dan lansia 341. https://doi.org/10.24843/jpu.2016.v03.i02.
tidak merasa tertekan dengan relasi yang terjalin den- p15
gan orang disekitarnya. Secara sosial lansia bisa me- Haryati Lubis, V., Martungkar Simanjuntak, P., Stu-
nerima keberadaan orang lain, pun merasa bahwa ia di, P. S., & Tinggi Ilmu Kesehatan, S. (2020).
diterima oleh rekan di panti. Hal-hal inilah yang men- Hubungan Kebutuhan Spiritual Dengan Kualitas
jadikan integritaslansia meningkat dan memenuhi tu- Hidup Lansia Komunitas Muslim Rw 006 Kelu-
gas perkembangan psikososialnya: ego-integrity. rahan Pondok Kacang Timur Kecamatan Pondok
Aren Tangerang Selatan Tahun 2020. Jurnal Kese-
Pencapaian kebahagian lansia, penerimaan diri dan hatan STIKes IMC Bintaro, 3(2), 90–97. http://
orang lain, adaptasi perilaku dan spiritual cenderung jurnal.stikesimcbintaro.ac.id/index.php/djs/arti-
baik. Hal ini dapat disimpulkan berdasarkan kebutu- cle/view/92
han spiritual yang terpenuhi serta kondisi fungsional Khuzaimah, U., Anggraini, Y., Rusyda Hinduan, Z.,
lansia yang optimal. Situasi ini membuat partisipan Agustiani, H., & Prathama Siswadi, A. G.(2021).
merasa dapat menjalani masa tua yang bermakna, ba- Dukungan Sosial dan Kebahagiaan Lansia Pen-
hagia dan berguna. ghuni Panti Sosial di Medan. Psikologika: Jurnal
Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 26(1), 121–
Penelitian ini tidak menambahkan teknik observasi
142. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol26.
untuk pengumpulan data yang lebih mendalam. Se-
iss1.art7
47
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 8 (1) 2023

Marni, A., & Yuniawati, R. (2015). Urgensi Empati


Anggota Keluarga Dalam Menyikapi Kehadiran
Lansia Dalam Rumah Tangga Di Desa Glong-
gong Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.
Empathy, 3(1), 1–7. journal.uad.ac.id/index.php/
EMPATHY/article/download/3008/1747
Rahmanida, M. D., & Desiningrum, D. R. (2014).
Hubungan Antara Tipe Kepribadian Terintegrasi
Dengan Kepuasan Hidup Pada Paguyuban Lan-
jut Usia Sehat Pmi Semarang. Jurnal EMPATI,
3(4), 401–410. https://doi.org/10.14710/empa-
ti.2014.7602

48

You might also like