You are on page 1of 7

Pertemuan ke-2

Jumat, 27 Agustus 2021

Hukum Wakaf
Maskur Rosyid
Definisi
 Bahasa
➔ al-Habs (‫ = )الحبس‬menahan
➔ al-Man’u (‫ = )املنع‬mencegah
➔ al-Sukun (‫ = )السكون‬diam atau berhenti
 Istilah
1. Al-Syafi’iyyah ➔ ‫حبس مال يمكن االنتفاع به مع بقاء عينه بقطع التصرف فى رقبته على مصرف مباح موجود‬
“Menahan harta yang bisa diambil manfaatnya berama keabadian ain-nya,
untuk dibelanjakan pada hal-hal yang mubah dan ada”
2. Al-Hanabilah ➔ ‫تحبيس مالك مطلق التصرف ماله املنتفع به مع بقاء عينه بقطع التصرف و غيره فى رقبته يصرف‬
‫ريعه الى جهة بر تقربا الى هللا‬
3. Abu Hanifah ➔ ‫حبس العين على حكم ملك واقف و التصدق باملنفعة و لو فى الجملة‬
" Menahan wujud suatu harta dengan hukum tetap sebagai milik pemberi wakaf,
dengan menyedekahkan manfaatnya walau hanya sebagian"
4. Hanafiyah ➔ ‫حبس العين على حكم ملك هللا و صرف منفعتها على من احب‬
" Menahan 'ain suatu harta sehingga hukumnya menjadi milik Allah dengan
menggunakan manfaatnya untuk yang disukai"
Keunikan Wakaf
 Manfaat Langgeng Dasar Hukum
 Pahala terus Menerus
 Butuh Pengelola  Ali Imran : 92
 Al-Baqarah : 267
 Hadis
َ‫ب َم ًال‬َْ ‫ُص‬‫ضا خِبَي َب َل أ خ‬ َ َ ‫خ‬‫خ‬ ‫ول َّخ‬
َ َ َ ‫ال‬
َ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫اّلل علَيه َوسلَّ َم يستأْخمرَه فخ‬ َ ‫ى‬ َّ
‫ل‬ َ
‫َّب‬‫خ‬‫ن‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫ت‬َ
‫أ‬ ‫ف‬ َ ‫اب عم َر أَرضا خ‬
ْ َ َ ْ ً ‫َر‬ ‫أ‬ ‫ت‬
ُ
ْ ‫َ خ‬ ‫ب‬
ْ ‫َص‬ ‫أ‬ ‫ن‬ّ ‫إ‬ ‫اّلل‬ َ ‫س‬
ُ ‫ر‬َ ‫ي‬َ َ َ َ ‫يه‬
َ ُ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َّ ‫ص‬
َ َّ َ َ ‫ب‬
َ َ ‫ي‬
َْ‫ِب‬ ً ْ ُ َ ُ ََ ‫َص‬ َ ‫أ‬
‫َصلُ َها‬ َ َ‫َّق ِبَا ُع َم َُر أَنََّهُ ََل يُب‬ ‫تخ‬ َّ ‫ال إخ َْن خ‬ ‫ن بخخ‬ ‫خ‬ ْ ‫س خعْن خدي خ‬
ْ ‫اعُ أ‬ ََ ‫صد‬ َ ‫ت‬
َ ‫ف‬
َ َ
‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ‫ا‬ ‫ِب‬
َ ََ ‫ق‬
ْ ‫د‬ ‫ص‬
َ ‫ت‬
َ‫و‬َ ‫ا‬ ‫ه‬
َ ‫ل‬
َ ‫َص‬
ْ ‫أ‬ َ
‫ت‬َ ‫خ‬
‫س‬
ْ َ
‫ب‬
َ‫ح‬َ َ
‫ت‬َ ‫ئ‬
ْ ‫ش‬ ََ ‫ق‬
َ َ
‫ه‬ َ ‫ر‬ُ ‫م‬
ُ ‫َت‬َ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫ف‬
َ َُ
‫ه‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬ َُ ‫قَطَ ُه ََو أَنْ َف‬
‫ف ََل‬ َ‫الضْي خ‬
َّ ‫يل َو‬ َ‫السبخ خ‬ ‫ن‬
َ‫خ‬ ‫اب‬‫و‬ َ‫خ‬
‫ّلل‬ ‫ا‬ َ‫خ‬
‫يل‬ ‫خ‬
‫ب‬‫س‬ ‫خ‬ ‫خ‬ ‫خ‬ ‫خ‬ ‫خ‬ َ ‫َّق عُ َم َُر خ‬
َّ ْ َ َّ َ َ َّ‫ف خالْ ُف َقَر خ َ ُ ْ َ َ خ خ‬
َ
‫ف‬ ‫و‬ َ
‫اب‬ ‫ق‬‫الر‬ َ
‫ف‬ ‫و‬ َ
‫ب‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ َ
‫ف‬ ‫و‬ َ
‫اء‬ ََ ‫صد‬ َ َ‫ال فَت‬
ََ َ‫ب ق‬ َُ ‫وه‬َ ُ‫ث َوََل ي‬ َُ ‫اعُ َوََل يُ َور‬
‫اح علَى م َن ولخي ها أَ َْن َيْ ُك َل خمْن ها خِبلْمعر خ‬
َ َ‫َوََل يُْب ت‬
‫ص َدي ًقا َغ ََْي ُمتَ َم ّخو َل ف َيه‬ َ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ََ َ‫ُجن‬
َ
‫م‬ ‫ع‬‫ط‬
ْ ‫ي‬ َ
‫َو‬ ‫أ‬ َ
‫وف‬
Umar bin al-Khattab mendapat sebidang tanah di khaibar. Beliau mendatangi Rasulullah SAW meminta
pendapat beliau,"Ya Rasulallah, aku mendapatkan sebidang tanah di Khaibar yang belum pernah aku
dapat harta lebih berharga dari itu sebelumnya. Lalu apa yang anda perintahkan untukku dalam masalah
harta ini?". Maka Rasulullah SAW berkata,"Bila kamu mau, bisa kamu tahan pokoknya dan kamu
bersedekah dengan hasil panennya. Namun dengan syarat jangan dijual pokoknya (tanahnya), jangan
dihibahkan, jangan diwariskan". Maka Umar ra bersedekah dengan hasilnya kepada fuqara, dzawil qurba,
para budak, ibnu sabil juga para tetamu. Tidak mengapa bila orang yang mengurusnya untuk memakan
hasilnya atau memberi kepada temannya secara makruf, namun tidak boleh dibisniskan
Lanjutan Dasar Hukum Wakaf
 Hadis
،‫ صدقةَجارية‬:‫إذاَماتَاإلنسانَانقطعَعملهَإلَمنَثالث‬
‫َوولدَصاحلَيدعوَله‬،‫وعلمَينتفعَبه‬
“Apabila seseorang meninggal dunia, maka Di Indonesia
terputuslah amalnya, kecuali tiga hal: shadaqah
jariyah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak shalih  Undang-undang nomor
yang mendoakannya” 41 tahun 2004 tentang
َ‫ماَأعلمَأحداًَكانَلهَمالَمنَاملهاجرينَواألنصارَإلَحبس‬ Wakaf.
‫َولَتورث‬،‫َولَتوهب‬،ً‫َلَتشرتىَأبدا‬،‫مالًَمنَصدقةَمؤبدة‬  Peraturan Pemerintah
“Dari Jabir bin Abdillah; berkata,"Aku tidak nomor 42 tahun 2006
mengenal seorang shahabat pun yang memiliki tentang Pelaksanaan
harta dari muhajirin dan anshar kecuali menahan Undang-undang nomor
(mewakafkan) hartanya untuk sedekah yang abadi, 41 tahun 2004.
dengan tidak dijual selamanya, tidak dihibahkan
dan tidak diwariskan.”
Sejarah Wakaf
Masa Rasulullah
I  Wakaf sudah dikenal sejak masa Rasulullah saw.
 Wakaf disyariatkan setelah Nabi saw berhijrah ke Madinah (II H)
 Ada dua pendapat yang berkembang di kalangan fuqaha’; siapa yang pertama
kali melaksanakan wakaf?
 Sebuah pendapat menyatakan bahwa yang pertama kali melaksanakan wakaf
adalah Rasulullah saw. ➔ wakaf tanah untuk dibangun masjid.

Masa dinasti Umayah dan dinasti Abbasiyah


II  Praktek wakaf semakin meluas.
 Wakaf tidak hanya untuk orang-orang fakir dan miskin, tetapi menjadi modal untuk
membangun lembaga pendidikan, membangun perpustakaan dan membayar gaji para stafnya,
gaji para guru dan beasiswa untuk para siswa dan mahasiswanya.
 Pada masa dinasti Umayyah yang menjadi hakim Mesir adalah Taubah bin Ghar al-Hadhramiy
pada masa khalifah Hisyam bin Abd. Malik. Ia sangat perhatian dan tertarik dengan
pengembangan wakaf sehingga terbentuk lembaga wakaf tersendiri. Lembaga wakaf inilah
yang pertama kali dilakukan dalam administrasi wakaf di Mesir, bahkan di seluruh negara
Islam. Pada saat itu juga, Hakim Taubah mendirikan lembaga wakaf di Basrah.
 Pada masa dinasti Abbasiyah terdapat lembaga wakaf yang disebut dengan “Shadr al-Wuquuf”
yang mengurus administrasi dan memilih staf pengelola lembaga wakaf.
Dinasti-Dinasti Islam
III  Pada masa dinasti Ayyubiyah di Mesir ➔ wakaf cukup berkembang. Hampir semua tanah-tanah
pertanian menjadi harta wakaf dan semuanya dikelola oleh negara dan menjadi milik negara
(baitul mal).
 Pada masa dinasti Mamluk ➔ berkembang sangat pesat dan beraneka ragam, sehingga apapun
yang dapat diambil manfaatnya boleh diwakafkan. Akan tetapi paling banyak yang diwakafkan
pada masa itu adalah tanah pertanian dan bangunan, seperti gedung perkantoran, penginapan
dan tempat belajar.
 PerUU wakaf pada dinasti Mamluk dimulai sejak Raja al-Dzahir Bibers al-Bandaq (1260-1277
M./658-676 H) Dalam UU tersebut Raja al-Dzahir memilih hakim dari masing-masing empat
mazhab Sunni.
 Pada masa dinasti Utsmani ➔ Peraturan pembukuan pelaksanaan wakaf dikeluarkan pada 19
Jumadil Akhir tahun 1280 Hijriyah. UU tersebut mengatur tentang pencatatan wakaf, sertifikasi
wakaf, cara pengelolaan wakaf, upaya mencapai tujuan wakaf dan melembagakan wakaf dalam
upaya realisasi wakaf dari sisi administratif dan perundang-undangan.

Hingga saat ini, wakaf terlembagakan dan teratur secara resmi, baik di Indonesia
maupun di banyak negara muslim dan negara mayoritas muslim lainnya. Hal ini
menandakan bahwa wakaf mempunyai potensi luar biasa dalam membangun
negara, jika dikelola dengan baik dan professional.
Hafalkan salah satu
definisi dan dasar
hukum wakaf

Terima kasih

You might also like