You are on page 1of 9

TREND “CIRCLE” DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERSATUAN

DIKALANGAN REMAJA

(STUDI PADA SISWA SMA NEGERI 4 PANGKAL PINANG, BANGKA BELITUNG)

Shella Megitha1), Puji Rahmadani 2, Rizal Nurdin3, Rojan Jiyan Arifi4, Reynaldi Rakha
Sunanda 4, Nurul Dwi Desha5

Program studi Bisnis Digital Universitas Bangka Belitung

Email:rojanjiyan16@gmail.com

ABSTRAK

The "circle" trend and its influence on the value of unity among teenagers

The aim of this research is to explain the relationship between trend circles and their influence
on unity among teenagers. The research method used was interviews with students of SMAN
4 Pangkal Pinang. Based on the results of the interviews, all participants gave their own
opinions regarding the influence of circles on the value of unity. Most participants said that
circles could have a positive or negative influence on the value of unity depending on the circle
and each person's personality. When talking about circles, there are actually many positive
things that can be taken away. At this time, teenagers called Gen Z know whether there is an
influence caused by the existence of trend circles/friendship groups, especially regarding the
mindset of teenagers in interpreting unity. With the trend circle, teenagers can learn how to
interact with their peers. Teenagers who are just learning new things can understand their
thought patterns and views on the social environment. Teenagers in their process towards
maturity can learn from this to understand the importance of unity.

keywords: circle, youth, unity

1
ABSTRAK

Trend “circle” dan pengaruhnya terhadap nilai persatuan dikalangan remaja

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana hubungan trend circle dan pengaruhnya
terhadap persatuan di kalangan remaja. Metode penelitian yang di gunakan adalah wawancara
kepada siswa SMAN 4 Pangkal Pinang dari hasil wawancara Semua partisipan memberikan
pendapatnya masing-masing mengenai pengaruh circle terhadap nilai persatuan. Kebanyakan
partisipan yang mengatakan bahwa circle bisa memberi pengaruh positif maupun negatif
terhadap nilai persatuan tergantung circle dan pribadi orang masing-masing. Jika bicara tentang
circle sebenarnya banyak hal positif yang dapat diambil. Di saat sekarang ini remaja disebut
dengan Gen Z mengetahui adakah pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya trend
circle/kelompok pertemanan tersebut, khususnya terkait pola pikir remaja dalam memaknai
persatuan Dengan adanya tren circle remaja dapat belajar bagaimana tata-cara dia berinteraksi
dengan teman-teman sebayanya. Remaja yang baru belajar hal baru dapat memahami tentang
pola pikir dan pandangan mereka terhadap lingkungan sosial Remaja dalam prosesnya menuju
kedewasaan dapat belajar dari hal tersebut untuk memahami pentingnya persatuan

Kata kunci: circle, remaja, persatuan

PENDAHULUAN merupakan sekelompok atau kumpulan


orang dengan hobi, kesukaan, tujuan,
Di era Gen Z seperti pada saat ini,
kebiasaan sehari-hari, bahkan kasta
muncul trend dan istilah - Istilah (bahasa
ekonomi, dan lain-lain yang mempunyai
gaul) yang berkaitan dengan kehidupan
kesamaan (se frekuensi).
sosial remaja. Salah satunya adalah
munculnya Trend "Circle" dikalangan gen Di lansir dari www.kumparan.com
z. Gen Z adalah mereka yang lahir setelah dalam bahasa gaul, Circle artinya kelompok
tahun 1995 (Brown, 2020; Francis & atau kumpulan pertemanan yang khusus
Hoefel, 2018; Linnes & Metcalf, 2017), dan dibatasi (Pengertian dan Istilah,
atau seringkali disebut dengan generasi 2023).Yang berarti untuk masuk dalam
pasca-milenial. Circle berasal dari bahasa sebuah Circle tertentu harus mempunyai
Inggris, yang secara bahasa berarti kriteria-kriteria tertentu pula. Biasanya
lingkaran. Namun pengertian secara istilah dalam kelompok tersebut mereka
yang berkembang dikalangan Gen z, Circle mempunyai frekuensi yang sama dan

2
merasa mempunyai kecocokan satu sama tersebut akan berdampak pada
lain sehingga terjalin hubungan tersendiri perkembangan ideologi remaja dalam
diantara mereka yang membedakan dengan memahami persatuan dan menghormati
teman diluar circle mereka. perbedaan? Hal inilah yang akan kami kaji
lebih lanjut dalam penelitian kami.
Dalam interaksinya di kehidupan
sosial, circle circle yang sudah terbentuk, Remaja merupakan masa peralihan
membuat dinding pembatas yang ada untuk dimana perilaku seseorang akan berubah
mereka sendiri. Hal ini mengakibatkan dari kekanak-kanakan menuju kedewasaan.
adanya sekumpulan remaja yang Dalam prosesnya menuju kedewasaan
berinteraksi dalam satu kelompok, dan remaja masih labil dan lingkungan adalah
melakukan aktivitas hanya bersama circle pengaruh besar bagi pertumbuhan sikap,
mereka, membatasi orang luar, dan lain- perilaku, pemikiran, bahkan ideologi.
lain. Kemungkinan besar hal ini nantinya Dengan adanya tren Circle bisa jadi akan
akan membentuk pola pikir, perilaku, dan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan
kebiasaan mereka pada kehidupan social. remaja menuju kedewasaan berfikir, yang
bisa membawa mereka ke hal positif atau
Dengan terbentuknya circle atau
juga negatif. Lantas dengan adanya
kelompok-kelompok pertemanan ini,
pembatas antara teman satu circle dengan
tentunya terdapat dampak yang bisa berupa
teman lain tersebut akankah berdampak
hal positif dan juga negatif. Salah satu
pada perkembangan ideologi remaja dalam
dampak positifnya adalah adanya dukungan
memahami nilai persatuan dan
emosional ketika sedang mengalami stress
menghormati perbedaan?
secara psikis. Hal tersebut juga tentunya
dapat mengurangi presentase bunuh diri Tujuan dari dibuatnya artikel ini
dikalangan remaja. Namun disisi lain adalah untuk mengetahui adakah pengaruh
terjadi beberapa kasus yang adanya yang ditimbulkan dengan adanya trend
pembedaan ekstrim yang dilakukan kepada circle/kelompok pertemanan tersebut,
teman yang bukan termasuk Circle khususnya terkait pola pikir remaja dalam
pertemanan, contohnya disebuah sekolah memaknai persatuan. Dalam artikel ini
ada remaja tidak diajak makan bersama akan mengkaji mengenai apa saja pengaruh
oleh teman-temannya dikarenakan tidak akibat adanya pengelompokan dan
satu circle dengan teman-teman tersebut. pembatas yang dibuat oleh remaja dalam
Lantas dengan adanya pembatas antara circlenya. Apakah trend circle ini
teman satu circle dengan teman lain memperkuat nilai-nilai persatuan seperti

2
sikap menghargai perbedaan, solidaritas, Miles dan Huberman yakni reduksi data,
cinta akan keberagaman dan lain-lain, atau penyajian data hingga di akhiri dengan
sebaliknya malah memudarkan rasa penarikan kesimpulan. (sawiji, Putra, &
persatuan dikalangan remaja. Dan kami Agustin, 2022)
sertakan juga sikap apa yang harus diambil
HASIL DAN PEMBAHASAN
oleh remaja dalam menanggapi tren circle
tersebut Hasil Wawancara

METODE Pelaksanaan wawancara ini


dilakukan di SMA N 4 Pangkal Pinang, Jl.
Dalam menulis artikel ini, peneliti
R.Hundani, Ampui, Kec. Gabek, Kota
menggunakan beberapa metode dan
Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka
pendekatan, salah satunya adalah dengan
Belitung 33172. Dalam penelitian ini yang
metode kualitatif. Teknik pengambilan data
dijadikan subjek adalah beberapa siswa dan
yang digunakan peneliti berupa pertanyaan
siswi dari kelas yang berbeda. Antara lain
wawancara dengan partisipan remaja lokal
kelas X, kelas XI, dan kelas XII. Melalui
pangkal pinang yang bersekolah di SMAN
pendekatan secara langsung dengan
4 Pangkal Pinang, peneliti juga
menggunakan metode wawancara sejumlah
menggunakan pengalaman pribadi yang
siswa memberikan beberapa pendapat
ada di sekitar sebagai acuan dan ide topik
tentang circle yang terdapat di lingkungan
yang dibahas.
sekolah hingga dampak positif dan negatif
Penggunaan metode ini yang mereka alami dari adanya circle
dikarenakan untuk mendapatkan jawaban tersebut.
pemahaman pendapat dari para remaja
Dari semua partisipan yang kami
mengenai trend circle berpengaruh atau
wawancarai, kami memberikan beberapa
tidak terhadap nilai kesatuan di kalangan
pertanyaan mengenai circle dan
remaja, hal ini sejalan dengan yang di
pengaruhnya terhadap nilai persatuan. Dari
ungkapkan oleh Cresswell bahwa
semua partisipan, semuanya punya
penelitian kualitatif merupakan metode
pemahaman dan pendapat masing-masing
untuk mengeskplorasi dan memahami
mengenai apa itu circle, dan pengaruhnya
makna dari sejumlah individu atau
terhadap nilai persatuan.
seklompok orang yang berasal dari masalah
sosial atau kemanusiaan. teknik data yang Partisipan Alistiqomah merupakan

digunakan adalah teknik hasil pemikiran siswi kelas XII yang memiliki circle yang
terdapat 3 orang dan satu kelas. Circle

3
tersebut terbentuk pada awal mula tahun Partisipan Enjelita merupakan siswi
pembelajaran 2023 saat awal masuk kelas X yang memiliki circle pertemanan 4
sekolah. Circle ini terbentuk karena adanya orang. Partisipan mengaku bahwa circle
rasa keakraban serta dukungan dari teman mampu mempengaruhi lingkungan sekolah
satu sama lain (Berndt, 2002). Alistiqomah maupun lingkungan sehari-harinya karena
mengartikan circle sebagai sebuah tidak jarang mereka sering bertemu
kelompok pertemanan yang dimana jika walaupun diluar jam sekolah untuk bermain
ada satu orang dalam circle tersebut bersama. Oleh karena itu partisipan Enjelita
membenci seseorang dari circle lain, maka mulai jarang bersosialisasi dengan
semua teman di circlenya ikut menbenci lingkungan sekitar dan hanya berpaku
orang tersebut. Dia juga menambahkan kepada teman satu circlenya yang dapat
bahwa adanya tren circle dapat melakukan penarikan diri secara sosial
memecahbelah persatuan antar teman, (Collibee, LeTard, & Aikins, 2016; French,
namun kembali lagi ke pribadi orang dan Jansen, Riansari, & Setiono, 2003).
circlenya masing-masing. Bukowski dan Kegiatan yang sering dilakukannya ialah
Sippola (2005) menjelaskan bahwa remaja nongkrong di kafe hanya untuk
yang memiliki circle yang berkualitas menceritakan hal-hal lucu atau
kemungkinan memperoleh pengalaman membicarakan orang lain, karaoke atau
yang menyenangkan, pertolongan, jalan-jalan ke pantai setiap akhir pekan.
kenyamanan, dan memiliki ikatan Sehingga pertemanan yang dimiliki
emosional yang kuat dan positif. partisipan Enjelita dapat merusak
kesejahteraan temannya dengan
menyebarkan rumor yang tidak benar
terkait dengan orang lain (Voulgaridou &
Kokkinos, 2015; Yoon, Barton, & Taiariol,
2004), hal ini pastinya dapat mempengaruhi
nilai persatuan diantara remaja yang
bernilai negatif.

Gambar 1.
Wawancara dengan partisipan
Alistiqomah mengenai circle di kelas

4
masalah pribadi dengan anggota kelompok
circle lain maka teman-teman satu
circlenya akan ikut campur pada masalah
tersebut. Dengan adanya circle, yang
tadinya masalah pribadi bisa jadi masalah
besar karena teman lain ikut-ikutan.

Gambar 2.
Wawancara dengan partisipan
Enjelita mengenai circle di sekolah

Partisipan Azaqi merupakan siswa


kelas XI yang memiliki circle pertemanan
5 orang. Circlenya ini terbentuk karena
memiliki satu hobi yang sama yaitu senang Gambar 3.
bermain dengan game mobile legend yang Wawancara dengan partisipan
Azaqi mengenai circle di kelas
mana sudah pernah menjuarai di event-
event tertentu, sehingga adanya
Partisipan Muhammad Virza siswa
kebersamaan dan interaksi antar teman
kelas XI ini mengatakan “ circle ini
mampu menumbuhkan serta
memiliki pengaruh terhadap persatuan
mengembangkan kesamaan yang dimiliki
karena mereka menganggap circle yang
pada relasi pertemanan yang mampu
satu merasa paling baik diantara circle
meningkatkan nilai persatuan yang erat
yang lainnya, misalnya jika terdapat dua
berupa kerjasama, kolaborasi, dan kekuatan
circle dalam satu sekolah pasti dua circle
untuk maju bersama (Pettigrew, 1998;
itu akan bertentangan dengan satu sama
Pettigrew & Tropp, 2006). Dia
lain, mereka akan memperebutkan circle
berpendapat, dengan adanya circle
mana yang paling hebat”. Konflik yang
mempererat persatuan karena biasanya
muncul pada relasi adanya circle ini dapat
mereka dalam satu circle mempunyai rasa
menimbulkan perasaan tersakiti dan
solidaritas yang tinggi antar teman, namun
perasaan negatif lainnya seperti marah,
hal tersebut juga dapat menimbulkan
benci, atau bahkan rasa ingin membalas
konflik antar kelompok remaja ketika satu
dendam (McCullough, 2000). Partisipan
teman dalam sebuah circle mempunyai

5
juga berbagi pengalaman pribadinya, Jika bicara tentang circle
dimana dia pernah dikucilkan dan tidak sebenarnya banyak hal positif yang dapat
diberi pertolongan oleh seseorang diambil. Dengan adanya tren circle remaja
dikarenakan mereka tidak satu sircle. dapat belajar bagaimana tata-cara dia
berinteraksi dengan teman-teman
sebayanya. Remaja yang baru belajar hal
baru dapat memahami tentang pola pikir
dan pandangan mereka terhadap
lingkungan sosial. Selain itu remaja juga
bisa mendapatkan dukungan sosial secara
Gambar 4. emosional dari teman-teman satu circlenya.
Wawancara dengan partisipan
Muhammad Virza mengenai circle di Selaras dengan sisi positif, ada juga
sekolah sisi negatif yang timbul karena adanya
circle. Dalam bercircle remaja membuat
Semua partisipan memberikan pembatas yang ada hanya untuk dirinya dan
pendapatnya masing-masing mengenai kelompoknya, hal tersebut dapat
pengaruh circle terhadap nilai persatuan. membentuk sikap yang acuh tak acuh atau
Kebanyakan partisipan yang mengatakan apatis terhadap teman-teman lain yang
bahwa circle bisa memberi pengaruh positif bukan bagian dari circlenya. Dalam
maupun negatif terhadap nilai persatuan praktek bersosial hal tersebut dapat
tergantung circle dan pribadi orang masing- menbentuk remaja yang membeda-bedakan
masing. Yang artinya, menurut mereka dengan teman lain yang bukan circlenya.
circle bisa saja mempengaruhi pola pikir
Remaja dalam bercircle biasanya
mereka dan bisa saja tidak, tergantung
memiliki persatuan dan solidaritas yang
circle dan pribadi masing-masing dalam
tinggi. Remaja dalam prosesnya menuju
membawa diri di lingkungan tersebut. Ada
kedewasaan dapat belajar dari hal tersebut
partisipan yang berpendapat bahwa dengan
untuk memahami pentingnya persatuan.
adanya circle dapat memicu konflik antar
Namun rasa persatuan dan solidaritas yang
teman dari circle lainnya. Dan ada pula
tinggi dalam bercircle juga dapat
yang berpendapat bahwa dengan adanya
menimbulkan konflik antar kelompok
circle membuat rasa solidaritas dan sikap
circle, contoh kasus jika satu teman
tolong menolong menjadi pudar.
memiliki masalah pribadi dengan seseorang
pasti yang lain akan merasa punya masalah

6
yang sama. Hal tersebut dapat rasa solidaritas pudar, namun juga dapat
menyebabkan hubungan emosional membantu remaja belajar interaksi sosial
tersendiri dalam bersosial dengan teman dan mendapatkan dukungan emosional.
lain yang bukan satu circle. Kehidupan Sisi negatifnya adalah pembentukan
sosial mereka hanya terpaku pada circle pembatas antara circle dan teman di luar
yang biasa dibersamai. circle, serta potensi konflik antar kelompok
circle.

Berbagai tren yang berkembang di


UCAPAN TERIMA KASIH
era modern ini tidak dapat di pisahkan dari
Pada kesempatan ini kami mengucapkan kehidupan masyarakat, khusunya
terima kasih kepada Dosen Pengampu kehidupan Generasi Z. Remaja harus lebih
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Bapak bijak dalam menyikapi berbagai
Abdul Fatah S.Pd.I., M.sc. sebagai fenomenologi yang berkembang, salah
pembimbing pembuatan jurnal artikel ini. satunya circle. Semua bentuk tren dan
fenomena sosial mempunyai sisi positif dan
negatif yang dapat membentuk karakter dan
KESIMPULAN DAN SARAN
ideologi seseorang dari masa remaja. Jika
Artikel ini membahas tren "Circle" tidak di sikapi dengan bijak tren circle
di kalangan remaja Gen Z dan pengaruhnya dapat memicu konflik dan perpecahan.
terhadap nilai persatuan. Metode penelitian Untuk menghindari konflik dan perpecahan
yang digunakan adalah kualitatif dengan yang dapat melunturkan nilai persatuan di
pendekatan fenomenologi dan teknik kehidupan sosial, para Generasi Z harus
pengambilan data melalui wawancara. menumbuhkan jiwa patriotisme,
Hasil wawancara menunjukkan bahwa tren memperkuat nasionalisme, dan cinta tanah
Circle dapat mempengaruhi nilai persatuan air, agar supaya peka terhadap indahnya
di kalangan remaja, baik secara positif perbedaan di tanah air kita,yang didukung
maupun negatif. dengan Pembelajaran Pendidikan Pancasila
di sekolah, dan keluarga. Dengan
Wawancara dengan partisipan
Pendidikan Pancasila tersebut diharapkan
menunjukkan bahwa circle dapat memiliki
dapat menguatkan rasa persatuan dan
pengaruh positif maupun negatif tergantung
kesatuan di dalam diri remaja untuk
pada circle dan pribadi masing-masing.
menghadapi berbagai fenomenologi/tren
Ada pendapat yang menyatakan bahwa
yang berkembang saat ini.
circle dapat memicu konflik dan membuat

7
DAFTAR PUSTAKA Hoefel, 2018; Linnes & Metcalf,
2017),atau seringkali disebut dengan
Gen Z adalah mereka yang lahir setelah generasi pasca-milenial.
tahun 1995 (Brown, 2020; Francis &
Pengertian dan Istilah, “Arti Circle, Pertemanan dan Agresi Pada
Manfaat dan Tips Remaja di Kota Surabaya. Jurnal
Membangunnya,” kumparan, May Psikologi, 188-201
24, 2023.
https://kumparan.com/pengertian- sawiji, Putra, G. A., & Agustin, I. M.
dan-istilah/arti-circle-manfaat-dan- (2022). Fenomenologi Circle
tips-membangunnya-20SstaBvskp Pergaulan Pada Mahasiswa Tingkat
(accessed Nov. 30, 2023). Akhir. Jurnal Keperawatan Jiwa,
81-90.
Soekoto, Zefanya Aditya, Darmawan
muttaqin & Marselius Sampe
Tondok. (2020) Kualitas

You might also like