Professional Documents
Culture Documents
Alden Daniswara
05091282025040
Tujuan umum dari kegiatan pratek lapangan ini yaitu untuk menambah
dan meningkatkan pengetahuan tentang pemeliharaan tanaman kelapa sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) menghasilkan di PT. Tunas Baru Lampung Tbk.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2022.
Metode yang digunakan pada praktek lapangan ini adalah metode kualitatif yang
datanya didapat melalui wawancara dan observasi. Selanjutnya data yang
diperoleh dari praktek lapangan diolah dan dikaji secara deskriptif. Berdasarkan
hasil praktek lapangan ini dapat diketahui bahwa pemeliharaan tanaman kelapa
sawit menghasilkan di PT. Tunas Baru Lampung meliputi pemupukkan,
pemangkasan, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit, serta
pemanenan. Pemupukan dilakukan rotasi 6 bulan sekali atau dalam 1 tahun 2 kali
dengan menggunakan pupuk NPK yang dilakukan secara manual dengan cara
menebar pupuk di bagian piringan tanaman kelapa sawit. Pemangkasan dilakukan
menggunakan alat Dodos dan Egrek tergantung tinggi tanaman. Sistem yang
digunakan adalah sangga 2, artinya menyisakan 2 pelepah untuk menyangga buah.
Pemangkasan dilakukan bersamaan dengan kegiatan panen atau pada waktu lain
secara periodik. Pengendalian gulma dilakukan 6 bulan sekali atau 2 kali dalam 1
tahun dengan menggunakan herbisida dengan merek dagang MetarexTR dan
GramoxoneTR. Hama yang menyerang tanaman terdiri dari tikus semak (Rattus
tiomanicus) dan ulat api (Setora nitens). Pengendalian hama dan penyakit
dilakukan dengan cara kimiawi menggunakan insektisida AstertrinTM dan
pengendalian biologi dengan cara hand picking serta pengembangbiakan burung
hantu (Tyto alba). Panen dilakukan dengan sistem ancak dengan rotasi panen 1
kali dalam 10 hari serta alat yang digunakan untuk memanen adalah Egrek.
Kriteria panen di PT Tunas Baru Lampung Tbk. adalah warna buah menjadi
orange kemerahan dan jatuhnya 5 brondolan per tandan.
Alden Daniswara
05091282025040
PRAKTEK LAPANGAN
Oleh :
Alden Daniswara
05091381924080
Mengetahui,
Alden Daniswara
RIWAYAT HIDUP
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha
penyayang penulis ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat maupun hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktek lapangan yang berjudul “Pemeliharaan Tanaman
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq.) Menghasilkan di Kecamatan Pedamaran
Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan” yang merupakan syarat
kelulusan di Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ir. Dwi Putro Priadi,
M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan,
bimbingan, arahan, saran, motivasi, ilmu dan waktunya hingga selesainya
laporan praktek lapangan ini.
2. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Juliandi, SKM
selaku pemilik kebun yang telah bersedia untuk memberikan kesempatan
kepada penulis dalam melakukan praktek lapangan
3. Kepada orang tua, saudara, sahabat dan teman –teman yang selalu
memberikan nasihat, semangat dukungan dan bantuan baik secara materi
maupun moral, serta doa yang tiada hentinya.
Penulis sadar bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam penyusunan
laporan praktik lapangan ini. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat
memberikan saran dan masukan yang membangun demi kesempurnaan dalam
penyusunan laporan praktik lapangan ini.
Penulis
viii
Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
Halaman
ix
Universitas Sriwijaya
4.5 Fasilitas Kebun.................................................................................................11
4.6 Struktur Organisasi...........................................................................................12
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................13
5.1 Pemeliharaan Tanaman.................................................................................13
5.1.1 Pemupukan....................................................................................................13
5.1.2 Pemangkasan (Pruning)................................................................................15
5.1.3 Pemberantasan Gulma...................................................................................16
5.1.4 Pemberantasan Hama dan Penyakit..............................................................18
5.1.5 Panen.............................................................................................................20
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................24
6.1 Kesimpulan......................................................................................................24
6.2 Saran.................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
LAMPIRAN...........................................................................................................26
x
Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
Halama
n Gambar 1. Struktur organisasi............................................................................12
Gambar 2. Pupuk dan kegiatan pemupukan..........................................................13
Gambar 3. Kegiatan pemangkasan........................................................................15
Gambar 4. Penyemprotan herbisida.......................................................................17
Gambar 5. Bunga tunera sabulata dan penangkaran burung hantu........................19
Gambar 6. Kegiatan panen dan tandan buah segar................................................21
xi
Universitas Sriwijaya
DAFTAR TABEL
Halama
n Tabel 1. Uraian kegiatan.......................................................................................9
Tabel 2. Rancangan kegiatan...................................................................................9
Tabel 3. Evaluasi kegiatan di PT. Tunas Baru Lampung......................................14
Tabel 4. Standar kematangan buah........................................................................22
xii
Universitas Sriwijaya
DAFTAR LAMPIRAN
Halama
n Lampiran 1. Peta lokasi PT. Tunas Baru Lampung............................................27
Lampiran 2. Peta lokasi PT. Estate Sidomulyo.....................................................27
Lampiran 3. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan......................................28
Lampiran 2. Fasilitas di PT. Tunas Baru Lampung...............................................29
xiii
Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Universitas Sriwijaya
2
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas praktik lapangan ini bertujuan untuk:
1. Menambah pengetahuan dan keterampilan untuk mendapatkan pemahaman
mengenai proses pemeliharaan secara langsung pada perkebunan kelapa sawit
di PT. Tunas Baru Lampung, TBK. Banyuasin, Sumatera Selatan.
2. Mempelajari tahap-tahap pemeliharaan tanaman kelapa sawit yang
menghasilkan pada perkebunan kelapa sawit di PT. Tunas Baru Lampung,
TBK. Banyuasin, Sumatera Selatan.
3. Mengkaji pelaksanaan pemeliharaan tanaman kelapa sawit yang
menghasilkan pada perkebunan kelapa sawit di PT. Tunas Baru Lampung,
TBK. Banyuasin, Sumatera Selatan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dilakukan kegiatan praktek lapangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung mengenai teknik
pemeliharaan pada tanaman kelapa sawit yang menghasilkan di PT. Tunas
Baru Lampung, TBK. Banyuasin, Sumatera Selatan.
2. Menambah relasi dengan para petani, mandor, staff dan manager PT. Tunas
Baru Lampung, TBK. Banyuasin, Sumatera Selatan.
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
4
atau disebut daging buah, mengandung minyak kelapa sawit yang disebut Crude
Palm Oil (CPO), dan lapisan dalam (endocarpium) disebut inti, mengandung
minyak inti yang disebut PKO atau Palm Kernel Oil. Prosespembentukan buah
sejak pada saat penyerbukan sampai buah matang kurang lebih 6 bulan. Sekali
pun sawit tanaman keras, pohon sawit juga memerlukan perawatan dan
pemupukan pada tanaman kelapa sawit agar buah dalam tandan tidak terganggu
hama (Wahyudi et al., 2021).
Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
6
tumbuh pada batang tanaman dengan memukul nya pada gulma menggunakan
pelepah.
c. Pemupukan
Pemupukan adalah pemberian unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk
pertumbuhan baik vegetatif maupun pertumbuhan generatif. Tujuan dari kegiatan
pemupukan yaitu mempertahankan Kesuburan tanah sebagai pengganti hara yang
telah diambil oleh tanaman. Kegiatan pemupukan di perkebunan kelapa sawit
mempunyai peranan yang sangat penting karena pemupukan mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap kuantitas dan kualitas produksi serta
biayanya hampir 50% dari total pemeliharaan. Prinsip dasar dari kegiatan
pemupukan yaitu 5T (tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, tepat waktu dan tepat
sasaran) maka pemupukan menjadi efektif dan hal ini berarti biaya besar yang
telah dikeluarkan tidak menjadisia-sia dan berdampak pada capaian produktivitas
yang meningkat.
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit adalah salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan dalam pembudidayaan tanaman kelapa sawit. Akibat yang
ditimbulkannya sangat besar, seperti penurunan produksi bahkan kematian
tanaman. Hama dan penyakit dapat menyerang tanaman kelapa sawit mulai dari
pembibitan hingga tanaman menghasilkan. Sebagian besar hama yang menyerang
adalah golongan serangga (insekta) dan sebagian lagi golongan mamalia,
sedangkan penyakit yang menyerang kelapa sawit disebabkan oleh
mikroorganisme jamur, bakteri, dan virus (Fauzi et al., 2007).
Hama ulat biasanya yang terdapat pada perkebunan tanaman ini ialah ulat
api. Ulat api banyak terdapat pada daun kelapa sawit. Dalam intensitas rendah,
penanganannya cukup dengan diambil secara manual (handpicking). Pada tingkat
lanjut, jika penyebaran hama meluas, pengendalian dilakukan dengan
penyemprotan pestisida. penyemprotan pestisida sendiri dilakukan berdasarkan
survei sehingga penggunaan zat kimia pada pestisida sendiri tidak merugikan bagi
tanaman sawit.
Hama tikus ini menyerang sawit pada masa pembibitan Padatanaman yang
belum menghasilkan (TBM), tikus merusak bagian pangkal pelepah dan jaringan
Universitas Sriwijaya
7
Universitas Sriwijaya
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN
Universitas Sriwijaya
9
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
Universitas Sriwijaya
14
2. Ketepatan Pengaplikasian
3. Kualitas Kinerja
Universitas Sriwijaya
15
Universitas Sriwijaya
16
pelepah daun masih tersisa 48-54 pelepah, sehingga bunga jantan tidak mudah
tumbuh, jika ditunas melewati batas songgoh dua, pohon akan kekurangan daun
sehingga berat tandan buah turun dan bekas potongan tunas harus mepet atau
dekat dengan pokok. Setelah dilakukan penunasan, pelepah disusun digawangan
mati dan tidak boleh dibuang ke piringan, parit, atau pasar pikul.
Teknik pruning yang diterapkan di perkebunan PT. Tunas Baru Lampung
Divisi Sidomulyo yaitu dengan menerapkan teknik songgo 2 yang dimana pada
pokok kelapa sawit tersebut mempertahankan 2 pelepah untuk menahan atau
mengapit buah sedangkan pada tanaman tua batas songgo 1. Pemangkasan
dilakukan bersamaan dengan kegiatan panen buah atau pada waktu lain secara
periodik. Pengaturan luas permukaan daun melalui penunasan diperlukan untuk
menyeimbangkan antara kapasitas fotosintesis dan pemenuhan kebutuhan
transpirasi.
Kebijakan Pruning PT Tunas Baru Lampung, Tbk adalah pemangkasan
yang dilakukan oleh pemanen bersamaan dengan panen. Saat melakukan
pemangkasan pemanen bertanggung jawab untuk menjaga jumlah pelepah sesuai
dengan peraturan dan menurunkan pelepah sengklek dan kering dengan bekas
potongan tunas harus mepet atau dekat dengan pokok. Pelepah yang dipruning
dipotong menjadi dua bagian kemudian ditempatkan rapi di gawangan mati.
Namun pada pengamatan beberapa tanaman ditemukan pokok yang tidak
dilakukan pemangkasan yang tepat (under pruning) menyebabkan pelepah yang
tidak dipangkas menutupi kematangan buah sehingga buah tidak dipanen pada
rotasi panen sebelumnya dan brodolan yang tersangkut pada pelepah dan
kelebihan pemangkasan (over pruning) yang menyebabkan tanaman kelapa sawit
mengalami gangguan perkembangan pada pokok kelapa sawit. Tanpa perawatan
yang baik maka produktivitas buah pun akan menurun, pemanen bertanggung
jawab melakukan pruning sesuai aturan serta diawasi oleh mandor lapangan.
5.1.3 Pemberantasan Gulma
Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh ditempat yang tidak
dikehendaki oleh manusia atau tumbuhan yang kegunaannya belum diketahui.
Hadirnya gulma di perkebunan dapat menurunkan produksi karena gulma
melakukan kompetisi dengan tanaman budidaya dalam memperebutkan air tanah,
Universitas Sriwijaya
17
cahaya matahari, unsur hara, udara dan ruang tumbuh. Hal ini mengakibatkan
tanaman budidaya terganggu pertumbuhannya, sehingga dapat menurunkan hasil
produksi. Pemberantasan gulma yang dilakukan oleh PT. Tunas Baru Lampung
Tbk tidak jauh berbeda dengan yang di lakukan di berbagai buku petunjuk tentang
budidaya tanaman kelapa sawit. PT. Tunas Baru Lampung Tbk. melakukan
pemberantasan gulma dengan cara kimiawi, ini dikarenakan keadaan lahan yang
cukup luas dan untuk menghemat waktu serta mempermudah pekerjaan.
Populasi gulma di lahan PT.Tunas Baru Lampung Tbk. Divsi Sidomulyo
didominasi oleh Nephrolepis bisserata (pakis), Paspalum conjugatum (rumput
kerbau), Axonopus compressus (gulma paitan), Borreria latifolia (gulma setawar),
Cyperus rotundus (gulma teki), dan Kentosan (anakan sawit liar). Pengamatan di
lapangan menunjukkan bahwa areal yang tajuk tanamannya sudah menutup rapat
memiliki sedikit populasi gulma. Gulma tumbuh banyak di bagian luar piringan
karena penerimaan intensitas cahaya matahari lebih tinggi, sedangakan di
piringanrelative lebih sedikit.
Gulma-gulma tersebut dikendalikan menggunakan herbisida dengan merek
dagang MetarexTR dengan bahan aktif metsulfuron metil untuk jenis gulma yang
berdaun lebar dan herbisida dengan merek dagang Gramoxone TR dengan bahan
aktif paraquat merupakan herbisida kontak non selektif yang sangat efektif untuk
mengendalikan semua jenisgulma yang menyerang tanaman. Pemberantasan
gulma dengan mengunakan herbisida di lakukan dengan meggunakan alat
penyemprotan Knapsack Spayer Alpha 16 dengan volume 16 liter/tangki. Di PT.
Tunas Baru Lampung Tbk. Pemberantasan gulma yang dilakukan dengan
mengunakan Knapsack Spayer untuk jenis gulma yang tingginya ± 1 meter atau
lebih dan jenis gulma seperti pada gulma teki tekian dan lain sebagainya.
Universitas Sriwijaya
18
Universitas Sriwijaya
19
Hama tikus yang ditemukan di PT. tunas baru lampung Tbk. yaitu tikus
semak belukar. Hama ini menyerang tanaman kelapa sawit pada semua stadia
pertumbuhan pada kelapa sawit mulai dari pembibitan hingga tanaman
menghasilkan. Pada tanaman belum benghasilkan tikus menyerang buah mentah
dan apabila menyerang titik tumbuh, dapat menyebabkan kematian. Pada TM
(Tanaman Menghasilkan), selain menyerang bunga betina dan bunga jantan, tikus
juga memakan mesocarp buah (daging buah) baik pada tandan muda maupun
yang sudah matang. Tikus juga membawa brondolan kesarangnya jadi secara
langsung mengurangi produksi ±5%. Pengendalian hama tikus yang dilakukan PT.
Tunas baru lampung Tbk. yaitu dengan cara kimiawi dan biologi. Dengan cara
Kimiawi pengendalian dilakukan dengan menyebar atau memberikan 1-3 butir
umpanberacun per pohon yang diletakkan dipiringan. Setelah 3-5 hari dilakukan
Universitas Sriwijaya
20
Universitas Sriwijaya
21
Tenaga kerja panen merupakan hal penting yang harus dipersiapkan dalam
perkebunan kelapa sawit, tenaga kerja pemanen di PT. Tunas Baru lampung
terdiri dari pemanen TBS dan pengutip brondolan. Penyediaan tenaga kerja panen
yang tepat akan menunjang kelancaran kegiatan panen dan produksi yang
maksimal. Jumlah tenaga kerja panen yang tepat dalam perkebunan kelapa sawit
disesuaikan dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan, tenaga kerja
pemanendi PT. Tunas Baru Lampung Tbk. Divisi Sidomulyo berjumlah 20 orang
dengan sistem ancak. Setiap pemanen diberikan ancak panen yang sama pada
setiap rotasi/pusingan panen dengan luasan tertentu dan harus selesai pada hari
tertentu. Kelebihan sistem ancak tetap adalah setiap pemanen bertanggung jawab
terhadap ancak panen dan mudah dikontrol kualitasnya serta alat yang digunakan
untuk memanen adalah egrek untuk panen buah pada TM dan troly untuk
mengangkut tandan buah segar ke tempat pengumpulan hasil. Parameter yang
digunakan dalam menentukan kriteria panen adalah perubahan warna tandan buah
dan memberondolnya buah dari tandan.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung dilapangan,
kriteria matang panen yangdiberlakukan di PT. Tunas Baru Lampung Tbk. adalah
warna tandan buah menjadi orange kemerahan dan jatuhnya 5 brondolan per
tandan di piringan pada seluruh umur tanaman menghasilkan (TM). Brondolan
yang dimaksud adalah brondolan dalam kondisi normal dan segar, penggunaan
kriteria ini akan lebih memudahkan pemanen. Kriteria matang panen juga diamati
berdasarkan umur tanaman yang sudah 30 bulan dilapangan, hasil sensus
menunjukan 60% pokok produkif dan berat TBS>3kg dengan tingkat kematangan
buah antara lain buah sangat mentah, mentah, agak matang, matang, dan lewat
matang. Pengamatan dilakukan dengan mengamati TBS yang siap dipanen. Rotasi
panen di PT. Tunas Baru Lampung Tbk. Divisi Sidomulyo dilakukan satu kali
dalam 10 hari.
Universitas Sriwijaya
22
Universitas Sriwijaya
23
kegiatan pemanenan, sehingga TBS dan brondolan yang telah dipanen dapat
segera tiba di PKS dan langsung diolah. Perencanaan pengangkutan panen sangat
penting untuk diperhatikan agar mencapai mutu buah yang baik sehingga didapat
rendemen minyak yang tinggi.
Kegiatan transportasi dimulai dari ketika buah sudah dikeluarkan dan
diletakkan di TPH dan dilakukan sortasi buah. Tandan yang telah memenuhi
kiteria dan diberi tanda kemudian diangkut ke truk bak mati dan diangkut oleh
drump truck ke PKS (pabrik kelapa sawit) serta diawasi asisten, mador panen dan
kerani buah yang memantau kegiatan transportasi buah. Sebelumke PKS Dump
truck menuju stasiun timbangan terlebih dahulu untuk mengetahui berat TBS yang
telah diangkut dump truck tersebut dan kembali melanjutkan perjalanan menuju
PKS.
Universitas Sriwijaya
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Pemupukan dilakukan rotasi 6 bulan sekali atau dalam 1 tahun 2 kali dengan
menggunakan pupuk NPK yang dilakukan secara manual dengan cara
menebar pupuk di bagian piringan tanaman kelapa sawit.
2. Pemangkasan dilakukan menggunakan alat Dodos dan Egrek tergantung
tinggi tanaman. Sistem yang digunakan adalah sangga 2, artinya menyisakan
2 pelepah untuk menyangga buah. Pemangkasan dilakukan bersamaan dengan
kegiatan panen atau pada waktu lain secara periodik.
3. Pengendalian gulma dilakukan 6 bulan sekali atau 2 kali dalam 1 tahun
dengan menggunakan herbisida dengan merek dagang MetarexTR dan
GramoxoneTR.
4. Hama yang menyerang tanaman terdiri dari tikus semak (Rattus tiomanicus)
dan ulat api (Setora nitens). Pengendalian hama dan penyakit dilakukan
dengan cara kimiawi menggunakan insektisida Astertrin TM dan pengendalian
biologi dengan cara hand picking serta pengembangbiakan burung hantu
(Tyto alba).
5. Panen dilakukan dengan sistem ancak dengan rotasi panen 1 kali dalam 10
hari serta alat yang digunakan untuk memanen adalah Egrek. Kriteria panen
di PT Tunas Baru Lampung Tbk. adalah warna buah menjadi orange
kemerahan dan jatuhnya 5 brondolan per tandan.
6.2 Saran
Sebaiknya permasalahan yang terjadi dilapangan perlu mendapatkan
perhatian dan prioritas utama dengan melakukan evaluasi yang mengarah pada
peningkatan mutu kerja serta pengawasan dan inisiatif seorang mandor/asisten
lebih ditingkatkan agar pekerjaan di lapangan berjalan dengan baik.
24
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Jadid. 2007. Uji toleransi aksesi kapas (Gossypium hirsutum L.) terhadap
cekaman kekeringan dengan menggunakan polietilena glikol (PEG) 6000
Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang,
Malang.
Lubis. 2008. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia, Edisi 2. Medan:
Pusat Penelitian Kelapa Sawit
Silvia, dan Carolina. 2018. Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Buku Ajar. Pusat
Pendidikan Pertanian, Bada Penyuluhan dan Pengembangan SDM
Pertanian, Kementerian Pertanian.
Siswati, Harly, dan Afrijon. 2017. Manajemen Produksi dan Pemeliharaan Kebun
Kelapa Sawit Rakyat. Jurnal Agribisnis, 19(2), pp. 95–101.
25
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
26
Universitas Sriwijaya
27
Universitas Sriwijaya
28
Universitas Sriwijaya
29
Universitas Sriwijaya