Professional Documents
Culture Documents
2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/12542
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS RISIKO PRODUKSI USAHATANI PADI DALAM
PENGEMBANGAN ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP)
(Kasus: Desa Panca Arga, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan)
SKRIPSI
OLEH:
IKA ROSALIA SARAGIH
140304113
AGRIBISNIS
SKRIPSI
OLEH:
IKA ROSALIA SARAGIH
140304113
AGRIBISNIS
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
ii
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
anak pertama dari dua bersaudara dari Bapak L.V Saragih dan almarhum Ibu
L. Pasaribu.
iii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
Kabupaten Asahan)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat
1. Kedua orangtua, Ayahanda L.V Saragih dan almarhum Ibunda L Pasaribu dan
2. Bapak tua T. Napitupulu dan Mama tua N. Malau serta abang dan kakak yang
3. Ibu Dr. Sri Fajar Ayu, SP, MM, DBA selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
4. Ibu Ir. Diana Chalil, M.Si, PhD selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
iv
Universitas Sumatera Utara
5. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua Program Studi
Agribisnis, dan Bapak Ir. M. Jufri, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
6. Seluruh dosen yang memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis serta
Maqfirah, M. Agus Tri Wira, Desi Sinta, Lovina Ginting, Andini Sulvyah
doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama penyelesaian
skripsi ini.
8. Seluruh instansi dan responden yang terkait dengan penelitian penulis yaitu
Bapak Supriadi selaku Kepala Desa Panca Arga, Bapak Sabar Manurung
selaku Sekretaris Desa Panca Arga, Bapak Susanto selaku Penyuluh Desa
Panca Arga, dan Bapak Legiman selaku UPT Desa Panca Arga yang telah
` Penulis
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
vi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ............................................................ 30
4.1.1 Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah ............................. 30
4.1.2 Keadaan Penduduk ................................................................. 31
4.2 Karakteristik Petani Sampel ............................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
x
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
Padi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang berperan penting
terhadap komoditas tersebut, hal ini menyebabkan komoditas padi menjadi salah
satu penyumbang PDB terbesar diantara tanaman pangan lainnya. Oleh karena itu,
Namun harus diakui bahwa dalam peningkatan produksi padi akan selalu
Kegagalan panen disebabkan oleh dua faktor yakni faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal berasal dari petani itu sendiri sedangkan faktor eksternal
berasal dari alam (perubahan iklim yang tidak menentu, dan serangan OPT) serta
pasar (fluktuasi harga). Faktor eksternal memiliki pengaruh yang lebih besar
iklim berpengaruh signifikan pada peningkatan produksi tanaman padi yang tidak
dapat diperkirakan oleh petani. Inilah yang menjadi kekhawatiran petani padi
dalam mengalami kerugian pada skala besar, seperti rusaknya saluran irigasi pada
1
Universitas Sumatera Utara
2
itu, serangan hama dan penyakit (OPT) yang tidak dapat dikendalikan oleh petani
berbagai risiko dari aktivitas usahatani. Hal ini dikarenakan aktivitas usahatani
lain yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dengan risiko kegagalan yang lebih
kecil. Jika hal ini dibiarkan lebih berlanjut, dikhawatirkan akan berdampak
ketersediaan bahan pangan pokok beras. Oleh karena itu, diperlukan alternatif
solusi dari manajemen risiko pertanian yang sistematik dan sistematis, yakni
Asuransi Usahatani Padi (AUTP) merupakan salah satu program yang dilakukan
sebagai akibat risiko banjir, kekeringan dan serangan OPT yang dihadapi petani
untuk musim berikutnya. AUTP sebagai salah satu media untuk mengalihkan
kerugian akibat risiko banjir, kekeringan dan serangan OPT melalui pihak lain
terlindunginya petani dengan memperoleh ganti rugi jika mengalami gagal panen.
2
Universitas Sumatera Utara
3
Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara telah menargetkan luas lahan Asuransi
Usahatani Padi (AUTP). Pada tahun 2016, Asuransi Usahatani Padi ditargetkan
dengan luas lahan adalah 55.050 ha, namun yang terealisasi hanya 9.032,02 ha
(16,4%). Hal ini dikarenakan masih banyak Kabupaten di Sumatera Utara yang
Batu, Madina, Humbang Hasundutan, Padang Lawas, Labuhan Batu Utara dan
Target Terealisasi
No Kabupaten Luas Lahan Presentase
Luas lahan (ha)
(ha) (%)
1 Asahan 2.000 1.810 90,5
2 Deli Serdang 5.000 611,58 12,23
3 Karo 4.500 11,75 0,26
4 Labuhan Batu 2.100 - -
5 Langkat 3.200 444,08 13,88
6 Madina 4.450 - -
7 Simalungun 7.000 1.943,67 27,77
8 Tapsel 3.700 414,50 11,20
9 Tapteng 1.200 34,25 2,85
10 Taput 1.700 500 29,41
11 Toba Samosir 2.300 1.000 43,48
12 Humbang Hasundutan 1.100 - -
13 Serdang Bedagai 10.000 2.227,19 22,27
14 Padang Lawas 1.100 - -
15 Labuhan Batu Utara 2.400 - -
16 Batu Bara 2.000 35 1,75
17 Padang Lawas Utara 1.300 - -
Total 55.050 9.032,02 16,4
Sumber : Sianturi, 2016
(AUTP). Hal ini dikarenakan Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan
memiliki risiko ketidakpastian yang tinggi diantaranya terkena banjir dan puso.
3
Universitas Sumatera Utara
4
Luas lahan yang terkena banjir dan puso semakin meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 di Kabupaten Asahan, luas lahan yang terendam banjir adalah
280 ha dan terkena puso adalah 213 ha sedangkan pada tahun 2016 luas lahan
yang terkena puso akibat banjir adalah 378 ha (Winata, 2016). Hal inilah yang
menyebabkan petani padi harus ikut serta dalam program Asuransi Usahatani Padi
(AUTP). Namun partisipasi petani untuk mengikuti program ini masih kecil. Hal
karena pada tingkat gagal panen 30% - 40% saja, petani padi sudah mengalami
4
Universitas Sumatera Utara
5
penelitian.
3. Sebagai salah satu alternatif solusi bagi penulis selanjutnya untuk mengatasi
5
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor iklim yang mempengaruhi produksi padi adalah: (1) Curah hujan
merupakan elemen iklim terpenting bagi keberhasilan budidaya padi. (2) Suhu
adalah faktor iklim lain yang menguntungkan dan dalam beberapa kasus
padi menjadi tanaman tropis dan sub tropis, membutuhkan suhu yang cukup
tinggi, mulai dari 20 sampai 40°C. Suhu optimum 30°C pada siang hari dan 20°C
Padi dapat tumbuh dalam iklim yang beragam, tumbuh di daerah tropis dan
subtropis pada 45⁰LU dan 45⁰LS dengan cuaca panas dan kelembapan tinggi
dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/
bulan atau 1.500-2.000 mm/ tahun. Pada musim kemarau, produksi meningkat
Perubahan pola hujan di Indonesia adalah ancaman terbesar, karena begitu banyak
petani mengandalkan langsung pada hujan untuk kegiatan pertanian dan mata
Pertanian tadah hujan sangat rentan terhadap perubahan iklim, jika praktek bertani
tetap tidak berubah. Suhu yang lebih tinggi akan menantang sistem pertanian.
Tanaman sangat sensitif terhadap suhu tinggi selama tahap kritis seperti berbunga
6
Universitas Sumatera Utara
7
tinggi dapat menyebabkan bencana untuk lahan pertanian. Perubahan suhu dan
kelembaban udara juga dapat memicu perkembangan dan ledakan hama dan
Banjir dan kekeringan yang berkepanjangan akibat dari pengelolaan air yang tidak
Hama yang menyerang tanaman padi dimusim kemarau adalah tikus (Muridae),
lalat pucuk padi (Ephydridae) dan ngengat (Arctiidae) (Deviana, 2013). Namun
lebih kecil paling tinggi 40% (Pusat Informasi Pengembangan Lahan Gambut
Pertanian, 1999)
Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan
(Sugiarto, 2005).
7
Universitas Sumatera Utara
8
dengan tingkat produksi, faktor produksi dibedakan menjadi faktor produksi tetap
(fixed input) dan faktor produksi variabel (variable input). Faktor produksi tetap
adalah faktor produksi yang jumlah penggunaanya tidak tergantung pada jumlah
sebagai akibat dari perubahan sikap konsumen, umpama perubahan selera atau
yaitu:
a. Risiko yang tidak disengaja (risiko murni), adalah risiko yang apabila terjadi
8
Universitas Sumatera Utara
9
perdagangan.
kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang
saja, tapi banyak orang seperti banjir, angin topan dan sebagainya.
d. Risiko khusus adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri
2. Dapat tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak lain, maka risiko dapat
dibedakan ke dalam:
b. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (tidak dapat
a. Risiko intern adalah risiko yang berasal dari perusahaan itu sendiri
9
Universitas Sumatera Utara
10
Fluktuasi hasil produksi dalam pertanian dapat disebabkan karena kejadian yang
tidak terkontrol. Biasanya disebabkan oleh kondisi alam yang ekstrim seperti
curah hujan, cuaca, iklim, dan serangan hama dan penyakit. Produksi juga harus
Risiko harga dapat dipengaruhi oleh perubahan harga produksi atau input yang
digunakan. Risiko ini muncul ketika proses produksi sudah berjalan. Risiko ini
lebih disebabkan oleh proses produksi dalam jangka waktu lama pada pertanian,
sehingga kebutuhan akan input setiap periode memiliki harga yang berbeda.
1. Teori Probabilitas
dengan dua dimensi risiko yang perlu diukur ialah frekuensi atau jumlah kerugian
yang akan terjadi dan keparahan dari kerugian itu. Paling sedikit untuk masing-
Kemungkinan terjadinya risiko dapat ditentukan melalui data cross action yang
berupa data produktivitas rendah petani padi yang diakibatkan oleh kegagalan
adalah dengan metode nilai standar (Z-score). Metode Z-score merupakan metode
10
Universitas Sumatera Utara
11
yang menggunakan suatu angka (Z-score) yang menunjukkan seberapa jauh suatu
besarnya Z-score, maka dapat diketahui pula besarnya kemungkinan suatu ukuran
atau suatu nilai yang berbeda lebih besar atau lebih kecil dari rata-ratanya. Pada
umumnya batas probabilitas terjadinya risiko adalah 40 persen atau lebih besar
Dampak atau ukuran kuantitas risiko, yaitu ukuran mengenai berapa besar akibat
yang ditimbulkan bila risiko tersebut benar terjadi. Dampak juga dinyatakan
terbesar bisa sangat tinggi dan batasnya atasnya sulit ditentukan karena sangat
Pengukuran dampak risiko dapat dilakukan melalui metode VaR. VaR adalah
kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktu tertentu yang
mengukur dampak risiko hanya dapat dilakukan apabila terdapat data historis
3. Pemetaan Risiko
Pemetaan risiko adalah suatu gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari
11
Universitas Sumatera Utara
12
Kountur (2008) mengatakan terdapat dua tujuan utama dari pengukuran risiko
yaitu mencari status risiko dan mencari peta risiko. Status menunjukkan urutan
Terdapat empat kuadran dengan dua sumbu pada peta risiko yaitu sumbu
Probabilitas
(%)
KECIL
KUADRAN IV KUADRAN III
Dampak (Rp)
KECIL BESAR
12
Universitas Sumatera Utara
13
4. Penanganan Risiko
Menurut Rejda (2011), Risiko itu sendiri dapat dikelola dengan lima cara, yaitu:
1. Avoidance (menghindar)
Salah satu cara mengelola risiko ialah menghindari terjadinya risiko dengan jalan
untuk sementara; dan menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima atau
probabilitas maupun dampak dari risiko. Keputusan untuk mengontrol risiko dapat
3.Retention (Retensi)
Retensi adalah metode menahan semua atau sebagian dari risiko yang ada. Retensi
risiko dapat berupa retensi aktif maupun pasif. Retensi aktif artinya individu atau
perusahaan sadar akan adanya risiko yang akan mengancam dan dengan sengaja
berencana untuk menahan semua atau sebagian dari risiko tersebut. Sedangkan,
retensi pasif merupakan metode penahanan risiko yang dilakukan secara pasif.
4. Non-insurance
Risiko akan ditransfer menuju pihak ketiga, selain perusahaan asuransi. Sebuah
melalui kontrak; hedging price risks; dan penggabungan suatu perusahaan bisnis.
13
Universitas Sumatera Utara
14
5. Insurance (Asuransi)
dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain.
diharapkan yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa yang tidak tentu
(Mulyawan, 2015)
jika terjadi gagal panen sebagai akibat risiko banjir, kekeringan dan serangan
OPT.
b. Membagi kerugian akibat risiko banjir, kekeringan dan serangan OPT kepada
14
Universitas Sumatera Utara
15
perhitungan premi. Suku premi adalah 3% dari biaya usahatani (biaya input
adalah Rp 6.000.000 atau Rp 180.000/ ha. Bantuan pemerintah saat ini adalah
80% adalah Rp 144.000/ha per musim tanam, dan saat ini petani harus membayar
usahatani padi berlaku untuk satu musim tanam, mulai pada tanggal perkiraan
tanam dan berakhir pada tanggal perkiraan panen. Intensitas kerusakan mencapai
≥ 75% dan luas kerusakan mencapai ≥ 75% pada setiap luas petak alami.
Pembayaran ganti rugi atas klaim dilaksanakan paling lambat 14 hari sejak Berita
Layaknya asuransi secara umum, premi asuransi pertanian juga dapat diukur
asuransi properti.
15
Universitas Sumatera Utara
16
kualitasnya (adil), bila kualitas exposure-nya sama, maka tarifnya harus sama.
4. Flexible, tarif yang ditentukan selalu disesuaikan dengan keadaan, artinya bila
16
Universitas Sumatera Utara
17
17
Universitas Sumatera Utara
18
Produksi padi selalu mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu sehingga petani
harus menghadapi kemungkinan risiko produksi dan harga. Risiko hasil produksi
berupa gagal panen dapat berakibat fatal bagi petani. Pasalnya, jika risiko ini
terjadi maka dapat dipastikan petani akan mengalami kerugian yang tidak kecil
jumlahnya.
perubahan iklim yang tidak menentu. Risiko gagal panen ini harus dikelola petani
18
Universitas Sumatera Utara
19
yang besar bagi petani. Hasil penilaian probabilitas dan dampak terjadinya risiko
panen). Untuk mengetahui apakah premi yang ditetapkan AUTP sesuai dengan
kerugian yang dialami petani maka premi AUTP dibandingkan dengan premi
Usahatani Padi
Sumber Risiko
Biaya Produksi
(Rp)
Premi Premi
Optima AUTP
Probabilitas Dampak Probabilitas Dampak l
(%) (Rp) (%) (Rp)
Sesuai Tidak
Peta Risiko Sesuai
Peta Risiko
: menyatakan alur
19
Universitas Sumatera Utara
20
20
Universitas Sumatera Utara
21
BAB III
METODE PENELITIAN
21
Universitas Sumatera Utara
22
tingkat realisasi untuk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang paling tinggi dari
Sampel dalam penelitian ini adalah petani padi yang memiliki Asuransi Usahatani
penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampel
jenuh. Sampel jenuh/ sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi dijadikan sebagai sampel (Sugiyono, 2002). Maka jumlah sampel yang
diambil adalah jumlah populasinya adalah 50 petani padi yang mengikuti program
Metode pengambilan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara
langsung kepada petani padi yakni data luas lahan, biaya usahatani (biaya saprodi,
biaya penyusutan, biaya sewa/ pajak lahan, biaya tenaga kerja), kejadian risiko
yang dialami petani padi dari tahun 2015-2017 dengan IP 2 kali/tahun. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) yakni perkiraan produksi
Pertanian (BPP) yakni deskripsi Desa Panca Arga, data kelompok petani serta
UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Daerah) yakni data peserta Asuransi Usahatani
Padi (AUTP), dan daftar petani yang pernah mengajukan klaim AUTP.
22
Universitas Sumatera Utara
23
metode wawancara dengan petani padi untuk mencari faktor-faktor risiko utama
yang menyebabkan terjadinya risiko dalam hasil produksi padi, dengan produksi
Untuk tujuan (2), yaitu menganalisis peluang dan dampak terjadinya risiko
Pengukuran risiko secara umum terbagi menjadi dua dimensi, yakni pengukuran
probabilitas risiko dan dampak dari risiko (Djohanputro, 2008). Data yang
hama.
1. Probabilitas risiko
∑nt=1 xi
x̅ =
n
Keterangan:
n = Jumlah sampel
23
Universitas Sumatera Utara
24
√∑nt=1 (xi-x)
̅
S=
n-1
Keterangan :
n = Jumlah sampel
c. Menghitung z-score
X - x̅
z=
s
Keterangan :
Probabilitas terjadinya risiko hasil produksi dapat diperoleh dari tabel distribusi Z
(normal).
24
Universitas Sumatera Utara
25
Kriteria:
probabilitas > 40 % akan tergolong ke probabilitas yang tinggi sedangkan < 40%
2. Dampak Risiko
Metode Value at Risk (VaR) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Kountor 2008):
s
VaR = x̅ + z ( )
√n
Keterangan :
n = Banyaknya sampel
Besaran nilai kerugian yang diperkirakan tentunya tidak tepat sama dengan
kondisi yang sebenarnya, jika risiko produksi tersebut terjadi maka dilakukan
Kriteria:
Batas dampak terjadinya risiko sebesar Rp 500.000 yang berarti jika dampak
risiko lebih besar dari Rp 500.000, maka dampak risiko tergolong tinggi
25
Universitas Sumatera Utara
26
3. Peta Risiko
Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dibagi dalam dua bagian, yaitu
kemungkinan besar dan kemungkinan kecil. Demikian juga dampak risiko pun
dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu dampak besar dan dampak kecil
Probabilitas
(%)
BESAR
KUADRAN I KUADRAN II
40
KUADRAN III
KUADRAN IV Risiko Hasil Produksi
KECIL
0 Dampak (Rp)
KECIL 500.000 BESAR
Penempatan risiko pada peta risiko didasarkan atas pemikiran proporsinya dari
hasil penghitungan probabilitas dan dampak risiko. Posisi suatu risiko dalam peta
risiko disebut status risiko. Status risiko hanya menggambarkan urutan risiko dari
yang paling besar risikonya sampai yang paling tidak berisiko dengan
perhitungan:
Siahaan (2009), menyatakan dalam rangka menentuan metode yang tepat dalam
26
Universitas Sumatera Utara
27
rendah dengan dampak yang rendah maka risiko dapat ditangani dengan retensi
(penahanan risiko), probabilitas yang tinggi dan dampak yang rendah risiko
probabilitas tinggi dan dampak tinggi maka risiko dapat ditangani dengan
menghindari risiko.
kerja (TKLK dan TKDK) dan status kepemilikan lahan (sewa lahan dan milik
sendiri).
Pengukuran premi yang ditetapkan pihak Asuransi Usahatani Padi (AUTP) adalah
27
Universitas Sumatera Utara
28
Penetapan premi yang akan dibayarkan kepada pihak AUTP memiliki komposisi
20% petani dan 80% pemerintah sehingga diperoleh nilai pertanggungan yang
1. Petani padi adalah orang yang mengelola usahatani padi dan mengikuti AUTP
yang lebih kecil 40% dari rata-rata produksi padi di Desa Panca Arga,
merusak atau menyebabkan gagal panen pada tanaman padi di Desa Panca
tanaman yang menyebabkan gagal panen pada tanaman padi di Desa Panca
7. VaR adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktu
28
Universitas Sumatera Utara
29
8. Asuransi Usahatani Padi (AUTP) adalah perjanjian antara petani dan pihak
Kabupaten Asahan.
9. Premi adalah sejumlah nilai uang yang ditetapkan oleh penanggung dan
Kabupaten Asahan.
10. X adalah ambang risiko dari kekurangan produksi yang ditoleransi oleh
petani dengan terpenuhinya biaya produksi dan kebutuhan hidup petani sesuai
11. Jumlah tanggungan adalah anggota keluarga yang terdiri dari istri, anak, serta
orang lain yang turut serta dalam keluarga yang menjadi tanggungan kepala
keluarga.
Kabupaten Asahan.
2. Sampel penelitian adalah petani padi yang menjadi peserta program Asuransi
29
Universitas Sumatera Utara
30
BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL
Desa Panca Arga berada pada ketinggian antara 7,5 M diatas permukaan laut
diantara jalur Kabupaten Asahan dan Batu Bara. Desa Panca Arga terletak di
Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan dengan luas wilayah 1.351
ha atau kurang lebih 1,38 Km. Desa ini berada 5 Km ke arah selatan dari Kantor
berikut:
Panca Arga
Panca Arga
Sebagian besar lahan yang di Desa Rawang Panca Arga dimanfaatkan oleh
penduduk untuk kegiatan pertanian padi dan pemukiman secara rinci pemanfaatan
lahan di Desa Rawang Panca Arga dapat dilihat pada Tabel 4.1
30
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 4.1 Luas Lahan Menurut Peruntukan di Desa Rawang Panca Arga,
2017
Desa Panca Arga memiliki sembilan dusun dan masing-masing dusun memiliki
mata pencaharian. Jumlah penduduk di Desa Panca Arga pada tahun 2017 adalah
2.067 jiwa.
31
Universitas Sumatera Utara
32
Berdasarkan jenis kelamin, yang mendominasi adalah perempuan yaitu 1.037 jiwa
Berdasarkan mata pencaharian, yang mendominasi adalah buruh tani yaitu 825
Distribusi petani padi berdasarkan luas lahan di Desa Panca Arga dilihat pada
Tabel 4.4
32
Universitas Sumatera Utara
33
Petani padi di Desa Panca Arga memiliki luas lahan padi yang lebih besar 1 ha
Distribusi petani berdasarkan status kepemilikan lahan di Desa Panca Arga dapat
Petani padi di Desa Panca Arga lebih banyak memiliki lahan sendiri adalah 38
Distribusi petani berdasarkan penggunaan tenaga kerja di Desa Panca Arga dapat
Petani padi di Desa Panca Arga lebih banyak menggunakan tenaga kerja dalam
kerja luar keluarga (TKLK) dan tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) adalah 24
orang (48%).
33
Universitas Sumatera Utara
34
Distribusi petani berdasarkan jumlah tanggungan di Desa Panca Arga dapat dilihat
Petani padi di Desa Panca Arga memiliki jumlah tanggungan 1-3 orang (86%)
34
Universitas Sumatera Utara
35
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil wawancara dengan petani sampel, diketahui bahwa untuk periode
Panca Arga ada 2 faktor yakni serangan hama dan perubahan iklim. Serangan
hama terdiri dari hama tikus, hama wereng dan hama lainnya. Risiko yang paling
banyak diakibatkan oleh serangan hama adalah hama lainnya yang tak dapat
Hama
Hama lainnya
Wereng Hama Kekerin
26% Hama Tikus banjir
lainnya gan Banjir
Hama 46% 44% 56% kekeringan
Tikus Hama
28% Wereng
Sumber risiko akibat perubahan iklim yang paling banyak disebabkan oleh banjir
adalah 56% sedangkan kekeringan adalah 44%. Sumber risiko produksi terbesar
dan banjir dapat dikontrol dengan saluran irigasi. Sistem saluran irigasi di Desa
Panca Arga adalah ½ teknis yang memiliki nilai debit andalan maksimum sebesar
13,10 m3/det di bulan Agustus dan debit minimum andalan adalah 4,83 m3/det di
bulan Maret yang berarti kebutuhan air irigasi dalam satu tahun dapat terpenuhi.
35
Universitas Sumatera Utara
36
Saluran irigasi terdiri dari saluran irigasi primer, sekunder dan tersier. Sehingga
setiap petani dapat mengontrol ketersediaan air untuk lahan yang kekeringan
ataupun banjir. Saluran irigasi ini memberikan dampak besar terhadap fluktuasi
produksi.
Sumatera Utara masih berada pada rentang aman dan tidak berpengaruh terhadap
produksi padi, sedangkan curah hujan berpengaruh signifikan dan negatif karena
berada di luar rentang optimal. Hal ini sama juga dapat dilihat pada penelitian
signifikan dan negatif terhadap produksi padi. Besar kerugian akibat berbagai
Kerugian dua sampel petani sebesar 100% tersebut disebabkan oleh hama wereng.
Hal ini terjadi karena kedua petani padi tersebut tidak menggunakan benih yang
hama sebesar 50%, iklim sebesar 10% serta hama dan iklim sebesar 10% yang
36
Universitas Sumatera Utara
37
Tidak ada
Hama
kerugian
30% Iklim
Hama
50% Hama-Iklim
Hama-Iklim Tidak ada kerugian
10% Iklim
10%
produksi yang ≥ 75%. Kenyataanya baik untuk akibat serangan hama dan
perubahan iklim, hanya 2 orang yang mengalami risiko produksi tersebut dapat
Kehilangan Produksi
≤ 75 % ≥ 75 %
No Sumber risiko
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
(Orang) (%) (Orang) (%)
1. Serangan hama 48 96 2 4
2. Iklim 50 100 0 0
Sumber : Lampiran 19-20
Dari 50 petani sampel, 80% diantara mengalami kehilangan produksi ≤ 20% baik
37
Universitas Sumatera Utara
38
untuk 50 petani sampel dengan total selisih antara produktivitas standar dengan
produktivitas aktual, batas ambang risiko 5.114 kg diperoleh dari petani yang
ditoleransi dengan terpenuhinya biaya produksi dan kebutuhan hidup petani sesuai
Pada perhitungan dampak risiko produksi ini ditentukan tingkat keyakinan yang
digunakan adalah 95% dan sisanya error adalah 5% diperoleh nilai Z adalah
38
Universitas Sumatera Utara
39
Dampak risiko dari sumber risiko produksi akibat serangan hama adalah
Pemetaan risiko hasil produksi dilihat dari status risiko diperoleh dari perkalian
antara probabilitas dan dampak dari berbagai sumber risiko produksi dapat dilihat
Status risiko akibat serangan hama sebesar Rp 693.043 lebih besar dibanding
dampak maka diperoleh tingkat peluang risiko yang rendah dan dampak kerugian
yang tinggi.
39
Universitas Sumatera Utara
40
Probabilitas
(%)
KUADRAN I
KUADRAN II
BESAR
40
KUADRAN IV KUADRAN III
KECIL
Risiko Hasil Produksi
0
Dampak (Rp)
KECIL BESAR
Rp 500.000
Gambar 5.3. Hasil Pemetaan Risiko Produksi Padi di Desa Panca Arga
Hasil pemetaan risiko pada Gambar 5.3. menunjukkan bahwa risiko hasil produksi
padi di Desa Panca Arga, Kecamatan Rawang Panca Arga terdapat pada kuadran
Dari hasil survei total biaya produksi dapat dibedakan menjadi 4 kelompok petani
(2) Penggunaan TKLK dan TKDK dengan status lahan milik sendiri.
Nilai pertanggungan yang ditetapkan pihak AUTP tidak dapat menutupi biaya-
biaya yang dikeluarkan petani dalam proses produksi padi yang dapat dilihat pada
Tabel 5.6.
40
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 5.6. Jumlah Petani dan Total Biaya Berdasarkan Penggunaan Tenaga
Kerja dan Status Kepemilikan Lahan
status lahan yang sewa dan milik sendiri berkisaran 31%-59% yang lebih kecil
Tabel 5.7. Perbandingan Antara Premi per ha/MT yang ditetapkan AUTP
dengan Total Biaya Produksi Berdasarkan Kelompok Petani per
ha/ MT
Rp 45.608 – Rp 84.556.
41
Universitas Sumatera Utara
42
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Sumber risiko produksi padi di Desa Panca Arga adalah serangan hama (hama
wereng, hama tikus dan hama lainnya) serta perubahan iklim (banjir dan
kekeringan).
21.77 % dan 3.59 %. Dampak risiko akibat serangan hama dan perubahan
produksi padi di Desa Panca Arga dengan probabilitas yang kecil dan dampak
3. Nilai pertanggungan yang ditetapkan AUTP tidak dapat menutupi total biaya
6.2 Saran
Dengan kejadian rata-rata risiko <20% dan total biaya produksi sebesar
42
Universitas Sumatera Utara
43
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, S., 2014. Pengaruh Iklim Dan Input Produksi Terhadap Produksi Padi Di
Jawa Tengah. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Andessa, D, P. 2014. Analisis Risiko Produksi Jamur Tiram Putih Pada Dd.
Mushroom Di Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Provinsi Jawa
Barat. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Andrayani, Dian. 2013. Asuransi Pertanian Sebagai Sarana Meningkatkan
Kesejahteraan Petani (Analisis Simulasi pada PT. Saung Mirwan dan
Mitra Taninya di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor).
Departemen Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan Fakultas
Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Asahan Dalam Angka.
www.bpssumut.co.id
Darmawi, H. 2010. Manajemen Asuransi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Deviana. L.C, Endang. 2013. Pertumbuhan Padi Hitam Dan Serangan Beberapa
Herbivor Di Sawah Padi Organik Kecamatan Kepanjen. Laboratorium
Ekologi dan Diversitas Hewan Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universits Brawijaya, Malang.
Djohanputro, B. 2008. Manajemen Risiko Korporat. Jakarta: PPM.
Djojosoedarso, S. (2003). Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Edisi
Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Hadi, H. 2013. Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Produksi Padi Sawah.
(Kasus: Kabupaten Deli Serdang).Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Harwood, J et all. 1999. Managing Risk in Farming: Concepts, Research, and
Analysis. U.S: Economic Research Service.
Herawati, W. D. 2012. Budidaya Padi. Jogjakarta. Javalitera
43
Universitas Sumatera Utara
44
44
Universitas Sumatera Utara
45
Ruminta. 2016. Analisis penurunan produksi tanaman padi akibat perubahan iklim
di Kabupaten Bandung Jawa Barat. Departmentof Crop Science,
Padjadjaran University
Salim, A. 2000. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Siahaan, Hinsa. 2009. Manajemen Risiko: Pada Perusahaan dan Birokrasi.
Jakarta: PT. Elex media Komputindo.
Sianturi, N. 2016. Asuransi Tani Padi Sumut Masih 9.032,02 Hektare. Kamis, 18
Agustus 2016. https://suaratani.com/news/headlinenews/asuransi-tani-
padi-sumut-masih-9-03202-hektare.
Sugiarto. 2005. Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CVAlfabeta.
Warrier. R. dkk. 2011. Series Of Crop Specific Biology Document Biology of
Oryza sativa L. Indian : Departement of Biotechnology.
Winata, R. 2016. 234 Hektare Tanaman Padi di Tapsel dan Asahan Puso. Selasa,
16Jun 2016. http://www.medanbisnisdaily.com /news/read/2015
/06/16/16 9837/234-hektare-tanaman-padi-di-tapsel-dan-asahan-puso.
45
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Karakteristik Petani Sampel di Daerah Penelitian
Total Biaya/
No Pestisida Jumlah Satuan Harga Total Biaya (Rp)
Ha (Rp)
1. Bestox 2 Liter 60.000
Filia 2 Liter 125.000 545.000 545.000
Pertakun 1 Liter 175.000
2. Insektisida 6 Liter 75.000
Fungisida 4 Liter 150.000 1.320.000 1.650.000
Bakterisida 1 Liter 270.000
3. Maxima 2 Liter 59.000
Tenco 2 Liter 140.000
Spontan 1 Liter 85.000
965.000 321.667
Antracol 1 Liter 130.000
Polikur 0,2 Liter 160.000
Kurater 8 Bungkus 40.000
4. Fungisida 1 Bungkus 180.000
Applaud 1 Bungkus 80.000 420.000 210.000
marxone 2 Liter 80.000
5. Dappat 1 Liter 120.000 120.000 214.286
6. Behn meyer 1 Liter 90.000
Bekrap 2 Liter 130.000
650.000 325.000
Horizol 1 Liter 140.000
Entracol 1 Liter 160.000
7. Sankill 1 Liter 130.000
Bekrap 2 Liter 130.000
740.000 740.000
Regent 2 Liter 75.000
Filia 1 Liter 200.000
8. Sankill 1 Liter 130.000
380.000 950.000
OBR 1 Liter 250.000
9. Antracol 0,5 Liter 200.000 100.000 50.000
10. Bestox 0,5 Liter 80.000
Spontan 0,6 Liter 400.000 320.000 250.000
Pujiwan 0,5 Liter 80.000
11. Sankill 1,5 Liter 130.000
Spontan 0,2 Liter 400.000 454.840 1.137.100
Score 0,32 Liter 562.000
12. Sankill 2,5 Liter 130.000
Dappat 0,5 Liter 120.000 775.000 968.750
Explorer 0,75 Liter 520.000
13. Bekrap 1 Liter 135.000
Antracol 1 Liter 200.000 625.000 520.833
Belt 2 Liter 145.000
14. Sankill 2,5 Liter 130.000
Spontan 0,4 Liter 425.000 810.000 1.012.500
Score 0,56 Liter 562.500
Total Biaya/
No Pestisida Jumlah Satuan Harga Total Biaya (Rp)
Ha (Rp)
15. Bekrap 3 Liter 130.000 810.000 405.000
Sankill 3 Liter 140.000
16. Spontan 0,2 Liter 480.000
OBR 0,3 Liter 250.000 227.000 283.750
Bestox 0,1 Liter 560.000
17. Sankill 3 Liter 130.000
Pestona 3 Liter 130.000
Prevanthon 1,25 Liter 508.000 2.325.000 1.162.500
Applaud 0,6 Liter 650.000
Explore 1 Liter 520.000
18. Sankill 2,5 Liter 140.000
Bekrap 3 Liter 130.000 1.010.000 1.010.000
Score 0,5 Liter 540.000
19. Dappat 1 Liter 130.000 130.000 130.000
20. Spontan 0,5 Liter 480.000
505.000
OBR 0,5 Liter 250.000 789.063
.
Bestox 0,25 Liter 560.000
21. Sankill 3,5 Liter 130.000
Dappat 1 Liter 120.000 1.225.000 765.625
Explore 1,25 Liter 520.000
22. Bekrap 1,5 Liter 180.000
Score 0,25 Liter 520.000 440.000 440.000
Filia 0,2 Liter 200.000
23. Sankill 2,5 Liter 130.000
Spontan 0,6 Liter 400.000 855.000 1.781.250
Score 0,5 Liter 580.000
24. Score 0,08 Liter 562.000
Kenpas 0,5 Liter 150.000
204.960 341.600
Bayerap 0,5 Liter 90.000
Bestox 0,5 Liter 80.000
25. Bekrap 1,5 Liter 130.000
615.000 263.333
Antracol 1 Liter 200.000
26. Dappat 0,5 Liter 120.000
Antracol 0,5 Liter 160.000 280.000 280.000
Score 0,25 Liter 560.000
27. Sankills 1,5 Liter 140.000
615.000 615.000
Score 0,75 Liter 540.000
28. Dappat 0,5 Liter 140.000
Antracol 0,25 Liter 260.000 280.000 140.000
Score 0,25 Liter 580.000
29. Spontan 0,3 Liter 480.000
OBR 0,3 Liter 250.000 303.000 202.000
Bestox 0,15 Liter 560.000
Total Biaya/
No Pestisida Jumlah Satuan Harga Total Biaya (Rp)
Ha (Rp)
30. Bekrap 3,5 Liter 160.000
Score 0,25 Liter 520.000 820.000 410.000
Filia 0,25 Liter 520.000
31. Bekrap 1 Liter 135.000
Antracol 0,5 Liter 200.000
580.000 386.667
Belt 1 Liter 145.000
Filia 0,5 Liter 400.000
32. Score 0,75 Liter 580.000
Bestox 0,15 Liter 255.000 1.173.250 469.300
Filia 1,75 Liter 400.000
33. Belt 3 Liter 145.000 435.000 135.938
34. Spontan 0,1 Liter 490.000
Score 0,08 Liter 750.000 149.000 372.500
Antonik 0,25 Liter 160.000
35. Score 0,25 Liter 540.000
Bekrap 1 Liter 130.000 335.000 223.333
Sankill 0,5 Liter 140.000
36. Antracol 0,5 Liter 200.000
370.000 246.667
Bekrap 2 Liter 135.000
37. Spontan 0,2 Liter 490.000
Score 0,16 Liter 750.000
398.000 265.333
Antonik 0,5 Liter 160.000
Methorin 0,2 Liter 500.000
38. Sankill 1 Liter 140.000
410.000 273.333
Score 0,5 Liter 540.000
39. Regent 0.5 Liter 340.000
Spontan 0,2 Liter 425.000
410.000 273.333
Dappat 0,5 Liter 130.000
Topsin 1 Liter 90.000
40. Antracol 1,5 Liter 200.000
Benkrap 3 Liter 135.000 1.140.000 760.000
Belt 3 Liter 145.000
41. bekrap 1 Liter 135.000
Antracol 0,5 Liter 190.000 3.75.000 781.250
Belt 1 Liter 145.000
42. Bekrap 2 Liter 135.000
Antracol 0,5 Liter 200.000 3.270.000 2.180.000
Belt 2 Liter 1.450.000
43. Sankill 3 Liter 130.000
Pestona 3 Liter 130.000 1.300.000 866.667
explore 1 Liter 520.000
44. Dappat 1 Liter 240.000
Antracol 0,5 Liter 260.000 660.000 440.000
Score 0,5 Liter 580.000
Total Biaya/
No Pestisida Jumlah Satuan Harga Total Biaya (Rp)
Ha (Rp)
45. Sankill 2,5 Liter 130.000
Bekrap 5 Liter 120.000
Dappat 2,5 Liter 120.000
2.650.000 883.333
Antracol 2,5 Liter 160.000
Score 1,25 Liter 560.000
BOM 5 Liter 65.000
46. Spontan 0,1 Liter 480.000
OBR 0,1 Liter 250.000 2.873.000 191.533
Bestox 005 Liter 560.000
47. Spontan 0,3 Liter 480.000
OBR 0,3 Liter 250.000 303.000 202.000
Bestox 0,15 Liter 560.000
48. Bestox 0,25 Liter 1.700.000
Score 0,25 Liter 580.000 1.470.000 980.000
Filia 2,25 Liter 400.000
49. Bestox 0,4 Liter 1.700.000
Score 2 Liter 580.000 3.640.000 2.426.667
Filia 4,5 Liter 400.000
50. Standar 0,1 Liter 400.000
210.000 140.000
Denpo 1 Liter 170.000
Total 40.646.050 30.412.111
Rataan 766.906 502.424
Pengolahan Lahan
No Biaya/ Rante Luas Lahan Upah Pengolahan
Luas Lahan (Ha)
(Rp) (Rante) Tanah (Rp)
1. 40.000 25 1 1.000.000
2. 50.000 20 0,8 1.000.000
3. 60.000 75 3 4.500.000
4. 60.000 50 2 3.000.000
5. 60.000 14 0,56 840.000
6. 50.000 50 2 2.500.000
7. 55.000 35 1,4 1.925.000
8. 50.000 10 0,4 500.000
9. 60.000 50 2 3.000.000
10. 50.000 32 1,28 1.600.000
11. 50.000 10 0,4 500.000
12. 40.000 20 0,8 800.000
13. 50.000 30 1,2 1.500.000
14. 50.000 20 0,8 1.000.000
15. 50.000 50 2 2.500.000
16. 50.000 20 0,8 1.000.000
17. 50.000 50 2 2.500.000
18. 50.000 25 1 1.250.000
19. 55.000 25 1 1.375.000
20. 50.000 16 0,64 800.000
21. 50.000 40 1,6 2.000.000
22. 50.000 25 1 1.250.000
23. 50.000 12 0,48 600.000
24. 50.000 15 0,6 750.000
25. 55.000 38 1,5 2.062.500
26. 50.000 25 1 1.250.000
27. 50.000 25 1 1.250.000
28. 60.000 50 2 3.000.000
29. 60.000 38 1,5 2.250.000
30. 50.000 50 2 2.500.000
31. 50.000 38 1,5 1.875.000
32. 50.000 63 2,5 3.125.000
33. 60.000 80 3,2 4.800.000
34. 50.000 10 0,4 500.000
35. 50.000 38 1,5 1.875.000
36. 60.000 38 1,5 2.250.000
37. 50.000 38 1,5 1.875.000
38. 50.000 38 1,5 1.875.000
39. 55.000 38 1,5 2.062.500
40. 50.000 38 1,5 1.875.000
41. 50.000 12 0,48 600.000
42. 50.000 38 1,5 1.875.000
Pengolahan Lahan
No Biaya/ Rante Luas Lahan Upah Pengolahan
Luas Lahan (Ha)
(Rp) (Rante) Tanah (Rp)
43. 50.000 38 1,5 1.875.000
44. 50.000 38 1,5 1.875.000
45. 60.000 75 3 4.500.000
46. 60.000 38 1,5 2.250.000
47. 50.000 38 1,5 1.875.000
48. 50.000 38 1,5 1.875.000
49. 55.000 38 1,5 2.062.500
50. 50.000 38 1,5 1.875.000
Total 1.746 70 92.777.500
Rataan 35 1 1.855.550
Penyemaian
Luas lahan Jumlah bibit/ Total Upah
No Upah / Rante
(Rante) Rante Penyemaian (Rp)
1. 25 70 300 525.000
2. 20 70 300 420.000
3. 75 70 300 1.575.000
4. 50 70 300 1.050.000
5. 14 70 300 294.000
6. 50 70 300 1.050.000
7. 35 70 300 735.000
8. 10 70 300 210.000
9. 50 70 300 1.050.000
10. 32 70 300 672.000
11. 10 70 300 210.000
12. 20 70 300 420.000
13. 30 70 300 630.000
14. 20 70 300 420.000
15. 50 70 300 1.050.000
16. 20 70 300 420.000
17. 50 70 300 1.050.000
18. 25 70 300 525.000
19. 25 70 300 525.000
20. 16 70 300 336.000
21. 40 70 300 840.000
22. 25 70 300 525.000
23. 12 70 300 252.000
24. 15 70 300 315.000
25. 37,5 70 300 787.500
26. 25 70 300 525.000
27. 25 70 300 525.000
28. 50 70 300 1.050.000
29. 37,5 70 300 787.500
30. 50 70 300 1.050.000
31. 37,5 70 300 787.500
32. 62,5 70 300 1.312.500
33. 80 70 300 1.680.000
34. 10 70 300 210.000
35. 37,5 70 300 787.500
36. 37,5 70 300 787.500
37. 37,5 70 300 787.500
38. 37,5 70 300 787.500
39. 37,5 70 300 787.500
40. 37,5 70 300 787.500
41. 12 70 300 252.000
.
Penyemaian
Luas lahan Jumlah bibit/ Total Upah
No Upah /Rante
(Rante) Rante Penyemaian (Rp)
42. 37,5 70 300 787.500
43. 37,5 70 300 787.500
44. 37,5 70 300 787.500
45. 75 70 300 1.575.000
46. 37,5 70 300 787.500
47. 37,5 70 300 787.500
48. 37,5 70 300 787.500
49. 37,5 70 300 787.500
50. 37,5 70 300 787.500
Total 1.746 3.500 15.000 36.666.000
Rataan 34,92 70 300 733.320
Penanaman Borongan
No Biaya/ Rante (Rp) Luas Lahan (Ha) Upah Penanaman(Rp)
1. 65.000 1 1.625.000
2. 70.000 0,8 1.400.000
3. 60.000 3 4.500.000
4. 45.000 2 2.250.000
5. 40.000 0,56 560.000
6. 70.000 2 3.500.000
7. 45.000 1,4 1.575.000
8. 40.000 0,4 400.000
9. 40.000 2 2.000.000
10. 65.000 1,28 2.080.000
11. 65.000 0,4 650.000
12. 70.000 0,8 1.400.000
13. 50.000 1,2 1.500.000
14. 60.000 0,8 1.200.000
15. 70.000 2 3.500.000
16. 70.000 0,8 1.400.000
17. 70.000 2 3.500.000
18. 45.000 1 1.125.000
19. 65.000 1 1.625.000
20. 65.000 0,64 1.040.000
21. 70.000 1,6 2.800.000
22. 70.000 1 1.750.000
23. 50.000 0,48 600.000
24. 65.000 0,6 975.000
25. 45.000 1,5 1.687.500
26. 70.000 1 1.750.000
27. 70.000 1 1.750.000
28. 65.000 2 3.250.000
29. 70.000 1,5 2.625.000
30. 70.000 2 3.500.000
31. 50.000 1,5 1.875.000
32. 45.000 2,5 2.812.500
33. 60.000 3,2 4.800.000
34. 70.000 0,4 700.000
35. 70.000 1,5 2.625.000
36. 60.000 1,5 2.250.000
37. 70.000 1,5 2.625.000
38. 70.000 1,5 2.625.000
39. 65.000 1,5 2.437.500
40. 60.000 1,5 2.250.000
41. 50.000 0,48 600.000
42. 70.000 1,5 2.625.000
.
Penanaman Borongan
No Biaya/ Rante (Rp) Luas Lahan (Ha) Upah Penanaman (Rp)
43. 70.000 1,5 2.625.000
44. 50.000 1,5 1.875.000
45. 65.000 3 4.875.000
46. 60.000 1,5 2.250.000
47. 65.000 1,5 2.437.500
48. 50.000 1,5 1.875.000
49. 65.000 1,5 2.437.500
50. 60.000 1,5 2.250.000
Total 70 106.367.500
Rataan 1 2.127.350
Pemupukan
Jumlah Jumlah Upah/ Total Upah
No TKLK TKDK
TK Hari Hari Pemupukan (Rp)
1. 0 2 2 1 160.000 80.000
2. 0 1 1 1 80.000 80.000
3. 0 2 2 1 160.000 80.000
4. 0 2 2 1 300.000 150.000
5. 0 1 1 1 100.000 100.000
6. 6 3 9 1 450.000 50.000
7. 0 1 1 1 100.000 100.000
8. 0 1 1 1 100.000 100.000
9. 2 1 3 1 300.000 100.000
10. 0 2 2 1 300.000 150.000
11. 0 1 1 1 100.000 100.000
12. 0 2 2 1 160.000 80.000
13. 0 2 2 1 200.000 100.000
14. 0 1 1 1 100.000 100.000
15. 0 2 2 1 80.000 40.000
16. 0 2 2 1 150.000 75.000
17. 0 1 1 1 100.000 100.000
18. 0 2 2 1 160.000 80.000
19. 0 2 2 1 180.000 90.000
20. 1 1 2 1 160.000 80.000
21. 0 2 2 1 170.000 85.000
22. 0 2 2 1 150.000 75.000
23. 0 2 2 1 150.000 75.000
24. 0 2 2 1 160.000 80.000
25. 0 3 3 1 240.000 80.000
26. 0 1 1 1 90.000 90.000
27. 1 1 2 1 170.000 85.000
28. 0 1 1 1 100.000 100.000
29. 1 1 2 1 160.000 80.000
30. 1 1 2 1 160.000 80.000
31. 0 2 2 1 160.000 80.000
32. 2 4 6 1 600.000 100.000
33. 1 1 2 1 600.000 100.000
34. 0 1 1 1 80.000 80.000
35. 0 2 2 1 180.000 90.000
36. 0 1 1 1 100.000 100.000
37. 0 1 1 1 80.000 80.000
38. 0 1 1 1 70.000 70.000
39. 0 1 1 1 100.000 100.000
40. 0 2 2 1 160.000 80.000
41. 1 1 2 1 140.000 70.000
Pemupukan
Jumlah Jumlah Upah/ Total Upah
No TKLK TKDK
TK Hari Hari Pemupukan (Rp)
42. 1 1 2 1 160.000 80.000
43. 0 1 1 1 90.000 90.000
44. 1 1 2 1 160.000 80.000
45. 2 1 3 1 240.000 80.000
46. 2 1 3 1 480.000 80.000
47. 1 1 2 1 160.000 80.000
48. 1 1 2 1 160.000 80.000
49. 1 1 2 1 160.000 80.000
50. 1 1 2 1 180.000 90.000
Total 26 74 100 50 9.050.000 4.355.000
Rataan 1 1 2 1 181.000 87.100
Penyiangan
Total Upah
No TKLK TKDK Jumlah TK Jumlah Hari Upah/ Hari
Penyiangan (Rp)
1. 0 1 1 1 60.000 60.000
2. 2 1 3 1 80.000 240.000
3. 0 1 1 1 60.000 60.000
4. 0 1 1 2 150.000 300.000
5. 0 1 1 1 70.000 70.000
6. 0 1 1 1 70.000 70.000
7. 0 1 1 1 70.000 70.000
8. 0 1 1 1 50.000 50.000
9. 0 1 1 1 70.000 70.000
10. 0 1 1 1 70.000 70.000
11. 0 1 1 1 80.000 80.000
12. 0 1 1 1 65.000 65.000
13. 0 1 1 1 80.000 80.000
14. 0 1 1 2 70.000 140.000
15. 0 1 1 1 80.000 80.000
16. 0 1 1 1 80.000 80.000
17. 0 1 1 4 60.000 240.000
18. 0 2 2 1 70.000 140.000
19. 0 1 1 1 80.000 80.000
20. 0 1 1 1 70.000 70.000
21. 0 1 1 1 90.000 90.000
22. 0 2 1 1 70.000 140.000
23. 0 2 1 1 60.000 120.000
24. 0 2 1 1 70.000 140.000
25. 0 1 1 1 80.000 80.000
26. 1 1 2 1 80.000 160.000
27. 1 1 2 1 90.000 180.000
28. 2 1 3 1 80.000 240.000
29. 1 1 2 1 80.000 160.000
30. 1 1 2 1 80.000 160.000
31. 0 1 1 1 80.000 80.000
32. 0 3 3 1 80.000 240.000
33. 2 1 3 1 100.000 300.000
34. 0 1 1 1 85.000 85.000
35. 0 1 1 1 80.000 80.000
36. 1 1 2 1 80.000 160.000
37. 0 1 1 1 80.000 80.000
38. 0 1 1 1 90.000 90.000
39. 0 1 1 1 65.000 65.000
40. 0 1 1 1 80.000 80.000
41. 0 1 1 1 80.000 80.000
Penyiangan
Upah/ Total Upah
No TKLK TKDK Jumlah TK Jumlah Hari
Hari Penyiangan (Rp)
42. 0 1 1 1 80.000 80.000
43. 0 1 1 1 90.000 90.000
44. 0 1 1 1 80.000 80.000
45. 2 1 3 1 80.000 240.000
46. 2 1 3 1 80.000 240.000
47. 1 1 2 1 70.000 140.000
48. 0 1 1 1 70.000 70.000
49. 4 1 5 1 70.000 350.000
50. 0 1 1 1 90.000 90.000
Total 20 56 76 55 3.875.000 6.305.000
Rataan 0 1 2 1 77.500 126.100
Penyemprotan
Jumlah Total Upah
No TKLK TKDK Jumlah TK Upah/ Hari
Hari Penyemprotan (Rp)
1. 0 1 1 1 80.000 80.000
2. 0 1 1 1 80.000 80.000
3. 0 1 1 1 80.000 80.000
4. 1 1 2 1 150.000 300.000
5. 0 1 1 1 70.000 70.000
6. 1 0 1 8 50.000 400.000
7. 0 1 1 1 100.000 100.000
8. 0 1 1 1 50.000 50.000
9. 0 1 1 8 70.000 560.000
10. 0 1 1 8 60.000 480.000
11. 0 1 1 1 50.000 50.000
12. 0 1 1 1 80.000 80.000
13. 0 1 1 1 80.000 80.000
14. 0 1 1 2 65.000 130.000
15. 0 1 1 1 60.000 60.000
16. 0 1 1 1 70.000 70.000
17. 0 1 1 2 100.000 200.000
18. 0 1 1 1 50.000 50.000
19. 0 1 1 1 60.000 60.000
20. 0 1 1 1 60.000 60.000
21. 4 1 5 1 65.000 325.000
22. 0 1 1 2 80.000 160.000
23. 0 1 1 1 60.000 60.000
24. 0 1 1 1 70.000 70.000
25. 0 1 1 3 80.000 240.000
26. 0 1 1 2 70.000 140.000
27. 0 1 1 2 80.000 160.000
28. 1 1 2 4 65.000 520.000
29. 0 1 1 6 70.000 420.000
30. 0 1 1 4 70.000 280.000
31. 0 1 1 6 65.000 390.000
32. 0 1 1 5 60.000 300.000
33. 0 1 1 3 100.000 300.000
34. 0 1 1 1 60.000 60.000
35. 0 1 1 1 90.000 90.000
36. 2 1 3 1 65.000 195.000
37. 0 1 1 1 80.000 80.000
38. 0 1 1 1 90.000 90.000
39. 0 1 1 1 65.000 65.000
40. 3 1 4 1 80.000 320.000
41. 0 1 1 1 80.000 80.000
Penyemprotan
Jumlah Jumlah Upah/ Total Upah
No TKLK TKDK
TK Hari Hari Penyemprotan (Rp)
42. 0 1 1 1 65.000 65.000
43. 0 1 1 1 80.000 80.000
44. 3 1 4 1 65.000 260.000
45. 4 1 5 1 60.000 300.000
46. 3 1 4 3 70.000 840.000
47. 0 1 1 1 80.000 80.000
48. 0 1 1 1 80.000 80.000
49. 4 1 5 1 60.000 300.000
50. 1 1 2 1 70.000 140.000
Total 36 50 86 102 3.640.000 9.530.000
Rataan 1 1 2 2 72.800 190.600
Panen
Luas Presentase Upah
Harga Jual Biaya Panen
No Produksi (kg) Lahan Upah Panen Panen
(Rp) (Rp)
(Ha) (%) (Kg)
1. 7.500 1 10 750 4.800 3.600.000
2. 6.000 0,8 13 780 4.800 3.744.000
3. 21.000 3 13 2730 4.500 12.285.000
4. 13.500 2 10 1350 4.800 6.480.000
5. 3.500 0,56 12 420 4.500 1.890.000
6. 14.000 2 10 1400 4.800 6.720.000
7. 8.750 1,4 10 875 4.400 3.850.000
8. 3.000 0,4 11 330 4.200 1.386.000
9. 14.000 2 10 1400 4.500 6.300.000
10. 8.000 1,28 13 1040 4.200 4.368.000
11. 3.100 0,4 12 372 4.800 1.785.600
12. 4.500 0,8 13 585 4.500 2.632.500
13. 9.000 1,2 12 1080 4.800 5.184.000
14. 4.800 0,8 11 528 4.500 2.376.000
15. 14.000 2 10 1400 4.500 6.300.000
16. 5.200 0,8 11 572 4.500 2.574.000
17. 14.000 2 11 1540 4.600 7.084.000
18. 6.000 1 11 660 4.300 2.838.000
19. 6.500 1 11 715 4.300 3.074.500
20. 4.000 0,64 12 480 4.300 2.064.000
21. 12.000 1,6 12 1440 4.500 6.480.000
22. 6.500 1 11 715 4.500 3.217.500
23. 3.360 0,48 12 403,2 4.500 1.814.400
24. 3.600 0,6 12 432 4.500 1.944.000
25. 9.750 1,5 12 1170 4.500 5.265.000
26. 7.000 1 12 840 4.400 3.696.000
27. 5.500 1 12 660 4.500 2.970.000
28. 14.000 2 11 1540 4.500 6.930.000
29. 9.000 1,5 12 1080 4.500 4.860.000
30. 14.000 2 10 1400 4.500 6.300.000
31. 9.000 1,5 12 1080 4.500 4.860.000
32. 17.500 2,5 10 1750 4.500 7.875.000
33. 21.000 3,2 12 2520 4.800 12.096.000
34. 3.000 0,4 11 330 4.500 1.485.000
35. 9.750 1,5 11 1072,5 4.500 4.826.250
36. 9.000 1,5 13 1170 4.500 5.265.000
37. 9.750 1,5 10 975 4.500 4.387.500
38. 8.250 1,5 13 1072,5 4.500 4.826.250
39. 7.500 1,5 12 900 4.500 4.050.000
40. 9.750 1,5 11 1072,5 4.500 4.826.250
41. 3.360 0,48 12 403,2 4.500 1.814.400
Panen
Luas Presentase Upah Harga
Produksi Biaya Panen
No Lahan Upah Panen Panen Jual
(Kg) (Rp)
(Ha) (%) (Kg) (Rp)
42. 10.500 1,5 12 1260 4.500 5.670.000
43. 10.500 1,5 11 1155 4.600 5.313.000
44. 9.750 1,5 11 1072,5 4.500 4.826.250
45. 21.000 3 12 2520 4.500 11.340.000
46. 9.000 1,5 11 990 4.500 4.455.000
47. 9.750 1,5 11 1072,5 4.500 4.826.250
48. 9.000 1,5 12 1080 4.500 4.860.000
49. 9.750 1,5 12 1170 4.500 5.265.000
50. 10.500 1,5 12 1260 4.500 5.670.000
Total 462.670 70 573 52.613 225.900 238.549.650
Rataan 9.253 1 11 1.052 4.518 4.770.993
Cangkul
Umur Umur Penyusutan/
Harga Beli Nilai Sisa Penyusutan /
No Jlh Ekonomis Panen musim tanam
(Rp) (Rp) tahun(Rp)
(tahun) (bulan) (Rp)
1. 4 40.000 4.000 5 28.800 3 9.600
2. 3 40.000 4.000 3 36.000 3 12.000
3. 1 60.000 6.000 3 18.000 3 6.000
4. 1 60.000 6.000 3 18.000 3 6.000
5. 1 60.000 6.000 3 18.000 3 6.000
6. 2 60.000 6.000 4 27.000 3 9.000
7. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
8. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
9. 1 60.000 6.000 4 13.500 3 4.500
10. 1 60.000 6.000 4 13.500 3 4.500
11. 1 50.000 5.000 6 7.500 3 2.500
12. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
13. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
14. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
15. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
16. 2 50.000 5.000 3 30.000 3 10.000
17. 1 50.000 5.000 2 22.500 3 7.500
18. 1 50.000 5.000 3 15.000 3 5.000
19. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
20. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
21. 1 50.000 5.000 4 11.250 3,5 3.214
22. 1 60.000 6.000 5 10.800 3 3.600
23. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
24. 1 50.000 5.000 3 15.000 3 5.000
25. 1 50.000 5.000 4 11.250 3,5 3.214
26. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
27. 1 50.000 5.000 3 15.000 3,5 4.286
28. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
29. 1 60.000 6.000 4 13.500 3 4.500
30. 1 60.000 6.000 3 18.000 3 6.000
31. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
32. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
33. 1 80.000 8.000 5 14.400 3,5 4.114
34. 3 50.000 5.000 2 67.500 3 22.500
35. 1 50.000 5.000 3 15.000 3 5.000
36. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
37. 1 40.000 4.000 3 12.000 3 4.000
38. 1 50.000 5.000 3 15.000 3,5 4.286
39. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
40. 1 60.000 6.000 4 13.500 3 4.500
41. 1 50.000 5.000 4 11.250 3,5 3.214
Cangkul
Umur Umur Penyusutan/
Harga Beli Nilai Sisa Penyusutan
No Jlh Ekonomis Panen musim tanam
(Rp) (Rp) / tahun(Rp)
(tahun) (bulan) (Rp)
42. 1 60.000 6.000 4 13.500 3,5 3.857
43. 1 50.000 5.000 3 15.000 3 5.000
44. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
45. 1 50.000 5.000 4 11.250 3,5 3.214
46. 1 60.000 6.000 4 13.500 3 4.500
47. 1 50.000 5.000 3 15.000 3 5.000
48. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
49. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
50. 1 50.000 5.000 3 15.000 3,5 4.286
Total 59 2620000 262000 195 756750 155 246636
Rataan 2 52400 5240 4 15135 3 4933
Parang
Nilai Umur Umur Penyusutan/
Harga Penyusutan
No Jlh Sisa Ekonomis Panen musim
Beli (Rp) / tahun(Rp)
(Rp) (tahun) (bulan) tanam (Rp)
1. 0 0 0 0 0 3 0
2. 0 0 0 0 0 3 0
3. 0 0 0 0 0 3 0
4. 0 0 0 0 0 3 0
5. 0 0 0 0 0 3 0
6. 0 0 0 0 0 3 0
7. 0 0 0 0 0 3 0
8. 0 0 0 0 0 3 0
9. 0 0 0 0 0 3 0
10. 0 0 0 0 0 3 0
11. 1 50.000 5.000 6 7.500 3 2.500
12. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
13. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
14. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
15. 0 0 0 0 0 3 0
16. 1 50.000 5.000 3 15.000 3 5.000
17. 0 0 0 0 0 3 0
18. 1 40.000 4.000 3 12.000 3 4.000
19. 1 50.000 5.000 3 15.000 3 5.000
20. 1 45.000 4.500 3 13.500 3 4.500
21. 1 50.000 5.000 4 11.250 3,5 3.214
22. 1 30.000 3.000 5 5.400 3 1.800
23. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
24. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
25. 1 80.000 8.000 5 14.400 3,5 4.114
26. 1 40.000 4.000 4 9.000 3 3.000
27. 1 50.000 5.000 3 15.000 3,5 4.286
28. 0 0 0 0 0 3 0
29. 1 70.000 7.000 4 15.750 3 5.250
30. 1 30.000 3.000 3 9.000 3 3.000
31. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
32. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
33. 2 80.000 8.000 5 28.800 3,5 8.229
34. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
35. 1 40.000 4.000 3 12.000 3 4.000
36. 1 45.000 4.500 4 10.125 3 3.375
37. 1 30.000 3.000 3 9.000 3 3.000
38. 1 45.000 4.500 3 13.500 3,5 3.857
39. 1 50.000 5.000 5 9.000 3 3.000
40. 1 70.000 7.000 5 12.600 3 4.200
41. 1 80000 8.000 4 18.000 3,5 5.143
Parang
Penyusutan/
Nilai Umur Umur
Harga Penyusutan musim
No Jlh Sisa Ekonomis Panen
Beli (Rp) / tahun(Rp) tanam (Rp)
(Rp) (tahun) (bulan)
42. 1 75.000 7.500 4 16.875 3,5 4.821
43. 0 0 0 0 0 3 0
44. 1 50.000 5.000 3 15.000 3 5.000
45. 1 40.000 4.000 4 9.000 3,5 2.571
46. 1 70.000 7.000 4 15.750 3 5.250
47. 1 40.000 4.000 3 12.000 3 4.000
48. 1 50.000 5.000 4 11.250 3 3.750
49. 1 45.000 4.500 3 13.500 3 4.500
50. 1 60.000 6.000 3 18.000 3,5 5.143
Total 37 1855000 185500 143 445.950 155 141.754
Rataan 1 37100 3710 2,86 8.919 3 2.835
X
Standar Produksi Kekurangan
No. Persentase (%)
Produksi (Kg) Aktual (Kg) produksi (Kg)
1. 7.500 5.000 2.500 0,33
2. 7.500 5.500 2.000 0,27
3. 7.000 6.000 1.000 0,14
4. 6.750 5.750 1.000 0,15
5. 6.250 5.250 1.000 0,16
6. 7.000 5.900 1.100 0,16
7. 6.250 5.250 1.000 0,16
8. 7.500 5.500 2.000 0,27
9. 7.000 6.000 1.000 0,14
10. 6.250 5.150 1.100 0,18
11. 7.750 4.750 3.000 0,39
12. 5.625 4.625 1.000 0,18
13. 7.500 6.300 1.200 0,16
14. 6.000 4.800 1.200 0,20
15. 7.000 5.900 1.100 0,16
16. 6.500 5.300 1.200 0,18
17. 7.000 5.900 1.100 0,16
18. 6.000 4.900 1.100 0,18
19. 6.500 5.400 1.100 0,17
20. 6.250 5.150 1.100 0,17
21. 7.500 5.500 2.000 0,27
22. 6.500 5.000 1.500 0,23
23. 7.000 5.000 2.000 0,29
24. 6.000 4.900 1.100 0,18
25. 6.500 5.400 1.100 0,17
26. 7.000 5.900 1.100 0,16
27. 5.500 4.500 1.000 0,18
28. 7.000 5.000 2.000 0,29
29. 6.000 4.900 1.100 0,18
30. 7.000 5.000 2.000 0,29
31. 6.000 4.900 1.100 0,18
32. 7.000 4.500 2.500 0,36
33. 6.563 5.463 1.100 0,17
34. 7.500 5.500 2.000 0,27
35. 6.500 5.200 1.300 0,20
36. 6.000 4.900 1.100 0,18
37. 6.500 4.500 2.000 0,31
38. 5.500 4.500 1.000 0,18
39. 5.000 4.000 1.000 0,20
40. 6.500 5.300 1.200 0,18
41. 7.000 5.000 2.000 0,29
42. 7.000 5.000 2.000 0,29
43. 7000 5.000 2.000 0,29
X
Standar Produksi Kekurangan
No. Persentase (%)
Produksi (Kg) Aktual (Kg) produksi (Kg)
44. 6.500 4.500 2.000 0,31
45. 7.000 5.000 2.000 0,29
46. 6.000 4.500 1.500 0,25
47. 6.500 4.500 2.000 0,31
48. 6.000 4.500 1.500 0,25
49. 6.500 4.500 2.000 0,31
50. 7.000 5.000 2.000 0,29
Total 330.688 255.688 75.000 11,2
Rata-rata 6.614 5.114 1.500 0,2
No. Produksi (kg) Harga (Rp) Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp)
1. 7.500 4.600 34.500.000 9.847.650 24.652.350
2. 7.500 4.800 36.000.000 17.186.250 18.813.750
3. 7.000 4.500 31.500.000 9.241.917 22.258.083
4. 6.750 4.600 31.050.000 7.935.500 23.114.500
5. 6.250 4.500 28.125.000 8.426.178 19.698.822
6. 7.000 4.600 32.200.000 10.493.750 21.706.250
7. 6.250 4.400 27.500.000 8.201.464 19.298.536
8. 7.500 4.200 31.500.000 11.044.375 20.455.625
9. 7.000 4.400 30.800.000 8.109.750 22.690.250
10. 6.250 4.200 26.250.000 9.407.242 16.842.758
11. 7.750 4.800 37.200.000 13.408.600 23.791.400
12. 5.625 4.500 25.312.500 14.229.687 11.082.813
13. 7.500 4.600 34.500.000 11.302.416 23.197.584
14. 6.000 4.500 27.000.000 11.183.750 15.816.250
15. 7.000 4.500 31.500.000 10.282.750 21.217.250
16. 6.500 4.500 29.250.000 11.154.375 18.095.625
17. 7.000 4.600 32.200.000 10.624.000 21.576.000
18. 6.000 4.300 25.800.000 9.601.750 16.198.250
19. 6.500 4.300 27.950.000 9.770.000 18.180.000
20. 6.250 4.300 26.875.000 9.847.650 16.925.155
21. 7.500 4.500 33.750.000 19.286.614 14.463.386
22. 6.500 4.500 29.250.000 10.513.400 18.736.600
23. 7.000 4.500 31.500.000 14.481.041 17.018.959
24. 6.000 4.500 27.000.000 10.465.350 16.534.650
25. 6.500 4.500 29.250.000 10.351.985 18.898.015
26. 7.000 4.400 30.800.000 10.421.500 20.378.500
27. 5.500 4.500 24.750.000 9.423.400 15.326.600
28. 7.000 4.500 31.500.000 20.283.625 11.216.375
29. 6.000 4.500 27.000.000 9.896.666 17.103.334
30. 7.000 4.500 31.500.000 10.104.250 21.395.750
31. 6.000 4.500 27.000.000 16.592.500 10.407.500
32. 7.000 4.500 31.500.000 22.769.157 8.730.843
33. 6.563 4.800 31.502.400 10.071.592 21.430.808
34. 7.500 4.500 33.750.000 12.943.750 20.806.250
35. 6.500 4.500 29.250.000 9.218.166 20.031.834
36. 6.000 4.500 27.000.000 10.897.750 16.102.250
37. 6.500 4.500 29.250.000 15.788.000 13.462.000
38. 5.500 4.500 24.750.000 8.212.887 16.537.113
39. 5.000 4.500 22.500.000 9.182.332 13.317.668
40. 6.500 4.500 29.250.000 10.405.633 18.844.367
41. 7.000 4.500 31.500.000 10.756.942 20.743.058
42. 7.000 4.500 31.500.000 12.310.279 19.189.721
43. 7000 4.600 32.200.000 10.813.333 21.386.667
No. Produksi (kg) Harga (Rp) Penerimaan (Rp) Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp)
44. 6.500 4.500 29.250.000 16.433.833 12.816.167
45. 7.000 4.500 31.500.000 11.623.047 19.876.953
46. 6.000 4.500 27.000.000 9.248.450 17.751.550
47. 6.500 4.500 29.250.000 9.064.083 20.185.917
48. 6.000 4.500 27.000.000 16.782.000 10.218.000
49. 6.500 4.500 29.250.000 12.261.917 16.988.083
50. 7.000 4.500 31.500.000 9.456.265 22.043.735
Total 225.000 1.489.014.900 581.460.996 907.553.904
Rata-rata 4.500 29.780.298 11.629.220 18.151.078
Biaya Benih Biaya Pupuk Biaya Pestisida Biaya Biaya Sewa/ Pajak Biaya Tenaga Total Biaya
No
(Rp) (Rp) (Rp) Penyusutan (Rp) Lahan (Rp) Kerja (Rp) Usahatani (Rp)
1. 287.500 1.930.000 545.000 26.400 8.750 7.050.000 9.847.650
2. 450.000 1.350.000 1.650.000 31.250 5.000.000 8.705.000 17.186.250
3. 300.000 850.000 321.667 14.000 36.250 7.720.000 9.241.917
4. 180.000 680.000 210.000 21.000 4.500 6.840.000 7.935.500
5. 142.857 1.160.714 214.286 75.000 4.750 6.828.571 8.426.178
6. 195.000 610.000 325.000 14.250 4.500 7.345.000 10.493.750
7. 100.000 1.371.429 740.000 17.678 4.500 5.967.857 8.201.464
8. 150.000 3.100.000 950.000 99.375 5.000 6.740.000 11.044.375
9. 200.000 1.202.500 50.000 12.750 4.500 6.640.000 8.109.750
10. 187.500 1.468.750 250.000 19.929 4.500 7.476.563 9.407.242
11. 765.000 3.000.000 1.137.100 65.000 2.500 8.439.000 13.408.600
12. 781.250 1.487.500 968.750 40.312 4.005.000 6.946.875 14.229.687
13. 208.333 2.900.000 520.833 25.000 3.250 7.645.000 11.302.416
14. 262.500 3.150.000 1.012.500 33.750 17.500 6.707.500 11.183.750
15. 680.000 2.390.000 405.000 19.500 3.250 6.785.000 10.282.750
16. 240.625 3.450.000 283.750 57.500 5.000 7.117.500 11.154.375
17. 240.000 1.845.000 1.162.500 35.000 4.500 7.337.000 10.624.000
18. 595.000 1.850.000 1.010.000 54.000 4.750 6.088.000 9.601.750
19. 680.000 1.992.000 130.000 44.750 3.750 6.919.500 9.770.000
20. 189.063 1.831.250 789.063 58.594 3.750 7.078.125 9.949.845
21. 859.375 1.706.250 765.625 14.739 8.000.000 7.940.625 19.286.614
Biaya B enih Biaya Pupuk Biaya Pestisida Biaya Biaya Sewa/ Pajak Biaya Tenaga Total Biaya
No
(Rp) (Rp) (Rp) Penyusutan (Rp) Lahan (Rp) Kerja (Rp) Usahatani (Rp)
22. 875.000 1.960.000 440.000 41.400 4.500 7.192.500 10.513.400
23. 208.333 2.520.833 1.781.250 78.125 2.400.000 7.492.500 14.481.041
24. 333.333 2.466.667 341.600 63.333 3.750 7.256.667 10.465.350
25. 420.000 2.713.333 263.333 42.028 4.958 6.908.333 10.351.985
26. 240.000 2.250.000 280.000 36.000 4.500 7.611.000 10.421.500
27. 150.000 1.605.000 615.000 42.858 5.542 7.005.000 9.423.400
28. 240.000 2.325.000 140.000 33.625 10.000.000 7.545.000 20.283.625
29. 183.333 1.950.000 202.000 46.500 6.500 7.508.333 9.896.666
30. 875.000 1.820.000 410.000 19.500 4.750 6.975.000 10.104.250
31. 150.000 1.833.333 386.667 37.500 7.500.000 6.685.000 16.592.500
32. 162.000 1.860.000 469.300 21.857 13.750.000 6.506.000 22.769.157
33. 187.500 1.987.500 135.938 7.737 72.917 7.680.000 10.071.592
34. 220.000 2.450.000 372.500 101.250 2.000.000 7.800.000 12.943.750
35. 200.000 1.780.000 223.333 36.000 3.000 6.975.833 9.218.166
36. 173.333 3.106.667 246.667 28.750 4.000 7.338.333 10.897.750
37. 216.667 1.158.000 265.333 38.000 7.500.000 6.610.000 15.788.000
38. 150.000 850.000 273.333 25.429 4.958 6.909.167 8.212.887
39. 283.333 1.620.000 273.333 27.333 600.000 6.378.333 9.182.332
40. 400.000 2.336.667 760.000 39.133 4.000 6.865.833 10.405.633
41. 375.000 2.050.000 781.250 116.900 3.792 7.430.000 10.756.942
42. 287.500 2.290.000 2.180.000 40.071 4.375 7.508.333 12.310.279