You are on page 1of 130

1

PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP SALAK


PADANGSIDEMPUAN dan SALAK PONDOH
(Kasus : Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara)

TESIS

Oleh

HERBERT LEONARDY

167039021/MAG

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP SALAK


PADANGSIDEMPUAN dan SALAK PONDOH
(Kasus : Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara)

TESIS

Tesis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Magister
Pertanian pada Program Studi Magister Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Oleh :

HERBERT LEONARDY

167039021/MAG

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Telah diuji dan dinyatakan LULUS di depan Tim Penguji pada Senin,
22 Juli 2019

Tim Penguji :
Ketua : Dr. Ir. Rahmanta, M.Si

Anggota : 1. Sri Fajar Ayu SP, MM, DBA

2. Dr. Ir. Tavi Supriana, MS

3. Ir.Yusak Maryunianta, M.Si

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

Dipersembahkan kepada:
Kedua Orangtua, Adek dan Sahabat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

Consumer Preferences Towards Padangsidempuan and Pondoh Snake Fruit

Preferensi Konsumen terhadap Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh


Herbert Leonardy
Magister Agribisnis, Universitas Sumatera Utara
Herbert.leonardi@yahoo.com

Abstract
This study is aimed to investigate consumer preferences towards the attribute
combination of Padangsidempuan and Pondoh snake fruit in Medan City,
Indonesia, and to analyze the attributes order of Padangsidempuan and Pondoh
snake fruit due to its most important based on consumer preferences. According to
the formula for determining sample size for studying preferences, the number of
samples obtained for this study is 100 people. The sampling methode for this
study is the accidental sampling. The study used the conjoint analysis method. In
this study, seven attributes that affect size, weight, skin color, price, and taste,
thickness of fruit flesh and thickness of fruit skin were used. The results reveal
that Padangsidempuan and Pondoh snake fruit which became consumer
preferences had the same preferences, namely snake fruit with medium size,
heavy in weight, blackish brown skin color, affordable, sweet taste, thick fruit
flesh and thin fruit skin. In conclusion, consumers of Padangsidempuan and
Pondoh snake fruit consider the attributes of flavor as the most important factor in
making decisions to consume Padangsidempuan and Pondoh snake fruit.

Key Words : Consumer Preference, Padangsidempuan and Pondoh Snake Fruit

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap
kombinasi atribut salak Padangsidempuan dan salak Pondoh di Kota Medan dan
untuk menganalisis urutan atribut dari salak Padangsidempuan dan salak Pondoh
yang paling penting menurut preferensi konsumen. Menurut rumus untuk
menentukan ukuran sampel untuk penelitian preferensi, jumlah sampel yang
diperoleh untuk penelitian ini adalah 100 orang. Metode pengambilan sampel
untuk penelitian ini adalah accidental sampling. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode analisis konjoin. Pada penelitian ini digunakan tujuh
atribut yang mempengaruhi di antaranya ukuran, berat, warna kulit, harga, rasa,
ketebalan daging buah dan ketebalan kulit buah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa salak Padangsidempuan dan Pondoh yang menjadi preferensi konsumen
memiliki preferensi yang sama yaitu salak dengan ukuran salak sedang, berat
salak berat, warna kulit salak coklat kehitaman, harga salak murah, rasa salak
manis, ketebalan daging buah tebal dan ketebalan kulit buah tipis. Konsumen
salak Padangsidempuan dan Pondoh menganggap atribut rasa salak sebagai
faktor yang terpenting dalam mengambil keputusan untuk mengkonsumsi salak
Padangsidempuan dan Pondoh.

Kata Kunci : Preferensi Konsumen, Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

RIWAYAT HIDUP

Herbert Leonardy lahir di Padangsidimpuan, 9 Mei 1994, anak pertama dari

tiga bersaudara. Putra dari Papa Hasan dan Mama Tjoa Mui Ting.

Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:

1. Tahun 2000 masuk SD Swasta Xaverius Padangsidimpuan, kemudian tahun

2003 masuk SD Swasta Perguruan Sariputra Padangsidimpuan tamat Tahun

2006.

2. Tahun 2006 masuk SMP Swasta Perguruan Sariputra Padangsidimpuan, tamat

Tahun 2009.

3. Tahun 2009 masuk SMA Swasta Sutomo 1 Medan, tamat Tahun 2012.

4. Tahun 2012 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara.

5. Bulan Agustus-September 2015 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

di Desa Bah Tonang, Kecamatan Raya Kahean,Kabupaten Simalungun.

6. Tahun 2015 melaksanakan penelitian skripsi di Desa Sempajaya, Kecamatan

Berastagi, Kabupaten Karo.

7. Tahun 2016 menyelesaikan pendidikan S1 di Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

8. Tahun 2016 melanjutkan pendidikan S2 di Program Studi Magister Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

9. Tahun 2018 melaksanakan penelitian tesis di Kota Medan, Provinsi Sumatera

Utara.

10. Tahun 2019 menyelesaikan pendidikan S2 di Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Judul tesis ini

adalah “Preferensi Konsumen Terhadap Salak Padangsidempuan Dan Salak

Pondoh di Kota Medan”. Kegunaan dari tesis ini adalah sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar master pada Program Studi Magister Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ucapan terima kasih Penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Rahmanta,Msi selaku

Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk

membimbing penulis dalam penyelesaian tesis ini dan Ibu Sri Fajar Ayu, SP,MM,

DBA selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah meluangkan waktunya

untuk mengajari, memotivasi, serta membimbing penulis dalam penyempurnaan

tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1) Ayahanda tercinta Ayahanda Hasan, dan Ibunda tersayang Ibunda Tjoa Mui

Ting dan semua saudara sekandung penulis Felix Leonardy dan Felisius

Leonardy. Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas seluruh

cinta, motivasi, kasih sayang dan dukungan, baik secara materi maupun doa

yang diberikan kepada penulis selama menjalani kuliah.

2) Bapak Dr. Ir. Rahmanta,Msi, selaku Ketua Program Studi Magister Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Ibu Sri Fajar Ayu, SP MM

DBA selaku Sekretaris Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10

Universitas Sumatera Utara yang telah memfasilitasi penyelenggaraan

perkualiahan serta kegiatan administrasi dan organisasi di kampus.

3) Seluruh Dosen Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada

penulis selama ini.

4) Seluruh konsumen Salak Padangsidempuan dan salak Pondoh di Kota Medan

Provinsi Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam melaksanakan

penelitian.

5) Seluruh teman-teman Magister Agribisnis angkatan 2016 yang tidak dapat

Penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik demi tercapainya karya terbaru kedepannya.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tesis ini bermanfaat bagi

kita semua.

Medan, Oktober 2019

Penulis

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABLE ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BABII TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Salak .............................................................................................. 9
2.1.1. Salak Pondoh dan Salak Padangsidempuan ................... 11
2.1.2. Preferensi ........................................................................ 12
2.1.3. Siklus Hidup Produk ....................................................... 12
2.2. Landasan Teori .............................................................................. 15
2.2.1. Atribut Produk ................................................................ 15
2.2.2. Analisis Multivariate ...................................................... 15
2.2.3. Analisis Conjoint ............................................................ 16
2.2.4. Willingness to Pay .......................................................... 21
2.2.5. Hubungan Willingness to Pay dengan atribut................. 23
2.2.6. Pergeseran Pangsa Pasar Produk .................................... 25
2.2.7. Design Produk ................................................................ 27
2.3. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 29
2.4. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ............................................ 35
3.2. Metode Penentuan Jumlah Sampel ................................................ 35
3.3. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 36
3.4. Metode Analisis Data .................................................................... 37
3.5. Definisi dan Batasan Operasional.................................................. 41
3.5.1. Definisi ........................................................................... 41
3.5.2. Batasan Operasional ....................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Deskripsi Daerah Penelitian ......................................................... 44
4.2.1. Letak Geografis .............................................................. 44
4.2.2. Keadaan Penduduk di Kota Medan ................................ 45
4.2. Karakteristik Sample dalam penelitian ......................................... 46
4.2.1. Jenis Kelamin ................................................................. 46
4.2.2. Umur ............................................................................... 46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

4.2.3. Tingkat Pendidikan ......................................................... 47


4.2.4. Jenis Pekerjaan ............................................................... 47
4.2.5. Jumlah Pendapatan ......................................................... 48
4.3. Hasil Analisis dan Pembahasan ..................................................... 49
4.3.1. Preferensi Konsumen terhadap Salak Padangsidempuan
dan Pondoh ...................................................................... 49
4.3.2. Urutan atribut Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh
yang paling penting ........................................................ 60
4.3.3. Tingkat Keakuratan Model Analisis Conjoint ................ 62
4.3.4. Willingness to pay konsumen Terhadap
Salak Padangsidempuan dan Pondoh .............................. 64
4.3.5. Perbandingan Preferensi Konsumen dengan Salak
Pondoh dan Salak Padangsidempuan yang dijual oleh
penjual salak .................................................................... 71
4.3.6. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan .................................................................................... 85
5.2. Saran .............................................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal.


1. Rata-rata Konsumsi dan Pengeluaran Per Kapita Per Bulan (Rupiah)
Menurut Jenis Buah-Buahan di Sumatera Utara, 2017 ..................................... ..1
2. Produksi Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan Menurut Kecamatan (Ton),
2017 .................................................................................................................... ..3
3. Produksi Salak di Kabupaten Karo Menurut Kecamatan (Ton), 2017 .............. ..4
4. Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 29
5. Atribut dan Level Salak ..................................................................................... 37
6. Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan ............................................... 44
7. Keadaan Penduduk kota Medan ......................................................................... 45
8. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur ........................................ 46
9. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................... 47
10. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan .......................................... 47
11. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan .................................... 48
12. Hasil Analisis Conjoint Preferensi Konsumen terhadap Salak Padangsidempuan
dan Pondoh ........................................................................................................ 49
13. Nilai Kepentingan (importance values) Atribut Salak Padangsidempuan
Pondoh ............................................................................................................... 60
14. Tingkat Keakuratan Prediksi Model Hasil Analisis Conjoint ............................ 62
15. Willingness To Pay Konsumen terhadap Atribut-Atribut Salak
Padangsidempuan dan Salak Pondoh ................................................................. 65
16. Perbandingan Atribut/level Salak Pondoh yang dijual dan Atribut/level yang
diprefer konsumen .............................................................................................. 72
17. Perbandingan Atribut/level Salak Padangsidempuan yang dijual dan
Atribut/level yang diprefer konsumen ............................................................... 75

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal.


1. Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 34
2. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ukuran Salak Pondoh ......................................... 50
3. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Warna Kulit Salak Pondoh ................................. 51
4. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Harga Salak Pondoh............................................ 51
5. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Berat Salak Pondoh ............................................. 52
6. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Rasa Salak Pondoh.............................................. 53
7. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ketebalan Daging Buah Salak Pondoh ............... 53
8. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ketebalan Kulit Buah Salak Pondoh .................. 54
9. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ukuran Salak Padangsidempuan ........................ 55
10.Grafik Nilai Kegunaan Taraf Warna Kulit Salak Padangsidempuan ................ 56
11.Grafik Nilai Kegunaan Taraf Harga Salak Padangsidempuan .......................... 57
12.Grafik Nilai Kegunaan Taraf Berat Salak Padangsidempuan ........................... 57
13.Grafik Nilai Kegunaan Taraf Rasa Salak Padangsidempuan ............................ 58
14.Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ketebalan Daging Buah Salak
Padangsidempuan ............................................................................................... 59
15.Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ketebalan Kulit Buah Salak Padangsidempuan . 59
16.Grafik Nilai Kepentingan Atribut Salak Pondoh .............................................. 61
17.Grafik Nilai Kepentingan Atribut Salak Padangsidempuan ............................. 62

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Hal.

1.Kuisioner Penelitian .............................................................................................91


2.Karateristik Konsumen Salak Sidempuan dan Salak Pondoh95
3.Output SPSS Konsumen Salak Pondoh 98
4.Grafik Setiap Atribut Salak Pondoh ..................................................................99
5.Output SPSS Konsumen Salak Padangsidempuan 103
6.Grafik Setiap Atribut Salak Padangsidempuan 104
7.Preferensi Konsumen Salak Sidempuan dan Salak Pondoh 108
8.WTP Konsumen Salak Sidempuan dan Salak Pondoh 113

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salak (Salacca edulis) merupakan sumber serat yang baik dan

mengandung karbohidrat. Rasa buahnya manis, dan memiliki bau dan rasa yang

unik. Salak mengandung zat bioaktif antioksidan seperti vitamin A dan vitamin

C, serta senyawa fenolik. Salak memiliki umur simpan kurang dari seminggu

karena proses pematangan buahnya cepat dan mengandung kadar air yang cukup

tinggi yakni sekitar 78% (Ong dan Law, 2009).

Tabel 1.1.1 Rata-rata Konsumsi dan Pengeluaran Per Kapita Per Bulan
(Rupiah) Menurut Jenis Buah-Buahan di Sumatera Utara, 2017.

Jenis Buah Satuan Banyaknya % Nilai (Rp) %


Jeruk Kg 0,41 17 4.652 22
Mangga Kg 0,05 2 585 3
Apel Kg 0,07 3 1.964 9
Alpukat Kg 0,07 3 608 3
Rambutan Kg 0,01 0,4 116 1
Duku Kg 0,03 1 338 2
Durian Kg 0,06 2 764 4
Salak Kg 0,17 7 1.633 8
Nanas Kg 0,14 6 725 3
Pisang Ambon Kg 0,06 2 438 2
Pisang lainnya Kg 0,51 21 2.861 14
Pepaya Kg 0,29 12 1.740 8
Jambu Kg 0,07 3 612 3
Sawo Kg 0,03 1 289 1
Belimbing Kg 0,01 0,4 56 0.3
Semangka Kg 0,25 10 902 4
Melon Kg 0,02 1 161 1
Nangka Kg 0,01 0,4 71 0.3
Tomat Buah Kg 0,14 6 1.137 5
Buah buahan lainnya Kg 0,05 2 1.167 22
Total 2,45 100 20.846 100
Sumber : Susenas 2017, BPS Provinsi Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

Pada Tabel 1.1.1. terlihat bahwa konsumsi salak di Provinsi Sumatera

Utara sebesar 7% dari total konsumsi yaitu sebesar 0,17 kg/kapita/bulan dan

pengeluaran per kapita salak di Sumatera Utara sebesar 8 % dari total pengeluaran

per kapita yaitu sebesar Rp 1.633.

Marga Salacca terdiri dari 22 jenis dan 4 varietas yang tersebar mulai

Birma, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Jenis salak yang terdapat di Indonesia

adalah Salacca acehensis, S, affinisvar affinis, S, palembanica, S, sumatrana

terdapat di Sumatra, S, affinis var borneensis, S, dransfieldiana, S, vermicularis

(Mogea, 1991).

Lebih dari 20 varietas salak dijumpai di Indonesia dan masih

dimungkinkan untuk menggali jenis-jenis lain guna memperkaya sumberdaya

genetik. Penambahan varietas salak sangat dimungkinkan, karena sebagian

varietas masih berada di habitat aslinya dan belum tereksplorasi

(Sudaryono et al, 1993).

Salak Padangsidempuan adalah buah yang cukup dikenal di Sumatera

bahkan di Jawa. Rasanya yang manis, kelat (antara asam dan manis), asam dan

legit membuatnya berbeda dengan salak pondoh dan jenis lain. Pertanian salak

yang terdapat di Tapanuli Selatan terdapat di Kecamatan Padangsidempuan Barat,

Padangsidempuan Timur, Batangtoru dan Siais (Kaputra dan Harahap, 2004).

Menurut Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera

Utara produksi salak di Sumatera Utara mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015

produksi salak di Sumatera Utara sebesar 192.585 ton. Pada tahun 2016 produksi

salak turun menjadi 118.619 ton. Pada tahun 2017 produksi salak meningkat

menjadi 162.622 ton.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan centra produksi salak

Padangsidempuan. Berdasarkan data BPS Kabupaten Tapanuli Selatan, produksi

salak di Tapanuli selatan mengalami peningkatan pada 3 tahun terakhir. Pada

tahun 2017 produksi salak sebesar 555.674,34 ton dan luas panen sebesar

27.297, 55. Pada tahun 2016 produksi sebesar 257.036, 45 ton dan luas panen

12.260,94. Pada tahun 2015 produksi sebesar 179.125 ton dan luas panen

8826.32.

Tabel 1.1.2. Produksi Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan Menurut


Kecamatan (Ton), 2017

Nama Kecamatan Produksi (Ton)


Batang Angkola 7.601,03
Sayur Matinggi 189,6
Tantom Angkola -
Angkola Timur 13,65
Angkola Selatan 2.215,23
Angkola Barat 496.593,25
Angkola Sangkunur -
Batang Toru 2.610
Marancar 45.501,2
Muara Batang Toru 89,96
Sipirok 637,23
Arse 82,2
Saipar Dolok Hole 133,5
Aek Bilah 7,5
Total 555.674,34
Sumber/Source: Dinas Pertanian Kab.Tapanuli Selatan

Pada Tabel 1.1.2. terlihat bahwa produksi salak di Kabupaten Tapanuli

Selatan pada tahun 2017 sebesar 555.674,34 ton. Produksi salak terbesar menurut

kecamatan pada tahun 2017 yaitu Kecamatan Angkola Barat dengan produksi

sebesar 496.593.25 ton.

Di Kabupaten Karo komoditi salak pondoh pertama kali di kembangkan

pada tahun 2003 di Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Bibit salak pertama kali diperkenalkan di Tiganderket dari Sleman, kaki Gunung

Merapi, Yogyakarta. Berdasarkan data BPS Kabupaten Karo, produksi salak di

Karo mengalami fluktuasi pada 3 tahun terakhir. Pada tahun 2015 produksi

sebesar 319.1 ton. Pada tahun 2016 tidak ada produksi salak. Pada tahun 2017

produksi salak sebesar 527 ton. Kecamatan Tiganderket merupakan kecamatan

dengan produksi terbesar yaitu sebesar 387 ton.

Tabel 1.1.3. Produksi Salak di Kabupaten Karo Menurut


Kecamatan (Ton), 2017.

Nama Kecamatan Produksi (ton)

Mardinding -
Laubaleng -
Tigabinanga -
Juhar -
Munthe -
Kutabuluh 15
Payung 126
Tiganderket 387
Simpang Empat -
Naman Teran -
Merdeka -
Kabanjahe -
Berastagi -
Tiga Panah -
Dolat Rayat -
Merek -
Barusjahe -
Total 527
Sumber/Source: Dinas Pertanian Kabupaten Karo

Pada Tabel 1.1.3. terlihat bahwa produksi salak pada tahun 2017 sebesar

527 ton. Produksi salak terbesar menurut kecamatan pada tahun 2017 yaitu

Kecamatan Tiganderket dengan produksi sebesar 387 ton.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

Sebagai salah satu syarat agar buah salak diterima konsumen harus

berdaging tebal, rasa manis tanpa sepet. Di beberapa daerah buah salak

merupakan buah unggulan yang mempunyai pasar nasional maupun internasional

(Sumarno 2004).

Hasil prasurvey di 21 Kecamatan di Kota Medan, hampir seluruh

kecamatan di Kota Medan sudah terdapat penjual salak pondoh. Pusat

pembongkaran salak pondoh terdapat di Pasar Induk (Kecamatan Medan

Tuntungan).

Hasil wawancara yang dilakukan dengan penjual salak di Pasar Induk,

penjualan dalam 1 hari dapat menjual sebanyak 80 peti di mana 1 peti berisi

sebanyak 50 kg. Perkembangan salak pondoh di Kota Medan saat ini berada pada

fase kedewasaan (maturity).

Hasil prasurvey yang dilakukan di 21 Kecamatan di Kota Medan, terdapat

8 Kecamatan yang masih terdapat penjual Salak Sidempuan yaitu Kecamatan

Medan Marelan, Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Deli

(Pajak Braian), Kecamatan Medan Amplas (Pajak Simpang Limun), Kecamatan

Medan Kota, Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Helvetia dan

Kecamatan Medan Tembung. Pusat pembongkaran salak Padangsidempuan

terdapat di Pusat Pembongkaran Salak Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan

Medan Tembung.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan penjual salak di Pusat

Pembongkaran Salak Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung,

penjualan dalam 1 hari dapat menjual sebanyak 60 goni di mana 1 goni berisi

sebanyak 25 kg.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

Perkembangan salak Padangsidempuan di Kota Medan saat ini berada pada fase

penurunan (decline). Menurut penjual salak Padangsidempuan 60% salak

didistribusikan di luar Kota Medan dan untuk saat ini di Kota Medan mengalami

penurunan penjualan.

Hasil prasurvey menunjukkan bahwa Salak Padangsidempuan dan Salak

Pondoh saling meniadakan pangsa pasar (market place displacement). Hal ini

tentunya tidak baik di mana seharusnya kedua komoditas lokal Salak

Padangsidempuan dan Salak Pondoh seharusnya saling mendukung dan

berkembang keduanya.

Banyaknya produk yang ada di pasaran membuat konsumen melihat

merek yang dapat memenuhi kebutuhannya. Salah satu cara yang sering

digunakan perusahaan untuk memenuhi kepusan pelanggan adalah dengan cara

meningkatkatkan kepuasan konsumen. Kepuasan Konsumen terjadi apabila

produk sesuai atau melebihi harapan yang diinginkan konsumen,sedangkan

ketidakpuasan konsumen tercapai bila produk di bawah harapan yang dinginkan.

Ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya

perpindahan merek karena pelanggan yang tidak puas akan mecari pilihan produk

lain dan mungkin akan berhenti membeli produk dan mempengaruhi orang lain

untuk tidak membeli (Koetler dan Keller, 2008:177).

Kotler (1997) menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen

yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan yang ditetapkan oleh pembeli. Atribut yang

melekat pada suatu produk digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur

kesesuaian karakteristik produk dengan kebutuhan dan keinginan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut-atribut apa saja yang bisa

mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan strategi untuk

mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen.

Atribut yang digunakan untuk penelitian ini yaitu warna kulit, ukuran

buah, berat buah, rasa, harga, ketebalan daging buah dan ketebalan kulit buah.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Preferensi

Konsumen Terhadap Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh di Kota Medan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana urutan atribut dari salak Padangsidempuan dan salak Pondoh yang

paling penting menurut preferensi konsumen?

2) Bagaimana preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut salak

Padangsidempuan dan salak Pondoh di Kota Medan?

3) Bagaimana tingkat keakuratan prediksi antara hasil estimasi dengan hasil

aktual pada proses conjoint?

4) Berapakah nilai Willingness to Pay konsumen terhadap level dari masing-

masing atribut salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh ?

5) Apakah terdapat kesesuaian antara atribut yang disukai konsumen dengan

dominasi atribut yang ditampilkan pada outlet salak di Kota Medan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk menganalisis urutan atribut dari salak Padangsidempuan dan salak

Pondoh yang paling penting menurut preferensi konsumen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

2) Untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut salak

Padangsidempuan dan salak Pondoh di Kota Medan.

3) Untuk menganalisis tingkat keakuratan prediksi antara hasil estimasi dengan

hasil aktual pada proses conjoint.

4) Untuk menganalisis nilai Willingness to Pay konsumen terhadap level dari

masing-masing atribut salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh.

5) Untuk menganalisis kesesuaian antara atribut yang disukai konsumen dengan

dominasi atribut yang ditampilkan pada outlet salak Padangsidempuan dan

Salak Pondoh di Kota Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1) Sebagai bahan informasi atau masukan kepada penjual salak mengenai salak

yang diinginkan oleh konsumen.

2) Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi pemerintah yang terkait untuk

merumuskan kebijakan salak yang perlu dikembangkan.

3) Sebagai bahan pertimbangan bagi produsen salak Padangsidempuan dan salak

Pondoh untuk menghasilkan varietas salak baru sesuai keinginan konsumen.

4) Sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya berhubungan

dengan salak.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Salak

Salak (Salacca edulis) merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara

yang sangat populer di Indonesia dan mempunyai prospek yang baik untuk

pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Buah salak harus dipetik pada tingkat

ketuaan yang optimum, sebab buah salak yang masih muda umumnya mempunyai

rasa sepat yang menonjol sekali. Pada tingkat ketuaan optimum rasa sepatnya

hilang dan berubah menjadi manis dengan sedikit rasa asam serta mengeluarkan

aroma yang harum. Namun ada pengecualian khusus untuk salak pondoh bahwa

walaupun masih muda rasanya manis dan tidak sepat.

Salak (Salacca edulis) merupakan salah satu tanaman buah yang disukai

dan mempunyai prospek yang baik untuk diusahakan. Salak merupakan salah satu

buah tropis yang saat ini banyak diminati oleh orang. Keunggulan buah salak

yakni memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi (Tim Karya Mandiri, 2010).

Menurut Soetomo (2001), Buah salak mengandung nilai gizi tinggi.

Dalam setiap 100 gram nilai gizinya terdiri dari: Kandungan Zat Nilai Rata-Rata

Buah Salak Kalori 77 kal, Protein 0,4 g, Lemak 0 g, Karbohidrat 20,9 g,

Kalsium 28, Fosfor 18 mg, Besi 4,2 mg, Air 78,0 mg. Berat bahan yang dapat

dimakan 50%.

Tanaman salak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Klas : Monocotyledoneae

9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10

Ordo : Principes

Familia : Palmae

Genus : Salacca

Spesies : Salacca zalacca (Gaert.) Voss.

Sinonim : Salacca edulis Reinw

(Steenis, 1975)

Varietas salak dibedakan berdasarkan tekstur daging buah, warna kulit

buah, besar buah, aroma dan rasa daging buah, serta habitus. Perbedaan ini tidak

hanya terjadi pada tanaman salak dari sentra produksi yang berbeda, tetapi juga

antar tanaman dalam satu daerah (Hambali, 1994).

Fenomena ini menyebabkan tanaman salak yang sudah dikelompokkan

atas dasar sistem klasifikasi/taksonomi, masih menunjukkan keanekaragaman di

antara anggota setiap populasi (Sofro, 1994).

Varietas baru dapat muncul karena faktor lingkungan dan variasi genetis,

misalnya akibat penyerbukan silang (Heywood, 1967). Perbedaan dan persamaan

kemunculan morfologi luar spesies suatu tanaman dapat digunakan untuk

mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan. Tanaman salak memerlukan

curah hujan rata-rata 200-400 mm per bulan. Tanaman ini tidak menyukai

penyinaran penuh, intensitas sinar yang dibutuhkan berkisar 50-70%, sehingga

perlu tumbuhan penaung.

2.1.1. Salak Pondoh dan Salak Padangsidempuan

A. Salak Pondoh

Salak pondoh berasal dari daerah Sleman, Yogyakarta. Salak ini

merupakan varietas unggul yang sangat populer. Salah satu keunggulannya adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

rasanya manis, meskipun buahnya masih muda. Buah salak pondoh berbentuk

segi tiga atau bulat telur terbalik. Daging buah terdiri dari tiga septa dan berwarna

putih kusam agak kekuningan. Ketebalan daging buah 0,8-1,5cm dan teksturnya

keras. Dalam setiap buah terdapat 1-3 biji yang keras dan berwarna cokelat

kehitaman.

Jumlah buah pertandan sekitar 10-27 buah. Ukuran buah salak pondoh

2,5-7,5 cm dengan berat 30-100 gram/buah. Produktivitas salak ini mencapai

7-10 kg/pohon/tahun. Rasa buah manis, tanpa rasa asam dan sepat, renyah serta

harum. Salak pondoh tediri dari beberapa jenis, diantaranya pondoh super, pondoh

nglumut, pondoh hitam, pondoh merah-hitam. Jenis yang paling terkenal adalah

salak pondoh super yang berukuran paling besar dan beratnya bisa mencapai

100 gram/buah. Sementara itu jenis yang paling manis adalah salak pondoh

nglumut.

B. Salak Padang Sidempuan

Salak ini berasal dari daerah Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan,

Sumatera Utara. Bentuk buahnya bulat telur dan bersisi besar. Kulit buahnya

berwarna hitam kecoklatan. Ciri khas utama salak ini adalah daging buahnya

berwarna kuning dengan semburat merah. Rasanya manis bercampur asam. Buah

yang sudah tua tidak berasa sepat. (Redaksi Agromedia, 2009).

Pada saat ini terdapat 3 varietas salak sesuai keputusan Menteri Pertanian

yaitu salak Padang Sidimpuan Merah (SK.No.763/Kpts/TP.240/6/99), Salak

Padang Sidimpuan Putih (SK.No.764/Kpts/TP.240/6/99) dan salak Sibakua

(SK.No.427/Kpts/ TP.240/7). Berdasarkan surat keputusan tersebut salak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

Padangsidempuan memiliki ciri-ciri berat buah 50-150 g, warna kulit buah coklat

kehitaman, ukuran buah 6-8.5 cm, tebal daging buah 0.6-2.0 cm.

2.1.2. Preferensi

Preferensi adalah kesukaan, pilihan atau sesuatu yang lebih disukai

konsumen. Konsumen memiliki sikap berbeda-beda dalam memandang atribut

yang dianggap relevan penting, dan akan memberikan perhatian terbesar pada

atribut yang memberikan manfaat-manfaat yang dicarinya (Kotler, 2005).

Engel (1994), menyatakan adanya hubungan antara preferensi dan perilaku

konsumen dengan sangat jelas. Perilaku konsumen dapat diprediksi dengan

menggunakan pengukuran terhadap sikap (preferensi) konsumen. Sikap dapat

digunakan untuk meramalkan perilaku apabila terdapat kesesuaian hubungan

antara sikap dan perilaku konsumen.

2.1.3. Siklus Hidup Produk

Menurut Basu Swastha (1984), daur hidup produk itu dibagi menjadi

4 (empat) tahap, yaitu :

1. Tahap perkenalan (introduction).

Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang

dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang

harus agresif dan menitikberatkan pada merek penjual.

Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang

diperoleh masih rendah. Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah

yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual

umumnya barang baru (betul - betul baru).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

2. Tahap pertumbuhan (growth).

Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi

lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan

distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya. Dalam tahap

pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena

permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang

bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak

seagresif tahap sebelumnya.

3. Tahap kedewasaan (maturity)

Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu

memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini,

usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih

meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen

maupun laba pengecer mulai turun.

4. Tahap kemunduran (decline)

Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya

menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang

yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka

perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas.

Hampir semua jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan selalu

mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru.

Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang

lama yang sudah kuno.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

Untuk saat ini salak Pondoh sedang berada pada masa kedewasaan

(maturity) berdasarkan siklus hidup produk (product life cycle). Peningkatan

Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang dalam

merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya. Salah satu strategi agar dapat

bersaing pada tahap ini adalah memperbaiki dan memodifikasi produk dan

memperbanyak pilihan (model, warna, bau, rasa, estetika).

Hasil utama analisis konjoin adalah suatu bentuk (design) produk barang

atau jasa, atau objek tertentu yang dinginkan oleh sebagian besar responden.

(Santoso, 2012). Design produk yang diinginkan konsumen dapat memperbaiki

kualitas produk sehingga utilitas konsumen meningkat, sehingga dapat bersaing

dengan ketat dan berjuang dalam merebut pangsa pasar dengan pesaing-

pesaingnya, sehingga analisis conjoint tepat digunakan pada tahap maturity.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Atribut Produk

Menurut Kotler (2005), atribut produk terdiri atas tiga hal, yaitu mutu

produk, ciri produk, dan desain produk. Mutu produk menunjukkan kemampuan

sebuah produk untuk menjalankan fungsinya. Ciri produk dapat digunakan

sebagai alat untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.

Sedangkan desain produk merupakan keunikan penampilan produk yang dapat

menarik perhatian konsumen. Atribut produk meliputi: merek, kemasan, jaminan,

pelayanan dan sebagainya.

Atribut produk dibedakan menjadi atribut fisik dan abstrak. Atribut fisik

menggambarkan ciri-ciri fisik suatu produk, misalnya ukuran, warna, bentuk,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk

berdasarkan persepsi konsumen.

Konsumen akan mempertimbangkan atribut fisik dan abstrak dalam

menilai suatu produk. Pertimbangan ini akan sangat ditentukan oleh informasi

yang tersimpan di dalam memorinya (Sumarwan, 2004).

2.2.2. Analisis Multivariat

Analisis statistik multivariat merupakan metode dalam melakukan

penelitian terhadap lebih dari dua variabel secara bersamaan. Dengan

menggunakan teknik analisis ini maka kita dapat menganalisis pengaruh beberapa

variabel terhadap variabel lainnya dalam waktu bersamaan.

Berdasarkan hubungan antar variable, analisis multivariat dapat dibedakan

menjadi dependence techniques dan interdependence techniques.

Dalam dependence techniques, terdapat dua jenis variable yaitu variable terikat

dan variabel bebas. Dependence techniques ini digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan mengenai hubungan antar dua kelompok variabel

tersebut. Sedangkan dalam interpendence techniques, kedudukan setiap variabel

sama, tidak ada variabel terikat dan variabel bebas. Biasanya interdependence

techniques ini digunakan untuk melihat saling keterikatan hubungan antar semua

variabel tanpa memperhatikan bentuk variabel yang dilibatkan

(Bilson Simamora,2005).

Data yang digunakan untuk variabel dependen adalah kuantitatif

(tipe interval atau rasio), variabel faktor menggunakan data kategorikal

(tipe nominal atau ordinal) sedangkan jika menggunakan variabel kovariat data

yang digunakan yaitu data kuantitatif.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

Asumsi yang mendasari pada analisis multivariate adalah bahwa untuk

variabel dependen data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan

kelompok data mempunyai kesamaan varian atau kovarian (homogen)

(Priyatno,2009).

2.2.3. Analisis Conjoint

Analisis Conjoint adalah teknik multivariat yang digunakan secara khusus

untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap suatu produk atau

jasa dan untuk membantu mendapatkan kombinasi atau komposisi atribut-atribut

suatu produk atau jasa baik baru maupun lama yang paling disukai konsumen.

Atribut-atribut merupakan elemen – elemen yang terdapat pada suatu produk yang

berfungsi mendeskripsikan karakter produk tersebut (Hair et al., 2006).

Menurut Surjandari (2009), analisis konjoin termasuk dalam multivariate

dependence method dengan model matematis dari analisis konjoin adalah sebagai

berikut:

Y = X1 + X2 + X3 +……+ Xn……………………………………………….(2.1)

Dimana :

Y : Variabel dependent preferensi keseluruhan dari responden.

terhadap level dari masing-masing faktor dari suatu produk. Variabel dependent

ini juga mencakup penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan faktor

terhadap atribut - atribut suatu produk.

X1, X2, X3,..., Xn : Variabel independent faktor maupun level dari masing-

masing faktor. Variabel independent berupa data non-metrik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

Dalam penelitian ini, variabel dependent (Y) yaitu preferensi konsumen

terhadap atribut dari salak Sidempuan dan Pondoh dan

Variabel independent (X1, X2, X3,..., Xn) adalah faktor maupun

level dari masing- masing faktor. Adapun faktor dalam penelitian ini yaitu warna

kulit, ukuran buah, berat buah, rasa,harga, ketebalan kulit buah dan ketebalan

daging buah.

Analisis conjoint termasuk kedalam kelompok metode dependen

multivariat, sehingga dalam analisisnya diperlukan variabel bebas dan variabel

tergantung. Variabel bebas merupakan faktor, dan variabel tergantung merupakan

preferensi dari konsumen dalam memberikan penilaian terhadap faktor-faktor

suatu produk, jasa, atau ide yang dinilainya (Sarwono, 2006).

Asumsi pada analisis conjoint berbeda dengan analisis multivariat lainnya,

proses conjoint tidak membutuhkan uji asumsi seperti normalitas,

homoskedastisitas, dan lainnya (Santoso, 2012).

Teknik ini berdasarkan premis sederhana bahwa konsumen mengevaluasi

nilai dari suatu produk/jasa/ide dengan mengkombinasikan nilai terpisah yang

dikontribusikan oleh setiap produk. Utilitas merupakan dasar konseptual untuk

mengukur nilai dalam analisis konjoin yang merupakan penilaian preferensi

subjektif yang unik bagi tiap individu. Produk dengan nilai utilitas lebih tinggi

memiliki preferensi lebih tinggi dan memiliki kesempatan dipilih lebih tinggi

(Surjandari, 2009).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

Proses dasar conjoint analysis :

1. Menentukan Perancangan Atribut dan Level

Menentukan faktor sebagai atribut spesifik kemudian level sebagai

bagian -bagian dari faktor sebuah subjek. Dalam analisis conjoint, perancangan

atribut yang berpengaruh merupakan bagian dari mengenali atau mengidentifikasi

atribut dengan tingkatan / level, masing – masing dipergunakan untuk membuat

suatu stimuli.

2. Mendesain Stimuli

Kombinasi antara faktor dengan level disebut sebagai satu stimuli atau

treatment. Ada dua cara merancang kombinasi taraf atribut (stimuli), yaitu

pendekatan kombinasi berpasangan (pairwise combination) dan kombinasi

lengkap (full profile). Dalam penelitian ini, digunakan kombinasi lengkap

(full profile).

Oleh karena jumlah stimuli terlalu banyak untuk dievaluasi oleh responden

maka digunakan teknik fractional factorial design melalui konsep orthogonal

SPSS untuk membantu mereduksi kombinasi stimuli dari kemungkinan stimuli

tersebut agar tidak semua kombinasi harus dianalisis lebih lanjut.

3. Mengumpulkan Pendapat Responden terhadap Setiap Stimuli yang Ada

Responden akan memberikan rating terhadap stimuli yang ada. Penilaian

rating menggunakan skala ordinal yang terukur berupa skala likert dengan angka

1=sangat tidak suka sekali, 2 = tidak suka sekali, 3 = cukup suka, 4 = suka sekali,

5 = sangat suka sekali.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

Dari stimuli yang terbentuk, proses kemudian dilanjutkan dengan proses

konjoin. Pendapat setiap responden ini disebut sebagai utility yang dinyatakan

dengan angka dan menjadi dasar perhitungan conjoint.

4. Melakukan Proses Conjoint dengan Masukan Data yang Ada

Dari pendapat responden atas sekian stimuli yang telah dikumpulkan

dilakukan proses conjoint dengan bantuan perangkat lunak SPSS untuk

memperkirakan (prediksi) kombinasi atribut yang diinginkan responden. Output

yang dihasilkan dari proses analisis conjoint berupa nilai utilitas dan nilai

kepentingan. Nilai utilitas merupakan nilai yang menunjukkan kecenderungan

pemilihan konsumen terhadap kombinasi taraf (stimuli) yang disukai. Nilai

kepentingan merupakan nilai yang menunjukkan atribut yang paling penting.

5. Uji Keakuratan

Dari hasil conjoint yakni untuk mengukur tingkat ketepatan prediksi dari

hasil analisis dimana hasil conjoint tidak berbeda jauh dengan pendapat responden

yang sebenarnya.

Tingkat uji keakuratan dicerminkan dengan adanya korelasi yang tinggi

dan siginifikan antara hasil estimasi dengan aktual. Sementara itu untuk menguji

hasil conjoint dilakukan dengan sejumlah holdout sample sebagai penguji hasil

apakah proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika

digunakan pada populasi.

Secara teoritis jumlah stimuli akan sangat banyak jika faktor dan level

juga bervariasi. Untuk jumlah stimuli yang terlalu banyak bisa dilakukan

pengurangan stimuli dengan ketentuan stimuli minimal :

Minimum stimuli = jumlah level – jumlah faktor + 1…….................…….(5.1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

Untuk memeriksa kecocokan model keseluruhan dapat digunakan nilai

korelasinya. Semakin tinggi korelasinya semakin cocok atau semakin baik

modelnya. Untuk data ranking dilihat korelasi antara ranking aktual dan prediksi

dengan Taun Kendall, sedangkan data rating digunakan korelasi Pearson

(Hair,et al, 2006).

Menurut Gudono (2015) menyatakan bahwa dalam analisis konjoin nilai

Maximum Utility Rule disebut disebut juga sebagai first choise rule. Jika aturan

ini digunakan, maka kita menganggap responden akan memilih produk dengan

utility tertinggi (maksimum). Metode ini akan tepat digunakan jika pembelian

yang dilakukan oleh konsumen tergolong “high involment purchase”artinya

konsumen serius mempertimbangkan berbagai atribut dengan sub atribut produk

yang akan dibeli.

Dari tingkat keberhasilan yang tinggi bila dibandingkan dengan metode

lain, maka analisis konjoin sering digunakan untuk menganalisis penciptaan nilai

bagi konsumen.

Analisis conjoint dapat membantu dalam keputusan menentukan harga yang

optimal dan pengembangan produk. Selain itu, juga berguna dalam keputusan

menentukan segmentasi pasar dan peningkatan lainnya yang menciptakan nilai

bagi perusahaan (Kotri, 2006).

Analisis konjoin dapat membantu melakukan kuantifikasi utilitas bagi

konsumen potensial yang akan membeli berdasarkan atribut-atribut produk

tertentu. Melalui kuantifikasi utilitas atribut produk, maka utilitas optimal dari

atribut dapat diidentifikasi dan digunakan untuk merancang produk dengan

atribut-atribut yang paling disukai konsumen (Mennecke et al, 2007).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

2.2.4. Willingness To Pay

Willingness To Pay merupakan nilai maksimal yang bersedia dibayar

konsumen untuk mendapatkan suatu produk, atau dengan kata lain mengukur

seberapa besar konsumen menilai suatu barang. Nilai Willingness To Pay

konsumen akan suatu produk bisa lebih dari harga pasar, sama dengan harga pasar

atau bahkan lebih kecil dari harga pasar (Mankiw et al, 2001).

Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dari komoditas

yang diminta yang dikenal dengan istilah utilitas (utility). Jadi permintaan suatu

komoditas menggambarkan permintaan akan manfaat dari komoditas tersebut,

atau dengan kata lain permintaan suatu komoditas merupakan derifikasi

(penurunan) dari manfaat yang diberikan oleh komoditas tersebut. Secara rasional

konsumen ingin mengkonsumsi komoditas sebanyak apapun, tetapi terbatas

dengan pendapatan. Dengan tingkat pendapatan tertentu maka konsumen harus

mengatur komposisi komoditas sehingga manfaatnya optimal

(Mankiw et al, 2001).

Sumber daya alam menghasilkan jasa-jasa (services) lingkungan yang

memberikan manfaat dalam bentuk lain, selain menghasilkan barang dan jasa

yang dapat dikonsumsi baik langsung maupun tidak langsung, misalnya

keindahan. Manfaat ini sering lebih terasa dalam jangka panjang. Manfaat dalam

bentuk lain tersebut juga memiliki nilai ekonomi sumber daya alam.

Nilai ekonomi didefinisikan sebagai pengukuran jumlah maksimum

seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan

jasa lainnya. Konsep ini disebut keinginan membayar (WTP) seseorang terhadap

barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam dan lingkungan. Dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

menggunakan pengukuran WTP, nilai ekologis ekosistem bisa “diterjemahkan” ke

dalam bahasa ekonomi dengan mengukur nilai moneter barang dan jasa

(Fauzi 2006).

Tahapan untuk mengetahui WTP, yaitu: menjelaskan pernyataan

permasalahan dan kebijakan kepada responden, membuat pasar hipotesis terhadap

ekowisata yang dievaluasi, bahwa ada potensi kerusakan lingkungan ekowisata,

menentukan/mendapatkan nilai lelang bid price atau tawar menawar melalui

bidding game, melakukan pre-survey dan analisis data yang diperoleh, melakukan

survey melalui random split sampling berdasarkan bid price, menghitung rataan

(mean) WTP, menghitung nilai total dari ekosistem/ lingkungan dengan

mengalikannya dengan total populasi/responden, melakukan pendekatan

parametrik melalui regresi logit dan linier.

Rumus dugaan rataan WTP yaitu:

EWTP = ∑ WiPfi…………………………………………………….(2.2.4.1)

Dimana:

EWTP adalah dugaan rataan WTP; Wi adalah nilai WTP ke-i; Pfi adalah

frekuensi relatif; n adalah jumlah responden; dan i adalah responden ke-i yang

bersedia membayar WTP jasa lingkungan.

Penjumlahan data adalah proses nilai tengah atau rataan WTP yang

dikonversikan terhadap total populasi yang dimaksud, maka perhitungan nilai

WTP secara total dengan rumus:

Dimana:

TWTP = ∑WTPi(ni/N)P ……………………………...……………….(2.2.4.2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

TWTP adalah total WTP; WTPi adalah WTP individu ke-i; ni adalah

jumlah contoh ke-i yang bersedia membayar sebesar WTP; N adalah jumlah

contoh; P adalah jumlah populasi; i adalah responden ke-i yang bersedia

membayar jasa lingkungan (Fauzi,2010).

2.2.5.Hubungan WTP dengan Atribut Produk

Menurut Kotler dan Keller (2009) kepuasan adalah perbedaan antara

harapan konsumen dan persepsi konsumen terhadap apa yang diberikan

perusahaan kepada mereka.

Kepuasan menuruti perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul

setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja suatu produk dan

harapan-harapannya.

Menurut Craven (2003:9): “Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh

identifikasi atribut produk baik secara pengiriman produk, performa produk atau

jasa, citra perusahaan atau produk atau merek, nilai harga yang dihubungkan

dengan nilai yang diterima konsumen”.

Fauzi (2010) menyusun kerangka klasifikasi untuk mengukur WTP yang

juga diungkapkan oleh Breidert, Hahsler dan Reutterer (2006) bahwa Konsep

WTP konsumen terhadap suatu barang atau jasa harus dimulai dari konsep utilitas,

yaitu manfaat atau kepuasan karena mengkonsumsi barang atau jasa pada waktu

tertentu. Setiap individu atau rumah tangga selalu berusaha untuk

memaksimumkan utilitasnya dengan pendapatan tertentu, dan akan menentukan

jumlah permintaan barang atau jasa yang dikonsumsi. Jika konsumen merasa puas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

terhadap produk atau merk tertentu maka akan meningkatkan WTP

(Gall-Ely, 2009)

Konsep dasar dari preferensi adalah nilai utilitas/utility values dan nilai

kepentingan/importance values. Konsep dasar dari Willingness to pay adalah

utilitas. Dengan demikian hubungan antara preferensi dan willingness to pay

adalah dengan dilakukannya analisis preferensi maka secara tidak langsung sudah

dilakukan analisis willingness to pay.

Nilai utilitas merupakan nilai yang menunjukkan kecenderungan

pemilihan konsumen terhadap kombinasi level yang disukai. Level dari atribut

yang lebih diprefer/disukai oleh konsumen ditunjukkan dengan nilai utilitas

(utility values) yang lebih besar dibandingkan level dari atribut yang sama. Nilai

kepentingan merupakan nilai yang menunjukkan atribut yang paling penting.

Atribut yang paling penting meiliki nilai kepentingan/importance values yang

lebih tinggi dibandingkan dengan atribut lainnya.

Utilitas merupakan dasar konseptual untuk mengukur nilai dalam analisis

konjoin yang merupakan penilaian preferensi subjektif yang unik bagi tiap

individu. Produk dengan nilai utilitas lebih tinggi memiliki preferensi lebih tinggi

dan memiliki kesempatan dipilih lebih tinggi (Surjandari, 2009).

Kombinasi level dari atribut-atribut suatu produk ini merupakan prefensi

konsumen terhadap suatu produk. Dengan diketahui kombinasi level dari atribut

suatu produk maka akan menghasilkan design produk yang dapat meningkatkan

utilitas/kepuasan konsumen.

Dasar Konseptual dari Willingness to pay adalah kepuasan/utility

konsumen. Dengan meningkatnya kepuasan/utility konsumen terhadap suatu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

produk maka konsumen akan bersedia membayar produk lebih mahal/ nilai

willingness to pay lebih tinggi.

2.2.6. Pergeseran Pangsa Pasar Produk (Market Place Dispacement)

Kemunculan berbagai macam produk yang sejenis dengan merek yang

berbeda menurut Acharya dan Gupta (2014) berpotensi mendorong keinginan

konsumen untuk mencoba sesuatu yang baru.

Merek didefinisikan sebagai nama, istilah, tanda, lambang atau desain

yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual

dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaingnya (Kotler, 2008).

Banyaknya produk yang ada di pasaran membuat konsumen melihat

merek yang dapat memenuhi kebutuhannya.

Salah satu cara yang sering digunakan perusahaan untuk memenuhi kepuasan

pelanggan adalah dengan cara meningkatkan kepuasan konsumen. Kepuasan

Konsumen terjadi apabila produk sesuai atau melebihi harapan yang diinginkan

konsumen,sedangkan ketidakpuasan konsumen tercapai bila produk di bawah

harapan yang dinginkan. Ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor

penyebab terjadinya perpindahan merek karena pelanggan yang tidak puas akan

mecari pilihan produk lain dan mungkin akan berhenti membeli produk dan

mempengaruhi orang lain untuk tidak membeli (Koetler dan Keller, 2008:177).

Menurut Beatty, Kahle dan Homer (1988) dalam Dharmmesta (1999, h.83)

ketidakpuasan emosional konsumen dari pengalaman dengan produk dapat

menyebabkan konsumen merasa tertarik untuk mencari merek lain diluar

merek yang biasanya. Pencarian merek lain ini dapat dilakukan konsumen

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

dengan mendapatkan informasi melalui media, dimana tujuan akhirnya adalah

perilaku untuk berpindah merek (brand switching).

Menurut Sciffman dan Kanuk ada tiga tipe perpindahan merek

(brand switching), yaitu:

1) Explatory Purchase Behavior

Dalam tipe ini terdapat dua alasan konsumen dalam melakukan

perpindahan merek, yaitu mendapatkan pengalaman baru dan kemungkinan

memperoleh alternative yang baik.

2) Vicarious Exploration

Berdasarkan tipe ini konsumen melakukan perpindahan merek karena

mendapat informasi yang aman tentang sesuatu yang baru, alternative yang

berbeda ketika memikirkan atau mengingat suatu pilihan.

3) Use Inovativeness

Menurut tipe ini konsumen melakukan perpindahan merek karena ingin

lebih menggunakan produk yang mengalami pembaharuan. Tipe ini sesuai untuk

produk-produk yang menggunakan teknologi, dimana beberapa model

menawarkan sebuah kelebihan dari keistimewaan dan fungsi-fungsi dimana

produk yang lain hanya memuat sedikit keistimewaan atau fungsi pokok saja.

Konsumen yang memiliki sifat mencari variasi akan lebih menyukai atau tertarik

pada merek-merek yang selalu mengalami pembaharuan atau perubahan.

Perpindahan merek dapat terjadi karena adanya perilaku mencari

keragaman (variety seeking) konsumen. Konsumen yang hanya

mengaktifkan tahap kognitifnya dapat dihipotesiskan sebagai konsumen

paling rentan terhadap perpindahan merek karena adanya rangsangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

pemasaran. Penyebab lain perpindahan merek dapat berasal dari sangat

beragamnya penawaran produk lain, atau kadang-kadang karena terjadi

masalah dengan produk yang dibeli (Purwani dan Dharmmesta, 2002 : 290).

Pergeseran pangsa pasar produk (market place displacement) yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah pergeseran pangsa produk salak

Padangsidempuan ke salak Pondoh karena adanya perilaku perpindahan merek

(brand switching).

2.2.7. Design Produk

Desain adalah suatu cara untuk menunjukan perbedaan produk

dibandingkan dengan produk pesaing (Kotler, 2005).

Desain produk yang baik, perlu memperhatikan beberapa faktor, diantaranya :

1) Globalisasi Selera Konsumen

Globalisasi konsumen menumbuhkan keinginan untuk membuat

barang yang memiliki kesamaan dari segi desain dan kemasan. Anggapan yang

mendasarinya adalah adanya kesamaan selera konsumen di kebanyakan

Negara terhadap produk yang sama.

2) Segmentasi Pasar

Perlunya segmentasi pasar karena adanya perbedaan selera konsumen.

Semakin kompleks stratifikasi konsumen akan semakin banyak jenis produk

yang diperlukan.

3) Kondisi Lokal

Pengembangan produk dengan mempertimbangkan kondisi lokal atau

budaya lokal agar sesuai dengan tujuan pemasaran.

4) Teknologi Perkembangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Teknologi sangat memungkinkan produsen untuk mengembangkan

dan menghasilkan produk dengan desain yang lebih bagus. Perkembangan

teknologi memungkinkan para produsen untuk melakukan penelitian yang

telah melahirkan ilmu pengetahuan dan menjadi dasar bagi munculnya

penerapan inovasi baru dalam pengembangan produk (Zulian Yamit, 2002).

Hasil utama analisis konjoin adalah suatu bentuk (desain) produk barang

atau jasa, atau objek tertentu yang dinginkan oleh sebagian besar responden

(Santoso, 2010). Analisis preferensi berbasis atribut dan level terutama adalah

untuk menghasilkan product design. Product design tersebut dapat meningkatkan

kepuasan konsumen yang pada akhirnya meningkatkan nilai WTP.

2.3 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3. Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel Metode Hasil Penelitian


Peneliti
1 Setyaningsih Analisis  Rasa Metode yang Buah salak yang menjadi
-2009 Preferensi  Ukuran digunakan preferensi konsumen di
Konsumen  Tekstur adalah pasar tradisional Kota
Terhadap Buah  Warna analisis chi Surakarta adalah buah
Salak (Salacca square. salak yang mempunyai
Edulis) Di atribut; rasa manis,
Pasar ukuran sedang, tekstur
Tradisional daging halus, dan warna
Kota kulit coklat kehitaman.
Surakarta.
2 Tain Analisis  Aroma Metode yang Hasil analisis faktor
-2004 Preferensi  Warna digunakan bahwa yang
Konsumen Kulit Buah adalah dipertimbangkan
Pada  Bentuk analisis konsumen dalam
Komoditas Buah faktor. keputusan pembelian
Unggulan  Rasa antara lain: berukuran
Salak di besar (dipertimbangkan
Kabupaten konsumen dengan daya
Malang. menjelaskan (17,49 %),
beraroma kuat (11,19 %),
warna kulit buah coklat
kehitaman (9,24 %),
bentuk buah sedikit
lonjong (6,78 %), dan
rasanya manis (6,405 %).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

No Nama Judul Variabel Metode Hasil Penelitian


Peneliti
3 Lisarini Atribut  Harga Metode yang Hasil penelitian
-2017 Manisan Buah  Rasa digunakan menunjukkan bahwa
Basah Cianjur  Keragaman adalah harga, keragaman dan
Yang  Keawetan analisis jalur. keawetan manisan buah
Mempengaruhi basah merupakan atribut
Preferensi yang berpengaruh
Konsumen. signifikan secara parsial
terhadap preferensi
konsumen, namun secara
simultan semua atribut
produk (harga, rasa,
keragaman, keawetan)
berpengaruh signifikan
terhadap preferensi
konsumen. Dari ke empat
atribut manisan buah
basah, keawetan
merupakan atribut yang
paling dominan
berpengaruh pada
preferensi diikuti
berturut-turut dengan
keragaman dan harga.

4 Asmarani Analisis  Warna Metode yang Buah apel yang disukai


-2005 Preferensi Kulit digunakan konsumen di Surakarta
Konsumen  Rasa adalah chi- adalah buah apel lokal
Terhadap Apel  Ukuran square dan dengan atribut warna kulit
Lokal di  Aroma analisis multi buah hijau sebanyak 48 %
Surakarta atribut dari jumlah konsumen,
fishbein rasa buah yang manis
sebanyak 63% dari
jumlah konsumen.
Sementara atribut buah
apel lokal yang
dipertimbangkan
konsumen dalam hal
kepentingan pembelian
apel lokal secara berturut-
turut adalah warna kulit
buah, rasa buah, ukuran
buah, dan yang terakhir
aroma buah.

5 Ciptasasmi Analisis  Ukuran Metode yang Hasil analisis Chi Square


-2005 Preferensi  Rasa digunakan menunjukkan bahwa buah
Konsumen  Kandunga adalah chi- semangka yang menjadi
terhadap Buah n Air square preferensi konsumen
Semangka di  Warna adalah buah semangka
Kota Surakarta daging dengan atribut ukuran
buah sedang, rasa manis,
kandungan air banyak,
warna daging buah merah
tua dan tidak berbiji.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

No Nama Judul Variabel Metode Hasil Penelitian


Peneliti
6 Cheng et al. - Investigating  Gaya Metode yang Hasil Analisis konjoin
2014 Consument masakan digunakan menunjukkan bahwa
Preferences in  Manfaat adalah ketika orang memilih
Choosing masakan Analisis restoran vegetarian,
Vegetarian  Dekorasi konjoin mereka lebih suka itu
Restaurants makanan menyediakan masakan
Using Conjoint  Promosi gaya China, makanan
Analysis organik, masakan yang
dapat membantu
menurunkan berat badan,
dengan dekorasi interior
sederhana dan yang
mempromosikan
perlindungan lingkungan.

7 Barnes et al. Consumer  Wadah Metode yang Hasil Analisis konjoin


-2011 Preference and makanan digunakan menunjukkan bahwa
Willingness to yang adalah mayoritas responden
Pay for Non- diinginkan Analisis (81,0%) mendukung
Plastic Food konsumen konjoin pelarangan terhadap
Containers in wadah makanan yang
Honolulu, USA menggunakan EPS
(Expanded polystyrene).
Sebagai alternatif,
mayoritas responden lebih
memilih wadah yang
terbuat dari bahan tebu
(66,49%) yang dapat di-
microwave (88,94%),
tahan air (100%), dan
diproduksi secara lokal
(51,23%).

8 Verruma et Chocolate Milk  Susu Metode yang Hasil Analisis


al. with Sucrose coklat digunakan menunjukkan bahwa
-2014 and Stevia yang lebih adalah kedua kelompok (wanita
Preference by disukai Sensory pra dan pasca menopause)
Pre- and Post- konsumen analysis lebih memilih susu coklat
Menopausal dibandingkan susu putih.
Women Wanita pra-menopause
lebih suka susu cokelat
dengan NSA stevia dan
NutraFlora, sementara
wanita pasca-menopause
lebih memilih cokelat
susu NSA dengan stevia
tanpa NutraFlora.
9 Lopez et al. - Nutritional  Berat Metode yang Hasil Analisis
2012 Status, Food Badan digunakan menunjukkan bahwa
Consumption  Makanan adalah anak-anak memiliki berat
at Home, and yang lebih Multivariate badan normal, 23,47%
Preference- disukai analysis kelebihan berat badan,
Selection in the 14,8% risiko kelebihan
School berat badan 1,73% berat
badan kurang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

No Nama Judul Variabel Metode Hasil Penelitian


Peneliti
10 Skreli et al. - Analyzing  Asal Metode yang Hasil Analisis
2012 Consumers’  Variasi digunakan menunjukkan bahwa asal,
Preferences for  Ukuran adalah variasi, dan ukuran
Apple Analisis merupakan atribut yang
Attributes in konjoin cukup penting. Variasi /
Tirana, warna sangat penting
Albania sehingga kelas pertama
dapat dinamai "kelas
hijau", kelas ketiga dapat
dinamai "kelas kuning"
dan kelas keempat diberi
nama "kelas merah".
Kelas pertama (yang juga
terbesar) bersedia
membayar lebih dari 17
per kg apel hijau versus
apel kuning.

2.4 Kerangka Pemikiran

Konsumsi salak per kapita di Sumatera Utara dalam seminggu sebesar

0.17 kg. Sedangkan pengeluaran untuk buah salak dalam seminggu sebesar

Rp 1633. Perkembangan salak pondoh di Kota Medan saat ini berada pada fase

kedewasaan (maturity). Perkembangan salak Padangsidempuan di Kota Medan

saat ini berada pada fase penurunan (decline).

Berdasarkan hasil prasurvei terdapat kecenderungan bahwa Salak

Padangsidempuan dan Salak Pondoh saling meniadakan (market place

displacement). Hal ini tentunya tidak baik di mana seharusnya kedua komoditas

lokal Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh seharusnya saling mendukung

dan berkembang keduanya. Oleh karena itu perlu diketahui atribut-atribut apa saja

yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan strategi

untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan

konsumen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

Preferensi adalah kesukaan, pilihan atau sesuatu yang lebih disukai

konsumen. Konsumen memiliki sikap berbeda-beda dalam memandang atribut

yang dianggap relevan penting, dan akan memberikan perhatian terbesar pada

atribut yang memberikan manfaat-manfaat yang dicarinya.

Analisis Conjoint adalah teknik multivariat yang digunakan secara

khusus untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap suatu produk

atau jasa dan untuk membantu mendapatkan kombinasi atau komposisi

atribut-atribut suatu produk atau jasa baik baru maupun lama yang paling disukai

konsumen.

Hasil dari analisis conjoint yaitu kombinasi level dari atribut salak

Padangsidempuan dan salak pondoh yang diinginkan oleh konsumen yaitu level

dari atribut warna kulit, ukuran buah, berat buah, rasa, ketebalan daging buah,

ketebalan kulit buah dan harga. Kombinasi level ini merupakan preferensi

konsumen terhadap salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh. Kombinasi level

ini akan meningkatkan kepuasan/utilitiy konsumen Salak Padangsidempuan dan

Salak Pondoh yang lebih tinggi.

Kepuasan/utility konsumen Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh

yang lebih tinggi maka akan meningkatkan kesediaan membayar/ willingness to

pay konsumen Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh. Analisis willingness to

pay terhadap level dari atribut-atribut dilakukan untuk mendukung hasil

penelitian sehingga dapat dibuktikan bahwa level dari atribut yang bersedia

dibayar konsumen lebih mahal sama dengan hasil analisis conjoint untuk level

dari atribut yang lebih disukai/diprefer konsumen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

Hasil analisis conjoint kemudian dibandingkan dengan kombinasi level

dari atribut-atribut yang dijual oleh pedagang salak Padangsidempuan dan Salak

Pondoh di pasar sehingga dapat diketahui level dari atrbut yang sesuai, kurang

sesuai dan belum sesuai dengan preferensi konsumen. Level yang sesuai, kurang

sesuai dan belum sesuai yang diperoleh dari hasil analisis dapat menjadi masukan

untuk memperbaiki level dari atribut yang belum sesuai dan kurang sesuai

sehingga dapat mengembangkan Salak Padangsidempuan dan salak pondoh.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas maka dapat dibuat skema

kerangka pemikiran.

Konsumsi Salak

Konsumsi Salak Konsumsi Salak Pondoh


Padangsidempuan

Preferensi Konsumen Terhadap Preferensi Konsumen Terhadap


Salak Padangsidempuan Salak Pondoh

Atribut Salak Padangsidempuan: Atribut Salak Pondoh:


 Ukuran Buah  Ukuran Buah
 Warna Kulit  Warna Kulit
 Berat Buah  Berat Buah
 Rasa  Rasa
 Harga  Harga
 Ketebalan Kulit Buah  Ketebalan Kulit Buah
 Ketebalan Daging Buah  Ketebalan Daging Buah

Keputusan Konsumen dalam membeli salak Sidempuan dan Pondoh

Keterangan :

Adanya Pengaruh

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purpossive yakni ditetapkan

secara sengaja dengan mempertimbangkan tujuan dari penelitian. Lokasi

penelitian dilaksanakan di Kota Medan yaitu di Pusat Bongkar Salak di Bandar

Selamat Kecamatan Medan Belawan ( Salak Padangsidempuan) dan Pasar Induk

Kecamatan Medan Tuntungan (Salak Pondoh).

Alasan pemilihan lokasi tersebut karena kedua tempat tersebut memiliki

fanatisme yang tinggi terhadap Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh

sehingga lebih mudah menemukan konsumen yang memiliki fanatisme yang

tinggi terhadap salak Padangsidempuan dan salak Pondoh. Berdasarkan hasil

prasurvei kedua tempat tersebut memiliki ciri khas salak lokal yang berada di

daerah tersebut baik Salak Padangsidempuan maupun Salak Pondoh.

3.2. Metode Penentuan Jumlah Sampel dan Teknik Pengambilan Sample

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengkonsumsi salak

Padangsidempuan dan salak Pondoh. Menurut Orme, B. (2000) formula

penentuan jumlah sampel untuk kaji preferensi diperoleh dengan rumus

jumlah sampel = (level – atribut + 1) × 5, maka diperoleh jumlah sampel 70

orang. Menurut Hair, et al. (2006) dalam analisis conjoint ukuran sampel yang

dipertimbangkan berkisar antara lima puluh sampai dua ratus yang dianggap

sudah cukup memadai.

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak

100 responden yang dianggap telah mewakili populasi konsumen yang

mengkonsumsi salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh di Kota Medan.

Teknik pengambilan sample dengan metode accidental. Metode

accidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber

data (Sugiyono, 2001).

Menurut Margono (2004) menyatakan bahwa dalam teknik ini

pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Peneliti langsung

mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui. Misalnya penelitian tentang

pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga negara

yang telah dewasa sebagai unit sampling. Peneliti mengumpulkan data langsung

dari setiap orang dewasa yang dijumpainya, sampai jumlah yang diharapkan

terpenuhi.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui wawancara kepada responden

dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dibuat terlebih

dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-

sumber lain yang relevan dan dari instansi terkait lainnya yang dapat mendukung

kelengkapan data dalam penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

3.4. Metode Analisis Data

Untuk menyelesaikan masalah (1),(2) dan (3) dianalisis dengan

menggunakan analisis conjoint adalah analisis yang digunakan untuk melihat

preferensi konsumen pada suatu produk. Dengan kata lain hasil utama conjoint

adalah suatu design dari suatu produk atau objek tertentu yang diinginkan oleh

sebagian besar responden (Santoso, 2012).

Proses dasar analisis conjoint seperti yang dijelaskan Santoso (2012) terdiri dari:

1. Menentukan Atribut dan Level

Menentukan atribut dari salak dengan sub atributnya (level). Adapun

atribut yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Tabel 3.4. Atribut dan Level Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh

Skor/Nilai
No Atribut Level
1 2 3 4 5
1. Ukuran Buah 1. Kecil (4-6 cm)
2. Sedang (6.5 -7 cm)
3. Besar (7.5-8.5 cm)
2 Warna Kulit 1 Coklat
Buah 2 Coklat Kehitaman
3 Hitam
3. Harga 1. Murah (< Rp 12.000/kg)
2. Sedang (Rp 12.000-15.000/kg)
3. Mahal (> Rp15.000/kg)
4. Berat Buah 1. Berat (30-50 gram)
2. Sedang (55-95 gram)
3. Ringan (100-150 gram)
5. Rasa 1. Asam
2. Manis Asam
3. Manis
6 Ketebalan 1 Tipis (0.3-0.8 cm)
Daging Buah 2 Sedang (0.9 -1.4 cm)
3 Tebal (1.5- 2 cm)
7 Ketebalan 1 Tipis (0.3-0.8 mm)
Kulit Buah 2 Sedang (0.9 -1.4 mm)
3 Tebal (1.5- 2 mm)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

2. Mendesain Stimuli

Kombinasi antara faktor dengan level disebut sebagai satu stimuli atau

treatment. Ada dua cara merancang kombinasi taraf atribut (stimuli), yaitu

pendekatan kombinasi berpasangan (pairwise combination) dan kombinasi

lengkap (full profile). Dalam penelitian ini, digunakan kombinasi lengkap

(full profile).

Oleh karena jumlah stimuli terlalu banyak untuk dievaluasi oleh responden

maka digunakan teknik fractional factorial design melalui konsep orthogonal

SPSS untuk membantu mereduksi kombinasi stimuli dari 64 kemungkinan stimuli

tersebut agar tidak semua kombinasi harus dianalisis lebih lanjut.

3. Mengumpulkan Pendapat Responden terhadap setiap Stimuli yang Ada

Hasil pembuatan stimuli dengan menggunakan prosedur orthogonal itulah

yang kemudian disertakan dengan kuesioner untuk dievaluasi oleh responden.

Responden diminta memberikan penilaian terhadap stimuli tersebut. Penilaian

responden menggunakan rating yaitu memakai skala likert dimana angka

1 = sangat suka, 2 = suka sekali, 3 = cukup suka, 4 = tidak suka sekali,

5 = sangat tidak suka sekali.

Pendapat setiap responden ini disebut sebagai utility yang dinyatakan

dengan angka dan menjadi dasar perhitungan conjoint. Rating diisi oleh

konsumen Salak Padangsidempuan dan salak Pondoh yang menjadi responden

dalam penelitian ini dan ditulis sesuai dengan selera mereka masing –masing

dengan menggunakan skala likert dari nilai 1- 5. Dari hasil penelitian terhadap

stimuli tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses conjoint.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

4. Melakukan Proses Konjoin dengan Memasukan Data yang Ada

Hasil penilaian/pemberian rating oleh para responden diolah dengan

analisis conjoint dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis conjoint

secara keseluruhan dilihat dari overall statistics pada SPSS subfile summary.

Hasil analisis ini diperoleh untuk memperkirakan atribut salak yang diinginkan

oleh responden berdasarkan penilaian terhadap stimuli tersebut yang disertakan

dalam kuesioner sebelumnya.

5. Hasil Analisis

Output yang dihasilkan dari proses analisis konjoin berupa nilai utility

yaitu perbandingan antara nilaii kegunaan dengan tiap-tiap taraf atributnya.

Importance values yaitu suatu nilai perbandingan antara nilai kepentingan dengan

tiap-tiap atribut salak serta nilai korelasi Pearson dan Kendall’s Tau untuk

mengetahui seberapa tinggi predictive accuracy – nya.

Uji Keakuratannya (predictive accuracy) :

H0 : tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi

aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.

H1 : adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual,

atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.

Jika Sign. < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika Sign. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika sign < 0,05 maka predictive accuracy tinggi pada proses conjoint.

Sementara untuk mengetahui apakah proses conjoint yang menggunakan sampel

tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi maka hasil conjoint diuji

dengan sejumlah holdout stimuli.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

Holdout stimuli yang dibuat SPSS sebagai penguji hasil yang didapat

nanti, jika nilai signifikansi 0,00 (kurang dari 0,05) dapat dikatakan bahwa proses

conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada

populasi (Santoso, 2012).

Untuk menyelesaikan masalah (4) dengan analisa deskriptip yaitu dengan

menanyakan kesediaan konsumen membayar pada masing masing level dari

atribut. Kemudian hasil level dari masing-masing atribut diperoleh melalui

rata-rata kesediaan membayar seluruh konsumen.

Untuk menyelesaikan masalah (5) dengan analisa deskriptip yaitu terlebih

dahulu melakukan survei karakteristik atribut salak Padangsidempuan dan salak

Pondoh yang dijual di Kota Medan. Hasil analisis preferensi konsumen terhadap

Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh kemudian dibandingkan dengan hasil

survei karakteristik atribut salak Padangsidempuan dan salak Pondoh yang dijual

di outlet Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh Kota Medan.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

3.5.1 Definisi

1. Salak Pondoh adalah salak dengan karakteristik berat buah 30-100 g, warna

kulit buah coklat kehitaman, ukuran buah 4-7.5 cm, tebal daging buah 0.8-1.5

cm, dan rasa salak manis.

2. Salak Padangsidempuan adalah salak dengan karakteristik berat buah 50-150

g, warna kulit buah coklat kehitaman, ukuran buah 6-8.5 cm, tebal daging

buah 0.6-2.0 cm, dan rasa salak manis asam.

3. Konsumen merupakan Konsumen yang mengkonsumsi salak

padangsidempuan dan salak Pondoh di Kota Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

4. Atribut salak adalah karakteristik dari salak Padangsidempuan dan salak

Pondoh yang diinginkan oleh konsumen di Kota Medan. Atribut yang dipilih

yaitu warna kulit, ukuran buah, berat buah, rasa,harga, ketebalan daging buah

dan ketebalan kulit buah.

5. Ukuran Buah Salak Kecil adalah salak yang memiliki besarnya 4-6 cm.

6. Ukuran Buah Salak Sedang adalah salak yang memiliki besarnya 6,5-7 cm.

7. Ukuran Buah Salak Besar adalah salak yang memiliki besarnya 7,5-8.5 cm.

8. Warna Kulit Coklat Muda adalah ketika warna dari kulit salak coklat

transparan/ dominan coklat.

9. Warna Kulit Coklat Kehitaman adalah ketika warna dari kulit salak coklat

kombinasi dengan warna hitam.

10. Warna Kulit Hitam adalah ketika warna dari kulit salak memiliki warna hitam.

11. Harga murah adalah Harga salak < Rp 12.000/kg.

12. Harga sedang adalah Harga salak antara Rp 12.000-Rp 15.000/kg.

13. Harga mahal adalah Harga salak antara >Rp 15.000/kg.

14. Berat buah berat yaitu salak memiliki berat 30-50 gram.

15. Berat Buah sedang yaitu salak memiliki berat 55-95 gram.

16. Berat buah ringan yaitu salak memiliki berat 100-150 gram.

17. Rasa Asam adalah ketika rasa salak tersebut asam tanpa ada campuran rasa.

18. Rasa Manis asam adalah ketika rasa manisan kombinasi rasa manis dan asam.

19. Rasa Manis adalah ketika rasa salak tersebut manis tanpa ada campuran rasa.

20. Ketebalan daging buah tebal adalah salak yang memiliki tebal daging buah

1.5-2 cm.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

21. Ketebalan daging buah sedang adalah salak yang memiliki tebal daging buah

0.9-1.4 cm.

22. Ketebalan daging buah tipis adalah salak yang memiliki tebal daging buah

0.3-0.8 cm.

23. Ketebalan kulit buah tebal adalah salak yang memiliki tebal daging buah

1.5-2 mm.

24. Ketebalan kulit buah sedang adalah salak yang memiliki tebal daging buah

0.9-1.4 mm.

25. Ketebalan kulit buah tipis adalah salak yang memiliki tebal daging buah

0.3-0.8 mm.

26. Analisis Conjoint adalah teknik multivariat yang digunakan untuk

mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap salak.

27. Preferensi adalah pilihan konsumen terhadap kombinasi atribut-atribut salak

dan memberikan perhatian terbesar pada atribut penting yang memberikan

manfaat-manfaat yang dicarinya.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

2. Sampel dalam penelitian ini adalah Konsumen salak Sidempuan dan Salak

Pondoh di Kota Medan.

3. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2018.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian


Kota Medan merupakan salah satu dari 33 Daerah Tingkat II

di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km². Kota Medan

berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara, Selatan, Barat

dan Timur. Kota Medan terletak antara 3º.27’ - 3º.47’ lintang utara dan

98º.35’ - 98º.44’ bujur timur dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas

permukaan laut.

4.1.1 Letak Geografis Kota Medan

Tabel 4.1.1 Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan


Kecamatan Luas Areal (Km2) Persentase (%)
1. 1.Medan Tuntungan 20,68 7,80
2. 2.Medan Johor 14,58 5,50
3. 3.Medan Amplas 11,19 4,22
4. 4.Medan Denai 9,05 3,41
5. 5.Medan Area 5,52 2,08
6. 6.Medan Kota 5,27 1,99
7. 7.Medan Maimun 2,98 1,13
8. 8.Medan Polonia 9,01 3,40
9. 9.Medan Baru 5,84 2,20
10. 10.Medan Selayang 12,81 4,83
11. 11.Medan Sunggal 15,44 5,83
12. 12.Medan Helvetia 13,16 4,97
13. 13.Medan Petisah 6,82 2,57
14. 14.Medan Barat 5,33 2,01
15. 15.Medan Timur 7,76 2,93
16. 16.Medan Perjuangan 4,09 1,54
17. 17.Medan Tembung 7,99 3,01
18. 18.Medan Deli 20,84 7,86
19. 19.Medan Labuhan 36,67 13,83
20. 20.Medan Marelan 23,82 8,99
21. 21.Medan Belawan 26,25 9,90
Jumlah Total 265,10 100,00
(Sumber : Medan dalam angka, 2018)

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

Berdasarkan Tabel 4.1.1 Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan yang

memiliki luasan wilayah yang beragam. Kecamatan dengan luasan wilayah

terbesar yaitu Kecamatan Medan Labuhan yang luasnya 36,67 Km2.

Kecamatan dengan luasan wilayah terkecil yaitu Kecamatan Medan

Perjuangan yang luasnya 4,09 Km2 .

4.1.2. Keadaan Penduduk kota Medan

Tabel 4.1.2 Keadaan Penduduk kota Medan


Jenis Kelamin Rasio
Kecamatan Jenis
Laki-laki Perempuan Jumlah
Kelamin
1. Medan Tuntungan 43.037 44.086 87.123 97,61
2. Medan Johor 66.506 68.150 134.656 97,57
3. Medan Amplas 62.865 64.496 127.361 97,46
4. Medan Denai 72.898 74.673 147.571 97,61
5. Medan Area 49.310 50.511 99.821 97,61
6. Medan Kota 37.080 37.983 75.063 97,61
7. Medan Maimun 20.263 20.757 41.020 97,61
8. Medan Polonia 28.134 28.836 56.970 97,55
9. Medan Baru 20.198 20.690 40.888 97,61
10. 10.Medan Selayang 53.687 55.015 108.702 97,57
11. 11.Medan Sunggal 57.685 59.088 116.773 97,61
12. 12.Medan Helvetia 75.484 77.322 152.806 97,61
13. 13.Medan Petisah 31.566 32.336 63.902 97,61
14. 14.Medan Barat 36.212 37.093 73.305 97,61
15. 15.Medan Timur 55.494 56.845 112.339 97,61
16. 16.Medan Perjuangan 47.774 48.937 96.711 97,61
17. 17.Medan Tembung 68.342 70.006 138.348 97,61
18. 18.Medan Deli 91.992 94.263 186.255 97,58
19. 19.Medan Labuhan 59.036 60.473 119.509 97,61
20. 20.Medan Marelan 83.552 85.790 169.342 97,38
21. 21.Medan Belawan 48.885 50.075 98.960 97,61
Medan 1.110.000 1.137.425 2.247.425 97,57
(Sumber : Medan dalam angka, 2018)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

Berdasarkan Tabel 4.1.2 diketahui bahwa jumlah penduduk kota Medan

ada sebanyak 2.247.425 jiwa terdiri dari 1.110.000 jiwa orang laki-laki dan

sebanyak 1.137.425 jiwa orang perempuan. Dari data ini dapat diketahui bahwa di

kota Medan saat ini jumlah penduduk perempuan lebih besar dari jumlah

penduduk laki-laki.

4.2. Karakteristik Sampel Dalam Penelitian

Dalam penelitian ini responden merupakan konsumen yang

mengkonsumsi salak Sidempuan dan Salak Pondoh di Kota Medan, Provinsi

Sumatera Utara. Berdasarkan penelitian, konsumen yang menjadi sample dalam

penelitian dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

4.2.1 Jenis Kelamin

Jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 50

orang (50%) dan yang berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 50 orang

(50%).

4.2.2 Umur

Adapun keadaan umur responden di daerah penelitian dapat dilihat pada

Tabel 4.2.2 dibawah ini.

Tabel 4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur

No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah(Orang) Persentase (%)


1 10-20 3 3
2 21-30 66 66
3 31-40 24 24
4 41-50 4 4
5 51-60 3 3
Jumlah 100 100
(sumber : data diolah 2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

Dari Tabel 4.2.2 diatas dapat dilihat range umur konsumen salak

Sidempuan dan salak Pondoh yang terbanyak berada pada kelompok umur

21 – 30 tahun dengan jumlah 66 orang dan yang terkecil pada kelompok umur

10 – 20 tahun dan 51-60 tahun dengan jumlah 3 orang.

4.2.3 Tingkat Pendidikan

Adapun tingkat pendidikan responden di daerah penelitian dapat dilihat

pada Tabel 4.2.3 dibawah ini.

Tabel 4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah(Orang) Persentase (%)


1 SMA 18 18
2 D3 11 11
3 S1 68 68
4 S2 3 3
Jumlah 100 100
(sumber : data diolah 2019)

Dari Tabel 4.2.3 diatas dapat dilihat tingkat pendidikan konsumen salak

Sidempuan dan salak Pondoh yang terbanyak berada pada tingkat pendidikan S1

dengan jumlah 68 orang dan yang terkecil berada pada tingkat pendidikan S2

dengan jumlah 3 orang.

4.2.4 Jenis Pekerjaan

Adapun jenis pekerjaan responden di daerah penelitian yaitu :

Tabel 4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan


No Jenis Pekerjaan Jumlah(Orang) Persentase (%)
1 Mahasiswa 26 26
2 Pegawai Swasta 67 67
3 Pegawai Negeri 2 2
4 Guru 2 2
5 Wiraswasta 3 3
Jumlah 100 100
(sumber : data diolah 2019)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

Dari Tabel 4.2.4 diatas dapat dilihat jenis pekerjaan konsumen salak

Sidempuan dan salak Pondoh yang terbanyak yaitu pegawai swasta dengan

jumlah 67 orang dan yang terkecil yaitu guru dan pegawai negeri dengan jumlah

2 orang.

4.2.5 Jumlah Pendapatan

Adapun jumlah pendapatan responden di daerah penelitian dapat dilihat

pada Tabel dibawah ini.

Tabel 4.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan


No Jumlah Pendapatan Jumlah Persentase
(Orang) (%)
1 < Rp 2.000.000 7 7
2 Rp 2.000.001- Rp 4.000.000 29 29
3 Rp 4.000.001- Rp 6.000.000 35 35
4 Rp 6.000.001- Rp 8.000.000 10 10
5 Rp 8.000.001- Rp 10.000.000 9 9
6 > Rp 10.000.000 10 10
Jumlah 100 100
(sumber : data diolah 2019)

Dari Tabel 4.2.5 diatas dapat dilihat jumlah pendapatan konsumen salak

Sidempuan dan salak Pondoh yang terbanyak yaitu Rp 4.000.001-6.000.000

dengan jumlah 35 orang dan yang terkecil yaitu < Rp 2.000.000 dengan jumlah

7 orang.

4.3. Hasil Analisis dan Pembahasan

4.3.1.Preferensi Konsumen terhadap Kombinasi Atribut Salak Sidempuan


dan Salak Pondoh
Menurut Gudono (2015) menyatakan bahwa dalam analisis konjoin nilai

Maximum Utility Rule disebut disebut juga sebagai first choise rule. Jika aturan

ini digunakan, maka kita menganggap responden akan memilih produk dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

utility tertinggi (maksimum). Berikut ini hasil penelitian yang telah dilakukan

dengan menggunakan proses analisis conjoint.

Tabel 4.3.1. Hasil Analisis Conjoint Preferensi Konsumen terhadap Salak


Padangsidempuan dan Salak Pondoh.
Nilai Nilai
Kegunaan Kegunaan
No (Utility (Utility
Atribut Level / Taraf
. values) values)
Salak Salak
Pondoh Padangsidempuan
1 Ukuran Besar -.019 .057
Salak Sedang .113 .113
Kecil -.094 -.170
2 Warna Coklat -.094 -.019
Kulit Coklat .118 .188
Kehitaman
Hitam -.094 -.170
3 Harga Mahal -.170 -.245
Sedang -.094 -.019
Murah .264 .264
4 Berat Salak Berat .188 .188
Sedang .113 .113
Ringan -.301 -.301
5 Rasa Salak Manis .264 .264
Manis .113 -.188
asam/Sepat
Asam/Sepat -.376 -.452
6 Ketebalan Tebal .264 .188
Daging Sedang .037 .113
Tipis -.301 -.301
7 Ketebalan Tebal -.170 -.245
Kulit Sedang .057 -.019
Tipis .113 .264
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Salak Pondoh yang menjadi preferensi konsumen dapat dilihat dari nilai

kegunaan (utility values) yang paling besar diantara level / taraf pada

masing – masing atribut. Berdasarkan hasil penelitian spesifikasi Salak Pondoh

yang disukai oleh konsumen yaitu ditinjau dari :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

1. Ukuran Salak Pondoh

Ukuran Salak Pondoh yang menjadi pilihan konsumen ialah ukuran salak

pondoh sedang. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.1. dimana pada atribut

ukuran salak, ukuran salak sedang memiliki nilai kegunaan (utility values)

terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0.113. Berikut ini grafik nilai

kegunaan atribut ukuran salak :

Gambar 4.3.1.a. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ukuran Salak Pondoh


Sumber : Analisis Data Primer, 2019

2. Warna Kulit Salak Pondoh

Warna Kulit Salak Pondoh yang menjadi pilihan konsumen ialah salak

pondoh dengan warna kulit coklat kehitaman. Hasil ini dapat dilihat pada

Tabel 4.3.1. dimana pada atribut warna kulit coklat kehitaman memiliki nilai

kegunaan (utility values) terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0.118.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut warna kulit salak pada analisis

conjoint :

Gambar 4.3.1.b. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Warna Kulit Salak Pondoh

Sumber : Analisis Data Primer, 2019


3. Harga Salak Pondoh

Harga Salak Pondoh yang menjadi pilihan konsumen ialah harga salak

murah. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.1. dimana pada atribut harga salak

pondoh murah memiliki nilai kegunaan (utility values) terbesar diantara taraf yang

lain yaitu sebesar 0.264.

Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut harga salak :

Gambar 4.3.1.c. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Harga Salak Pondoh


Sumber : Analisis Data Primer, 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

4. Berat Salak Pondoh

Berat Salak Pondoh yang menjadi pilihan konsumen ialah salak pondoh

dengan berat salak pondoh berat. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.1. dimana

pada atribut berat salak berat memiliki nilai kegunaan (utility values) terbesar

diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0.188. Berikut ini grafik nilai kegunaan

atribut berat salak pada analisis conjoint :

Gambar 4.3.1.d. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Berat Salak Pondoh

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

5. Rasa Salak Pondoh

Rasa salak Pondoh yang menjadi pilihan konsumen ialah salak pondoh

dengan rasa manis. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.1. dimana pada atribut

rasa manis memiliki nilai kegunaan (utility values) terbesar diantara taraf yang

lain yaitu sebesar 0.264.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut rasa salak pada analisis conjoint :

Gambar 4.3.1.e. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Rasa Salak Pondoh


Sumber : Analisis Data Primer, 2019

6. Ketebalan Daging Buah Salak Pondoh

Ketebalan Daging Buah Salak Pondoh yang menjadi pilihan konsumen

ialah salak pondoh dengan ketebalan daging buah tebal. Hasil ini dapat dilihat

pada Tabel 4.3.1. dimana pada atribut ketebalan daging buah tebal memiliki nilai

kegunaan (utility values) terkecil diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0.264.

Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut ketebalan daging buah analisis conjoint:

Gambar 4.3.1.f. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ketebalan Daging Buah Salak
Pondoh
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

7. Ketebalan Kulit Buah Salak Pondoh

Ketebalan Kulit Buah Salak Pondoh yang menjadi pilihan konsumen ialah salak

pondoh dengan ketebalan kulit buah tipis. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.1.

dimana pada atribut ketebalan kulit buah tipis memiliki nilai kegunaan

(utility values) terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0.113.

Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut ketebalan kulit buah pada analisis

conjoint:

Gambar 4.3.1.g. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ketebalan Kulit Buah Salak
Pondoh

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Dengan demikian Salak Pondoh yang menjadi preferensi konsumen yakni

Salak Pondoh dengan spesifikasi ukuran salak sedang, berat salak berat, warna

kulit salak coklat kehitaman, harga salak murah, rasa salak manis, ketebalan

daging buah tebal dan ketebalan kulit buah tipis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

B. Preferensi Konsumen terhadap Kombinasi Atribut Salak


Padangsidempuan

Salak Padangsidempuan yang menjadi preferensi konsumen dapat dilihat

dari nilai kegunaan (utility values) yang paling besar diantara level/taraf pada

masing–masing atribut. Berdasarkan hasil penelitian spesifikasi salak

Padangsidempuan yang disukai oleh konsumen yaitu ditinjau dari :

1. Ukuran Salak Padangsidempuan

Ukuran Salak Padangsidempuan yang menjadi pilihan konsumen ialah

ukuran salak Padangsidempuan sedang. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.1.

dimana pada atribut ukuran salak, ukuran salak sedang memiliki nilai kegunaan

(utility values) terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0.113. Berikut ini

grafik nilai kegunaan atribut ukuran salak :

Gambar 4.3.1.h. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ukuran Salak


Padangsidempuan
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

2. Warna Kulit Salak Padangsidempuan

Warna Kulit Salak Padangsidempuan yang menjadi pilihan konsumen

ialah salak Padangsidempuan dengan warna kulit coklat kehitaman. Hasil ini

dapat dilihat pada Tabel 4.3.1. dimana pada atribut warna kulit coklat kehitaman

memiliki nilai kegunaan (utility values) terbesar diantara taraf yang lain yaitu

sebesar 0.188.

Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut warna kulit salak pada analisis conjoint :

Gambar 4.3.1.i. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Warna Kulit Salak


Padangsidempuan
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

3. Harga Salak Padangsidempuan

Harga Salak Padangsidempuan yang menjadi pilihan konsumen ialah

harga salak murah. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.1. dimana pada atribut

harga salak Padangsidempuan murah memiliki nilai kegunaan (utility values)

terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0.264.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut harga salak :

Gambar 4.3.1.j. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Harga Salak


Padangsidempuan
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

4. Berat Salak Padangsidempuan

Berat Salak Padangsidempuan yang menjadi pilihan konsumen ialah salak

Padangsidempuan dengan berat salak Padangsidempuan berat. Hasil ini dapat

dilihat pada Tabel 4.3.1. dimana pada atribut berat salak berat memiliki nilai

kegunaan (utility values) terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0.188.

Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut berat salak pada analisis conjoint :

Gambar 4.3.1.k. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Berat Salak


Padangsidempuan
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

5. Rasa Salak Padangsidempuan

Rasa salak Padangsidempuan yang menjadi pilihan konsumen ialah salak

Padangsidempuan dengan rasa manis. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.1.

dimana pada atribut rasa manis memiliki nilai kegunaan (utility values) terbesar

diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0.264.

Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut rasa salak pada analisis conjoint :

Gambar 4.3.1.l. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Rasa Salak Padangsidempuan

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

6. Ketebalan Daging Buah Salak Padangsidempuan

Ketebalan Daging Buah Salak Padangsidempuan yang menjadi pilihan

konsumen ialah salak Padangsidempuan dengan ketebalan daging buah tebal.

Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.1. dimana pada atribut ketebalan daging

buah tebal memiliki nilai kegunaan (utility values) terkecil diantara taraf yang lain

yaitu sebesar 0.188.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut ketebalan daging buah :

Gambar 4.3.1.m. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ketebalan Daging Buah


Salak Padangsidempuan
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

7. Ketebalan Kulit Buah Salak Padangsidempuan

Ketebalan Kulit Buah Salak Padangsidempuan yang menjadi pilihan

konsumen ialah salak Padangsidempuan dengan ketebalan kulit buah tipis. Hasil

ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.1. dimana pada atribut ketebalan kulit buah tipis

memiliki nilai kegunaan (utility values) terbesar diantara taraf yang lain yaitu

sebesar 0.264. Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut ketebalan kulit buah pada

analisis conjoint:

Gambar 4.3.1.n. Grafik Nilai Kegunaan Taraf Ketebalan Kulit Buah Salak
Padangsidempuan
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

Dengan demikian Salak Padangsidempuan yang menjadi preferensi

konsumen yakni Salak Padangsidempuan dengan spesifikasi ukuran salak sedang,

berat salak berat, warna kulit salak coklat kehitaman, harga salak murah, rasa

salak manis, ketebalan daging buah tebal dan ketebalan kulit buah tipis.

4.3.2. Urutan Atribut Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh yang


Paling Penting menurut Konsumen

Nilai kepentingan merupakan nilai yang menunjukkan atribut yang paling

penting. Atribut yang paling penting memiliki nilai kepentingan/importance

values yang lebih tinggi dibandingkan dengan atribut lainnya. Urutan atribut

Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh yang paling penting menurut

konsumen dapat dilihat pada Tabel 4.3.2.

Tabel 4.3.2. Nilai Kepentingan (importance values) Atribut Salak


Padangsidempuan dan Salak Pondoh.
Averaged
Averaged
Importance
Importance
Importance Values Importance Values Salak Score
Score
Salak Pondoh Padangsidempuan Salak
Salak
Padangsidem
Pondoh
puan
Rasa Salak 17.622 Rasa Salak 17.549
Harga Salak 16.874 Ketebalan Kulit Buah 17.421
Berat Salak 16.758 Harga Salak 13.897
Ketebalan Daging Warna Kulit Salak
16.525 13.216
Buah
Ukuran Salak 11.523 Ketebalan Daging Buah 12.834
Ketebalan Kulit Buah 11.053 Berat Salak 12.630
Warna Kulit Salak 9.644 Ukuran Salak 12.453
Sumber : Analisis Data Primer, 2019.

Pada Tabel 4.3.2 terlihat bahwa urutan atribut Salak Pondoh yang paling

penting menurut konsumen dimulai dari rasa salak (17.622), harga salak (16.874),

berat salak (16.758), ketebalan daging buah (16.525), ukuran salak (11.523),

ketebalan kulit buah (11.053), serta warna kulit salak (9.644).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

Hal ini menandakan bahwa konsumen menganggap atribut rasa salak

Pondoh sebagai faktor yang terpenting dalam mengambil keputusan untuk

mengkonsumsi salak pondoh sedangkan atribut yang tidak begitu penting dalam

konsumsi salak pondoh ialah warna kulit salak .

Berikut adalah grafik nilai kepentingan atribut salak Pondoh :

Sumber : Analisis Data Primer, 2019.


Gambar 4.3.2.a Grafik Nilai Kepentingan Atribut Salak Pondoh.

Berdasarkan hasil analisis conjoint diketahui bahwa urutan atribut Salak

Padangsidempuan yang paling penting menurut konsumen dimulai dari rasa salak

(17.549), ketebalan kulit buah (17.421), harga salak (13.897), warna kulit salak

(13.216), ketebalan daging buah (12.834), berat salak (12.630), serta ukuran salak

(12.453).

Hal ini menandakan bahwa konsumen menganggap atribut rasa salak

sebagai faktor yang terpenting dalam mengambil keputusan untuk mengkonsumsi

salak sedangkan atribut yang tidak begitu penting dalam konsumsi salak ialah

ukuran salak.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

Berikut adalah grafik nilai kepentingan atribut salak Padangsidempuan:

Sumber : Analisis Data Primer, 2019

Gambar 4.3.2.b Grafik Nilai Kepentingan Atribut Salak Padangsidempuan

4.3.3.Tingkat Keakuratan Prediksi Model Hasil Analisis Conjoint

Untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi model hasil analisis

conjoint dapat dilihat melalui nilai korelasi Pearson’s R dan Kendall’s Tau. Nilai

korelasi Pearson’s R dan Kendall’s Tau dapat dilihat pada Tabel 4.3.3.

Tabel 4.3.3. Nilai Korelasi Hasil Proses Conjoint Salak Padangsidempuan dan
Salak Pondoh
Correlations(A)
Value Salak Sig.Salak Value Salak Sig. Salak
Pondoh Pondoh Padangsidem Padangsidem
puan puan
Pearson's R .880 .000 .922 .000
Kendall's tau .618 .000 .722 .000
a Correlations between observed and estimated preferences

A Correlations Between Observed And Estimated Preferences

Sumber : Analisis Data Primer, 2019.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

Uji Keakuratan (predictive accuracy):

H0 : Tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi

aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.

H1 : Adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual,

atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.

Keterangan:

Jika Signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika Signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Pada Tabel 4.3.3. terlihat angka korelasi yang dihasilkan tinggi

(di atas 0,5) baik pada nilai korelasi Pearson’s (0.880) maupun Kendall’s Tau

(0,618) dan kedua korelasi tersebut adalah signifikan karena angka signifikansi

keduanya di bawah 0,05.

Berdasarkan nilai signifikansi Pearson’s dan Kendall’s Tau yang

sama – sama bernilai 0.000 dimana 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1

diterima sehingga interpretasinya adalah adanya hubungan yang kuat antara

preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi

pada proses conjoint maka dapat dikatakan bahwa proses conjoint yang

menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi

konsumen salak. Ini berarti bahwa Salak Pondoh yang menjadi preferensi

konsumen salak sampel dapat menggambarkan preferensi konsumen salak

pondoh secara keseluruhan (populasi).

Pada Tabel 4.3.3. terlihat angka korelasi yang dihasilkan tinggi

(di atas 0,5) baik pada nilai korelasi Pearson’s (0.922) maupun Kendall’s Tau

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

(0,722) dan kedua korelasi tersebut adalah signifikan karena angka signifikansi

keduanya di bawah 0,05.

Berdasarkan nilai signifikansi Pearson’s dan Kendall’s Tau yang

sama – sama bernilai 0.000 dimana 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1

diterima sehingga interpretasinya adalah adanya hubungan yang kuat antara

preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi

pada proses conjoint maka dapat dikatakan bahwa proses conjoint yang

menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi

konsumen salak. Ini berarti bahwa salak Padangsidempuan yang menjadi

preferensi konsumen salak sampel dapat menggambarkan preferensi konsumen

salak Padangsidempuan secara keseluruhan (populasi).

4.3.4.Willingness To Pay Konsumen terhadap Atribut-Atribut Salak


Padangsidempuan dan Salak Pondoh
Kepuasan/utility konsumen Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh

yang lebih tinggi maka akan meningkatkan kesediaan membayar/ willingness to

pay konsumen Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh. Untuk mendukung

hasil penelitian maka dilakukan analisis willingness to pay terhadap level dari

atribut-atribut sehingga dapat dibuktikan bahwa level dari atribut yang bersedia

dibayar konsumen lebih mahal sama dengan hasil analisis conjoint untuk level

dari atribut yang lebih disukai/diprefer konsumen.

Hasil penelitian Willingness To Pay Konsumen terhadap level dari

Atribut-Atribut Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh dapat dilihat pada

Tabel 4.3.4 yaitu :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

Tabel 4.3.4. Willingness To Pay Konsumen terhadap Atribut-Atribut Salak


Padangsidempuan dan Salak Pondoh.
Kesediaan Kesediaan
Membayar Salak Membayar Salak
Atribut Level / Taraf Pondoh Padangsidempuan
(Willingness to (Willingness to
Pay) Pay)
Besar Rp.10.526 Rp. 9.700
Sedang Rp.12.220 Rp.11.410
1. Ukuran Salak
Kecil Rp. 9.144 Rp. 8.780

Coklat Rp 10.930 Rp 10.820


Coklat Rp.12.060 Rp.10.920
2. Warna Kulit
Kehitaman
Hitam Rp. 9.010 Rp. 8.820
Berat Rp.11.590 Rp.11.750
3. Berat Salak Sedang Rp.10.304 Rp.10.690
Ringan Rp. 8.946 Rp. 9.080
Manis Rp.13.280 Rp.13.620
4. Rasa Salak Manis asam Rp. 8.830 Rp. 9.620
Asam Rp. 5.214 Rp. 6.350
Tebal Rp.11.500 Rp.11.800
5. Ketebalan
Sedang Rp. 9.786 Rp. 9.370
Daging
Tipis Rp. 9.600 Rp. 7.460
Tebal Rp. 9.390 Rp. 7.150
6. Ketebalan
Sedang Rp. 9.430 Rp. 9.480
Kulit
Tipis Rp.11.700 Rp.11.060
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

A. Willingness To Pay Konsumen terhadap Level dari Atribut-Atribut Salak


Pondoh

1. Ukuran Salak Pondoh

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing-masing level dari atribut ukuran salak yaitu ukuran

salak besar Rp. 10.526, ukuran salak sedang Rp. 12.220 dan ukuran salak kecil

Rp.9.144.

Dengan demikian bahwa ukuran salak sedang memiliki nilai Willingness To Pay

terbesar dan sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa ukuran salak

yang menjadi pilihan konsumen ialah salak dengan ukuran sedang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

2. Warna Kulit Salak Pondoh

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut warna kulit salak yaitu

warna kulit salak coklat kehitaman Rp. 12.060, coklat Rp. 10.930, dan warna kulit

salak hitam Rp. 9.010. Dengan demikian bahwa warna kulit salak coklat

kehitaman memiliki nilai Willingness To Pay terbesar dan sesuai dengan hasil

analisis yang menunjukkan bahwa warna kulit salak yang menjadi pilihan

konsumen ialah warna kulit salak coklat kehitaman.

3. Berat Salak Pondoh

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut berat salak yaitu berat

salak berat Rp. 11.590, berat salak sedang Rp. 10.304 dan berat salak ringan

Rp. 8.946. Dengan demikian bahwa berat salak berat memiliki nilai Willingness

To Pay terbesar dan sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa berat

salak yang menjadi pilihan konsumen ialah berat salak berat.

4. Rasa Salak Pondoh

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut rasa salak yaitu rasa salak

manis Rp. 13.280, rasa salak manis asam Rp. 8.830 dan rasa salak asam

Rp. 5.214.

Dengan demikian bahwa rasa salak manis memiliki nilai Willingness To Pay

terbesar dan sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa rasa salak

yang menjadi pilihan konsumen ialah rasa salak manis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

5. Ketebalan Daging Buah Salak Pondoh

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut ketebalan daging buah yaitu

ketebalan daging buah tebal Rp. 11.500, ketebalan daging buah sedang Rp. 9.786

dan ketebalan daging buah tipis Rp. 9.600.

Dengan demikian bahwa ketebalan daging buah tebal memiliki nilai

Willingness To Pay terbesar dan sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan

bahwa ketebalan daging buah yang menjadi pilihan konsumen ialah ketebalan

daging buah tebal.

6. Ketebalan Kulit Buah Salak Pondoh

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut ketebalan kulit buah yaitu

ketebalan kulit buah tebal Rp. 9.390, ketebalan kulit buah sedang Rp. 9.430 dan

ketebalan kulit buah tipis Rp. 11.700.

Dengan demikian bahwa ketebalan kulit buah tipis memiliki nilai

Willingness To Pay terbesar dan sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan

bahwa ketebalan kulit buah yang menjadi pilihan konsumen ialah ketebalan

kulit buah tipis.

Dengan demikian Willingness To Pay Konsumen terhadap atribut-atribut

Salak Pondoh yang memiliki nilai terbesar yaitu ukuran salak sedang, berat salak

berat, warna kulit salak coklat kehitaman, rasa salak manis, ketebalan daging buah

tebal dan ketebalan kulit buah tipis. Hasil ini sesuai dengan hasil analisis

preferensi konsumen yaitu salak pondoh yang menjadi preferensi konsumen

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

yakni salak dengan spesifikasi ukuran salak sedang, berat salak berat, warna kulit

salak coklat kehitaman, rasa salak manis, ketebalan daging buah tebal dan

ketebalan kulit buah tipis.

B. Willingness To Pay Konsumen terhadap Level dari Atribut-Atribut Salak

Padangsidempuan

1.Ukuran Salak Padangsidempuan

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut ukuran salak

Padangsidempuan yaitu ukuran salak besar Rp. 9.700, ukuran salak sedang

Rp. 11.410 dan ukuran salak kecil Rp. 8.780. Dengan demikian bahwa ukuran

salak sedang memiliki nilai Willingness To Pay terbesar dan sesuai dengan hasil

analisis yang menunjukkan bahwa ukuran salak yang menjadi pilihan konsumen

ialah salak Padangsidempuan dengan ukuran sedang.

2. Warna Kulit Salak Padangsidempuan

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut warna kulit salak

Padangsidempuan yaitu warna kulit salak coklat kehitaman Rp. 10.920, coklat

Rp. 10.820, dan warna kulit salak hitam Rp. 8.820.

Dengan demikian bahwa warna kulit salak coklat kehitaman memiliki nilai

Willingness To Pay terbesar dan sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan

bahwa warna kulit salak yang menjadi pilihan konsumen ialah warna kulit salak

coklat kehitaman.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

3. Berat Salak Padangsidempuan

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut berat salak yaitu berat

salak berat Rp. 11.750, berat salak sedang Rp. 10.690 dan berat salak ringan

Rp. 9.080. Dengan demikian bahwa berat salak berat memiliki nilai Willingness

To Pay terbesar dan sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa berat

salak yang menjadi pilihan konsumen ialah berat salak berat.

4. Rasa Salak Padangsidempuan

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut rasa salak yaitu rasa salak

manis Rp. 13.620, rasa salak manis asam Rp. 9.620 dan rasa salak asam

Rp. 6.350. Dengan demikian bahwa rasa salak manis memiliki nilai Willingness

To Pay terbesar dan sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa rasa

salak yang menjadi pilihan konsumen ialah rasa salak manis.

5. Ketebalan Daging Buah Salak Padangsidempuan

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut ketebalan daging buah yaitu

ketebalan daging buah tebal Rp. 11.800, ketebalan daging buah sedang Rp. 9.370

dan ketebalan daging buah tipis Rp. 7.460.

Dengan demikian bahwa ketebalan daging buah tebal memiliki nilai

Willingness To Pay terbesar dan sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan

bahwa ketebalan daging buah yang menjadi pilihan konsumen ialah ketebalan

daging buah tebal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

6. Ketebalan Kulit Buah Salak Padangsidempuan

Berdasarkan Tabel 4.3.4. dapat diketahui bahwa Willingness To Pay

Konsumen terhadap masing- masing level dari atribut ketebalan kulit buah yaitu

ketebalan kulit buah tebal Rp. 7.150, ketebalan kulit buah sedang Rp. 9.480 dan

ketebalan kulit buah tipis Rp. 11.060.

Dengan demikian bahwa ketebalan kulit buah tipis memiliki nilai

Willingness To Pay terbesar dan sesuai dengan hasil analisis yang menunjukkan

bahwa ketebalan kulit buah yang menjadi pilihan konsumen ialah ketebalan

kulit buah tipis.

Dengan demikian Willingness To Pay Konsumen terhadap atribut-atribut

Salak Padangsidempuan yang memiliki nilai terbesar yaitu ukuran salak sedang,

berat salak berat, warna kulit salak coklat kehitaman, rasa salak manis, ketebalan

daging buah tebal dan ketebalan kulit buah tipis. Hasil ini sesuai dengan hasil

analisis preferensi konsumen yaitu salak Padangsidempuan yang menjadi

preferensi konsumen yakni salak dengan spesifikasi ukuran salak sedang, berat

salak berat, warna kulit salak coklat kehitaman, rasa salak manis, ketebalan

daging buah tebal dan ketebalan kulit buah tipis.

4.3.5. Perbandingan Preferensi Konsumen dengan Salak Pondoh dan Salak

Padangsidempuan yang dijual oleh penjual salak.

Hasil analisis conjoint menunjukkan atribut/level salak Padangsidempuan

dan salak Pondoh yang diprefer oleh konsumen. Hasil ini kemudian dibandingkan

dengan atribut/level salak yang dijual oleh pedagang salak Padangsidempuan dan

Salak Pondoh di pasar sehingga dapat diketahui atribut/level yang sesuai, kurang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

sesuai dan belum sesuai dengan preferensi konsumen. Dengan diketahuinya level

yang sesuai, kurang sesuai dan belum sesuai maka dapat menjadi masukan untuk

memperbaiki level dari atribut yang belum sesuai dan kurang sesuai sehingga

dapat mengembangkan Salak Padangsidempuan dan salak pondoh. Terdapat 3

level dalam perbandingan kesesuaian yaitu belum sesuai, kurang sesuai dan

sesuai.

Tingkat kesesuaian belum sesuai apabila atribut/level yang dijual oleh

penjual salak tidak ada kesesuaian dengan atribut/level yang diprefer konsumen.

Tingkat kesesuaian kurang sesuai apabila atribut/level yang dijual oleh penjual

salak ada yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan atribut/level yang diprefer

konsumen. Tingkat kesesuaian sesuai apabila atribut/level yang dijual oleh

penjual salak ada yang sesuai dengan atribut/level yang diprefer konsumen.

A. Perbandingan Atribut/level Salak Pondoh yang dijual dan Atribut/level


Salak Pondoh yang diprefer konsumen.

Setelah dilakukan survei ke pasar maka diketahui atribut/level salak pondoh yang

dijual oleh penjual salak. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan atribut/level

salak pondoh yang diprefer oleh konsumen.

Hasil perbandingan Atribut/level Salak Pondoh yang dijual dan Atribut/level

Salak Pondoh yang diprefer konsumen dapat dilihat pada tabel berikut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

Tabel 4.3.5.a Perbandingan Atribut/level Salak Pondoh yang dijual dan


Atribut/level Salak Pondoh yang diprefer konsumen.

Atribut Atribut Salak Atribut Salak Tingkat Kesesuaian


Pondoh yang Pondoh yang
tersedia pada diprefer
outlet konsumen
1.Ukuran Salak 4.5-7 cm 6.5-7 cm Kurang Sesuai
2.Warna Kulit Coklat Coklat Belum Sesuai
Salak Kehitaman
3.Harga Salak Rp10.000- <Rp12.000 Kurang Sesuai
Rp18.000/kg
4.Berat Salak 30-100 g 100-150 g Kurang Sesuai
5.Rasa Salak Manis Manis Sesuai
6.Ketebalan 0.8-1.5 cm 1.5-2 cm Kurang Sesuai
Daging Buah
7.Ketebalan 0.5-0.8 mm 0.3-0.8 mm Sesuai
Kulit Buah
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

1. Ukuran Salak

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan, ada

2 jenis ukuran salak pondoh yaitu salak pondoh yang berukuran kecil dan salak

pondoh super yang berukuran sedang. Untuk salak pondoh yang berukuran kecil

masih belum sesuai dengan preferensi konsumen sedangkan untuk salak pondoh

super sudah sesuai dengan preferensi konsumen. Oleh karena itu maka ukuran

salak pondoh yang dijual oleh penjual salak masih kurang sesuai dengan

preferensi konsumen yaitu salak pondoh dengan ukuran sedang.

2. Warna Kulit Salak

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan,

warna kulit Salak Pondoh berwarna coklat belum sesuai dengan preferensi

konsumen yang lebih suka dengan warna kulit coklat kehitaman.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

3. Berat Salak

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan, ada

2 jenis ukuran salak pondoh yaitu salak pondoh yang berukuran kecil dan salak

pondoh super yang berukuran sedang. Untuk salak pondoh yang berukuran kecil

berat salak masih belum sesuai dengan preferensi konsumen sedangkan untuk

salak pondoh super berat salak sudah sesuai dengan preferensi konsumen. Oleh

karena itu maka berat salak pondoh yang dijual oleh penjual salak masih kurang

sesuai dengan preferensi konsumen yaitu salak pondoh dengan berat salak berat.

4. Rasa Salak

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan, rasa

buah salak pondoh yang dijual oleh pedagang rasanya manis sehingga dapat

dikatakan bahwa rasa buah salak pondoh yang ada di kota Medan sudah sesuai

dengan preferensi konsumen yaitu rasa salak manis.

5. Harga Salak

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan,

harga salak pondoh bervariasi. Harga salak pondoh berada pada kisaran

Rp 10.000- Rp 18.000/kg. Untuk harga salak pondoh yang dibawah

Rp 12.000/ kg sudah sesuai dengan preferensi konsumen. Sedangkan untuk harga

salak yang diatas Rp 12.000/ kg belum sesuai dengan preferensi konsumen. Oleh

karena itu harga salak pondoh masih kurang sesuai dengan harga salak yang

diprefer oleh konsumen.

6. Ketebalan Daging Buah

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan

ketebalan daging buah salak pondoh yang berukuran kecil rata rata tipis dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

belum sesuai preferensi konsumen. Sementara untuk salak pondoh super memiliki

ketebalan daging buah yang sesuai dengan preferensi konsumen. Oleh karena itu

ketebalan daging buah salak yang dijual oleh penjual salak masih kurang sesuai

dengan ketebalan daging buah yang diprefer oleh konsumen.

7. Ketebalan Kulit Buah

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan

ketebalan kulit buah baik salak pondoh yang berukuran kecil dan salak pondoh

super memiliki ketebalan kulit buah tipis dan sesuai preferensi konsumen.

Dengan demikian atribut salak pondoh yang sudah sesuai preferensi

konsumen yaitu rasa dan ketebalan kulit buah. Atribut salak yang kurang sesuai

yaitu ukuran, berat dan harga salak. Atribut salak yang belum sesuai yaitu atribut

salak warna kulit salak.

B. Perbandingan Atribut/level Salak Padangsidempuan yang dijual dan


Atribut/level Salak Padangsidempuan yang diprefer konsumen.

Setelah dilakukan survei ke pasar maka diketahui atribut/level salak

Padangsidempuan yang dijual oleh penjual salak. Hasil ini kemudian

dibandingkan dengan atribut/level salak Padangsidempuan yang diprefer oleh

konsumen. Hasil perbandingan Atribut/level Salak Padangsidempuan yang dijual

dan Atribut/level Salak Padangsidempuan yang diprefer konsumen dapat dilihat

pada tabel berikut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

Tabel 4.3.5.b Perbandingan Atribut/level Salak Padangsidempuan yang


dijual dan Atribut/level Salak Padangsidempuan yang
diprefer konsumen.
Atribut Atribut Salak Atribut Salak Tingkat
Padangsidempuan Padangsidempuan Kesesuaian
yang tersedia pada yang diprefer
outlet konsumen
1.Ukuran Salak 5-6.5 cm 6.5-7 cm Kurang
sesuai
2.Warna Kulit Coklat kehitaman Coklat Kehitaman Sesuai
Salak
3.Harga Salak Rp16.000- <Rp12.000 Belum
Rp 20.000/kg sesuai
4.Berat Salak 90-100 g 100-150 g Kurang
Sesuai
5.Rasa Salak Manis, masam dan Manis Kurang
sepat Sesuai
6.Ketebalan 0.3-2.0 cm 1.5-2 cm Kurang
Daging Buah Sesuai
7.Ketebalan 0.3-2.0 mm 0.3-0.8 mm Kurang
Kulit Buah Sesuai
Sumber : Analisis Data Primer, 2019

1. Ukuran Salak

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan,

ukuran salak Padangsidempuan masih bervariasi. Salak Padangsidempuan yang

meiliki ukuran 6.5 cm sudah sesuai dengan preferensi konsumen. Namun untuk

salak yang berukuran 5 cm masih belum sesuai preferensi konsumen. Oleh karena

itu ukuran Salak Padangsidempuan masih kurang sesuai dengan ukuran salak

Padangsidempuan yang diprefer oleh konsumen.

2. Warna Kulit Salak

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan,

warna kulit Salak Padangsidempuan berwarna coklat kehitaman sesuai dengan

preferensi konsumen yang lebih suka dengan warna kulit coklat kehitaman.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

3. Berat Salak

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan,

berat salak Padangsidempuan yang memiliki berat 100g sesuai dengan preferensi

konsumen. Namun untuk salak Padangsidempuan yang meiliki berat <100 g

masih belum sesuai dengan preferensi konsumen. Oleh karena itu berat salak

Padangsidempuan masih kurang sesuai dengan berat yang diprefer oleh

konsumen.

4. Rasa Salak

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan, rasa

buah salak Padangsidempuan yang dijual oleh pedagang rasanya bervariasi ada

yang manis, manis asam dan asam sehingga dapat dikatakan bahwa rasa buah

salak Padangsidempuan yang ada di kota Medan kurang sesuai dengan preferensi

konsumen yaitu rasa salak manis.

5. Harga Salak

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan,

harga salak Padangsidempuan bervariasi. Harga salak Padangsidempuan berada

pada kisaran Rp 16.000- Rp 20.000/kg dan belum sesuai dengan preferensi

konsumen

6. Ketebalan Daging Buah

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan

ketebalan daging buah salak Padangsidempuan bervariasi. Untuk salak

Padangsidempuan dengan ketebalan daging buah 1.5-2 cm sudah sesuai

preferensi konsumen. Salak Padangsidempuan dengan ketebelan daging buah

<1.5 cm masih belum sesuai dengan preferensi konsumen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

Oleh karena itu ketebalan daging buah salak Padangsidempuan masih kurang

sesuai dengan atribut yang diprefer oleh konsumen.

7. Ketebalan Kulit Buah

Berdasarkan hasil survei di beberapa pasar tradisional di kota Medan

ketebalan kulit buah salak Padangsidempuan bervariasi. Salak dengan ketebalan

kulit buah 0.3-0.8 mm sesuai dengan preferensi konsumen. Salak dengan

ketebalan kulit buah >0.8 mm belum sesuai dengan preferensi konsumen. Oleh

karena itu ketebalan kulit buah salak Padangsidempuan masih kurang sesuai

dengan ketebalan kulit buah salak yang diprefer oleh konsumen.

Dengan demikian atribut salak Padangsidempuan yang sudah sesuai

preferensi konsumen yaitu warna kulit salak. Atribut salak yang kurang sesuai

yaitu ukuran, rasa, berat, ketebalan daging buah dan ketebalan kulit buah salak.

Atribut salak yang belum sesuai yaitu harga salak.

4.3.6. Pembahasan Hasil Penelitian

Salak Padangsidempuan dan Salak Pondoh yang menjadi preferensi

konsumen memiliki preferensi yang sama yakni Salak Padangsidempuan dan

Salak Pondoh dengan spesifikasi ukuran salak sedang, berat salak berat, warna

kulit salak coklat kehitaman, harga salak murah, rasa salak manis, ketebalan

daging buah tebal dan ketebalan kulit buah tipis.

Hasil penelitian menunjukkan ukuran salak Padangsidempuan dan Salak

Pondoh yang disukai konsumen adalah ukuran salak sedang. Hasil ini sesuai

dengan penelitian Fitriana (2009) yaitu konsumen lebih menyukai buah salak

yang berukuran sedang karena tidak terlalu banyak, juga tidak terlalu sedikit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


77

Selain itu juga karena buah salak yang berukuran sedang lebih merata

apabila dibagikan kepada seluruh anggota keluarga. Ukuran buah salak yang besar

kurang disukai oleh konsumen karena jumlah sangat sedikit sehingga kurang

merata apabila dibagikan kepada anggota keluarga. Sedangkan ukuran buah salak

yang kecil juga kurang disukai oleh konsumen karena daging buahnya lebih

sedikit, sehingga kurang memberikan rasa puas.

Hasil penelitian menunjukkan warna kulit salak Pondoh dan salak

Padangsidempuan yang disukai konsumen adalah warna kulit salak coklat

kehitaman. Menurut hasil penelitian Fitriana (2009) Buah salak yang mempunyai

warna kulit coklat kehitaman paling disukai konsumen karena buah salak yang

berwarna coklat kehitaman menandakan bahwa buah salak tersebut tidak terlalu

muda, juga tidak terlalu tua (mempunyai tingkat kemasakan yang sedang),

sehingga lebih segar untuk dikonsumsi.

Sedangkan buah salak yang mempunyai warna kulit hitam kurang disukai

konsumen karena penampilan warnanya kurang menarik, dan konsumen

beranggapan bahwa buah salak yang kulitnya berwarna hitam, terlalu tua untuk

dikonsumsi. Buah salak yang kulitnya berwarna coklat juga kurang diminati oleh

konsumen karena konsumen beranggapan bahwa buah salak yang berwarna

coklat, belum terlalu masak, sehingga kurang enak untuk dikonsumsi.

Hasil penelitian menunjukkan harga salak Pondoh dan salak

Padangsidempuan yang disukai konsumen adalah harga salak murah. Menurut

Hasil Penelitian Agung (2001) menyatakan bahwa buah Salak yang disukai oleh

responden adalah buah Salak yang memiliki kriteria umum yamg berlaku di

masyarakat yaitu salak yang memiliki harga yang murah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78

Berdasarkan hasil wawancara di daerah penelitian konsumen lebih

menyukai harga murah karena dengan harga yang lebih murah dapat membeli

lebih banyak jumlah salak dibandingkan harga sedang dan mahal.

Hasil penelitian menunjukkan berat salak Padangsidempuan dan salak

Pondoh yang disukai konsumen adalah berat salak berat. Berdasarkan hasil

wawancara di daerah penelitian konsumen lebih menyukai salak berukuran berat

karena lebih puas dalam mengkonsumsinya jika dibandingkan dengan berat salak

sedang dan ringan. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Anas (2004) bahwa berat salak berat merupakan berat salak yang disukai

konsumen.

Hasil penelitian menunjukkan rasa salak Padangsidempuan dan salak

Pondoh yang disukai konsumen adalah rasa salak manis. Hasil penelitian yang

dilakukan Sudjijo (2008) menyatakan bahwa sifat masir dan manis (tidak sepat)

menjadi penting karena kedua sifat tersebut menjadi salah satu idiotipe buah salak

bermutu baik dan banyak diminati para konsumen.

Hasil penelitian Fitriana (2009) Buah salak yang mempunyai rasa manis

disukai oleh konsumen karena pada umumnya rasa manis merupakan rasa yang

paling enak untuk dinikmati. Selain itu buah salak lebih banyak dikonsumsi dalam

bentuk segar sehingga lebih nikmat bila rasanya manis.

Sedangkan buah salak yang mempunyai rasa manis sedikit sepat kurang

disukai oleh konsumen karena rasa ini kurang enak di lidah konsumen sehingga

konsumen kurang menyukainya. Buah salak yang mempunyai rasa sepat juga

kurang disukai oleh konsumen karena rasanya kurang enak dan menimbulkan rasa

pahit di lidah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

Hasil penelitian menunjukkan ketebalan daging buah salak

Padangsidempuan dan salak Pondoh yang disukai konsumen adalah ketebalan

daging buah salak tebal. Menurut Hasil Penelitian Agung (2001) menyatakan

bahwa buah Salak Pondoh yang disukai oleh responden adalah buah Salak

Pondoh yang memiliki kriteria umum yamg berlaku di masyarakat yaitu salak

Pondoh yang memiliki daging buah tebal.

Hasil penelitian menunjukkan ketebalan kulit buah salak

Padangsidempuan dan salak Pondoh yang disukai konsumen adalah ketebalan

kulit buah salak tipis. Berdasarkan hasil wawancara di daerah penelitian

konsumen lebih menyukai salak dengan kulit buah tipis karena lebih mudah

dikupas jika dibanding ketebalan kulit salak sedang dan tebal. Hasil penelitian

Amiarsih D., dkk. (1996) untuk buah salak kendala yang dihadapi yaitu kulit buah

menjadi kering sehingga kulitnya sukar dikupas, umur simpan pendek dan buah

mudah rusak serta terjadinya penurunan mutu buah.

Berdasarkan hasil analisis conjoint diketahui bahwa konsumen

menganggap atribut rasa salak sebagai faktor yang terpenting dalam mengambil

keputusan untuk mengkonsumsi salak Padangsidempuan dan salak Pondoh.

Menurut hasil penelitian Fitriana (2009), atribut rasa merupakan atribut

yang paling dipertimbangkan oleh konsumen buah salak di pasar tradisional Kota

Surakarta dalam proses pengambilan keputusan pembelian buah salak. Konsumen

cenderung memilih rasa buah sebagai pertimbangan pertama karena tujuan

konsumen membeli buah salak adalah untuk dikonsumsi atau dinikmati rasanya,

sehingga sangat dipengaruhi oleh indera perasa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

Apabila rasa buah salak tidak sesuai dengan keinginan dan selera, maka

konsumen enggan untuk membelinya. Selain itu, atribut rasa ini juga berkaitan

dengan tingkat kemasakan buah. Pada umumnya, buah yang benar-benar masak

akan mempunyai rasa yang manis. Oleh karena itu rasa sangat dipertimbangkan

dalam keputusan pembelian buah salak.

Atribut yang tidak begitu penting dalam konsumsi salak pondoh ialah

warna kulit salak. Menurut hasil penelitian Fitriana (2009), atribut terakhir yang

dipertimbangkan konsumen dalam pembelian buah salak di pasar tradisional Kota

Surakarta adalah warna kulit buah. Atribut ini dapat diamati secara langsung

sehingga mudah bagi konsumen untuk mempertimbangkan keputusan pembelian

dengan atribut ini.

Meskipun demikian, warna kulit buah ini merupakan atribut yang tidak

begitu dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan pembelian karena buah

salak sulit dibedakan antara yang berwarna kulit hitam, coklat kehitaman, dan

coklat. Selain itu pedagang dalam memasarkan buah salak, tidak membedakan

buah salak yang dijualnya berdasarkan warna kulit, sehingga pembeli kesulitan

untuk memilih buah salak berdasarkan atribut ini. Konsumen juga kurang

mempertimbangkan atribut warna kulit karena konsumen lebih utama

mementingkan atribut rasa daripada warna kulit buah.

Atribut yang tidak begitu penting dalam konsumsi salak Padangsidempuan

ialah ukuran salak. Ukuran salak merupakan atribut yang tidak begitu

dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan pembelian salak

Padangsidempuan karena salak Padangsidempuan memiliki ukuran yang hampir

sama yaitu sedang sampai dengan besar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

Selain itu pedagang dalam memasarkan buah salak Padangsidempuan, tidak

membedakan buah salak yang dijualnya berdasarkan ukuran salak, sehingga

pembeli kesulitan untuk memilih buah salak berdasarkan atribut ini. Konsumen

juga kurang mempertimbangkan atribut ukuran salak karena konsumen lebih

utama mementingkan atribut rasa daripada ukuran salak.

Menurut hasil penelitian Fitriana (2009), Pemilihan ukuran buah oleh

konsumen biasanya berhubungan dengan jumlah buah per kg agar tidak terlalu

banyak, tetapi juga tidak terlalu sedikit. Konsumen dalam memilih ukuran buah

salak ini juga didasarkan pada selera konsumen itu sendiri dan jumlah anggota

keluarganya. Konsumen yang menginginkan pembagian buah salak yang merata

dan lebih banyak untuk seluruh anggotanya cenderung untuk memilih buah salak

dengan ukuran sedang atau kecil. Sedangkan konsumen yang menginginkan

kepuasan yang lebih bagi seluruh anggota keluarganya, lebih memilih buah salak

dengan ukuran besar.

Hasil penelitian menunjukkan hasil analisis willingness to pay untuk setiap

level dari atribut dan hasil analisis conjoint untuk preferensi konsumen untuk

setiap level dari atribut menunjukkan hasil yang sama. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa level dari setiap atribut yang diprefer sesuai hasil analisis

conjoint merupakan nilai utilitas tertinggi sehingga konsumen bersedia membayar

lebih mahal/willingness to pay lebih besar. Nilai utilitas merupakan nilai yang

menunjukkan kecenderungan pemilihan konsumen terhadap kombinasi level yang

disukai. Level dari atribut yang lebih diprefer/disukai oleh konsumen ditunjukkan

dengan nilai utilitas (utility values) yang lebih besar dibandingkan level dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

atribut yang sama. Menurut Gally (2009), Jika konsumen merasa puas terhadap

produk atau merk tertentu maka akan meningkatkan WTP.

Atribut salak pondoh yang sudah sesuai preferensi konsumen yaitu rasa

dan ketebalan kulit buah. Atribut salak pondoh yang kurang sesuai yaitu ukuran,

berat dan harga salak. Atribut salak yang belum sesuai yaitu atribut salak warna

kulit salak. Salak Pondoh super sudah memiliki kriteria ukuran dan berat yang

sesuai dengan preferensi konsumen. Namun kendala yang dihadapi salak pondoh

super adalah harga yang belum sesuai dengan keinginan konsumen.

Atribut salak Padangsidempuan yang sudah sesuai preferensi konsumen

yaitu warna kulit salak. Atribut salak yang kurang sesuai yaitu ukuran, rasa,

berat, ketebalan daging buah dan ketebalan kulit buah salak. Atribut salak yang

belum sesuai yaitu harga salak. Harga salak masih belum sesuai dengan preferensi

konsumen karena salak Padangsidempuan masih bersifat musiman. Pada saat

salak tidak musim maka harga akan naik.

Dalam pengembangan salak pondoh maka perlu dilakukan penyilangan

dengan varietas salak yang memiliki warna kulit salak coklat kehitaman misalnya

salak Padangsidempuan sehingga kekurangan warna kulit salak yang masih belum

sesuai dengan preferensi konsumen menjadi sesuai dengan preferensi konsumen.

Dalam pengembangan salak Padangsidempuan maka perlu kebijakan dari

pemerintah agar menjaga pasokan salak Padangsidempuan sehingga salak

Padangsidempuan tidak bersifat musiman dan dapat membuat harga salak menjadi

tidak mahal.

Perilaku penjual salak baik Salak Padangsidempuan maupun salak Pondoh

secara umum sudah sopan dan santun. Penjual salak pondoh dalam menjual salak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

pada umumnya ramah dan secara detail menjelaskan jenis- jenis salak pondoh

yang mereka jual. Penjual salak pondoh langsung menjelaskan secara detail

sehingga konsumen langsung mengerti tanpa harus ditanyakan terlebih dahulu.

Ketika pembeli salak pondoh datang untuk membeli salak pondoh mereka

menjelaskan kekurangan dan kelebihan masing-masing jenis salak pondoh.

Penjual salak pondoh pada umumnya jujur terhadap salak pondoh yang mereka

jual dan tidak segan segan untuk mengatakan kekurangan salak pondoh untuk

jenis tertentu misalnya jika jenis salak pondoh tersebut daging buahnya kurang

tebal, mereka akan mengatakan bahwa daging buah tebal.

Penjual salak Padangsidempuan pada umumnya kurang ramah dalam

menjual salak Padangsidempuan. Penjual tidak menjelaskan secara rinci

jenis-jenis salak yang dijual kepada konsumen yang ingin membeli salak.

Konsumen harus menanyakan terlebih dahulu baru penjual salak menjelaskan

detail salak yang dijual.

Masih ada beberapa oknum penjual salak Padangsidempuan yang kurang

jujur dalam menjual salak Padangsidempuan. Penjual salak Padangsidempuan

akan memberikan sample salak untuk dicoba oleh konsumen dan pada umumnya

sample yang diberikan salak yang manis. Kendala yang dihadapi adalah rasa salak

yang dibeli tidak manis dan tidak sama dengan rasa sample salak. Namun tidak

semua penjual salak Padangsidempuan tidak jujur. Oknum pedagang yang tidak

jujur tidak hanya merugikan konsumen namun juga merugikan pedagang salak

Padangsidempuan yang jujur dalam berjualan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai preferensi
konsumen terhadap salak Sidempuan dan Salak Pondoh dapat disimpulkan :

1. Salak Pondoh dan salak Padangsidempuan yang menjadi preferensi

konsumen yaitu salak dengan ukuran salak sedang, berat salak berat, warna

kulit salak coklat kehitaman, harga salak murah, rasa salak manis, ketebalan

daging buah tebal dan ketebalan kulit buah tipis.

2. Konsumen menganggap atribut rasa salak sebagai faktor yang terpenting

dalam mengambil keputusan untuk mengkonsumsi salak Padangsidempuan

dan Salak Pondoh sedangkan atribut yang tidak begitu penting dalam

konsumsi salak pondoh ialah warna kulit salak. Atribut yang tidak begitu

penting dalam konsumsi salak Padangsidempuan ialah ukuran salak.

3. Preferensi konsumen salak dapat menggambarkan preferensi konsumen salak

secara keseluruhan (populasi).

4. Willingness To Pay Konsumen terhadap level atribut- atribut Salak

Padangsidempuan dan Salak Pondoh yang memiliki nilai terbesar yang sama

dengan preferensi konsumen terhadap Salak Padangsidempuan dan Salak

Pondoh.

5. Atribut salak pondoh yang sudah sesuai preferensi konsumen yaitu rasa dan

ketebalan kulit buah. Atribut salak Padangsidempuan yang sudah sesuai

preferensi konsumen yaitu warna kulit salak.

84
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
85

5.2. Saran

1. Kepada Penjual Salak Sidempuan dan Salak Pondoh

Penjual Salak Sidempuan dan Salak Pondoh diharapkan dapat menjual salak

dengan ukuran salak sedang, berat salak berat, warna kulit salak coklat kehitaman,

rasa salak manis, ketebalan daging buah tebal dan ketebalan kulit buah tipis.

Selain itu beberapa oknum penjual salak Padangsidempuan agar jujur dan lebih

ramah kepada konsumen.

2. Kepada Pemerintah

Pemerintah agar lebih meningkatkan peran BPSB (Balai Pengawasan

Sertifikasi Benih) dalam pengembangan varietas benih salak Padangsidempuan

yang memiliki rasa manis dan varietas benih salak Pondoh yang memiliki warna

kulit coklat kehitaman. Pemerintah agar memberikan fasilitas untuk

pengembangan dan riset agroindustri salak misalnya manisan salak, asinan salak

dan lain lain.

3. Kepada Produsen Salak Sidempuan dan Salak Pondoh

Produsen salak agar dapat menanam benih varietas salak dengan ukuran

salak sedang, berat salak berat, warna kulit salak coklat kehitaman, rasa salak

manis, ketebalan daging buah tebal dan ketebalan kulit buah tipis.

4. Kepada Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang pola perilaku

preferensi salak di Indonesia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


86

DAFTAR PUSTAKA

Acharya, Aditi and Dr. Gupta O. P. 2014.Influence of Peer Pressure On Brand


Switching Among Indian College Students. International Journal of Current
Research.Vol. 6, Issue. 02.

Agung. 2001. Analisis Perilaku Konsumen Salak Bowgkok dalam Rangka


Peningkatan Pendapatan Usahatani Dan Daya Saing Salak Bongkok Asal
Desa Bongkok Kecamatan Pa'seh Kabupaten Sumedang. Skripsi Fakultas
Pertanian IPB.
Amiarsih D., E. Sitorus dan Sjaifullah, 1996. Pengaruh Teknik Penyimpanan
Terhadap Mutu Buah Salak Lumut. Jurnal Hortikultura, Puslitbanghort,
Badan Litbang Pertanian.
Anas, T. 2004. Analisis Preferensi Konsumen pada Komoditas Unggulan Salak di
Kabupaten Malang. Malang: Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Malang.

Asmarani, Anita. 2005. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Apel Lokal di


Surakarta. Skripsi. Fakultas Pertanian UNS.
Barnes et al. 2011. Consumer Preference and Willingness to Pay for Non-Plastic
Food Containers in Honolulu, USA. Journal of Environmental Protection,
2011, 2, 1264-1273.

Basu Swasta dan Hani Handoko, 2010. Manajemen Pemasaran: Analisa dan
Perilaku Konsumen. BPFE. Yogyakarta.

Bilson Simamora, 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka


Utama: Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2018. Karo Dalam Angka 2018. BPS.Karo.

Badan Pusat Statistik. 2018. Medan Dalam Angka 2018. BPS.Medan.

Badan Pusat Statistik. 2018. Sumatera Utara Dalam Angka 2018. BPS.Sumatera
Utara.

Badan Pusat Statistik. 2018. Tapanuli Selatan Dalam Angka 2018. BPS.Tapanuli
Selatan.

Cheng et al. 2014. Investigating Consument Preferences in Choosing Vegetarian


Restaurants Using Conjoint Analysis”. Current Urban Studies, 2014, 2,
279-290.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


87

Ciptasasmi, Nurfadila. 2005. Analisis Preferensi Konsumen terhadap Buah


Semangka di Kota Surakarta. Skripsi Fakultas Pertanian UNS.
Craven, David, W, (2003), Strategic Marketing, Sevent Edition, Boston: Irvin
McGraw-Hill.

Dharmmesta, B. S. & Junaidi, S., 2002, Pengaruh Ketidakpuasan


Konsumen, Karakteristik Kategori Produk dan Kebutuhan Mencari
Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia,vol.17. no. 1 hal 91-104.

Dwi Priyatno. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17.Yogyakarta:Andi.

Engel JF, Blackwel RD, Winiard PW. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid 1 Ed ke-6.
Jakarta (ID): Binarupa Aksara

Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta (ID):
Gramedia Pustaka Utama.

Fauzi, A. (2010). Ekonomi sumber daya alam dan lingkungan: Teori dan aplikasi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Fitriana, D. 2009. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Buah Salak


(Salacca Edulis) Di Pasar Tradisional Kota Surakarta: Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Gall-Ely, M.L., 2009. Definition, Measurement and Determinants of The


Consumer‟s 30 Kartika J. Ilm. Far, Jun 2016, 4(1), 26-30 Harlianti, dkk.
Willingness to Pay : A Critical Synthesis and Directions for Further
Research. Recherche et Applications en Marketing. 24, 91–113

Gudono, 2015. Analisis Data Multivariat. Edisi 4. Fakultas Ekonomika dan


Bisnis. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Hair, Joseph F. et al. 2006. Multivariate Data Analysis. New Jersey: Prentice-
Hall.

Hambali, G.1994. Spesies dan Variatas. Jakarta: Trubus

Heywood, V.H. 1967. Plant Taxonomy. New York: St. Martin’s Press.

Kaputra, I dan Harahap, A. 2004. Salak Sidempuan, Kelat Rasanya. Yayasan


BITRA Indonesia.

Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta (ID): PT


Prenhallindo.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


88

Kotler dan Keller.2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, Penerjemah:


Bob Sabran, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotri, A. 2006. Analyzing Customer Value Using Conjoint Analysis: The Example
of a Packaging Company. ISSN 1406-5967. ISBN 9949-11-479-9. Tartu
University Press.

Lisarini. 2017. Atribut Manisan Buah Basah Cianjur Yang Mempengaruhi


Preferensi Konsumen. Agroscience Vol 7 No. 2 Tahun 2017. Fakultas Sains
Terapan UNSUR.

Lopez et al. 2012. Nutritional Status, Food Consumption at Home, and


Preference-Selection in the School. Food and Nutrition Sciences, 2012, 3,
281-285.

Mankiw, N. G., J. Gans dan S. King (2001) Principles of Microeconomics, Nelson


Thomson Learning. Southbank Victoria.

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Mennecke, BE, Townsend, AM, Hayes, DJ & Lonergan, SM 2007, ‘A study of the
factors that influence consumer attitudes toward beef products using the
conjoint market analysis tool’, J. Animal Sci., vol. 85, pp. 2639-59.
Mogea, J. P. 1991. Palm Utilization and Consevation. Indonesia. Di dalam :
Johnson, D, editor. Palms For Human Needs In Asia. Netherlands : A.A,
Balkema. hlm 37-73.

Ong dan Law. 2009. Kandungan Salak dan Teknik Persemaian benih Salak. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.
Purwobinangun. Yogyakarta.

Orme, B.K. 2000. Sample Size For Conjoint Analysis (online).

Redaksi Agromedia, 2009. Buku Pintar: Budi Daya Tanaman Buah Unggul
Indonesia. AgroMedia

Santoso, H.B. 1990. Salak Pondoh. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Santoso, S. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Multivariat. PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
Sarwono, J. 2006. Panduan cepat dan Mudah SPSS 14. Edisi I. Yogyakarta: Andi
Offset.
Sciffman, L.G. & Kanuk, L.L. 2000. Consumer Behaviour. Prentice Hall.
New Jersey

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


89

Setyaningsih. 2009. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Buah Salak


(Salacca Edulis) Di Pasar Tradisional Kota Surakarta. Skripsi Fakultas
Pertanian UNS.

Skreli et al. 2012. Analyzing Consumers’ Preferences for Apple Attributes in


Tirana, Albania. International Food and Agribusiness Management Review
Volume 15, Issue 4, 2012.
Soetomo, Moch, H.A. 2001. Teknik Bertanam Salak. Sinar Baru Algesindo.
Bandung.

Sofro, A.S.M. 1994. Keanekaragaman Genetik. Yogyakarta: Andi Offset.

Steenis, C.G.G.J. van. 1975. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: PT.
Pradnya Paramita.

Sudaryono, T., S. Purnomo, dan M. Soleh. 1993. Distribusi kultivar dan


prakiraan wilayah pengembangan salak. Penelitian Hortikultura 5(2):1-14.

Sudjijo. 2008. Karakterisasi dan Evaluasi Beberapa Aksesi Tanaman Salak.


Jurnal Hort. Vol. 18(4).pp. 373.

Sugiyono 2001, Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta Bandung.

Sumarno. 2004. Potensi dan Peluang Usaha Agribisnis dalam Era Pasar Bebas.
Dalam: Roesmiyanto, A. Djauhari, S. Yuniastuti, R. Hardianto, P.E.R.
Prahardini (Eds.). Prosiding Seminar Prospek Sub-Sektor Pertanian
Menghadapi Era AFTA Tahun 2003. Badan Litbang Pertanian. Puslitbang
Sosial Ekonomi Bogor. Hlm. 1- 14.

Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam


Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Surjandari, Isti. 2009. Conjoint Analysis: Konsep dan Aplikasi. Penerbit


Universitas Trisakti.

Tain, Anas. 2004. Analisis Preferensi Konsumen Pada Komoditas Unggulan


Salak di Kabupaten Malang. Jurnal Pertanian Tropika. Vol 12 No 1 Januari
2004 Hal 51-56. Lembaga Penerbitan FP UMM. Malang.
Tim Karya Mandiri. 2010. Pedoman Budidaya Buah Salak. CV Nuansa Aulia.
Bandung.

Verruma et al. 2014. Chocolate Milk with Sucrose and Stevia Preference by Pre-
and Post-Menopausal Women. Food and Nutrition Sciences, 2014, 5, 1352-
1358.

Zulian Yamit.2002. Manajemen Kualitas. Ekonisia, Yogyakarta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


90

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian


PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP SALAK SIDEMPUAN
dan SALAK PONDOH
(Studi Kasus :Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara)

Responden Yth, saya Herbert Leonardy. Mahasiswa Program Studi Agribisnis


Universitas Sumatera Utara meminta kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
mengisi Kuesioner di bawah ini dengan sebaik – baiknya dan sejujurnya
sehubungan dengan penelitian saya mengenai “Preferensi Konsumen
Terhadap Salak Sidempuan dan Salak Pondoh”. Kerahasiaan jawaban
Bapak/Ibu/Saudara/i akan dijamin dan tidak berkaitan dengan kepentingan
lain kecuali untuk penelitian ini. Atas partisipasinya, saya ucapkan terima
kasih.

A. Identitas Responden

1. Nama :
2. Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki 2. Perempuan
3. Usia : .........
4. Alamat : …….
5. Pendidikan Terakhir : …….
6. Pendapatan : .........

B. Perilaku Konsumen
1. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/I pernah mengkonsumsi salak ?
a. Ya b. Tidak
2. Jenis Salak apa yang Bapak/Ibu/Saudara/I suka ?
a. Salak Sidempuan b. Salak Pondoh
3. Berapa lama sekali Bapak/Ibu/Saudara/I mengkonsumsi salak?
a. Setiap Hari c. Setiap Bulan
b. Setiap Minggu d . Setiap Tahun
4. Darimana Bapak/Ibu/Saudara/i biasanya membeli salak?
a. Pasar Tradisional c. Pedagang Buah Kaki Lima
b. Pasar Buah Modern d. lainnya, ..................

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


91

5. Apa faktor-faktor yang memengaruhi Bapak/Ibu/Saudara/i dalam memilih


salak untuk dikonsumsi?
a. Warna c. Rasa
b. Ukuran d. Lainnya, ..................
C. Evaluasi Stimuli dengan Metode Rating dan Willingness to Pay
1. Bagaimana penilaian saudara terhadap ukuran buah salak kecil (2.5-6 cm)
?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp

2. Bagaimana penilaian saudara terhadap ukuran buah salak sedang (6.5-7


cm) ?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp

3. Bagaimana penilaian saudara terhadap ukuran buah salak besar (7.5-8.5


cm) ?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp

4. Bagaimana penilaian saudara terhadap warna kulit buah salak coklat ?


a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp

5. Bagaimana penilaian saudara terhadap warna kulit buah salak coklat


kehitaman ?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp

6. Bagaimana penilaian saudara terhadap warna kulit buah salak hitam ?


a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


92

7. Bagaimana penilaian saudara terhadap harga salak murah ( < Rp 12.000)


?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
8. Bagaimana penilaian saudara terhadap harga salak sedang
(Rp 12.000- Rp 15.000) ?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
9. Bagaimana penilaian saudara terhadap harga salak mahal (>Rp15.000) ?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
10. Bagaimana penilaian saudara terhadap berat salak ringan (30-50 gram)?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
11. Bagaimana penilaian saudara terhadap berat salak sedang (55-95 gram)?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
12. Bagaimana penilaian saudara terhadap harga salak berat (100-150 gram )?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
13. Bagaimana penilaian saudara terhadap rasa salak manis?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
14. Bagaimana penilaian saudara terhadap rasa manis asam?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp

15. Bagaimana penilaian saudara terhadap rasa asam?


a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


93

e. Sangat tidak suka sekali


Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
16. Bagaimana penilaian saudara terhadap ketebalan daging buah salak tipis
(0.3-0.8 cm)?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
17. Bagaimana penilaian saudara terhadap ketebalan daging buah salak sedang
(0.9-1.4 cm)?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
18. Bagaimana penilaian saudara terhadap ketebalan daging buah salak tebal
(1.5-2 cm)?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
19. Bagaimana penilaian saudara terhadap ketebalan kulit buah salak tipis
(0.3 mm-0.8 mm)?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
20. Bagaimana penilaian saudara terhadap ketebalan daging buah salak sedang
(0.9-1.4 mm)?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp
21. Bagaimana penilaian saudara terhadap ketebalan kulit buah salak tebal (1.5-2
mm)?
a. Sangat Suka Sekali c. Cukup Suka
b. Suka Sekali d. Tidak Suka Sekali
e. Sangat tidak suka sekali
Willingness to Pay (Kesediaan Membayar) = Rp

Terimakasih Atas Partisipasi Saudara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


94

Lampiran 2. Karateristik Konsumen Salak Sidempuan dan Salak Pondoh

A. Karateristik Konsumen Salak Pondoh

No Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan Pendapatan


Id Kelamin (Rp)
1 Laki laki 37 S1 Pegawai Swasta 15,000,000.00
2 Laki laki 30 S1 Pegawai Swasta 5,000,000.00
3 Laki laki 33 S1 Pegawai Swasta 9,000,000.00
4 Laki laki 22 S1 Pegawai Swasta 3,200,000.00
5 Laki laki 21 SMA Pegawai Swasta 2,000,000.00
6 Perempuan 28 S1 Pegawai Swasta 7,000,000.00
7 Perempuan 34 S2 Pegawai Swasta 40,000,000.00
8 Perempuan 34 S1 Pegawai Swasta 8,000,000.00
9 Laki laki 30 S1 Pegawai Swasta 6,000,000.00
10 Laki laki 24 S1 Pegawai Swasta 3,000,000.00
11 Perempuan 31 S1 Pegawai Swasta 8,000,000.00
12 Laki laki 33 S1 Pegawai Swasta 5,000,000.00
13 Laki laki 25 S1 Pegawai Swasta 3,500,000.00
14 Laki laki 24 S1 Pegawai Swasta 4,000,000.00
15 Laki laki 29 S1 Pegawai Swasta 8,000,000.00
16 Perempuan 34 D3 Pegawai Swasta 3,000,000.00
17 Laki laki 35 S1 Pegawai Swasta 7,000,000.00
18 Laki laki 58 D3 Pegawai Swasta 12,000,000.00
19 Laki laki 58 D3 Pegawai Swasta 10,000,000.00
20 Perempuan 24 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
21 Laki laki 22 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
22 Laki laki 32 S1 Pegawai Swasta 30,000,000.00
23 Laki laki 22 SMA Pegawai Swasta 2,500,000.00
24 Laki laki 32 S1 Pegawai Swasta 25,000,000.00
25 Perempuan 50 SMA Wiraswasta 5,000,000.00
26 Laki laki 31 SMA Pegawai Swasta 2,800,000.00
27 Perempuan 40 SMA Pegawai Swasta 3,000,000.00
28 Perempuan 46 S1 Pegawai Swasta 10,000,000.00
29 Laki laki 35 D3 Pegawai Swasta 2,800,000.00
30 Perempuan 28 S1 Pegawai Swasta 5,000,000.00
31 Laki laki 55 S1 Pegawai Swasta 10,000,000.00
32 Perempuan 38 D3 Pegawai Swasta 5,000,000.00
33 Laki laki 34 S1 Pegawai Swasta 4,000,000.00
34 Laki laki 41 SMA Pegawai Swasta 2,800,000.00
35 Perempuan 32 S2 Pegawai Swasta 2,000,000.00
36 Perempuan 34 SMA Wiraswasta 2,000,000.00
37 Laki laki 23 S1 Mahasiswa 1,000,000.00
38 Laki laki 28 SMA Mahasiswa 2,700,000.00

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


95

No Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan Pendapatan


Id Kelamin (Rp)
39 Perempuan 19 SMA Mahasiswa 5,000,000.00
40 Laki laki 25 S1 Mahasiswa 1,000,000.00
41 Perempuan 22 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
42 Perempuan 22 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
43 Perempuan 22 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
44 Laki laki 23 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
45 Laki laki 24 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
46 Perempuan 29 S1 Pegawai Swasta 4,000,000.00
47 Perempuan 20 SMA Mahasiswa 5,000,000.00
48 Perempuan 22 SMA Mahasiswa 5,000,000.00
49 Perempuan 21 SMA Mahasiswa 5,000,000.00
50 Perempuan 35 D3 Pegawai Swasta 3,000,000.00

B. Karateristik Konsumen Salak Padangsidempuan

No Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan Pendapatan


Id Kelamin (Rp)
1 Laki laki 22 S1 Pegawai Swasta 5,000,000.00
2 Perempuan 40 S1 Pegawai Swasta 10,000,000.00
3 Perempuan 21 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
4 Laki laki 23 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
5 Laki laki 30 S1 Pegawai Swasta 8,000,000.00
6 Laki laki 25 S1 Pegawai Swasta 12,500,000.00
7 Laki laki 22 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
8 Perempuan 29 S1 Pegawai Swasta 3,000,000.00
9 Laki laki 21 SMA Mahasiswa 5,000,000.00
10 Laki laki 32 S1 Pegawai Swasta 8,000,000.00
11 Laki laki 21 SMA Mahasiswa 5,000,000.00
12 Perempuan 29 S1 Pegawai Swasta 4,000,000.00
13 Perempuan 25 S1 Pegawai Swasta 3,000,000.00
14 Perempuan 24 S1 Pegawai Swasta 4,000,000.00
15 Perempuan 22 S1 Pegawai Swasta 3,000,000.00
16 Perempuan 30 S1 Pegawai Swasta 2,200,000.00
17 Laki laki 26 S1 Pegawai Swasta 7,000,000.00
18 Laki laki 30 S1 Pegawai Swasta 30,000,000.00
19 Laki laki 28 S1 Pegawai Swasta 5,000,000.00
20 Laki laki 29 S1 Pegawai Swasta 30,000,000.00
21 Perempuan 23 S1 Pegawai Swasta 9,000,000.00
22 Perempuan 42 S1 Pegawai Swasta 20,000,000.00
23 Laki laki 38 S1 Pegawai Swasta 10,000,000.00

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


96

No Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan Pendapatan


Id Kelamin (Rp)
24 Laki laki 23 S1 Pegawai Swasta 3,000,000.00
25 Laki laki 27 S1 Pegawai Swasta 9,000,000.00
26 Laki laki 29 S1 Pegawai Swasta 5,000,000.00
27 Laki laki 39 S1 Pegawai Swasta 3,000,000.00
28 Perempuan 24 S1 Pegawai Swasta 5,000,000.00
29 Perempuan 24 S1 Pegawai Swasta 3,500,000.00
30 Laki laki 26 SMA Pegawai Swasta 3,000,000.00
31 Perempuan 23 D3 Mahasiswa 5,000,000.00
32 Perempuan 35 S1 Guru 3,000,000.00
33 Perempuan 26 D3 Pegawai Swasta 3,000,000.00
34 Perempuan 28 D3 Pegawai Swasta 5,000,000.00
35 Perempuan 26 D3 Pegawai Swasta 8,000,000.00
36 Laki laki 21 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
37 Perempuan 22 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
38 Laki laki 19 SMA Mahasiswa 5,000,000.00
39 Perempuan 28 S1 Guru 1,500,000.00
40 Laki laki 24 S1 Wiraswasta 10,000,000.00
41 Perempuan 22 SMA Pegawai Negeri 2,000,000.00
42 Perempuan 23 S1 Pegawai Negeri 5,000,000.00
43 Perempuan 26 SMA Pegawai Swasta 3,600,000.00
44 Laki laki 23 D3 Mahasiswa 5,000,000.00
45 Perempuan 28 S1 Pegawai Swasta 7,000,000.00
46 Perempuan 34 S2 Pegawai Swasta 40,000,000.00
47 Perempuan 22 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
48 Perempuan 22 S1 Mahasiswa 5,000,000.00
49 Perempuan 24 S1 Pegawai Swasta 4,000,000.00
50 Perempuan 22 S1 Pegawai Swasta 3,000,000.00

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


97

Lampiran 3. Output SPSS Konsumen Salak Pondoh


Utilities

Utility Estimate Std. Error


UkuranSalak Besar -.019 .110
Sedang .113 .110
Kecil -.094 .110
WarnaKulitSalak Coklat -.094 .110
Coklat kehitaman .188 .110
Hitam -.094 .110
HargaSalak Mahal -.170 .110
Sedang -.094 .110
Murah .264 .110
BeratSalak Berat .188 .110
Sedang .113 .110
Ringan -.301 .110
RasaSalak Manis .264 .110
Manis Asam .113 .110
Asam -.376 .110
KetebalanDagingBuah Tebal .264 .110
Sedang .037 .110
Tipis -.301 .110
KetebalanKulitBuah Tebal -.170 .110
Sedang .057 .110
Tipis .113 .110
(Constant) 3.423 .078

Importance Values Averaged Importance Score

UkuranSalak 11.523
WarnaKulitSalak 9.644
HargaSalak 16.874
BeratSalak 16.758
RasaSalak 17.622
KetebalanDagingBuah 16.525
KetebalanKulitBuah 11.053

Correlations(a)

Value Sig.
Pearson's R .937 .000
Kendall's tau .682 .000
Kendall's tau for Holdouts 1.000 .
a Correlations between observed and estimated preferences

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


98

Lampiran 4. Grafik Setiap Atribut Salak Pondoh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


99

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


101

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


102

Lampiran 5. Output SPSS Konsumen Salak Padangsidempuan

Utilities

Utility Estimate Std. Error


UkuranSalak Besar .057 .097
Sedang .113 .097
Kecil -.170 .097
WarnaKulitSalak Coklat -.019 .097
Coklat kehitaman .188 .097
Hitam -.170 .097
HargaSalak Mahal -.245 .097
Sedang -.019 .097
Murah .264 .097
BeratSalak Berat .188 .097
Sedang .113 .097
Ringan -.301 .097
RasaSalak Manis .264 .097
Manis Asam .188 .097
Asam -.452 .097
KetebalanDagingBuah Tebal .188 .097
Sedang .113 .097
Tipis -.301 .097
KetebalanKulitBuah Tebal -.245 .097
Sedang -.019 .097
Tipis .264 .097
(Constant) 3.499 .068

Importance Values Averaged Importance Score


UkuranSalak 12.453
WarnaKulitSalak 13.216
HargaSalak 13.897
BeratSalak 12.630
RasaSalak 17.549
KetebalanDagingBuah 12.834
KetebalanKulitBuah 17.421

Correlations(a)
Value Sig.
Pearson's R .922 .000
Kendall's tau .722 .000

a Correlations between observed and estimated preferences

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


103

Lampiran 6. Grafik Setiap Atribut Salak Padangsidempuan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


104

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


105

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


106

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


107

Lampiran 7. Preferensi Konsumen Salak Sidempuan dan Salak Pondoh


A. Preferensi Konsumen Salak Pondoh
No P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Id 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 3 5 4 3 1 4 5 3 3 2 4 4 3 3 5 4 5 2 3 4 5 3 3 3 5 4 3 1 4
2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 5 4 4 4 3 5 5 2 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4
3 5 3 4 4 3 4 3 5 5 2 5 4 4 5 3 5 5 2 5 5 3 5 5 5 3 4 4 3 4
4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4
5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
6 2 3 3 4 3 3 3 2 2 1 5 3 4 2 3 5 4 1 2 5 3 2 2 2 3 3 4 3 3
7 3 3 3 4 5 3 3 3 3 1 5 3 4 3 3 5 4 1 3 5 3 3 3 3 3 3 4 5 3
8 3 3 3 4 5 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 4 4 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 3
9 3 3 3 4 5 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 4 5 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 3
10 3 3 3 4 5 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 4 5 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 3
11 1 3 5 3 3 5 3 1 1 2 4 5 3 1 3 4 4 2 1 4 3 1 1 1 3 5 3 3 5
12 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3
13 3 4 3 5 4 3 4 3 3 2 4 3 5 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 5 4 3
14 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 2 4 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3
15 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 2 5 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3
16 3 4 3 2 4 3 4 3 3 1 4 3 2 3 4 4 5 1 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3
17 5 4 3 3 4 3 4 5 5 1 4 3 3 5 4 4 4 1 5 4 4 5 5 5 4 3 3 4 3
18 5 4 3 3 4 3 4 5 5 1 5 3 3 5 4 5 4 1 5 5 4 5 5 5 4 3 3 4 3
19 5 4 3 3 4 3 4 5 5 1 5 3 3 5 4 5 4 1 5 5 4 5 5 5 4 3 3 4 3
20 5 4 3 3 4 3 4 5 5 1 5 3 3 5 4 5 4 1 5 5 4 5 5 5 4 3 3 4 3
21 5 3 3 4 3 3 3 5 5 1 2 3 4 5 3 2 4 1 5 2 3 5 5 5 3 3 4 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


108

No P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Id 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
22 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 3 4 4 4 1 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
23 3 5 4 4 5 4 5 3 3 1 4 4 4 3 5 4 4 1 3 4 5 3 3 3 5 4 4 5 4
24 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4
25 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
26 3 2 4 3 2 4 2 3 3 2 5 4 3 3 2 5 4 2 3 5 2 3 3 3 2 4 3 2 4
27 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 5 4 3 3 3 5 4 2 3 5 3 3 3 3 3 4 3 3 4
28 3 3 4 3 3 4 3 3 3 1 4 4 3 3 3 4 2 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
29 3 3 4 3 3 4 3 3 3 1 4 4 3 3 3 4 5 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
30 3 3 4 3 3 4 3 3 3 1 4 4 3 3 3 4 5 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
31 3 1 3 5 4 3 1 3 3 1 4 3 5 3 1 4 5 1 3 4 1 3 3 3 1 3 5 4 3
32 4 3 4 3 4 4 3 4 4 1 5 4 3 4 3 5 5 1 4 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4
33 4 3 5 3 4 5 3 4 4 1 5 5 3 4 3 5 4 1 4 5 3 4 4 4 3 5 3 4 5
34 4 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3
35 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4 5 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
36 4 3 2 3 3 2 3 4 4 2 4 2 3 4 3 4 5 2 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2
37 4 5 3 3 3 3 5 4 4 2 4 3 3 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 3
38 4 5 3 3 3 3 5 4 4 2 4 3 3 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 3
39 4 5 3 3 3 3 5 4 4 2 4 3 3 4 5 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 3
40 4 5 3 3 3 3 5 4 4 2 4 3 3 4 5 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 3
41 4 4 1 1 5 1 4 4 4 2 4 1 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 1 5 1
42 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
43 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
44 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


109

No P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Id 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 3 3 3 3 5 4 2 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 5 5 3 5 3 3 3 2 5 5 5 3 3 5 2 2 3 5 3 3 3 3 3 5 5 3 5
48 3 3 5 5 3 5 3 3 3 2 5 5 5 3 3 5 2 2 3 5 3 3 3 3 3 5 5 3 5
49 3 3 5 5 3 5 3 3 3 2 5 5 5 3 3 5 4 2 3 5 3 3 3 3 3 5 5 3 5
50 3 3 5 5 3 5 3 3 3 2 4 5 5 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 5 5 3 5

B. Preferensi Konsumen Salak Padangsidempuan


No P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Id 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 1 4 5 3 3 5 4 3 4 2 4 5 3 5 3 4 4 2 4 4 1 4 5 3 3 5 4 3 5
2 3 4 3 4 4 3 4 4 5 2 5 2 4 3 4 5 5 2 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3
3 3 4 3 5 5 3 4 4 5 2 5 4 5 3 4 5 5 2 5 4 3 4 3 5 5 3 4 4 3
4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 4 5 3 4 3 3 3 3 4 4 3
5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3
6 3 3 3 2 2 3 3 4 5 1 5 4 2 3 4 5 5 1 5 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3
7 5 3 3 3 3 3 3 4 5 1 5 5 3 3 4 5 5 1 5 4 5 3 3 3 3 3 3 4 3
8 5 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 5 3 3 4 4 4 1 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 3
9 5 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 3
10 5 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 3
11 3 5 3 1 1 3 5 3 4 2 4 4 1 3 3 4 4 2 4 4 3 5 3 1 1 3 5 3 3
12 4 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4
13 4 3 4 3 3 4 3 5 4 2 4 5 3 4 5 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 5 4
14 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 2 5 3 4 3 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


110

No P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Id 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
15 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4
16 4 3 4 3 3 4 3 2 4 1 4 4 3 4 2 4 4 1 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4
17 4 3 4 5 5 4 3 3 4 1 4 4 5 4 3 4 4 1 4 2 4 3 4 5 5 4 3 3 4
18 4 3 4 5 5 4 3 3 5 1 5 4 5 4 3 5 5 1 5 5 4 3 4 5 5 4 3 3 4
19 4 3 4 5 5 4 3 3 5 1 5 4 5 4 3 5 5 1 5 5 4 3 4 5 5 4 3 3 4
20 4 3 4 5 5 4 3 3 5 1 5 4 5 4 3 5 5 1 5 5 4 3 4 5 5 4 3 3 4
21 3 3 3 5 5 3 3 4 2 1 2 5 5 3 4 2 2 1 2 5 3 3 3 5 5 3 3 4 3
22 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 5 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
23 5 4 5 3 3 5 4 4 4 1 4 4 3 5 4 4 4 1 4 4 5 4 5 3 3 5 4 4 5
24 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 4 5 3 4 3 3 3 3 4 4 3
25 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 5 3 3 3 4 4 2 4 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3
26 2 4 2 3 3 2 4 3 5 2 5 5 3 2 3 5 5 2 5 4 2 4 2 3 3 2 4 3 2
27 3 4 3 3 3 3 4 3 5 2 5 4 3 3 3 5 5 2 5 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3
28 3 4 3 3 3 3 4 3 4 1 4 4 3 3 3 4 4 1 4 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3
29 3 4 3 3 3 3 4 3 4 1 4 4 3 3 3 4 4 1 4 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3
30 3 4 3 3 3 3 4 3 4 1 4 4 3 3 3 4 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3
31 4 3 1 3 3 1 3 5 4 1 4 4 3 1 5 4 4 1 4 4 4 3 1 3 3 1 3 5 1
32 4 4 3 4 4 3 4 3 5 1 5 4 4 3 3 5 5 1 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3
33 4 5 3 4 4 3 5 3 5 1 5 2 4 3 3 5 5 1 5 4 4 5 3 4 4 3 5 3 3
34 4 3 3 4 4 3 3 3 4 1 4 2 4 3 3 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3
35 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
36 3 2 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 2 4 2 3 2 3 4 4 3 2 3 3
37 3 3 5 4 4 5 3 3 4 2 4 5 4 5 3 4 4 2 4 2 3 3 5 4 4 5 3 3 5
38 3 3 5 4 4 5 3 3 4 2 4 5 4 5 3 4 4 2 4 4 3 3 5 4 4 5 3 3 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


111

No P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Id 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
39 3 3 5 4 4 5 3 3 4 2 4 4 4 5 3 4 4 2 4 4 3 3 5 4 4 5 3 3 5
40 3 3 5 4 4 5 3 3 4 2 4 4 4 5 3 4 4 2 4 5 3 3 5 4 4 5 3 3 5
41 5 1 4 4 4 4 1 1 4 2 4 4 4 4 1 4 4 2 4 5 5 1 4 4 4 4 1 1 4
42 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4
43 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4
44 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4
45 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 3 3 3 3 3 3 3 3 5 2 5 5 3 3 3 5 5 2 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 5 3 3 3 3 5 5 5 2 5 5 3 3 5 5 5 2 5 4 3 5 3 3 3 3 5 5 3
48 3 5 3 3 3 3 5 5 5 2 5 5 3 3 5 5 5 2 5 5 3 5 3 3 3 3 5 5 3
49 3 5 3 3 3 3 5 5 5 2 5 5 3 3 5 5 5 2 5 5 3 5 3 3 3 3 5 5 3
50 3 5 3 3 3 3 5 5 4 2 4 4 3 3 5 4 4 2 4 4 3 5 3 3 3 3 5 5 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


112

Lampiran 8. WTP Konsumen Salak Sidempuan dan Salak Pondoh


A. WTP Konsumen Salak Pondoh (Rp)
No Ukuran Ukuran Ukuran Warna Warna Warna Berat Berat Berat Rasa Rasa Rasa Keteba Keteba Keteba Keteba Keteba Keteba
Salak Salak Salak Kulit Kulit Kulit Salak Salak Salak Manis Manis Asam lan lan lan lan lan lan
Kecil Sedang Besar Coklat Coklat Hitam Berat Sedang Ringan Asam daging daging daging kulit kulit kulit
kehita buah buah buah buah buah buah
man tebal sedang tipis tebal sedang tipis
1 7.000 9.000 7.000 20.000 7.000 5.000 7.000 7.000 7.000 9.000 5.000 5.000 9.000 5.000 7.000 7.000 7.000 9.000
2 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 18.000 30.000 26.000 20.000 30.000 15.000 15.000 20.000 15.000 20.000 15.000 20.000 20.000
3 8.000 10.000 10.000 10.000 10.000 8.000 10.000 10.000 8.000 12.000 8.000 2.000 10.000 2.000 8.000 8.000 10.000 10.000
4 15.000 20.000 17.000 17.000 17.000 15.000 20.000 17.000 15.000 15.000 13.000 5.000 17.000 15.000 15.000 13.000 15.000 17.000
5 15.000 16.000 15.000 15.000 16.000 14.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 10.000 16.000 12.000 16.000 12.000 16.000 16000
6 10.000 15.000 10.000 10.000 15.000 13.000 15.000 10.000 10.000 15.000 5.000 2.000 15.000 10.000 10.000 5.000 15.000 15.000
7 2.000 4.000 3.000 20.000 6.000 4.000 6.000 5.000 2.000 7.000 3.000 2.000 8.000 2.000 5.000 5.000 5.000 6000
8 8.000 12.000 9.000 10.000 12.500 10.500 12.000 9.000 8.000 15.000 5.000 3.000 12.000 8.000 10.000 8.000 10.000 12.000
9 10.000 30.000 30.000 25.000 30.000 28.000 30.000 30.000 10.000 30.000 10.000 10.000 30.000 10.000 10.000 10.000 10.000 30.000
10 5.000 10.000 7.500 10.000 10.000 8.000 7.500 7.500 5.000 10.000 7.500 7.500 10.000 5.000 7.500 7.500 5.000 10.000
11 5.000 10.000 7.500 10.000 5.000 3.000 10.000 7.000 4.000 10.000 5.000 2.000 8.000 2.000 5.000 1.000 2.000 5.000
12 5.000 11.000 8.000 8.000 7.000 5.000 8.000 7.500 3.000 9.000 6.000 3.000 6.000 4.500 7.500 6.000 7.500 9.000
13 1.000 10.000 5.000 20.000 7.000 5.000 5.000 3.000 1.500 3.000 8.000 6.000 8.000 3.000 5.000 3.000 5.000 8.000
14 7.000 8.000 7.500 7.000 8.000 6.000 7.000 8.000 6.000 8.000 8.000 2.000 8.000 7.000 8.000 7.000 7.000 6.000
15 15.000 25.000 20.000 15.000 15.000 13.000 6.000 5.000 3.000 8.000 2.000 1.000 5.000 3.000 4.000 2.000 3.000 4.000
16 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000 4.000 6.000 6.000 6.000 15.000 5.000 2.000 7.000 10.000 10.000 1.000 7.000 10.000
17 13.000 15.000 15.000 13.000 13.000 11.000 15.000 15.000 12.000 17.000 15.000 2.000 15.000 12.000 15.000 12.000 15.000 15.000
18 12.000 15.000 12.000 12.000 15.000 13.000 15.000 15.000 12.000 15.000 12.000 10.000 15.000 10.000 12.000 10.000 12.000 15.000
19 10.000 15.000 12.000 10.000 12.000 10.000 15.000 12.000 12.000 12.000 10.000 2.000 15.000 12.000 12.000 10.000 15.000 18.000
20 10.000 15.000 12.000 10.000 12.000 10.000 12.000 8.000 15.000 15.000 15.000 12.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 18.000
21 12.000 12.000 12.000 12.000 15.000 13.000 15.000 15.000 12.000 15.000 10.000 2.000 12.000 10.000 12.000 1.000 12.000 18.000
22 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000 6.000 8.000 8.000 8.000 10.000 8.000 5.000 5.000 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000
23 10.000 15.000 12.000 12.000 15.000 13.000 15.000 14.000 12.000 15.000 12.000 10.000 15.000 11.000 13.000 10.000 15.000 13.000
24 16.000 15.000 18.000 16.000 16.000 14.000 18.000 18.000 16.000 20.000 15.000 3.000 15.000 16.000 18.000 16.000 16.000 15.000
25 15.000 18.000 15.000 10.000 15.000 13.000 8.000 5.000 15.000 15.000 15.000 8.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 18.000
26 10.000 15.000 12.000 10.000 10.000 8.000 12.000 12.000 10.000 18.000 8.000 5.000 12.000 8.000 10.000 8.000 10.000 10.000
27 10.000 16.000 12.000 13.000 10.000 8.000 14.000 12.000 10.000 14.000 12.000 7.000 14.000 10.000 12.000 12.000 10.000 14.000
28 8.000 12.000 10.000 10.000 10.000 8.000 10.000 10.000 8.000 10.000 10.000 8.000 10.000 5.000 8.000 5.000 8.000 8.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


113

No Ukuran Ukuran Ukuran Warna Warna Warna Berat Berat Berat Rasa Rasa Rasa Keteba Keteba Keteba Keteba Keteba Keteba
Salak Salak Salak Kulit Kulit Kulit Salak Salak Salak Manis Manis Asam lan lan lan lan lan lan
Kecil Sedang Besar Coklat Coklat Hitam Berat Sedang Ringan Asam daging daging daging kulit kulit kulit
kehita buah buah buah buah buah buah
man tebal sedang tipis tebal sedang tipis
29 8.000 8.000 10.000 12.000 8.000 6.000 8.000 8.000 8.000 12.000 8.000 5.000 8.000 5.000 8.000 8.000 12.000 12.000
30 10.000 5.000 10.000 10.000 10.000 8.000 7.000 10.000 12.000 14.000 12.000 5.000 5.000 10.000 10.000 5.000 10.000 14.000
31 15.000 20.000 17.000 10.000 20.000 18.000 20.000 17.000 15.000 20.000 10.000 8.000 20.000 8.000 10.000 8.000 15.000 20.000
32 8.000 10.000 10.000 10.000 8.000 6.000 8.000 8.000 5.000 12.000 2.000 2.000 8.000 5.000 8.000 8.000 8.000 12.000
33 8.000 10.000 8.000 10.000 8.000 6.000 10.000 10.000 8.000 10.000 8.000 5.000 10.000 5.000 8.000 2.000 5.000 8.000
34 8.000 12.000 10.000 8.000 8.000 6.000 10.000 8.000 5.000 10.000 5.000 5.000 10.000 5.000 8.000 2.000 5.000 8.000
35 6.000 18.000 10.000 10.000 18.000 16.000 18.000 15.000 10.000 18.000 15.000 12.000 18.000 10.000 15.000 8.000 15.000 18.000
36 10.000 5.000 5.000 10.000 5.000 3.000 10.000 10.000 5.000 12.000 2.000 2.000 10.000 2.000 10.000 2.000 10.000 10.000
37 6.000 13.000 9.000 8.000 12.000 10.000 19.000 12.000 10.000 14.000 8.000 7.000 12.000 7.000 8.000 9.000 12.000 13.000
38 12.000 8.000 10.000 20.000 2.000 1.000 8.000 8.000 12.000 14.000 8.000 2.000 12.000 8.000 10.000 5.000 8.000 8.000
39 10.000 12.000 10.000 20.000 5.000 3.000 10.000 10.000 12.000 14.000 10.000 5.000 10.000 12.000 10.000 10.000 10.000 8.000
40 6.000 15.000 8.000 10.000 10.000 8.000 10.000 8.000 10.000 12.000 10.000 5.000 12.000 5.000 5.000 8.000 8.000 12.000
41 8.000 10.000 8.000 8.000 8.000 6.000 10.000 8.000 8.000 12.000 8.000 2.000 12.000 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000
42 8.000 10.000 8.000 5.000 10.000 8.000 8.000 8.000 8.000 14.000 14.000 4.000 10.000 2.000 10.000 2.000 2.000 2.000
43 8.000 10.000 8.000 20.000 10.000 8.000 12.000 8.000 5.000 12.000 5.000 2.000 10.000 8.000 8.000 10.000 8.000 5.000
44 4.200 6.000 4.800 20.000 6.000 4.000 6.000 5.200 4.800 6.000 6.000 4.200 6.000 4.800 6.000 6.000 6.000 6.000
45 20.000 15.000 15.000 20.000 15.000 13.000 15.000 15.000 20.000 20.000 12.000 10.000 25.000 15.000 20.000 20.000 15.000 25.000
46 6.000 3.000 5.000 8.000 8.000 8.000 7.000 4.000 2.000 12.000 5.000 3.000 8.000 4.000 6.000 4.000 6.000 8.000
47 5.000 7.000 6.000 7.000 6.000 4.000 6.000 5.000 5.000 7.000 7.000 5.000 8.000 4.000 5.000 2.000 7.000 8.000
48 5.000 10.000 7.000 6.000 7.000 5.000 10.000 8.000 7.000 10.000 8.000 5.000 10.000 5.000 7.000 5.000 8.000 10.000
49 8.000 8.000 8.000 6.000 12.000 10.000 6.000 8.000 8.000 10.000 6.000 6.000 4.000 8.000 4.000 6.000 6.000 8.000
50 5.000 9.000 7.000 6.000 8.000 7.000 10.000 5.000 2.000 12.000 10.000 5.000 10.000 5.000 8.000 1.000 2.000 5.000
Tot 9.144 12.220 10.526 12.060 10.930 9.010 11.590 10.304 8.946 13.280 8.830 5.214 11.500 9.786 9.600 9.390 9.430 11.700
al

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


114

B. WTP Konsumen Salak Padangsidempuan


No Ukuran Ukuran Ukuran Warna Warna Warna Berat Berat Berat Rasa Rasa Rasa Keteba Keteba Keteba Keteba Keteba Keteba
Salak Salak Salak Kulit Kulit Kulit Salak Salak Salak Manis Manis Asam lan lan lan lan lan lan
Kecil Sedang Besar Coklat Coklat Hitam Berat Sedang Ringan Asam daging daging daging kulit kulit kulit
kehita buah buah buah buah buah buah
man tebal sedang tipis tebal sedang tipis
1 2.000 5.000 3.000 2.000 5.000 3.000 5.000 3.000 1.000 10.000 5.000 3.000 5.000 3.000 5.000 3.000 5.000 6.000
2 5.000 10.000 7.500 10.000 10.000 8.000 7.500 7.500 5.000 10.000 7.500 7.500 10.000 7.500 5.000 7.500 5.000 10.000
3 8.000 10.000 8.000 10.000 9.000 7.000 9.000 8.000 8.000 12.000 8.000 2.000 12.000 8.000 4.000 6.000 10.000 8.000
4 12.000 12.000 10.000 10.000 12.000 10.000 10.000 12.000 10.000 14.000 12.000 10.000 12.000 10.000 8.000 8.000 10.000 12.000
5 5.000 7.000 6.000 5.000 6.000 4.000 10.000 5.000 3.000 10.000 9.000 5.000 8.000 5.000 2.000 2.000 4.000 5.000
6 2.000 4.000 3.000 6.000 5.000 3.000 5.000 4.000 3.000 8.000 3.000 2.000 6.000 5.000 2.000 2.000 3.000 5.000
7 8.000 12.000 10.000 8.000 8.000 6.000 8.000 8.000 8.000 10.000 8.000 6.000 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000
8 6.000 7.000 6.500 6.000 7.500 5.500 6.000 5.500 5.000 7.000 6.500 4.000 7.000 6.500 6.000 5.000 5.500 6.000
9 10.000 14.000 12.000 10.000 5.000 3.000 12.000 10.000 10.000 14.000 12.000 5.000 14.000 12.000 10.000 10.000 12.000 14.000
10 8.000 12.000 8.000 10.000 8.000 6.000 12.000 8.000 8.000 12.000 8.000 6.000 12.000 10.000 8.000 6.000 8.000 10.000
11 8.000 10.000 10.000 10.000 10.000 8.000 10.000 10.000 8.000 12.000 8.000 2.000 11.000 9.000 7.000 5.000 7.000 9.000
12 5.000 12.000 8.000 12.000 10.000 8.000 15.000 12.000 10.000 15.000 8.000 5.000 10.000 8.000 5.000 5.000 8.000 10.000
13 20.000 15.000 15.000 20.000 20.000 18.000 15.000 15.000 20.000 20.000 20.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 20.000 15.000
14 7.000 12.000 9.500 12.000 10.000 8.000 13.000 10.000 7.000 12.000 10.000 6.000 12.000 10.000 6.000 8.000 10.000 12.000
15 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000 6.000 8.000 8.000 8.000 10.000 8.000 6000 8.000 8.000 6.000 6.000 8.000 8.000
16 6.000 6.000 6.000 8.000 6.000 4.000 6.000 6.000 6.000 10.000 8.000 4.000 6.000 6.000 4.000 8.000 8.000 10.000
17 16.000 16.000 14.000 16.000 14.000 12.000 16.000 14.000 14.000 16.000 10.000 10.000 16.000 16.000 16.000 14.000 16.000 16.000
18 5.000 10.000 7.500 10.000 7.500 5.500 10.000 7.500 5.000 10.000 5.000 5.000 10.000 7.500 5.000 5.000 7.500 10.000
19 4.000 7.000 5.000 5.000 6.000 4.000 7.000 6.000 5.000 10.000 9.000 5.000 5.000 3.000 2.000 7.000 5.000 8.000
20 4.000 8.000 5.000 10.000 10.000 8.000 8.000 6.000 5.000 12.000 10.000 8.000 4.000 2.000 1.000 2.000 5.000 9.000
21 2.000 5.000 4.000 7.000 8.000 6.000 7.000 5.000 2.000 10.000 8.000 6.000 10.000 4.000 3.000 3.000 7.000 8.000
22 5.000 8.000 7.000 10.000 8.000 6.000 7.000 10.000 8.000 12.000 10.000 8.000 10.000 8.000 2.000 4.000 7.000 12.000
23 30.000 38.000 33.000 30.000 33.000 31.000 38.000 33.000 30.000 38.000 33.000 30.000 38.000 33.000 30.000 5.000 8.000 10.000
24 10.000 10.000 10.000 8.000 10.000 8.000 10.000 10.000 10.000 12.000 10.000 8.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
25 10.000 5.000 9.000 5.000 9.000 7.000 10.000 10.000 10.000 12.000 10.000 5.000 12.000 10.000 4.000 3.000 12.000 12.000
26 6.000 10.000 8.000 5.000 6.000 4.000 12.000 12.000 12.000 10.000 10.000 6.000 8.000 10.000 12.000 12.000 10.000 8.000
27 6.000 12.000 8.000 10.000 10.000 8.000 7.000 6.000 2.000 12.000 9.000 7.000 10.000 7.000 5.000 11.000 9.000 5.000
28 10.000 12.000 12.000 10.000 10.000 8.000 12.000 10.000 10.000 12.000 10.000 8.000 12.000 12.000 10.000 10.000 12.000 12.000
29 10.000 10.000 10.000 10.000 8.000 6.000 10.000 10.000 10.000 12.000 2.000 2.000 12.000 10.000 8.000 8.000 10.000 12.000
30 10.000 15.000 10.000 10.000 15.000 13.000 15.000 15.000 10.000 20.000 5.000 5.000 20.000 10.000 5.000 5.000 15.000 20.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


115

No Ukuran Ukuran Ukuran Warna Warna Warna Berat Berat Berat Rasa Rasa Rasa Keteba Keteba Keteba Keteba Keteba Keteba
Salak Salak Salak Kulit Kulit Kulit Salak Salak Salak Manis Manis Asam lan lan lan lan lan lan
Kecil Sedang Besar Coklat Coklat Hitam Berat Sedang Ringan Asam daging daging daging kulit kulit kulit
kehita buah buah buah buah buah buah
man tebal sedang tipis tebal sedang tipis
31 8.000 12.000 10.000 10.000 10.000 8.000 10.000 10.000 8.000 12.000 10.000 6.000 10.000 8.000 8.000 10.000 8.000 8.000
32 15.000 25.000 20.000 30.000 30.000 28.000 20.000 20.000 20.000 30.000 30.000 5.000 20.000 15.000 20.000 20.000 15.000 20.000
33 5.000 15.000 10.000 15.000 10.000 8.000 15.000 10.000 5.000 25.000 10.000 5.000 20.000 10.000 5.000 5.000 15.000 20.000
34 8.000 10.000 8.000 8.000 10.000 8.000 10.000 10.000 8.000 12.000 6.000 4.000 10.000 8.000 6.000 4.000 8.000 12.000
35 6.000 10.000 8.000 10.000 10.000 8.000 10.000 8.000 6.000 12.000 4.000 1.000 12.000 10.000 6.000 6.000 10.000 12.000
36 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000 6.000 8.000 8.000 8.000 8.000 6.000 6.000 8.000 8.000 8.000 6.000 8.000 8.000
37 10.000 20.000 15.000 15.000 20.000 18.000 25.000 20.000 15.000 15.000 20.000 10.000 20.000 15.000 10.000 10.000 15.000 20.000
38 5.000 6.500 6.000 6.000 6.000 4.000 12.000 10.000 7.000 9.000 8.000 5.000 10.000 10.000 9.000 9.000 10.000 11.000
39 5.000 10.000 7.000 15.000 20.000 18.000 10.000 10.000 5.000 10.000 5.000 5.000 10.000 5.000 5.000 5.000 10.000 15.000
40 10.000 20.000 16.000 16.000 16.000 14.000 20.000 25.000 20.000 20.000 10.000 5.000 20.000 15.000 10.000 10.000 15.000 20.000
41 15.000 8.000 10.000 15.000 20.000 18.000 12.000 13.000 9.000 15.000 12.000 8.000 10.000 8.000 6.000 6.000 8.000 10.000
42 10.000 8.000 10.000 15.000 9.000 7.000 10.000 10.000 10.000 10.000 5.000 5.000 10.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
43 15.000 15.000 15.000 15.000 10.000 8.000 15.000 13.000 12.000 15.000 7.000 5.000 15.000 10.000 15.000 5.000 10.000 15.000
44 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 18.000 30.000 26.000 20.000 30.000 15.000 15.000 20.000 20.000 15.000 15.000 20.000 20.000
45 8.000 10.000 10.000 10.000 10.000 8.000 10.000 10.000 8.000 12.000 8.000 2.000 10.000 8.000 2.000 8.000 10.000 10.000
46 12.000 12.000 10.000 10.000 12.000 10.000 10.000 12.000 10.000 14.000 12.000 10.000 12.000 10.000 8.000 8.000 10.000 12.000
47 5.000 7.000 6.000 5.000 6.000 4.000 10.000 5.000 3.000 10.000 9.000 7.000 8.000 5.000 2.000 2.000 4.000 5.000
48 10.000 12.000 10.000 5.000 5.000 3.000 10.000 10.000 12.000 14.000 10.000 5.000 10.000 10.000 12.000 10.000 10.000 8.000
49 6.000 15.000 8.000 15.000 10.000 8.000 10.000 8.000 10.000 12.000 10.000 5.000 12.000 5.000 5.000 8.000 8.000 12.000
50 10.000 5.000 5.000 10.000 5.000 3.000 10.000 10.000 5.000 12.000 2.000 2.000 10.000 10.000 2.000 2.000 10.000 10.000
Tot 8.780 11.410 9.700 10.920 10.820 8.820 11.750 10.690 9.080 13.620 9.620 6.350 11.800 9.370 7.460 7.150 9.480 11.060
al

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

You might also like