Professional Documents
Culture Documents
(Skripsi)
OLEH
ADE FITRIYANI
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
ABSTRACT
By
Ade Fitriyani
This research aims to know corn productivity level in the working area of the extension
center (BPPP) Natar subdistrict, the level of Agricultural Extension Workers (AEWs) in
the BPPP, factors related to the level of the performance of AEWs, the level of
satisfaction of corn farmers on the performance of AEWs, and the relationship between
the level of performance of AEWs and the level of satisfaction of corn farmers. Research
conducted in BPPP Natar subdistrict, South Lampung Subistrict uses a survey method.
The sample in this study consisted of eight AEWs and 54 corn farmers. Data analysis
method uses a descriptive method and Rank Spearman correlation. The results showed
the average level of corn farming productivity in the Natar subdistrict is 6.49 tons/ha.
The performance of AEWs is good. The factors related to the performance of AEWs are
the age of AEWs, working period of AEWs and availability of facilities and infrastructure.
The level of satisfaction of corn farmers on the performance of AEWs in Natar subdistrict
is moderately satisfied, and the level of performance of AEWs has a significant
relationship with the level of satisfaction of corn farmers in the Natar Subistrict.
Oleh
Ade Fitriyani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas jagung di wilayah kerja
Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (BPPP) Kecamatan Natar, mengetahui tingkat
kinerja penyuluh pertanian lapangan di BPPP Kecamatan Natar, faktor-faktor yang
berhubungan dengan tingat kinerja penyuluh pertanian lapangan, mengetahui tingkat
kepuasan petani jagung terhadap kinerja penyuluh pertanian lapangan dan mengetahui
hubungan antara tingkat kinerja penyuluh pertanian lapangan dengan tingkat kepuasan
petani jagung. Penelitian yang dilaksanakan di Balai Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan ini menggunakan metode survei.
Responden pada penelitian ini terdiri dari 8 orang penyuluh dan 54 petani jagung, total 62
responden. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif, pendekatan tradisional
dan metode statistik nonparametrik Koefisien Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian
ini bahwa tingkat rata-rata produktivitas usahatani petani jagung di Kecamatan Natar 6,49
ton/ha, kinerja penyuluh pertanian lapangan di Kecamatan Natar tergolong baik, faktor-
faktor yang berhubungan dengan kinerja penyuluh pertanian lapangan pada penelitian ini
adalah umur PPL, masa kerja PPL, dan ketersediaan sarana dan prasarana, sedangkan
yang tidak berhubungan yaitu tingkat pendidikan dan status PPL. Tingkat kepuasan
petani jagung terhadap kinerja penyuluh pertanian lapangan di Kecamatan Natar
tergolong cukup puas, dan tingkat kinerja penyuluh pertanian lapangan memiliki
hubungan yang nyata dengan tingkat kepuasan petani jagung di Kecamatan Natar.
Oleh
ADE FITRIYANI
Skripsi
Pada
Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Selatan, Provinsi Lampung pada tanggal 22 Febuari 1995 sebagai anak ke lima
dari pasangan Bapak Achmad Yani dan Ibu Siti Maryam Penulis menyelesaikan
penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama empat puluh hari di Desa
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
2. Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si. selaku Ketua Jurusan Agribisnis, Fakultas
penulis.
3. Dr. Ir. Tubagus Hasanuddin, M.S. selaku Pembimbing pertama yang telah
4. Ir. Begem Viantimala, M.Si. selaku Pembimbing kedua yang telah banyak
kuliah.
7. Ayahanda Achmad Yani dan Ibunda Siti Maryam tercinta, yang senantiasa
dan kasih sayang, serta telah menjaga dengan segenap jiwa dan raga.
9. Sahabat terbaik Bella Chyntia, Sasmita Padena Harahap, Rania Pinati, dan
Wayan Oki Widiyanti, yang telah memberikan motivasi dan semangat selama
menyelesaikan skripsi.
10. Teman-teman terbaik Anisa Safira, Hafiza Ayu Rizki, Ochi Ramadhani,
Arienda, Wida dan Intan yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Anis, Anggun, Dije, Tata, Puput dan Devi yang telah memberikan dukungan
12. Adik-adik tercinta 2014, 2015, dan 2016 Himaseperta terima kasih atas segala
bantuannya.
13. Bapak Haryono, Bapak Rinaldi, Bapak Aan, Bapak Alriasman, Bapak
Sugiman, Ibu Sugiatni, Ibu Novita, Ibu Sri, dan Ibu leni yang telah dengan
14. Seluruh dosen, staff administrasi Mbak Iin, Mbak Ayi, Mbak Tunjung, Mas
Bukhori, Mas Boim, dan karyawan FP Unila, atas jasa-jasa kalian penulis
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Semoga ALLAH SWT melimpahkan balasan atas kebaikan dan perhatian yang
diberikan kepada penulis, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.
Amin.
ADE FITRIYANI
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. LatarBelakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9
C. Tujuan ...................................................................................................... 10
D. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 11
V. KESIMPULAN......................................................................................... 104
A. Kesimpulan ................................................................................................. 104
B. Saran ............................................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
I. PENDAHULUAN
sebesar 1.502.800 ton jagung dengan luas panen sebesar 293.521 ha dan
Tengah.Produksi dan luas panen jagung Provinsi Lampung dari tahun 2013-
Tabel 2. (Lanjutan)
Sumber : Data diolah Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2014 -2016
Kabupaten Lampung selatan pada tahun 2013 sebesar 529.028 ton dengan
luas panen 105.252 ha, mengalami peningkatan hingga tahun 2015 sebesar
Tabel 3. Data luas panen dan produksi jagung di Kabupaten Lampung Selatan
tahun 2013-2015
Tabel 3. (Lanjutan)
pada tahun 2013 sebesar 79.167 ton dengan luas panen 15.146 ha dan tingkat
sebesar 84.313 ton dengan luas panen 16.270 ha dan tingkat produktivitas
menurun menjadi 5,18 ton/ha dan pada tahun 2015 mengalami penurunan
sebesar 59.175 ton dengan luas panen 11.568 ha dan tingkat produktivitas
yang sama, data tersebut belum akurat dikarenakan setiap daerah memiliki
7
iklim, jenis kesuburan tanah, dan intensitas cahaya yang berbeda, sehingga
bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong
Tabel 4. Data jumlah penyuluh dan wilayah binaan serta jumlah kelompok
tani binaan di BPPP Kecamatan Natar
Tabel 4. (Lanjutan)
penyuluh dalam hal ini sangat diperlukan karena dapat menunjang hasil
pemerintah akan diikuti atau tidak oleh petani bergantung sejauh mana
tanah, faktor iklim, tenaga kerja, faktor usahatani, dan faktor kinerja
penyuluh. Kinerja yang baik tentu saja akan membantu para petani,
yang baik, apabila produksi jagung baik maka pendapatan petani akan
meningkat dan petani akan hidup sejahtera, hal tersebut dapat menimbulkan
B. Rumusan Masalah
Kecamatan Natar?
C. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang ada, maka penelitian ini
bertujuan:
Kecamatan Natar.
Kecamatan Natar.
D. Kegunaan Penelitian
perbandingan.
A. Landasan Teori
1. Budidaya Jagung
Pertumbuhan jagung yang baik, perlu perhatian yang lebih dalam proses
budidaya, ada beberapa faktor yang dapat memberikan hasil yang optimal
pengairan yang baik. Tanah lempung berdebu adalah yang paling baik
seperti jumlah dan pembagian dari sinar matahari dan curah hujan,
Tanah yang akan ditanami jagung dibersihkan dari rumput liar dengan
lalu ratakan kembali. Cek pH tanah, jika kurang dari 5, maka perlu
2) Tahap Penanaman
baik, maka harus digunakan bibit jagung yang baik pula, baik itu bibit
14
Jarak tanam jagung biasanya bergantung pada pola tanam. Pada jagung
jagung adalah ditugal dengan kedalaman 3-5 cm. Tiap lubang diisi biji
3) Tahap Pemeliharaan
tidak tumbuh dan unsur hara tanah tidak terbagi untuk tanaman lain.
diuruk dengan tanah dari sebelah kanan dan kiri barisan tanaman
tanaman jagung.
kg/ha dengan dosis 1/2 bagian pada saat tanaman berumur 18 hari
dan 35 hari.
4) Tahap pemanenan
85-95 hari. Cara panen adalah dengan memutar tongkol jagung untuk
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata penyuluh berasal dari kata
suluh yang berarti barang yang di pakai untuk media penerangan atau
16
penerangan atau penunjuk jalan. Arti dalam kata penyuluhan yaitu suatu
proses atau cara yang dilakukan oleh seorang penyuluh untuk memberikan
penerangan atau informasi kepada orang lain dari semula yang tidak tahu
dan mengerti tetapi juga mau dan mampu melaksanakan sesuatu ajaran
(Effendi, 2005).
yang berupa varietas baru, teknik budidaya baru, penerapan pupuk dan
Pertanian, 2009).
(nonformal) untuk para petani dan keluarganya (ibu tani, pemuda tani)
(Suhardiyono, 1989).
yang kuat.
petani.
sebagai berikut:
memberikan rujukan kepada pihak lain yang “lebih mampu” dan atau
mendatangi petani.
dihadapi.
perbaikan.
finansialnya.
sebagai berikut:
ekosistem pedesaan.
pemecahannya.
tertekan (rasa rendah diri), agar membawa hasil dan dapat mengubah
mereka yang dididik (para petani) dapat melihat, mendengar dan ikut
melakukan sendiri dengan baik apa yang menjadi objek atau materi
langsung dengan kegiatan usaha tani dan menarik minat agar dapat
dan menarik kepercayaan para petani bahwa benar segala yang telah
mereka itu bersantai atau ada dirumah, kapan biasanya mereka itu
4. Kinerja PPL
Kinerja adalah hasil dari suatu pekerjaan yang dapat dilihat atau yang
petani (Kabupaten/Kota)
masing-masing
saling menguntungkan.
wilayah.
kebutuhan petani
binaan
kebutuhan pelanggan.
a) Sistem penghargaan
kepangkatan.
1. Umur
2. Tingkat pendidikan
3. Masa kerja
6. Kepuasan
Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan
atau keyakinan seseorang tentang apa yang akan diterimanya. Salah satu
menguntungkan.
dapat ditentukan.
terhadap suatu produk. Penilaian ini juga dapat dilakukan dengan cara
Sebagai data pendukung maka dasar atau acuan berupa teori-teori atau
pada Tabel 5.
Peneliti, Judul
No. Metode Hasil Kegiatan
Tahun Penelitian
1. Muhammad Tingkat Importance kinerja PPL pertanian di Desa
Nashruddin Kepuasan Performance Jerowaru masuk kategori Kurang
(2016) Petani Analysis Memuaskan. Beberapa atribut
Terhadap (IPA). penting yang perlu diprioritaskan
Kinerja untuk dapat meningkat kinerja
Penyuluhan penyuluh pertanian di Desa
Pertanian Di Jerowaru adalah Penyuluh
Desa Jerowaru memiliki responsivitas yang baik
Kecamatan terhadap permasalahan yang
Jerowaru dihadapi petani, Penyuluh
Kabupaten melakukan kunjungan secara
Lombokk intensif ke petani, Penyuluh
Timur mengembangkan kapasitas
kelembagaan petani, Penyuluh
menyampaikan informasi cuaca)
2. Bekti Wahyu Kinerja Analisis uji Hasil analisis menunjukkan, pada
Utami, Emi Penyuluh parameter tingkat kepercayaan 5% (0,05)
Widiyanti, Pertanian proporsi dimana nilai t tabel pada tingkat
dan Agung Lapang (Ppl) kepercayaan 5% sebesar 1,64,
Wibowo Dalam dengan demikian menerima
(2008) Pengembangan Hipotesis nol (H0) dan menolak
Beras Organik Hipotesis alternatif (H1), artinya
Menuju kinerja PPL dalam
Terwujudnya pengembangan beras organik
Kabupaten menuju terwujudnya Kabupaten
Sragen Sragen sebagai sentra beras
Sebagai Sentra organik dinilai petani
Beras Organik buruki/rendah.
32
Tabel 5. (Lanjutan)
Peneliti, Judul
No. Metode Hasil Kegiatan
Tahun Penelitian
3. Naning Analisis Metode Dilihat dari keseluruhan
Wijayanti, Tingkat Servqual dimensi yang membentuk
DB. Kepuasan analisis. kualitas jasa, petani menilai
Paranoan, dan Petani baik kinerja PPL di Kabupaten
Rita Terhadap Kutai Timur tetapi petani
Kalalinggi Kinerja belum puas dengan kinerja PPL
(2015) Penyuluh tersebut oleh karena itu masih
Pertanian perlu ditingkatkan mengingat
Lapangan masih ada gap antara realita
(Ppl) Di dan harapan
Kabupaten
Kutai Timur
4. Ika Listiawati Analisis Metode IPA Hasil IPA menunjukkan atribut
(2010) Tingkat (Importance yang dianggap petani memiliki
Kepuasan Performance tingkat kepentingan tertinggi
Petani Analysis) dan yaitu pengetahuan dan
Terhadap CSI (Customer kecakapan dalam memberikan
Kinerja Satisfaction materi serta cara
Penyuluh Index). berkomunikasi yang baik. Hasil
Lapang Di analisis CSI terhadap atribut
Bp3k Wilayah kinerja penyuluh lapang BP3K
Ciawi Ciawi adalah sebesar 74,53
Kabupaten persen. Nilai tersebut berada
Bogor pada selang 0,66-0,80. Angka
tersebut mengidentifikasikan
bahwa secara umum petani
berada dalam kategori puas.
5. Dini Bayu Tingkat Metode Hasil perhitungan Importance
Subagio Kepuasan Importance Performance Analysis (IPA)
(2010) Petani and menunjukkan atribut yang
Terhadap Performance dianggap petani memiliki
Kinerja Analysis (IPA) tingkat kepentingan tertinggi
Pelayanan yaitu penyuluh melakukan
Penyuluh kunjungan kepada kelompok
Pertanian Di tani. Secara umum hasil
Desa Situ penelitian menunjukkan bahwa
Udik tingkat kinerja penyuluh
Kecamatan pertanian di Desa Situ Udik
Cibungbulang cukup memuaskan
Kabupaten
Bogor Jawa
Barat
6. Purnomojati Faktor-faktor Statistik Kinerja penyuluh dalam
Anggoroseto yang Deskriptif dan pemanfaatan cyber extention 1.
(2012) Mempengaruhi Analisis Jalur Melaksanakan aksebilitas
Kinerja terhadap cyber extention, 2.
Penyuluh Memanfaatkan materi
dalam informasi cyber extention bagi
Pemanfaatan kegiatan penyulihan, 3.
CYBER Mengenalkan cyber extention
EXTENSION kepada petani
di Kabupaten
Bogor
33
Tabel 5. (Lanjutan)
Peneliti, Judul
No. Metode Hasil Kegiatan
Tahun Penelitian
7. Mohamad Faktor-Faktor Metode SEM Faktor-faktor internal yang
Ikbal Bahua yang (Structural dapat meningkatkan kinerja
dkk (2010) Mempengaruhi Equation penyuluh pertanian adalah:
Kinerja Model). umur, masa kerja, jumlah
Penyuluh petani binaan, kemampuan
Pertanian dan merencanakan program
Dampaknya penyuluhan, kemampuan
pada Perilaku kepemimpinan penyuluh,
Petani Jagung pengembangan potensi diri,
di Provinsi kebutuhan untuk berafiliasi,
Gorontalo kemandirian intelektual dan
kemandirian sosial. Semua
faktor internal tersebut
berpengaruh nyata pada pada
peningkatan kinerja penyuluh
pertanian dengan koefisien
determinasi (R2) sebasar 74%.
8. Sapar dkk Faktor-Faktor Metode SEM Faktor-faktor yang dapat
(2011) Yang (Structural meningkatkan kinerja adalah
Berpengaruh Equation karakteristik (umur, pelatihan,
Pada Kinerja Model) dengan pengalaman kerja), kompetensi
Penyuluh program (kemampuan perencanaan
Pertanian dan LISREL penyuluhan, kemampuan dalam
Dampaknya (Linear evaluasi dan pelaporan,
Pada Structural kemampuan dalam
Kompetensi Relationships). pengembangan penyuluhan),
Petani Kakao motivasi (kebutuhan untuk
di Empat berprestasi, kebutuhan untuk
Wilayah berafiliasi), dan kemandirian
Sulawesi
Selatan
9. Adiguna Analisis Metode Atribut-atribut kopi bubuk SB-
Gadung Kepuasan dan Consumer CBD yang memiliki kepuasan
(2015) Loyalitas Satisfaction tertinggi yaitu label halal,
Konsumen Index (CSI) harga, aroma yang khas,
Kopi Bubuk dan tanggal kadaluarsa, dan rasa.
Sinar Baru Importance Tingkat kepuasan konsumen
Cap Bola Performance kopi bubuk SB- CBD berada
Dunia (Sb- Analysis pada kriteria puas dengan
Cbd) di Kota (IPA). nilai73,34 persen.
Bandar
Lampung
10. Suharyon Faktor-Faktor Metode Faktor-faktor kapasitas penyuluh
(2012) Yang stratified pertanian yang mempengaruhi
Mempengaruhi sampling kinerja penyuluh pertanian dalam
Terhadap perubahan perilaku pertanian
adalah kompetensi komunikasi,
Kinerja kompetensi andragogi, kompetensi
Penyuluh mengembangkan kelompok tani,
Dalam kompetensi sosial, kebijakan
Penyampaian penyuluhan pertanian, struktur
Informasi organisasi dan dukungan inovasi.
Teknologi Faktor-faktor tersebut berpengaruh
Pertanian positif pada kinerja penyuluh
pertanian.
34
oleh PPL kepada petani, penyampaian inovasi oleh PPL dan umpan balik dari
Kelompok tani yang terdiri dari kumpulan para petani yang bergabung di
yaitu (1) umur, (2) tingkat pendidikan,(3) masa kerja, dan (4) ketersediaan
ini ingin melihat hubungan faktor umur penyuluh dengan kinerja penyuluh.
akan berpengaruh terhadap cara dan pola fikir seseorang, menurut penelitian
Tingkat pendidikan yang tinggi akan mempunyai kinerja yang tinggi pula,
semakin baik, sehingga dalam penelitian ini ingin melihat hubungan faktor
dimiliki penyuluh diduga akan semakin baik pula kinerja yang dihasilkan,
golongan yaitu PNS dan THL dan Swadaya.Sehingga dalam penelitian ini
penyuluh.
kebutuhan petani
binaan
Pada penelitian ini juga akan dilakukan pengujian hubungan kinerja penyuluh
terhadap kinerja penyuluh yang telah diterapkan pada petani binaan dari
(variabel Z) yaitu:
kebutuhan petani
binaan
38
berikut ini:
39
Produksi
Harga Jual
Penerimaan
Biaya
Pendapatan
Keterangan :
: Dianalisis dengan uji statistik
: Tidak dianalisis dengan uji statistik
40
2.4 Hipotesis
3. Diduga ada hubungan yang nyata antara antara masa kerja penyuluh
Kecamatan Natar merupakan salah satu sentra tanaman pangan yaitu jagung
jagung bisa mencapai 10-12 ton/ha. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan
sampel. Metode ini digunakan karena penelitian ini mengambil sampel dari
42
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer
Natar.
Natar. Pemilihan desa juga ditentukan oleh Bapak Haryono selaku kordinator
menjadi sampel penelitian. Setiap desa dimbil sampel 2 kelompok tani dan
43
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif,
kinerja yang telah dilakukan oleh PPL, misalnya dengan memberikan rating
dari sangat tidak puas sampai sangat puas, dan untuk pengujian hipotesis
6∑
=1−
Keterangan :
rs = Penduga koefisien korelasi.
di = Perbedaan setiap pasangan rank .
N = Jumlah responden.
Bila terdapat rank kembar baik pada variable X maupun pada variabel Y, maka
∑ +∑ −∑
=
2 ∑ ∑
−
= −
12
−
= −
12
−
=
12
Keterangan :
∑ = jumlah kuadrat variabel X yang dikoreksi
∑ = jumlah kuadrat variabel Y yang dikoreksi
∑ = jumlah faktor koreksi variabel X
∑ = jumlah faktor koreksi variabel Y
T = faktor koreksi
t = banyaknya observasi berangka sama pada peringkat tertentu
n = jumlah sampel
berikut :
1. Jika nilai signifikansi ≤ (α) = 0,05 atau (α) = 0,01 maka terima H1, berarti
2. Jika nilai signifikansi > (α) = 0,05 atau (α) = 0,01 maka tolak H1, berarti
E. Definisi Operasional
digunakan dalampenelitian ini adalah variabel bebas (X), variabel terikat (Y)
Purnomojati (2012), yaitu (1) umur , (2) pendidikan, (3) masa kerja, dan (4)
ketersediaan sarana dan prasarana serta (5) status penyuluh. Variabel (Y)
Peraturan Mentri Pertanian Nomor 91 tahun 2013, dan Variabel (Z) yang
46
47
Tabel 6. (Lanjutan)
47
48
Tabel 6. (Lanjutan)
48
49
Tabel 6. Lanjutan
49
50
Tabel 6. Lanjutan
Variabel Z
Satuan Jumlah Kisaran
Variabel Definisi Operasional Indikator Klasifikasi
Pengukuran Pertanyaan Pengukuran
Tingkat kepuasan Tingkat kepuasan petani 1) Persiapan Penyuluhan Skor Empat 4– 20 (> 17 – 20) = Sangat puas
petani adalah perasaan senang Pertanian (>14 – 17 ) = Puas
petani terhadap hasil dari (>11 – 14 ) = Cukup puas
- Membuat data (>8 – 11 ) = Tidak puas
kinerja penyuluh yang potensi wilayah (4 – 7 ) = Sangat tidak puas
sesuai dengan kebutuhan
- Memandu
petani
penyusunan RDKK
- Penyusunan
programa penyuluhan
- Membuat (RKTPP)
50
51
Tabel 6.Lanjutan
51
52
Data ordinal yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya akan diubah menjadi
data interval dengan bantuan MSI (Method Successive Interval). Klasifikasi data
−
=
Keterangan :
Z = Lebar selang kelas / kategori
X = Nilai skor tertinggi
Y = Nilai skor terendah
K = Banyaknya kelas kategori
104
V. KESIMPULAN
A. Kesimpilan
12 ton/ha.
petani.
lapangan pada penelitian ini adalah Umur PPL, Masa Kerja PPL, dan
masuk dalam klasifikasi cukup puas, dan evaluasi dan pelaporan masuk
tingkat kinerja PPL maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan petani
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dajan, Anton. 1996, Pengantar Metode Statistik, Jilid Kedua, LP3ES, Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2016. Data Produksi Jagung tingkat provinsi. Badan Pusat
Statistik Indonesia. Indonesia
Bekti Wahyu Utami, SP. MSi, Emi Widiyanti, SP. MSi, Agung Wibowo, SP.
MSi. 2008. Kinerja Penyuluh Pertanian Lapang (Ppl) Dalam Pengembangan
Beras Organik Menuju Terwujudnya Kabupaten Sragen Sebagai Sentra
Beras Organik. Jurnal penyuluhan, Agritexts No 24 Desember, 2008
Dini Bayu Subagio .2010. Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Kinerja Pelayanan
Penyuluh Pertanian di Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten
Bogor Barat.(Skripsi).Bogor. Institut Pertanian Bogor, Program S1.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid Satu. Teguh, Hendra
et al, Penerjemah. Indeks, Jakarta. Terjemahan dari: Marketing
Management, 10 Th Edition
_______ 2004. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid Dua. Teguh, Hendra
et al, Penerjemah. Indeks, Jakarta. Terjemahan dari: Marketing
Management, 10 Th Edition
Ikbal Bahua, Amri Jahi, Pang S. Asngari, Amiruddin Saleh dan I Gusti Putu
Purnaba. 2010. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh
Pertanian dan Dampaknya pada Perilaku Petani Jagung Di Provinsi
Gorontalo”. .Jurnal Ilmiah Agropolitan. Volume 3 Nomor 1 April 2010.
108
Sapar, Amri Jahi, Pang S. Asngari, Amiruddin Saleh, dan I G. Putu Purnaba.
2011. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Kinerja Penyuluh Pertanian
Dan Dampaknya Pada Kompetensi Petani Kakao Di Empat Wilayah
Sulawesi Selatan”. Forum Pascasarjana. Vol. 34 No. 4 Oktober 2011:297-
305.
Van Den Ben, A.W dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta.
Kanisius