Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada
Jurusan Agribisnis Program Studi Agribisnis
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Allah Swt. atas segala
rahmat dan karunia-Nya pada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul: Keragaan Agribisnis Usahatani Melon
(Cucumis melo L) Di Desa Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten
Aceh Utara (Studi Kasus: Eco-agroindustry).
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana
(S.1) Jurusan Agribisnis pada Fakultas Pertanian di Universitas Malikussaleh.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis berterima kasih kepada
semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi
dalam menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus dalam kesempatan ini penulis
ingin berterima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Mawardati, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Barmawi, S.P.,
M.Si selaku pembimbing II yang telah membimbing, memotivasi,
mengarahkan dan memberikan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Dr. Setia Budi, S.P.,M.Si selaku penelaah I dan Ibu Riani, S.P.,M.Si
selaku penelaah II yang telah membimbing, memberikan saran dan motivasi
yang diberikan untuk skripsi ini.
3. Bapak Sarbini Abdullah, S.Sos selaku pemilik Eco-agroindustry, yang telah
membantu penulis dalam menyelesakan penelitian.
4. Ucapan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta yaitu ayahanda Marza
Syaifera, S.H.,M.H dan ibunda Asmida Laily Daulay, Amd.Keb serta
adikanda Rafli Alwinsyah dan Azka Subki serta keluarga besar penulis atas
segala kasih dengan penuh kesabaran membesarkan penulis dan senantiasa
membawa dalam doa sehingga tercapai segala yang dicita-citakan.
5. Ucapan terima kasih kepada para sahabat Anis Zahara, A.md.Bns, Raka Yulia
Wanda Sembiring, Sonia Muslimah Sinaga yang telah membantu memberi
dukungan dan mengarahkan penulis. Teruntuk orang terdekat penulis selama
ii
perkuliahan Neza Puspita dan Cut Iklillah terima kasih telah menyemangati
dan memberi semangat dalam segala hal.
Atas segala bantuan dan dorongan dari pihak di atas, penulis hanya dapat
bermohon bahwa hanya Allah SWT sajalah yang dapat membalas budi baik
mereka tersebut. Akhirulkalam penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat
menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRACT
RINGKASAN ......................................................................................................... i
1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
iv
4.3.5. Subsistem Penunjang ........................................................................... 22
4.4. Analisis Usaha Melon Eco-agroindustry .................................................... 23
4.4.1. Biaya Tetap .......................................................................................... 23
4.4.2. Biaya Variabel ..................................................................................... 24
4.4.3. Total Biaya ........................................................................................... 26
4.4.4. Produksi ............................................................................................... 26
4.4.5. Penerimaan........................................................................................... 26
4.4.6. Keuntungan .......................................................................................... 27
4.4.7. Hasil Analisis R/C Ratio ...................................................................... 28
4.4.8. Hasil Analisis B/C Ratio ...................................................................... 28
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah produksi dan luas panen melon di Kabupaten Aceh Utara........... 3
Tabel 2. Data produksi melon di Eco-agroindustry ................................................ 3
Tabel 3. Batas wilayah Desa Paloh Lada .............................................................. 16
Tabel 4. Rincian biaya penyusutan peralatan/proses produksi ............................. 23
Tabel 5. Rincian biaya variabel ............................................................................. 24
Tabel 6. Rincian biaya tenaga kerja ...................................................................... 25
Tabel 7. Total biaya produksi melon .................................................................... 26
Tabel 8. Rincian penerimaan produksi melon....................................................... 27
Tabel 9. Rincian hasil keuntungan ........................................................................ 27
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
1. PENDAHULUAN
1
2
Tabel 1. Jumlah produksi dan luas panen melon di Kabupaten Aceh Utara
Produksi (Ton) Luas Panen (Ha)
No Kecamatan
2018 2019 2020 2018 2019 2020
1 Sawang 16 6 - 1 3 -
2 Tanah Jambo Aye - 15 - 2
3 Lhokseukon 3,5 0,01 0,01 1 1 1
4 Dewantara - 28 26 - 8 5
Sumber: Aceh Utara Dalam Angka 2021
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah produksi melon di Kecamatan
Dewantara mengalami peningkatan, data produksi tersebut menunjukkan bahwa
usahatani melon di Kecamatan Dewantara memiliki potensi usaha yang baik.
Produksi melon di Kecamatan Dewantara mengalami peningkatan pada tahun
2019-2020, dimana produksi melon tahun 2019 sebesar 28 ton dengan luas panen
8 Ha dan produksi melon tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 26 ton
dengan luas panen 4 Ha.
Pemilik dari Eco-agroindustry ialah Bapak Sarbini Abdullah yang
merupakan salah satu pengusaha melon yang ada di Kecamatan Dewantara.
Usahatani melon di Eco-agroindustry dikelola sendiri oleh Beliau yang sudah
berjalan 12 tahun berusahatani melon dan memiliki lahan seluas 1 Ha. Ada
beberapa macam tanaman hortikultura dan buah-buahan yang ada di Eco-
agroindustry seperti cabai merah, bawang merah, kangkung, tomat, kacang
panjang, bayam, labu, terong dan timun. Untuk melihat produksi melon pada satu
periode musing tanam, produksi melon di Eco-agroindustry selama tahun 2017-
2021 dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Data produksi melon di Eco-agroindustry
Produksi
No Tahun
(Ton/Ha)
1 2017 20
2 2018 18
3 2019 10
4 2020 13
5 2021 10
Total 71
Sumber : Data Primer Diolah 2022
4
5
6
I
(Pengadaan
dan II III IV
Penyaluran (Produksi) (Pengolahan) (Pemasaran)
Sarana
Produksi)
Subsistem agribisnis akan berfungsi baik apabila tidak ada gangguan pada
salah satu subsistem. Setiap dalam sistem agribisnis mempunyai keterkaitan
kebelakang dan ke depan. Tanda panah ke belakang (ke kiri) pada subsistem
pengolahan (III) menunjukkan bahwa pengolahan akan berfungsi dengan baik
apabila ditunjang oleh ketersediaan bahan baku yang dihasilkan oleh produksi (II).
Tanda panah ke depan (ke kanan) pada pengolahan (III) menunjukkan bahwa
subsistem pengolahan (III) akan berhasil dengan baik jika menemukan pasar
untuk produknya. Dalam kegiatan pertanian, selain petani dibutuhkan juga
beberapa penyedia jasa (pendukung) seperti untuk transportasi, penyiapan,
pendinginan, lembaga kredit, keuangan, asuransi serta pemerintah.
2.1.2. Usahatani Melon
Usahatani merupakan segala upaya yang dilakukan dalam bidang pertanian
untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperbaiki taraf hidup para petani
dengan menggunakan tenaga kerja, modal, sumberdaya alam dan keterampilan
yang dimiliki. Usahatani harus mampu menciptakan keunggulan bersaing secara
berkelanjutan yang mengacu pada kebutuhan pasar, potensi sumberdaya, kondisi
masyarakat dan kelembagaan yang ada (Nur Zaman dkk, 2021).
8
2.3. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran tersebut, dapat
dirumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut :
1. Keragaan agribisnis untuk semua subsistem dilakukan dari subsistem sarana
produksi, usahatani, pengolahan, pemasaran dan penunjang.
2. Usahatani melon di Eco-agroindustry menguntungkan secara ekonomis.
3. METODE PENELITIAN
11
12
komputer dengan prorgam Microsoft Excel sebagai alat bantu perhitungan data
serta hasil penelitian disajikan dalam bentuk variabel.
1. Biaya Total
Biaya total adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
usahatani melon pada Eco-agroindustry dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Sukirno, 2005).
TC = FC + VC
Keterangan :
TC = Biaya total usahatani melon (Rp/produksi)
FC = Biaya tetap usahatani melon (Rp/produksi)
VC = Biaya Variabel usahatani melon (Rp/produksi)
2. Penerimaan Usahatani
Penerimaan usahatani adalah hasil perkalian antara produksi usahatani
melon di Eco-agroindustry dengan harga jual melon, dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Soekartawi, 2006).
TR = P x Q
Keterangan :
TR = Total penerimaan usahatani melon (Rp)
P = Harga melon (Rp/Kg)
Q = Produksi yang diperoleh dalam usahatani melon (Kg)
3. Analisis Keuntungan
Keuntungan usaha merupakan pengurangan pendapatan total dengan biaya
total dari usahatani, dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Soekartawi,
2006).
𝜋 = TR – TC
Keterangan :
𝜋 = Keuntungan usahatani melon (Rp)
TR = Total penerimaan usahtani melon (Rp)
TC = Biaya total usahatani melon (Rp)
13
R/C Ratio =
Keterangan :
R/C ratio = Perbandingan Revenue Cost Ratio
TR = Total Revenue (total penerimaan)
TC = Total Cost (total biaya)
Kriteria keputusan apabila R/C > 1 maka usahatani layak diusahakan,
selanjutnya apabila R/C < 1 maka usahatani tidak layak diusahakan dan jika R/C
= 1 maka usahatani berada pada titik impas.
5. Analisis B/C Ratio
B/C (Benefit Cost Ratio) merupakan salah satu aspek keuangan untuk
menilai kemampuan usaha dalam memperoleh pendapatan bersih (keuntungan)
serta besarnya biaya yang dikeluarkan, dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Suratiyah, 2015).
B/C Ratio =
Keterangan :
B/C ratio = Benefit Cost Ratio
TB = Total Benefit (pendapatan)
TC = Total Cost (total biaya)
Kriteria keputusan apabila B/C > 1 maka usahatani melon menguntungkan,
selanjutnya apabila B/C < 1 maka usahatani melon tidak menguntungkan dan jika
B/C = 1 maka usahatani melon berada pada titik impas.
14
Usahatani melon
Keragaan Agribisnis
Analisis Keuntungan
Melon
Analisis Data
Subsistem Sarana Produksi
Total Biaya
Subsistem Usahatani
Total Penerimaan
Subsistem Pengolahan
Keuntungan
Subsistem Pemasaran
R/C Ratio
Subsistem penunjang
B/C Ratio
16
17
persemaian dilakukan di rumah kaca atau rumah pembibitan yang ditutup dengan
penutup kain agar benih yang sedang disemai tidak terkena sinar matahari
langsung yang berlebihan. Proses penyemaian berlangsung selama 10-14 hari atau
bisa ditandai dengan tumbuhnya 2-3 helai daun.
2. Persiapan lahan dan Penanaman
Pada persiapan lahan untuk ditanami melon, hal yang pertama dilakukan
adalah tanah dibajak terlebih dahulu, kemudian kapur ditaburkan dan dibiarkan
selama tiga hari. Lalu setelah tiga hari tanah dibiarkan kemudian tanah dibuat
bedengan dengan jarak antara bedengan seluas 40 cm x 40 cm dan jarak antar
bedengan seluas 60 cm. Setelah itu, ditaburkan pupuk kandang kemudian
tambahkan pupuk NPK 20 Kg dan KCL 10 Kg. Kemudian campurkan ketiga
pupuk tersebut kemudian ditaburkan ke atas bedengan yang telah dibentuk.
Selanjutnya bedengan ditutup dengan mulsa dan kemudian diberi lubang tanam
untuk tanaman melon yang akan ditanam di bedengan. Langkah selanjutnya
adalah tanam bibit yang telah disiapkan dengan satu lubang satu bibit tanaman
melon.
3. Pemasangan Ajir
Untuk menghasilkan buah yang kualitas bagus, tanaman melon akan
ditopang dengan ajir atau tongkat kayu. Fungsi ditancapkannya ajir agar buah
yang dihasilkan tidah bersentuhan dengan permukaan tanah. Selain itu agar terjadi
penetrasi sinar matahari ke seluruh bagian tanaman melon. Pemasangan ajir
dilakukan sebelum tanaman melon tumbuh besar. Sekiranya untuk umur tanaman
3 hari terhitung sejak pertama ditanam. Hal ini agar ajir yang ditancapkan tidak
melukai akar tanaman melon. Cara menancapkan ajir ialah dengan ditancap pada
lubang tanam secara menyorong, ujung atasnya condong ke arah dalam bedengan.
Sehingga ajir-ajir tersebut saling bersilangan membentuk huruf X.
4. Penyiraman
Penyiraman yang teratur sangat diperlukan dalam proses budidaya melon.
Penyiraman dilakukan setiap sore hingga umur tanaman satu minggu. Selanjutnya
penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali.
5. Pemupukan dan penyemprotan insektisida
Pada hari ke 5 HST akan disemprot dengan pestisida untuk pertama kalinya,
jadi untuk penyemprotan pertama kalinya pada hari ke 5 HST. Pestisida yang
21
pada tahun 2015 Eco-agroindustry mendapat dana modal dari pemerintah daerah
yaitu Dinas Pertanian Aceh Utara. Untuk saat ini penyediaan jasa penunjang yaitu
peran penyuluh pertanian untuk pemantauan dalam meningkatkan produksi
dibawah naungan Dinas Pertanian Aceh Utara. Kegiatan yang dilakukan adalah
pendataan produksi pada petani melon untuk mengetahui jumlah produksi melon
di lahan pertanian setiap tahun.
pembelian timbangan sebesar Rp. 6.000,- dengan total biaya penyusutan yang
dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 4.977.167/proses produksi.
2. Biaya Lain-lain
Biaya sewa lahan yang dikeluarkan untuk usahatani melon di Eco-
agroindustry sebesar Rp. 4.000.000/tahun dengan asumsi bahwa dalam setahun
melakukan 2 kali proses produksi melon, jadi dalam usahatani melon di Eco-
agroindustry biaya yang dikeluarkan dalam sekali proses produksi sebesar Rp.
2.000.000.
4.4.2. Biaya Variabel
Biaya variabel yaitu biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh hasil
produksi, seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan bahan penunjang.
Biaya ini digunakan untuk pengadaan faktor produksi yang bersifat selalu
berubah-ubah tergantung situasi dan kondisi proses produksi. Dalam penelitian ini
biaya yang dihitungkan adalah biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku. Biaya
tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Biaya Sarana Produksi
Biaya sarana produksi merupakan biaya yang dikeluarkan dari penyiapan
lahan dan untuk pembelian bahan baku utama seperti benih, pupuk dan bahab
lannya. Banyaknya biaya sarana produksi yang dikeluarkan pada usahatani melon
pada Eco-agroindustry dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Rincian biaya variabel
Harga Satuan Jumlah Biaya
No Nama barang Jml Satuan
(Rp) (Rp)
1 Bibit 28 Bungkus 125.000 3.500.000
2 Mulsa 20 Roll 250.000 5.000.000
3 Tali rafia 25 Gulung 25.000 625.000
4 pupuk kandang 8 Truk 250.000 2.000.000
5 Pupuk Anorganik
a. NPK 6 Zak 450.000 2.700.000
b. KCL 5 Zak 310.000 1.550.000
c. TSP 5 Zak 285.000 1.425.000
d. KNO3 3 Zak 300.000 900.000
6 Pestisida
a. Antrocol 12 bungkus 90.000 1.080.000
b. Lannate 43 Bungkus 17.000 731.000
c. Demolish 20 bungkus 85.000 1.700.000
7 Kapur 200 Kg 1.000 200.000
Total 21.411.000
Sumber : Data Primer Diolah, 2022
25
lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh pengusaha atas hasil dari
penjualan produlnya, dalam istilahnya disebut revenue. Hasil total penerimaan
dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan
harga barang yang bersangkutan. Rincian penerimaan, produksi melon dan harga
jual perkilogram dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Rincian penerimaan produksi melon
R/C Ratio =
= 2,0
Berdasarkan analisis biaya pada usahatani melon pada Eco-agroindustry
disimpulkan bahwa nilai R/C ratio sebesar 2,0. Menunjukkan bahwa usahatani
tersebut layak untuk diusahakan karena nilai R/C Ratio lebih dari 1 (R/C > 1),
dengan biaya atau modal usaha sebesar Rp.50.263.167 dapat memperoleh nilai
R/C Ratio sebesar 2,0 yang artinya setiap penambahan biaya sebesar Rp 1.00
memperoleh penerimaan sebesar 2,0.
4.4.8. Hasil Analisis B/C Ratio
B/C Ratio adalah ukuran perbandingan antara keuntungan yang diterima
oleh pemilik usahatani melon Eco-agroindustry dengan total biaya produksi yang
dieluarkan oleh pemilik usahatani Eco-agroindustry. Hasil analisis B/C Ratio
dapat dilihat perhitungan berikut.
B/C Ratio =
= 1,0
Berdasarkan analisis biaya pada usahatani melon pada Eco-agroindustry
disimpulkan bahwa nilai B/C ratio sebesar 1,0. Dari hasil perhitungan B/C Ratio
di atas > 1, maka dapat disimpulkan bahwa usahatani melon Eco-agroindustry
menguntungkan secara signifikan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Keragaan agribisnis melon di Eco-Agroindustry terdiri dari :
a) Subsistem sarana produksi, berupa alat yang berfungsi dengan baik
seperti seperti cangkul, gunting, pompa air, selang, ajir, sprayer dan
bahan baku produksi melon seperti benih, pupuk, pestisida dalam jumlah
yang tepat.
b) Subsistem usahatani, meyangkut kegiatan persemaian, persiapan lahan
dan penanaman, pemasangan ajir, penyiraman, pemupukan dan
penyemprotan insektisida, pengendalian hama dan penyakit, dan
pemanenan.
c) Subsistem pengolahan di Eco-agroindustry ialah penanganan pasca panen
setelah melon di panen, buah melon akan disortir dan di simpan digudang
tempat penyimpanan hasil panen.
d) Subsistem pemasaran hasil agribisnis melon dijual ke Pasar Krueng
Geukueh, Pasar Impres, Pasar Batuphat dan pembeli mendatangi
langsung ke kebun Eco-Agroindustry.
e) Subsistem jasa penunjang di Eco-agroindustry pada tahun 2010 adalah
bantuan dana modal dari Japan Fun Proverty Reduction (JFPR) OISCA-
ADB dan pada tahun 2015 Eco-agroindustry mendapat dana modal dari
pemerintah daerah yaitu Dinas Pertanian Aceh Utara. Untuk saat ini
penyediaan jasa penunjang yaitu peran penyuluh pertanian untuk
pemantauan dalam meningkatkan produksi dibawah naungan Dinas
Pertanian Aceh Utara. Kegiatan yang dilakukan adalah pendataan
produksi pada petani melon untuk mengetahui jumlah produksi melon di
lahan pertanian setiap tahun.
2. Hasil produksi melon yang diperoleh di Eco-agroindustry adalah sebesar
8.000 Kg/Ha dengan harga jual Rp. 13.000/Kg. Penerimaan yang diterima
sebesar Rp. 104.000.000 dengan keuntungan sebesar Rp. 53.736.833. hasil
29
30
analisis R/C ratio sebesar 2,0 yang artinya bahwa usahatani melon di Eco-
agroindustry layak diusahakan,dan hasil analisis B/C ratio yang diperoleh
sebesar 1,0 maka usahatani melon menguntungkan secara signifikan.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian Keragaan Agribisnis Usahatani Melon di Eco-
agroindustry menguntungkan dan layak diusahakan, maka disarankan kepada
pemilik Eco-agroindustry agar subsistem pengolahan lebih diperhatikan pada
penanganan pasca panen dan perlakuan pada saat distribusi produk ke konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Aceh Utara Dalam Angka. BPS Aceh
Utara. diakses dari https://acehutarakab.bps.go.id/.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka.
Mu’arifin, H., et all. 2021. Akuntansi Biaya. Sumatera Barat. Insan Cendekia
Mandiri.
31
32
Sukirno, S. 2005. Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usaha Tani edisi revisi. Jakarta. Penebar Swadaya.
Zaman, N., et all. 2021. Manajemen Usahatani Melon. Sumatera Utara. Yayasan
Kita Menulis.
33
1 Sprayer Solo
2 Selang
34
3 Drum Air
4 Pompa Air
5 Pipa PVC
6 Ajir Bambu
7 Gunting
8 Cankul
9 Tali Tambang
10 Polybak Tray
11 Parang
12 Keranjang Buah
13 Timbangan
14 Sewa Lahan
C. Biaya Variabel
1 Benih
2 Tali rafia
3 Mulsa
4 Pupuk kandang
5 Pupuk NPK
6 KNO3
7 TSP
8 KCL
9 Listrik
10 Aantrokol
11 Lannate
12 Demolish
13 Kapur
35
Jumlah
Harga Jumlah Biaya
Uraian HOK Satuan Biaya
(Rp) (Org) (Rp)
(Rp)
Pengelola
Penyemaian
Persiapan lahan
Penanaman benih
Pemeliharaan
Panen
E. Produksi Melon
1 2019
2 2020
3 2021
4 2022
F. Pemasaran
1. Berapa persen perbandingan produk yang terjual dan yang tidak terjual?
2. Bagaimana rantai pemasaran dan kemana saja tujuan pemasaran melon?
3. Bagaimana permintaan untuk komoditas melon di pasaran? Apakah
meningkat setiap tahunnya?
36
Produksi melon
RIWAYAT HIDUP