You are on page 1of 18

PROPOSAL

PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

KEGIATAN PANEN DAN PASCA PANEN TANAMAN


TERUNG (Solanum melongena L)
DI PERTANIAN PAK ADI DESA PASIR PANJANG
KECAMATAN ARUT SELATAN KABUPATEN
KOTAWARINGIN BARAT

Diajukan Oleh :
ARIEF HIDAYATULLAH
NIM.15542010327

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

NAMA : ARIEF HIDAYATULLAH

NIM : 15542010327

PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS

JUDUL PROPOSAL : Kegiatan Panen dan Pasca Panen Tanaman


Terung (Solanum melongena L) Di Pertanian
Pak Adi Desa Pasir Panjang Kecamatan
Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin
Barat.

Menyetujui :
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing
Agribisnis, Praktek Kerja Lapang,

M. ROBIANNOR, SP.,MP SHOFIYAH, S.Hut., MP


NUPN. 9911005959 NIDN. 1112127602

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian,

Dr. Ir. IDA KETUT MUDHITA, MS


NIDN. 1116086401

ii
DAFTAR ISI

HALAMAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR. ................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3
1.3 Tujuan ..................................................................................... 3
1.4 Manfaat ................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tanaman Terung (Solanum melongena L) ............................. 5
2.2 Manajemen Panen TanamanTerung ....................................... 7
2.3 Manajemen Pasca Panen Tanaman Terung ........................... 8

BAB III METODE PRAKTEK KERJA LAPANG


3.1 Tempat dan Waktu.................................................................. 10
3.2 Metode Pengumpulan Data .................................................... 10
3.3 Jadwal Kegiatan...................................................................... 11
3.4 Diagram Alir . ......................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA. .................................................................................. 13

iii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ................................. 16

iv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Diagram Alir Praktek Kerja Lapang .................................................. 18

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terung (Solanum melongena L) adalah tanaman asli daerah tropis.

Tanaman ini awalnya berasal dari benua Asia yaitu India dan Birma. Daerah

penyebaran tanaman terung awalnya di beberapa negara (wilayah) antara lain

di Karibia, Malaysia, Afrika Barat, Afrika Tengah, Afrika Timur, dan

Amerika Selatan. Tanaman ini menyebar ke seluruh dunia, baik negara-negara

yang beriklim panas (tropis) maupun iklim sedang (sub tropis).

Pengembangan budidaya terung paling pesat di Asia Tenggara, salah satunya

di Indonesia (Firmanto, 2011).

Terung adalah jenis sayuran yang sangat popular dan disukai oleh

banyak orang karena rasanya yang enak khususnya dijadikan sebagai bahan

sayuran atau lalapan. Selain itu, terung juga mengandung gizi yang cukup

tinggi, terutama kandungan vitamin A dan Fosfor. Komoditas terung ini cukup

potensial untuk dikembangkan sebagai penyumbang terhadap

keanekaragaman bahan sayuran bergizi bagi penduduk. Menurut Sunarjono

(2013), bahwa setiap 100 gr bahan mentah terung mengandung 26 kalori, 1 gr

protein, 0,2 gr hidrat arang, 25 IU vitamin A, 0,04 gr vitamin B dan 5 gr

vitamin C. Selain itu, terung juga mempunyai khasiat sebagai obat karena

mengandung alkaloid, solanin dan solasodin.

Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian sekitar 1000 m dpl, tetapi

di dataran rendah tumbuhnya lebih cepat (Rukmana, 2002). Suhu yang palin

cocok untuk tanaman terung adalah 22º-30ºC dengan perbedaan sedikit antara

1
suhu siang dan malam. Tanaman ini tumbuh baik pada tanah-tanah lempung

berpasir dengan drainase yang baik. Terung tidak memerlukan suhu tinggi

selama pertumbuhannya, namun juga tahan terhadap curah hujan yang tinggi

dan tanah tidak terlalu lembab. Sayuran ini termasuk yang sedikit tahan

terhadap kadar garam yang tinggi (Sutarya, R dan Gerard, 1995). Adanya nilai

gizi yang tinggi serta proses budidaya yang tidak begitu sulit serta potensi

pengembangan yang baik, maka dengan adanya penanganan panen dan pasca

panen yang tepat maka kualitas dari tanaman terung dapat ditingkatkan

sehingga memiliki nilai jual yang baik.

Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Kotawaringin Barat

merupakan salah satu daerah yang potensial untuk budidaya tanaman terung.

Tanaman terung sudah menjadi komoditas yang banyak dibudidayakan oleh

masyarakat di daerah ini, sehingga keberhasilan petani dalam budidaya

tanaman terung ini sangat diharapkan baik dari persiapan awal bibit hingga

panen serta penanganan pasca panen yang nantinya mampu memberikan hasil

yang baik, sehingga perlu adanya dilakukan Praktek Kerja Lapang yang terkait

dengan “Kegiatan Panen dan Pasca Panen Tanaman Terung (Solanum

Melongena L) di Pertanian Pak Adi Desa Pasir Panjang Kecamatan Arut

Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat”.

2
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, adapun rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kegiatan panen tanaman terung di Pertanian Pak Adi, Desa

Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin

Barat?

2. Bagaimana kegiatan pasca panen tanaman terung di Pertanian Pak Adi,

Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin

Barat?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan dari

Praktek Kerja Lapang ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kegiatan panen tanaman terung di Pertanian Pak Adi,

Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin

Barat.

2. Untuk mengetahui kegiatan pasca panen tanaman terung di Pertanian

Pak Adi, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten

Kotawaringin Barat.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Lapang ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

Untuk memenuhi gelar sarjana perguruan tinggi serta untuk dapat

menambah wawasan tentang kegiatan panen dan pasca panen tanaman

terung.

3
2. Bagi Lingkungan Akademik

Untuk menambah bahan/acuan dalam memberikan pengetahuan dan

pengembangan bagi mahasiswa/i Universitas Antakusuma dalam proses

perkuliahan khususnya bagi mahasiswa/i Fakultas Pertanian, serta

sebagai tambahan informasi dan bahan pembanding dalam Praktek

Kerja Lapang berikutnya.

3. Bagi Instansi Pemerintah

Bagi Instansi Pemerintah agar mahasiswa diharapkan mampu

memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya produktifitas instansi

atau hal-hal lain yang bermanfaat bagi intansi.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Terung (Solanum melongena L)

Terung ungu merupakan jenis terung yang paling terkenal dari jenis

terung. Karakteristik dari terung ungu adalah sebagai berikut:

a. Taksonomi

Klasifikasi tanaman terung ungu:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Ordo : Tubiflorae

Family : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum melongena L

b. Morfologi

Menurut Rukmana (2002), terung ungu termasuk tanaman setahun

yang berbentuk perdu. Morfologi dari tanaman terung ungu adalah

sebagai berikut:

 Batang

Batang terung ungu rendah (pendek), berkayu dan bercabang.

Tinggi batang tanaman bervariasi antara 50-150 cm tergantung

pada jenis varietasnya. Permukaan kulit batang, cabang, ataupun

daun tertutup oleh bulu-bulu halus.

5
 Buah
Bentuk buah beragam yaitu silindris, lojong, oval atau bulat.

Warna kulit ungu hingga ungu mengkilat. Terung ungu

merupakan buah sewjati tunggal, berdaging tebal, lunak, dan

berair. Buah tergantung pada tangkai buah. Dalam satu tangkai

umumnya terdapat satu buah terung ungu, tetapi ada juga yang

memiliki lebih dari satu buah. Biji terdapat dalam jumlah banyaj

dan tersebar di dalam daging buah. Daun kelopak melekat pada

dasar buah, berwarna hijau atau keunguan.

 Bunga

Bunga terung ungu merupakan bunga banci yaitu berkelamin

dua. Dalam satu Bungan terdapat alat kelamin jantan (benang

sari) dan betina (putik). Bunga terung ungu bentuknya mirip

bintang, berwarna biru cerah sampai gelap. Penyerbukan bunga

dapat berlangsung secara silang maup[un menyerbuk sendiri.

 Biji

Biji terung ungu menghasilkan biji yang ukurannya kecil-

kecil berbentuk pipih dan berwarna coklat muda. Biji ini

merupakan alat reprosuksi atau penyerbukan secara generative.

 Akar

Tanaman terung ungu memiliki akar tunggang dan cabang-

cabang akar yang dapat menembus ke dalam tanah sekitar 80-

100 cm. Akar-akar yang tumbuh mendatar dapat menyebar pada

radius 40-80 cm dari pangkal batang tergantung dari umur

tanaman dan kesuburan tanahnya.

6
2.2 Manajemen Panen Tanaman Terung

Manajemen merupakan serangkaian pelaksanakan fungsi perencanaan,

fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan dan pengendalian serta fungsi

pengawasan dan pengendalian dengan menggunakan sumber daya yang

tersedia untuk menghasilkan produk pertanian dan keuntungan yang

maksimal. (Sekolahpendidikan.com, 2016).

Panen merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu bagi setiap petani.

Pasalnya pada proses panen inilah hasil dari bertanam sendiri akhirnya

berhasil juga. Mungkin bagi sebagian orang, memanen tanaman hasil jerih

payah sendiri merupakan suatu kebanggaan tersendiri. (Kebuntanaman.com,

2013).

Panen dari buah terung meliputi kegiatan sebagai berikut:

 Buah pertama terung ungu dapat dipetik setelah 3-4 bulan

tergantung dari jenis varietas.

 Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya tela maksimum dan

masih muda.

 Waktu yang paling tepat yaitu pagi atau sore hari.

 Cara panen buah yaitu dipetik bersama tangkainya dengan tangan

atau alat yang tajam.

 Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali

dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik.

7
2.3 Manajemen Pasca Panen Tanaman Terung

Manajemen merupakan serangkaian pelaksanakan fungsi perencanaan,

fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan dan pengendalian serta fungsi

pengawasan dan pengendalian dengan menggunakan sumber daya yang

tersedia untuk menghasilkan produk pertanian dan keuntungan yang

maksimal. (Sekolahpendidikan.com, 2016).

Menurut Firmanto (2011), penanganan pasca panen buah terung

meliputi kegiatan berikut:

 Pewadahan sementara

Buah terung ungu hasil petikan di kebun langsung ditampung

dalam karung goni atau wadah lain yang praktis untuk dibawa

kemana-mana sewaktu panen.

 Pengumpulan

Hasol pemanenan dari kebun segera dikumpulkan pada suatu

tempat yang strategis sebagai sarana penampungan atau

pengumpulan sementara.

 Sortasi dan klasifikasi

Sortasi dilakukan dengan meliputi kegiatan sebagai berikut:

 Ditempat pengumpulan hasil, dilakukan pemisahan buah-

buah yang busuk, cacat, abnormal, atau terkena serangan

hama dan penyakit.

 Buah terung ungu yang mulus diklasifikasikan

berdasarkan bentuk dan ukuran.

8
 Pangklasifikasian ini dapat berpedoman kepada mutu yang

dinginkan pasar.

 Pengemasan

 Untuk sasaran pasar lokal, pengemasan biasanya disusun

rapi dalam karung goni atau wadah lain yang elastis. Tiap

karung goni biasanya mencapai bobot anatar 30-50 kg.

 Untuk sasaran pasar swalayan di kota-kota besar,

pengemasan dilakukan dalam keranjang plastic atau

kemasan khusus yang ditutup dengan polietilen. Setiap

kemasan diisi buah terung ungu antara 0,5-1 kg.

 Penyimpanan

 Buah terung ungu yang sudah dikemas rapi langsung

dapat diangkut kepasar.

 Sebelum smapai ke konsumen, penyimpanan buah terung

ungu sebaiknya dilakukan pada tempat atau ruangan yang

teduh, dingin, dan kering. Untuk mempertahankan

kesegaran dapat lebih tahan lama lagi, penyimpanan dapat

dilakukan dalam lemari es (cool storage).

9
BAB III

METODE PRAKTEK KERJA LAPANG

3.1 Tempat dan Waktu

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini akan dilaksanakan di

lahan pertanian Pak Adi, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan,

Kabupaten Kotawaringin Barat. Pelaksanaan PKL ini akan dilaksanakan

selama satu bulan yaitu pada tanggal 1 November 2018 sampai dengan 1

Desember 2018.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan adalah Field Researh yaitu meninjau serta

mengamati secara langsung pada tempat kegiatan untuk mendapatkan hasil

yang akurat. Teknik yang digunakan adalah :

a. Data Primer

Sumber data diperoleh langsung dari sumber asli dan tidak melalui

media perantara seperti observasi, interview dan dokumentasi.

 Observasi yaitu teknik pengumpulan data secara langsung yakni

pada obyek pengamatan dan memperoleh data yang akurat di

lapangan.

 Interview (wawancara) yaitu metode ini dilakukan dengan dialog

dan bertanya langsung dengan pihak terkait yang ada dilapangan

serta orang yang terlihat langsung dalam pelaksanaan dilapangan.

 Dokumentasi yaitu metode ini dilakukan dengan pengambilan foto

secara langsung pada obyek di lapangan untuk memperoleh data

10
yang akurat dan memperkuat bukti di tempat pelaksanaan Praktek

Kerja Lapang (PKL).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan

data secara tidak langsung dari sumbernya. Pengumpulan data sekunder ini

hanya menggunakan satu metode pengumpulan data, yaitu dengan jalan

melakukan studi pustaka dan dengan melakukan pengumpulan data-data

dari beberapa buku panduan yang berkaitan dengan kegiatan panen dan

pasca panen tanaman terung.

3.3 Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan Praktek Lapang:

Minggu Ke- Minggu Ke-

No. Uraian Kegiatan November Desember

I II III IV I

1. Perkenalan mengenai
pertanian yang dikelola
oleh Pak Adi
2. Identifikasi ciri-ciri
buah terung siap panen
3. Melakukan pemanenan
buah terung
4. Sortasi/penyortiran

5 Pemisahan buah
terungberdasarkan
ukuran
6. Penyimpanan buah
terung
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL)

11
3.4 Diagram Alir

Diagram Alir Praktek Kerja Lapang yang akan dilakukan adalah sebagai

berikut :

Pemanenan Sortasi Pemisahan Menurut Ukuran

Penyimpanan

Gambar 1. Diagram Alir Praktek Kerja Lapang (PKL)

12
DAFTAR PUSTAKA

Firmanto, B. 2011. Sukses bertanam terung secara organic. Bandung: Angkasa

Sunarjono, H. 2013. Bertanam 36 jenis sayur. Jakarta: Penebar Swadaya

Rukmana, R. 2002. Budidaya terung lokal dan terung Jepang. Jakarta: Penebar
Swadaya

Sutarya, R dan Gerard, G. 1995. Pedoman bertanam sayuran dataran rendah.


Yogyakarta: Gajah Mada Universuty Press, bekerjasama dengan Proes
Indonesia dan Balithor Lembang

13

You might also like