You are on page 1of 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/352970532

Analisis Biaya Operasional Alat Berat pada Pekerjaan Timbunan

Article · June 2021


DOI: 10.37598/tameh.v10i1.131

CITATIONS READS
0 932

3 authors, including:

Dian Febrianti Edi Mawardi


Teuku Umar University Teuku Umar University
15 PUBLICATIONS 7 CITATIONS 5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Green Building View project

for study View project

All content following this page was uploaded by Dian Febrianti on 16 August 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Vol: 10 | No: 1 (2021): June e - ISSN (Online): -

Tameh: Journal of Civil Engineering


University of Muhammadiyah Aceh

Analisis Biaya Operasional Alat Berat pada Pekerjaan Timbunan


1
Dian Febrianti, 2Zakia, 3Edi Mawardi
1,2,3Prodi
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Teuku Umar
1dianfebrianti@utu.ac.id, 2Zakia@utu.ac.id, 3edimawardi@utu.ac.id

Abstract
Heavy equipment plays an important role in construction work, especially road construction work. The advantage
of using heavy equipment is that it can get the job done faster. Improper use of heavy equipment will cause
losses, so an analysis of operational costs is very necessary. Accurate and complete calculation of heavy
equipment operational costs will help companies to make decisions, especially from a financial perspective. The
purpose of this study was to determine the analysis of the operating costs of heavy equipment, and to know the
proper and proper handling of heavy equipment. Cost analysis on heavy equipment is expected to provide
benefits to be able to plan heavy equipment management in a coordinated, effective and sustainable manner.
This research was conducted on the project Peningkatan Jalan Alun-Alun Suka Makmue-Jalan Lingkar Timur Ibu
Kota Tahap II which is located in the district Nagan Raya. This study uses a qualitative method with a descriptive
approach, namely research that seeks to describe problem solving based on data that will be obtained in the field.
This research was conducted on four types of heavy equipment, namely excavators, motor graders, vibrator
rollers and water tanker trucks. The results of the calculation of the operational cost analysis of excavator heavy
equipment Rp. 738,617 per hour, motor grader Rp. 572,401 per hour, vibrator roller Rp. 499,735 per hour and
water tanker truck Rp. 348,859 per hour. From the results obtained, it shows that for heavy equipment excavators
and motor graders there has not been a return on capital, while for heavy equipment vibrator rollers and water
tankers there has been a return on capital. So for heavy equipment, vibrator rollers and water tanker trucks, it is
feasible to replace them with new tools

Keywords: Heavy Equipment, Cost Analysis, Operational Cost.

Abstrak
Alat berat sangat berperan penting pada pekerjaan kontruksi, terutama pekerjaan pembangunan jalan.
Keuntungan menggunakan alat berat yaitu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat. Penggunaan alat
berat yang tidak tepat akan menyebabkan kerugian, sehingga analisis biaya operasional sangat perlu dilakukan.
Perhitungan biaya operasional alat berat yang tepat dan lengkap akan membantu perusahaan untuk mengambil
keputusan terutama dari segi finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis biaya
operasional alat berat, serta mengetahui penanganan alat berat yang baik dan tepat. Analisis biaya pada alat
berat, diharapkan memberikan manfaat untuk dapat merencanakan manajemen alat berat secara terkoordinasi,
efektif dan berkesinambungan. Penelitian ini dilakukan pada proyek Peningkatan Jalan Alun-Alun Suka Makmue-
Jalan Lingkar Timur Ibu Kota Tahap II yang berlokasi di Kab. Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yakni penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah
berdasarkan data-data yang akan diperoleh dilapangan. Penelitian ini dilakukan pada empat jenis alat berat yaitu
excavator, motor grader, vibrator roller dan water tanker truck. Adapun hasil perhitungan analisis biaya
operasional alat berat excavator Rp. 738.617 per-jam, motor grader Rp. 572.401 per-jam, vibrator roller Rp.
499.735 per-jam dan water tanker truck Rp. 348.859 per-jam. Dari hasil yang didapat menunjukkan pada alat
berat excavator dan motor grader belum terjadi pengembalian modal, sedangkan untuk alat berat vibrator roller
dan water tanker sudah terjadi pengembalian modal. Jadi untuk alat berat vibrator roller dan water tanker truck
sudah layak untuk dilakukan pergantian dengan alat yang baru.

Kata kunci: Alat Berat, Analisis Biaya, Biaya Operasional.

https://doi.org/10.37598/tameh.v10i1.131

Diterima (Received): 07-06-2021 | Diperbaiki (Revised): 28-06-2021 | Diterima (Accepted): 30-06-2021 33


Dian Febrianti1, Zakia2, Edi Mawardi3
Vol: 10 | No: 1 (2021):June

2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan
2.1 Anggaran Biaya Proyek
Penanganan pekerjaan kontruksi dengan skala
besar pasti menggunakan alat berat, terutama Mukomoko (2007), anggaran biaya suatu
pekerjaan pembangunan jalan. Sumber daya proyek bangunan ialah menghitung banyaknya
alat berat menjadi faktor utama dalam biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah
pelaksanaan suatu proyek jalan. Penggunaan tenaga kerja berdasarkan analisis, serta biaya-
alat berat sangatlah diperlukan dalam proses biaya lain yang berhubungan dengan
mempercepat pelaksanaan pekerjaan jalan pelaksanaan pekerjaan atau proyek. Harga
sesuai dengan target yang telah ditentukan satuan pekerjaan merupakan jumlah harga
(Febrianti,2018) dan upah tenaga kerja berdasarkan
Keuntungan menggunakan alat berat yaitu perhitungan analisis Rencana anggaran
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih pelaksanaan (RAP) dan Rencana anggaran
cepat, sehingga tidak perlu memakan waktu biaya (RAB)
lama untuk bisa menyelesaikan suatu 2.2 Definisi Alat Berat
pekerjaan. Penggunaan alat berat yang kurang
tepat dengan kondisi dan situasi lapangan Rochmanhadi (1985), Alat-alat berat yang
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil
antara lain rendahnya produksi, tidak merupakan alat yang digunakan untuk
tercapainya jadwal atau target yang telah membantu manusia dalam melakukan
ditentukan dan kerugian biaya perbaikan yang pekerjaan pembangunan suatu struktur
tidak semestinya. bangunan. Alat berat merupakan faktor
Secara teknis, dalam mengelola alat berat penting di dalam proyek, terutama proyek-
yang perlu diperhatikan adalah bagaimana proyek konstruksi maupun pertambangan dan
cara agar mendapatkan keuntungan yang kegiatan lainnya dengan skala yang besar.
sebesar besarnya dari pengoperasian alat Tujuan dari penggunaan alat-alat berat
berat yang kita miliki. Terdapat dua hal tersebut adalah untuk memudahkan manusia
mendasar yang menentukan, apakah dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga
keuntungan atauatau kerugian yang akan hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan
didapat oleh pemilik alat berat. lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih
Untuk bisa memperoleh keuntungan yang singkat.
diharapkan, tentu saja pemilik alat berat harus Rostiyanti (2008), menyatakan bahwa alat-
melakukan analisis biaya terhadap unit yang alat berat yang sering dikenal di dalam ilmu
mereka miliki. Analisis biaya pada alat berat Teknik Sipil merupakan alat yang digunakan
ialah suatu cara perhitungan harga satuan untuk membantu manusia dalam melakukan
pekerjaan atau biaya yang dikeluarkan dari pekerjaan pembangunan suatu struktur.
pengoperasian alat berat berupa upah kerja,
harga sewa peralatan dan item-item biaya Tujuan dari penggunaan alat-alat berat
lainnya, untuk mendapatkan biaya operasional tersebut adalah untuk memudahkan manusia
total. dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga
Dengan melihat permasalahan yang ada, hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan
tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih
hasil analisis biaya operasional alat berat. Dan singkat.
mengetahui solusi penanganan alat berat yang Alat-alat berat dalam fungsinya pada suatu
baik, sehingga terhindar dari kerusakan yang proyek memegang peranan penting. Dimana
fatal saat pekerjaan sedang berlangsung. dalam setiap pengoperasiannya, alat berat ini
Penelitian ini dilakukan pada proyek membutuhkan biaya yang cukup besar,
Peningkatan Jalan Alun-Alun Suka Makmue- sehingga alat-alat berat harus dimanfaatkan
Jalan Lingkar Timur Ibu Kota Tahap II yang seoptimal mungkin.
berlokasi di Kab. Nagan Raya.
Faktor-faktor yang menentukan dalam
penggunaan alat berat adalah :
https://doi.org/10.37598/tameh.v10i1.131
Diterima (Received): 07-06-2021 | Diperbaiki (Revised): 28-06-2021 | Diterima (Accepted): 30-06-2021 34
Dian Febrianti1, Zakia2, Edi Mawardi3
Vol: 10 | No: 1 (2021):June

a. Tenaga yang dibutuhkan (power adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir-
required), butir tanah cenderung akan mengisi bagian-
b. enaga yang tersedia (power available), bagian yang kosong yang terdapat diantara
dan butir-butirnya.
c. Tenaga yang dapat dimanfaatkan (power
2.3.4 Water tanker truck
usable).
Rochmanhadi (1982), water tanker truck
2.3.1 Excavator
adalah kendaraan berat yang dirancang untuk
Rochmanhadi (1982), excavator adalah alat membawa air, menyiram permukaan material
berat yang lazim digunakan pada berbagai yang dipadatkan atau untuk keperluan lainnya.
proyek untuk penggali, pengangkat maupun Banyak air yang disiram dari mobil tangki air
pemuat tanpa harus berpindah tempat dengan ditentukan secara visual, artinya kadar air
menggunakan tenaga power take off dari yang disiram tidak melebihi kadar air optimum
mesin yang dimiliki. Kemampuan untuk oleh pengawas lapangan sedemikian hingga
menggali dengan kedalaman yang jauh lebih agregat tidak terlalu basah.
teliti dan dapat digunakan sebagai alat pemuat
2.4 Biaya Alat Berat
material langsung ke dalam truk adalah faktor-
faktor alat ini dipilih oleh kontraktor pelaksana Rostiyanti (2008), biaya alat berat dapat dibagi
proyek. dalam dua kategori, yaitu biaya kepemilikan
alat dan biaya pengoperasian alat. Biaya
Alat gali yang sering disebut excavator, yang
kepemilikan adalah biaya tetap yang harus
mempunyai bagian-bagian utama antara lain :
dikeluarkan pemilik baik saat alat dioperasikan
a. Bagian atas yang dapat berputar maupun tidak. Kontraktor yang memiliki alat
(revolving unit), berat harus menanggung biaya yang disebut
b. Bagian bawah untuk berpindah tempat biaya kepemilikan alat berat (ownership cost).
(travelling unit), dan Biaya operasional adalah biaya yang
c. Bagian-bagian tambahan (attachment) dikeluarkan di saat alat beroperasi. Pada saat
yang dapat diganti yang sesuai alat berat dioperasikan maka akan ada biaya
pengoperasian (operation cost).
2.3.2 Motor grader
2.4.1 Biaya kepemilikan alat berat
Rochmanhadi (1982), motor grader adalah
suatu mesin sortir, juga biasanya dikenal Biaya kepemilikan alat berat terdiri dari
sebagai suatu mata pisau atau suatu mesin beberapa faktor. Faktor pertama adalah biaya
sortir motor, adalah suatu sarana angkut dalam jumlah yang besar yang dikeluarkan
rancang bagun dengan suatu mata pisau karna membeli alat tersebut. Jika pemilik
besar yang digunakan untuk menciptakan meminjam uang dari bank untuk membeli alat
suatu permukaan datar. tersebut maka akan ada biaya terhadap bunga
pinjaman. Faktor kedua adalah depresiasi alat.
Tujuan mesin motor grader digunakan sebagai
Selain dengan bertambahnya umur maka akan
bagian dari proses akhir (menetapkan dengan
ada penurunan nilai alat. Faktor ketiga yang
tepat) “penilaian yang keras/kasar” yang
juga penting adalah pajak. Faktor keempat
dilakukan oleh sarana angkut yang dirancang
adalah biaya yang harus dikeluarkan pemilik
sebagai alat lebih berat seperti traktor dan
untuk membayar asuransi alat. Dan faktor
pengikis
terkhir adalah biaya yang dikeluarkan untuk
2.3.3 Vibrator roller menyediakan tempat penyimpanan alat
Rochmanhadi (1982), vibrator roller adalah (Rostianti, 2008).
alat yang digunakan untuk pekerjaan 2.4.2 Biaya pengoperasian alat berat
pemadatan tanah dengan cara menggunakan
Nunally (2000), biaya-biaya yang termasuk
efek getaran dan sangat cocok digunakan
biaya pengeluaran alat berat adalah biaya
pada tanah pasir atau kerikil berpasir. Efisiensi
penyewaan alat, biaya mobilisasi dan
pemadatan yang dihasilkan sangat baik, karna
demobilisasi, dan biaya upah tenaga operator.
https://doi.org/10.37598/tameh.v10i1.131
Diterima (Received): 07-06-2021 | Diperbaiki (Revised): 28-06-2021 | Diterima (Accepted): 30-06-2021 35
Dian Febrianti1, Zakia2, Edi Mawardi3
Vol: 10 | No: 1 (2021):June

Peralatan konstruksi yang digerakkan oleh dihitung dalam besarnya uang yang
motor bakar (internal combustion engine) dibayarkan per-jam kerjanya (Rp/jam).
memerlukan solar dan minyak pelumas, yang
d. Bahan bakar
juga harus diperhitungkan sebagai biaya
operasional. Biaya operasional adalah biaya- Jumlah bahan bakar untuk alat berat yang
biaya yang berkaitan dengan pengoperasian menggunakan bensin atau solar berbeda-
suatu alat. Tidak seperti biaya kepemilikan, beda. Rata-rata yang menggunakan bahan
biaya operasional hanya dikeluarkan ketika bakar bensin 0,06 galon per horse-power per-
alat beroperasi dan akan dianggap sebagai jam, sedangkan bahan bakar solar
biaya variabel (variable cost). Biaya mengkonsumsi bahan bakar 0,04 galon per
operasional alat meliputi biaya bahan bakar, horse-power per-jam.
biaya servis, dan biaya operator alat. Bensin :BBM = 0,06 x Hp x f (1)
a. Biaya penyewaan alat Solar :BBM = 0,04 x Hp x f. (2)
Tidak semua peralatan konstruksi dimiliki oleh Keterangan rumus :
kontraktor. Dalam menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan tertentu, diperlukan peralatan- Hp : Daya mesin (horse-power).
peralatan khusus yang diperoleh dengan cara f : Faktor efisiensi alat
menyewa. Biaya penyewaan alat berat
tersebut dihitung dalam biaya per-jam. Dalam e. Perhitungan pemakaian pelumas
satu bulan biasanya ditentukan batas Perhitungan penggunaan pelumas per-jam
penyewaan minimum per alat berat. Biaya (Qp) biasanya berdasarkan jumlah waktu
penyewaan alat berat bervariasi, tergantung operasi dan lamanya penggantian pelumas.
dari jenis dan tipe alat yang akan disewa dan Pergantian pelumas dilakukan setiap 100
juga tergantung dari tempat alat itu disewa. sampai 200 jam, dapat dihitung jika diketahui
b. Biaya mobilisasi daya mesin, kapasitas karter, selang
penggantian dan faktor efisiensi alat.
Alat berat yang disewa dari suatu tempat,
membutuhkan biaya transportasi alat tersebut .
ke lokasi proyek dan biaya transportasi alat
Qp = + (3)
,
tersebut kembali ketempat asalnya. Untuk alat-
Keterangan rumus :
alat berat tertentu bahkan diperlukan
kendaraan khusus untuk mengangkat alat Hp : Daya mesin (horse-power).
berat tersebut ke lokasi proyek dan sebaliknya.
f : Faktor efisiensi alat
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk tranportasi
alat tersebut disebut biaya mobilisasi. c : kapasitas karter (liter).
Biaya mobilisasi tergantung dari kendaraan t : Waktu penggantian pelumas (jam).
untuk mengangkut alat berat yang disewa,
f. Biaya pemakaian gemuk
dan jauh dekatnya tempat penyewaan ke
lokasi proyek. Jadi masing-masing alat yang Pemakaian gemuk sangat berperan penting
disewa dari tempat penyewaan yang berbeda, pada alat berat. Gemuk berfungsi untuk
mempunyai biaya mobilisasi yang berbeda. mempermudah gerak alat berat karna sifat
gemuk yang menghilangkan karat pada alat
c. Upah kerja
berat. Selain itu gemuk juga membuat hidrolik
Besarnya upah kerja untuk operator/ helper alat berat menjadi licin. Biaya penggunaan
pada excavator , vibrator roller, motor grader gemuk dihitung dari banyaknya pemakaian
dan water tanker truck adalah tergantung dari gemuk per-jam (kg/jam).
lokasi pekerjaan, perusahaan yang
g. Biaya operasional total
bersangkutan, peraturan yang berlaku di
lokasi, dan kontrak kerja antara dua pihak Biaya operasional total yang dikeluarkan untuk
tersebut. Pada dasarnya upah untuk pekerja masingtipe alat adalah penjumlahan semua
https://doi.org/10.37598/tameh.v10i1.131
Diterima (Received): 07-06-2021 | Diperbaiki (Revised): 28-06-2021 | Diterima (Accepted): 30-06-2021 36
Dian Febrianti1, Zakia2, Edi Mawardi3
Vol: 10 | No: 1 (2021):June

biaya yang dikeluarkan untuk penyewaan alat, penambahan kapasitas, peningkatan ongkos
upah operator dan biaya untuk pemakaiaan produksi, keusangan alat.
solar/bensin, gemuk dan minyak pelumas
Assauri (1999), mempunyai alasan–alasan
selama waktu pelaksanaan pekerjaan
mengapa suatu mesin perlu diganti antara lain:
ditambah biaya mobilisasi alat. Biaya
operasional total alat ditulis dengan variabel 1. Adanya keuntungan potensial dari
Co dengan satuan rupiah per-jam. penggunaan mesin baru. Misalnya
penggunaan mesin baru lebih
menguntungkan karena penggunaan
2.6 Peremajaan
bahan dan tenaga kerja yang lebih sedikit,
Grant, dkk, (1987) Peremajaan merupakan sehingga harga pokok produk menjadi
penggantian suatu peralatan yang sudah rusak lebih rendah atau memberikan
dengan peralatan yang baru untuk penghematan yang lebih besar.
dipergunakan dalam pekerjaan yang sama
agar menjadi seperti keadaan yang standar). 2. Berhubung mesin yang digunakan sudah
Kebijaksanaan peremajaan atau penggantian rusak sehingga tidak dapat bekerja
peralatan lama dengan yang baru, bertujuan sebagaimana mestinya. Mesin rusak ini
untuk mencari jadwal yang tepat untuk perlu diganti, karena apabila mesin ini
menentukan penggantian peralatan yang tidak diganti dan terus dipergunakan
sudah tidak lagi memadai dengan peralatan maka akan menimbulkan kerugian-
yang baru yang dilihat dari umur ekonomis kerugian.
peralatan. Perumusan suatu kebijaksanaan
peremajaan memainkan peranan yang penting 3. Jika mesin yang dipergunakan sudah tua
dalam menentukan kemajuan perusahaan. dan masih dapat berfungsi tetapi tidak
dapat memenuhi tuntutan kemajuan
Giatman (2006), pada umumnya semua alat teknologi yang modern.
atau aset yang dimiliki dan yang digunakan
dalam kehidupan sehari hari tentunya memiliki 4. Semangat kerja dari para pekerja telah
keterbatasan umur. Umur aset dalam ekonomi menurun karena kondisi kerja yang
teknik dibedakan atas umur pakai dan umur menjadi jelek, karena keadaan-keadaan
ekonomis. Namun, dalam melakukan analisa yang tidak menyenangkan para pekerja
pergantian (replacement), umur aset yang yang ditimbulkan oleh mesin yang
digunakan adalah umur ekonomis. Untuk digunakan.
menentukan kapan suatu aset harus diganti
2.5 Penelitian Terdahulu
atau masih perlu dipertahankan, tentu tidak
cukup dilihat secara fisiknya saja, tetapi perlu Dermawan (2012), dalam penelitiannya yang
dilihat unsur-unsur ekonomisnya yaitu dengan berjudul “Penentuan Waktu Peremajaan Alat
membandingkan antara ongkos yang akan Berat Pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan
dikeluarkan oleh aset tersebut dengan manfaat Nasional” menyebutkan bahwa dalam
yang akan diperolehnya. Sebab, dapat saja aktivitasnya pihak Balai menggunakan alat
terjadi suatu aset masih menguntungkan, berat seperti : loader on wheel, motor grader,
namun tersedia alternatif lain (aset pengganti) excavator on wheel, dump truck dan vibro
yang akan menguntungkan. Untuk itu amatlah roller. Pihak Balai dalam melakukan
penting mempertimbangkan dengan peremajaan alat berat tidak terjadwal, akan
membandingkan nilai–nilai ekonomis aset tetapi lebih berpedoman kepada kondisi
yang dimiliki dengan nilai–nilai ekonomis aset kendaraan. Jika masih layak untuk beroperasi
calon pengganti (alternatif lainnya). maka tetap dipertahankan. Untuk itu
diperlukan suatu jadwal peremajaan yang
Menurut Giatman (2006), penggantian
dapat dijadikan pedoman dalam melakukan
(peremajaan) mesin dapat dilakukan dengan
pergantian alat. Penentuan jadwal pergantian
pertimbangan, yaitu menurunnya produktivitas,
ini berdasarkan umur ekonomis dimana total
cost terkecil/ minimum ditetapkan sebagai
https://doi.org/10.37598/tameh.v10i1.131
Diterima (Received): 07-06-2021 | Diperbaiki (Revised): 28-06-2021 | Diterima (Accepted): 30-06-2021 37
Dian Febrianti1, Zakia2, Edi Mawardi3
Vol: 10 | No: 1 (2021):June

umur ekonomis dari alat berat. Berdasarkan dibutuhkan perhitungan optimal agar biaya
hasil perhitungan dan analisa hasil dari alat minimum dalam pelaksanaan pekerjaan dapat
berat tersebut maka waktu peremajaan untuk dicapai. Tugas akhir ini dilakukan untuk
loader on wheel, motor grader, excavator on menentukan biaya minimum penggunaan alat
wheel dan vibro roller adalah tahun ke-4 tahun berat pada Proyek Villa Bukit Tidar Cluster
ke-7 dan tahun ke-7 dan tahun ke-6. E34, yang berfokus pada pengangkutan dan
penimbunan material. Penelitian ini melibatkan
Tauro, dkk (2013), dalam penelitiannya yang
variabel keputusan yaitu jumlah jam
berjudul “Analisis Biaya Penggunaan Alat
operasional alat berat dengan fungsi tujuan
Berat Pada Pekerjaan Tanah (Studi kasus :
berupa meminimumkan biaya. Beberapa
Perencanaan Bandar Udara Lokasi Desa
kendala yang diperhitungkan dalam
Pusungi Kec. Ampana Tete Kab. Tojo Una-
perhitungan biaya proyek antara lain kendala
una, Sulawesi Tengah)” Pada penelitian ini,
waktu, kendala sewa alat berat, kendala waktu
dilakukan analisis biaya dengan metode SNI
penyelesaian pekerjaan, dan kendala volume.
(standar Nasional Indonesia) dan analisis
Berdasarkan hasil analisis perhitungan, maka
harga satuan di lapangan. Kedua metode
biaya minimum yang dibutuhkan untuk
tersebut kemudian diperbandingkan untuk
pekerjaan pengangkutan tanah adalah
mendapatkan hasil anggaran biaya yang lebih
Rp.248.296.400, dan untuk pekerjaan
efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk
penimbunan dengan bulldozer dibutuhkan
mendapatkan perbandingan harga satuan
biaya minimum sebesar Rp.111.571.400.
peralatan, upah kerja, dan pekerjaan untuk
mendapatkan selisih (%) harga satuannya.
menyebutkan bahwa hasil perhitungan harga 3. Metode Penelitian
satuan jadi di lapangan, yaitu untuk pekerjaan 3.1 Lokasi Penelitian
perpanjangan runway sub pekerjaan clearing,
stripping, dan grubbing (Rp. 12.448,13) Lokasi penelitian berada di kabupaten Nagan
5,985%, pekerjaan terminal VVIP sub Raya, tepatnya di komplek perkantoran Suka
pekerjaan clearing, stripping, dan grubbing Makmue. Penelitian ini dilakukan pada jalan
(Rp. 12.879,81) 6,393%, pekerjaan parkir Tgk. H. Zakaria Yunus yang menghubungkan
terminal sub pekerjaan clearing, stripping, dan Jalan Poros Utama dengan Alun-Alun Kota.
grubbing (Rp. 12.250,21) 5,947%, pekerjaan Penelitian proyek Peningkatan Jalan Alun-Alun
terminal VVIP sub pekerjaan galian tanah Suka Makmue-Jalan Lingkar Timur Ibu Kota
konstruksi (Rp. 58.130,54) 8,354%, dan Tahap II akan dilakukan pada waktu pagi,
pekerjaan terminal VVIP sub pekerjaan galian, siang dan sore. Penelitian pada waktu pagi
pemadatan, dan pembuangan (Rp. 59.679,00) dilakukan pada pukul 09:00 s/d 11:00 WIB,
7,953%. Hasil analisis dari kedua metode waktu siang dilakukan pada pukul 12:00 s/d
tersebut, menunjukkan bahwa analisis 02:00 WIB dan sore hari dilakukan pada pukul
menggunakan Harga Satuan Jadi di lapangan 04:00 s/d 05:00 WIB.
lebih efisien dan efektif.
3.2 Sumber Data
Wibowo,dkk (2018) Proyek Villa Bukit Tidar
Sumber data dalam penelitian yaitu, data
Cluster E34 adalah salah satu proyek
primer yang diperoleh dari hasil survei
Perumahan Cluster baru di Perumahan Villa
lapangan, pengamatan secara langsung, dan
Bukit Tidar. Proyek ini memiliki luas 3,2 ha.
wawancara.Sedangkan data sekunder adalah
Sebelumnya kawasan ini merupakan lahan
sumber data yang diperoleh secara tidak
kosong dengan bekas aliran sungai. Area
langsung dari narasumber dilapangan, seperti
tersebut memerlukan penimbunan material
dokumen-dokumen kontrak, catatan kaki, foto,
agar elevasi pembangunan dapat dicapai.
dan yang berkaitan serta berhubungan dengan
Pelaksanaan penimbunan dan pengangkutan
masalah yang sedang diteliti.
material tentu saja memerlukan beberapa alat
berat sehingga pembangunan dapat selesai Teknik pengumpulan data yang digunakan
sesuai dengan rencana. Oleh karenanya dalam penelitian proyek Peningkatan Jalan
https://doi.org/10.37598/tameh.v10i1.131
Diterima (Received): 07-06-2021 | Diperbaiki (Revised): 28-06-2021 | Diterima (Accepted): 30-06-2021 38
Dian Febrianti1, Zakia2, Edi Mawardi3
Vol: 10 | No: 1 (2021):June

Alun-Alun Suka Makmue-Jalan Lingkar Timur Tahap II adalah perhitungan biaya operasional
Ibu Kota Tahap II adalah sebagai berikut alat dan perhitungan umur ekonomis alat
observasi, wawancara, dokumentasi dan studi berat.
literatur.
c. Perhitungan biaya operasional alat berat
a. Observasi atau pengamatan yang dilakukan dimulai dengan menghitung biaya sewa alat
pada objek-objek yang diteliti dalam penelitian berat, biaya mobilisasi, upah kerja, biaya
ini berupa pencatatan data-data. Objek-objek bahan bakar, biaya pelumas, biaya pemakaian
yang diteliti pada proyek Peningkatan Jalan gemuk dan biaya perbaikan. Untuk biaya
Alun-Alun Suka Makmue-Jalan Lingkar Timur bahan bakar, biaya pelumas, dan biaya
Ibu Kota Tahap II adalah berupa alat-alat perbaikan dihitung menggunakan persamaan
berat yakni excavator, motor grader, vibrator 1 sampai 3. Setelah semua item-item biaya
roller dan water tanker truk. operasional alat berat diperoleh maka akan
diperoleh total pengeluaran biaya per-alat
b. Wawancara bertujuan untuk memperoleh
berat excavator, motor grader, vibrator roller
data-data dari narasumber secara langsung.
dan water tanker truck.
Dalam penelitian ini wawancara yang
dilakukan berupa pertanyaan- pertanyaan 4. Hasil dan Pembahasan
yang berkenaan tentang cara-cara perawatan
alat berat, spesifikasi teknis alat berat dan Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu
biaya-biaya yang berhubungan dengan 1. Perhitungan biaya operasional alat berat
pengoperasian alat berat. Jumlah perhitungan biaya operasional alat
c. Dokumentasi pada proyek Peningkatan berat adalah sebagai berikut :
Jalan Alun-Alun Suka Makmue-Jalan Lingkar a. Excavator
Timur Ibu Kota Tahap II, berupa foto-foto i. Biaya sewa alat = Rp. 300.000 per-jam
kegiatan penelitian. Hal ini sangat penting ii. -Biaya mobilisasi = Rp. 12.500 per-
karna foto-foto dokumentasi menjadi bukti jam
penelitian ini dilakukan. iii. Upah kerja opertr= Rp. 200.000 per-
jam
d. Studi literatur pada penelitian ini berupa
iv. Biaya bahan bakar = Rp. 91.343 per-
pendapat para ahli, laporan-laporan penelitian
jam
sejenis, jurnal, dan lain-lain.
v. Biaya pemakaian pelumas = Rp.
3.3 Tahapan Penelitian 10.190 per-jam
Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan, vi. Biaya pemakaian gemuk = Rp. 625
yaitu: per-jam
vii. Biaya perawatan = Rp. 123.958 per-
a. Tahapan pengumpulan data dimulai dengan jam
proses survei lapangan. Survei lapangan Total = Rp. 738.617 per-jam
berfungsi untuk mengenali lingkungan tempat
b. Motor grader
penelitian. Tahapan kedua adalah observasi
i. Biaya sewa alat = Rp. 300.000 per-jam
atau pengamatan secara langsung. Pada
ii. Biaya mobilisasi = Rp. 3.472 per-jam
tahap ini target pengamatan berupa alat berat
iii. Upah kerja operator = Rp. 150.000
excavator, motor grader, vibrator roller dan
per-jam
water tanker truck. Tahapan selanjutnya
iv. Biaya bahan bakar = Rp. 80.271 per-
adalah wawancara secara langsung.
jam
Wawancara dilakukan dengan mengajukan
v. Biaya pemakaian pelumas = Rp. 8.519
pertanyaan kepada para responden. Tahapan
per-jam
terakir adalah dokumentasi. Dokumentasi
vi. Biaya pemakaian gemuk = Rp. 625
berfungsi sebagai bukti penelitian dilakukan.
per-jam
b. Tahapan-tahapan pengolahan data dalam vii. Biaya perawatan = Rp. 29.514 per-jam
penelitian proyek Peningkatan Jalan Alun-Alun Total = Rp. 572.401 per-jam
Suka Makmue-Jalan Lingkar Timur Ibu Kota
https://doi.org/10.37598/tameh.v10i1.131
Diterima (Received): 07-06-2021 | Diperbaiki (Revised): 28-06-2021 | Diterima (Accepted): 30-06-2021 39
Dian Febrianti1, Zakia2, Edi Mawardi3
Vol: 10 | No: 1 (2021):June

c. Vibrator roller d. Pemeriksaan dan perawatan secara


i. Biaya sewa alat = Rp. 250.000 per-jam berkala;
ii. Biaya mobilisasi = Rp. 4.167 per-jam
e. Menajemen pemasokan suku cadang yang
iii. Upah kerja operator = Rp. 150.000
baik.
per-jam
iv. Biaya bahan bakar = Rp. 69.199 per-
jam Setelah melakukan penelitian pada proyek
v. Biaya pemakaian pelumas = Rp. 6.647 Peningkatan Jalan Alun-Alun Suka Makmue-
per-jam Jalan Lingkar Timur Ibu Kota Tahap II, dari
vi. Biaya pemakaian gemuk = Rp. 625 hasil observasi lapangan, pengamatan secara
per-jam langsung dan setelah melemparkan beberapa
vii. Biaya perawatan = Rp. 19.097 per-jam pertanyaan kepada narasumber, maka
Total = Rp. 499.735 per-jam perawatan yang dilakukan pada alat berat
d. Water tanker truck excavator, motor grader, vibrator roller dan
i. Biaya sewa alat = Rp. 200.000 per-jam water tanker truck adalah tergolong sangat
ii. Biaya mobilisasi = Rp. – baik. Hal ini dapat dilihat dari cara-cara
iii. Upah kerja operator = Rp. 80.000 per- memperlakukan alat berat yaitu selalu
jam mengecek alat berat, melumasi gemuk dan
iv. Biaya bahan bakar = Rp. 52,799 per- sebagainya. Selain itu, mekanik yang
jam berpengalaman juga siap-sedia dilapangan,
v. Biaya pemakaian pelumas = Rp. 5.777 bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan pada alat
per-jam berat.
vi. Biaya pemakaian gemuk = Rp. –
vii. Biaya perawatan = Rp. 10.283 per-jam
5.Kesimpulan
Total = Rp. 348.859 per-jam
Dari hasil perhitungan biaya operasional alat 1. Untuk biaya operasional alat berat
excavator Rp. 738.617 per-jam, motor
berat excavator, motor grader, vibrator roller
greder Rp. 572.401 per-jam, vibrator roller
dan water tanker truck maka diperoleh biaya Rp. 499.735 per-jam dan water tanker truck
operasional alat berat excavator Rp. 738.617 Rp. 348.859 per-jam;
per-jam, motor grader Rp. 572.401 per-jam, 2. Perawatan alat berat sangat penting untuk
vibrator roller Rp. 499.735 per-jam dan water dilakukan, agar kwalitas mesin selalu dalam
tanker truck Rp. 348.859 per-jam. Dengan keadaan prima;
membandingkan biaya operasional alat berat 3. Dengan melakukan perawatan alat secara
rutin, dapat mengurangi biaya perbaikan
yang diteliti, maka didapat bahwa pengeluaran alat yang tidak semestinya.
biaya terbesar terjadi pada alat berat
excavator. Hal ini terjadi karna untuk
pengoperasian alat berat excavator lebih sulit
bila dibandingkan dengan alat berat lain. Daftar Pustaka
[1]. Assauri, Sofyan, 2008, Manajemen Produksi
2. Perawatan alat berat
dan Operasi, Penerbit UI, Jakarta
Hasil penelitian pada proyek Peningkatan [2]. Dermawan, D. 2012, “Penentuan Waktu
Peremajaan Alat Berat Pada Balai Besar
Jalan Alun-Alun Suka Makmue-Jalan Lingkar
Pelaksanaan Jalan Nasional”. Jurnal Teknik
Timur Ibu Kota Tahap II mengenai perawatan Industri Universitas Muhammadiah Riau.
alat berat yang dilakukan antara lain : [3]. Dian Febrianti, Zulyaden Zulyaden, 2018,
“Analisa Produktivitas Alat Berat Pada pekerjaan
a. Mengecek alat berat sebelum dioperasikan; Timbunan” Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi
Kontruksi, Universitas Teuku Umar.
b. Memberikan gemuk secara berkala [4]. Giatman, M. 2006, “Ekonomi Teknik”. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
c. Manaskan mesin sebelum pengoperasian [5]. Grant, Eugene L, Ireson, W.Grant, Leavenworth,
alat; Richard S,. 1987, “Dasar–Dasar Ekonomi
Teknik “. Jilid 2. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

https://doi.org/10.37598/tameh.v10i1.131
Diterima (Received): 07-06-2021 | Diperbaiki (Revised): 28-06-2021 | Diterima (Accepted): 30-06-2021 40
View publication stats

Dian Febrianti1, Zakia2, Edi Mawardi3


Vol: 10 | No: 1 (2021):June

[6]. Mukomoko, J. A. 2007, “Dasar Penyusunan


Anggaran Biaya Bangunan”. Penerbit Gaya
Media Pratama, Jakarta.
[7]. Nunally, S. W. 2000, “Managing Construction
Equipment (Second.)”. Prentice Hall Inc. New
Jersey.
[8]. Rochmanhadi, 1982, “Alat–Alat Berat dan
Penggunaannya”. Departemen Pekerjaan
Umum, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,
Jakarta.
[9]. Rochmanhadi, 1985, “Alat–Alat Berat dan
Penggunaannya”. Departemen Pekerjaan
Umum, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,
Jakarta.
[10]. Rostiyanti, Fatena Susy. 2008, “Alat Berat untuk
Proyek Konstruksi ”. Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
[11]. Satrio Agung Wibowo, Harimurti, Achfas
Zacoeb,2018, “Kajian Biaya Penggunaan Alat
Berat Untuk Pekerjaan Pengangkutan
DanPenimbunan Pada Proyek Perumahan Villa
Bukit Tidar MalangDengan Program Linier
Metode Simpleks”, Jurnal Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil Universitas Brawijaya
[12]. Stefi Priescha Tauro,Jermias Tjakra, Grace Y.
Malingkas, “ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN
ALAT BERAT PADAPEKERJAAN TANAH(Studi
Kasus Perencanaan Bandar Udara Lokasi
DesaPusungi Kec. Ampana Tete Kab. Tojo Una-
una Sulawesi Tengah)Jurnal Sipil Statik Vol.1
No.12, November 2013 (764-773) ISSN: 2337-
6732

https://doi.org/10.37598/tameh.v10i1.131
Diterima (Received): 07-06-2021 | Diperbaiki (Revised): 28-06-2021 | Diterima (Accepted): 30-06-2021 41

You might also like