You are on page 1of 18

Dewi Kurniasih, Makmur Umar -- Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia

Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah Di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

JURNAL KETAHANAN NASIONAL


Vol. 28, No. 1, April 2022, Hal 1-18
DOI:http://dx.doi.org/ 10.22146/jkn.73004
ISSN:0853-9340(Print), ISSN:2527-9688(Online)
Online sejak 28 Desember 2015 di :http://jurnal.ugm.ac.id/JKN

VOLUME 28 No. 1, April 2022 Halaman 1-18

Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Perbatasan Indonesia-


Malaysia Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah
Di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

Dewi Kurniasih
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Komputer Indonesia, Indonesia
email: dewi.kurniasih@email.unikom.ac.id

Makmur Umar
Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Pemerintahan, Universitas Satyagama, Indonesia
email: makmurumar.1990@gmail.com

Dikirim; 12-02-2022; Direvisi:07-03-2022; Diterima;12-05-2022

ABSTRACT
The purpose of this research was to measured the effect of implementation policy about the Indonesia-Malaysia
border area on the effectiveness of regional resilience in Nunukan Regency, North Kalimantan.
This research was used an explanatory method and used a quantitative approach. Data collection techniques
of this research through a questionnaire. Before the questionnaire distributed to a number of respondents, the validity
and reliability tests were carried out on the research instrument (questionnaire). The respondents of this study
amounted to 125 people. While the data analysis technique used was a simple linear regression analysis technique.
This study showed that the average score of respondents’ overall responses to the variable implementation
of border area policies was 4.31 on a scale of 1 – 5. This result was indicates that the border area management
policy in Nunukan Regency had been implemented properly. Meanwhile, the overall average score of respondents’
responses for the Regional Resilience effectiveness variable was 4.57 on a scale of 1 – 5. Since the average value
was closer to the score of 5, it could be concluded that security of the border area in Nunukan Regency was very
effective. Thus, the policy implementation of Indonesia-Malaysia border area simultaneously affected the effectiveness
of regional resilience in Nunukan Regency, North Kalimantan Province by 4,153 with a significance value close to
zero. This showed that the better of policy implementation, the more effective regional resilience in the Indonesia-
Malaysia border area would be.

Keywords: Policy Implementation; Border Areal Effectiveness ; Regional Resilience .

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ingin mengukur seberapa besar pengaruh dalam pelaksanaan kebijakan kawasan
perbatasan antara Indonesia dan malaysia, terkait dengan ketahanan wilayah di Kabupaten Nunukan Kalimantan
Utara.
Metode eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif yang digunakan oleh peneliti, data yang dikumpulkan
melalui kuesioner. Sebelum kuesioner disebar ke sejumlah responden, dilaksanakan uji validitas dan reliabilitas
terhadap instrumen penelitian tersebut. Jumlah responden dalam kajian ini adalah 125 orang, dengan teknik analisis
regresi linier sederhana.

1
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 28, No. 1, April 2022: 1-18

Kajian ini menunjukkan hasil rata-rata skor tanggapan responden untuk variabel implementasi kebijakan
kawasan perbatasan sebesar 4,31 dengan skala 1 – 5. Hasil kajian tersebut memperlihatkan bahwa kebijakan
pengelolaan kawasan perbatasan di Kabupaten Nunukan sudah diimplementasikan dengan baik, sedangkan rata-
rata skor dari tanggapan responden untuk variabel efektivitas ketahanan wilayah sebesar 4,57 dengan skala 1 – 5,
dengan skor rata-rata menuju angka 5, maka dapat disimpulkan bahwa pertahanan wilayah di kawasan perbatasan di
Kabupaten Nunukan sangat efektif. Oleh karena itu mplementasi kebijakan kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia
secara simultan berpengaruh terhadap efektivitas ketahanan wilayah di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan
Utara sebesar 4,153 dengan nilai signifikansi mendekati nol. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik implementasi
kebijakan akan membuat ketahanan wilayah di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia semakin efektif.

Keywords: Implementasi Kebijakan; Kawasan Perbatasan; Efektivitas; Ketahanan Wilayah.

PENGANTAR kawasan perbatasan yang dimiliki Indonesia,


Pada konteks hubungan antara bangsa sangat diperlukan upaya untuk menjaga
di era globalisasi, disertai dengan kemajuan kedaulatan negara kita dari berbagai potensi
teknologi telah menjadikan dunia tanpa batas. ancaman negara lain. Kawasan perbatasan
Pemerintah dan masyarakat dari negara lain terdiri dari pola sebaran penduduk yang
dapat secara langsung atau tidak langsung tidak merata serta menjadi salah satu wilayah
mempengaruhi dan bahkan menetapkan binaan yang luas. Hal ini menyebabkan
kegiatan bidang hukum, politik, ekonomi, proses pembinaan teritorial, pengawasan
internal dan keamanan suatu negara. Bahkan, serta rentang kendali pemerintah yang cukup
kebijakan secara internal pada suatu negara bisa sulit dilaksanakan secara efisien dan mantap
jadi memiliki konsekuensi terhadap kehidupan (Mulyawan, 2012). Selain itu, kawasan
sosial, politik, ekonomi, serta keamanan bagi perbatasan merupakan beranda terdepan,
negara lainnya. Hal ini tentu berimplikasi pada sebagai wajah terluar dari wilayah Indonesia,
pengelolaan kawasan perbatasan. Ekstensitas yang seharusnya menjadi cerminan kondisi
dan intensitas pergerakan barang dan jasa, yang sejahtera dan tentu saja aman sentosa
orang dan berkembangnya jaringan sosial (Raharjo, 2013).
yang bersifat lintas batas menuntut pola Pengembangan wilayah perbatasan
manajemen baru dalam mengelola kawasan sebenarnya telah mendapatkan perhatian dan
perbatasan ini. prioritas Pemerintah Pusat. Pemerintah telah
Beberapa negara seperti Amerika dan mengeluarkan sebuah kebijakan yang berkaitan
Uni Eropa telah mengalami pergeseran dengan pengelolaan kawasan perbatasan
dalam membuat kebijakan. Pada awalnya, melalui penerbitatn Undang-Undang No
penanganan masalah dan manajemen kawasan 43 Tahun 2009 tentang Wilayah Negara,
perbatasan, bertumpu pada kapasitas dan selain itu muncul juga Peraturan Presiden
kapabilitas militer atau keamanan nasional (PERPRES) No 12 Tahun 2010 tentang Badan
yang dijadikan sebagai kekuatan pelindung Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP).
rakyat dan wilayah teritorialnya dari intervensi Implementasi kebijakan tentang pengelolaan
kekuatan lain. Namun saat ini, telah bergeser kawasan perbatasan Indonesia dan Malaysia
pada model kebijakan baru yang fokus dengan penerbitan perundang-undangan
kepada pencapaian kesejahteraan masyarakat maupun Peraturan Presiden memiliki tujuan
di kawasan perbatasan. Dengan sejumlah strategis, yaitu agar terwujudnya kesejahteraan

2
Dewi Kurniasih, Makmur Umar -- Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia
Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah Di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

bagi masyarakat di kawasan perbatasan dan digunakan oleh buronan kriminal sebagai
jaminan efektivitas keamanan nasional yang tempat untuk mereka bersembunyi, serta
utuh (Oping, 2018). sering dijadikan jalur untuk menyelundupkan
Jumlah penduduk di Kabupaten obat-obatan terlarang, perlengkapan senjata
Nunukan yang berada di wilayah Provinsi ringan (Small Arm And Light Weapon/SALW),
Kalimantan Utara, adalah 199.090 dengan maupun barang-barang ilegal lainnya.
luas wilayah 14.493 km2 (berdasarkan Data Rendahnya kesadaran masyarakat
Pusat Statistik Kabupaten Nunukan Tahun tentang berbagai cara dan bentuk
2020). Undang-Undang No. 47 Tahun 1999 penyelundupan barang ilegal berkontribusi
tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, cukup besar terhadap hal tersebut. Pengetahuan
menjelaskan bahwa Kabupaten Nunukan dan pemahaman tentang bentuk dan cara
terwujud dari hasil pemekaran wilayah, yang penyelundupan senjata secara ilegal harus
Ketika itu menjadi bagian dari Kabupaten disampaikan khususnya kepada pegawai
Bulungan Provinsi, Kalimantan Utara. Pada perusahaan angkutan barang dan jasa kurir.
perkembangannya sampai dengan tahun 2019, Penyedia jasa di daerah rawan yang menjadi
Kabupaten Nunukan memiliki 19 kecamatan, sasaran para penyelundup untuk membawa
8 kelurahan, dan 232 desa yang secara barang ilegal (Gultom, 2018). Potensi
geografis adalah daerah yang memiliki ancaman keamanan wilayah ini tentunya
kawasan perbatasan antar negara. sangat berbahaya dan membutuhkan perhatian
Dari aspek efektivitas keamanan serius dari pemerintah daerah setempat
nasional, berdasarkan observasi awal maupun Pemerintah Indonesia. Adanya
bahwa pada kawasan perbatasan dimaksud perhatian dari Pemerintah Pusat dan daerah
masih dihadapkan kepada masalah yang bermanfaat sehingga masyarakat di kawasan
masih muncul dari kegiatan lintas batas perbatasan dapat menjalankan aktivitasnya
menimbulkan potensi ancaman kerentanan sehari-hari secara aman dan juga nyaman.
kriminal. Hal ini disebabkan arus lalu lintas Demikian pula, kemungkinan di bidang ini
barang, jasa maupun orang dari dalam dan luar sangat besar, tetapi tidak dapat sepenuhnya
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipantau dan dikembangkan. Pulau Sebatik
serta Negara Malaysia sebagai negara yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten
bertetangga. Petunjuknya dapat dilihat pada Nunukan yang secara langsung berbatasan
perdagangan barang ilegal dalam hal jenis dengan Kota Tawau di Negara Bagian Sabah,
dan jumlah yang melebihi kapasitas. Provinsi Negara Malaysia. Kalau dilihat secara
Kalimantan Utara sebagai salah satu daerah langsung, terjadi ketimpangan pembangunan
transit legal dan ilegal bagi Tenaga Kerja antara Nunukan dengan Tawau. Ketimpangan
yang berasal dari Indonesia (TKI) yang akan ini menyebabkan suatu ketergantungan
bekerja di Negara Malaysia melalui pelabuhan masyarakat Nunukan khususnya Pulau Sebatik
Nunukan atau Sebatik, telah memberi warna terhadap Kota Tawau. Tak heran bila berbagai
unik bagi hubungan internasional Indonesia aktivitas ilegal terjadi di kawasan perbatasan
karena ekses sosialnya (Putra, 2015). Indikasi yang lama kelamaan dikhawatirkan berpotensi
lainnya juga telah ditemukan, seperti adanya menimbulkan berbagai tindakan kerawanan
perlintasan perbatasan ilegal yang sering sosial dalam jangka panjang.

3
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 28, No. 1, April 2022: 1-18

Atas dasar itulah rumusan masalah pemerintah seringkali dihadapkan pada


dalam penelitian ini adalah seberapa besar kewajiban hukum, yang menyebabkan
pengaruh implementasi kebijakan Kawasan ketidakjelasan sebuah tindakan.
Perbatasan Indonesia-Malaysia Terhadap Penjelasan di atas memberikan gambaran
Efektivitas Ketahanan Wilayah di Kabupaten tentang sebuah implementasi kebijakan yang
Nunukan Provinsi Kalimantan Utara?. Dasar mana menjadi proses pelaksanaan dari
pemikiran inilah yang menjadi tema penelitian sebuah keputusan yang telah ditetapkan oleh
ini dan akan mengkaji dan menganalisis lembaga pemerintah, selain itu keputusan
implementasi kebijakan pemerintah yang dijalankan akan mengarah pada sebuah
mengenai kawasan perbatasan sehingga pencapaian tujuan yang telah disepakati
dapat mempengaruhi efektivitas ketanan dahulu.
wilayah di Kabupaten Nunukan Provinsi Menurut Grindle (1980) dalam Wahab
Kalimantan Utara. Penelitian ini bertujuan (2008), menegaskan bahwa implementasi
untuk mengkaji serta menganalisis besarnya kebijakan merupakan aspek penting dalam
pengaruh implementasi kebijakan Kawasan sebuah proses dalam pembuatan sebuah
Perbatasan Indonesia-Malaysia Terhadap kebijakan. Pelaksanaan sebuah kebijakan
Efektivitas Ketahanan Wilayah di Kabupaten bukan hanya berkaitan dengan mekanisme
Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. untuk dapat mengubah keputusan dari sebuah
Terkait dengan penelitian ini, tinjauan kebijakan menjadi suatu prosedur yang
pustaka dapat dijelaskan pada penjelasan menjadi rutinitas pelaksana kebijakan melalui
berikut. saran yang diberikan oleh pihak birokrasi.
Grindle (1980) menjelaskan jika Lebih dari itu, implementasi membahas pula
implementasi kebijakan adalah sebuah proses berbagai permasalahan yang menjadi suatu
dari sebuah tindakan administratif yang bisa konflik, serta siapa saja pihak yang menjadi
diselidiki pada tingkat sebuah program. penerima kebijakan yang sudah tercipta.
Sebelum suatu kebijakan diimplementasi, Meter dan Horn (1975:446) selanjutnya
ditetapkan terlebih dahulu tujuan serta sasaran mengemukakan beberapa model komponen
dari kebijakan yang akan dibuat, dilanjutkan dalam implementasi kebijakan, yaitu (1). An
dengan kegiatan yang dikonfigurasi, serta environment that both stimulates government
mempersiapkan dana dan didistribusikan officials and receives the product of their
untuk mencapai tujuan. work;(2). Demands and resources that carry
Meter dan Horn (1975:447) stimuli from the environment to policy
berpandangan jika implementasi kebijakan makers;(3). A conversions process, including
lebih menekankan pada sebuah tindakan the formal structures and procedures of
masyarakat umum, individu, maupun pejabat, government, that transforms (converts)
serta kelompok pemerintah, pihak swasta, demands and resources into public policies;
yang bergerak bersama dan diarahkan untuk (4). The policies that represent the formal
pencapaian tujuan dalam sebuah kebijakan. goals, intentions, or statements of government
Semua lembaga di atas menjalankan fungsi officials;(5). The performance of the policy as
pemerintahan yang mempengaruhi warga it is actually delivered to clients; and (6). The
negara, namun pada kenyataannya, instansi feedback of policies and performances to the

4
Dewi Kurniasih, Makmur Umar -- Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia
Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah Di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

environment, which is transmitted back to the masyarakat dalam upaya pertahanan negara.
conversions process as demands and resources Kawasan perbatasan sudah tentu memerlukan
of a later point in time. perhatian khusus dari pemerintah, hal tersebut
Keenam variabel tersebut digunakan dikarenakan kondisi dari kawasan perbatasan
untuk menggambarkan proses dengan yang baik akan mendukung ketahanan nasional
memeriksa bagaimana keputusan kebijakan dalam NKRI.
diimplementasikan dan dibandingkan, Selain Posisi geografis dari Pulau Sebatik
variabel tersebut, terdapat beberapa faktor ini yang langsung berbatasan dengan Kota
yang juga berpengaruh terhadap pelaksanaan Tawau Malaysia, maka memerlukan berbagai
suatu kebijakan yaitu: faktor sumber daya, pendekatan yang tepat terhadap berbagai
disposisi atau sikap pelaksana kebijakan, potensi yang dapat memberikan ancaman
komunikasi, serta struktur dari birokrasi terhadap keamanan bahkan ketahanan
dimana turut berkontribusi bagi keberhasilan masyarakat yang kemungkinan muncul. Hal
suatu kebijakan (Kurniasih, Fidowaty dan tersebut tentunya harus ditekankan betapa
Sukaesih, 2017). pentingnya memperhatikan daerah perbatasan
Kebijakan terkait pembangunan pada (Siregar, Rahmansyah dan Saepudin, 2019).
wilayah perbatasan, pemerintah harus memiliki Lokasi penelitian bertempat di wilayah
kemauan yang kuat untuk melaksanakannya perbatasan antara Negara Indonesia dan juga
sebagai suatu wujud tanggung jawab menjaga Malaysia, terutama di wilayah Kabupaten
kedaulatan negara terutama di wilayah Nunukan, yang memiliki banyak kawasan
perbatasan, sedangkan bentuk dari suatu pantai dan laut. Hal ini tentu memerlukan
demokrasi pemerintah dapat memperhatikan perhatian khusus oleh Pemerintah Indonesia,
setiap aspirasi dari setiap wilayah perbatasan dalam Peraturan Menteri Perhubungan
dimana masing-masing wilayah perbatasan (Permenhub) No. 68 Tahun 2011 tentang
memiliki ciri khasnya tersendiri dan wilayah Alur Pelayaran di Laut. Kawasan ini adalah
yang strategis (Arifin, 2013). perlintasan masyarakat dan pelayaran umum
Pemerintah Indonesia perlu memberikan yang menyediakan berbagai kebutuhan
perhatian yang serius terhadap kesejahteraan pokok masyarakat. Dengan ditetapkannya
dan keamanan negara, karena wilayah atau jalur laut membantu mengatur arus lintas
kawasan perbatasan negara memiliki peran dari semua kapal yang berlayar. Selain itu,
tersendiri serta memiliki muatan nilai yang dapat memantau setiap pergerakan dari semua
sangat strategis terutama sebagai upaya untuk kapal yang akan melintas dan mengontrol
mendukung tegaknya kedaulatan sebuah dari pergerakan kapal tersebut. Penetapan
negara (Rani, 2012). jalur laut merupakan praktik dari pelaksanaan
Pembukaan Undang-Undang Dasar hak perlintasan damai dari berbagai kapal
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dari luar yang melintas di wilayah tersebut.
menjelaskan amanat penting bagi pemerintah Penetapan rute atau alur pelayaran pada
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dasarnya bertujuan untuk mengatur angkutan,
dari masyarakat serta meningkatkan taraf keselamatan angkutan, dan perlindungan
perekonomian masyarakat dan pada akhirnya lingkungan maritime (Sobaruddin, Armawi
mampu memperkuat kondisi ketahanan dan Martono, 2017). Mempertimbangkan

5
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 28, No. 1, April 2022: 1-18

vitalitas, seperti peran laut untuk Indonesia P e m b i n a a n K e t a h a n a n Wi l a y a h


dan untuk pengguna lalu lintas maritim, (Bintahwil) merupakan salah satu dari sub-
keamanan laut merupakan prasyarat bagi sistem ketahanan nasional secara reguler
pembangunan nasional lebih lanjut dan dilakukan oleh TNI beserta jajarannya.
merupakan kunci kelangsungan hidup bangsa Bintahwil merupakan sebuah pendekatan
dan negara (Hutabarat, 2020). keamanan yang dilakukan dengan bertujuan
Dalam konsep keamanan nasional, pada perwujudan stabilitas dari keamanan
dikenal istilah the origin of threats. Keamanan yang bersifat dinamis. Selain itu, dilaksanakan
maritim sebagai suatu masalah yang untuk dapat meningkatkan tanggungjawab
membutuhkan keamanan. Hal ini muncul serta kepekaan masyarakat sehingga
di setiap negara dengan dampak lingkungan tertanggulanginya berbagai ancaman maupun
eksternal apa pun dan reaksi negara-negara gangguan yang ditimbulkan. Pelaksanaan
yang melihat masalah tersebut sebagai sebuah Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintahwil)
ancaman yang perlu segera ditanggapi. Hal ini melalui pendekatan program Bakti TNI, serta
menunjukkan bahwa keamanan maritim telah melakukan Komunikasi Sosial (Komsos),
meluas maknanya terhadap perkembangan dengan menganut azas-azas yang bersifat
isu-isu saat ini, sehingga menjadi semakin pragmatif, persuasive serta komunikatif
kompleks (Suwarno, Sumantri dan Bahar, (Anwar, 2021).
2021). Dalam mewujudkan ketahanan nasional
Melakukan pengukuran keefektifan membutuhkan ketahanan yang berlapis.
terhadap suatu program, seperti halnya Sistem tersebut berupa lingkaran-lingkaran
melakukan suatu proses pembangunan. Hal dimana berpusat pada ketahanan pribadi
tersebut tentu tidaklah mudah dan sesederhana dari masing-masing individu masyarakat,
yang dibayangkan. Pembangunan merupakan ketahanan wilayah serta ketahanan nasional
suatu hal yang mencerminkan tujuan (Darmawan, Kasto, dan Zubaidi, 2005).
dari program peningkatan kesejahteraan Ketahanan nasional tidak dapat
masyarakat. Selain itu, sangatlah luas dan dipisahkan dari ketahanan wilayah. Ketahanan
abstrak serta sebagian besar secara tersirat wilayah menjadi bagian dari ketahanan
dinyatakan sebagai milik masyarakat umum. nasional. Hal tersebut berarti ketahanan wilayah
Arikunto (2002) menyimpulkan jika merupakan suatu kondisi yang dinamik dari
sebuah program dianggap efektif, jika telah suatu wilayah dimana didalamnya meliputi
melalui beberapa kriteria, yaitu produksi segenap aspek kehidupan suatu wilayah.
(production), efesiensi (efficiency), dan Ketahanan wilayah terintegrasi pada keuletan
kepuasan (satisfaction). Aspek tersebut serta ketangguhan terutama mengandung
yang kemudian menjadi pertimbangan kemampuan dalam pengembangan kekuatan
masyarakat dalam mengapresiasi sebuah wilayah terutama dalam mengatasi serta
program (Purwatiningsih, 2013). Steers menghadapi berbagai tantangan dan ancaman
(1985:46), menjelaskan bahwa ukuran-ukuran yang datang, begitu pula dengan berbagai
untuk efektivitas adalah penerimaan dan hambatan serta gangguan yang kemungkinan
pencapaian tujuan, stabilitas, semangat kerja, hadir dari luar maupun dalam negara. Dimana
dan keluwesan adaptasi. hal tersebut terjadi untuk mampu menjamin

6
Dewi Kurniasih, Makmur Umar -- Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia
Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah Di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

identitas bangsa dan kelangsungan hidup fakta serta yang telah diverifikasi serta
rakyat serta integritas bangsa dan negara dan diuji keabsahannya, melalui mekanisme uji
perjuangan dalam mencapai tujuan nasional statistika. Penelitian ini terdiri dua variabel yaitu
(Susilo, Ritohardoyo, dan Zubaidi, 2019). variabel X (Implementasi Kebijakan wilayah
Perbatasan menjadi strategis, terutama perbatasan) sebagai variabel independen dan
berkaitan dengan penciptaan stabilitas variabel Y (Efektivitas Ketahanan Wilayah)
keamanan, sosial, serta ekonomi (Siregar, sebagai variabel dependen.
Rahmansyah dan Saepudin, 2019), sehingga Populasi dalam penelitian ini terdiri dari
ketahanan keamanan wilayah, sosial dan Pegawai Imigrasi, Polres, Kodim, Dan Lanal,
ekonomi harus menjadi prioritas dalam Bappeda, BNPP, DPRD, dan Tokoh Masyarakat.
pembangunan. Fokus dalam kajian ini adalah Jumlah sampel dalam kajian ini menggunakan
pada ketahanan keamanannya. error 10% seperti penjelasan rumus Solvin,
Hipotesis penelitian yang diuji dalam berjumlah 125 orang. Untuk mengukur sikap,
penelitian ini diformulasikan sebagai berikut: pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok
Terdapat pengaruh implementasi kebijakan tentang sebuah hal yang dikaji digunakan skala
terhadap efektivitas ketahanan di kawasan Likert, dan kajian ini menggunakan model
perbatasan Indonesia-Malaysia khususnya analisis regresi linear sederhana.
di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Operasionalisasi variabel implementasi
Utara. Semakin efektif implementasi kebijakan (X) adalah skor yang diperoleh
kebijakan maka semakin meningkat efektivitas dari responden dalam menjawab kuesioner
ketahanannya. dengan 19 item pernyataan secara terstruktur
Penelitian ini menggunakan metode dan parameter pengukurannya menggunakan
kuantitatif eksplanasi, yang menggambarkan skala Likert 1-5 positif, 5-1 negatif. Kisi-kisi
keadaan yang sebenarnya terjadi, berdasarkan variabel X ditunjukkan dalam Tabel 1.

Tabel 1
Kisi-kisi Variabel Penelitian Implementasi Kebijakan (X)
Variabel Dimensi Indikator
Implementasi 1. Ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan 1. Kecermatan dan kejelasan
Kebijakan kebijakan; 2. Tujuan pelaksanaan kebijakan
3. Sasaran dari kebijakan
2. Sumber-sumber kebijakan; 1. Pemanfaatan sumber daya manusia
2. Biaya
3. Waktu
3. Karakteristik Badan-badan pelaksana; 1. Kualitas atau ciri-ciri dari para aktor,
2. Tingkat pendidikan, Komitmen
3. Kejujuran
4. Sifat demokratis
4. Kondisi-kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik; 1. Ketetapan, alokasi sumber dana
2. Dukungan public
3. Kondisi Ekonomi Daerah
5. Sikap para pelaksana; 1. Struktur birokrasi
2. Norma-norma
3. Pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi
6. Komunikasi antar organisasi terkait dengan 1. Transmisi
kegiatan-kegiatan pelaksanaan 2. Kejelasan
3. Konsistensi
Sumber : Metter dan Horn (1975:462-478)

7
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 28, No. 1, April 2022: 1-18

Operasionalisasi variabel efektivitas Kabupaten Nunukan memiliki perbatasan


ketahanan wilayah (Y) adalah skor yang wilayah yaitu (1). Sebelah utara dengan Negara
diperoleh dari responden dalam menjawab Malaysia Timur – Sabah; (2). Sebelah timur
kuesioner dengan 11 item pernyataan secara dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi;
terstruktur dan parameter pengukurannya (3). Sebelah selatan dengan Kabupaten
menggunakan skala Likert 1-5 positif, 5-1 Bulungan dan Kabupaten Malinau; dan (4).
negatif. Kisi-kisi variabel Y ditunjukkan Sebelah barat dengan Negara Malaysia Timur
dalam Tabel 2. – Serawak (Lihat Gambar 1).
Kabupaten Nunukan secara geografis
PEMBAHASAN berpotensi untuk dikembangkan dalam
Kabupaten Nunukan memiliki wilayah kegiatan internasional, khususnya Negara
seluas 14.263,68 km2. Secara administratif Malaysia, sebagai cerminan kemajuan

Tabel 2
Kisi-kisi Variabel Penelitian
Efektivitas Ketahanan Wilayah (Y)
Variabel Dimensi Indikator
Efektivitas 1. Penerimaan atau 1. Proses pembinaan masyarakat
Ketahanan Wilayah pencapaian tujuan 2. Pelaksanaan prosedur keamanan sesuai tujuan
3. Ketepatan penyelesaian konflik di masyarakat.
2. Stabilitas 1. Pelaksanaan pengamanan selalu berpedoman pada peraturan yang
berlaku.
2. Tiap-tiap aparat melaksanakan tugas sesuai dengan job description
masing-masing.
3. Pemberitahuan prosedur yang harus dijalani untuk pengamanan di
masyarakat.
3. Semangat Kerja 1. Penciptaan rasa kebersamaan para aparat saat melaksanakan tugas
2. Suasana kerja yang nyaman
3. Kepemimpinan
4. Keluwesan Adaptasi 1. Inisiatif pimpinan maupun pegawai dalam menyelesaikan tugas.
2. Kesesuaian prosedur pelaksanaan tugas dengan kondisi lapangan.
Sumber: Steers (1985:46)

Gambar 1
Peta Wilayah Kabupaten Nunukan

Sumber: Kabupaten Nunukan Dalam Angka, 2020.

8
Dewi Kurniasih, Makmur Umar -- Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia
Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah Di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

pembangunan di wilayah Negara Kesatuan Tabel 3


Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian
Republik Indonesia. Masyarakat Nunukan
Butir
memiliki sejarah hubungan yang panjang Kuesioner
Pernyataan
rhitung Keterangan

dengan Malaysia, khususnya dalam bidang Implementasi Item 1 0,594 Valid


Kebijakan Item 2 0,515 Valid
ekonomi, terkait hubungan perdagangan
Item 3 0,499 Valid
dan juga Tenaga Kerja Indonesia (TKI), hal Item 4 0,509 Valid
ini disanyalir dapat memberikan dampak Item 5 0,583 Valid
Item 6 0,595 Valid
bagi peredaran uang, yang mana transaksi
Item 7 0,552 Valid
dengan menggunakan mata uang ringgit Item 8 0,635 Valid
Malaysia relatif lebih tinggi dan tidak menutup Item 9 0,545 Valid
Item 10 0,650 Valid
kemungkinan akan mempengaruhi fluktuasi Item 11 0,403 Valid
indeks harga spasial berdasarkan jenis Item 12 0,703 Valid
komoditas dan jasa yang berbeda. Dari sisi Item 13 0,696 Valid
Item 14 0,618 Valid
konsumen dan produsen dapat menyebabkan Item 15 0,549 Valid
tingginya inflasi regional. Item 16 0,419 Valid
Pada tahun 2019, terdapat 19 kecamatan Item 17 0,604 Valid
Item 18 0,467 Valid
di wilayah Kecamatan Sebatik Utara yang Item 19 0,590 Valid
memiliki kepadatan penduduk tertinggi Efektivitas Item 20 0,501 Valid
disusul oleh Kecamatan Sebatik Timur dengan Ketahanan Item 21 0,647 Valid
Wilayah Item 22 0,645 Valid
kepadatan 358,28 jiwa/km2. Item 23 0,585 Valid
Item 24 0,651 Valid
Uji Validitas dan Reliabilitas Item 25 0,669 Valid
Item 26 0,272 Valid
Pengujian yang dilakukan untuk Item 27 0,590 Valid
mengenali apakah alat ukur yang telah Item 28 0,676 Valid
dirancang ke dalam kuesioner sudah betul-betul Item 29 0,644 Valid
Item 30 0,687 Valid
dapat digunakan disebut dengan uji validitas. Sumber : Data hasil penyebaran kuesioner 2021,
Sedangkan untuk menguji valid tidaknya Diolah peneliti
kuesioer yang dibuat melalui pendekatan
nilai koefisien korelasi. Item pernyataan dalam kuesioner penelitian tersebut valid.
dianggap valid apabila koefisien korelasi lebih Selain itu, setiap item pernyataan sudah
besar ataupun sama dengan 0,176 ( rtabel). dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian
Bersumber pada hasil pengolahan informasi sehingga dapat ditindaklanjuti dalam analisis
memakai korelasi product moment ( rhitung) lebih lanjut.
diperoleh hasil uji validitas, sebagaimana Uji reliabilitas dilakukan untuk
ditunjukkan Tabel 3. mengetahui apakah suatu alat ukur yang
Tabel 3 tersebut menunjukkan bahwa dirancang dalam bentuk kuesioner dapat
berdasarkan nilai koefisien korelasi (rhitung) diandalkan. Jika alat ukur tersebut digunakan
pada setiap item pernyataan variabel berulang kali dan memberikan hasil yang
implementasi kebijakan lebih besar dari nilai relatif sama, maka alat ukur tersebut dapat
kritis 0.3. Pengujian yang telah dilakukan diandalkan (tidak jauh berbeda). Pendekatan
menunjukkan bahwa untuk setiap pernyataan statistik, atau faktor reliabilitas, digunakan

9
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 28, No. 1, April 2022: 1-18

untuk menguji reliabilitas instrumen. Apabila sampai dengan 5 (tertingi). Statistik deskriptif
koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,70 hasil jawaban responden terkait implementai
maka secara keseluruhan pernyataan tersebut kebijakan ditunjukkan pada Tabel 5..
dinyatakan reliable. Batas minimal sebesar Tabel 5 tersebut menjelaskan bahwa
0,70 sehingga dikatakan tepat dalam memilik rerata skor dari tanggapan responden secara
alat ukur (Barker, dkk, 2016) (Lihat Tabel 4). keseluruhan, untuk variabel implementasi
kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan
Tabel 4 sebesar 4,31 dengan skala 1 – 5. Dikarenakan
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Cronbach's
mendekati skor 4 maka dapat disimpulkan
Kuesioner Keterangan
Alpha bahwa kebijakan pengelolaan kawasan
Implementasi Kebijakan 0,905 Reliabel perbatasan di Kabupaten Nunukan sudah
Efektivitas Keamanan 0,880 Reliabel
Sumber: Data hasil penyebaran kuesioner,
diimplementasikan dengan baik. Di antara
2021, Diolah peneliti. keenam dimensi variabel implementasi
kebijakan, dimensi kebijakan tentang kondisi
Berdasarkan tabel 4 tersebut dapat ekonomi, sosial dan politik memiliki rata-rata
dilihat nilai koefisien reliabilitas (Alpha- tertinggi yaitu sebesar 4,36 (baik), sebaliknya
Cronbach’s) kuesioner kedua variabel lebih dimensi ukuran dasar dan tujuan kebijakan
besar dari nilai kritis 0,7 dan dinyatakan memiliki rata-rata terendah yaitu sebesar 4,24
reliabel. Pengujian menunjukkan bahwa (baik).
semua item dari pernyataan yang diajukan Pada dimensi ukuran dasar dan tujuan
oleh peneliti telah reliabel. Hal tersebut kebijakan, diperoleh rerata skor tanggapan
menyatakan bahwa kuesioner yang digunakan responden sebesar 4,24 mendekati skor 4 dan
untuk mengukur kelima variabel penelitian termasuk dalam kategori baik. Sebagian besar
sudah memberikan hasil yang reliabel. responden sependapat bahwa kecermatan dan
kejelasan sudah dilakukan dalam pelaksanaan
Analisis Deskriptif Implementasi Kebijakan kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan
Analisis deskriptif bertujuan supaya di Kabupaten Nunukan, sehingga terwujud
dapat memperkaya pembahasan dalam sebuah tujuan tersebut. Sasaran dari kebijakan
penelitian. Melalui analisis deskriptif, melalui pengelolaan kawasan perbatasan di Kabupaten
pemilihan keadaan sebuah variabel yang akan Nunukan juga sudah jelas.
diteliti. Menurut Cooper dan Schindler (2014), Pada dimensi sumber-sumber kebijakan,
bahwa analisis deskriptif bisa digunakan diperoleh rata-rata skor tanggapan responden
untuk mengukur gejala sentral dan mengukur sebesar 4,33 lebih mendekati skor 4 dan
variabilitas. Dalam penelitian ini, digunakan termasuk dalam kategori baik. Sebagian besar
nilai rata-rata untuk menggambarkan keadaan responden sependapat dengan pemanfaatan
setiap variabel. sumber daya manusia dalam tata kelola
Variabel implementasi kebijakan kawasan perbatasan di Kabupaten Nunukan.
d i u k u r m enggunakan 6 dimens i da n Kemudian biaya dalam pelaksanaan kebijakan
dioperasionalisasikan melalui 19 indikator, tatakelola kawasan perbatasan di Kabupaten
pengukuran menggunakan skala Likert Nunukan sudah dialokasikan seoptimal
dengan skor jawaban antara 1 (terendah) mungkin. Demikian juga waktu yang

10
Dewi Kurniasih, Makmur Umar -- Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia
Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah Di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

Tabel 5
Statistik Deskriptif Variabel Implementasi Kebijakan
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
No. Indikator
SS S KS TS STS Skor Skor
1 Kecermatan dan kejelasan 30 89 6 0 0 524 4,19
2 Tujuan pelaksanaan kebijakan 27 94 4 0 0 523 4,18
3 Sasaran dari kebijakan 45 78 2 0 0 543 4,34
Ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan 1590 4,24
4 Pemanfaatan sumber daya manusia 53 69 3 0 0 550 4,40
5 Biaya 61 54 6 3 1 546 4,37
6 Waktu 35 83 6 0 1 526 4,21
Sumber-sumber kebijakan 1622 4,33
7 Kualitas atau ciri-ciri dari para aktor 44 80 1 0 0 543 4,34
8 Tingkat pendidikan, Komitmen 43 79 3 0 0 540 4,32
9 Kejujuran 54 67 4 0 0 550 4,40
10 Sifat demokratis 39 79 4 3 0 529 4,23
Karakteristik Badan-badan pelaksana 2162 4,32
11 Ketetapan, alokasi sumber dana 81 41 3 0 0 578 4,62
12 Dukungan public 36 78 6 4 1 519 4,15
13 Kondisi Ekonomi Daerah 43 77 5 0 0 538 4,30
Kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik 1635 4,36
14 Struktur birokrasi 43 68 6 0 8 513 4,10
15 Norma-norma 68 37 15 0 5 538 4,30
16 Pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi 67 51 7 0 0 560 4,48
Sikap para pelaksana 1611 4,30
17 Transmisi 45 73 6 0 1 536 4,29
18 Kejelasan 48 73 2 0 2 540 4,32
19 Konsistensi 75 37 7 0 6 550 4,40
Komunikasi antar organisasi dalam pelaksanaan kegiatan 1626 4,34
Variabel Implementasi Kebijakan 10246 4,31
Sumber : Data hasil penyebaran kuesioner, 2021, Diolah peneliti.

digunakan dalam pelaksanaan kebijakan Pada dimensi kondisi ekonomi, sosial


tersebut sudah ditekan seoptimal mungkin. dan politik, diperoleh rata-rata skor tanggapan
Pada dimensi karakteristik badan-badan responden sebesar 4,36 lebih mendekati skor
pelaksana, diperoleh rerata skor tanggapan 4 dan termasuk dalam kategori mendukung.
responden sebesar 4,34 telah mendekati skor 4 Sebagian besar responden sependapat bahwa
dan termasuk dalam kategori sesuai. Sebagian dukungan publik mempengaruhi keberhasilan
besar responden sependapat bahwa aparatur implementasi kebijakan di Kabupaten Nunukan.
untuk mendukung kebijakan tersebut sudah Kemudian aspirasi dari masyarakat menjadi
berkualitas. Kemudian komitmen ditentukan masukan atau pertimbangan pelaksanaan
berdasarkan tujuan ditetapkan dalam kebijakan penentuan kebijakan. Demikian juga alokasi
tersebut. Sifat demokratis dari setiap aktor modal maupun sumber daya ekonomi yang
dalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan tersedia dapat memberikan dukungan bagi
di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan keberhasilan implementasi kebijakan.
tetap dijaga. Demikian juga kejujuran dalam Pada dimensi sikap para pelaksana,
pelaksanaan kebijakan tersebut tetap diawasi. diperoleh rata-rata skor dari tanggapan

11
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 28, No. 1, April 2022: 1-18

responden yaitu sebesar 4,30 lebih mendekati transmisi sudah digunakan untuk memastikan
skor 4 dan termasuk dalam kategori mendukung. informasi sampai secara akurat.
Sebagian besar responden sependapat bahwa
struktur birokrasi dalam penyelenggaraan Analisis Deskriptif Efektivitas Ketahanan
pengelolaan kawasan perbatasan sudah Wilayah
melaksanakan setiap tugas sebagaimana Variabel efektivitas ketahanan wilayah
dengan ketentuan. Kemudian norma-norma dioperasionalisasikan menjadi 11 butir
atau aturan yang ada mempengaruhi sikap pernyataan dan diukur menggunakan 4
para pelaksana kebijakan. Demikian juga dimensi, pengukuran menggunakan skala
pola hubungan para pelaksana kebijakan Likert dengan rentang antara 1 – 5. Statistik
mempengaruhi pelaksanaan tugas. deskriptif hasil tanggapan responden berkaitan
Pada dimensi komunikasi antar dengan efektivitas ketahanan wilayah kawasan
organisasi dalam pelaksanaan kegiatan, perbatasan di Kabupaten Nunukan ditunjukkan
diperoleh rata-rata skor tanggapan responden pada Tabel 6.
sebesar 4,34 lebih mendekati skor 4 dan Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa rerata
termasuk dalam kategori baik. Sebagian skor tanggapan responden secara keseluruhan
besar responden sependapat bahwa kejelasan untuk variabel efektivitas ketahanan wilayah
informasi yang disampaikan kepada adalah 4,57 pada skala 1 sampai 5, dikarenakan
masyarakat sesuai dengan ketetapan peraturan nilai rerata telah mendekati skor 5, sehingga
yang ada. Kemudian konsistensi pelaksanaan bisa disimpulkan bahwa ketahanan wilayah
pengelolaan sudah sesuai dengan ketetapan kawasan perbatasan di Kabupaten Nunukan
peraturan yang ada. Demikian juga dengan sangat efektif. Di antara keempat dimensi

Tabel 6
Statistik Deskriptif Variabel Efektivitas Ketahanan Wilayah
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
No. Indikator
SS S RR TS STS Skor Skor
1 Proses pembinaan masyarakat 76 47 2 0 0 574 4,59
2 Pelaksanaan prosedur keamanan sesuai tujuan 60 64 1 0 0 559 4,47
3 Ketepatan penyelesaian konflik di masyarakat 64 60 1 0 0 563 4,50
Penerimaan atau pencapaian tujuan 1696 4,52
4 Pelaksanaan pengamanan selalu berpedoman pada peraturan yang 86 37 2 0 0 584 4,67
berlaku.
5 Tiap-tiap aparat melaksanakan tugas sesuai dengan job description 78 46 1 0 0 577 4,62
masing-masing.
6 Pemberitahuan prosedur yang harus dijalani untuk pengamanan di 50 71 3 0 1 544 4,35
masyarakat
Stabilitas 1705 4,55
7 Penciptaan rasa kebersamaan para aparat saat melaksanakan tugas 61 63 0 0 1 558 4,46
8 Suasana kerja yang nyaman 82 42 1 0 0 581 4,65
9 Kepemimpinan 87 38 0 0 0 587 4,70
Semangat Kerja 1726 4,60
10 Inisiatif pimpinan maupun pegawai dalam menyelesaikan tugas. 84 40 0 0 1 581 4,65
11 Kesesuaian prosedur pelaksanaan tugas dengan kondisi lapangan. 82 40 2 0 1 577 4,62
Keluwesan Adaptasi 1158 4,63
Variabel Efektivitas Keamanan 6285 4,57
Sumber: Data hasil penyebaran kuesioner, 2021, Diolah peneliti.

12
Dewi Kurniasih, Makmur Umar -- Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia
Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah Di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

variabel efektivitas ketahanan wilayah, Sebagian besar responden sependapat dengan


dimensi keluwesan adaptasi memiliki rata- penciptaan rasa kebersamaan para aparat
rata tertinggi yaitu sebesar 4,63 (sangat saat melaksanakan tugas pengamanan di
efektif), sebaliknya dimensi penerimaan atau Kabupaten Nunukan. Kemudian sependapat
pencapaian tujuan memiliki rata-rata terendah dengan suasana kerja yang nyaman dalam
yaitu sebesar 4,52 (sangat efektif). menjaga ketahanan wilayah di kawasan
Pada dimensi penerimaan atau pencapaian perbatasan Kabupaten Nunukan. Demikian
tujuan, diperoleh rata-rata skor tanggapan juga dengan kepemimpinan optimal dalam
responden sebesar 4,52 lebih mendekati skor menjaga ketahanan wilayah di kawasan
5 dan termasuk dalam kategori sangat efektif. perbatasan Kabupaten Nunukan.
Sebagian besar responden sependapat dengan Pada dimensi keluwesan adaptasi,
proses pembinaan masyarakat dalam menjaga diperoleh rata-rata skor tanggapan responden
ketahanan wilayah di Kawasan perbatasan sebesar 4,63 lebih mendekati skor 5 dan
Kabupaten Nunukan. Kemudian sependapat termasuk dalam kategori sangat luwes.
dengan pelaksanaan prosedur ketahanan Sebagian besar responden sependapat dengan
wilayah sesuai tujuan dalam dalam menjaga inisiatif pimpinan maupun pegawai dalam
ketahanan wilayah di Kawasan perbatasan menyelesaikan tugas pengamanan di kawasan
Kabupaten Nunukan. Demikian juga dengan perbatasan Kabupaten Nunukan. Kemudian
ketepatan penyelesaian konflik di masyarakat juga sependapat dengan kesesuaian prosedur
dalam menjaga ketahanan wilayah di Kawasan pelaksanaan tugas dengan kondisi lapangan.
perbatasan Kabupaten Nunukan.
Pada dimensi stabilitas, diperoleh Analisis Pengaruh Implementasi Kebijakan
rata-rata skor tanggapan responden sebesar Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah
4,55 lebih mendekati skor 5 dan termasuk Hipotesis yang akan diuji adalah
dalam kategori sangat stabil. Sebagian besar pengaruh implementasi kebijakan kawasan
responden sependapat bahwa pelaksanaan perbatasan terhadap efektivitas ketahanan
pengamanan selalu berpedoman pada peraturan wilayah. Berikut merupakan tahapan dari
yang berlaku dalam menjaga ketahanan pengujian yang menggunakan analisis regresi
wilayah di Kawasan perbatasan Kabupaten linier sederhana, uji hipotesis serta perhitungan
Nunukan, lalu banyak yang sependapat jika koefisien determinasi.
setiap aparat telah menjalankan tugasnya Pertama, analisis regresi linier sederhana.
sesuai dengan job description, serta menjaga Model persamaan regresi digunakan untuk
ketahanan wilayah di Kawasan perbatasan mengetahui bentuk hubungan fungsional
Kabupaten Nunukan. Demikian juga dengan antara efektivitas ketahanan wilayah kawasan
pemberitahuan prosedur yang harus dijalani perbatasan dengan implementasi kebijakan.
untuk pengamanan di masyarakat dalam Estimasi persamaan model regresi linier
menjaga ketahanan wilayah di Kawasan sederhana menggunakan software IBM SPSS
perbatasan Kabupaten Nunukan. Statistics 22 diperoleh output sebagaimana
Pada dimensi semangat kerja, diperoleh ditunjukkan Tabel 7.
rerata sebesar 4,60 sehingga mendekati skor Berdasarkan nilai unstandardized
5 dan termasuk dalam kategori sangat tinggi. coefficients seperti disajikan pada Tabel

13
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 28, No. 1, April 2022: 1-18

Tabel 7
Hasil Analisis Regresi Implementasi Kebijakan Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,944 ,262 7,423 ,000
X1 ,609 ,060 ,672 10,076 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Olahan Peneliti

7, maka dapat dibentuk persamaan regresi Berdasarkan Tabel 8 tersebut, terlihat


sebagai berikut: Y = 1,944 + 0,609 X1 bahwa nilai thitung implementasi kebijakan
(Dimana : Y = Efektivitas ketahanan terhadap efektivitas ketahanan wilayah
wilayah, dan X1= Implementasi kebijakan). perbatasan sebesar 10,076, dengan tingkat
signifikansi yang mendekati nol. thitung yang
Pada persamaan tersebut dapat dilihat nilainya lebih besar dari t tabel serta nilai
implementasi kebijakan memiliki koefisien signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05, dan
bertanda positif, menunjukkan bahwa semakin tingkat kekeliruan 5% sehingga diputuskan
baik implementasi kebijkan akan membuat untuk menolak H0 sehingga H1 diterima.
ketahanan wilayah di Kabupaten Nunukan Kesimpulan dari hasil pengujian di atas
semakin efektif. bahwa implementasi kebijakan berpengaruh
Kedua, pengujian hipotesis (uji t). terhadap efektivitas ketahanan wilayah
Guna melihat apakah implementasi kebijakan di Kabupaten Nunukan. Penelitian ini
berpengaruh terhadap efektivitas ketahanan membuktikan secara empiris bahwa semakin
wilayah, maka peneliti melakukan pengujian baik implementasi kebijakan maka semakin
dengan hipotesis statistik, yaitu (1). Ho: β1 efektif ketahanan wilayah di Kabupaten
= 0, bahwa Implementasi kebijakan tidak Nunukan.
berpengaruh terhadap efektivitas ketahanan Ketiga, koefisien determinasi parsial.
wilayah di Kabupaten Nunukan. (2). Ha: β1 ≠ Setelah dilakukan pengujian dan terbukti bahwa
0, bahwa Implementasi kebijakan berpengaruh implementasi kebijakan berpengaruh terhadap
terhadap efektivitas ketahanan wilayah di efektivitas ketahanan wilayah kawasan
Kabupaten Nunukan. perbatasan, akan dilakukan perhitungan lebih
Ringkasan hasil pengujian hipotesis (uji lanjut mengenai seberapa besar pengaruh
t) tersebut ditunjukkan pada Tabel 8. implementasi kebijakan terhadap efektivitas
ketahanan wilayah di Kabupaten Nunukan.
Tabel 8 Nilai koefisien determinasi dari pengaruh
Ringkasan Hasil Uji Pengaruh Implementasi
Kebijakan Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah implementasi kebijakan terhadap efektivitas
Standardized ketahanan wilayah, ditunjukkan pada Tabel 9.
thitung Sig. ttabel (df=123) Ha
Coefficients Melalui R-Square (koefisien
0,672 10,076 0,000 1,979 Diterima
Sumber: Tabel 7
determinasi) diketahui bahwa 45,2%
efektivitas ketahanan wilayah di Kabupaten

14
Dewi Kurniasih, Makmur Umar -- Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia
Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah Di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

Tabel 9 adalah berupaya mensejahterakan masyarakat


Koefisien Determinasi Implementasi Kebijakan
terutama di kawasan perbatasan yang selama
Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah Kawasan
Perbatasan ini mengalami ketertinggalan berbanding
Model Summaryb terbalik dengan kawasan perbatasan di negara
Adjusted R Std. Error of tetangga. Hal tersebut menyebabkan tingkat
Model R R Square
Square the Estimate
1 ,672a ,452 ,448 ,27032 kesenjangan yang cukup tinggi dilihat dari
a. Predictors: (Constant), X1 pembangunan wilayah Kabupaten Nunukan
b. Dependent Variable: Y
dengan kawasan perbatasan negara Malaysia.
Sumber: Olahan Peneliti
Salah satu sebab dari ketertinggalan tersebut
Nunukan disebabkan oleh implementasi yaitu kurangnya perhatian yang diberikan
kebijakan. Artinya implementasi kebijakan oleh pemerintah baik pemerintah pusat
memberikan pengaruh/kontribusi sebesar maupun pemerintah daerah terhadap kawasan
45,2% terhadap efektivitas ketahanan wilayah. perbatasan ini. Kebijakan kawasan perbatasan
Faktor pendukung implementasi terutama dalam pembangunan di kawasan
kebijakan lainnya yang belum dibahas dalam perbatasan di Kalimantan Utara masih
penelitian ini dapat dilihat apabila hal faktor menganggap sebagai kawasan belakang dan
tersebut mampu memberikan peluang bahkan bukan halaman depan dari Negara Kesatuan
kesempatan untuk mempercepat pelaksanaan Republik Indonesia. Pembangunan di kawasan
kebijakan tersebut, seperti adanya aturan perbatasan Kalimantan Utara bukan menjadi
yang jelas dan berjenjang. Faktor penghambat prioritas pembangunan pemerintah. Oleh
dalam implementasi kebijakan ini berkaitan karena itu tujuan dari kebijakan pemerintah
dengan SDM yang rendah, maupun anggaran saat ini adalah pembangunan di kawasan
yang terbatas (Mirza dan Aisyah, 2020). perbatasan salah satunya melalui pembangunan
The border area is one of great potential pos lintas batas.
for the security of each country. The borders of Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
a country has an important role in determining Terpadu dibangun di kawasan Sei Pancang
the boundaries of sovereignty, use of natural di Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan.
resources, keeping conduciveness defense Pembangunan PLBN tersebut dibangun
and security and territorial integrity. The melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan
determination of the state border is in many Perumahan Rakyat (PUPR). Kementrian PUPR
ways determined by the political, historical, tengah merampungkannya. PLBN tersebut
national and also international laws. In the diharapkan dapat menjadi pintu gerbang bagi
constitution of a country is often included perbatasan Indonesia dan Malaysia di Provinsi
also the determination of boundaries, so it Kalimantan Utara. PLBN ini diharapkan
is easy conflict occurs. The government has dapat menjadi awal yang baru dari seluruh
an obligation to pay attention to the problem pusat kegiatan ekonomi di wilayah perbatasan
conduciveness defense and security of the Kabupaten Nunukan yang sebelumnya
region (Kurniasih, dkk, 2018). merupakan kawasan 3T (terdepan, terluar dan
Dilihat dari tujuan kebijakan yang tertinggal). Hal tersebut diharapkan mampu
dibuat oleh pemerintah terkait pembangunan mendorong perekonomian yang merata
kawasan perbatasan di Kabupaten Nunukan serta mampu meningkatkan kesejahteraan

15
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 28, No. 1, April 2022: 1-18

masyarakat setempat sehingga pada akhirnya Pertama, Pemerintah Kabupaten


mampu mengefektifkan ketahanan wilayah Nunukan perlu meningkatkan sosialisasi dan
di kawasan perbatasan Kabupaten Nunukan. pemahaman terkait kebijakan yang berlaku
Sumber-sumber kebijakan dalam bagi masyarakat dan aparatur melalui media
pembangunan di kawasan perbatasan komunikasi yang ada.
Kabupaten Nunukan pun telah diupayakan Kedua, Pemerintah Kabupaten Nunukan
sebaik mungkin oleh pemerintah. Pemanfaatan perlu menegakkan kebijakan dengan
sumber daya manusia dalam pelaksanaan pemberdayaan dan ketanggapan aparatur
pembangunan pengelolaan kawasan perbatasan terkait, agar setiap kemungkinan pelanggaran
di Kabupaten Nunukan. Kemudian biaya lintas batas dapat dideteksi dan dicegah sedini
dalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan mungkin oleh seluruh komponen aparatur,
kawasan perbatasan di Kabupaten Nunukan pejabat dan masyarakat di wilayah perbatasan.
sudah dialokasikan seoptimal mungkin. Ketiga, Pemerintah Kabupaten Nunukan
Demikian juga waktu yang digunakan dalam perlu meningkatkan kesadaran dan teladan
pelaksanaan kebijakan pengelolaan kawasan masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-
perbatasan di Kabupaten Nunukan sudah Malaysia dalam menjaga keutuhan NKRI.
ditekan seoptimal mungkin. Keempat, Pemerintah Kabupaten
Dalam upaya pengelolaan kawasan Nunukan perlu mensinergikan semua
perbatasan, dibentuk Badan Pengelola Perbatasan stakeholder dalam pengembangan kawasan
Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan. BPBD perbatasan Indonesia-Malaysia.
Kabupaten Nunukan memiliki tugas pokok
menetapkan kebijakan program pembangunan DAFTAR PUSTAKA
perbatasan, menetapkan rencana kebutuhan Anwar, S., 2021, ‘Pemanfaatan Pesawat
anggaran, mengkoordinasikan pelaksanaan Terbang Tanpa Awak Untuk Pengamanan
dan melaksanakan evaluasi dan pengawasan Perbatasan Kalimantan Dan Dampaknya
di Kabupaten Nunukan. Optimalisasi tugas Terhadap Ketahanan Wilayah’, Jurnal
dan fungsi BPBD diharapkan mampu menjaga Ketahanan Nasional, Vol. 27, No. 3,
ketahanan wilayah di Kawasan perbatasan hh. 289–308.
Kabupaten Nunukan. Arifin, S., 2013, ‘Cross Border Approach
Sebagai Alternatif Model Kebijakan
SIMPULAN Pembangunan Kawasan Perbatasan’,
Berdasarkan pembahasan di atas, Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, Vol. 20,
diperoleh simpulan sebagai berikut. No. 1, hh. 37–58. doi: 10.20885/iustum.
Pertama, implementasi kebijakan vol20.iss1.art3.
tersebut berpengaruh terhadap efektivitas Arikunto, S., 2002, Metodologi Penelitian
ketahanan wilayah di kawasan perbatasan Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:
antara negara Indonesia-Malaysia di PT. Rineka Cipta.
Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Barker, C., N. Pistrang, dan R. Elliot,
Utara, semakin baik dan efektif. 2016, Research Methods in Clinical
Selanjutnya, direkomendasikan hal-hal Psychology. (3rd ed.), Chichester UK:
sebagai berikut. John Wiley & Sons, LTD

16
Dewi Kurniasih, Makmur Umar -- Pengaruh Implementasi Kebijakan Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia
Terhadap Efektivitas Ketahanan Wilayah Di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara

Cooper, D. R, dan P. S. Schindler, 2014, State University:Sage Publications Inc.


Business Research Methods.(12th ed.).. Mirza dan S. Aisyah, 2020,‘Analisis
New York: Mc Graw Hill Companies, Implementasi Kebijakan Dalam
Inc Pengelolaan Kawasan Perbatasan
Darmawan, H., Kasto, dan A. Zubaidi, Negara di Provinsi Kepulauan Riau’,
2005, Pengaruh Reformasi Internal JIAPI: Jurnal Ilmu Administrasi Dan
TNI Terhadap Profesionalisme Aparat Pemerintahan, Vol. 01, No. 01, hh.
Teritorial dan Implikasinya terhadap 14–34.
Ketahanan Wilayah. Sosiosains, Vol. 18. Mulyawan, R., 2012, ‘Implementasi Kebijakan
No. 4, hh. 731–743. Pembangunan Bidang Pertahanan di
Grindel, Merilee S., 1980, Politics and Policy Wilayah Perbatasan Antaranegara dalam
Implementation in Third World. New Konteks Otonomi Daerah (Studi Kasus
Jersey:Princetown University Press. di Wilayah Perbatasan Indonesia dengan
Gultom, J. M., 2018, ‘Efektivitas Police To Timor Leste)’, Jurnal Sosial Politik, Vol.
Police Cooperation Kepolisian Republik 2, No. 1.
Indonesia Dengan Kepolisian Filipina Oping, Jiko Siko, 2018, ‘Efektifitas Pengamanan
Dalam Memberantas Tindak Kejahatan Terhadap Pulau-Pulau Terluar Indonesia
Penyelundupan Senjata Api Ilegal’, Sebagai Upaya Mengatasi Konflik Di
Journal of International Relations, Vol. Wilayah Perbatasan Indonesia’, Lex
4, No. 3, hh. 472–478. Privatum, Vol. VI, No. 6, hh. 63–69.
Hutabarat, T.dkk., 2020, ‘Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub)
Strategi Pemanduan Terpadu Sebagai No. 68 Tahun 2011 Tentang Alur
Upaya Mewujudkan Ketahanan Dan Pelayaran di Laut.
Keamanan Di Selat Malaka Sesuai Peraturan Presiden (PERPRES) No 12
Hukum Internasional Indonesia’, Jurnal Tahun 2010 Tentang Badan Nasional
Ketahanan Nasional, Vol. 26. No. 3, hh. Pengelolaan Perbatasan (BNPP).
333–358. Purwatiningsih, E., 2013, ‘Efektivitas
Kurniasih, D. dkk., 2018, ‘Public Services Pelaksanaan Program Tni Manunggal
and Nation Dignity in Sebatik Border Membangun Desa ( Tmmd) Dalam
Areas, Indonesia-Malaysia’. Available Mewujudkan Ketahanan Wilayah’,
a t : < h t t p s : / / r e p o s i t o r y. u n i k o m . Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 19,
ac.id/58435/>. No. 3, hh. 30–138. doi: 10.22146/
Kurniasih, D., T. Fidowaty, dan P. Sukaesih, jkn.6777.
2017, ‘Pengaruh Implementasi Pusat Statistik Kabupaten Nunukan, 2020,
Kebijakan E-Government Terhadap Kabupaten Nunukan Dalam Angka
Kinerja Aparatur Kota Cimahi’, Putra, A., 2015, ‘Hubungan Kerjasama
Sosiohumaniora. <http:doi: 10.24198/ Perbatasan Indonesia-Malaysia (Studi
sosiohumaniora.v15i1.5234>. Kasus Perbatasan Nunukan-Tawau)’,
Meter, Donald S. Van dan Carl E. Van Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, Vol.
Horn, 1975, The Policy Implementation 22, No. 2, hh. 308–326. doi: 10.20885/
Prosess:A Conceptul Framework. Ohio iustum.vol22.iss2.art8.

17
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 28, No. 1, April 2022: 1-18

Raharjo, S. N. I., 2013, ‘Indonesia’s Policy Susilo, H., S. Ritohardoyo, dan A. Zubaidi,
On The Land Border Area Management 2019, Penetapan Batas Darat Indonesia
With Malaysia (AN Evaluative Study In – Malaysia Dan Implikasinya
The Entikong District)’, Widyariset, Vol. Terhadap Ketahanan Wilayah (Studi
16, No. 1, hh. 71–79. Pada Peran Direktorat Topografi TNI
Rani, F., 2012, ‘Strategi Pemerintah AD Dalam Penetapan Batas Darat
Indonesia Dalam Meningkatkan Indonesia - Malaysia Di Kecamatan
Keamanan Wilayah Perbatasan Menurut Sei Menggaris Kabupaten Nunukan
Perspektif Sosial Pembangunan’, Jurnal Provinsi Kalimantan Utara). Jurnal
Transnasional, Vol. 4, No. 1, hh. 1–17. Geografi, Vol. 11, No. 1. <https://doi.
Siregar, C. N., S. Rahmansyah, dan E. org/10.24114/jg.v11i1.10668>.
Saepudin, 2019, ‘Ancaman Keamanan Suwarno, P., S.H. Sumantri, dan F. Bahar,
Nasional Di Wilayah Perbatasan 2021, ‘Rekonstruksi Keamanan Maritim
Indonesia : Studi Kasus Pulau Sebatik Indonesia Dalam Rangka Mewujudkan
Dan Tawau (Indonesia-Malaysia ), Ketahanan Wilayah (Studi Di Kabupaten
SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran Natuna Periode Tahun 2019-2020)’,
dan Penelitian Sosiologi, Vol. 4, No. 1, Jurnal Ketahanan Nasional, Volu. 27,
hh. 26–39. No. 1, hh. 65–89.
Sobaruddin, D. P., A. Armawi, dan E. Martono, Steers, Richard M., 1985, Efektivitas Kerja.
2017, ‘Model Traffic Separation Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Scheme (TSS) Di Alur Laut Kepulauan Undang-Undang No 43 Tahun 2009 Tentang
Indonesia (AlKI) I Di Selat Sunda Dalam Wilayah Negara.
Mewujudkan Ketahanan Wilayah’, Wahab, Solichin Abdul, 2008, Analisis
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23, Kebijakasanaan: Dari Formulasi ke
No. 1, h. 104. <http:doi: 10.22146/ Implementasi Kebijaksanaan Negara.
jkn.22070>. Jakarta : Bumi Aksara.

18

You might also like