Professional Documents
Culture Documents
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak
2. Dosen Program studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu
Politik Universitas Tanjungpura Pontianak
Abstract
This undergraduate thesis research aims to provide an understanding of the
Implementation of Minimum Service Standards Policy at the Regional Planning and
Development Agency of Sanggau Regency, with a focus of research on factors that
influence the Implementation of the Minimum Service Standards Policy at the
qualitative research method and a descriptive approach. The location of this study
was at the Regional Planning and Development Agency (BAPPEDA) of Sanggau
Regency. In Implementing the Minimum Service Standars Policy at the Regional
Planning and Development Agency of Sanggau Regency, seen from the theory by
Van Meter and Van Horn, there are 6 (six) veriables that influence the Minimum
Service Standars Policy, namely standars and objectives of the policy, Resources,
Characteristics of implementing agencies, Attitudes / dispositions of implementers,
Communicating between organizations and implementing activities, Social and
political economic environment. The results of this study show that there is still a
lack of quantity and quality of the resources of the planner apparatus in providing
services as well as an understanding of the apparatus resources towards minimum
service standard policy which is still inefficient due to the lack of internal
coordination within the Regional Planning and Development Agency.
3. Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak
4. Dosen Program studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu
Politik Universitas Tanjungpura Pontianak
Abstrak
Penelitian skripsi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai
Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal di Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau, dengan fokus penelitian pada faktor-
faktor yang mempengaruhi Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal di
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif. Lokasi dalam
penelitian ini yaitu di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Sanggau. Dalam Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal di
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten sanggau, dilihat dari teori
yang dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn, ada 6 (enam) variabel yang
mempengaruhi kebijakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu Ukuran dan tujuan
kebijakan, Sumberdaya, Karakteristik agen pelaksana, Sikap/kecenderungan
(disposition) para pelaksana, Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana,
Lingkungan ekonomi sosial dan politik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
masih kurangnya kuantitas dan kualitas dari sumberdaya aparatur perencana dalam
memberikan pelayanan serta pemahaman sumberdaya aparatur terhadap kebijakan
standar pelayanan minimal (SPM) yang masih kurang karena rendahnya koordinasi
secara internal di lingkungan Bappeda.
Sarana dan prasarana yang digunakan, honorarium PNS dan non PNS yang
4).Kesediaan petugas dalam pelayanan, tidak dilaksanakan karena karena kurang
5). Kelancaran komunikasi, pemberian ketelitian bidang terkait dalam membuat
solusi, 6). Kepastian jadwal pelayanan, SPJ.
7). Kejelasan informasi oleh petugas, 8). Dalam hal ini penulis
Kecepatan proses pelayanan, 9). memfokuskan pada proses implementasi
Keramahan petugas, 10). Kemampuan kebijakan standar pelayanan minimal,
petugas pelayanan,11). Tanggung jawab dengan rumusan masalah dalam
petugas, 12). Perhatian dalam penelitian ini adalah apa yang
pelayanan,13). Keadilan kelakuan dan menyebabkan implementasi kebijakan
keamanan. standar pelayanan minimal di
Berdasarkan observasi awal BAPPEDA Kabupaten Sanggau belum
penulis mendapatkan data lapangan optimal? Tujuan penelitian ini adalah
berupa Lakip (Laporan Akuntabilitas untuk mengetahui faktor-faktor yang
Kinerja Instansi Pemerintah) Badan mempengaruhi implementasi kebijakan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah standar pelayanan minimal di
Kabupaten Sanggau tahun 2018. Dari BAPPEDA Kabupaten Sanggau.
data tersebut, penulis menemukan Manfaat teoritis yakni diharapkan dapat
beberapa fenomena dari indikator bermanfaat dan menambah khasanah
pelayanan yaitu pertama, kuantitas dan ilmu bagi program studi ilmu
kualitas sumberdaya aparatur perencana administrasi publik khususnya pada
yang masih kurang, hal itu disebabkan kajian kebiijakan publik bagi penelitian
kurangnya pemberian pelatihan terkait selanjutnya yang berkaitan dengan
masalah perencanaan. Kedua, masih standar pelayanan minimal.
rendahnya koordinasi secara internal di Manfaat praktis: (1) Bagi
BAPPEDA Kabupaten Sanggau. Ketiga, Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau
kegiatan operasional penataan ruang khususnya untuk Badan Perencanaan dan
yang direalisasikan belum maksimal Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
yang disebabkan karena adanya Kabupaten Sanggau hasil penelitian ini
IRMA SRI WAHYUNI, NIM. E1011151059
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Untan 4
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org
secara sistematis, faktual, akurat dari tepat untuk penelitian ini karena melihat
aspek-aspek serta masalah penelitian fenomena-fenomena apa saja yang telah
berdasarkan pengamatan, wawancara, dialami oleh subjek penelitian.
dan pengumpulan informasi dilapangan. 2. Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk menganalisis masalah Berdasarkan latar belakang yang
penelitian ini menggunakan pendekatan telah diungkapkan pada bab
kualitatif. Menurut Moleong (2011, 6) pendahuluan, penulis melakukan
metode penelitian kualitatif, penelitian penelitian di Kabupaten Sanggau
yang untuk memahami fenomena tentang khususnya di Badan Perencanaan dan
apa yang dialami oleh subjek penelitian Pembangunan Daerah Kabupaten
misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, Sanggau. Alasan penulis mengambil
tindakan dan lain-lain. lokasi penelitian ini adalah berdasarkan
Penggunaan metode kualitatif ini pengamatan dan dilihat dari data Laporan
membantu peneliti untuk memperoleh Akuntabilitas Kinerja Instansi
informasi yang lebih jelas terkait perilaku Pemerintah (Lakip) tahun 2018, jadi
para implementor yang ada di lingkungan penulis tertarik untuk melihat apa saja
Bappeda Kabupaten Sanggau dalam fator-fakor yang mempengaruhi
memberikan pelayanan kepada implementasi kebijakan standar
masyarakat, serta untuk mengetahui lebih pelayanan minimal di BAPPEDA
jelas persepsi dari masyarakat mengenai Kabupaten Sanggau. Waktu penelitian
kinerja Bappeda dalam memberikan dilaksanakan pada bulan Juli 2019.
pelayanan kepada masyarakat. 3. Subjek dan Objek Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis Subjek penelitian adalah
penelitian deskriptif dengan analisis data informan yang memangku kepentingan
secara kualitatif. Artinya penulis dalam memberikan berbagai informasi
mencoba menggambarkan fakta yang yang diperlukan selama proses
terjadi sebagai realita natural tanpa penelitian. Pemilihan informan dalam
adanya fenomena yang dibuat-buat. penelitian ini menggunakan teknik
Penelitian deskriptif dianggap paling purposive. Sugiyono (2012:62),
IRMA SRI WAHYUNI, NIM. E1011151059
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Untan 8
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org
penarikan informasi sebagai subjek diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam
penelitian menggunakan teknik kegiatan sehari-hari orang yang
purposive yaitu suatu teknik penentuan diamati maupun yang digunakan
sumber informasi untuk tujuan tertentu sebagai sumber data penelitian.
saja, artinya yang dipilih adalah orang- Dengan observasi dilapangan, peneliti
orang yang mengetahui dengan jelas akan memperoleh pandangan yang
Subjek ini dipilih pada saat peneliti holistic atau menyeluruh,
melakukan penelitian di lokasi penelitian. mendapatkan pengalaman secara
Berikut adalah subjek penelitian langsung dan menemukan hal-hal
yang dipilih secara teknik purposive : yang diluar persepsi responden
a. Sekertaris Badan Perencanaan dan 2. Teknik wawancara, dalam penelitian
Pembangunan Daerah Kabupaten ini, peneliti melakukan wawancara
Sanggau. terstruktur terhadap beberapa
b. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan informan atau narasumber untuk
Akuntabilitas Kinerja (PAK) mendapatkan data yang berkaitan
c. 5 pegawai BAPPEDA Kabupaten dengan topik penelitian. Peneliti
Sanggau melakukan wawancara dengan
d. 2 orang pegawai dari instansi lain mengajukan sejumlah pertanyaan
yang terkait. yang mengandung jawaban informan
Adapun objek dalam penelitian secara bebas, pandangan, pendapat,
ini adalah proses implementasi sikap dan keyakinan informan tidak
kebijakan standar pelayanan minimal di banyak dipengaruhi pewawancara.
Badan Perencanaan dan Pembangunan 3. Teknik dokumentasi. Dalam penelitian
Daerah Kabupaten Sanggau. ini dokumentasi yang digunakan oleh
4. Teknik Pengumpulan Data peneliti meliputi foto-foto kegiatan,
1. Teknik Observasi, dalam penelitian ini buku-buku yang relevan, peraturan -
observasi yang dilakukan adalah peraturan, laporan kegiatan, dan data
observasi pasif, yaitu peneliti datang penelitian yang berkaitan dengan
di tempat kegiatan orang yang implementasi standar pelayanan
IRMA SRI WAHYUNI, NIM. E1011151059
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Untan 9
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org
dan staff, selain itu adanya data dan informasi yang menjelaskan
misscomunication antara atasan dengan tentang faktor-faktor yang
pegawai maupun pegawai dengan mempengaruhi proses implementasi
pegawai menjadi alasan koordinasi yang Kebijakan Standar Pelayanan Minial di
terjadi dilingkungan BAPPEDA belum Badan Perencanaan dan Pembangunan
optimal. Daerah Kabupaten Sangau.
Dari pernyataan diatas penulis E. PENUTUP
merasa tertarik untuk melaksanakan A. Kesimpulan
penelitian di BAPPEDA Kabupaten Berikut ini adalah kesimpulan
Sanggau dengan alasan bahwa yang dapat penulis kemukakan dari
implementasi kebijakan standar Implementasi Kebijakan Standar
pelayanan minimal di BAPPEDA Pelayanan Minimal di Badan
Kabupaten Sanggau belum berjalan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
secara optimal. Maka dari itu, penulis Kabupaten Sanggau :
melakukan observasi untuk mendapatkan 1. Ukuran dan tujuan kebijakan
data yang berhubungan dengan Dari hasil penelitian dan
implementasi kebijakan standar pembahasan yang telah dijelaskan maka
pelayanan minimal. peneliti menyimpulkan bahwa ukuran
Sebelum memulai penelitian, dan tujuan implementasi kebijakan
terlebih dahulu peneliti melakukan standar pelayanan minimal yang telah
observasi. Observasi dilakukan guna ditetapkan oleh pelaksana digunakan
untuk melihat tugas dan tanggung jawab untuk mengetahui tingkat keberhasilan
implementor dalam suatu pelaksanaan dari penerapan kebijakan SPM serta
kebijakan, apakah sudah dilaksanakan sebagai acuan dalam melaksanakan
dengan baik atau belum. Data hasil pelayanan dan untuk mempermudah
observasi selanjutnya ditindak lanjuti dalam proses pemberian pelayanan
dengan melakukan tanya jawab atau kepada masyarakat.
wawancara dengan beberapa informan 2. Sumberdaya
yang telah dipilih. Kemudian didapatlah
IRMA SRI WAHYUNI, NIM. E1011151059
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Untan 13
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org
6. Kondisi ekonomi, sosial dan politik tetapi tidak mau mengikuti prosedur
Hasil penelitian yang terakhir yang telah dibuat
adalah terkait dengan kondisi ekonomi, 2. Sumberdaya
sosial dan politik. Dari penelitian yang Sumberdaya yang ada di
telah dilakukan, peneliti menyimpulkan BAPPEDA diharapkan dapat
bahwa kondisi ekonomi, sosial dan ditingkatkan lagi baik sumberdaya
politik sangat berpengaruh dalam manusia nya maupun sumberdaya
penetapan kebijakan standar pelayanan financial nya. Untuk sumberdaya
minimal. Hal ini tentu saja dipengaruhi manusia perlu ditambahkan lagi jumlah
oleh berbagai faktor seperti anggaran, orangnya dan perlu diberikan pelatihan
hubungan dengan masyarakat atau tentang perencanaan. Sedangkan untuk
instansi lain serta peraturan-peraturan sumberdaya financial, pihak BAPPEDA
yang telah ditetapkan sebelumnya. perlu membuat anggaran untuk
B. Saran memenuhi kebutuhan seperti peralatan
Berikut beberapa saran yang dan lain-lain.
dapat peneliti berikan semoga dapat 3. Karakteristik agen pelaksana
menjadi bahan pertimbangan lagi bagi Karakteristik agen pelaksana
BAPPEDA Kabupaten Sanggau untuk dalam pelaksanaan kebijakan Standar
memberikan pelayanan yang baik sesuai Pelayanan Minimal di BAPPEDA
dengan standar yang telah ditetapkan , Kabupaten Sanggau harus
berikut saran dari peneliti : mengesampingkan ego masing-masing
1. Ukuran dan tujuan kebijakan dalam mengerjakan pekerjaan, serta
Ukuran dan tujuan kebijakan harus saling membantu dan tidak
diharapkan lebih ditingkatkan lagi bersikap acuh tak acuh terhadap
terutama dalam hal penyampaian dan pekerjaan pegawai yang lain.
pemberian pelayanan kepada 4. Sikap / kecenderungan (disposition)
masyarakat. Selain itu pihak BAPPEDA para pelaksana
harus bersikap secara tegas apabila ada Diharapkan lebih aktif lagi
masyarakat yang ingin meminta data dalam menjalankan tugas dan
IRMA SRI WAHYUNI, NIM. E1011151059
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Untan 15
PublikA, Jurnal S-1 Administrasi Publik
http://jurmafis.untan.ac.id; http://jurnal.fisipuntan.org
Zulfikar, M. Fahri. 2017. “Implementasi Peraturan BPK, 2018. “PP No. 2 Tahun
Kebijakan Peraturan Walikota 2018 tentang Standar Pelayanan
Pontianak Nomor 51 tahun 2015 Minimal .Diakses 21 Agustus
tentang Standar Pelayanan 2019 pukul 18.04.
Kecamatan dan Kelurahan di http://peraturan.bpk.go.id/Home/D
Lingkungan Kota Pontianak”. etails/67029/pp-no-2-tahun-2018
Skripsi., FISIP UNTAN.
C. Internet