Professional Documents
Culture Documents
DINAS PERHUBUNGAN
KOTATANGERANGSELATAN
NOMOR 700/01/DISHUB/2019
TANGGAL 02 JANUARI 2019
s Perhubungan,
Ors . SU KANTA
NIP. 196 0311 198503 1 012
BABI
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Dengan ditetapkannya paket reformasi birokrasi di bidang keuangan negara
dengan terbitnya UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1
tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara untuk
menciptakan Good Governance sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 28
Tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari KKN,
maka diperlukan Sistem Pengendalian Intern dalam mengelola keuangan negara.
Selanjutnya terkait dengan pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara, yang diatur dalam UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dalam
Pasal 12 disebutkan bahwa dalam rangka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja,
pemeriksa melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu kebijakan
berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus dibuat oleh Pemerintah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang mewajibkan kepada pimpinan
instansi pemerintah untuk menyelenggarakan SPIP.
Sebagai instansi penyelenggara pemerintahan, Pemerintah Kota Tangerang
Selatan wajib menyelenggarakan kebijakan SPIP sesuai Peraturan Pemerintah
tersebut secara terintegrasi ke dalam kegiatan dan tindakan pelaksanaan tugas
pokok di lingkungan Pemerintahan Kota Tangerang Selatan.
Rencana Tindak Pengendalian SPIP ditetapkan sebagai wujud pelaksanaan SPIP
secara menyeluruh dalam penyelenggaraan tugas pokok Pemerintahan Kota
Tangerang Selatan. Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian mengenai
rencana tindak (action plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan
lingkungan pengendalian maupun infrastruktur kebijakan pengendalian atas
pelaksanaan tugas pokok Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan sehingga
diharapkan dapat mendukung atas pencapaian tujuan, visi dan misi Dinas
Perhubungan Kota Tangerang Selatan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah.
4. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 69 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di Lingkungan
Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
6. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 34 Tahun 2016 tanggal 4
Nopember 2016 tentang Pedoman Penilaian Risiko pada Perangkat Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
C. TUJUAN
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) ditujukan sebagai rencana tindak (action
plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan pengendalian
maupun infrastruktur kebijakan pengendalian melakukan implementasi atas
infrastruktur kebijakan pengendalian yang telah dibangun dan atau telah ada, serta
melakukan pemantauan secara berkala yang akan dilaksanakan oleh pimpinan dan
para pegawai di lingkungan Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan.
D. MANFAAT
Manfaat Rencana Tindak Pengendalian (RTP) di lingkungan Dinas
Perhubungan Kota Tangerang Selatan sebagai berikut:
E. RUANG LINGKUP
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan
Tahun 2019 meliputi tujuan pada tingkat OPD yaitu:
TUJUAN
Aksesibilitas orang, barang dan jasa semakin lancar,
kualitas prasarana dan sarana wilayah semakin
mantap dan sesuai peruntukannya. Sarana dan
prasarana wilayah mantap, transportasi memadai,
pemanfaatan ruang terkendali, ramah lingkungan
dan menjadi sebuah kota yang tertata dan
berkelanjutan.
Tujuan Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan tersebut dikaitkan dengan Visi
Pemerintah Kota Tangerang Selatan
yaitu:
VISI
Serta dikaitkan dengan pencapaian dari Misi Pemerintah Kofa Tangerang Selatan
yaitu:
MISI
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah lingkungan dimana pengendalian tersebut
berada, yaitu meliputi antara lain seluruh personil baik atasan maupun bawahan,
integritas, nilai etika dan kompetensi personil, manajerial, struktur organisasi,
wewenang dan tanggangung jawab, kebijakan, pengawasan oleh pengawasan
internal, dan hubungan antar instansi.
2. Penilaian Risiko
Berbagai risiko organisasi dapat menghambat dan bahkan menggagalkan dalam
mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran dan kegiatan Dinas Perhubungan Kota
Tangerang Selatan yang merupakan bagian dari Pemerintah Kota Tangerang
Selatan. Oleh karena itu, risiko perlu diidentifikasi dan dianalisis seberapa besar
pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan OPD.
3. Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian mempunyai makna luas, yaitu segara upaya dan wujud
yang dilakukan organisasi dalam rangka mengendalikan segala aktivitasnta agar
tujuan dalam arti sempit dan luas dapat terwujud secara efektif dan efisien.
Segala upaya dan wujud sebagai manifertasi dari pengendalian intern tersebut
dibangun berdasarkan penilaian risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan organisasi.
4. lnformasi dan Komunikasi
lnforimasi dan komunikasi antar personil baik atasan dengan bawahan, maupun
dengan instansi lain, serta stakeholders merupakan urat nadi dalam organisasi.
Efektifivitas pengendalian intern sangat dipengaruhi oleh kualitas informasi dan
komunikasi.
5. Pemantauan
Pemantauan dilakukan bukan hanya dilakukan terhadap aspek operasional dan
keuangan saja, namu pemantauan juga dilakukan terhadap efektivitas dan
kualitas pengendalian internnya. Pemantauan harus dilakukan secara
berkelanjutan intern perlu juga dievaluasi oleh APIP maupun pihak eksternal.
A. GAMBARAN SPIP
Dalam Ketentuan Umum PP Nomor 60 Tahun 2008, Sistem Pengendalian Intern
(SPI) didefinisikan sebagai proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) wajib diselenggarakan secara menyeluruh
di lingkungan pemerintah daerah.
1. Tujuan SPIP
Penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk mencapai beberapa tujuan yang
mencakup:
a. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan lnstansi Pemerintah sebagai
bagian dari organisasi penyelenggara negara.
b. Keandalan pelaporan keuangan lnstansi Pemerintah sehingga dapat
dipercaya, baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal lnstansi
Pemerintah yang berkepentingan dengan informasi di dalam laporan
keuangan.
c. Pengamanan aset negara yang dikelola lnstansi Pemerintah dan digunakan
untuk mendukung pencapaian tujuan instansi tersebut.
d. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara.
2. Unsur-Unsur SPIP
SPIP wajib diselenggarakan untuk memberi keyakinan memadai bagi
tercapainya empat tujuan yang merupakan pilar-pilar penopang dari perwujudan
tujuan bernegara dan berbangsa. Pilar-pilar penyangga tersebut harus dibangun
di atas fondasi unsur-unsur SPIP yang terdiri dari:
a. Penciptaan Lingkungan Pengendalian yang kuat sebagaimana yang dimaksud
dalam pasal 4 s.d. 12 PP Nomor 60 Tahun 2008.
b. Penilaian Risiko sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 13 s.d. 17
PP Nomor 60 Tahun 2008 untuk dapat mengantisipasi atau mengelola risiko
yang dapat menggagalkan pencapaian tujuan.
c. Perancangan Kegiatan Pengendalian sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 18 s.d. 40 PP 60 Tahun 2008 untuk mengamankan tiap proses yang
diperlukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
d. Penetapan mekanisme informasi dan Komunikasi sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 41 s.d. 42 PP Nomor 60 Tahun 2008 sehingga dapat
mengetahui dan mendeteksi secara dini setiap permasalahan yang dihadapi
di dalam berorganisasi untuk mencapai tujuan.
e. Pemantauan untuk menilai efektivitas sistem pengendalian sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 43 s.d. 46 PP Nomor 60 Tahun 2008.
Kegiatan penerapan unsur SPIP adalah kegiatan dimana infrastruktur yang telah
ada diterapkan sebagai suatu proses yang terintegrasi dengan tindakan dan
kegiatan para pejabat dan aparatur Dinas Perhubungan Kota Tangerang
Selatan, paling tidak meliputi langkah-langkah berikut:
a. Mengintegrasikan unsur-unsur SPIP pada setiap tindakan dan kegiatan
pelaksanaan tugas pokok.
b. Melaksanakan penerapan unsur-unsur SPIP sebagai suatu proses yang
melekat dalam kegiatan pelaksanaan tugas pokok.
c. Menerapkan unsur-unsur SPIP secara dinamis yaitu dilakukan
penyempurnaan apabila terdapat risiko atau masalah yang diperkirakan akan
menghambat pencapaian tujuan.
BAB Ill
LINGKUNGAN PENGENDALIAN YANG DIHARAPKAN
A. Tujuan Umum
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2019 Pasal 4 mewajibkan lnstansi
Pemerintah untuk menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang
menimbbulkan perilaku positif dan kondusif untuk untuk penerapan SPIP dalam
lingkungan kerjanya. Lingkungan pengendalian merupakan pondasi bagi seluruh
unsur lain dalam SPIP. Lingkungan pengendalian mencakup para personil/orang
dalam organisasai yaitu meliputi filosofi, gaya dan perilaku, kompetensi, nilai etika,
integritas dan moral. Bila lingkungan pengendalian tidak kuat, maka SPIP tidak akan
efektif.
Yang dimaksud dengan lingkungan pengendalian adalah kondisi yang diciptakan
dan dibangaun dalam instanasi pemerintah yang mempengaruhi efektiftas
pengendalian intern. Pembangunan lingkungan pengendalian secara umum
bertujuan untuk menciptakan atmosfir atau suasana kerja kondusif yang membentuk
pengendalian intern secara efektif.
Lingkungan pengendalian pada Dinas Perhubungan Kata Tangerang Selatan akan
efektif bila seluruh personil mempunyai kompetensi sesuai kebutuhannya,
memahami tanggung jawabnya, batasan kewenangan, memiliki pengetahuan yang
memadai, memiiliki kesadaran yang penuh dan komitmen untuk melakukan apa
yang benar dan seharunys. Seluruh personil harus berkomitmen untuk memathui
kebijakan dan prosedur organisasi, berikut standar etika dan perilaku.
B. Tujuan Khusus
Peningkatan kualitas lingkungan pengendalian pada Dinas Perhubungan Kata
Tangerang Selatan yang merupakan bagian dari Pemerintah Kata Tangerang
Selatan secara khusus diarahkan pada delapan sub unsur lingkungan pengendalian
sebagaimana diatur dalam SPIP, yaitu:
1. Penegakan integritas dan nilai etika;
2. Komitmen terhadap kompetensi;
3. Kepemimpinan yang kondusif;
4. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
5. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
6. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber
daya manusia;
7. Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif;
8. Hubungan kerja yang baik dengan lnstansi Pemerintah terkait.
BABIV
RISIKO DAN KEGIATAN PENGENDALIAN
A. Penyataan Tujuan
Penyelenggaraan SPIP dimaksud untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapaianya tujaun organisasi. Pemberian keyakinan tersebut dicapai melalui
kegiatan yang efektif dan efesien, keandalan dalam pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Dalam Tahun 2019 Rencana Tindak Pengendalian yang disusun oleh Dinas
Perhubungan Kota Tangerang Selatan diprioritaskan untuk membangun
pengendalian dalam rangka mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:
TUJUAN
Aksesibilitas orang, barang dan jasa semakin lancar, kualitas
prasarana dan sarana wilayah semakin mantap dan sesuai
peruntukannya. Sarana dan prasarana wilayah mantap,
transportasi memadai, pemanfaatan ruang terkendali, ramah
lingkungan dan menjadi sebuah kota yang tertata dan
berkelanjutan.
8. Risiko-Risiko
Berdasarkan hasil penilaian atas risiko yang mengancam pencapaian tujuan,
terdapat risiko-risiko yang menjadi prioritas untuk ditangani, risiko-risiko dimaksud
meliputi risiko yang teridentifikasi berdasarkan permasalahan yang ditemukan oleh
pihak Auditor maupun risiko yang diidentifikasi melalui Focus Discusion Group
(FOG) pihak manajemen.
Adapu daftar risiko sebagaimana tersaji pada lampiran.
C. Peta Risiko
Adapun peta risiko berdasarkan pengukuran dampak dan pengukuran
kemungkinan dengan mempertimbangan garis toleransi risiko (risk appetite) oleh
Dinas Perhubungan adalah sebagaimana tersaji pada lampiran.
FOf11\1• Pt'IRi0.o
OflASPERHU8UIIGI.UKOTA TAltGflWIG lELAT�I
TJJIGGAL JAfflliRl201'
PETA RISIKO
REIIOAH. 3 • MEDIU�l -5
r--�� ll s.:�, rr�; ,<
lr' •:Y l..llely � OSIC.n,;n
lnformasi dan Komunikasi dalam pelaksanaan RTP ini adalah informasi yang dapat
memberikan keyakinan kepada pemilik risiko bahwa pengendalian telah berjalan
dengan efektif. lnformasi dan komunikasi sebagai pelaksanaan RTP dapat dilihat
pada Lampiran.
H. PENUTUP
1. Dokumen RTP ini akan menjadi dokumen hidup yang senantiasa akan
disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi untuk perbaikan SPIP secara
berkefanjutan di Dinas Perhubungan Kota Tangerang Sefatan.
2. Dokumen RTP berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila terdapat perubahan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ataupun apabila
terdapat kekeliruan, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Kepala as Perhubungan,
Tujuan Perangkat Oaerah Sasaran Perangkat Daerah Program I Kegiatan Yang Mendukung Capaian
No Target Tujuan Program/Kegiatan
Uraian lndikator 12021) Uraian lndikator Target 2019 Sa saran
A. Meningkatnya Presentase peningkatan sarana Meningkatnya Presentase peningkatan sarana Program Pembangunan Prasaranan dan Fasilitas
80% 80% A Perhubungan
Layanan Sarana prasarana massal Layanan Sarana prasarana massal
dan Prasarana dan Prasarana
Transportasi Transportasi 1 Zona Selarnat Sekolah Tersedianya zona selamat sekolah
3 Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan Tersedianya dan Pemasangan Marka Jalan
9 Pengawasan dan Penertiban Lalu Lintas Jumlah Titik Pengendalian dan Pengaturan
-
Lalu Lintas
c Meningkatkan Persentase sarana prasarana
80%
Meningkatkan Persentase sarana prasarana
80% A
Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana dan
Sarana Prasarana lalulintas yang dapat berfungsi Saran a lalulintas yang dapat berfungsi Fasilitas Perhubungan
Lalu Lintas Prasarana Lalu 10 Rehabilitasi/Pemeliharaan APILL Teroeliharanva APILL
Lintas 11 Rehabilitasi/Pemeliharaan ITS Terpeliharanva ATCS/ITC
Persentase sarana prasarana Persentase sarana prasarana
lalulintas yang terbangun dan 63% lalulintas yang terbangun dan 63% B Pengembangan Transportasi Massa!
sesuai kebutuhan operasional sesuai kebutuhan operasional
Perencanaan dan Pengembangan Peningkatan Sarana dan Prasarana
12 Transportasi
Transoortasi Massa!
Fasilitasi dan Pembinaan Pelayanan Peningkatan Sarana dan Prasarana
- 13
Anqkutan Transoortasi Massa!
Dibuat Oleh Pemilik Risiko Diperiksa oleh Sekretaris I Kabid selaku Koordinator Risiko Disetujui oleh lnspektorat Kola Tangerang Selatan
Tanggal: Tanggal: Tanggal:
02 Januari 2018 02 Januari 2018 02 Januari 2018
FORMULIR INDETIFIKASI RISIKO- DAFTAR RISIKO
DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG SELATAN
TANGGAL JANUARI 2019
A. Meningkatnya 2019.1 Potensi kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, tidak ada survey Petugas survey Kepala Dinas
Layanan Sarana Zona Selamat Sekolah dengan gambar/spesifikasi teknis yang telah ditentukan lapangan
dan Prasarana berbeda
Operasional
-----
Transportasi 2019.2 Potensi adanya organisasi masyarakat yang terorganisir Ku rang Masyarakat Kepala Dinas
Pengadaan dan
yang meminta uang koordinasi pengamanan koordinasi
2 Pemasangan dengan
Perlengkapan Lalu Lintas
masyarakat
----
Operasional 2019.3 Potensi pemilihan jalan yang akan dimarka terkena Ku rang Tim koordinator Kepala Dinas
Pengadaan dan layer Dinas Pekerjaan Umum Koordinasi
3
Pemasangan Marka Jalan dengan Dinas PU
---- ----
Operasional 2019.4 Potensi banyaknya lokasi titik parkir off street yang Kurangnya Pelaksana Kepala Dinas
Perencanaan dan
belum teridentifikasi survey lapangan survey
4 Pengembangan
Perparkiran dan Terminal
Operasional
Pembangunan dan 2019.5 Potensi kerusakan dan kurang tepat sasaran Sal ah Pengguna jalan Kepala Dinas
5 Pemeliharaan Sarana dan perencanaan
Prasarana Angkutan
Operasional
B. Meningkatkan Uji Kelayakan Sarana 2019.6 Potensi Kesalahan Cetak Kompetensi SDM Pengolah data Kepala Dinas
Angkutan yang
6 Transportasi Guna kurang memadai
Berkeselamatan
Keselamatan Penumpang
Operasional -----
2019.8 Potensi kemacetan Ku rang Koordinator Dal- Kepala Dinas
Pengendalian dan
7 terkoordinasinya Ops
Pengaturan Lalu Lintas Dal-Ops
Operasional
Pengendalian 2019.9 Potensi lalu lintas padat di lokasi kegiatan pada hari-hari Pengaturan lalu Pengguna jalan Kepala Dinas
8 Operasional Lalu Lintas di tertentu yang menimbulkan kemacetan lintas kurang yang padat
Hari-hari Tertentu terkoordinasi
Operasional
2019,10 Potensi pelanggaran di lapangan Tidak disiplin Petugas Kepala Dinas
dalam lapangan
9 Pengawasan dan
melakukan
Penertiban Lalu Lintas
penindakan di
c Meningkatkan ia Ian
Operasional
2019.12 Potensi Kerusakan tidak bisa diprediksi Barang elektronik SDM kurang Kepala Dinas
Angkutan yang
10 Rehabilitasi/Pemeliharaan tidak bisa pa ham
Berkeselamatan
APILL diprediksi
kerusakannya
2019.13 Potensi Kerusakan Kurang sadarnya Pengguna Jalan Kepala Dinas
11 Rehabilitasi/Pemeliharaan pengguna jalan
ITS
Dibuat Oleh Pemilik Risiko Diperiksa oleh Sekretaris I Kabid selaku Koordinator Risiko Disetujui oleh lnspektorat Kata Tangerang Selatan
Tanggal: Tanggal: Tanggal:
02 Januari 2018 02 Januari 2018 02 Januari 2018
Formulir ldentifikasi Risiko - Skala Kemungkinan
DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG SELATAN
TANGGAL 02 JANUARI 2019
Dibuat Oleh Pemilik Risiko Diperiksa oleh Kabag Keuangan & Ren selaku Koordinator Risik o Disetujui oleh lnspektorat Kota Tangerang Selatan
Tanggal: Tanggal: Tanggal:
02 Januari 2019 02 Januari 2019 02 Januari 2019
KRITERIA SKALA KEMUNGKINAN
. . Dampa
K ntena .. k Defirrust
. . K .
ntena Dampa k . Skala
Nilai
I Mengganggu Pencapaian Tujuan Kegiatan/Org
Rendah Sekali
Meski un Tidak Si nifikan
Mengganggu Pencapaian Tujuan Kegiatan/Org 1
Rendah Secara Cuku Si nifikan
Sebagian Tujuan Kegiatan/Org Gagel
Tinggi Dilaksanakan
r ,,, ·- - - . 2
!" · · . Tinggi S�kal! . ,' . . -' · -- .
Mungkin Tidak Serjadi/Terjadi §0/50
Sering 3
Mungin Terjadi Per 1 Th
Formulir ldentifikasi Risiko - Skala Oampak
SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN
TANGGAL 02 JANUARI 2019
Dibuat Oleh Pemilik Risiko Diperiksa oleh Kabag Keuangan & Ren selaku Koordinator Risiko Disetujui oleh lnspektorat Kota Tangerang Selatan
Tanggal: Tanggal: Tanggal:
02 Januari 2019 02 Januari 2019 02 Januari 2019
e> e>
Q
c
co
0
c --co
·a , ·a ,
Q)
� �
Q)
cc c
co
:: ::,
o
,
"5' "S'
I- I-
m
.x:
Q) .c
(/)
" C
co · 0)
.c
co c c:
" C (1>
0::
i=
c
(1>
0::
Formullr Analisa Risiko, Evaluasi Pengendallan & Mitigasi
DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG SELATAN
TANGGAL JANUARI 2019
I • I • I •
•••
RISK REGISTER Risk Treatment Nilai Target Risiko Setelah Mitigasi
iNo Niiai inherent Risk Pengendalian Yang Ada Opsi Perlakuan Deskripsi Tindakan Mitigasi Tingkat
Nilai Residual Risk
1
--
Dampak
Kcmungk!nan
·
I
Uraian Risiko
I
Tingkat
Kemungkmar, Oampak Ada I Tidak Ada Kemungkinan Dampak Risiko Risiko
Tingkat Memadal I Bclum DiJalank<1n 100 ,;, I aennn Risiko
Memadal Dij.il<mkan 100��
Risiko
•
Survey sebelum pengadaan
------------- -- ------ -
dipertajam
pelaksanaan, dengan gambar/spesifikasi
teknis yang telah ditentukan berbeda 3 9 Mitigasi Koordinasi dengan tokoh masyarakat 2 2 4
Potensi adanya organisasi masyarakat yang
3 3 9 Tidakada Bel um 3
terorganisir yang meminta uang koordinasi
3 en amanan
Potensi pemilihan jalan yang akan dimarka 4 4 16 Ada Memadai Bel um 3 3 9 Mitigasi Koordinasi dengan Dinas PU 2
terkena layer Dinas Pekerjaan Umum 4 mengenai SK Jalan
4 Potensi banyaknya lokasi titik parkir off street 3 3 9 Ada Belum Memadai Belum 2 2 4 Mitigasi Survey ke setiap Kecamatan di Kola 3 3
yang belum teridentifikasi Tangerang Selatan
5 Potensi kerusakan dan kurang tepat sasaran 3 3 9 TidakAda 3 3 9 Mitigasi Melaksanakan survey dan 2 4
menin kkatkan en
6 Potensi Kesalahan Cetak 3 3 9 Ada Belum Memadai Belum 2 3 6 Mitigasi Memberikan
awasan Surat Komplain kepada 2 2
Penyedia
Potensi kemacetan 3 4 12 Ada Belum Memadai Belum 3 3 9 Mitigasi Menempatkan anggota dal-ops pada 2 2 4
lokasi kemacetan
8 Potensi lalu lintas padat di lokasi kegiatan 4 4 16 Ada Belum Memadai Bel um 3 3 g Mitigasi 2 2 4
pada hari-hari tertentu yang menimbulkan
ke e n
9 Potensi pelanggaran di lapangan 3 4 12 Belum Ada Belum Memadai Bel um 2 3 6 Mitigasi 2 2
10 Potensi Kerusakan tidak bisa diprediksi 3 3 9 Belum Ada Belum Memadai Bel um 3 3 9 Mitigasi 2 2 4
13 Potensi kehadiran peserta kurang dari 80% 3 3 9 Ada Belum Memadai Bel um 2 3 6 Mitigasi Mengadakan pemberitahuan sebulan 3 3
sebelurn acara dilaksanakan
Dibuat Oleh Pemilik Risiko Diperiksa oleh Sekretaris I Kabid selaku Koordinator Risiko Disetujui oleh lnspektorat Kota Tangerang Selatan
Tanggal: Tanggal: Tanggal:
02 Januari 2018 02 Januari 2018 02 Januari 2018
Formulir Peta Risiko
DINAS PERHUBUNGAN KOTA TANGERANG SELATAN
TANGGAL JANUARI 2019
PETA RISIKO
TINGGl-4
�
<(
a.
:::
<(
Cl
1-
o
<(
a.
::!!:
·-GARIS·-··
TOLERANSI
RISIKO
MEDIUM -5
Potensi kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, Survey sebelum pengadaan Laporan hasil survey Kepala
dengan gambar/spesifikasi teknis yang telah dipertajam Din as
ditentukan berbeda
2 Potensi adanya organisasi masyarakat yang Serita acara hasil koordinasi Ke pa la
Koordinasi dengan tokoh masyarakat 1----t----1----t--+--+--+--+---+----t--+--+---t
terorganisir yang meminta uang koordinasi Dinas
pengamanan
3 Potensi pemilihan jalan yang akan dimarka Koordinasi dengan Dinas PU Notulen Hali Ra pat dan Sk Kepala
terkena layer Dinas Pekerjaan Umum men enai SK Jalan Pelaksanaan Dinas PU Din as
4 Potensi banyaknya lokasi titik parkir off street yang Survey ke setiap Kecamatan di Kota Laporan Hasil Survey Kepala
belum teridentifikasi Tangerang Selatan Din as
5 Potensi kerusakan dan kurang tepat sasaran Melaksanakan survey dan Laporan Hasil Survey dan Ke pa la
meningkkatkan engawasan Pengawasan Din as
6 Potensi Kesalahan Cetak Surat Teguran/Komplain Ke pa la
Memberikan Surat Komplain kepada 1----t----1----t--+--+--+--+---+--+--+--+---t
Penyedia Din as
7 Potensi kemacetan Surat Tugas Kepala
Menempatkan anggota dal-ops pada -------+--+---+---+--+---+----+--+---+---<
lokasi kemacetan Din as
8 Potensi lalu lintas padat di lokasi kegiatan pada Koordinasi langsung dengan pihak Surat Perintah Tugas Ke pa la
hari-hari tertentu yang menimbulkan kemacetan penyelenggara dan menempatkan Din as
Dal-Ops pada lokasi kegiatan
9 Potensi pelanggaran di lapangan Memberikan surat teguran pada Surat Teguran Ke pa la
setiap pegawai yang melanggar Dinas
10 Potensi Kerusakan tidak bisa diprediksi Meningkatkan pengetahuan pegawai 1----+---t---+--+----+---+--+---+----+--+---+---< Mengirim pegawai untuk mengikuti Ke pa
yang ditugaskan la pelatihan Din as
11 Potensi Kerusakan Meningkatkan pengawasan di Laporan Pengawasan Ke pa
lapan an la Dinas
12 Perencanaan dan Perencanaan Transportasi Koordinasi dengan pemerintahan Surat Tugas dan Nota Dinas Kepala
pus at Din as
13 Fasilitasi dan Pembinaan Pelayanan Angkutan Mengadakan pemberitahuan sebulan 1--+----1----t--+--+---+--+---+--+--+--+---t Laporan Sosialisasi Kepala
sebelum acara dilaksanakan Din as