Professional Documents
Culture Documents
5 (2014)
1
ABSTRACT
The purpose of this research is to measure the performance of Public Service Unit at PDAM Surya SembadaKota
Surabaya by using Ministerial Regulation of State Apparatus Empowerment (PERMENPAN) no. 38 of 2012
about thePerformance Assessment Guideline of Public Service Unit. The research method usesdescriptive
qualitative method which comprehends a social phenomenonin depth. The object of the research is one of the
Local Enterprises (BUMD) which includes in the scope of public sector which is PDAM Surya Sembada Kota
Surabaya. The data in this research is the primary and secondary data. The primary data is obtained from
interview and questionnaires while the secondary data is obtained from the data which has been quoted by the
researcher belongs to the company. The result of the research shows that the performance of public service unit at
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya is assessed by using Ministerial Regulation of State Apparatus
Empowerment (PERMENPAN) no. 38 of 2012 is considered to be effective and generates objective assessment,
transparent, accountable. The four components (vision, mission, and motto; service standard and service notice;
human resources; and productivity in reaching the service target)it is stated thatit hasmaximum value and five
components (system, component, and procedures; service facilities andinfrastructures; complaint handling;
community satisfation index and public service information system) still have under standard value.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja unit pelayanan publik pada PDAM Surya
Sembada Kota Surabaya dengan menggunakan PERMENPAN Nomor 38 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yakni memahami sesuatu fenomena sosial secara
mendalam. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah salah satu BUMD yang
termasuk dalam lingkup sektor publik yaitu PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari
wawancara dan kuesioner sedangkan data sekunder berasal dari data milik Perusahaan yang dikutip
oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan kinerja unit pelayanan publik pada PDAM Surya
Sembada Kota Surabaya yang diukur dengan menggunakan PERMENPAN Nomor 38 Tahun 2012
dinilai efektif dan menghasilkan penilaian yang objektif, transparan, serta akuntabel. Empat
komponen (Visi, Misi, dan Motto; Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan; Sumber Daya
manusia; sertaProduktivitas dalam pencapaian target pelayanan) dinyatakan memiliki nilai
maksimum dan lima komponen (Sistem, Komponen, dan Prosedur; Sarana dan Prasarana Pelayanan;
Penanganan Pengaduan; Indeks Kepuasan Masyarakat; dan Sistem Informasi Pelayanan Publik)
masih memiliki nilai dibawah standar.
Kata-kata Kunci: Pengukuran Kinerja, Pelayanan Publik, PERMENPAN No.38 tahun 2012
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 5 (2014)
2
PENDAHULUAN
Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan salah satu fungsi utama dalam
penyelenggaaraan pemerintah yang menjadi kewajiban aparatur pemerintah. Berdasarkan
PERMENPAN No. 38 Tahun 2012 pengertian Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau
pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Salah satu harapan masyarakat selaku konsumen pelayanan adalah menginginkan
pelayanan yang adil dan merata. Bentuk pelayanan yang adil dan merata, hanya
dimungkinkan oleh kesiapan psikologis birokrat pemerintah yang senantiasa menyesuaikan
diri dengan perubahan sosial (social change) dan dinamika masyarakat sebagai sasaran
pelayanannya. Tugas pokok Pemerintah pada hakekatnya adalah memberikan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengukuran kinerja adalah alat untuk menilai kesuksesan sebuah organisasi.
Masyarakat dapat menilai kesuksesan sebuah organisasi sektor publik melalui kemampuan
organisasi dalam memberikan pelayanan publik yang relatif murah dan berkualitas.
Pelayanan publik tersebut menjadi bottom line dalam organisasi sektor publik. Pengukuran
kinerja sangat bermanfaat dalam membantu pihak manajemen untuk mengidentifikasi
masalah dan membantu pemecahannya. Pengukuran kinerja ini dapat diharapkan mampu
meningkatkan motivasi kinerja karyawan dalam mewujudkan visi perusahaan secara riil.
Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga hal. Pertama,
untuk memperbaiki kinerja pemerintah. Kedua, untuk pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan. Ketiga, untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan
memperbaiki komunikasi kelembagaan (Ihyaul, 2004:276).
Air merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Tersediannya
air yang bersih dan sehat merupakan suatu tuntutan dari masyarakat untuk memenuhi
setiap kebutuhan mereka sehari-hari. PDAM merupakan salah satu BUMD yang ditunjuk
oleh pemerintah untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan air yang bersih
dan sehat serta layak untuk dikonsumsi. PDAM memiliki tujuan jangka pendek untuk
meningkatkan pendapatan asli daerah dan bergerak di bidang jasa dalam penyediaan air
bersih. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk turut serta dalam melaksanakan
pembangunan ekonomi nasional pada umumnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
dan memenuhi kebutuhan rakyat menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan bertanggung jawab kepada pemerintah daerah sebagai pihak eksternal.
PDAM merupakan satu-satunya perusahaan milik pemerintah yang mengemban tugas
sebagai pengelola air bersih dan mendistribusikan air bagi masyarakat serta diharapkan
mampu memberikan tambahan Pendapatan Anggaran Daerah ( PAD ).
Harapan bahwa PDAM dapat memenuhi kebutuhan masyarakat ternyata tidak sejalan
dengan kenyaataan yang ada pada perilaku pelanggan dalam menyikapi kinerja PDAM
setelah mnggunakan produk atau jasa dari PDAM. Banyak keluhan-keluhan yang
diungkapkan mengenai kinerja pelayanan pada PDAM Surya Sembada.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimana kinerja unit pelayanan publik pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
berdasarkan PERMENPAN No.38 Tahun 2012?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja unit pelayanan publik dari PDAM
Surya Sembada Kota Surabaya berdasarkan PERMENPAN NO.38 Tahun 2012.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 5 (2014)
3
TINJAUAN TEORETIS
Organisasi Sektor Publik
Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan
tersendiri. Disebut sebagai entitas ekonomi karena memliki sumber daya ekonomi yang
tidak kecil, bahkan bisa dikatakan sangat besar. Organisasi sektor publik adalah organisasi
yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada
publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan Negara lain yang diatur dengan hukum.
(Mahsun 2006:11).
Pendirian organisasi ini ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
baik berupa barang atau jasa yang berorientasi non profit bukan berorientasi profit. Kita dapat
menjumpai organisasi sektor publk dimana-mana. Bahkan dalam urusan kita sehari-hari
tidak terlepas dari peran sektor publik yang ada di sekitar kita. Sebagian besar organisasi
sektor publik adalah milik pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Namun sebagai sebuah organisasi, proses manajemen tetap berjalan dalam organisasi sektor
publik. Perbedaan orientasi dan tujuan dari organisasi sektor publik membuat perencanaan
dan pengendalian lebih kompleks karena menggunakan lebih banyak ukuran parameter
keberhasilan.
Pelayanan Publik
Menurut PERMENPAN NO.38 Tahun 2012, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/ atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik atau pelayanan
umum dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
a. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi privat,
adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta,
seperti misalnya rumah sakit swasta, Perguruan Tinggi Swasta, perusahaan
pengangkutan milik swasta, dll.
b. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi publik.
Yang dapat dibedakan lagi menjadi :
1) Yang bersifat primer.
Adalah semua penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah yang di dalamnya pemerintah merupakan satu-satunya penyelenggara
dan pengguna/klien mau tidak mau harus memanfaatkannya. Misalnya adalah
pelayanan di kantor imigrasi, pelayanan penjara dan pelayanan perizinan.
2) Yang bersifat sekunder.
Adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah, tetapi yang didalamnya pengguna/klien tidak harus
mempergunakannya karena adanya beberapa peyelenggara pelayanan.
Pengukuran kinerja adalah alat untuk menilai kesuksesan sebuah organisasi. Masyarakat
dapat menilai kesuksesan sebuah organisasi sektor publik melalui kemampuan organisasi
dalam memberikan pelayanan publik yang relatif murah dan berkualitas. Pelayanan publik
tersebut menjadi bottom linue dalam organisasi sektor publik.
Mardiasmo (2004:121) mengemukakan maksud dari pengukuran kinerja sektor publik
yaitu :
1. Pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja
pemerintah.
2. Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan.
3. Ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggungjawaban
publik dan memperbaiki komunikasi kelembagan.
Sedangkan yang dikemukakan oleh Indra Bastian (2006:275) Pengukuran kinerja adalah
suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan
akuntabilitas.
Dengan demikian, melalui pengukuran kinerja organisasi, dasar pengambilan keputusan
yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan oleh perusahaan. Kinerja sektor publik
bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan
untuk menunjukan kinerja secara komprehensif. Berbeda dengan sektor swasta, karena sifat
output yang dihasilkan sektor publik lebih banyak intangible output, maka ukuran finansial
saja tidak cukup untuk mengukur kinerja sektor publik. Oleh karena itu, perlu
dikembangkan ukuran kinerja non- finansial.
Instrumen Penilaian
Menurut PERMENPAN No.38 Tahun 2012 terdapat Instrumen penilaian
sebagaimana termuat dalam lampiran-lampiran yang mencakup komponen dan indikator
penilaian sebagai berikut:
1. Visi, misi, dan motto pelayanan (5%)
Komponen ini berkaitan dengan visi, misi, dan motto pelayanan yang memotivasi
pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 5 (2014)
6
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian dan objek penelitian
Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan terhadap suatu
permasalahan tertentu, dimana diharapkan dengan adanya penelitian dapat ditentukan
suatu pemecahan masalah yang terjadi serta memberikan suatu alternatif yang dapat
digunakan dalam pemecahan masalah tersebut. Penelitian yang akan dilakukan merupakan
studi kasus ( case study ) yaitu penelitian yang mendalam mengenai kasus tertentu yang
hasilnya merupakan pelengkap kasus yang diteliti, antara lain mencakup siklus kehidupan.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung ke tempat riset sehingga
peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif yakni memahami sesuatu fenomena
sosial secara mendalam. Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripif dalam
bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong,2004:6). Sedangkan penelitian deskriptif
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 5 (2014)
7
menurut www.wikipedia.com adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk
menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara fenomena
yang diuji.
Dalam penelitian ini yang diteliti adalah BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang
termasuk dalam lingkup sektor publik. Lokasi penelitian ini tepatnya di Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya yang beralamat di Jl. Mayjend
Prof. Dr. Moestopo No.2 Surabaya Sebagai Instansi pelayan publik dalam bidang pelayanan
kepada masyarakat. Dengan periode pengamatan pada tahun 2013.
Satuan Kajian
Satuan kajian merupakan bagian terkecil dalam suatu penelitian yang iinginkan oleh
peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data. Satuan kajian yang perlu diamati adalah
sebagai berikut :
1. Kinerja
Merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau
program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi
yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
2. Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik
Didalam PERMENPAN No.38 Tahun 2012 terdapat Sembilan instrumen yang mencakup
komponen dan indikator penilaian sebagai berikut:
1. Visi, misi, dan motto pelayanan
Komponen ini berkaitan dengan visi, misi, dan motto pelayanan yang memotivasi
pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik.
2. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan
Dalam rangka memberikan kepastian, meningkatkan kualitas, dan kinerja pelayanan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kemampuan
Penyelenggara sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat, maka
penyelenggara pelayanan perlu menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar
pelayanan.
3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
Komponen ini berkaitan dengan sistem dan prosedur baku dalam mendukung
pengelolaan pelayanan yang efektif dan efisien untuk memberikan kepuasan kepada
masyarakat pengguna pelayanan. Sistem dan prosedur baku meliputi Standar
Operasional Prosedur.
4. Sumber Daya Manusia
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 5 (2014)
8
Komponen ini berkaitan dengan profesionalisme pegawai, yang meliputi: sikap dan
perilaku, keterampilan, kepekaan, dan kedisiplinan.
Tabel 1
Indikator Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik
No. Indikator Bobot
1. Visi, Misi, dan motto pelayanan 5%
2. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan 25%
3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 10%
4. Sumber Daya Manusia 17%
5. Sarana dan Prasarana Pelayanan 8%
6. Penanganan Pengaduan 10%
7. Indeks Kepuasan Masyarakat 10%
8. Sistem Informasi Pelayanan Publik 7%
9. Produktivitas dalam pencapaian target 8%
pelayanan
Total 100%
Sumber : PERMENPAN No.38 Tahun 2012
a. Visi :
Menjadi Perusahaan air Minum yang mandiri, berwawasan global dan terbaik di
kelasnya.
b. Misi :
1) Menyediakan air minum yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang
dapat dipertanggungjawabkan melalui pelayanan prima dalam rangka
menciptakan nilai tambah bagi masyarakat Kota Surabaya;
2) Melakukan pengelolaan usaha secara profesional dengan teknologi tepat guna dan
prinsip-prinsip manajemen yang berwawasan global sehingga mampu mmberikan
kontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah;
3) Mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif sehingga menjadi pilihan utama
karyawan bekerja dan berkarir secara profesional;
4) Turut berpartisipasi dalam mengemban tanggung jawab social secara proporsional
melalui aktifitas Corporate Social Responsibiltiy.
c. Motto
Kami Melayani Lebih Baik
PDAM Surya Sembada juga mempunyai visi dan misi untuk keberlangsungan
perusahaannya serta pencapaian target yang akan datang. Dalam penetapan visi dan
misi PDAM Surya Sembada menjabarkannya dalam perencanaan (Renstra dan Renja)
yang telah mengacu pada UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Selain itu PDAM juga mempunyai Motto yang telah ditetapkan. Hal tersebut
dilakukan untuk lebih memotivasi pegawai PDAM Surya Sembada dalam
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggannya. Motto PDAM yang
berbunyi Kami Melayani Lebih Baik sejauh ini memotivasi pelaksana pelayanan
publik. Motto tersebut sudah diumumkan secara luas baik di dalam perusahaan
maupun diluar perusahaan. Pengumumannya pun dilakukan secara luas dan melalui
berbagai media massa yang ada.
6. Penanganan Pengaduan
Komponen ini berkaitan dengan sistem dan pola penanganan pengaduan,
serta bagaimana penyelesaian terhadap pengaduan tersebut sesuai aturan yang
berlaku.
a. Sistem/prosedur pengelolaan pengaduan pengguna layanan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 5 (2014)
13
Tabel 2
Nilai Rata-Rata Tiap Unsur Pelayanan PDAM Surya
Sembada Kota Surabaya
No. Nama Pelayanan NilaiRata-Rata Unsur
U1 Prosedur Pelayanan 2,96
U2 Persyaratan Pelayanan 2,96
U3 Kejelasan Petugas Pelayanan 2,96
U4 Kedisiplinan Petugas Pelayanan 2,90
U5 Tanggungjawab Petugas Pelayanan 2,91
U6 Kemampuan Petugas Pelayanan 2,90
U7 Kecepatan Pelayanan 2,66
U8 Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3,03
U9 Kesopanan dan Keramahan Petugas 3,02
U10 Kewajaran Biaya Pelayanan 2,84
U11 Kepastian Biaya Pelayanan 2,80
U12 Kepastian Jadwal Pelayanan 2,90
U13 Kenyamanan Lingkungan 3,06
U14 Keamanan Pelayanan 3,10
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dengan demikian maka nilai indeks pelayanan hasilnya dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Nilai Indeks adalah 2,906
b. Nilai Indeks Kepuasan masyarakat setelah dikonversi adalah 72,65
( Indeks x Nilai Dasar = 2,906 x 25 )
c. Mutu pelayanan adalah B
d. Kinerja Unit Pelayanannya Baik
Dari hasil survey IKM yang ada pihak PDAM Surya Sembada menindak lanjuti
hasil yang ada dengan melakukan berbagai macam hal. Antara lain yaitu :
1. Memperbaiki kualitas, kuanttitas, dan kontinuitas aliran air;
2. Kemudahan prosedur pelayanan;
3. Kemudahan menghubungi call center;
4. Kecepatan pelayanan, dsb.
Hasil Perbandingan
Tabel 3
Hasil perbandingan antara Nilai standar dari PEMENPAN No38 Tahun 2012 dengan
Nilai hasil pengolahan data
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :
1) PDAM Surya Sembada Kota Surabaya harus selalu responsif atau tanggap
terhadap perkembangan regulasi yang berlaku. Sehingga PDAM Surya Sembada
dapat memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar regulasi yang ada dan
dapat memberikan kepuasan bagi pengguna layanannya.
2) PDAM Surya Sembada harus mempertahankan kinerja dari empat komponen yang
telah memenuhi Standar dalam PERMENPAN No.38 Tahun 2012 yaitu Visi, Misi,
dan Motto; Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan; Sumber Daya manusia;
serta Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan.
3) PDAM Surya Sembada harus meningkatkan kinerja dari lima komponen yang ada
dalam PERMENPAN No.38 Tahun 2012, yaitu Sistem, Komponen, dan Prosedur;
Sarana dan Prasarana Pelayanan; Penanganan Pengaduan; Indeks Kepuasan
Masyarakat; dan Sistem Informasi Pelayanan Publik.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 5 (2014)
17
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, I. 2004.Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Erlangga. Jakarta.
. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi ketiga. Erlangga. Jakarta.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004. Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah. 24 Februari 2004. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Jakarta.
Mahsun, M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama. Universitas
Muhammadiyah. Malang.
. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta.
. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta.
Moleong, J. L. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Nordiawan, D. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 38 Tahun 2012. Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik. 5
Juli 2012. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Jakarta.
Ulum, I. 2004. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.