You are on page 1of 17

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN CATATAN SIPIL DI DINAS

KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG


(Studi Kasus Kepemilikan Akta Kelahiran)

Oleh:
Dina Ismira Dewi, Herbasuki Nurcahyanto

Departemen Ilmu Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http// www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT

Service improvement have goals to fix the service to be better. Public service is the
focus of public administration in Indonesia and still become a problem that need
attention and solution. When the child was born, every parents must to report their
child to the institute so it will be noted and have a recognition as a citizen that called
birth certificate. Birth certificate is the main identity that must be owned by every
people so it will increasing the good administration that corresponding on Region’s
Rule of Central Java Province No. 1/2017 that manage about population
administration. The low of the ownership of birth certificate cause by the service that
so difficult, so the writer need to do a research about service improvement. The
method of the research using the qualitative descriptive approach, and the technique
of the data collecting are interview, observation, and document research. When
searching the best strategy in this research, the writer using SWOT analysis and
Litmus Test. The result of the research are gotten six strategy issues that trait
strategy. The strategy are increasing the coordination between employees so the need
of the service of civil registration become higher and to increasing the service of civil
registration with the stakeholder’s involvement. The recommendation that given are
doing coordinating conference once in a month by all of the employees to make the
employee’s thought become similar so that will not any chaotic between them and to
increasing the cooperation with the hospital to give the updated data of the new born
babies so the publishing of the birth certificate can be done soon.
Keywords: Service Improvement, Birth Certificate, Coordination.

1
dalam rangka pemanfaatan data dan
PENDAHULUAN akses data kependudukan diperlukan
pengelolaan yang profesional,
A. Latar Belakang
memenuhi standar teknologi informasi,
Pelayanan publik menjadi fokus dinamis, tertib administrasi dan
disiplin ilmu administrasi publik di bertanggung jawab. Berdasarkan
Indonesia dan masih menjadi penelitian terdahulu akta kelahiran
persoalan yang perlu memperoleh merupakan kebutuahan utama dan
perhatian dan penyelesaian. dokumen penting yang harus dimiliki
Banyaknya tuntutan publik warga negara sebagai jaminan atas
membuktikan bahwa terdapat tanda kedudukan dan status hukum
ketidakpuasan masyarakat terhadap (H.L,(2012); Hunter(2016); Susilowati
pelayanan publik. Pada (2014); Sari (2014); Santy (2012)).
penyelenggaraan pelayanan publik, Berdasarkan wawancara, pelayanan
aparatur pemerintah bertanggung akta kelahiran masih terdapat
jawab untuk memberikan pelayanan kekurangan yang dirasakan oleh
yang terbaik kepada masyarakat dalam masyarakat. Salah satu kekurangan
rangka menciptakan kesejahteraan yang sering disebut yakni fasilitas
masyarakat. Pengertian dasar yang yang ada di Dinas Kependudukan dan
dituliskan didalam Peraturan Daerah Pencatatan Sipil, salah satunya kursi
Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun tempat menunggu antrian. Berdasarkan
2015 Tentang Pelayanan Publik adalah penelitian terdahulu terdapat kondisi
kegiatan atau rangkaian kegiatan pelayanan yang kurang memuaskan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pada beberapa Dinas Kependudukan
pelayanan sesuai dengan peraturan dan Pencatatan Sipil. Kondisi tersebut
perundang – undangan bagi setiap terkait sarpras dan prosedur pembuatan
warga negara dan penduduk atas akta kelahiran seperti keadaan ruang
barang, jasa atau pelayanan yang tunggu pelayanan dan kursi tunggu
disediakan oleh penyelenggara yang tidak mencukupi untuk jumlah
pelayanan publik. Akta kelahiran pemohon, pemberian prosedur dan
merupakan identitas utama yang harus syarat pelayanan kepada masyarakat
dimiliki setiap masyarakat guna yang tidak jelas (Susilowati (2014);
meningkatkan tertib administrasi Faizun (2013); Sari (2014); Santy
sesuai dengan Peraturan daerah (2012)).
Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun Perlu adanya keselarasan antara teori
2017 tentang penyelenggaraan dan praktek pada strategi manajemen
administrasi kependudukan bahwa dalam sektor publik. Strategi

2
mencakup dampak eksternal dan 2012 82 65
internal yang meliputi kekuatan –
2013 83 66
kelemahan dan peluang – ancaman
baik langsung maupun tidak langsung. 2014 84 68
Berdasarkan penelitian terdahulu oleh 2015 85 68
Rahmoona, 2015 dijelaskan definisi
Sumber : LKPJ Kota Semarang Tahun
strategi lain bahwa dalam merumuskan 2011-2015
strategi dibutuhkan Analisis
lingkungan internal, analisis Berdasarkan Tabel 1.3 Data Target
lingkungan eksternal dan analisis isu- Dan Realisasi Kinerja Akta Kelahiran
isu strategis berdasarkan SWOT yang untuk urusan pencatatan sipil Dinas
dihasilkan. Strategi peningkatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
pelayanan di Dinas Kependudukan dan presentase capaian yang dimiliki
Pencatatan Sipil Kota Semarang belum sesuai dengan target yang
adalah melengkapi sarana dan direncanakan. Selisih antara target
prasarana untuk memenuhi kebutuhan dengan capaian berkisar antara 16 %
masyarakat, namun saat ini sarana dan hingga 17 %. Selama empat tahun
prasarana yang ada masih kurang dan memiliki selisih yang sama yakni 17
masih perlu untuk dilakukan %. Pada tahun 2014 selisih antara
penambahan. Upaya yang dilakukan target dan capaian 16 %. Tahun 2014
saat ini sebatas pemeliharaan sampai 2015 tidak mengalami
perlengkapan kantor. Kondisi peningkatan capaian. Berdasarkan data
pelayanan saat ini masih belum sesuai ini kinerja dalam akta kelahiran belum
dengan strategi yang telah ditetapkan maksimal, hal ini dibuktikan dengan
seperti belum ditetapkannya strategi di capaian yang belum sesuai dengan
bidang pencatatan sipil termasuk akta target.
kelahiran, belum terpenuhinya jumlah
Berdasarkan alasan tersebut maka
SDM, dan jaringan internet yang
peneliti tertarik untuk melakukan
belum optimal.
penelitian dengan judul “Strategi
Tabel 1.1
Peningkatan Pelayanan Pencatatan
Target dan Realisasi Kinerja Akta
Kelahiran Sipil di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Semarang
Tahun Target Capaian (Studi Kasus Kepemilikan Akta
kinerja (%) Kelahiran)”.
(%)
2011 81 64

3
B. Perumusan Masalah berhubungan. Program yang
Bagaimana strategi peningkatan diterapkan pada suatu organisasi
pelayanan pencatatan sipil di Dinas mempengaruhi pelayanan yang
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil diberikan kepada penerima layanan.
Kota Semarang Program yang ditetapkan oleh
organisasi harus sesuai dengan
C. Tujuan Penelitian kebutuhan masyarakat.
Untuk merumuskan strategi
peningkatan pelayanan pencatatan sipil 2. Administrasi Publik
di Dinas Kependudukan Dan Adminstrasi publik adalah kerjasama
Pencatatan Sipil Kota Semarang. yang dilakukan oleh sekelompok orang
atau lembaga dalam melaksanakan
D. Kerangka Pemikiran Teoritis tugas – tugas pemerintahan dalam
1. Fit Theory (Kesesuaian)
memenuhi kebutuhan publik secara
Gambar 1.1
efisien dan efektif (Pasolong, 2013: 8).
Gambar Skematis Mengenal
Persyaratan Kelayakan dengan Berkembang konsep yang berlabel
Pendekatan Cetak Biru baru untuk memberdayakan konsep
ilmu administrasi publik. Konsep –
konsep itu antara lain Old Public
PROGRAM
Administration, New Public
Management, dan New Public Service
(Thoha, 2011:71). Menurut Sandel
(dalam Thoha,2011:85) model yang
biasanya dipergunakan untuk
BENEFICIARIS ORGANIZATION menjelaskan hubungan warga negara
dan negara bahwa pemerintah itu
diperlukan untuk menjamin warga
Sumber : Korten
negaranya bisa membuat pilihan yang
(dalamAbadi,1998:241)
bebas selaras dengan kepentingan
Fit Theory (Kesesuaian) digunakan individu. Citizenship yang demokratis
untuk melihat kecocokan atau itu adalah adanya keterlibatan yang
kesesuaian antara strategi dengan aktif dari warga Negara dalam proses
pelayanan. Kesesuaian tersebut pemerintahan. Spirit publik perlu
terdapat pada gambar yang untuk dipelihara dan dikembangkan
menunjukkan adanya program, dengan tetap berlandaskan prinsip –
organisasi, dan penerima layanan, prinsip keadilan, partisipasi publik,
ketiga komponen tersebut saling

4
dan adanya kebebasan mengeluarkan Pasolong , 2013: 99) melihat bahwa
pendapat. seorang manajer umum, baik yang
bekerja di swasta maupun pemerintah,
3. Manajemen Publik paling tidak menjalankan fungsi
Manajemen publik adalah suatu studi manajemen berikut : (1) menciptakan
interdisipliner dari aspek – aspek tujuan dan prioritas, (2) menyusun
umum organisasi, dan merupakan rencana operasional, (3) melakukan
gabungan antara fungsi manajemen pengorganisasian dan staffing, (4)
seperti planning, organizing, mengarahkan para pegawai dan sistem
actuating,dan controlling satu sisi, manajemen kepegawaian, (5)
dengan SDM, keuangan, fisik, mengendalikan kinerja, (6) berurusan
informasi, dan politik (Pasolong, 2013: dengan unit – unit luar, (7) berurusan
83). J Steven Ott dkk berpendapat dengan organisasi independen, dan (8)
bahwa pada tahun 1990an, manajemen berurusan dengan media masa dan
publik mengalami masatransisi dengan publik.
beberapa isu terpenting yang akan Dalam Pasolong (2013: 85-86)
sangat menantang, yaitu : (1) terdapat tujuh fungsi manajemen yang
privatisasi sebagai suatu alternatif bagi bersifat universal yaitu :
pemerintah dalam memberikan
pelayanan publik, (2) rasionalitas dan 1) Planning (perencanaan)
akuntabilitas, (3) perencanaan dan
kontrol, (4) keuangan dan 2) Organizing (pengorganisasian)
penganggaran, dan (5) produktivitas 3) Staffing (pengadaan tenaga kerja)
sumber daya manusia. Menurut
Budiman (2010:4.2) sumber daya 4) Directing (pemberian pengarahan)
diartikan sebagai input yang
5) Coordinating (pengkoordinasian)
dibutuhkan oleh organisasi untuk
mejalankan suatu proses. Sumber daya 6) Reporting (pelaporan)
manusia harus memilki pengalaman,
loyalitas, dan komitmen. Sumber daya 7) Budgeting (penganggaran)
manusia sangat mendominasi kegiatan
4. Pelayanan publik
dalam organisasi, dengan begitu
sumber daya manusia harus memadai
Pelayanan adalah segala bentuk jasa
baik itu kuantitas maupun kualitasnya.
pelayanan, baik dalam bentuk barang
a) Fungsi Manajemen publik maupun jasa publik yang pada
Menurut Allison (1997: 358 dalam prinsipnya menjadi tanggung jawab

5
dan dilaksanakan oleh instansi atas penyelenggaraan pelayanan dan
pemerintah di pusat, di daerah, dan di penyelesaian keluhan dalam pelayanan
lingkungan BUMN atau BUMD, publik
dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat (Ratminto, 7. Kelengkapan sarana dan
2008:5). prasarana, seperti prasarana kerja,
peralatan kerja, dan pendukung lainnya
Sesuai dengan KEMENPAN NO.63 yang memadai
Tahun 2003 (dalam Mukarom
2015:84-85) Prinsip pelayanan publik 8. Kemudahan akses, tempat dan
yang baik harus mewujudkan lokasi serta sarana pelayanan yang
indikator sebagai berikut : memadai, mudah dijangkau oleh
masyarakat dan memanfaatkan
1. Kesederhanaan, prosedur pelayanan teknologi yang dapat digunakan oleh
publik tidak berbelit – belit, mudah semua pihak yang membutuhkan
dipahami, dan mudah dilaksanakan.
9. Kedisiplinan, kesopanan, dan
2. Kejelasan, mencakup : (a) keramahan. Pemberi layanan harus
persyaratan teknis dan administratif bersikap disiplin, sopan, santun, ramah
pelayanan publik, (b) unit kerja yang serta ikhlas dalam memberikan
berwenang dan bertanggungjawab pelayanan.
dalam memberikan pelayanan dan
penyelesaian keluhan dalam 10. Kenyamanan, lingkungan
pelayanan. pelayanan harus tertib, teratur, ruang
tunggu yang nyaman, serta disediakan
3. Kepastian waktu, pelayanaan publik fasilitas pendukung seperti tempat
dapat diselesaikan dalam kurun waktu parkir yang luas, toilet, tempat ibadah
yang telah ditentukan. dan lain – lain.

4. Partisipatif adalah pelayanan yang Menurut Kasali (dalam Mukarom


dapat mendorong peran serta 2015:17-19) dalam manajemen
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik, terdapat istilah
pelayanan publik publik dan istilah stakeholder.

5. Keamanan, proses dan produk a. Stakeholder internal


pelayanan publik memberikan rasa b. Stakeholder eksternal
aman dan kepastian hukum
Manajemen pelayanan yang baik tidak
6. Tanggungjwab, penyelenggara bisa diwujudkan karena adanya lima
pelayanan publik bertanggungjawab

6
gap zeithaml, Parasuraman, dan Berry a) Analisis lingkungan strategi
(dalam Ratminto, 2008: 81-82) yaitu :
Menurut Hubeis (2014: 32-33) tujuan
1) Gap 1 (persepsi kualitas). Akan analisis lingkungan yaitu : (a) untuk
terjadi bila terdapat perbedaan antara menyediakan kemampuan menanggapi
persepsi manajemen dengan kualitas masalah – masalah dalam lingkungan
pelayanan. bagi manajemen perusahaan, (b) untuk
menyelidiki kondisi masa depan
2) Gap 2 (kualitas pelayanan). lingkungan organisasi dan
Terjadi karena pelayanan yang memasukkannya ke pengambilan
diharapkan konsumen tidak sama keputusan organisasi, (c) untuk
dengan pelayanan yang diterima oleh mengenali masalah – masalah
konsumen. mendesak saat ini yang nyata. Menurut
3) Gap 3 (penyelenggaraan Yunus (2016:83) Lingkungan internal
pelayanan). Terjadi bila pelayanan merupakan lingkungan yang berada di
yang diberikan berbeda dengan dalam organisasi. Lingkungan internal
kualitas pelayanan yang dijanjikan. juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi strengths (kekuatan)
4) Gap 4 (presepsi manajemen). Ini dan weakness (kelemahan).
terjadi apabila terdapat perbedaan
antara harapan presepsi manajemen Menurut Yunus (2016:62) analisis
terhadap harapan konsumen. lingkungan eksternal mencakup
pemahaman berbagai faktor di luar
5) Gap 5 (komunikasi pasar). Terjadi organisasi yang mengarah pada
apabila adanya perbedaan antara munculnya kesempatan dan ancaman
pelayanan yang diberikan dengan bagi organisasi. Faktor yang terdapat
komunikasi eksternal terhadap pada lingkungan eksternal yaitu faktor
konsumen. ekonomi, faktor sosial budaya, dan
faktor politik.
5. Perencanaan strategi
b) Analisis SWOT sebagai alat
Bryson (2007:161) mengidenfikasi isu
analisis
– isu strategis adalah jantung dalam
Analisa SWOT merupakan kajian
proses perencanaan strategi, isu
sistematik terhadap faktor – faktor
strategis merupakan pilihan kebijakan
kekuatan (strengths), kelemahan
pokok yang mempengaruhi mandate,
(weakness), peluang (opportunities)
nilai organisasi, tingkat dan kombinasi
dan ancaman (threats) yang dihadapi
pelayanan, biaya, struktur, proses, dan
organisasi. Kegiatan – kegiatan yang
manajemen.

7
dilakukan dalam penggunaan analisis Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
SWOT adalah dengan melakukan Sipil Kota Semarang perlu
analisis lingkungan, baik lingkungan mengidentifikasi lingkungan internal
agar dapat mengetahui kekuatan
internal maupun lingkungan eksternal
(strength) dan kelemahan (weakness)
organisasi (Yunus, 2016:83). Untuk yang dimiliki. Identifikasi lingkungan
mengembangkan empat jenis strategi internal meliputi kondisi pelayanan
yaitu (Yunus, 2016:86) : Dispendukcapil Kota Semarang,
kesesuaian visi dan misi
a. Strategi SO Dispendukcapil Kota Semarang,
koordinasi antar pegawai organisasi
b. Strategi ST dalam peningkat pelayanan, sumber
daya manusia Dispendukcapil Kota
c. Strategi WO
Semarang, anggaran dan sarana
d. Strategi WT prasarana Dispendukcapil Kota
Semarang.
E. Metode Penelitian
2. Analisis Lingkungan Eksternal
Penelitian ini fokus kepada strategi
peningkatan pelayanan catatan sipil di Faktor yang terdapat pada lingkungan
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan eksternal yaitu faktor ekonomi, faktor
Sipil Kota Semarang dengan (studi sosial, faktor politik dan hukum. Hasil
kasus kepemilikan akta kelahiran). analisis lingkungan eksternal Dinas
Penelitian ini dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang diketahui peluang
Kota Semarang, Jl. Kanguru Raya (opportunities) dan ancaman (threats).
No.3 Semarang, Jawa Tengah. Peluang (opportunities) tersebut
Penelitian ini menggunakan tipe meliputi peraturan mengenai tertib
penelitian deskriptif kualitatif. Teknik administrasi, periode pembebasan
pengumpulan data yang digunakan biaya denda administratif, kebutuhan
adalah wawancara, observasi, dan pelayanan yang semakin tinggi,
studi dokumen. Analisis dan keterlibatan stakeholder, budaya dan
interpretasi data yang digunakan dukungan masyarakat, kesadaran
peneliti adalah alat analisis SWOT dan masyarakat yang masih kurang dalam
Uji Litmus. kepemilikan akta kelahiran, anggapan
negative mengenai pelayanan, luas
HASIL PENELITIAN DAN wilayah dan keberadaan organisasi,
PEMBAHASAN pemahaman teknologi belum optimal.
1. Analisis Lingkungan Internal

8
3. Identifikasi Isu – Isu Strategi lingkungan eksternal berupa peluang
Analisis SWOT dilakukan untuk dan ancaman yang dihadapi organisasi.
mengidentifikasi lingkungan internal
berupa kekuatan dan kelemahan serta
Tabel 1. 1
Analisis SWOT
Dispendukcapil Kota Semarang

Kekuatan (strengths) Kelemahan (weakness)


Internal
1. Kesesuaian visi dan misi 1. Sosialisasi yang
Dinas Kependudukan dilakukan belum
dan Pencatatan Sipil optimal
Kota Semarang 2. Kuantitas sumber daya
2. Pelaksanaan misi guna manusia yang belum
mencapai visi memadai
3. Koordinasi antar pegawai 3. Kualitas SDM dalam
4. Adanya upaya pemahaman teknologi
memberikan pelayanan belum optimal
yang baik pada 4. Minimnya jumlah
Eksternal masyarakat dengan cara anggaran
peningkatan pelayanan 5. Sarana dan prasarana
yang belum memadai
S–O W–O
Peluang (opportunities) 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan
koordinasi antar pegawai sosialisasi kepada
1. Peraturan mengenai agar kebutuhan masyarakat dengan
tertib administrasi pelayanan pencatatan memanfaatkan perturan
2. Kebutuhan pelayanan sipil yang semakin tinggi mengenai tertib
pencatatan sipil yang dapat terpenuhi (S3-O2) administrasi yang harus
semakin tinggi 2. Meningkatkan pelayanan ditaati (W1-O1)
3. Periode pembebasan pencatatan sipil dengan 2. Meningkatkan sarana
biaya denda keterlibatan stakeholder dan prasarana agar
administratif (S4-O4) Kebutuhan pelayanan
4. Keterlibatan pencatatan sipil yang
stakeholder semakin tinggi terasa
nyaman (W5-O2)

9
S–T W–T
Ancaman (threats) 1. Meningkatkan pelayanan 1. Meningkatkan
pencatatan sipil melalui kuantitas sumber daya
1. Budaya dan dukungan pemahaman teknologi manusia untuk
masyarakat yang optimal (S4-T5) pelayanan pinggir kota
2. Kesadaran masyarakat 2. Meningkatkan agar kepemilikan akta
yang masih kurang pelaksanaan misi agar kelahiran meningkat
dalam kepemilikan kesadaran masyarakat (W2-T2)
akta kelahiran dalam kepemilikan akta 2. Meningkatkan
3. Anggapan negatif kelahiran meningkat (S2- kuantitas SDM
masyarakat mengenai T2) berdasarkan anggapan
pelayanan pencatatan negatif masyarakat
sipil untuk memberikan
4. Luas wilayah dan pelayanan pencatatan
keberadaan organisasi sipil yang baik (W2-
5. Pemahaman teknologi T3)
belum optimal
Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 1.2 diketahui a. S – O


kekuatan, kelemahan, peluang, dan 1. Meningkatkan koordinasi antar
pegawai agar kebutuhan pelayanan
ancaman yang terdapat di Dinas
pencatatan sipil yang semakin
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil tinggi dapat terpenuhi (S3-O2)
Kota Semarang, sehingga dapat 2. Meningkatkan pelayanan
pencatatan sipil dengan keterlibatan
diidentifikasi isu – isu strategis. Hasil
stakeholder (S4-O4)
penelitian lingkungan internal dan
lingkungan eksternal melalui analisis b. W – O
1. Meningkatkan sosialisasi kepada
SWOT yang memunculkan beberapa
masyarakat dengan memanfaatkan
strategi bagi peningkatan pelayanan peraturan mengenai tertib
pencatatan sipil di Dinas administrasi yang harus ditaati
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (W1-O1)
2. Meningkatkan sarana dan prasarana
Kota Semarang melalui identifikasi isu agar Kebutuhan pelayanan
– isu strategis. Hasil strategi melalui pencatatan sipil yang semakin
analisis SWOT meliputi: tinggi terasa nyaman (W5-O2)

10
test ditemukan oleh Bryson dengan
c. S – T cara menguji pertanyaan dengan isu
1. Meningkatkan pelayanan
strategi. Berikut merupakan tabel isu
pencatatan sipil melalui
pemahaman teknologi yang optimal strategis berdasarkan prioritas:
(S4-T5)
2. Meningkatkan pelaksanaan misi Tabel 1.3
agar kesadaran masyarakat dalam Klasifikasi Isu Strategis
kepemilikan akta kelahiran
meningkat (S2-T2) Total
No Isu Strategis Sifat Isu
Skor
d. W – T
1. Meningkatkan kuantitas sumber Meningkatkan 33 Strategis
koordinasi
daya manusia untuk pelayanan antar pegawai
pinggir kota agar kepemilikan akta agar kebutuhan
kelahiran meningkat (W2-T2) pelayanan
2. Meningkatkan kuantitas SDM 1 pencatatan sipil
berdasarkan anggapan negatif yang semakin
masyarakat untuk memberikan tinggi dapat
terpenuhi (S3-
pelayanan pencatatan sipil yang
O2)
baik (W2-T3)
Meningkatkan 32 Strategis
pelayanan
4. Evaluasi Isu Strategi pencatatan sipil
2 dengan
Setelah mengidentifikasi dan
keterlibatan
merumuskan isu-isu strategis, langkah stakeholder
(S4-O4)
selanjutnya adalah mengevaluasi isu
Meningkatkan 30 Strategis
strategi. Evaluasi isu strategis sosialisasi
kepada
dilakukan untuk mengukur tingkat
masyarakat
strategis dalam isu strategis, agar dapat dengan
memanfaatkan
diketahui seberapa besar kontribusi isu 3
perturan
strategis terhadap keberhasilan capaian mengenai tertib
administrasi
tujuan organisasi yang dapat di uji
yang harus
dengan Uji Litmus Test. Uji Litmus ditaati (W1-
O1)

11
Meningkatkan 29 Strategis anggapan
sarana dan negatif
prasarana agar masyarakat
Kebutuhan untuk
pelayanan memberikan
4
pencatatan sipil pelayanan
yang semakin pencatatan sipil
tinggi terasa yang baik (W2-
nyaman (W5- T3)
O2) Sumber: Data primer diolah, 2018
Meningkatkan 28 Strategis
pelayanan Berdasarkan Tabel 1.3 hasil klasifikasi
pencatatan sipil isu-isu strategis, terdapat 4 isu strategi
melalui
5 bersifat strategis dan 2 isu bersifat
pemahaman
teknologi yang moderat. Terdapat dua isu strategi
optimal (S4- yang memilki skor tertinggi berjumlah
T5) 33 yaitu Meningkatkan koordinasi
Meningkatkan 27 Strategis antar pegawai agar kebutuhan
pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil yang
misi agar semakin tinggi dapat terpenuhi (S3-
kesadaran
O2) dan 32 yaitu Meningkatkan
masyarakat
6 pelayanan pencatatan sipil dengan
dalam
kepemilikan keterlibatan stakeholder (S4-O4). Isu
akta kelahiran strategi dengan hasil skor tertinggi
meningkat (S2- perlu mendapatkan prioritas dalam
T2) pelaksanaan, tindakan, dan perhatian
Meningkatkan 26 Moderat khusus.
kuantitas
sumber daya PENUTUP
manusia untuk
pelayanan A. Simpulan
7 pinggir kota
agar Kondisi pelayanan pencatatan sipil
kepemilikan pada Dispendukcapil Kota Semarang
akta kelahiran perlu dilakukan peningkatan baik dari
meningkat
segi sarana dan prasarana, kenyamanan
(W2-T2)
Meningkatkan 25 Moderat pelayanan, dan kemudahan prosedur.
8 kuantitas SDM Adminstrasi publik adalah kerjasama
berdasarkan yang dilakukan oleh sekelompok orang

12
atau lembaga dalam melaksanakan Hasil analisis SWOT yang
tugas – tugas pemerintahan dalam memunculkan strategi dapat
memenuhi kebutuhan publik secara difokuskan dalam peningkatan
efisien dan efektif. Kaitannya pelayanan pencatatan sipil Dinas
administrasi publik dengan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
peningkatan pelayanan yaitu Kota Semarang. Berdasarkan empat
administrasi publik dalam jenis alternatif strategi, strategi yang
melaksanakan tugas pemerintah seperti paling strategis merupakan strategi S-
peningkatan pelayanan publik yang O (Strengths-Opportunities Strategy).
dilakukan perlu memperhatikan Strategi S-O disebut dengan
kebutuhan publik dengan Comparative Advantage. S-O dapat
mengidentifikasi lingkungan menciptakan strategi yang
pelayanan. menggunakan kekuatan yang berasal
dari lingkungan internal organisasi
Berdasarkan hasil analisis lingkungan untuk memanfaatkan peluang yang
strategi dan isu strategi dalam berasal dari lingkungan eksternal
peningkatan pelayanan pencatatan sipil organisasi. Hal ini sangat diperlukan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan oleh organisasi dengan kekuatan dan
Sipil Kota Semarang diperoleh kesempatan yang dimiliki organisasi
kekuatan (strengths), kelemahan maka organisasi tersebut dapat dengan
(weaknes), peluang (opportunities), mudah untuk melakukan
ancaman (threats) yang dimiliki Dinas pengembangan organisasi dan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil organisasi bisa berkembang lebih
Kota Semarang. Isu – isu strategis cepat. Hasil analisis S-O yang diambil
diperoleh melalui matriks SWOT yaitu:
dengan menggabungkan lingkungan
internal dan lingkungan eksternal, 1. Meningkatkan koordinasi antar
sehingga mengembangkan empat jenis pegawai agar kebutuhan
strategi yaitu strategi S-O, strategi S-T, pelayanan pencatatan sipil yang
strategi W-O, strategi W-T. semakin tinggi dapat terpenuhi.
Selanjutnya dalam menentukan Kebutuhan akan pelayanan sangat
kestrategisan suatu isu dapat dianalisis penting bagi masyarakat. Masyarakat
dengan Uji Litmus. Uji Litmus terus menginginkan pelayanan yang
dilakukan dengan mengajukan maksimal kepada pemberi layanan.
pertanyaan yang kemudian diberikan Dengan adanya kebutuhan pelayanan
bobot skor. yang semakin tinggi, peningkatan
pelayanan perlu dilakukan demi

13
kepentingan masyarakat. Pegawai informasi yang jelas terkait
dalam organisasi perlu meningkatkan kepemilikan akta kelahiran.
koordinasi antar pegawai, sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman yang B. SARAN
akan menimbulkan permasalahan dan
missed komunikasi. Dinas Dari analisis lingkungan strategis dan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil isu strategis, dapat ditemukan strategi
selalu melayani jumlah pemohon yang yang telah dianalisis dengan Uji
tidak sedikit serta keinginan kualitas Litmus Test. Strategi tersebut dapat
pelayanan pada masyarakat yang menjadi masukan untuk Dinas
tinggi, sehingga koordinasi pegawai Kependudukan dan Pencatatan Sipil
yang baik harus berjalan selaras Kota Semarang dalam peningkatan
dengan kebutuhan pelayanan yang pelayanan pencatatan sipil sehingga
semakin tinggi oleh masyarakat pelayanannya akan menjadi lebih baik.
tersebut. Dengan saran – saran tersebut maka
pelayanan Administrasi Publik bisa
2. Meningkatkan pelayanan
lebih baik sehingga fungsi
pencatatan sipil dengan
Administrasi Publik NPS (New Public
keterlibatan stakeholder
Keterlibatan instansi dari luar Sevice) yaitu pemerintah
organisasi sangat diperlukan dalam mengutamakan kepentingan
suatu peningkatan, terutama dalam masyarakat dan terkait dengan
peningkatan pelayanan karena pelayanan, dalam hal ini adalah
pelayanan bersifat dinamis yang selalu pelayanan yang terselenggara dapat
dibutuhkan oleh masyarakat dan akan lebih baik dan memuaskan
terus bertambah jumlah masyarakat. Berdasarkan Uji Litmus
permintaannya. Keterlibatan pihak luar Test terdapat dua strategi yang dapat
juga dapat membantu Dinas dilakukan untuk peningkatan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil pelayanan pencatatan sipil di Dinas
Kota Semarang, tetapi upaya Kependudukan dan Pencatatan Sipil
pemerintah membutuhkan peran aktif Kota Semarang yaitu:
masyarakat. Peningkatan pelayanan 1. Meningkatkan koordinasi antar
yang perlu dilakukan yaitu pegawai agar kebutuhan pelayanan
megoptimalkan penyampaian pencatatan sipil yang semakin
informasi kepada masyarakat sehingga tinggi dapat terpenuhi.
masyarakat merasa mendapat
pelayanan terbaik dan mendapat a. Meningkatkan pemahaman
teknologi melalui pelatihan TI

14
seperti pelayanan berbasis online e. Mencantumkan prosedur
pada pegawai secara periodik guna pembuatan akta kelahiran secara
menjadikan pelayanan pencatatan jelas diwebsite Dispendukcapil
sipil menuju efektif dan efisien Kota Semarang
b. Melakukan rapat koordinasi rutin
sebulan sekali oleh seluruh pegawai
DAFTAR PUSTAKA
untuk menyamakan pemikiran
Amir, M. Taufiq. 2011. Manajemen
pegawai agar terjadi harmonisasi
Strategik. Jakarta: PT. Raja
pelayanan agar hal yang
Grafindo Persada.
menghambat dapat segera diatasi
Basrowi dan Suwandi. 2008.
2. Meningkatkan pelayanan Memahami penelitian kualitatif.
pencatatan sipil dengan keterlibatan Jakarta: PT Rineka Cipta.
stakeholder.
Bryson, John M. 2007. Perencanaan
a. Meningkatkan kerjasama dengan Strategi Bagi Organisasi Sosial.
Kelurahan, Kecamatan, RT, dan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
RW untuk memberikan kemudahan Diterjemahkan oleh: Mansour
proses pembuatan persyaratan akta dan M. Miftahuddin.
kelahiran berupa surat keterangan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
b. Meningkatkan kerjasama dengan
puskesmas dan rumah sakit untuk Budiman,dkk. 2010. Manajemen
memberikan update data bayi yang Strategik. Jakarta: Universitas
baru lahir agar penerbitan akta Terbuka.
kelahiran dapat segera dilakukan
Djiwandono, Patrisius Istiarto. 2015.
dan tidak tertunda
Meneliti Itu Tidak Sulit:
c. Meningkatkan kerjasama dengan
Metodologi Penelitian Sosial
pihak LSM, Bidan, dan PKK untuk
Dan Pendidikan. Yogyakarta:
menyampaikan kembali informasi
Deepublish.
tentang pelayanan online yang telah
didapat dari Dispendukcapil kepada Gaspersz, Vincent. 2004.
masyarakat melalui pemberitahuan Perencanaan strategi untuk
lisan secara langsung peningkatan kinerja sektor
d. Memasang papan prosedur publik. Jakarta: PT Gramedia.
pembuatan akta kelahiran di dekat
pintu masuk kantor Dispendukcapil Hubeis, Musa dan Mukhamad Najib.
Kota Semarang 2014. Manajemen strategi dalam

15
pengembangan daya saing Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi
organisasi. Jakarta: PT promosi yang kreatif dan
Gramedia. analisis kasus integrated
marketing communication.
Korten, DC dan Sjahrir. 1998. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Pembangunan Berdimensi Utama.
Kerakyatan. Jakarta: Obor.
Diterjemahkan oleh: Abadi, A. Ratminto & Atik Septi Winarsih. 2008.
Setiawan. Jakarta: Obor. Manajemen Pelayanan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kuncoro, Mudrajad. 2006. Strategi:
bagaimana meraih keunggulan Sugiyono. 2013. Metode penelitian
kompetitif. Jakarta: Erlangga. kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi
penelitian kualitatif. Bandung: Thoha, Miftah. 2011. Ilmu
PT Remaja Rosdakarta. Administrasi Publik
Kontemporer. Jakarta:Kencana.
Mukarom, Zaenal dan Muhibudin
Wijaya Laksana. 2015. Yunus, Eddy. 2016. Manajemen
Manajemen Pelayanan Publik. Strategi. Yogyakarta: CV Andi
Bandung: CV Pustaka Setia. Offset.

Pasolong, Harbani. 2013. Teori Boyne, George A and Richard M


administrasi publik. Bandung: Walker. 2011. Strategic
Alfabeta. Management and Public Service
Performance: The Way Ahead.
Prastowo,Andi. 2011. Metodologi Public Administration Review
penelitian kualitatif dalam Journal.
prespektif rancangan penelitian.
Yogyakarta: AR-RUZZ media. Faizun, Ahmad. 2013. Analisis
Kebijakan Pembuatan Akta
Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis Kelahiran Di Kota Semarang.
SWOT teknik membedah kasus Journal of Public Policy and
bisnis: reorientasi konsep Management Review.
perencanaan strategi untuk
menghadapi abad 21. Jakarta: H L, Brumberg dkk. 2012. History of
PT Gramedia Pustaka Utama. the birth certificate: from
inception to the future of

16
electronic data. Journal of Pelayanan Akta Kelahiran Di
perinatology. Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kebupaten
Hunter, Wendy and Robert Brill. 2016. Batang”. Journal of Public
Documents, Please: Advances in Policy and Management Review.
Social Protection and Birth
Certification in the Developing Titu, Mihail Aurel; Bucur and Amelia.
World. World Politics. 2016. Models for quality
analysis of services in the local
Rahmoona, Iklima. 2015. Strategi public administration. Quality &
Peningkatan Keselamatan Quantity Journal.
Transportsasi Umum Di Dki
Jakarta. Journal of Public Policy
and Management Review.

Santy, Dwi Fitriana. 2012. Kualitas


Pelayanan Pembuatan Akta
Kelahiran Di Dinas
Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kabupaten Cirebon.
Journal of Public Policy and
Management Review.

Sari, Dina Aprita. 2014. Analisis


Kualitas Pelayanan Akta
Kelahiran Gratis (Bebas Bea) di
Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten
Klaten. Journal of Public Policy
and Management Review.

S. J, Pearson. 2015. Age Ought to Be a


Fact : The Campaign against
Child Labor and the Rise of the
Birth Certificate. Journal of
American History.

Susilowati, Hanitasari. 2014.


“Peningkatan Kualitas

17

You might also like