You are on page 1of 10

REFORMASI

ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online)


Volume XXX Nomor XXX (2020)

INOVASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN GO


DIGITAL (GODIGI) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PROBOLINGGO
M. Rizky Hidayatullah

Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Panca Marga
e-mail: riskyhidayat2408@gmail.com

Abstract: Society's demand for excellent service forces the government to make various
innovations. Departing from this, the Probolinggo Regency Population and Civil Registration
Office created an innovative Online Population Administration Service called Go Digital
(GODIGI). In this article, the author will explore Go Digital's innovations. This study uses the
attribute theory of innovation by Everett M. Rogers which states that there are five attributes of
innovation that can determine the acceptance of innovation, namely relative advantages,
compatibility, complexity, trainability, and observability. The research method in this study is
a qualitative descriptive method with data collection techniques through literature and
document reviews. The results of the study show that GODIGI's innovations in general have
gone well and been accepted by society. The five innovation attributes proposed by Everett M.
Rogers are also included in the GODIGI innovation. This can be seen from the perceived
advantages in the form of time effectiveness, cost and labor efficiency and the suitability of
innovation with the needs of the people of Probolinggo Regency. However, there are still some
obstacles such as network, server, and application problems.

Keyword:Inovation; Go Digtal; Population Administration

Abstrak: Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima memaksa pemerintah melakukan


berbagai inovasi. Berangkat dari hal tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Probolinggo menciptakan inovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Online
bernama Go Digital (GODIGI). Dalam artikel ini, penulis akan mengeksplorasi inovasi Go
Digital. Penelitian ini menggunakan teori atribut inovasi oleh Everett M. Rogers yang
menyatakan bahwa terdapat lima atribut inovasi yang dapat menentukan penerimaan inovasi
yaitu relative advantages, compatibility, complexity, trainability, dan observability. Metode
penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan
data dengan melalui kajian pustaka dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi
GODIGI secara umum telah berjalan dengan baik dan dapat diterima masyarakat. Lima atribut
inovasi yang dikemukakan oleh Everett M. Rogers juga terdapat dalam inovasi GODIGI. Hal
ini dapat dilihat dari adanya keuntungan yang dirasakan berupa efektivitas waktu, efisiensi
biaya dan tenaga serta sesuainya inovasi dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten
Probolinggo. Namun, masih ditemukan beberapa kendala seperti adanya permasalahan
jaringan, server, serta permasalahan dalam aplikasi.

Kata kunci:Inovasi; Go Digital, Administrasi Kependudukan

1
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index
REFORMASI
ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online)
Volume XXX Nomor XXX (2020)

PENDAHULUAN
Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan bagian dari sistem
administrasi negara, yang mempunyai peranan sangat penting dalam pemerintahan untuk
mengelola data kependudukan. Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan administrasi
kependudukan dengan baik dan mudah. Peningkatan kesadaran penduduk dan peran serta
untuk ikut mendukung perencanaan pembangunan sistem administrasi kependudukan guna
meningkatkan pelayanan terhadap publik.
Sejalan dengan tujuan penyelenggaraan administrasi kependudukan, maka pendaftaran
penduduk dan pencatatan sipil merupakan bagian penting dari sistem administrasi
kependudukan yang pelu ditata dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan manfaat dalam
perbaikan pemerintah dan pembangunan.
Pengelolaan data penduduk merupakan tanggun jawab pemerintah kabupaten/kota
dimana dalam pelaksanaannya diawali dari desa/kelurahan. Dalam pelayanan pengurusan
administrasi baik itu pendaftaran penduduk maupun pembuatan surat keterangan yang lainnya
perlu dilakukan dengan benar dan cepat agar penduduk dapat merasa mendapatkan pelayanan
yang memuaskan.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat mengharuskan instansi mengikuti
perkembangan tersebut, oleh karena itu suatu instansi membutuhkan sistem informasi yang
dapat mendukung kebutuhan instansi pemerintah dalam menciptakan efisien dan efektifitas
kerja guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan suatu sistem
informasi administrasi kependudukan maka pengolahan data akan lebih mudan dan efisien
sehingga dapat memberikan kualitas pelayanan kepada masyarakat secara maksimal.
Namun pada kenyataannya pemberian pelayanan saat ini masih sering dirasakan bahwa
kualitas pelayanan minimum sekalipun masih jauh dari harapan masyarakat yang lebih
memprihatinkan lagi, masyarakat hampir sama sekali tidak memahami secara pasti tentang
pelayanan yang seharusnya diterima dan sesuai dengan prosedur pelayanan yang baku oleh
Pemerintah. Masyarakat pun enggan mengadukan apabila menerima pelayanan yang buruk,
bahkan hampir pasti mereka pasrah menerima layanan seadanya. kenyataan semacam ini
terdorong oleh sifat public goods menjadi monopoli Pemerintah khususnya dinas/instansi
Pemerintah Daerah dan hampir tidak ada pembanding dari pihak lain. Praktek semacam ini
menciptakan kondisi yang merendahkan posisi tawar dari masyarakat sebagai penggunan jasa
pelayanan dari Pemerintah, sehingga memaksa masyarakat mau tidak mau menerima dan
menikmati pelayanan yang kurang memadai tanpa protes.
Berangkat dari hal tersebut, selayaknya memungkinkan pemerintah daerah melakukan
inovasi pelayanan publik dalam rangka mempercepat penyelesaian permasalahan dan
percepatan pembangunan. Inovasi daerah sendiri diatur secara khusus dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah yang menyatakan bahwa
inovasi daerah adalah segala bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Inovasi pelayanan merupakan salah satu tema sentral dalam disiplin administrasi
publik. Menurut Everett M. Rogers inovasi merupakan sebuah ide, praktik, atau objek yang
dianggap baru oleh individu atau unit adopsi lainnya (Rogers, 1995). Dalam praktiknya,
inovasi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendukung tercapainya visi reformasi
birokrasi. Hal ini berangkat dari realitas bahwa sebagian besar layanan publik masih belum
memenuhi ekspektasi masyarakat (Meyliano, 2015) dan masih kentalnya kultur birokrasi yang

2
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index
REFORMASI
ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online)
Volume XXX Nomor XXX (2020)

lamban dalam memberikan pelayanan (Kabullah, 2018).


Inovasi menjadi salah satu solusi dalam mewujudkan pelayanan pemerintahan yang
baik. Inovasi merupakan suatu proses dan/atau hasil pengembangan dan pemanfaatan suatu
produk atau sumber daya yang telah ada sebelumnya, sehingga memiliki nilai yang lebih
berarti guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas (Yanuar, 2019). Inovasi merupakan salah
satu aspek yang berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Organisasi sektor
publik baik itu organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta berusaha menciptakan
inovasi guna menjawab tuntunan perkembangan zaman.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Probolinggo
merupakan salah Instansi Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang memberikan pelayanan
administratif kependudukan kepada masyarakat yang seharusnya efektif, efisien, responsif dan
akuntabel. Namun pada kenyataannya Layanan administrasi kependudukan (Adminduk) yang
prima pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) ternyata masih belum
dirasakan sebagian masyarakat Kabupaten Probolinggo. Diantaranya yaitu, masih banyaknya
masyarakat yang belum memahami atau mengetahui prosedur pelayanan dan syarat-syarat
yang digunakan untuk mengurus administrasi kependudukan dikarenakan masalah klasik dari
birokrasi yang berbelit-belit, belum lagi antrian loket yang sangat panjang, ruang tunggu yang
sempit, serta sering terjadinya kesalahan pada berkas kepengurusan administrasi
kependudukan, yang mengakibatkan masyarakat mengambil jalan pintas dengan menggunakan
jasa calo, ataupun jasa pegawai dengan memberikan uang tip.

No Unsur Pelayanan 2019 2020 2021 2022

1 Nilai IKM setelah 93,04 92,19 89,226 90,07


dikonversi
2 Mutu pelayanan A A A A
3 Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Tabel 1. Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Probolinggo

Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dispendukcapil kabupaten Probolinggo


memberikan terobosan baru untuk pelayanan publik khususnya di bagian administrasi
kependudukan. Dimana inovasi tersebut di namakan Go Digital (GODIGI) . Inovasi GODIGI
adalah program Dispendukcapil Kabupaten Probolinggo di bidang pelayanan kependudukan
dan pencatatan sipil yang berkoordinasi dengan bidang informasi terkait aplikasi yang akan
diterapkan. Program ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pengurusan
KTP, KK dan akta baik kelahiran maupun kematian. GODIGI merupakan inovasi layanan yang
berbasis IT (online) yang menggunakan sistem online di 24 kecamatan.

3
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index
REFORMASI
ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online)
Volume XXX Nomor XXX (2020)

Gambar 1. Jenis layanan GODIGI


Berdasarkan gambar diatas, layanan yang diberikan GODIGI sudah terbilang cukup
banyak dan lengkap. Hanya Saja layanan Go Digital ini perlu diukur efektivitas
pelaksanaannya. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Probolinggo dapat
menyelesaikan sebuah kartu keluarga hanya dalam satu hari saja, akan tetapi terkadang terjadi
beberapa kendala yang menyebabkan keterlambatan penerbitan kartu keluarga tersebut,
misalnya terjadi gangguan jaringan internet atau kerusakan pada perangkat penunjang layanan.
Sehingga masyarakat belum puas dengan waktu penyelesaian penerbitan kartu keluarga
dikarenakan tidak adanya kepastian waktu penyelesaian (Nafisah & Marwiyah, 2023).

Gambar 2. Struktur organisasi Dispendukcapil Kabupaten Pobolinggo


Dengan adanya inovasi pelayanan yang di adakan oleh Pemerintah dan Dispendukcapil
kabupaten Probolinggo tersebut diharapkan mampu memperbaiki sistem prosedur pelaksanaan
pelayanan publik dimana hal tersebut menjadi salah satu program Pemerintah kepada

4
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index
REFORMASI
ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online)
Volume XXX Nomor XXX (2020)

masyarakat untuk mewujudkan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo


Mwngacyu pada pendapat Everet Rogers, bahwasanya sesuatu dapat dikatakan sebagai inovasi
apabila dapat memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1. Relative advantages atau keuntungan relatif.
Relative advantages atau keuntungan relatif adalah sejauh mana inovasi yang ada
dianggap lebih baik daripada ide yang digantikannya (Rogers, 1995). Sebuah inovasi
harus memiliki nilai lebih dan keunggulan dibandingkan dengan inovasi sebelumnya.
2. Compatibility atau kesesuaian.
Compatibility atau kesesuaian adalah sejauh mana inovasi dianggap konsisten dengan
nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu atau ide-ide dan keadaan sebelumnya, dan
dengan kebutuhan yang ada (Rogers, 1995). Dalam hal ini inovasi yang ada
seharusnya tidak terlepas langsung dari inovasi dan keadaan yang sebelumnya agar
inovasi yang telah ada sebelumnya tidak hilang begitu saja namun juga menjadi
bagian dari perubahan dan proses inovasi.
3. Complexity atau kerumitan.
Complexity atau kerumitan adalah tingkat di mana inovasi dianggap relatif sulit untuk
dapat dipahami dan digunakan (Rogers, 1995). Inovasi yang baru memungkinkan
memiliki tingkat kerumitan yang lebih tinggi dari inovasi sebelumnya.
4. Triability atau kemungkinan dicoba.
Triability atau kemungkinan dicoba adalah sejauh mana inovasi dapat diujicobakan
secara terbatas (Rogers, 1995). Inovasi yang ada harus diuji dan dicoba terlebih
dahulu untuk dilihat keuntungan dan nilai lebih yang dimilikinya.
5. Observability atau kemudahan diamati.
Observability adalah sejauh mana hasil inovasi dapat dilihat dan diamati oleh orang
lain. Beberapa inovasi dapat dengan mudah untuk diamati, dipahami dan
dikomunikasikan dengan orang lain (Rogers, 1995). Sebuah inovasi perlu untuk
dilihat dan diamati bagaimana ia bekerja untuk dapat menghasilkan sesuatu yang
lebih.
Dalam artikel ini, penulis memilih menggunakan teori atribut inovasi oleh Everett M.
Rogers dikarenakan ingin melihat dan mendeskripsikan bagaimana atribut inovasi pelayanan
dari Go Digital sehingga dapat dilihat bagaimana keuntungan, kendala, dan kerumitan yang
dialami dalam pelaksanaannya.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Seperti yang dikatakan oleh
Ary et al. (2010) bahwa penelitian kualitatif merujuk pada kajian tentang fenomena sosial atau
fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, proses pengumpulan data dilakukan
melalui kajian pustaka dan dokumen. Data primer adalah dokumen yang diambil dari website
Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Probolinggo yang berkaitan dengan Inovasi
Pelayanan Administrasi Kependudukan Go Digital. Data sekunder diambil dari jurnal jurnal
dan kajian pustaka atau berita yang berkaitan dengan media relation PT Sasa inti.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan beberapa tahapan seperti yang
diungkapkan oleh (Miles and Huberman, 1992) yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan
penarikan simpulan. Data yang diperoleh dikategorikan sesuai dengan kebutuhan kajian
penelitian dan disederhanakan sesuai kebutuhan. Kemudian, dilanjutkan pada pemaparan data

5
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index
REFORMASI
ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online)
Volume XXX Nomor XXX (2020)

yang disesuaikan dengan fokus penelitian dan dianalisis. Tahap terakhir melakukan penentuan
simpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Relatif Advantage atau Keuntungan Relatif
Sebuah inovasi harus memiliki nilai lebih dan keuntungan dibandingkan dengan
keadaan yang ada sebelum adanya inovasi. Menurut Everett M. Rogers, sebuah inovasi dapat
dilihat dari sejauh mana inovasi dianggap lebih baik daripada ide yang digantikannya. Nilai
lebih atau keunggulan dalam inovasi memperlihatkan sejauh mana suatu inovasi yang ada
dianggap lebih baik dari keadaan sebelum adanya inovasi atau lebih baik dari inovasi yang ada
sebelumnya. Dari pengamatan dari beberapa sumber yang peneliti temukan, inovasi pelayanan
kependudukan Go Digital tersebut memberikan keuntungan dan nilai tambah bagi pengguna
maupun penyelenggara. Keuntungan yang diperoleh pengguna yaitu kecepatan serta
kemudahan dalam mengurus dokumen pendudukan. Hal tersebut terjadi karena warga dapat
mendaftarkan diri sebagai pemohon dimana saja dan kapan saja, tidak harus datang langsung
ke kantor Dispendukcapil Probolinggo. Warga dapat mendaftarkna diri secara mandiri dengan
cara mengakses website Go Digital secara onlineyang telah pemerintah sediakan.
"Jadi Pelayanan dari Dispendukcapil kami itu sebelumnya KTP-EL, AKta Kelahiran, Akta
Kematian, Surat Pindah dan Kedatangan melalui WhatsApp, saat ini sudah bisa dilakukan
online. Setelah adanya layanan Go digital ini pemohon yang ingin mengurus layanan
kependudukanbisa langsung dari HP dengan alamat website yang kami sediakan"(Wiwik
Nursaidah, Kepala Bidang PIAK dan Pemanfaatan Data)

Selain itu, kemudahan yang dirasakan oleh pengguna adalah pengguna dapat
memonitoring atau mengawasi sejauh mana pemrosesan dokumen yang telah mereka ajukan
serta pemohon juga akan dapat mengetahui kapan dokumen mereka akan selesai untuk
mengambilnya. Keuntungan lainnya yaitu dengan layanan online ini dapat memudahkan
masyarakat untuk bisa menghemat biaya dab waktu, terlebih untuk masyarakatt yang tempat
tinggalnya berjarak cukup jauh dengan kantor Dispendukcapil Kabupaten Probolinggo.

Contability atau Kesesuaian


Menurut Rogers (1995) kesesuaian dilihat dari sejauh mana inovasi dianggap konsisten
dan sesuai dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu, serta sesuai dengan kebutuhan
yang ada. Nilai merupakan konsep yang dianggap berharga yang dianggap baik, layak, pantas,
benar dan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam suatu organisasi, nilai merupakan
sesuatu yang didukung oleh organisasi. Jika dikaitkan dengan teori Everett M. Rogers,
dijelaskan bahwa suatu inovasi akan lebih mudah diterima jika sesuai dan tidak bertentangan
dengan nilai dan gagasan yang didukung dan diterapkan. Karena, jika inovasi bertentangan
dengan nilai yang ada maka inovasi akan relatif sulit untuk dapat diterima. Layanan Go Digital
yang dikeluarkan oleh Dispendukcapil Kabupaten Probolingo yaitu untuk mendukung program
pemerintah pusat dalam Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) dan warga Kabupatrn
Probolinggo untuk tertib dalam administrasi kependudukannya.
"Tujuan dan sasarannya, lebih mendeepada masyarakat untuk pengurusan dokumen
kependudukan. Dari kepengurusan secara manual menjadi sistem online. Dengan
menggunakan aplikasi Go Digital yang bisa diakses melalui website milik Dispendukcapil

6
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index
REFORMASI
ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online)
Volume XXX Nomor XXX (2020)

kabupaten Probolinggo".(Munaris, Kepala Dispendukcapil Kabupaten Probolinggo)

Walaupun kini Dispendukcapil Kabupaten Probolinggo telah menerapkan inovasi


dalam administrasi kependudukan, bukan serta merta meninggalkan pelayanan administrasi
secara manual, masyarakat yang hendak ingin mengurus administrasi kependudukan masih
bisa mneggunakan cara lama yaitu dengan mengantri di loket pelayanan dan mengisi formulir
secara manual. Jika warga masih ada yan kesulitan menggunakan website online Go Digital,
maka Dispendukcapil mempersilahkan warga untuk mengurus dengan cara lama, namun
Dispendukcapil lebih merekomendasikan pengurusan adminduk secara online menggunakan
website Go Digital karena proses pelayanan hingga penerbitan akan lebih cepat terselesaikan.

Complexity atau Kerumitan


Sebelum adanya inovasi GODIGI pelayanan yang dilakukan oleh Dispendukcapil
Probolinggo adalah dengan mendatangi langsung loket pelayanan, mengambil nomor antrian,
menulis data diri yang diperlukan kemudian datang ke loket deengan membawa dokumen yang
dibutuhkan. Berbeda halnya dengan inovasi GODIGI, dimana warga bisa mendaftarkan diri
sebagai pemohon secara online dimanapun dan kapanpun dengan cara mengakses website
GODIGI lalu mengisi data data yang diperlukan. Dilanjutkan dengan tahap melengkapi
dokumen persyaratan, pada tahap ini pemohon diharuskan mengunggah dokumen, dengan kata
lain pemohon harus melakukan scanning dokumen.
"Nanti dengan mengakses alamat yang sudah ditentukan, pemohon akan mendapat tutorial
pengisiannya. Kemudian di website akan ditetapkan kapan pemohon bisa mengambil dokumen
yang dibutuhkan. Untuk pengambilan ini pemohon harus datang langsung ke kantor sesuai
informasi yang ada di aplikasi"(Wiwik Nursaidah, Kepala Bidang PIAK dan Pemanfaatan
Data)

Dari pernyataan kepala Bidang PIAK diatas pada tahap inilah kerumitan akan
ditemukan oleh sebagian warga karena harus mengubah dokumen asli menjadi dokumen
digital. Selain itu, kerumitan juga akan dialami oleh warga yang masih belum pandai dalam
menggunakan teknologi. Hal ini dikarenakan inovasi layanan GODIGI sepenuhnya
memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi dalam pelaksanaannya.

Triability atau Kemungkinan dicoba


Sebuah inovasi harus diuji dan dicoba terlebih dahulu agar dapat diterima dan
diterapkan di masyarakat. Inovasi yang akan dilakukan harus diujicobakan agar dapat dilihat
nilai lebih dan keuntungannya dibandingkan dengan sebelumnya.
"Dengan inovasi layanan online Go Digital mengurus dokumen kependudukan menjadi sangat
mudah, tidak terikat jarak dan waktu, masyarakat dapat mengajukan dokumen kependudukan
kapan saja dan darimana saja menggunakan layanan online, adanya kepastian waktu
pengambilan dokumen kependudukan sehingga tidak perlu antri lama, semoga dengan inovasi
Go Digital ini semakin mewujudkan pelayanan yang membahagiakan masyarakat".( Munaris,
Kepala Dispendukcapil Kabupaten Probolinggo).

Adanya inovasi layanan administrasi kependudukan secara online dapat memudahkan


warga dalam mengurus dokumen kependudukan terlebih terhadap warga yang rumahnya
berada jauh dari kantor Disdukcapil, sehingga warga dapat menghemat tenaga maupu biaya

7
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index
REFORMASI
ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online)
Volume XXX Nomor XXX (2020)

tanpa harus bolak balik datang ke kantor Dispendukcapil. Dengan adanya kemudahan tersebut
kemungkinan besar warga yang akan mengurus dokumen kependudukan lebih memilih
mengurus melalui program Go Digital secara online karena lebih efisien tenaga dan biaya serta
terdapat kepastian kapan dokumen yang dibuat tersebut selesai.

Observability atau Kemudahan diamati


Menurut Rogers (1995) observability adalah sejauh mana hasil inovasi dapat dilihat
dan diamati oleh orang lain. Sebuah inovasi perlu untuk dilihat dan diamati bagaimana ia
bekerja dan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Sebuah inovasi yang mudah diamati
akan lebih mudah untuk diterima dan berkembang di kalangan masyarakat. Agar inovasi Go
Digital ini dapat diamati, dipahami, dan mudah dikenal oleh masyarakat Kabupaten
Probolinggo, Dispendukcapil Kabupaten Probolinggo melakukan berbagai cara yaitu
salahsatunya dengan sosialisasi.
Disdukcapil Kabupaten Probolinggo melakukan sosialisasi tata cara dan persyaratan
pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil kepada siswa dan siswi SMAN 1 Tongas.
"Diharapkan nantinya anak anka muda ini dapat mengaplikasikanya serta menyebarluaskan
kepada masyarakat di lingkungan masing-masing sehingga semakin mempermudah masyarakat
dalam pengurusan dokumen kependudukan sesuai motto Disdukcapil Kabupaten Probolinggo
yaitupelayanan mudah, cepat, dan gratis ".(Munaris, Kepala Dispendukcapil Kabupaten
Probolinggo)

Inovasi GODIGI merupakan inovasi yang dapat digunakan oleh masyarakat kapan
saja dan di mana saja. Dalam penggunaannya masyarakat dapat mengakses GODIGI dengan
langsung masuk ke laman GODIGI di http://godigital.dispendukcapil.probolinggokab.go.id.
Ketika masyarakat mengakses GODIGI, maka ada dihadapkan pada tampilan berbagai jenis
pelayanan yang disediakan oleh Disdukcapil. Setelah memilih jenis layanan, masyarakat
diharuskan mengunggah berkas dan persyaratan yang telah ditentukan, agar layanan dapat
diproses. Setelah mengisi dan melengkap semua persyaratan, Masyarakat juga dapat memantau
dan mengamati sudah sejauh mana progres dari dokumen yang diurus melalui nomor tiket yang
diberikan dalam aplikasi GODIGI.

PENUTUP
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan yaitu
inovasi pelayanan Go Digital oleh Disdukcapil Kabupaten Probolinggo secara umum sudah
berjalan dengan baik dan dapat diterima masyarakat. Lima atribut inovasi yang dikemukakan
oleh Everett M. Rogers, yaitu relative advantages, compatibility, complexity, triability, dan
observability juga terdapat dalam inovasi Go Digital. Hal ini dapat dilihat dari adanya
keuntungan yang dirasakan berupa efisiensi waktu, biaya dan tenaga serta sesuainya inovasi
Go Digital dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Probolinggo. Namun, masih ditemukan
beberapa kendala seperti permasalahan jaringan, server, serta persoalan lain dalam aplikasi.
Direkomendasikan kepada Disdukcapil Kabupaten Probolinggo selaku OPD yang
menjalankan inovasi Go Digital, yaitu:

8
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index
REFORMASI
ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online)
Volume XXX Nomor XXX (2020)

1. Pengembangan inovasi layanan perlu dijalankan secara berkelanjutan dengan memperkuat


penggunaan big data yang terintegrasi.
2. Disdukcapil Kabupaten Probolinggo sebaiknya mengadakan evaluasi secara rutin terhadap
inovasi Go Digital agar kendala yang dihadapi dapat diatasi.
3. Disdukcapil Kabupaten Probolinggo sebaiknya melakukan survei kepuasan masyarakat
terkait inovasi Go Digital agar dapat dilihat dengan jelas bagaimana respons masyarakat
terhadap adanya inovasi Go Digital.
4. Disdukcapil Kabupaten Probolinggo dapat mengembangkan inovasi Go Digital yang dapat
dengan mudah diunduh masyarakat melalui playstore dan appstore sehingga dapat dengan
mudah diakses masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Ary, D. et al. (2010) Introduction to Research in Education. 8 Edition.
Miles and Huberman (1992) Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Rogers, E. M. (1995). Diffusion of Innovations, Fourth Edition. In Elements of Diffusion.
Yanuar, R. M. (2019). Inovasi Pelayanan Publik (Studi Kasus: Public Safety Center (PSC) 119
Kabupaten Bantul Sebagai Layanan Kesehatan dan Kegawatdaruratan). Jurnal Ilmu
Pemerintahan.
Meyliano, R. D. P. (2015). Inovasi Pelayanan Publik di Era Disrupsi (Studi tentang
Keberlanjutan Inovasi E-Health di Kota Surabaya). Journal of Chemical Information
and Modeling.
Kabullah, M. I. (2018). The Limits of Weberian on Anti-Corruption Approaches in the
Indonesian Municipalities. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science,
175(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/175/1/012083
Nafisah, A. & Marwiyah, S. (2023) Efektivitas Pelayanan Admnistrasi Kependudukan Melalui
Kanal Website Go Digital (GODIGI) Di Mal Pelayanan Publik Kabupaten Probolinggo
Jurnal Niara 15(3)
https://youtu.be/iw6i2gdozi8
Tadatodays.com (2020) Beri Kemudahan Dispendukcapil Kabupaten Probolinggo Luncurkan
Layanan Go Digital https://tadatodays.com/detail/beri-kemudahan-dispendukcapil-
kabupaten-probolinggo-luncurkan-layanan-go-digital diakses 24 Maret 2023 dari:
https://radarbromo.jawapos.com/daerah/kraksaan/07/04/2020/cegah-covid-19-
dispendukcapil-kabupaten-probolinggo-buka-layanan-online/
https://godigital.dispendukcapil.probolinggokab.go.id/

9
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index
REFORMASI
ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN 2407-6864 (Online)
Volume XXX Nomor XXX (2020)

10
https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/reformasi/index

You might also like