Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The objectives of the study were to analyze the processing service of Electronic Identity Card
at the Office of west Palu District Palu City and to determine the influencing factor. Informants in
this study amounted to 7 people, consisting of 4 employees and 3 people. The technique used in
informant determination was purposive sampling, namely selecting or choosing informants,
interviews, and documentations, namely selecting informants deliberately. Data were collected
using observations, interview and documentation techniques. The type of research used in this
study was qualitative descriptive research. The theory or concept used was the theory or concept of
Parasurahman in Sinambela (2006:7). The results showed that the processing Service of KTP-el at
of the office of West Palu District Palu City had not been performed well, based on the five
indicator used as benchmark, namely Reliability, Tangibles, Responsiveness, Assurance and
Empathy, only three factor that had been met well, namely (1) The Responsiveness indicator: there
were desires from the District apparatuses to provide service responsively; (2) The assurance
indicator: there were friendliness and responsibilities from the District apparatuses to any people
complain related to KTP-el Processing; and (3) The Empathy indicator: there were concerns and
appearances from the district apparatuses faced by the people in the service provision to the
people. Meanwhile, the other two indicators, namely the reliability indicator: there were still
people who do not receive service as promised; and the tangibles indicators: the workroom of
KTP-el processing service was inadequate so it could inhibit the process of KTP-el processing.
Keywords: Reliability; Tangible; Responsiveness; Assurance; Empathy
Perkembangan teknologi informasi dan dalam bidang pemerintah yaitu Kartu Tanda
komunikasi yang semakin pesat saat ini, Penduduk Elektronik (KTP-el) yang dalam
sangatlah memungkinkan masyarakat untuk setiap prosesnya diperlukan Pelayanan yang
bisa mengakses informasi apa saja yang baik dari seluruh aparat yang ada agar
mereka butuhkan dalam kehidupan sehari- terwujudnya capaian target yang telah
hari. Terintegrasinya sistem teknologi dan ditetapkan oleh pemerintah pusat.
informasi ini juga berdampak kepada Pelayanan masyarakat pada
lembaga publik seperti pemerintah daerah hakekatnya berkaitan dengan perwujudan
dalam usahanya meningkatkan kinerja dan fungsi negara/pemerintah untuk
aparaturnya dalam melakukan pelayanan. mengatur, mengendalikan, mengawasi,
Sehingga Sistem pemerintahan daerah membina dan mengarahkan setiap aspek-
sekarang ini sudah mulai diintegrasikan aspek kehidupan masyarakat untuk mencapai
dalam suatu teknologi yang dapat kehidupan yang aman, tertib, dinamis,
dikendalikan dari pusat pemerintahan, optimis, inovatif, mandiri dan sejahtera
sebagai contoh adalah dengan adanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
penerapan electronic-government (e- Dengan demikian pelayanan masyarakat
government) yang mulai diterapkan di umum merupakan implementasi dari hak dan
Indonesia salah satunya adalah program kewajiban antara negara/pemerintah dengan
64
65 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 12, Desember 2016 hlm 64-71 ISSN: 2302-2019
masyarakat yang harus diwujudkan secara perhatian dan kesediaan serta kesiapan dari
berimbang dalam penyelenggaraan pelaksana pelayanan tersebut. Untuk itu
pemerintahan yang baik (Good Governance). aparatur pemerintah kecamatan tentunya
Pembuatan KTP-el merupakan salah lebih meningkatkan keterampilan atau keahl-
satu contoh bentuk pelayanan publik yang ian dan semangat yang tinggi sebagai
diberikan oleh aparatur pemerintah yang pelayan umum, sehingga pelayanan dapat
berhubungan erat dengan kinerja yang secara maksimal diterima dan memberikan
diberikan. Proyek KTP-el ini dilatar kepuasan bagi masyarakat.
belakangi oleh sistem pembuatan KTP Pencapaian suatu target tentu harus
konvensional di Indonesia yang berdampak didukung dengan berbagai sumberdaya,
pada seseorang dapat memiliki lebih dari seperti pembiayaan, perangkat teknologi, dan
satu KTP. Penyelenggaraan pelayanan sumberdaya manusia yang akan
publik khususnya pelayanan KTP-el oleh melaksanakan perekaman yang secara
aparatur pemerintah merupakan amanat dari langsung akan menggambarkan sejauh mana
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 kinerja para aparat yang diberikan pada
tentang Administrasi Kependudukan dan masyarakat.
serangkaian peraturan lainnya seperti per- Pelaksanaan perekaman KTP-el telah
aturan undang-undang Nomor 35 Tahun diatur dalam beberapa peraturan seperti
2010 menyatakan aturan tata cara dan Perpres, Permen, dan Surat Edaran Menteri
implementasi teknis dari KTP-el yang hal-hal yang mengenai pembagian
dilengkapi dengan sidik jari dan chip pembiayaan. Pembiayaan pemerintah pusat
Program KTP-el di Indonesia telah dimulai yang dimaksud menyangkut peralatan,
semenjak tahun 2009 dengan ditunjuknya pencetakan dan jaringan komunikasi data,
empat kota sebagai proyek percontohan sedangkan khusus SDM di tingkat daerah
KTP-el nasional, adapun kota tersebut adalah seperti operator Kabupaten, operator
Makassar, Yogyakarta, Padang, Denpasar. kecamatan, perangkat pemerintah yang
Ditunjuknya empat ini sesuai dengan surat dilibatkan dalam perekaman menjadi
Dirjen Administrasi Kependudukan tangunggan pemerintah daerah dalam
Departemen Dalam Negeri Nomor 471.13/ pembiayaan. Pencapaian target pelayanan
3350/MD tentang pelaksanaan KTP-el KTP-el di Kota Palu telah ditentukan oleh
berbasis NIK nasional di empat kota dirjen dukcapil: untuk Kota Palu ditargetkan
percontohan tersebut. Sedangkan penerapan perekaman sebanyak 342.754 jiwa.
KTP-el secara nasional baru dimulai pada Kecamatan Palu Barat menjadi salah
bulan Februari 2012 meliputi 2348 satu organisasi pemerintah yang menjadi
Kecamatan dan 197 kabupaten/kota pada pelaksana pembuatan KTP-el, yang tentunya
tahun 2011 dan di 3886 di kecamatan dan pembuatan KTP-el ini berlaku bagi semua
300 di kabupaten/kota pada tahun 2012. warga yang terdata sebagai penduduk
Untuk melaksanakan serta Kecamatan Palu Barat. Pada pelayanan
merealisasikan hal tersebut, maka pengurusan KTP-el di Kecamatan Palu Barat
pemerintah harus lebih responsive dan terjadi permasalahan yang disebabkan bahwa
akuntabel guna memberikan pelayanan sebagian masyarakat Kecamatan Palu Barat
prima dan dapat memuaskan masyarakat. Kota Palu yang berprofesi sebagai nelayan,
Maka dengan demikian pelayanan KTP-el ini memberikan kendala yang cukup sulit
dapat ditafsirkan sebagai tanggung jawab untuk menyelesaikan program pembuatan
pemerintah atas kegiatan yang ditujukan KTP-el tersebut hal ini dikarenakan mereka
untuk kepentingan umum dan masyarakat masih beranggapan jika proses pembuatan
yang mengandung adanya unsur-unsur KTP-el ini akan menghambat aktifitas
Marthina Tahadju, dkk. Analisis Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Di Kantor ««««««««««« 66
mengurus KTP-el sebanyak 3 orang. Metode bahwa masih ada masyarakat yang menerima
pengumpulan data yang terdiri dari pelayanan tidak seperti yang dijanjikan
pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, misalnya hasrus datang dua kali bahkan lebih
sedangkan teknik analisis data meliputi dalam menyelesaikan pengurusan KTP-el.
reduksi data, penyajian data dan mengambil Akuratnya data yang diberikan oleh
kesimpulan (verifikasi). aparat Kantor Camat Palu Barat tergantung
dengan ketersediaan data sesuai data yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dibutuhkan oleh masyarakat. pelayanan
Khususnya dalam Pengurusan KTP-el yang
Analisis Pelayanan pengurusan Kartu dijanjikan akan memuaskan masyarakat,
Tanda Penduduk Elektronik di Kantor cukup memuaskan meskipun masih ada yang
Kecamatan Palu Barat Kota Palu tidak mengindahkan itu disebabkan tidak
Pelayanan publik merupakan hal yang adanya komunikasi antara masyarakat dan
harus dipenuhi oleh setiap organisasi yang aparat kecamatan dan sebagai seorang aparat
menawarkan /menjual jasa kepada publik. pemerintah yang melayani masyarakat dalam
Pelayanan publik harus mampu memenuhi pengurusan KTP-el perlu adanya
kebutuhan publik sehingga publik merasa konsekuensi dari pemerintah kecamatan
puas dengan hasil yang dilakukan oleh sesuai dengan janji pelayanan yang diberikan
aparatur. kepada masyarakat serta dapat memuaskan
Dalam kondisi persaingan, dimana masyarakat dengan begitu masyarakat akan
masyarakat harus memilih diantara berbagai merasa dihargai dan dilayani dengan baik.
alternatif pelayanan yang ditawarkan dalam Adapun indikator dan keandalan antara
hal ini pelayanan pengurusan Kartu Tanda lain, konsekuen dengan jadual pelayanan
Penduduk Elektronik di Kantor Camat Palu Pengurusan KTP-el, ketepatan waktu saat
Barat, kepuasan masyarakat mau tidak mau melakukan pelayanan pengurusan KTP-el,
harus dipenuhi . Untuk dapat memuaskan dan kecakapan dalam penggunaan peralatan
masyarakat melalui pelayanan publik yang kerja.
diberikan maka setiap organisasi harus Selain jadual pelayanan pengurusan
mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan KTP-el, ketepatan waktu adalah merupakan
masyarakat terhadap pelayanan yang salah satu faktor yang harus diperhatikan
diberikan aparatur khususnya dalam setiap pegawai dalam melayani masyarakat
Pengurusan KTP- el sebab dari hal ini setiap terutama dalam pengurusan KTp-el.
organisasi akan melakukan strategi untuk Ketepatan waktu sangat menentukan
perbaikan kinerjanya. efektifitas kerja karena ketepatan waktu
Adapun hasil penelitian terhadap sangat erat hubungannya dengan disiplin
masing-masing indikator dapat dikemukakan kerja, sehingga hal ini sangat besar
sebagai berikut: pengaruhnya bagi pegawai sebagai contoh
pegawai akan takut terlambat karena atasan
Kehandalan ( Reability). yang datang tepat waktu, sebab pegawai
Yang dimaksud dengan kehandalan akan merasa rugi bila terlambat, demikian
ialah kemampuan aparat kecamatan dalam pula sebaliknya
memberikan pelayanan Pengurusan KTP-el
yang dijanjikan dengan segera, akurat dan Tampilan Fisik (Tangkibles)
memuaskan masyarakatnya. Bukti langsung menyangkut segala
Berkaitan dengan hal tersebut ditinjau sesuatu yang berhubungan dengan fasilitas
dari pelayanan yang diberikan dengan fisik, keadaannya aparat dan sarana
segera berdasarkan hasil observasi menjukan komunikasi. Adapun indikator dan bukti
Marthina Tahadju, dkk. Analisis Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Di Kantor ««««««««««« 68