You are on page 1of 8

ANALISIS PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK DI

KANTOR KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

Marthina Tahadju¹, Daswati dan Nurhanis²


hasnah.elam@yahoo.com
¹Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako
²Dosen Pengajar Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
The objectives of the study were to analyze the processing service of Electronic Identity Card
at the Office of west Palu District Palu City and to determine the influencing factor. Informants in
this study amounted to 7 people, consisting of 4 employees and 3 people. The technique used in
informant determination was purposive sampling, namely selecting or choosing informants,
interviews, and documentations, namely selecting informants deliberately. Data were collected
using observations, interview and documentation techniques. The type of research used in this
study was qualitative descriptive research. The theory or concept used was the theory or concept of
Parasurahman in Sinambela (2006:7). The results showed that the processing Service of KTP-el at
of the office of West Palu District Palu City had not been performed well, based on the five
indicator used as benchmark, namely Reliability, Tangibles, Responsiveness, Assurance and
Empathy, only three factor that had been met well, namely (1) The Responsiveness indicator: there
were desires from the District apparatuses to provide service responsively; (2) The assurance
indicator: there were friendliness and responsibilities from the District apparatuses to any people
complain related to KTP-el Processing; and (3) The Empathy indicator: there were concerns and
appearances from the district apparatuses faced by the people in the service provision to the
people. Meanwhile, the other two indicators, namely the reliability indicator: there were still
people who do not receive service as promised; and the tangibles indicators: the workroom of
KTP-el processing service was inadequate so it could inhibit the process of KTP-el processing.
Keywords: Reliability; Tangible; Responsiveness; Assurance; Empathy

Perkembangan teknologi informasi dan dalam bidang pemerintah yaitu Kartu Tanda
komunikasi yang semakin pesat saat ini, Penduduk Elektronik (KTP-el) yang dalam
sangatlah memungkinkan masyarakat untuk setiap prosesnya diperlukan Pelayanan yang
bisa mengakses informasi apa saja yang baik dari seluruh aparat yang ada agar
mereka butuhkan dalam kehidupan sehari- terwujudnya capaian target yang telah
hari. Terintegrasinya sistem teknologi dan ditetapkan oleh pemerintah pusat.
informasi ini juga berdampak kepada Pelayanan masyarakat pada
lembaga publik seperti pemerintah daerah hakekatnya berkaitan dengan perwujudan
dalam usahanya meningkatkan kinerja dan fungsi negara/pemerintah untuk
aparaturnya dalam melakukan pelayanan. mengatur, mengendalikan, mengawasi,
Sehingga Sistem pemerintahan daerah membina dan mengarahkan setiap aspek-
sekarang ini sudah mulai diintegrasikan aspek kehidupan masyarakat untuk mencapai
dalam suatu teknologi yang dapat kehidupan yang aman, tertib, dinamis,
dikendalikan dari pusat pemerintahan, optimis, inovatif, mandiri dan sejahtera
sebagai contoh adalah dengan adanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
penerapan electronic-government (e- Dengan demikian pelayanan masyarakat
government) yang mulai diterapkan di umum merupakan implementasi dari hak dan
Indonesia salah satunya adalah program kewajiban antara negara/pemerintah dengan

64
65 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 12, Desember 2016 hlm 64-71 ISSN: 2302-2019

masyarakat yang harus diwujudkan secara perhatian dan kesediaan serta kesiapan dari
berimbang dalam penyelenggaraan pelaksana pelayanan tersebut. Untuk itu
pemerintahan yang baik (Good Governance). aparatur pemerintah kecamatan tentunya
Pembuatan KTP-el merupakan salah lebih meningkatkan keterampilan atau keahl-
satu contoh bentuk pelayanan publik yang ian dan semangat yang tinggi sebagai
diberikan oleh aparatur pemerintah yang pelayan umum, sehingga pelayanan dapat
berhubungan erat dengan kinerja yang secara maksimal diterima dan memberikan
diberikan. Proyek KTP-el ini dilatar kepuasan bagi masyarakat.
belakangi oleh sistem pembuatan KTP Pencapaian suatu target tentu harus
konvensional di Indonesia yang berdampak didukung dengan berbagai sumberdaya,
pada seseorang dapat memiliki lebih dari seperti pembiayaan, perangkat teknologi, dan
satu KTP. Penyelenggaraan pelayanan sumberdaya manusia yang akan
publik khususnya pelayanan KTP-el oleh melaksanakan perekaman yang secara
aparatur pemerintah merupakan amanat dari langsung akan menggambarkan sejauh mana
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 kinerja para aparat yang diberikan pada
tentang Administrasi Kependudukan dan masyarakat.
serangkaian peraturan lainnya seperti per- Pelaksanaan perekaman KTP-el telah
aturan undang-undang Nomor 35 Tahun diatur dalam beberapa peraturan seperti
2010 menyatakan aturan tata cara dan Perpres, Permen, dan Surat Edaran Menteri
implementasi teknis dari KTP-el yang hal-hal yang mengenai pembagian
dilengkapi dengan sidik jari dan chip pembiayaan. Pembiayaan pemerintah pusat
Program KTP-el di Indonesia telah dimulai yang dimaksud menyangkut peralatan,
semenjak tahun 2009 dengan ditunjuknya pencetakan dan jaringan komunikasi data,
empat kota sebagai proyek percontohan sedangkan khusus SDM di tingkat daerah
KTP-el nasional, adapun kota tersebut adalah seperti operator Kabupaten, operator
Makassar, Yogyakarta, Padang, Denpasar. kecamatan, perangkat pemerintah yang
Ditunjuknya empat ini sesuai dengan surat dilibatkan dalam perekaman menjadi
Dirjen Administrasi Kependudukan tangunggan pemerintah daerah dalam
Departemen Dalam Negeri Nomor 471.13/ pembiayaan. Pencapaian target pelayanan
3350/MD tentang pelaksanaan KTP-el KTP-el di Kota Palu telah ditentukan oleh
berbasis NIK nasional di empat kota dirjen dukcapil: untuk Kota Palu ditargetkan
percontohan tersebut. Sedangkan penerapan perekaman sebanyak 342.754 jiwa.
KTP-el secara nasional baru dimulai pada Kecamatan Palu Barat menjadi salah
bulan Februari 2012 meliputi 2348 satu organisasi pemerintah yang menjadi
Kecamatan dan 197 kabupaten/kota pada pelaksana pembuatan KTP-el, yang tentunya
tahun 2011 dan di 3886 di kecamatan dan pembuatan KTP-el ini berlaku bagi semua
300 di kabupaten/kota pada tahun 2012. warga yang terdata sebagai penduduk
Untuk melaksanakan serta Kecamatan Palu Barat. Pada pelayanan
merealisasikan hal tersebut, maka pengurusan KTP-el di Kecamatan Palu Barat
pemerintah harus lebih responsive dan terjadi permasalahan yang disebabkan bahwa
akuntabel guna memberikan pelayanan sebagian masyarakat Kecamatan Palu Barat
prima dan dapat memuaskan masyarakat. Kota Palu yang berprofesi sebagai nelayan,
Maka dengan demikian pelayanan KTP-el ini memberikan kendala yang cukup sulit
dapat ditafsirkan sebagai tanggung jawab untuk menyelesaikan program pembuatan
pemerintah atas kegiatan yang ditujukan KTP-el tersebut hal ini dikarenakan mereka
untuk kepentingan umum dan masyarakat masih beranggapan jika proses pembuatan
yang mengandung adanya unsur-unsur KTP-el ini akan menghambat aktifitas
Marthina Tahadju, dkk. Analisis Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Di Kantor ««««««««««« 66

mereka sebagai nelayan, dan lokasi 1. Reliability yang ditandai pemberian


pembuatan KTP-el tersebut jauh dari pelayanan yang tepat dan benar.
masyarakat dan terkesan lamban dalam 2. Tangibles yang ditandai dengan
pelaksanaanya, sehingga menyita banyak penyediaan sarana prasarana yang
waktu mereka yang tadinya dapat mereka memadai termasuk Sumber Daya Manusia
gunakan untuk bekerja dilaut, dan tidak dan sumber daya lainnya.
jarang mereka beranggapan bahwa jika 3. Responsiviness yang ditandai dengan
mereka tidak hadir pada hari dan tanggal keinginan melayani konsumen dengan
yang telah ditentukan seperti yang terdapat cepat.
pada surat panggilan, mereka tidak akan 4. Assurance yang ditandai dengan tingkat
dilayani oleh pihak kecamatan serta masih perhatian terhadap etika dan moral dalam
kurangnya pemahaman masyarakat tentang memberikan pelayanan.
pentingnya memiliki KTP elektronik. 5. Empati yang ditandai dengan tingkat
Infrastruktur yang tersedia di Kantor kemauan untuk mengetahui keinginan dan
Kecamatan Palu Barat masih kurang kebutuhan konsumen.
mendukung seperti listrik yang sering Yang menjadi rumusan masalah
padam, sehingga mengakibatkan penelitian adalah sebagai berikut: Bagaimana
terhambatnya proses perekaman KTP-el pelayanan pengurusan Kartu Tanda
serta menghambat proses pengiriman dan Penduduk Elektronik di Kantor Kecamatan
tertundanya pencetakan KTP-el di pusat, Palu Barat Kota Palu ? Dan Berkaitan
sehingga hal tersebut akan menghambat dengan masalah yang telah dirumuskan di
kinerja para pegawai yang akan bertugas, atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
untuk itu Kantor Kecamatan perlu Untuk mendeskripsikan dan menganalisis,
memperhatikan dengan jelas dan seksama pelayanan pengurusan Kartu Tanda
hal-hal maupun sarana-prasarana yang Penduduk Elektronik (KTP-el) di Kantor
berkaitan langsung dengan Pelayanan Kecamatan Palu Barat Kota Palu.
Pengurusan KTP-el dilapangan khususnya
di Kecamatan Palu Barat. METODE
Masalah pelayanan pengurusan KTP-el
di Kecamatan Palu Barat yang selama ini Metode penelitian yang digunakan
masih belum dapat dilaksanakan secara dalam penelitian ini adalah metode penelitian
efektif khususnya dalam meningkatkan mutu kualitatif. Lokasi yang dijadikan tempat
pelayanan belum terlaksana sehingga banyak penelitian adalah di Kantor Kecamatan Palu
menimbulkan keluhan-keluhan dari Barat Kota Palu dengan alasan bahwa Kantor
masyarakat setempat. Hal ini tentunya perlu Kecamatan Palu Barat tersebut tersedia data-
mendapatkan perhatian serius, karena data yang dibutuhkan, selain itu untuk
pengurusan KTP-el, merupakan tugas dan menghemat tenaga, waktu dan biaya yang
fungsi aparatur pemerintah kecamatan dalam dikeluarkan. Penelitian ini dilaksanakan
memberikan pelayanan umum kepada peneliti selama tiga bulan, mulai Februari
masyarakat sebagai tanggung jawab 2016 sampai dengan Mei 2016. Yang
pemerintah kecamatan dalam kedudukan menjadi informan dalam penelitian ini
sebagai pelayan masyarakat. adalah aparat di Kantor Kecamatan Palu
Teori yang digunakan dalam penelitian Barat dan masyarakat yang menerima
ini menurut Zeithan Parasuraman dalam pelayanan pada Kantor Kecamatan Palu
Sinambela (2006: 7) menjelaskan bahwa ada Barat , yang terdiri dari : Camat, Kepala
5 indikator pelayanan publik sebagai berikut: Seksi Pemerintahan, Staf Pengurus KTP-el
sebanyak 2 orang dan Masyarakat yang
67 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 12, Desember 2016 hlm 64-71 ISSN: 2302-2019

mengurus KTP-el sebanyak 3 orang. Metode bahwa masih ada masyarakat yang menerima
pengumpulan data yang terdiri dari pelayanan tidak seperti yang dijanjikan
pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, misalnya hasrus datang dua kali bahkan lebih
sedangkan teknik analisis data meliputi dalam menyelesaikan pengurusan KTP-el.
reduksi data, penyajian data dan mengambil Akuratnya data yang diberikan oleh
kesimpulan (verifikasi). aparat Kantor Camat Palu Barat tergantung
dengan ketersediaan data sesuai data yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dibutuhkan oleh masyarakat. pelayanan
Khususnya dalam Pengurusan KTP-el yang
Analisis Pelayanan pengurusan Kartu dijanjikan akan memuaskan masyarakat,
Tanda Penduduk Elektronik di Kantor cukup memuaskan meskipun masih ada yang
Kecamatan Palu Barat Kota Palu tidak mengindahkan itu disebabkan tidak
Pelayanan publik merupakan hal yang adanya komunikasi antara masyarakat dan
harus dipenuhi oleh setiap organisasi yang aparat kecamatan dan sebagai seorang aparat
menawarkan /menjual jasa kepada publik. pemerintah yang melayani masyarakat dalam
Pelayanan publik harus mampu memenuhi pengurusan KTP-el perlu adanya
kebutuhan publik sehingga publik merasa konsekuensi dari pemerintah kecamatan
puas dengan hasil yang dilakukan oleh sesuai dengan janji pelayanan yang diberikan
aparatur. kepada masyarakat serta dapat memuaskan
Dalam kondisi persaingan, dimana masyarakat dengan begitu masyarakat akan
masyarakat harus memilih diantara berbagai merasa dihargai dan dilayani dengan baik.
alternatif pelayanan yang ditawarkan dalam Adapun indikator dan keandalan antara
hal ini pelayanan pengurusan Kartu Tanda lain, konsekuen dengan jadual pelayanan
Penduduk Elektronik di Kantor Camat Palu Pengurusan KTP-el, ketepatan waktu saat
Barat, kepuasan masyarakat mau tidak mau melakukan pelayanan pengurusan KTP-el,
harus dipenuhi . Untuk dapat memuaskan dan kecakapan dalam penggunaan peralatan
masyarakat melalui pelayanan publik yang kerja.
diberikan maka setiap organisasi harus Selain jadual pelayanan pengurusan
mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan KTP-el, ketepatan waktu adalah merupakan
masyarakat terhadap pelayanan yang salah satu faktor yang harus diperhatikan
diberikan aparatur khususnya dalam setiap pegawai dalam melayani masyarakat
Pengurusan KTP- el sebab dari hal ini setiap terutama dalam pengurusan KTp-el.
organisasi akan melakukan strategi untuk Ketepatan waktu sangat menentukan
perbaikan kinerjanya. efektifitas kerja karena ketepatan waktu
Adapun hasil penelitian terhadap sangat erat hubungannya dengan disiplin
masing-masing indikator dapat dikemukakan kerja, sehingga hal ini sangat besar
sebagai berikut: pengaruhnya bagi pegawai sebagai contoh
pegawai akan takut terlambat karena atasan
Kehandalan ( Reability). yang datang tepat waktu, sebab pegawai
Yang dimaksud dengan kehandalan akan merasa rugi bila terlambat, demikian
ialah kemampuan aparat kecamatan dalam pula sebaliknya
memberikan pelayanan Pengurusan KTP-el
yang dijanjikan dengan segera, akurat dan Tampilan Fisik (Tangkibles)
memuaskan masyarakatnya. Bukti langsung menyangkut segala
Berkaitan dengan hal tersebut ditinjau sesuatu yang berhubungan dengan fasilitas
dari pelayanan yang diberikan dengan fisik, keadaannya aparat dan sarana
segera berdasarkan hasil observasi menjukan komunikasi. Adapun indikator dan bukti
Marthina Tahadju, dkk. Analisis Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Di Kantor ««««««««««« 68

langsung antara lain, kejujuran aparat mendukung proses pelayanan di kantor


kecamatan, ruang kantor yang nyaman, dan camat, sehingga dengan dukungan ruangan
akses informasi yang memadai. yang baik mendapatkan hasil yang efektif
Tangible atau tampilan fisik adalah kesan dan maksimal bagi para masyarakat yang
pertama yang dijumpai oleh setiap pengguna berurusan di kantor Camat Palu Barat.
jasa, merupakan salah satu aspek pelayanan
yang digunakan sebagai indikator kepuasan Daya Tanggap (Responsiviness)
pelanggan atas pelayanan yang diberikan Daya tanggap adalah keinginan dan
oleh pihak Kantor Camat Palu Barat aparat kecamatan untuk memberikan
khususnya dalam pengurusan KTP-el, aspek pelayanan dengan tanggap. Adapun indikator
yang dimaksud adalah dimensi fasilitas fisik, dan daya tanggap antara lain, cepat tanggap
peralatan, serta teknologi yang digunakan terhadap keluhan masyarakat, cepat tanggap
dalam memberikan pelayanan pengurusan dengan masalah masyarakat, dan cepat
KTP-el. tanggap terhadap permohonan masyarakat.
Responsivenees atau daya tanggap atau
a. Gedung. kemampuan petugas dalam membantu
Dalam upaya memberikan pelayanan memberikan pelayanan dengan segera
pengurusan KTP-el yang mampu kepada masyarakat yang membutuhkan
memuaskan para pelanggan dalam hal ini layanan khususnya dalam hal pengurusan
masyarakat, maka kondisi gedung KTP-el.
merupakan faktor yang turut mempengaruhi Berdasarkan penelitian ini
kepuasan pelanggan. Oleh karena itu menunjukkan bahwa betapa pentingnya daya
tampilan gedung, pemanfaatan ruang, dan tanggap aparat dalam menyikapi setiap
penataan ruangan tampilan fisik yang keluhan dari masyarakat. Kecepatan dan
menjadi bagian penelitian ini. kecermatan aparat dalam mengambil sebuah
- Pemanfaatan Ruang Kantor tindakan yang bijaksana sangat diperlukan,
Berdasarkan hasil observasi Peneliti di mana masyarakat sangat membutuhkan
menunjukkan bahwa pemanfaatan Ruang tindakan konkret penyelesaian yang mungkin
Kantor sudah baik. Hal ini dikarenakan dirasa cukup mengganggu kepentingan
bahwa sebagian gedung sudah bagus masyarakat. Misalnya dalam hal kebersihan
sehingga efektif penggunaannya. Dinding sampah dan luapan selokan yang
gedung dan atap yang sudah bagus sehingga mengganggu kesehatan warga dan keindahan
apabila hujan turun maka air tidak dapat lingkungan.diperlukan tindakan yang nyata
masuk ke ruangan. Hal tersebut dapat dan pihak kecamatan bersama-sama dengan
memperngaruhi kenyamanan dan pelayanan warga sekitarnya.
pengurusan KTP-el di Kantor Camat Palu Responsivenees atau daya tanggap
Barat. yaitu kemampuan petugas dalam membantu
memberikan pelayanan dengan segera
b. Kondisi Ruang Kerja Pegawai dalam kepada masyarakat yang membutuhkan
melakukan pengurusan KTP-el layanan. dengan ukuran item indikator antara
Kita ketahui bahwa sarana prasarana lain Kecepatan dalam menanggapi keluhan.
secara menyeluruh sudah seharusnya dapat Tempat mengeluhnya para masyarakat
kita miliki seiring dengan tuntutan pelayan adalah Camat dan yang menjadi tempat
masyarakat di era informasi atau era keluhan adalah kebanyakan masyarakat yang
globalisasi sekarang ini, seperti halnya berkaitan dengan Pengurusan KTP-el.
penataan ruang kerja pegawai . Ruang kerja Mengingat perlunya menanggapi keluhan
pegawai yang paling utama untuk masyarakat sehingga permasalahan tidak
69 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 12, Desember 2016 hlm 64-71 ISSN: 2302-2019

dianggap berlarut dan menjadikan dalam hubungan komunikasi yang baik,


bertumpuknya persoalan, sehingga peran perhatian pribadi dan memahami kebutuhan
tenaga camat sangat diharapkan. Harapan masyarakat. Adapun indikator dan Empati
masyarakat bahwa semua urusan yang antara lain, kepedulian aparat terhadap
berkaitan dengan masalah pengurusan KTP- masalah yang dihadapi masyarakat,
el supaya mendapat kemudahan dan komunikasi yang baik antara aparat dengan
masyarakat dengan umur yang rata-rata masyarakat, dan penampilan aparat dalam
masih mencari arah jati diri sangat rentan pemberian pelayanan kepada masyarakat
terhadap permasalahan, dengan semakin khususnya dalam hal pengurusan KTP-el.
canggihnya sistim informasi, Keluhan para Penelitian ini menunjukkan bahwa
masyarakat umumnya banyak disampaikan aparat kecarnatan membutuhkan waktu yang
baik kepada pak camat yang menjadi cukup dalam proses penyelesaiannya. Akan
pelindung mereka sehingga kearah mana dan tetapi apabila masalahpengurusan KTP-el
bagaimana mereka memecahkan masalah. dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan akan
menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
Jaminan( Assurance) Untuk itu diperlukan sosialisasi dan
Yang dimaksud dengan jaminan dalam pemberian pemahaman kepada masyarakat
dimensi kualitas pelayanan yaitu mencakup secara intensif, mengenai prosedur
segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelesaian pengurusan KTP-el sesuai
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dengan SOP yang ada yang akan
dipercaya yang dimiliki oleh aparat diselesaikan serta tindakan yang cepat dan
kecamatan. Adapun indikator dan jaminan cermat dan aparat kecamatan dalam
antara lain, keramahan aparat kecamatan, penyelesaiannya.
dan tanggungjawab aparat terhadap setiap Aparat kecamatan senantiasa menjaga
keluhan masyarakat khususnya dalam hubungan yang baik dengan masyarakatnya,
pengurusan KTP-el. keramahan dan melalui komunikasi yang akrab. Hal ini
keakraban aparat kecamatan dengan dilakukan dengan cara memberikan
masyarakat, terjalin karena adanya hubungan pemahaman atau petunjuk pelayanan apanat
emosional dan rasa kekeluargaan yang erat, kepada masyarakat, tentang proses
ditandai dengan selingan canda tawa aparat pengurusan KTP-el karena dengan
kecamatan. Hal ini dikarenakan penempatan komunikasi yang baik diharapkan dapat
aparat kecamatan Palu Barat berdomisili di terjalin hubungan yang baik pula dan
wilayah kecamatan Palu Barat meskipun penampilan dan cara berpakaian aparat
jarak wilayah antar kelurahan cukup kecamatan sangat penting untuk
berjauhan dalam satu wilayah kecamatan dan diperhatikan, karena akan memberi nilai
pentingnya tanggungjawab aparat kecamatan tambah terhadap kualitas pelayanan yang
terhadap setiap keluhan masyarakat diberikan aparat kecamatan.
khususnya dalam pengurusan KTP-el, agar
tidak menimbulkan sikap apatis masyarakat KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
terhadap pemerintah, dalam arti bahwa
partisipasi masyarakatpun akan bertambah Kesimpulan
dalam menyikapi setiap permasalahan di
Pelayanan Pengurusan KTP-el di
wilayah kecamatan Palu Barat.
Kantor Camat Palu Barat Kota Palu belum
terlaksana secara maksimal hal tersebut
Empati Aparat Kecamatan berdasarkan hasil penelitian dengan
Empati merupakan salah satu dimensi
mengukur lima indikator yang dijadikan
dalam kualitas pelayanan yaitu kemudahan
tolak ukur yaitu reliability, Tangibles,
Marthina Tahadju, dkk. Analisis Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Di Kantor ««««««««««« 70

Responsiviness, Assurance, Empati, hanya 'MDP¶DQ 6DWRUL GDQ $DQ .RPDULDK


tiga focus kajian yang terpenuhi dengan baik Metodologi Penelitian Kualitatif,
yaitu indikator daya tanggap adalah Alfabeta: Bandung
keinginan dari aparat kecamatan untk Indra 2013, Kinerja Aparatur Pemerintah
memberikan pelayanan dengan tanggap, Dalam Pelayanan e-KTP di Kantor
Jaminan antara lain keramahan aparat Kecamatan (Studi Kasus Di Kantor
Kecamatan dan tanggungjawab aparat Kecamatan Tondano Selatan
terhadap setiap keluhan masyarakat Kabupaten Minahasa
khususnya dalam pengurusan KTP-el, dan Moleong, J, Lexy, 2000, Metodologi
Empati adalah kepedulian aparat yang Penelitian Kualitatif, PT. Remaja
dihadapi oleh masyarakat dan penampilan Rosdakarya, Bandung
masyarakat dalam pemberian pelayanan Nasution, 2002, Metode Reserch (Penelitian
kepada masyarakat. Sedangkan dua Kualitatif). Bumi Aksara, Jakarta
indikator kehandalan masih ada masyarakat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28
yang menerima pelayanan tidak seperti yang Tahun 2005 tentang Pedoman
dijanjikan dan Tampilan Fisik ruang kerja Penyelenggaraan Pendaftaran
pelayanan pengurusan KTP-el belum begitu Penduduk dan Pencatatan Sipil
memadai sehinggu dapat menghambat proses Peraturan Presiden No. 25 Tahun 2008
pengurusan KTP-el. Tentang Persyaratan Dan Tata Cara
Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan
Rekomendasi Sipil
Maka disarankan Perlunya Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2009
meningkatkan kedisiplinan pegawai dan Tentang Penerapan KTP Berbasis NIK
juga ruang kerja pelayanan pengurusan KTP- Secara Nasional
el bisa di renofasi agar dapat memudahkan Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2010
pegawai dalam hal pelayanan Pengurusan Tentang Perubahan atas Perpres No. 26
KTP-el. Tahun 2009 Tentang Penerapan KTP
Berbasis NIK Secara Nasional
UCAPAN TERIMA KASIH
Rezza, 2013, Studi Tentang Kinerja
Pelayanan Pembuatan KTP Elektronik
Puji syukur penulis panjatkan
(E-KTP ) Di Kantor Kecamatan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
Samarinda Ulu Kota Samarinda
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
Saefudin. 2000, Reformasi Pelaynan Publik
dapat menyelesaikan artikel ini dengan judul
Teori, Kebikajakan, dan Implementasi.
³Kualitas Pelayanan Pengurusan Dokumen
Bumi Aksara, Jakarta
Kependudukan di Kantor Kecamatan Palu
Sinembala, LP, Rochali, S, ghazali, R,
Barat Kota Palu´ 8FDSDQ WHULPD NDVLK
Muksin, A, Setiabudi, D, Bima, J, dan
penulis kepada Pembimbing I Ibu Dr.
Saifudin. 2000, Reformasi Pelayanan
Daswati, M.Si. dan Pembimbing II Bapak
Publik Teori, Kebijakan dan
Dr. Nurhanis, M.Si. telah memberikan
Implementasi. Bumi Aksara, Jakarta
bimbingan dan arahan dalam penyelesaian
Soetopo, 1999, Pelayanan Prima, LAN RI,
artikel ini.
Jakarta
Sugiono, 2003, Metode Penelitian
DAFTAR RUJUKAN
Administrasi, Alfabeta, Bandung
Undang-Undang No. 52 Tahun 2009
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur
Tentang Perkembangan Kependudukan
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
dan Pembangunan Keluarga
Rineka Cipta: Jakarta
71 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 12, Desember 2016 hlm 64-71 ISSN: 2302-2019

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013


Tentang Administrasi Kependudukan

You might also like