You are on page 1of 10

ISSN: 1411-1527

Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru


E-ISSN: 2599-0209
(Shandra Rama Panji Wulung, Aifa
Homepage: http://jurnalpariwisata.stptrisakti.ac.id/index.php/JIP/index Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
DOI: https://doi.org/10.30647/jip.v26i2
Audinna Sri Ningtias dan Fatharani Yasyfa)

Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger


Semeru

Shandra Rama Panji Wulung*, Aifa Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
Audinna Sri Ningtias, Fatharani Yasyfa
Universitas Pendidikan Indonesia

*wulung@poliwangi.ac.id

Informasi Artikel Abstract


Received: 30 Juni 2020 Bromo Tengger Semeru National Park as one of the national priority
Accepted: 16 Juni 2021 tourism destinations seeks to minimize the negative impact of Covid-19
Published: 26 Juli 2021 as an effort to maintain tourism activities. The purpose of this study was
to determine the impact of Covid-19 on the tourism destination of Bromo
Keywords: Tengger Semeru National Park. In addition, policies by destination
Covid-19, Destination managers and stakeholders are also reviewed in preventing the spread of
Management, Bromo the pandemic. The research approach uses qualitative with the type of
Tengger Semeru National data used is secondary data. Secondary data is obtained from previous
Park research, policy documents, and the internet related to the unit of
analysis which includes tourism destinations or tourist attractions, the
tourism industry, tourism marketing, and tourism institutions. The results
showed that Covid-19 had a negative or positive impact on tourism
activities in the Bromo Tengger Semeru National Park. Managers and
stakeholders establish policies with standard operating procedures for
tourism activities in Bromo Tengger Semeru National Park. Destination
marketing efforts are needed to attract tourists after the pandemic that
focuses on improving hygiene, health, safety, and environmental
sustainability. This is useful for building tourist confidence to return to
the tourism destination of Bromo Tengger Semeru National Park.

Abstrak
Kata Kunci: Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sebagai salah satu destinasi
Covid-19, Manajemen pariwisata prioritas nasional berupaya untuk meminimalisasi dampak
Destinasi, Taman Nasional negatif Covid-19 sebagai upaya untuk mempertahankan kegiatan
Bromo Tengger Semeru kepariwisataan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak
Covid-19 di destinasi pariwisata Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru. Selain itu ditinjau juga kebijakan oleh pengelola destinasi dan
pemangku kepentingan dalam mencegah persebaran pandemi.
Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dengan jenis data yang
digunakan adalah data sekunder. Perolehan data sekunder bersumber
pada penelitian terdahulu, dokumen kebijakan, dan internet terkait unit
analisis yang meliputi destinasi pariwisata atau daya tarik wisata, industri
pariwisata, pemasaran pariwisata, dan kelembagaan kepariwisataan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Covid-19 berdampak negatif
maupun positif pada kegiatan kepariwisataan di Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru. Pengelola dan pemangku kepentingan menetapkan
kebijakan dengan adanya standar operasional prosedur bagi aktivitas
wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dibutuhkannya
upaya pemasaran destinasi untuk menarik minat wisatawan pasca
pandemi yang berfokus pada peningkatan kebersihan, kesehatan,
keselamatan, dan kelestarian lingkungan. Hal tersebut bermanfaat bagi
membangun kepercayaan wisatawan untuk berkunjung kembali ke
destinasi pariwisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 26 No.2, Juli 2021, pp-123-132 123


Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru
(Shandra Rama Panji Wulung, Aifa Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
Audinna Sri Ningtias dan Fatharani Yasyfa)

PENDAHULUAN setempat (Basith, 2020). Meskipun


Taman Nasional Bromo Tengger demikian, pembangunan infrastruktur dan
Semeru (TNBTS) merupakan salah satu fasilitas di destinasi prioritas tetap
dari sepuluh destinasi prioritas di berjalan, seperti di Mandalika dan
Indonesia (Akbar & Pangestuti, 2017). Borobudur (Wulung et al, 2020; Wulung
Kegiatan pariwisata di Taman Nasional et al, 2021).
Bromo Tengger Semeru mendorong Beberapa penelitian terdahulu
terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi telah memaparkan bahwa Covid-19
masyarakat setempat melalui penyediaan berdampak pada sektor pariwisata.
jasa transportasi, berjualan cinderamata, Namun, terbatasnya kajian terkait dampak
membuka usaha makan dan minum, dan Covid-19 beserta upaya pengelolaannya di
penyediaan usaha akomodasi (Ifa et al, destinasi pariwisata prioritas, terutama di
2019; Rouf et al, 2018; Supanto, 2016). TNBTS. Mengingat bahwa penutupan
Kegiatan pariwisata di TNBTS dinilai sementara TNBTS akibat pandemi
mampu menghidupi masyarakat setempat, berpotensi memicu dampak negatif, baik
tidak sedikit orang yang menggantungkan itu selama dan setelah pandemi. Penelitian
hidupnya (Pahlevy et al, 2019). Namun, ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
adanya Covid-19, memicu berhentinya Covid-19 berdampak negatif pada aspek
segala kegiatan pariwisata di TNBTS kepariwisataan di destinasi pariwisata
hingga kurun waktu yang belum prioritas TNBTS. Perbedaan penelitian ini
ditentukan (Perwitasari, 2020). Hal ini dengan penelitian sebelumnya adalah
tentu berdampak negatif bagi masyarakat mengidentifikasi upaya pengelola
setempat yang menggantungkan hidupnya destinasi pariwisata TNBTS dan
pada kegiatan pariwisata (Samudra, 2020). pemangku kepentingan dalam mencegah
Covid-19 ditetapkan sebagai penyebaran pandemi dan mempertahankan
pandemi global dan berdampak pada kegiatan kepariwisataan.
destinasi pariwisata (Gössling et al, 2020; Kontribusi penelitian ini adalah
WHO, 2020). Pariwisata menjadi sektor cara pengelola destinasi pariwisata
yang terdampak paling awal dan TNBTS dan pemangku kepentingan
pemulihan paling akhir (Kemenparekraf, melakukan berbagai upaya untuk
2020). Di Indonesia, Covid-19 berdampak pencegahan penyebaran Covid-19 baik itu
pada industri pariwisata yang sebagian sisi internal maupun eksternal melalui
besar didominasi oleh Usaha Mikro, media daring sebagai upaya
Kecil, dan Menengah (Effendi & RS, mempertahankan kelangsungan ekosistem
2020; Pakpahan, 2020). Di Nusa Tenggara pariwisata di sekitar destinasi pariwisata
Barat, Covid-19 telah berdampak pada TNBTS
10.280 pekerja di sektor pariwisata
dirumahkan dan penutupan hotel, restoran, TINJAUAN PUSTAKA
dan tempat hiburan (Nurmasari, 2020). Di Destinasi Pariwisata
Provinsi Bali, Covid-19 lebih berdampak Destinasi pariwisata merupakan
negatif pada sektor pariwisata dibanding gabungan dari semua pelayanan yang
peristiwa Bom Bali (Sugiari, 2020). diperuntukkan bagi wisatawan (Boes et
Sebesar 96% hotel tutup karena tidak ada al., 2016; Mariani et al., 2014). Destinasi
kunjungan wisatawan dan diperkirakan pariwisata menjadi bagian dari sistem
mengalami kerugian mencapai Rp 9,7 pariwisata (Li et al, 2015; Gantina &
triliun setiap bulannya (Rosidin, 2020). Rachman, 2020). Penting untuk
Sementara di destinasi pariwisata memahami perilaku wisatawan dalam
prioritas nasional, Covid-19 telah kegiatan pariwisata di destinasi sebagai
memberhentikan kegiatan pariwisata di upaya untuk mengidentifikasi dampak
seluruh destinasi prioritas nasional yang secara regional dan cara untuk
mengakibatkan dampak negatif secara mengelolanya (Beritelli & Laesser, 2011;
sosial dan ekonomi bagi masyarakat Mariani et al, 2014). Selain itu, aspek

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 26 No.2, Juli 2021, pp-123-132 125


Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru
(Shandra Rama Panji Wulung, Aifa Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
Audinna Sri Ningtias dan Fatharani Yasyfa)

industri pariwisata, pemasaran pariwisata, dapat menyebabkan gejala ringan


dan kelembagaan pariwisata sangat termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk,
penting dalam mendukung pembangunan dan demam. Sekitar 80% kasus dapat
kepariwisataan di destinasi (Boes et al., pulih tanpa perlu perawatan khusus.
2016). Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin
Terdapat tiga indikator utama akan menderita sakit yang parah, seperti
dalam menunjang pembangunan destinasi disertai pneumonia atau kesulitan
pariwisata, mencakup atraksi, amenitas, bernafas, yang biasanya muncul secara
dan aksesibilitas (Buhalis & bertahap. Walaupun angka kematian
Amaranggana, 2013). Dampak Covid-19 penyakit ini masih rendah (sekitar 3%),
pada kepariwisataan diidentifikasi namun bagi orang yang berusia lanjut, dan
berdasarkan empat aspek utama orang-orang dengan kondisi medis yang
pembangunan kepariwisataan sesuai acuan sudah ada sebelumnya (seperti diabetes,
dari Undang-Undang Nomor 10 tentang tekanan darah tinggi dan penyakit
Kepariwisataan yang mencakup destinasi jantung), mereka biasanya lebih rentan
pariwisata/daya tarik wisata, industri untuk menjadi sakit parah. Melihat
pariwisata, pemasaran pariwisata, dan perkembangan hingga saat ini, lebih dari
kelembagaan kepariwisataan. 50% kasus konfirmasi telah dinyatakan
membaik, dan angka kesembuhan akan
Covid-19 terus meningkat (Promkes Kementrian
Corona virus atau Covid-19 Kesehatan RI & Perhimpunan Dokter Paru
merupakan keluarga besar virus yang Indonesia, 2019).
menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia biasanya METODE PENELITIAN
menyebabkan penyakit infeksi saluran Penelitian dilakukan dalam kurun
pernapasan, mulai flu biasa hingga waktu tiga bulan, yaitu periode bulan
penyakit yang serius seperti Middle East Maret-Mei 2020, pada destinasi pariwisata
Respiratory Syndrome (MERS) dan prioritas nasional TNBTS. Pendekatan
Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe penelitian ini adalah kualitatif dengan
Acute Respiratory Syndrome (SARS). kajian fenomena mengenai dampak
Coronavirus jenis baru yang ditemukan Covid-19 terhadap empat aspek
pada manusia sejak kejadian luar biasa pembangunan kepariwisataan yang
muncul di Wuhan Cina, pada Desember mencakup destinasi pariwisata/daya tarik
2019, kemudian diberi nama Severe Acute wisata, industri pariwisata, pemasaran
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 pariwisata, dan kelembagaan
(SARS-COV2), dan menyebabkan kepariwisataan. Empat aspek tersebut
penyakit Coronavirus Disease-2019 menjadi unit analisis pada penelitian ini.
(COVID-19) (Promkes Kementrian Jenis data yang digunakan adalah
Kesehatan RI & Perhimpunan Dokter Paru data sekunder yang bersumber pada
Indonesia, 2019). penelitian terdahulu, dokumen kebijakan,
Jika ada orang yang dalam 14 hari dan sumber terkait lainnya dari media
sebelum muncul gejala tersebut pernah daring. Terbatasnya kegiatan penelitian
melakukan perjalanan ke negara karena adanya pandemi, menjadi alasan
terjangkit, atau pernah merawat/kontak utama menggunakan teknik desk study
erat dengan penderita COVID-19, maka sebagai teknik perolehan data melalui
terhadap orang tersebut akan dilakukan pengamatan secara daring. Data dan
pemeriksaan laboratorium lebih lanjut informasi yang diperoleh, selanjutnya
untuk memastikan diagnosisnya. Seperti dianalisis menggunakan melalui analisis
penyakit pernapasan lainnya, COVID-19 isi dan analisis deskriptif.

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 26 No.2, Juli 2021, pp-123-132 126


Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru
(Shandra Rama Panji Wulung, Aifa Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
Audinna Sri Ningtias dan Fatharani Yasyfa)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Kebijakan New Normal di Daya
Tarik Wisata BB-TNBTS

Gambar 1. Alur pemesana tiket daring TNBTS


Sumber: BB-TNBTS (2020)

Balai Besar Taman Nasional BB-TNBTS bekerja sama dengan


Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) para pemangku kepentingan terkait selama
telah memutuskan penutupan sementara masa adaptasi kebiasaan baru, yaitu
kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya Pemerintah Kabupaten, Polres, dan Kodim
sebagai antisipasi penyebaran Covid-19. Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan
Kebijakan penutupan sementara Lumajang dalam menetapkan standar
merupakan upaya Balai Besar TNBTS operasional prosedur (SOP) kunjungan
dalam mencegah penyebaran Covid-19 wisata secara bertahap di TNBTS. SOP
kepada masyarakat, petugas, dan mencakup kegiatan wisata alam di
wisatawan. Penutupan operasional TNBTS dan sekitarnya serta SOP bagi
TNBTS dimulai dari 19 Maret 2020 dan pelaku usaha penyediaan jasa atau sarana
mulai dibuka kembali mulai tanggal 28 wisata alam.
Agustus 2020 (Azzam, 2020; BB-TNBTS, Selain itu ditetapkan juga SOP
2020). Meskipun dibuka kembali bagi wisatawan yang berkunjung selama
operasional TNBTS, pengelola masa adaptasi kebiasaan baru di TNBTS,
menetapkan kebijakan untuk aktivitas diantaranya pengaturan jaga jarak,
wisata secara terbatas dengan tetap panduan protokol kesehatan bagi
memenuhi standar protokol kesehatan wisatawan, dan penentuan daya dukung
Covid-19. Disamping itu, pembelian tiket dan daya tampung dalam bentuk kuota
masuk TNBTS hanya dapat dilakukan kunjungan di daya tarik wisata (DTW) di
secara daring melalui TNBTS (Tabel 1). Wisatawan dapat
bookingsemeru.bromotenggersemeru.org melakukan aktivitas wisata secara one day
dengan alur pemesanan tiket yang dapat trip di tiga zona di TNBTS, yaitu zona
dilihat pada Gambar 1. Pembelian tiket tidak berdampak, zona risiko rendah, dan
secara daring menjadi inovasi pengelola zona lain sesuai dengan surat kesepakatan
TNBTS selama masa adaptasi kebiasaan dengan pemangku kepentingan dalam
baru (new normal). SOP kunjungan wisata di TNBTS.
Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 26 No.2, Juli 2021, pp-123-132 126
Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru
(Shandra Rama Panji Wulung, Aifa Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
Audinna Sri Ningtias dan Fatharani Yasyfa)
Aktivitas Pemasaran TNBTS Era New Normal

Tabel 1. Penentuan kuota harian kunjungan wisatawan di TNBTS


Daya dukung/ daya
DTW Lokasi
tampung
Pananjakan Kab. Pasuruan 178 orang/ hari
Bukit Cinta Kab. Pasuruan 28 orang/ hari
Bukit Kedaluh Kab. Pasuruan 86 orang/ hari
Savana Kab. Probolinggo dan 347 orang/ hari
Teletubbies Pasuruan
Mentigen Kab. Probolinggo 100 orang/ hari
Total 739 orang/ hari
Sumber: Hasil Analisis (2021)

Gambar 2. Bentuk kegiatan pemasaran TNBTS selama masa new normal, Sumber: BB-
TNBTS (2020)

Selama masa adaptasi kebiasaan dan harus terhenti penyelenggaraannya


baru, pemerintah menunda semua kegiatan akibat dari Covid-19.
promosi serta berbagai pelaksanaan Aktivitas pemasaran destinasi
kegiatan dan penyelenggaraan event, pariwisata TNBTS dilakukan secara
seminar, dan konferensi baik di dalam daring melalui media sosial seperti
maupun luar negeri. Pada destinasi facebook, instagram, twitter, youtube, dan
pariwisata prioritas TNBTS, sebelumnya lainnya. Pada akun instagram
terdapat beberapa perhelatan, mulai dari (@bbtnbromotenggersemeru) dan
Festival Land of Edelweis dan Konser facebook (tnbromotenggersemeru),
Jazz Gunung Bromo. Festival Land of pengelola secara berkala memperbaharui
Edelweis ikut mempromosikan pariwisata informasi dan menyampaikan amanat
Desa Edelweis di destinasi pariwisata bahwa masyarakat harus mematuhi
TNBTS yang dilakukan di Jakarta. kebijakan bekerja, belajar dan beribadah
Selanjutnya ada Konser Jazz Gunung di rumah, dan pesan tersebut dilanjutkan
Bromo yang merupakan perhelatan dengan kata-kata bahwa para pengelola
berkala setiap tahunnya. Pada tahun ini menunggu turis untuk kembali lagi setelah
merupakan penyelenggaraan yang ke-10 wabah pandemi.

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 26 No.2, Juli 2021, pp-123-132 127


Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru
(Shandra Rama Panji Wulung, Aifa Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
Audinna Sri Ningtias dan Fatharani Yasyfa)
Selain itu, pengelola TNBTS maupun mancanegara. Tidak hanya di
mengadakan kompetisi seperti Lomba destinasi pariwisata TNBTS, di kota
posting foto potensi TNBTS dalam rangka pariwisata seperti Malang dan Yogyakarta
50 tahun hari bumi 2020, dan talkshow juga banyak restoran ditutup sehingga
seputar 3.676 mdpl melalui media pemilik restoran terpaksa harus
Instagram. Hal tersebut dilakukan sebagai merumahkan semua karyawannya.
upaya untuk mengedukasi dan Biro perjalanan wisata adalah
menginformasikan kepada masyarakat salah satu sektor yang terdampak langsung
mengenai destinasi pariwisata TNBTS dan akibat Covid-19 melalui pembatalan
bisa menarik perhatian wisatawan untuk rencana perjalanan wisata yang sudah
datang pasca Covid-19. diagendakan jauh hari sebelumnya.
Persentase pembatalan yang diakibatkan
Dampak pada Industri Pariwisata di virus ini hampir menyentuh angka 100%
Sekitar TNBTS yang mengakibatkan banyak biro
Hotel menjadi usaha yang perjalanan wisata juga seakan akan mati
terdampak paling buruk sejak adanya suri dan terpaksa merumahkan
pandemi, banyak hotel yang keseluruhan karyawannya karena
mengandalkan pendapatan dari kerjasama menanggung banyak beban akibat
dengan biro perjalanan wisata. Tidak pembatalan rencana perjalanan yang ada
adanya dukungan dari biro perjalanan serta masih banyak faktor finansial lain
wisata, hotel seakan akan lumpuh dari yang ditimbulkan akibat Covid-19. Upaya
aktivitas pemesanan yang memberi pemerintah dengan memberikan
sumbangan pendapatan hotel sebesar 60%. pembebasan pajak akan membantu
Saat ini, pengelola usaha hotel hampir menaikkan nilai jual produk-produk yang
99% karyawan tidak mendapatkan ditawarkan biro perjalanan tidak banyak
bayaran dan menutup operasional hotel membantu, karena penjualan mereka
sepenuhnya untuk memotong kerugian sudah hampir tidak ada saat ini. Namun
yang lebih banyak. Rendahnya pemasukan penghapusan pajak penghasilan mungkin
dan tingkat hunian kamar hotel berdampak akan sedikit membantu.
pada pendapatan yang diterima. Pusat cendera mata yang
Hotel yang ada di sekitar destinasi bergantung pada kegiatan wisatawan
pariwisata TNBTS, sebelum adanya harus ditutup karena tidak ada wisatawan
kebijakan penutupan destinasi, mengalami lokal maupun mancanegara yang
kenaikan sekitar 10%, tetapi setelahnya berkunjung ke destinasi pariwisata
menurun menjadi 5% hingga akhirnya TNBTS. Pembatasan perjalanan yang
sekarang tidak ada lagi wisatawan yang diberlakukan di seluruh Indonesia menjadi
menginap. Pemerintah memberikan faktor ditutupnya pusat oleh-oleh karena
keringanan melalui ditiadakannya pajak hampir 70% pelanggannya adalah
selama 6 bulan kedepan untuk semua wisatawan lokal. Pusat cendera mata juga
hotel selama pandemi. Saat ini bagi memegang peranan bagi UMKM yang
pemilik hotel atau investor hotel hanya mensuplai barang yang dijual oleh pusat
berharap perekonomian dapat segera pulih oleh-oleh. Karena itu dengan ditutupnya
dengan cepat pasca pandemi. pusat cendera mata, UMKM juga
Restoran yang berada di destinasi merasakan dampaknya dan menjadi faktor
pariwisata TNBTS hampir seluruhnya kerugian yang sangat beruntun bagi pihak
menutup kegiatan operasional karena UMKM dan beberapa penyedia jasa
tidak adanya wisatawan yang berkunjung. pariwisata yang bekerja sama dengan
Ini sebenarnya pilihan yang sangat pusat cendera mata.
realistis karena dengan ditutupnya tempat
wisata di destinasi pariwisata TNBTS
berarti juga tidak akan ada wisatawan
yang datang berkunjung baik itu lokal

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 26 No.2, Juli 2021, pp-123-132 128


Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru
(Shandra Rama Panji Wulung, Aifa Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
Audinna Sri Ningtias dan Fatharani Yasyfa)
Upaya Kelembagaan Era New Normal wisata di dalam negeri mulai Maret
di TNBTS hingga Mei 2020, diskon tersebut berlaku
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk Batam, Denpasar, Yogyakarta,
Indonesia dalam mempertahankan sektor Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado,
pariwisata dari dampak negatif Covid-19 Silangit, Tanjung Pinang, dan Tanjung
yaitu dengan pemberian insentif Pandan. Di samping pemerintah, maskapai
terhadap industri pariwisata dan juga bisa memberlakukan potongan harga
pemberian diskon kepada wisatawan. untuk mayoritas destinasi wisata
Namun sayangnya tidak berdampak apa- domestik. Dengan demikian, wisatawan
apa untuk saat ini. Kebijakan yang akan terdorong untuk bepergian lagi dan
diberlakukan tidak memberikan dampak kondisi ekonomi dapat kembali pulih.
signifikan bagi kunjungan ke destinasi
pariwisata, meskipun telah memberikan Pembahasan
keringanan terhadap industri Pariwisata Jumlah kunjungan wisatawan ke
yang terkena dampak dari Covid-19 ini TNBTS periode bulan Januari-Maret 2020
dengan pembebasan pajak selama 6 bulan mencapai 500 wisatawan per-hari, jumlah
kedepan (Nasution, 2020). tersebut sesuai dengan jumlah kunjungan
Upaya yang dilakukan pemerintah di tahun 2019 yang mencapai 690.831
dalam mencegah menyebarnya Covid-19, wisatawan yang terbagi menjadi 669.422
yaitu dengan penutupan sejumlah wisatawan nusantara (wisnus) dan 21.409
Destinasi Pariwisata yang ada di Indonesia wisatawan mancanegara (wisman)
termasuk destinasi pariwisata TNBTS. (Hemawati, 2019). Tidak hanya di
Selain dengan penutupan sejumlah TNBTS, pandemi juga mengakibatkan
Destinasi, pemerintah menghimbau agar pergerakan wisatawan internasional
sejumlah penerbangan baik nasional menurun drastis (Gössling et al., 2020).
ataupun internasional di berhentikan untuk Pembatasan pergerakan wisatawan pada
mengurangi penyebaran Covid-19. Balai TNBTS bertujuan untuk memutus rantai
Besar TNBTS memperpanjang penutupan sebaran Covid-19. Selain itu, terdapat
seluruh kawasan taman nasional yang upaya lainnya yang dilakukan pengeloa
sebelumnya ditetapkan hingga 31 Maret TNBTS dalam meningkatkan pelayanan di
2020 menjadi hingga keadaan membaik. era adaptasi kebiasaan baru, diantaranya
Perpanjangan penutupan tersebut pendistribusian tiket secara daring dan
berdasarkan Surat Keputusan Kepala memberlakukan strategi pengelolaan
BNPB Nomor 13.A Tahun 2020 dan telah pengunjung melalui sistem kuota.
disebarkan di platform media sosial Dampak positif dengan adanya
instagram. pandemi yaitu pengelola destinasi
Peran pemerintah saja tidak cukup pariwisata memulai untuk berinovasi
mengatasi dampak yang sangat besar ini, untuk meningkatkan kualitas layanan dan
kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kualitas lingkungan dalam mewujudkan
kesehatan dan keselamatan pribadi dan pembangunan pariwisata berkelanjutan
keluarga juga harus ditingkatkan dalam (Gössling et al., 2020). Upaya pengelola
mencegah penyebaran Covid-19. destinasi pariwisata dalam memberikan
Dibutuhkan sinergi antara pemerintah layanan secara daring pada masa adaptasi
dan masyarakat untuk secara kebiasaan baru merupakan bentuk peluang
bersama-sama menyelesaikan menciptakan destinasi pariwisata cerdas
permasalahan pandemi yang tengah (Novianti & Wulung, 2020). Selain itu,
terjadi. Dalam upaya membangkitkan penerapan kuota kunjungan wisatawan
kegiatan pariwisata, Pemerintah Indonesia sebagai strategi pengelolaan wisatawan
melalui Kementerian Pariwisata dan selama masa pandemi merupakan langkah
Ekonomi Kreatif sudah menyiapkan yang sangat baik untuk mewujudkan
insentif berupa diskon tiket pesawat mulai keberlanjutan destinasi pariwisata berbasis
dari 30% sampai 40% untuk 10 tempat alam dalam menunjang kualitas bagi

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 26 No.2, Juli 2021, pp-123-132 129


Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru
(Shandra Rama Panji Wulung, Aifa Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
Audinna Sri Ningtias dan Fatharani Yasyfa)
pengalaman wisatawan (Ervina et al., untuk tetap mempromosikan destinasi
2020). pariwisata TNBTS kepada semua orang,
Melalui berbagai kegiatan promosi baik melalui media sosial, media cetak,
dan aktivasi perhelatan festival, budaya, iklan dll. Hal ini dilakukan guna menarik
dan olahraga, destinasi pariwisata TNBTS wisatawan untuk datang setelah wabah
mampu menjadi destinasi wisata unggulan Covid-19 ini berakhir. Dengan ditutupnya
di Indonesia. Sebagai bagian dari klaster destinasi pariwisata TNBTS ini membuat
Jatim-Bali, TNBTS mampu memberi pelaku usaha di sekitar destinasi tidak
kontribusi sekitar 35% terhadap aktivitas memperoleh kunjungan wisatawan, baik
ekowisata di Indonesia (Setiawan, 2018). hotel, restoran, pusat cendera mata, biro
Pembenahan infrastruktur, akomodasi, dan perjalanan, dan pelaku usaha lainnya. Hal
sarana penunjang lainnya di TNBTS tersebut menyebabkan menurunnya
menjadi program komprehensif yang pendapatan yang mereka dapat, dan juga
dilakukan pemerintah daerah setempat membuat para karyawan kehilangan
sebagai upaya menarik lebih banyak pekerjaan.
wisatawan pasca pandemi. Hal tersebut
sesuai dengan program peningkatan Saran
infrastruktur di lima destinasi pariwisata Diperlukan peran nyata dari
prioritas nasional selama pandemi, salah pemerintah dan segenap jajarannya untuk
satunya yaitu destinasi pariwisata prioritas secara cepat, tepat dan maksimal
Mandalika yang mempersiapkan mencari dan menemukan solusi dalam
infrastruktur untuk penyelenggaraan upaya pencegahan juga penanganan kasus
MotoGP (Wulung et al., 2020). penyebaran Covid-19. Setelah pandemi
Pasca pandemi, para wisatawan berakhir diperlukan upaya seperti Promosi
akan kembali melakukan perjalanan untuk menarik wisatawan untuk datang
wisata untuk melakukan balas dendam setelah wabah Covid-19. Melakukan
setelah berbulan-bulan berada di rumah pembenahan destinasi pariwisata TNBTS,
yang disebut dengan istilah revenge terkait kenyamanan di destinasi wisata
tourism. Adanya aktivitas pemasaran seperti kebersihan, kesehatan, keamanan,
daring yang dilakukan pengelola destinasi pelestarian lingkungan, dan regulasi
TNBTS berpeluang dalam menjadikannya daerah.
sebagai destinasi pilihan utama bagi
wisatawan, hal tersebut didukung oleh DAFTAR PUSTAKA
adanya teknologi yang membentuk Akbar, A., & Pangestuti, E. (2017). Peran
wisatawan menjadi lebih pintar dalam Kuliner Dalam Meningkatkan
mencari informasi (Wen et al., 2020). Citra .Destinasi.Pariwisata Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru.
KESIMPULAN DAN SARAN Jurnal Administrasi Bisnis S1
Kesimpulan Universitas Brawijaya, 50(1): 153-
Covid-19 di Indonesia pada bulan 159.
Maret 2020 membuat pemerintah Azzam, A. (2020). Gunung Bromo
mengeluarkan surat edaran yang berisi Ditutup bagi Wisatawan Antisipasi
penutupan sementara tempat wisata yang Corona. Diakses Pada Tanggal 21
ada di Indonesia terutama destinasi Januari 2020, dari
pariwisata TNBTS sampai wabah Covid- https://surabaya.bisnis.com/read/2
19 ini selesai. Dengan diberlakukannya 0200318/532/1215063/gunung-
penutupan ini semua kegiatan, acara, bromo-ditutup-bagi-wisatawan-
festival, upacara yang biasa dilakukan antisipasi-corona
harus dihentikan, hal tersebut juga Basith, A. (2020). Di tengah wabah
membuat menurunnya pendapatan daerah corona, Kemenparekraf terus
karena hal ini. Tetapi pihak pengelola siapkan destinasi super prioritas.
destinasi pariwisata TNBTS tidak berhenti Diakses Pada Tanggal 5 Februari

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 26 No.2, Juli 2021, pp-123-132 130


Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru
(Shandra Rama Panji Wulung, Aifa Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
Audinna Sri Ningtias dan Fatharani Yasyfa)
2020, dari https://industri.kontan. Gössling, S., Scott, D., & Hall, C. M.
co.id/news/di-tengah-wabah (2020). Pandemics, Tourism and
corona-kemenparekraf-terus- Global Change: A Rapid
siapkan-destinasi-super-prioritas. Assessment of COVID-19.
BB-TNBTS. (2020). Pemesanan tiket Journal of Sustainable Tourism: 1-
secara daring TNBTS. Diakses 20.
Pada Tanggal 4 April 2020, dari Hemawati, R. (2019). Sepanjang 2019
https://bookingsemeru.bromotengg Pengunjung Bromo Tembus 690
ersemeru.org/ Ribu Orang. Diakses Pada Tanggal
BB-TNBTS. (2020). Wisata Bromo 21 April, dari
Dibuka Terbatas Mulai 28 Agustus https://mediaindonesia.com/nusant
2020. Dikases Pada Tanggal 4 ara/287032/sepanjang-2019-
April 2020, dari pengunjung-bromo-tembus-690-
https://bromotenggersemeru.org/n ribu-orang.
ews/wisata-bromo-dibuka- Ifa, H., Yoga, D., Puspita, L., & Mazidah,
terbatas-mulai-28-agustus-2020. U. (2019). Analisis Sosial
Beritelli, P., & Laesser, C. (2011). Power Ekonomi Terhadap Tingkat
Dimensions and Influence Kesejahteraan Masyarakat
Reputation in Tourist Destinations: Tengger Gunung Bromo. Majalah
Empirical Evidence from A Pembelajaran Geografi, 2(1): 169-
Network of Actors and 175.
Stakeholders. Tourism Kemenparekraf. (2020). Rencana Mitigasi
Management, 32(6): 1299-1309. Sektor Parekraf dalam Menangani
Boes, K., Buhalis, D., & Inversini, A. Dampak Virus Covid-19. Jakarta:
(2016). Smart Tourism Kementrian Pariwisata dan
Destinations: Ecosystems for Ekonomi Kreatif.
Tourism Destination Li, M., Fang, L., Huang, X., & Goh, C.
Competitiveness. International (2015). A Spatial-Temporal
Journal of Tourism Cities, 2(2): Analysis of Hotels in Urban
108-124. Tourism Destination. International
Buhalis, D., & Amaranggana, A. (2013). Journal of Hospitality
Smart Tourism Destinations. In Z. Management, 45: 34-43.
Xiang & I. Tussyadiah (Eds). Mariani, M. M., Buhalis, D., Longhi, C.,
Information and Communication & Vitouladiti, O. (2014).
Technologies in Tourism: 553- Managing Change in Tourism
564). Destinations: Key Issues and
Effendi, I., & RS, P. H. (2020). Dampak Current Trends. Journal of
Covid 19 Terhadap Bank Syariah. Destination Marketing and
Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Studi Management, 2(4): 269-272.
Pembangunan, 4(2): 1-9. Nasution, D. D. (2020). Pakar: Insentif
Ervina, E., Wulung, S., & Octivany, V. Pariwisata tak akan Beri Dampak
(2020). Tourist Perception of Besar. Diakses Pada Tanggal 8
Visitor Management Strategy in Maret 2020, dari
North Bandung Protected Area. https://republika.co.id/berita/q69b
Journal of Business on Hospitality 3u370/pakar-insentif-pariwisata-
and Tourism, 6(2): 303-314. tak-akan-beri-dampak-besar.
Gantina, D., & Rachman, A. F. (2020). Novianti, E., & Wulung, S. R. P. (2020).
Kepuasan Masyarakat Terhadap Implementasi Komunikasi Daring
Daya Tarik Wisata Panorama dalam Menunjang Jawa Barat
Alam Pabangbon, Kabupaten sebagai Destinasi Pariwisata
Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Cerdas. Jurnal Komunikasi, 12(1):
Ilmiah Pariwisata, 25(2): 152-156. 53-63.

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 26 No.2, Juli 2021, pp-123-132 131


Dampak Covid-19 pada Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo Tengger Semeru
(Shandra Rama Panji Wulung, Aifa Nurul Latifah, Amalia Farhani Saidah,
Audinna Sri Ningtias dan Fatharani Yasyfa)
Nurmasari, I. (2020). Dampak Covid-19 bromo-segera-dibuka-
Terhadap Perubahan Harga Saham 1592651180.
dan Volume Transaksi (Studi Setiawan, W. (2018). Promosi Bromo
Kasus Pada PT. Ramayana Lestari Lewat Event Budaya. Diakses
Sentosa, Tbk.). Jurnal Sekuritas Pada Tanggal 12 Mei 2020, dari
(Saham, Ekonomi, Keuangan Dan http://mix.co.id/citybranding/the-
Investasi), 3(3): 230-236. story-of-cities/promosi-bromo-
Pahlevy, F. N., Apriyanto, B., & Astutik, lewat-event-budaya.
S. (2019). Majalah Pembelajaran Sugiari, P. L. (2020). Dampak Covid-19
Geografi. Geografi, 2(2): 1-18. bagi Pariwisata Jauh Lebih Parah
Pakpahan, A. K. (2020). Covid-19 Dan dari Bom Bali. Diakses Pada
Implikasi Bagi Usaha Mikro, Tanggal 10 April, dari
Kecil, Dan Menengah. Jurnal https://bali.bisnis.com/read/20200
Ilmiah Hubungan Internasional: 410/538/1225373/dampak-covid-
59–64. 19-bagi-pariwisata-jauh-lebih-
Perwitasari, N. H. (2020). Cegah Virus parah-dari-bom-bali.
Corona: Penutupan TN Bromo Supanto, F. (2016). Model Pembangunan
Tengger Semeru Diperpanjang. Ekonomi Desa Berbasis Agro
Diakses Pada Tanggal 2 Februari Ekowisata Sebagai Penyangga
2020, dari https://tirto.id/eH3k. Ekonomi Kawasan Taman
Promkes Kementrian Kesehatan RI & Nasional Bromo Tengger Semeru:
Perhimpunan Dokter Paru Studi Pada Desa. UNEJ E-
Indonesia. Diakses Pada Tanggal Proceeding, 506-523.
12 Desember 2019, dari Wen, J., Kozak, M., Yang, S., & Liu, F.
https://stoppneumonia.id/informasi (2020). Covid-19: Potential Effects
-tentang-virus-corona-novel- on Chinese Citizens’ Lifestyle and
coronavirus/. Travel. Tourism Review: 1-14.
Rosidin, I. (2020). Dampak Pandemi WHO. (2020). Pernyataan Covid-19
Covid-19, Pariwisata Bali Rugi Rp sebagai Pandemi Global. Diakses
9,7 Triliun Tiap Bulan. Diakses Pada Tanggal 5 Februari 2020,
pada tanggal 8 April 2020, dari dari https://www.who.int/
https://regional.kompas.com/read/ emergencies/diseases/novelcorona
2020/05/13/17591091/dampak- virus-2019.
pandemi-covid-19-pariwisata-bali- Wulung, S. R. ., Puspasari, A. H., Zahira,
rugi-rp-97-triliun-tiap-bulan. A., Mutiara, I. N., Mutiah, K.,
Rouf, A., Hakim, M. L., & Utaminingsih, Triastika, M., Yulian, V. R. D.,
A. (2018). Perubahan Sosial dan Yuliana, R., Fibriani, S. A.,
Kesejahteraan Sosial Masyarakat Nabila, T. A. S., & Yulian, V. R.
Desa Enclave Pasca Penetapan D. (2020). Destinasi Super
Taman Nasional Bromo Tengger Prioritas Mandalika dan Covid-19.
Semeru: Studi Kasus di Desa Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata
Ngadas Kecamatan Poncokusumo Dan Budaya, 11(2): 83–91.
Kabupaten Malang. Journal of Wulung, S. R. P., Yuniawati, Y., &
Governance and Policy, 4(1): 1- Andari, R. (2021). Covid-19 and
17. Indonesian super-priority tourism
Samudra, J. (2020). Warga Suku Tengger destinations. In Promoting
Berharap Wisata Gunung Bromo Creative Tourism: Current Issues
Segera Dibuka. Diakses Pada in Tourism Research: 575–582.
Tanggal 9 Mei 2020, Dari
Https://Gensindo.sindonews.com/r
ead/76162/704/warga-suku-
tengger-berharap-wisata-gunung-

Jurnal Ilmiah Pariwisata, Volume 26 No.2, Juli 2021, pp-123-132 132

You might also like