You are on page 1of 39

REVIEW MAKALAH JURNAL MATA KULIAHN

METODOLOGI PENELITIAN
MANAJEMEN DAN BISNIS

DISUSUN OLEH

NAMA : SARIFA HARAHAP


NPM : 220910197

UNIVERSITAS PUTERA BATAM


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA PRODI
MANAJEMEN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat
anugrahNya saya dapat menyelesaikan tugas mata Kuliah metodologi
penelitian, yaitu Review jurnal. Terimkasih juga saya ucapkan kepada
dosen saya Dr. Suhardi, S.E., M.M. sebagai dosen yang telah
memberikan tugas ini, sehingga saya lebih paham apa artinya dalam
mereview jurnal. Dalam penulisan makalalah ini saya sangat sadar
banyak kekurangan dari segi penulisan maupun materi, mengingat
kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan dari semua pihak. Dan saya berharap makalah ini berguna
bagi semua pembaca dan terutama mahasiswa Universitas Putera Batam

BATAM 20 OKTOBER 2023

SARIFA HARAHAP
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Review jurnal adalah tulisan yang meringkas atau mengulas hasil


penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya. Adapun tujuan mereview
jurnal yang perlu kita ketahui selain sekedar menjadi tugas kuliah yang
dosen berikan yaitu setidaknya untuk mengoreksi istilah yang tidak
jelas, memperjelas pertanyaan, memungkinkan menjadi pandangan
prespektif dari yang mereview bagi penulis atau peneliti sekaligus
menjadi motivasi bagi penulis atau peneliti untuk menjadi lebih baik
lagi. Pada intinya, mereview jurnal dilakukan agar memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang topik yang kita review.

RUMUSAN MASALAH

1.Apa hasil dari setiap jurnal ?


2.Metode apa yang dipakai pada setiap jurnal ?
3.Apa kesimpulan dari setiap jurnal ?

TUJUAN

Meriview jurnal memiliki tujuan untuk mengetahui kelebihan dan


kekurangan dari masing masing jurnal , metode apa uang dilakukannya
selama penelitiannya, selain sekedar untuk mengetahui hasil penelitian
kita mengukur jurnal yang sudah pernah diterbitkan.
BAB II
PEMBAHASAN

LITERATURE REVIEW
METODOLOGI PENELITIAN

SARIFAH HARAHAP (220910197)

Jurnal 1 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : Analisis Usaha Industri Rumahan Emping Melinjo
Di Desa Cilowong dengan Menggunakan Pendekatan
Rasio dan Profitabilitas
Nama Penulis : Lorherson Debataraja
Nama Jurnal : BISMA (Bisnis dan Manajemen)
Nomor dan volume jurnal : Volume 10 Nomor 1
Tahun Terbit : Oktober 2017
Link Jurnal : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/index
Link Jurnal Sintanya : https://doi.org/10.26740/bisma.v9n1
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : Proses pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan
dalam artikel jurnal yang dengan menggunakan alat-alat sederhana
direview secara singkat.
Populasi dan sampel : • Populasinya seluruh pengusaha emping melinjo
penelitian, subjek/objek skala rumah
penelitian dan metode • tangga di Desa Cilowong dan sampelnya
penelitian. Kampung Cilowong, subjek nya emping melinjo,
dan
• metode penelitian nya Penentuan daerah sampel
dilakukan secara sengaja (purposive).
Teknik pengumpulan dan : Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
analisis data. wawancara, dan pencatatan. Analisis data dengan
menggunakan pendekatan rasio dan profitabilitas.
Temuan penelitian dan : Emping melinjo merupakan salah satu komoditi
pembahasan artikel yang pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tinggi,
direview. baik karena harga jual yang relatif tinggi maupun sebagai
komoditi ekspor yang dapat mendatangkan devisa. Buah
melinjo yang sudah tua banyak mengandung zat-zat
Lorherson Debataraja Analisis Usaha Industri Rumahan
Emping Melinjo di Desa Cilowong dengan Menggunakan
Pendekatan Rasio dan Profitabilitas 48.

Simpulan : Proses pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan


. dengan menggunakan alat-alat sederhana.Emping melinjo
merupakan salah satu komoditi pengolahan hasil pertanian
yang memiliki nilai tinggi, baik karena harga jual yang
relatif tinggi maupun sebagai komoditi ekspor yang dapat
mendatangkan devisa.Dengan demikian, tanaman melinjo
dapat tumbuh di pegunungan berhawa lembab, bisa juga
didataran rendah yang relatif kering.Salah satu usaha
untuk menaikkan harga melinjo adalah dengan membuat
emping melinjo.Emping melinjo adalah sejenis keripik
yang dibuat dari biji melinjo yang telah tua.Menurut
Kemenperin (2017), keberadaan industri pangan di
Indonesia dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah
yang cukup banyak serta mampu mendorong berdirinya
industri penunjang seperti industri pengolahan makanan
dan industri kemasan yaitu suatu industri yang
memproduksi kemasan suatu produk seperti kemasan
berbahan baku plastik, kertas, kaca, dan lainnya.Kalau
sebagian masyarakat anti emping karena menderita sakit
asam urat, bukan berarti penanaman melinjo harus
dilarang dan industri emping berhenti.Mulai dari panen,
pengupasan kulit buah, proses pembuatan emping,
pemasakan (oven) dan pengemasan, semuanya
memerlukan tenaga kerja dalam jumlah yang sangat
banyak.Namun nilai investasi tersebut relatif kecil jika
dibanding dengan jumlah tenaga kerja yang bakal bisa
diserap olehnya.Industri Rumah Tangga Menurut Arifia
(2017), usaha industri atau industri rumah tangga adalah
usaha yang tidak berbentuk badan hukum dan
dilaksanakan oleh seseorang atau beberapa orang anggota
rumah tangga yang mempunyai tenaga kerja sebanyak
empat orang atau kurang, dengan kegiatan mengubah
bahan dasar menjadi barang jadi atau setengah jadi atau
dari yang kurang nilainya menjadi yang lebih tinggi
nilainya dengan tujuan untuk dijual atau ditukar dengan
barang lain dan ada satu orang anggota keluarga yang
menanggung risiko.Menurut Menurut Kemenperin (2017),
industri dapat digolongkan berdasarkan jumlah tenaga
kerja, jumlah investasi dan jenis komoditi yang
dihasilkan.Berdasarkan jumlah tenaga kerja, industri dapat
dikategorikan menjadi empat kelompok, yaitu: (1) jumlah
tenaga kerja 1-4 orang untuk industri rumah tangga, (2)
jumlah tenaga kerja 5-19 orang untuk industri kecil, (3)
jumlah tenaga kerja 20-99 orang untuk industri menengah,
dan 4) jumlah tenega kerja lebih atau sama dengan 100
orang untuk industri besar Industri kecil dan rumah tangga
terdapat pola subsisten yang tercermin dalam tingginya
peran relatif dari penggunaan pekerja keluarga (unpaid
family worker), yakni mendekati 95,5% dari keseluruhan
tenaga kerja yang ada dari industri kecil dan rumah tangga
yang bersangkutan.Wahyuni dan Nurhadi (2013: 1-20
menjelaskan bahwa faktor-faktor produksi yang terkait
dengan industri emping melinjo meliputi modal: jumlah
modal awal, asal modal,bantuan pemerintah dalam modal,
kepemilikan sertifikat usaha, bahan baku: cara
memperoleh bahan baku, asal bahan baku, frekuensi
penggunaan bahan baku, sistem pengolahan bahan baku,
biaya bahan baku, tenaga kerja: jumlah tenaga kerja, asal
tenaga kerja, tingkat pendidikan tenaga kerja, usia tenaga
kerja, sistem pembayaran upah, pemasaran: cara
pemasaran, wilayah pemasaran, intensitas penjualan
pemasaran, frekuensi hasil produk, kepemilikan etalase,
transportasi: alat transportasi, kepemilikan alat
transportasi, dan sumber energi: jenis sumber energi;
Peluang pengembangan industri kecil dan rumah tangga di
bidang pangan di Indonesia terbuka sangat luas, hal ini
dimungkinkan karena adanya dukungan Lorherson
Debataraja Analisis Usaha Industri Rumahan Emping
Melinjo di Desa Cilowong dengan Menggunakan
Pendekatan Rasio dan Profitabilitas 50
https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/index faktor
internal yang kuat.Wahyuni dan Nurhadi (2013: 1-20)
menjelaskan bahwa terdapat 13 strategi pengembangan
yang tepat dilakukan guna pengembangan usaha industri
emping melinjo, yaitu: (1) peningkatan pengembangan
inovasi produk emping melinjo, (2) pengembangan
jaringan yang lebih luas, (3) adanya penyuluhan inovasi
produk agar lebih berkembang, (4) meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan, (5) pemerintah memberikan
penyuluhan mengenai tips aman setelah mengkonsumsi
emping melinjo, (6) melakukan produksi dalam skala
besar apabila musim panen tiba, (7) pemerintah
mengadakan pertemuan intensif bersama para pengrajin
dan mengadakan pelatihan di wilayah sentra industri
emping melinjo, (8) memanfaatkan bantuan dari
pemerintah, (9) meningkatkan promosi.

Jurnal 2 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : Pemberdayaan Ekonomi Perempuan melalui Usaha
Penjualan Tabaro Dange
Nama Penulis : Rika Suprapty
Nama Jurnal : BISMA (Bisnis dan Manajemen)
Nomor dan volume jurnal : Volume 11 Nomor 1
Tahun Terbit : Oktober 2018
Link Jurnal : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/index
Link Jurnal Sintanya : https://doi.org/10.26740/bisma.v11n1.p1-19
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : Indikator mutu program pemberdayaan adalah terjadinya
dalam artikel jurnal yang perubahan perilaku, peningkatan penghasilan,
direview secara singkat. bertambahnya wawasan dan keilmuan serta keterampilan
(skill) masyarakat.

Permasalahan yang dialami oleh masyarakat miskin


menunjukkan bahwa kemiskinan bersumber dari
ketidakberdayaan dan ketidakmampuan masyarakat dalam
memenuhi hak-hak dasar mereka sebagai masyarakat
miskin.

Populasi dan sampel : •


Populasinya Kota Palu dan sampel nya Taman
penelitian, subjek/objek Ria, jalan Cumi-Cumi, dan jalan Cut Meutia) dan
penelitian dan metode • subjek nya subyek penelitiannya adalah ibu-ibu
penelitian. penjual Tabaro Dange,
• metode pendekatan kualitatif atau naturalistic
Teknik pengumpulan dan : wawancara, observasi dan dokumentasi.
analisis data.
Temuan penelitian dan : Pemberdayaan perempuan yang terfokus pada tiga issue
pembahasan artikel yang yaitu pemberdayaan perempuan melalui kegiatan ekonomi
direview. produktif dan kreatif, pemberdayaan perempuan melalui
kegiatan kesehatan,dan pemberdayaan perempuan melalui
kegiatan pendidikan Saat ini perempuan bisa dianggap
sebagai salah satu roda penggerak ekonomi dengan
membuka usaha atau menjalankan berbagai usaha
ekonomi kreatif salah satunya dibidang bisnis kuliner
tradisional

Simpulan : Permasalahan yang dialami oleh masyarakat miskin


menunjukkan bahwa kemiskinan bersumber dari
ketidakberdayaan dan ketidakmampuan masyarakat dalam
memenuhi hak-hak dasar mereka sebagai masyarakat
miskin.Berbagai program penanggulangan kemiskinan
dan pemberdayaan masyarakat yang telah diupayakan
baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun
oleh organisasi non pemerintah antara lain: Program
Jaring Pengaman Sosial (JPS), Program Subsidi Bahan
Bakar Mentah (BBM), Program Beras Miskin (Raskin),
Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP),
Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program
Prasarana Pendukung Desa Tertinggal (P3DT),
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP),
Kelompok Usaha Bersama (KUBE).Di Indonesia,
ekonomi kreatif mulai diakui memiliki peran yang sangat
strategis dalam pembangunan ekonomi dan pembangunan
bisnis.Ekonomi kreatif menjadi denyut nadi
perekonomian yang memiliki hubungan erat dibidang
budaya kewirausahaan yang akan diprediksi menjadi trend
ekonomi dunia termasuk Indonesia yang akan ikut serta
berperan aktif dalam Masyarakat Ekonomi Asia
(MEA).Kreatif dalam mengembangkan skill dan
memanfaatkan potensi yang telah ada dimiliki oleh
masyarakat, salah satunya dengan menggalakkan spirit
berwirausaha kepada seluruh lapisan masyarakat yang
dapat digerakkan oleh kaum Perempuan.Pemberdayaan
perempuan merupakan kemampuan untuk membuat suatu
keputusan dan memengaruhi hasil yang berguna bagi diri
mereka sendiri dan keluarga.Kesetaraan gender
merupakan sebuah kondisi di mana perempuan
memperoleh keadilan dan kesempatan yang sama, dan
gender tidak lagi menjadi dasar diskriminasi dan
ketidakadilan di antara masyarakat.Pemberdayaan
perempuan merupakan program peningkatan kualitas
perempuan.Pemberdayaan perempuan yang terfokus pada
tiga issue yaitu pemberdayaan perempuan melalui
kegiatan ekonomi produktif dan kreatif, pemberdayaan
perempuan melalui kegiatan kesehatan, dan
pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pendidikan
Saat ini perempuan bisa dianggap sebagai salah satu roda
penggerak ekonomi dengan membuka usaha atau
menjalankan berbagai usaha ekonomi kreatif salah
satunya dibidang bisnis kuliner tradisional.Masyarakat
Kota Palu memiliki penganan tradisional yang dibuat dari
olahan sagu yang disebut dengan Tabaro Dange atau
Jepa.Pemberdayaan ekonomi perempuan melalui usaha
penjualan Tabaro Dange merupakan bentuk ekonomi
kreatif yang harus dikembangkan dan memprioritaskan
ciri khas budaya kuliner masyarakat lokal kota Palu yang
patut dilestarikan,Sehingga diharapkan akan diketahui
metode pemberdayaan dan strategi pemberdayaan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi ibu-ibu
penjual Tabaro Dange karena selama ini penghasilan dari
penjualan Tabaro Dange ini belum dapat meningkatkan
perekonomian ibu-ibu penjual Tabaro Dange tersebut.

Jurnal 3 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : Pengaruh Entrepreneurship Education terhadap
Entrepreneurial Intention
melalui Entrepreneurial Motivation sebagai Mediasi
pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya
Nama Penulis : Ratih Indriyani
Nama Jurnal : BISMA (Bisnis dan Manajemen)
Nomor dan volume jurnal : Volume 10 Nomor 1
Tahun Terbit : Oktober 2017
Link Jurnal : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/index
Link Jurnal Sintanya : https://doi.org/10.26740/bisma.v10n1.p26-46
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : untuk menganalisa pengaruh entrepreneurship education
dalam artikel jurnal yang Terhadap entrepreneurial intention, untuk menganalisa
direview secara singkat. pengaruh entrepreneurship education Terhadap
entrepreneurial motivation, untuk menganalisa pengaruh
entrepreneurial intention Terhadap entrepreneurial
motivation,dan untuk menganalisa seberapa kuat
entrepreneurial motivation dalam memediasi
entrepreneurial education
Populasi dan sampel : • Populasinya Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya
penelitian, subjek/objek dan
penelitian dan metode • sampel nya mahasiswa, subjek nya sumber daya
penelitian. manusia,
• metodenya menggunakan pendekatan kuantitatif
Teknik pengumpulan dan : analisis SEM
analisis data. dengan menggunakan sofware smart PLS
Temuan penelitian dan : Entrepreneurial Intention Niat kewirausahaan
pembahasan artikel yang (entrepreneurial intention) merupakan sebuah keyakinan
direview. bahwa karir kewirausahaan merupakan alternatif yang
baik untuk dirinya, dengan memilih jalan tersebut akan
berorientasi pada aksi menuju tujuan penciptaan usaha
(Kyro, 2015:232). Apabila seseorang memiliki keinginan
yang kuat untuk berprestasi maka dia akan berusaha kuat
dan berani mengambil risiko dalam mencapai tujuan serta
target yang ditetapkan.

Simpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa T-statistics pada


pengaruh entrepreneurship education terhadap
entrepreneurial intention menunjukkanangka 2,020602.
Hal ini berarti entrepreneurship education berpengaruh
signifikan terhadap entrepreneurial intention. Sementara
itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa T-statistics pada
pengaruh entrepreneurship education terhadap
entrepreneurial motivation menunjukkan angka 3,972756.
Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa T-statistics
pada pengaruh entrepreneurial motivation terhadap
entrepreneurship intention menunjukkan angka 3,651692.
Kemudian, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh entrepreneurial education terhadap
entrepreneurial intention melalui entrepreneurship
motivation diperoleh nilai T statistics sebesar 0.240. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
signifikan entrepreneurship education terhadap
entrepreneurial intention melalui entrepreneurial
motivation. Oleh karena itu entrepreneurial motivation
dinyatakan tidak mampu memediasi pengaruh
entrepreneurship education terhadap entrepreneurial
intention.Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan adanya pendidikan kewirausahaan akan
menumbuhkan motivasi berwirausaha, namun bukan niat
berwirausaha. Hal ini hendaknya menjadi perhatian yang
lebih bagi pengajar mata kuliah kewirausahaan, yang
mana dalam prakteknya memiliki peran yang cukup
besar. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi referensi
bagi penelitian selanjutnyadengan topik yang sama serta
disarankan untuk menambahkan variabel lain karena
dimungkinkan ada variabel lain selain entrepreneurship
education danentrepreneurship motivation yang mungkin
berpengaruh terhadapentrepreneurship intention. Hal ini
dikarenakan nilai R Square menunjukkan adanya
variabel lain yang tidak ikut diteliti yang dapat
mempengaruhi entrepreneurship intention.

Jurnal 4 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, KURS
US DOLLAR
TERHADAP RUPIAH, PAJAK, SOLVABILITAS,
DAN
PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL
PADA
PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2010-2015
Nama Penulis : Budiono1, Nur Septiani2
Nama Jurnal : BISMA (Bisnis dan Manajemen)
Nomor dan volume jurnal : Volume 9 No
Tahun Terbit : April 2017
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v9n2.p119-134
Link Jurnal Sintanya : https://doi.org/10.26740/bisma.v9n2
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang : Oleh sebab itu, manajer perusahaan perlu memperhatikan
dijabarkan dalam artikel keputusan pendanaan yang tepat bagi perusahaan.
jurnal yang Kebutuhan dana perusahaan dari sumber internal yaitu
direview secara singkat. sumber dana yang dihasilkan sendiri dari dalam
perusahaan yaitu dapat berupa laba ditahan dan depresiasi.
Sedangkan kebutuhan dana eksternal dapat berasal dari
para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian
di dalam Perusahaan

Populasi dan sampel : • Populasi nya Bursa Efek Indonesia dan


penelitian, subjek/objek sampelnya perusahaan bursa di indonesia,
penelitian dan metode • subjek nya obyek penelitian
penelitian. yang digunakan adalah semua perusahaan LQ-45
yang terdaftar di Bursa Efek,
• metode nya menggunakan jenis
penelitian kausal komparatif
Teknik pengumpulan dan : teknik pengumpulan data metode dokumentasi.
analisis data.
Temuan penelitian dan : Dengan adanya struktur modal yang optimal maka
pembahasan artikel yang perusahaan yang mempunyai struktur modal optimal akan
direview. menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal pula
sehingga tidak hanya perusahaan yang memperoleh
keuntungan, tetapi para pemegang saham pun ikut
memperoleh keuntungan tersebut (Brigham dan Houston,
2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
perusahaan menjadi hal penting sebagai dasar
pertimbangan dalam menentukan komposisi struktur
modal perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
struktur modal adalah faktor lingkungan makroekonomi.
Dengan demikian, beberapa penelitian tersebut
menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif terhadap
struktur modal.

Simpulan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh


Inflasi, Suku Bunga SBI, Kurs US Dollar terhadap
Rupiah,Pajak, Solvabilitas dan Profitabilitas terhadap
Struktur Modal pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di
Bursa EfekIndonesia Periode 2010-2015. Berdasarkan
analisis data dengan menggunakan regresi linier berganda
dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut : (1)Inflasi
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
struktur modal. Hal inimenunjukkan bahwa tingginya
inflasitidak mempengaruhi struktur modal perusahaan
LQ-45. (2) Suku bunga SBI berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap struktur modal. Hal ini
menunjukkan bahwa tinggi rendahnya suku bunga SBI
tidak mempengaruhi struktur modal perusahaan LQ-45.
(3)Kurs US Dollar terhadap Rupiah berpengaruh negatif
dan signifikanterhadap struktur modal. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi kurs US Dollar
terhadap Rupiah akan menurunkan struktur modal
perusahaan LQ-45. (4) Pajak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap struktur modal. Hal ini menunjukkan
bahwa semkain tinggi pajak yang dibayar oleh perusahaan
akan menaikkan struktur modal perusahaan LQ-45.
(5) Solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap struktur modal.Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi solvabilitas akan menaikkan struktur
modal perusahaan LQ-45a
(6) Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap struktur modal. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi profitabilitas akan menurunkan struktur
modal perusahaan LQ-45.Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan maka penulis menyampaikan
beberapa saran sebagai berikut (1) Penelitian lebih lanjut
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal perusahaan LQ-45 perlu dilakukan dengan
periode pengamatan yang lebih lamadibandingkan
dengan penelitian ini. (2)Perlu diuji ulang atas
konsistensi temuan pada penelitian ini dengan
mengembangkan metodologi penelitian yang telah
dilakukan, pengembangan variabel, perluasan sampel
penelitian,pengembangan pengukuran variabel, dan
perluasan obyek penelitian. (3) Penentuanmstruktur
modal yang optimal sangat penting bagi manajemen
perusahaan.Struktur modal yang optimal adalah
struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan
antara risiko dan pengembalian sehingga dapat
memaksimumkan harga saham. Untum menentukan
struktur modal yang optimal,manajemen perusahaan
perlu memperhatikan empat variabel yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap struktur modal yaitu kurs
US Dollar terhadap Rupiah, pajak, solvabilitas, dan
profitabilitas

Jurnal 5 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
UNTUK
MENCAPAI PENINGKATAN KINERJA MANAJEMEN
Nama Penulis : Sumadji Harryono
Nama Jurnal : BISMA – Bisnis dan Manajemen
Nomor dan volume jurnal : Volume 9 No 2
Tahun Terbit : April Tahun 2017
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v9n2.p109-118
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/view/
95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang : Dalam berorganisasi, peranan sumber daya manusia
dijabarkan dalam artikel sangatlah penting karena sumber daya manusia ini berlaku
jurnal yang sebagai pengelola sistem
direview secara singkat.
Populasi dan sampel : •
Populasinya Departemen Sumber Daya Manusia
penelitian, dan sampelnya audit manajemen,
subjek/objek penelitian • Objek penelitian ini adalah fungsis sumber daya
dan metode penelitian. manusia,
• metode penelitiannya deskriptif
Teknik pengumpulan dan : wawancara, observasi,dokumentasi, dan kuisioner.
analisis data.
Temuan penelitian dan : Pada fungsi audit manajemen akan dikaitkan dengan teori
pembahasan artikel keadilan dalam pemberian reward dan punishment Sumadji
yang Harryono - Audit Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
direview. Mencapai tujuan

Simpulan : Setiap perusahaan memiliki Visi dan


Misi yang bertujuan untuk kemajuan dan
perkembangan perusahaan, maka dari itu
perlu adanya komponen-komponen yang
mendukung. Sumber Daya Manusia
merupakan komponen utama pada perusahaan dalam
pemenuhan Visi dan Misi, hal ini dikarenakan Sumber
Daya Manusia sebagai pemegang peran penting
yang memiliki tanggung jawab yang besar.
Pada pemenuhannya perusahaan melakukan seleksi yang
ketat untuk dapat menyaring sumber daya manusia yang
berkompeten dan memiliki loyatitas tinggi
pada perusahaan. Perkembangan kinerja
sumber daya manusia juga sangat penting
untuk diperhatikan, salah satunya dengan
dilakukannya audit terhadap fungsi sumber
daya manusia. Audit operasional
merupakan suatu cara untuk dapat
mengetahui kelemahan-kelemahan pada
sistem operasional dan kinerja sumber
daya manusia sehingga dapat dijadikaan
evaluasi dan didapat penyelesaian ataupun
perbaikan demi pemenuhan Visi dan Misi
pada perusahaan.Rekomendasi, untuk mencapai tujuan
dan visi perusahaan serta agar perusahaan
tetap dapat bersaing, maka pegawai
dituntut untuk lebih produktif dan
berkembang, salah satu bentuk dorongan
dan motivasi bagi pegawai dalam
produktifitas adalah penghargaan
(reward). Karena dengan adanya reward
ini, pegawai akan senantiasa terdorong dan
termotivasi untuk lebih giat dalam bekerja
sehingga akan menciptakan prestasi-
prestasi pegawai yang dapat berpengaruh
langsung bagi perkembangan perusahaan
untuk dapat bersaing secara global.
penerapan toeri keadilan harus segera
dilaksanakan, mengingat hal ini dapat
meningkatkan kinerja karyawan dan juga
dapat menghindarkan konflik antar
karyawan dan pada akhirnya dengan
Sumber Daya Manusia yang berkinerja
tinggi dapat meningkatkan produktivitas.

Jurnal 6 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,
KEPUTUSAN INVESTASI,
KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN
DEVIDENTERHADAP
NILAi PERUSAHAAN
Nama Penulis : ARIS SASURYA, NADIA ASANDIMITRA
Nama Jurnal : BISMA (Bisnis dan Manajemen)
Nomor dan volume jurnal : Volume 6 No. 1
Tahun Terbit : Agustus 2013
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v6n1.p1-10
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/view
/95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : Adanya perbedaan kepentingan anatara pemegang saham
dalam artikel jurnal yang dan pihak manajemen menimbulkan konflik kepentingan
direview secara singkat. antara manajemen dan pemegang saham
Populasi dan sampel :  Jumlah Populasi dalam penelitian ini
penelitian, subjek/objek adalah 131 perusahaan manufaktur yang
penelitian dan metode tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
penelitian. kurun waktu penelitian (tahun 2008-2011).
 pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai
perusahaan
 Metode penelitian
Ini tergolong penelitian hubungan konklusi
fkausalitas (causal effect)
Teknik pengumpulan dan : Wawancara, Observasi dan Dokumentasi
analisis data.
Temuan penelitian dan : Bagi yang menjual sahamnya ke masyarakat(go public),
pembahasan artikel yang indikator nilai perusahaan adalah harga saham yang
direview. diperjual-belikan tersebut.Adanya perbedaan kepentingan
anatara pemegang saham dan pihak manajemen
menimbulkan konflik kepentingan antara manajemen dan
pemegang saham.Meningkatkan nilai perusahaan dapat
dicapai melalui adanya kepemilikan manajerial, Jensen
dan Meckling (1976) menyatakan Kepemilikan oleh
manajemen yang besar akan menurunkan biaya agensi
dan menseleraskan konflik kepentingan antara manajemen
dan pemegangsaham sehingga dapat memaksimalkan nilai
perusahaan.Selain kepemilikan manajerial, meningkatkan
nilai perusahaan juga dapat dicapai melalui beberapa
faktor lain, yaitu diantaranya melalui fungsi keputusan
keuangan yang diambil oleh pihak manajemen
perusahaan.Penelitian mengenai pengaruh kepemilikan
manajerial terhadap nilai perusahaan pernah diteliti oleh
Soliha dan Taswan (2002)yang menyatakan kepemilikan
manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan.Hal tersebut bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Hardiningsih (2009);
Hermuningsih dan Wardani (2009) yang menyatakan
kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi nilai
perusahaan dimana kepemilikan manajerial tidak
meningkatkan nilai perusahaan.Penelitian mengenai
pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan
pernah dilakukan Wahyudi dan Pawestri (2006) yang
menyatakan keputusan investasi tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.Penelitian mengenai pengaruh
keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan
pernahditeliti oleh Murtini (2008) menyatakan keputusan
pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.Tabel 1 Laju Pertumbuhan dan Distribusi
Perusahaan Sumber: BPS (2011) Berdasarkan latar
belakang, maka penulis merumuskan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut: 1) Apakah secara simultan
kepemilikan manajerial, keputusan investasi, 3 keputusan
pendanaan, dan kebijakan deviden berpengaruh terhadap
nilai perusahaan padaperusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-
2011?.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
yaitu: 1) Untukmengetahui secara simultan pengaruh
kepemilikan manajerial, keputusan investasi, keputusan
pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011.Apabila harga
saham tinggi berarti saham akan diminati oleh investor,
dan denganpermintaan yang meningkat menyebabkan
nilai perusahaan juga meningkat.

Simpulan : Berdasarkan uraian-uraian yang telah


penulis paparkan terhadap data-data penelitian
yang telah terkumpul yang kemudian diolah,
mengenai pengaruh kepemilikan manajerial,
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI pada tahun 2008-2011, maka penulis
mendapat kesimpulan sebagai jawaban atas
beberapa pertanyaan yang terdapat pada
rumusan masalah yang menjadi acuan dasar
bagi maksud dan tujuan dari penelitian ini,
antara lain sebagai berikut:
Kepemilikan manajerial, keputusan
investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan
deviden secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh kepemilikan manajerial,
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
kebijakan deviden secara parsial terhadap nilai
perusahaan, antara lain sebagai berikut:
Kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini
disebabkan masih rendahnya kepemilikan
saham oleh insider, sehingga manajer lebih
mengutamakan tujuan pribadinya sendiri dari
pada tujuan utama perusahaan yaitu
meningkatkan nilai perusahaan.
Keputusan investasi berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Sesuai signaling
theory, dimana ketika tingkat investasi
disebuah perusahaan tinggi maka akan
meningkatkan kepercayaan investor terhadap
perusahaan tersebut karena pertumbuhan sinyal positif
bagi para investor, selain itupeningkatan investasi ini akan
dianggap sebagai pertumbuhan perusahaan dimasa yang
akan datang dan penentu nilai perusahaanKeputusan
pendanaan tidak berpengaruhterhadap nilai perusahaan.
Hal ini disebabkan karena investor beranggapan m fungsi
dari hutang untuk perusahaann relatif, dimana manfaat
penggunaan hutang tergantung kebutuhan modal
perusahaan.Kebijakandeviden berpengaruh positf
terhadap nilai perusahaan. Sesuai dengan teoribird in the
hand yang menyatakanjika deviden yang dibagikan
perusahaan semakin besar, maka harga pasar saham
perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya.
Hal ini terjadi karenapembagian deviden dapat
mengurangi
ketidakpastian yang dihadapi investor.

Jurnal 7 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : ANALISIS PENGARUH ENVIROMENTAL
PERFORMANCEDAN SIZE
TERHADAP NET PROFIT MARGINDENGAN
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEITAHUN
2013-2015
Nama Penulis : Trias Madanika Kusumaningrum1
Nama Jurnal : BISMA (Bisnis dan Manajemen)
Nomor dan volume jurnal : Volume 9 No 2
Tahun Terbit : April Tahun 2017
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v9n2.p91-100
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/view
/95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : mengintegrasikan tanggung jawab ekonomis korporasi
dalam artikel jurnal yang dengan tanggung jawab legal, etis, dan sosial
direview secara singkat.
Populasi dan sampel :  Perusahaan,karyawan dan masyarakat
penelitian, subjek/objek  perusahaan terkait erat dengan pengelolaan
penelitian dan metode lingkungan di perusahaan.
penelitian.  Dalam penelitian ini menggunakan
sumber data sekunder.
Teknik pengumpulan dan : Observasi dan Dokumentasi
analisis data.
Temuan penelitian dan : CSR kemudian identik dengan CSP (corporate social
pembahasan artikel yang policy), yakni strategi dan roadmap perusahaan yang
direview. mengintegrasikan tanggung jawab ekonomis korporasi
dengan tanggung jawab legal, etis, dan sosial (Suharto,
2007).Menurut Sembiring (2005), secara teoritis
menegaskan bahwa perusahaan besar tidak akanlepas dari
tekanan, dan perusahaan yang lebih besar dengan aktivitas
operasi dan pengaruh yang lebih besar terhadap
masyarakat mungkin akan memiliki pemegang saham
yang memperhatikan program sosial yang dibuat
perusahaan sehingga pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan akan semakin luas.Penelitian ini akan
menguji corporate social responsibility (CSR) yang
dijadikan sebagai variabel intervening antara variabel
dependen dengan variabel dependen.Sangat dominannya
pengaruh corporate social responsibility (CSR) terdahap
Net Profit Margin perusahaan pada penelitian-penelitian
terdahulu dan masih adanya kesenjangan hasil penelitian
yang menguji pengaruh Enviromental Performance dan
SIZE terhadap net profit margin menyebabkan penelitian
ini menduga variabel independen lain (Enviromental
Performance dan SIZE) tidak langsung mempengaruhi
variabel dependen (Net Profit Margin).Corporate Social
Responsibility (CSR) Pengertian dari Corporate Social
Responsibility (CSR) telah dikemukakan oleh banyak
pakar.Tanggung jawab sosial secara lebih sederhana dapat
dikatakan sebagai timbal balik perusahaan kepada
masyarakat dan lingkungan sekitarnya karena perusahaan
telah mengambil keuntungan atas masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.SizeUkuran perusahaan (size)
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan
yangdapat dinyatakan dengan total aktiva.Dengan
demikian, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau
besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan.Ukuran
perusahaan dilihat dengan ln total assets Enviromental
Performance (EP) Enviromental Performance perusahaan
adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan
yang baik (Suratno, 2006).Oleh karena itu, Enviromental
Performance perusahaan terkait erat dengan pengelolaan
lingkungan di Perusahaan.

Simpulan : Kesimpulan dari penelitian ini yaitu


berdasarkan hasil pengujian hipotesis
pertama maka hasil yang diperoleh yaitu
negatif signifikan, sehingga hipotesis
pertama ditolak yang dibuktikan bahwa
Enviromental Performance (EP)
berpengaruh negatif terhadap Corporate
Social Responsibility (CSR) dimana nilai
koefisien sebesar -0,091 dan nilai
signifikansi 0,041 < 0.05. 2. Hasil
pengujian hipotesis kedua menunjukkan
bahwa hipotesis kedua ditolak karena
menunjukkan hasil dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari 0,05 dan koefisien -0,211 yang berarti
bahwa Size berpengaruh negatif signifikan
terhadap Corporate Sosial Responsibility
(CSR). Pengujian hipotesisketiga
menunjukkan bahwa hipotesis ketiga
diterima karena menunjukkan hasil dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,048 yang
lebih kecil dari 0,05 dan koefisien 0,985
yang berarti bahwa Enviromental
Performance (EP) berpengaruh positif
signifikan terhadap Net Profit Margin
(NPM). Hasil pengujian hipotesis keempat
menunjukkan bahwa hipotesis keempat ditolak karena
menunjukkan hasil dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,236 yang
lebih besar dari 0,05 dan koefisien 0,758
yang berarti bahwa Size tidak berpengaruh
terhadap Net Profit Margin (NPM).Hasil
pengujian hipotesis kelima menunjukkan
bahwa hipotesis kelima ditolak karena
menunjukkan hasil dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,473 yang lebih besar
dari 0,05 dan koefisien -0,743 yang berarti
bahwa Corporate Sosial Responsibility
(CSR) tidak berpengaruh terhadap Net
Profit Margin (NPM).Pengujian variabel
intervening menggunakan uji Sobel Test
menunjukkan hasil bahwa variabel
Corporate Sosial Responsibility
(CSR)pada model pertama tidak terbukti
memediasi Enviromental Performance
(EP) terhadap Net Profit Margin (NPM)
dengan t hitung sebesar 0,863 dan nilai
bootstrapping sebesar 0,4263. Sedangkan
pengujian variabel intervening
menggunakan uji Sobel Test menunjukkan
hasil bahwa variabel Corporate Sosial
Responsibility (CSR) pada model kedua
tidak terbukti memediasi Size terhadap Net
Profit Margin (NPM) dengan t hitung
sebesar 1,161 dan nilai bootstrapping
sebesar 0,9701.
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu
hasil koefisien determinasi (Adjusted R2)
pada model pertama yang diperoleh dari
hasil analisis sebesar 15,3% yang
menunjukkan bahwa sebesar 15,3% variasi
variabel Corporate Sosial Responsibility
(CSR) pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dapat dijelaskan oleh variasi variabel
Enviromental Performance (EP) dan size.
Sedangkan sisanya sebesar 84,7%
dijelaskan oleh variabel-variabel lain di
luar model. Oleh karena itu, untuk
penelitian selanjutnya sangat diperlukan
adanya penambahan variabel-variabel
lainnya. Hasil koefisien determinasi
(Adjusted R2) pada model kedua yang
diperoleh dari hasil analisis sebesar 10,2%
yang menunjukkan bahwa sebesar 10,2%
variasi variabel net profit margin (NPM)
pada perusahaa di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat
dijelaskan oleh variasi variabel
enviromental performance (EP), size dan
Corporate Sosial Responsibility (CSR).
Sedangkan sisanya sebesar 89,8%
dijelaskan oleh variabel-variabel lain
diluar model. Oleh karena itu, untuk
penelitian selanjutnya sangat diperlukan
adanya penambahan variabel-variabel
lainnya. Penelitian ini mempunyai
keterbatasan diantaranya adalah jumlah
sampel yang diperoleh relatif sedikit, yaitu
sampel untuk perusahaan yang mengikuti
program PROPER untuk periode 2009-
2011 hanya 31 perusahaan. Periode
penelitian yang lebih panjang akan
memberikan kemungkinan yang lebih
besar untuk memperoleh hasil yang lebih
mendekati kondisi sebenarnya.
Penelitian selanjutnya diharapkan
menggunakan sampel perusahaan dari
sektor lain selain manufaktur serta
menambah periode pengamatan yang lebih
lama sehingga akan memberikan
kemungkinan yang lebih besar untuk
memperoleh kondisi yang sebenarnya serta
menambah jumlah sampel penelitian dan
menggunakan variabel lain untuk
menemukan suatu model standar
pendugaan pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan dan untuk mengetahui
dampak dari pengungkapan tanggung
jawab perusahaan serta selalu
memperbaruhi item-item pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan
sehingga sesuai dengan kondisi yang ada
di masyarakat.
Jurnal 8 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN
PELANGGAN (STUDI ORENZTAXI) DI SURABAYA
Nama Penulis : Noerchoidah1
Nama Jurnal : BISMA (Bisnis dan Manajemen)
Nomor dan volume jurnal : Volume 9 No 2
Tahun Terbit : April Tahun 2017
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v9n2.p80-90
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/view
/95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
dalam artikel jurnal yang Pelanggan.
direview secara singkat.
Populasi dan sampel :  Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian, subjek/objek pelanggan yang pernah menggunakan jasa
penelitian dan metode layaanan Orenztaxi Surabaya.
penelitian.  Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan
Pelanggan
 menggunakan penelitian asosiatif.

Teknik pengumpulan dan : pengujian dalam kuesioner


analisis data.
Temuan penelitian dan : PT Serasi Transportasi Nusantara (Orenztaxi) sebagai
pembahasan artikel yang perusahaan transportasi yang bermisi memberikan
direview. pelayanan yang prima kepada masyrakat telah berperan
melayani dan menyediakan jasa transportasi umum di
masyarakat.PT Serasi Transportasi Nusantara (Orenztaxi),
dengan makin tingginya tingkat pendidikan, mobilitas,
dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka kebutuhan
dan tuntutan masyarakat akan transportasi makin
meningkat untuk dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan
pelanggan.Kepercayaan yang diberikan masyarakat dan
pemerintah terhadap PT Serasi Transportasi Nusantara
(Orenztaxi) tersebut adalah sebuah kehormatan sekaligus
amanatdan tugas berat yang harus dipikul dengan sungguh-
sungguh dan penuh keikhlasan, terlebih dengan
perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang transportasi
maka PT Serasi Transportasi Nusantara (Orenztaxi) dituntut
lebih keras lagi berusaha dan meningkatkan profesionalisme
dalam bekerja khususnya dalam memberikan pelayanan yang
prima kepada para pelanggannya.Pelayanan yang diterapkan
PT Serasi Transportasi Nusantara (Orenztaxi) yaitu dengan
memberikan standard grooming senyum, salam, sapa (3S)
kepada setiap pelanggan yang menggunakan jasa Orenztaxi,
memberikan pelayanan yang baik pada setiap pelanggan yang
menggunakan jasa Orenztaxi, sehingga memberikan kesan
yang akrab dan nyaman serta tidak menimbulkan rasa
kekhawatiran bagi pelanggan terhadap kejahatan maupun
ancaman yang membahayakan pengguna transportasi serta
memberi layanan secara tepat dan cepat kepada setiap
pelanggan.Kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan
merupakan suatu prosesyang lengkap, menyangkut
manajemen Orenztaxi secara keseluruhan....
Noerchoidah - Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan.Penelitian ini mengenai kualitas
pelayanan Orenztaxi, kepuasan atau ketidakpuasan
pelanggan atas pelayanan yang diberikan Orenztaxi
dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada
pelanggan Orenztaxi.Meskipun penelitian ini ruang
lingkupnya Surabaya, tetapi sangat mempunyai
potensiyang baik meliputi potensi sumber daya manusia,
manajemen Orenztaxi dan pelayanannya, sehingga
Orenztaxi dapat diterima oleh semua pelanggan yang
menggunakan jasa Orenztaxi tersebut.Kualitas pelayanan
dalam perusahaan jasa merupakan hal yang sangat penting
dari sudut pandang pelanggan.

Pola konsumsi dangaya hidup pelanggan menuntut


perusahaan mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas.Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan
yang harus dilakukan perusahaan supayamampu bertahan
dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan.Perusahaan
untuk dapat bersaing, bertahan hidup, dan berkembang,
maka perusahaan dituntut untuk mampu memberikan
pelayanan berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan.(1985) terdiri dari: Tangible
(bukti fisik): fasilitas fisik, pelayanan, dan penampilan
personil; Responsiveness (ketanggapan): kesediaan untuk
membantu pelanggan dan memberikan layanan yang
cepat; Reability (kehandalan): kemampuan untuk
melakukan layanan yang terpercaya dan akurat;
Assurance(jaminan): pengetahuan dan kesopanan dan
kemampuan merekakaryawan untuk menginspirasi
kepercayaan; dan Empaty (empati): sebagai kepedulian,
memberikan perhatian yang bersifat individual atau
pribadi yangdiberikan oleh perusahaan kepada
pelanggan.Ketidakpuasan terjadi karena manfaat yang
diperoleh dari produk atau jasa tersebut tidak sesuai
dengan harapan yang diinginkan, konsumen yang merasa
tidak puas akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda,
yaitu: Pertama, Voice respone, yaitu usaha menyampaikan
keluhan secara langsung dan meminta ganti rugi kepada
perusahaan yang bersangkutan, maupun kepada
distributornya.Sebaliknya dengan asumsi pelanggan yang
tidak puas.Hubungan Kualitas Pelayanan dengan
Kepuasan Pelanggan Kualitas layanan adalah seberapa
jauh perbedaan antara harapan dan kenyataan
parapelanggan atas layanan yang diterima.Hubungan
kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan tidak terlepas
dari kreativitas pelayanan.
Simpulan perbedaan : Penelitian ini memberikan bukti empiris
penelitian yang akan hubungan satu sama lain seperti yang
dilakukan dengan artikel diusulkan dalam model penelitian.
jurnal yang direview. Penelitian ini menerapkan pandangan
bahwa hubungan antara kualitas pelayanan
dan kepuasan pelangganadalah
komplekdan memberikan kontribusi bukti
empiris baru antar hubungankualitas
pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Berdasarkan pembahasan yang telah
penulis uraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan untuk
penelitian ini adalah sebagai berikut :
(1).Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel
bebas yang terdiri dari variabel bukti fisik,
keandalan, daya tanggap, jaminan, dan
empati berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan.
(2). Dari kelima dimensi
kualitas pelayanan terdapat dua variabel
yang tidak signifikan terhadap kepuasan
konsumen, yaitu variabel kehandalan (X2)
dan jaminan (X4).
(3). Berdasarkan
persamaan hasil analisis regresi linear
berganda variabel empati (X3) yang
palingberpengaruh karena memiliki
koefisien regresi tertinggi.
(4).Tingkat
koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar
76,6% yang menunjukkan bahwa korelasi
atau hubungan antara variabel tersebut
terhadap kepuasan pelanggan yang
menggunakan Orenztaxi memiliki
hubungan yang erat.

Jurnal 9 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : PENGARUH STRES KERJA TERHADAP
KINERJAKARYAWANDENGAN VARIABEL
INTERVENING KEPUASAN KERJA
Nama Penulis : HELMI BUYUNG AULIA SAFRIZAL1
Nama Jurnal : BISMA (Bisnis dan Manajemen)
Nomor dan volume jurnal : Volume 5 No 2
Tahun Terbit : Februari 2013
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v5n2.p69-75
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/vie
w/95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : Pengelolaan stres yang dilakukan oleh perusahaan
dalam artikel jurnal yang mempunyai hubungan dengan kinerja pada setiap
direview secara singkat. karyawan
Populasi dan sampel :  Populasi dalam penelitian ini merupakan
penelitian, subjek/objek karyawan PT. Hardiyang yang berjumlah 27
penelitian dan metode orang.
penelitian.  Variabel penelitian yang akan diukur
dalam penelitian ini berjumlah 5 (lima) variabel.
Variabel-variabel tersebut adalah Lingkungan
(X1), Organisasi (X2), Individu (X3), kepuasan
kerja (Y1), kinerja karyawan (Y2)
 metodenya kuantitatif dan kualitatif

Teknik pengumpulan dan : Mengobservasi, Data yang diperoleh akan dianalisis


analisis data. dengan menggunakan teknik analisis jalur Path
Analysis untuk memenuhi tujuan penelitian. Uji
ini dimaksudkan untuk menerangkan akibat
langsung dan tidak langsung seperangkat variabel
penyebab terhadap variabel akibat (Ferdinand,
2002).

Temuan penelitian dan : Perusahaan merupakan salah satu bagian dalam mata
pembahasan artikel yang rantai bisnis yang penting.Untuk mempertahankan
direview. kelangsungan hidupnya, perusahaan harus dapat
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan serta
melakukan inovasi untuk mengembangkan
perusahaan.Perusahaan perlu mengupayakan agar setiap
sumber daya yang dimiliki dapat digunakan secara efektif
dan efisien sehingga pada akhirnya perusahaan akan
mendapatkan skala ekonomis dan meningkatkan
kemampuan kompetitif perusahaan.Salah satu sumber
daya yang terpenting di dalam perusahaan adalah sumber
daya manusia atau tenaga kerja.Sumber daya manusia
merupakan elemen terpenting dalam mengoperasikan
seluruh sumber daya lain yang terdapat di dalam
perusahaan.Perusahaan perlu mengelola sumber daya
manusia dengan sebaikbaiknya untuk dapat dimanfaatkan
dalam usaha memajukan perusahaan.Pengelolaan stres
yang dilakukan oleh perusahaan mempunyai hubungan
dengan kinerja pada setiap karyawan.Sehingga, apabila
perusahaan mampu mengelola stres kerja dengan baik,
maka kinerjanya dari karyawan akan meningkat sesuai
dengan yang diharapkan oleh perusahaan, karena kinerja
tersebut merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan.Bahwa faktor-faktor stres kerja yang
meliputi lingkungan, organisasi dan individu secara
parsial mempunyai pengaruh langsung yang bermakna
terhadap kepuasan kerja karyawan PT.Faktor-faktor stres
kerja yang meliputi lingkungan, organisasi dan individu
secara parsial mempunyai pengaruh tidak langsung yang
bermakna terhadap kinerja karyawan PT.Hardiyang Stres
Kerja Ada berbagai macam definisi stres kerja yang
dikemukakan para ahli.Gejala atau reaksi stres terhadap
seseorang dapat bermacam-macam dan hal ini tergantung
pada kekuatan konsep dirinya yang akhirnya menentukan
besar-kecilnya toleransi orang tersebut terhadap
stres.Orang-orang yang kaku atau fanatik terhadap norma-
norma dan ambisi yang dipegangnya cenderung
mengalami keadaan yang lebih buruk apabila ia tidak
berhasil mengatasi stresnya.Gejala perilaku misalnya
produktifitas kerja yang menurun, kemangkiran, labour
turn over yang tinggi dan sebagainya.Faktor
ekstraorganisasi yaitu penyebab stres yang berasal dari
luar organisasi.Faktor individu yaitu penyebab stres yang
berasal dari individu yang ada dalam organisasi.

Simpulan : Berdasarkan hasil analisa dan


pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
Faktor-faktor stres kerja yaitu lingkungan,
organisasi dan individu secara parsial mempunyai
pengaruh langsung yang bermakna terhadap
kepuasan kerja karyawan PT. Hardiyang.
Kepuasan kerja mempunyai pengaruh
langsung yang bermakna terhadap kinerja
karyawan PT. Hardiyang.
Faktor-faktor stres kerja yang meliputi
lingkungan, organisasi dan individu mempunyai
pengaruh tidak langsung yang bermakna terhadap
kinerja karyawan PT. Hardiyang.

Jurnal 10 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : Peningkatan Perceived Customer Value Perumahan
Western
Village di Surabaya melalui Penerapan Kualitas Produk
dan
Perceived Service Quality

Nama Penulis : I Made Bagus D.1, Prita Ayu Kusumawardhany 2


Nama Jurnal : BISMA (Bisnis dan Manajemen)

Nomor dan volume jurnal : Volume 10 Nomor 1


Tahun Terbit : Oktober 2017
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v10n1
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/view
/95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : Kualitas pelayanan berpusat pada suatu kenyataan yang
dalam artikel jurnal yang ditentukan oleh
direview secara singkat. pelanggan.
Populasi dan sampel :  populasi adalah wilayah generalisasi yang
penelitian, subjek/objek terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai
penelitian dan metode kualitas dan karakteristik tertentu
penelitian. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik
kesimpulannya Dan Sampel
Penelitian ini menggunakan accidental sampling
yaitu
penentuan berdasarkan kebetula
 objek penelitian adalah seluruh
anggota yang sekaligus sebagai konsumen
perumahan Western Village di
Surabaya.
 Penelitian ini dirancang dengan metode penelitian
survei
Teknik pengumpulan dan : Analisis Regresi
analisis data.
Temuan penelitian dan : Begitu juga dengan pandangan yang terbukti salah dari
pembahasan artikel yang pihak pengembang dan perbankan yang menganggap dari
direview. kalkulasi bisnis, proyek properti skala besar akan lebih
menguntungkan ketimbang proyek skala kecil.Selain dari
sisi kuantitas yang tersedia, kebutuhan atas rumah juga
mencakup kebutuhan atas prasarana, sarana, dan utilitas
yang baik dan didukung dengan lingkungan yang
sehat.Peran pemerintah dalam pembangunan perumahan
diwujudkan melalui belanja perumahan dan fasilitas
umum, masyarakat melalui konsumsi rumah tangga
terhadap rumah dan perlengkapan rumah tangga,
sedangkan peran swasta dapat diwakili melalui variabel
laju pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan
pertumbuhan investasi maupun pertumbuhan tingkat
output yang dihasilkan dalam perekonomian.Menurut
Lutz (1996:210), kualitas merupakan proporsi yang lebih
tinggi dari kualitas yang dapat diperoleh sebelum
pembelian atau dalam pencarian kualitas yang ada, yang
hanya dapat diperoleh hanya selama mengkonsumsi atau
sering dikatakan kualitas pengalaman.Konsumen
dihadapkan dengan berbagai macam kualitas yang ada
sehingga diharapkan dapat memilih salah satu yang sesuai
dengan keinginannya.Kualitas produk meliputi merek,
kemasan, labeling, garansi dan layanan pelengkap
lainnya.Kualitas produk merupakan senjata yang ampuh
dalam persaingan dengan para pesaing dalam
mempengaruhi konsumen.Dari berbagai kualitas produk
yang ditampilkan oleh produsen untuk mempengaruhi
konsumen tersebut sebenarnya tidak seluruh kualitas
produk itu akan dipertimbangkan oleh konsumen dalam
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk
tertentu.Oleh karena itu produsen haruslah mengetahui
kualitas produk apa saja yang paling menentukan
konsumen dalam memilih suatu produk tertentu.Olson
(1977) dalam Zeithaml (1988) yang meneliti tentang
kualitas produk yang berpengaruh pada penjualan dan
persepsi konsumen pada kualitas menyimpulkan kualitas
adalah signal kualitas yang dapat dibedakan menjadi dua
yaitu kualitas ekstrinsik dan intrinsik di mana masing
masing kualitas tersebut menjadi tolak I Made Bagus D.,
Prita Ayu Kusumawardhany Peningkatan Perceived
Customer Value Perumahan Western Village di Surabaya
melalui Penerapan Kualitas Produk dan Perceived Service
Quality 4https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/index
ukur bagi konsumen di dalam membeli produk (Zeithml,
1988:19).Kualitas produk Ekstrinsik Extrinsic Attribute
adalah karakteristik non-fisik dari suatu produk,
merupakan hal yang dapat dirasakan dari suatu
produk.MerekMerek merupakan nama, istilah, tanda,
symbol, lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi
kualitas-kualitas produk lainnya yang diharapkan dapat
memberikan identitas dan deferensiasi terhadap produk
pesaing.Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan:
Sebagai identitas yang bermanfaat dalam membedakan
produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.

Simpulan : Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini


dapat ditarik kesimpulanbahwa Perceived of product
quality berpengaruh tidak signifikan terhadap
customer value perumahan Western Village di Surabaya.
Perceived of servic quality pengaruh signifikan terhadap
customer value perumahan Western Villagedi
Surabaya.Terdapat pengaruh variabel lain diluar variabel
yang berpengaruh terhadap penelitian ini. Saran yang
dapat diberikan bagi peneliti selanjutnya
disarankan untuk melakukan penelitian di luar variabel
bebas yang digunakan dalam penelitian ini, misalnya
pengembangan karier, rekrutmen, perilaku ekstra
peran dan lain-lain, ataupun mengkombinasikan salah
satu variabel dalam penelitian ini dengan variabel lain di
luar variabel dalam penelitian ini, mengingat
terdapat pengaruh yang besar dari variabel lain yang
tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Penelitian
yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel
perceived of product quality berpengaruh tidak
signifikan terhadap customer value perumahan Western
Village di Surabaya. Perceived of service quality
berpengaruh signifikan terhadap customer value. Untuk
itu pihak perumahan Western Village di Surabaya,
diharapkan dapat memaksimalkan customer value
sesuai dengan tujuan perumahan Western Village untuk
membantu pemerintah dalam menyediakan perumahan
bagi masyarakat khususnya di wilayah Surabaya.
Jurnal 11 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Pengolahan Produk
Hasil Laut di Surabaya untuk Menembus Pasar Ekspor
Nama Penulis : Erna Ferrinadewi Kusnarsiyah
Nama Jurnal : BISMA(Manajemen dan Bisnis)
Nomor dan volume jurnal : Volume 10, Nomor 1
Tahun Terbit : Oktober 2017
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v10n1.p17-25
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/view
/95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : Salah satu hambatan ekpor hasil laut Indonesia adalah
dalam artikel jurnal yang persyaratan yang diminta pihak importir belum dapat
direview secara singkat. dipenuhi diantaranya persyaratan kualitas kesehatan dan
keamanan
Populasi dan sampel :  Populasinya UKM CV Mega Mandiri yang
penelitian, subjek/objek berlokasi di
penelitian dan metode Surabaya dan smpelnya adalah hasil laut
penelitian. menjadi produk dried seafood
 Obyek Penelitian ini adalah UKM CV Mega
Mandiri
 Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan dan : metode observasi dan
analisis data. dilengkapi dengan wawancara mendalam untuk
mengetahui kapasitas produksi UKM
dan sejauh mana UKM dalam mencapai dan
memepetahankan mutu kualitas produknya.
Temuan penelitian dan : Kenyataan ini sekaligus menunjukkan peluang Indonesia
pembahasan artikel yang sebagai produsen hasil laut untuk memenuhi kebutuhan
direview. internasional tidak saja lokal.Indonesia dengan potensi
sumber daya laut yang melimpah ini, sewajarnya dapat
memanfaatkan peluang ekspor yang tinggi ini.Hal ini
menunjukkan besarnya potensi hasil laut Indonesia
terhadap angka Produk Domestik Bruto.Salah satu
hambatan ekpor hasil laut Indonesia adalah persyaratan
yang diminta pihak importir belum dapat dipenuhi
diantaranya persyaratan kualitas kesehatan dan
keamanan.Perabedaan tiap negara ini disebabkan karena
banyak pemerintah negara importir meningkat
kepeduliannya terhadap keamanan dan mutu makanan dan
ini mendorong mereka meningkatkan aturan standar
jaminan kualitas yang tinggi pada produk impor hasil
laut.Kondisi ini seharusnya mendorong eksportir hasil laut
indonesia untuk melakukan peningkatan mutu kualitas
produk.(2013) menunjukkan bahwa produktivitas dan
ekspor hasil laut di Indonesia harus dibarengi dengan
peningkatan mutu kualitas dan juga keamanan produk
sebagai salah satu upaya peningkatan daya saing produk
ekspor hasil laut Indonesia.Peningkatan mutu kualitas
produk hasil laut pada gilirannya akan meingkatkan daya
saing produk di pasar.UKM Mega Mandiri hingga saat ini
bersaing dalam penawaran gelembung kulit ikan dan
teripang di pasar Cina, Hongkong dan Singapura Artikel
ini bertujuna untuk menggkaji apa saja yang dpat
dilakukan UKM Mega Mandiri untuk meningkatkan
kapasitas dan kualitas produksi sehingga mampu
memenuhi standar permintaan ekspor

Simpulan : Terlalu banyak kesalahan kerja yang terjadi dalam


proses sortir seperti salah memisahkan produk yang
sesuai dengan ukuran dan berat ke dalam tempat yang
tepat. Faktor kelelahan pekerja menjadi penyebab dalam
berbagai kesalahan kerja juga kurangnya pelatihan
penggunaan alat membuat pekerja tidak teliti dalam
penggunaan alat dan menyebabkan kesalahan hasil.
Kesalahan ini menurun dengan pendampingan dalam
penggunaan peralatan sehingga pekerja lebioh terlatih.
Keterlambatan dalam pemenuhan permintaan pembeli,
diakibatkan karena ketergantungan Mega Mandiri pada
pemanfaatan cahaya matahari dalam proses pengeringan
terutama untuk produk Teripang yang dibutuhkan
kekeringan hingga ke bagian dalam dan itu
membutuhkan 3-4 hari jika menggunakan panas matahari
saja.Penggunana iptek diperlukan dalam peningkatan
kecepatan proses pengeringan sehingga produk dapat
segera dikirimTata letak dalam pabrik diperlukan untuk
meningkatkan kapasitas produksi melalui efisiensi kerja.
Efisiensi kerja dapat didapatkan dengan penempatan
peralatan produksi seperti meja sortir, meja pencucian,
peralatan pengepakan, area administrasi, peralatan proses
pengeringan dengan baik sesuai alur produk hingga
produk siap dikirim ke pembeli.UKM Mega Mandiri
disarankan untuk berupaya memiliki HAACP Certificate
untuk meningkatkan daya saing produk karena dengan
memiliki sertifikat ini produk UKM masuk dalam
kualifikasi produk makanan yang memenuhi standar
kesehatan dan kebersihan makanan sehingga layak
dikonsumsi. UKM diharapkan terus menerus
memberikan pelatihan kepada karyawan agar kesalahan
kerja semakin minimal sekaligus meningkatkan
kecepatan kerja sehingga proses pengiriman
pesanan dapat menjadi lebih singkat. Memiliki SOP
tentang kebersihan dan kesehatan di area pabrik
mengingat produk akhir UKM termasuk produk
makanan yang akan di konsumsi sehingga proses kerja
yang bersih dan sehat menjamin
produk bebas bibit penyakit.
Jurnal 12 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Motivasi Sebagai Variabel
Intervening Studi pada
PT. Rahmat Jaya Perkasa Sidoarjo
Nama Penulis : Najmy Haqq
Nama Jurnal : BISMA – Bisnis dan Manajemen –
Nomor dan volume jurnal : Volume 9 No. 1
Tahun Terbit : Oktober 2016
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v9n1
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/view
/95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : Dalam budaya organisasi terjadi sosialisasi nilai-nilai dan
dalam artikel jurnal yang menginternalisasi dalam diri para anggota, menjiwai
direview secara singkat. orang per orang didalam organisas
Populasi dan sampel :  Populasinya yaitu pegawai
penelitian, subjek/objek  Objeknya ialah PT. Rahmat Jaya
penelitian dan metode  Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian. kausalitas
Teknik pengumpulan dan : Teknik analisis yang digunakan adalah Partial Least
analisis data. Square.
Temuan penelitian dan : Acuan baku tersebut adalah budaya organisasi yang
pembahasan artikel yang secara sistematis menuntun karyawan untuk
direview. meningkatkan kinerjanya bagi perusahaan.Budaya
organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem
nilai-nilai (values), keyakinan-keyakinan (beliefs),
asumsi-asumsi atau norma yang telah berlaku, disepaakati
dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi sebagai
pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah
organisasinya.Dalam budaya organisasi terjadi sosialisasi
nilai-nilai dan menginternalisasi dalam diri para anggota,
menjiwai orang per orang didalam organisasi.Dengan
demikian, maka budaya organisasi merupakan jiwa
organisasi dan jiwa para anggota organisasi.Budaya yang
kuat dan positif sangat berpengaruh kuat terhadap
organisasi salah satunya adalah pengarahan perilaku dan
kinerja organisasi.Atasan langsung yang dimaksudkan
adalah orang yang bertanggung jawab secara langsung
pada kinerja karyawan dibawahnya.Penilaian ini bertujuan
untuk mengetahui perkembangan kinerja karyawan.Najmy
Haqq -Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan.Rahmat Jaya Perkasa Budaya Organisasi
Penjelasan Profesional Keterampilan dan kecakapan yang
dibutuhkan dalam kaitannya dengan profesi serta fungsi,
tugas, dan kewajiban jabata.Penerapan di perusahaan
Pelaksanaan budaya ini seperti divisi operasional yang
bertanggung jawab terhadap pengiriman dan pengadaan
barang.Integritas Dapat dipercaya, jujur, konsisten dalam
memahami dan keinginan untuk menyesuaikan diri
dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta
mematuhi etika profesi dan bisnis.Penerapan di
perusahaan Pelaksanaan budaya integritas dalam
perusahaan ditunjukkan dengan mematuhi aturan yang
ada dalam perusahaan dan dapat dipercaya dalam
melaksanakan tugas seperti dalam bagian keuangan,
kejujuran dibutuhkan dalam perhitungan keuntungan serta
menghitung jumlah tagihan tiap toko.Inovasi Kemampuan
untuk mengembangkan ide, gagasan, pendekatan baru dan
inovatif yang aplikatif untuk dapat melakukan pekerjaan
lebih efektif dan efisien dalam rangka melakukan
perubahan untuk perbaikan dan berani mengambil
resiko.Penerapan di perusahaan Dalam perusahaan budaya
inovasi dilakukan dengan adanya pencatatan stock barang
dilakukan ganda dimana pencatatan dilakukan secara
manual dan menggunakan komputer.Hal ini dilakukan
untuk meminimalisir kesalahan yang dibuat oleh manusia
ataupun perhitungan computer Teamwork Suatu bentuk
kerja sama dalam melakukan suatu pekerjaaan yang
dilakukan oleh beberapa orang dalam mencapai
penyelesaian tugas terbaik Penerapan di perusahaan
Pelaksanaan budaya teamwork dalam perusahaan seperti
adanya rapat tiap hari senin untuk membahas masalah dan
mencari penyelesaian bersama selain itu kerja sama pada
satu divisi akan membuat tugas atau persoalan dapat
terselesaikan dengan jalan musyawarah.Pelaksanaan
budaya integritas, dalam kenyataannya dalam perusahaan
terlaksana dengan baik hal ini dibuktikan dengan lebih
banyak karyawan yang menaati aturan
perusahaan.Pelaksanaan budaya inovasi dalam
kenyataannya budaya inovasi dalam melakukan
pencatatan ganda dilakukan dengan baik namun terkadang
masih ada pencatatan yang berbeda atau tidak
sesuai.Dalam pelaksanaan budaya teamwork dalam
perusahaan, kenyataannya berjalan dengan baik.Budaya
organisasi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja
karyawan nampaknya tidak berjalan dengan baik.Hal ini
di tunjukkan dengan menurunnya kinerja karyawan PT

Simpulan perbedaan : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab


penelitian yang akan sebelumnya,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
dilakukan dengan artikel berikut :
jurnal yang direview. 1. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi budaya organisasi yang terjadi, maka
akanterjadi peningkatan kinerja pegawai pada PT.
RahmatJaya Perkasa.
2. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap motivasi kerja. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi budaya organisasi yang terjadi, maka
akanterjadi peningkatan motivasi kerja pegawai pada PT.
Rahmat Jaya Perkasa.
3. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
motivasi kerja yang terjadi, maka akan terjadi
peningkatan kinerja pegawai pada PT. Rahmat Jaya
Perkasa.
4. Berdasarkan perhitungan dari penelitian ini, motivasi
kerja bukan merupakan variabel intervening atau tidak
memediasi pengaruh antara budaya organisasi terhadap
kinerja pegawai. Besarnya koefisien pengaruh langsung
antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai (0,475)
lebih besar daripada pengaruh tidak langsung antara
budaya organisasi dengan kinerja pegawai melalui
motivasi kerja (0,267). Hal ini didasari oleh faktor dari
motivasi dari Abraham Maslow, merupakan penghargaan
diri dan pengakuan serta penghargaan tidak didukung
dengan baik melalui jenjang karir yang meningkat
apabila mengalami pencapaian tertentu.

Jurnal 13 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : TRADE OFF THEORY DAN KECEPATAN
PENYESUAIAN KE ARAH TARGET LEVERAGE

Nama Penulis : Dwi Cahyaningdyah1


Nama Jurnal : BISMA – Bisnis dan Manajemen
Nomor dan volume jurnal : Volume 9 No 2
Tahun Terbit : April Tahun 2017
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v9n2
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/view
/95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : Masalah Ekonometri Terkait
dalam artikel jurnal yang Estimasi Kecepatan Penyesuaian Ke
direview secara singkat. Arah Leverage Target
Populasi dan sampel :  Populasinya perusahaan
penelitian, subjek/objek  Objeknya Market Timing theory
penelitian dan metode  Metodenya kualitatif
penelitian.
Teknik pengumpulan dan : Teknik pengumpulan dan analisis data yaitu dengan cara
analisis data. survei dan kuesioner
Temuan penelitian dan : Tiga teori utama yang paling berpengaruh adalah Pecking
pembahasan artikel yang Order theory, Trade-off theory, dan Market Timing
direview. theory.Asumsi dasar dari ketiga teori struktur modal
tersebut adalah bahwa struktur modal adalah relevan
untuk nilai perusahaan ketika pajak, biaya transaksi, biaya
kebangkrutan dan asimetri informasi
dipertimbangkan.Secara lebih khusus, perusahaan
memilih antara hutang dan ekuitas sebagai sumber
pendanaan berdasar pada faktor spesifik perusahaan (firm-
specific factors), misalnya profitabilitas, ukuran
perusahaan, tangibility dan lain-lain, dan juga faktor
makroekonomi seperti tingkat inflasi, tingkat bunga,
pertumbuhan ekonomi.Trade off theory merupakan
pandangan klasik dari teori struktur modal yang
menyatakan bahwa perusahaan memiliki optimal target
leverage ratio untuk menyeimbangkan risiko
kebangkrutan (bankruptcy risk) dan keuntungan pajak (tax
benefit) dari penggunaan hutang untuk pendanaan
perusahaan (debt financing)Pecking order muncul jika
biaya dari menerbitkan sekuritas berisiko menutup biaya
dan benefit yang diajukan Dwi Cahyaningdyah - Trade
Off Theory dan Kecepatan Penyesuaian Ke ArahBiaya
untuk menerbitkan sekuritas berisiko menimbulkan
pecking order yaitu perusahaan mendanai investasi baru,
pertama dengan laba ditahan (retained earning), kemudian
dengan hutang yang tidak berisiko (safe debt), kemudian
hutang berisiko (risky debt) dan akhirnyadengan outside
equity.Trade off theory yang klasik yaitu static trade off
theory dibedakan dengan dynamic trade off theory dimana
leverage target bervariasi sepanjang waktu berkaitan
dengan time-varying determinant.Sehingga menurut trade
off theory, perusahaan dengan intangible asset yang besar
seharusnya menggunakan sedikit leverage, kerena
perusahaan ini seringkali menghadapi biaya kebangkrutan
yang tinggi daripada perusahaan dengan tangible asset,
yang dapat digunakan sebagai jaminan
(collateral).Beberapa model dinamis awal menganalisis
contiuous time models dengan ketidakpastian, pajak,
biaya kebangkrutan, dan bebas dari biaya
transaksi.Daripada bereaksi secara cepat pada adverse
shock terkait ketiadaan biaya transaksi, perusahaan
membiarkan struktur modal mereka menyesuaikan secara
gradual (to drift) dalam jangka waktu yang relatif
panjang.Perusahaan menunggu untuk rebalancing
sepanjang biaya penyesuaian melebihi nilai yang hilang
berkaitan dengan struktur modal yang tidak
optimal.Sementara trade off theory menjadi populer di
antara banyak akademisi ketika berbicara tentang struktur
modal optimal, ada juga perdebatan yang terjadi.Tetapi
penelitian empiris muncul yang hasilnya bertentangan
dengan ide sentral static trade off theory.Trade off theory
menghubungkan dua ketidaksempurnaan pasar yaitu
pembayaran pajak dan biaya kebangkrutan dan membawa
pandangan yang relatif sederhana bahwa perusahaan
seharusnya memilih struktur modal mereka dengan
membobot benefit dari pajak hutang dan biaya financial
distress.

Simpulan : Pemahaman dinamika ratio leverage


merupakan inti penelitian empiris terkait
struktur modal. Kecepatan penyesuaian ke
arah leverage merupakan salah satu
indikator untuk mengetahui bagaimana
dinamika ratio leverage perusahaan. Sifat
dinamis leverage target yang berubah dari
waktu ke waktu dan beberapa sifat ratio
leverage lain misalnya nilai rasio yang
merupakan pecahan, membuat penelitian
struktur modal dalam konteks dinamis ini
menjadi rumit. Ada banyak kelemahan
metodologi yang telah diidentifikasi oleh
para peneliti dan masih terus diperdebatkan bagaimana
mengatasi kelemahan tersebut sehingga hasil penelitian
menjadi tidak bias.Masih banyak celah yang dapat
diangkat dalam penelitian-penelitian selanjutnya terkait
isu struktur modal perusahaan.Karena metode-metode
baru yang diusulkan pun masih perlu dimurnikan supaya
kita yakin bahwa metode dan model baru tersebut benar-
benar merupakan alat analisis yang palinG tepat.
Masalah-masalah seperti fraksionalitas rasio leverage,
heterogenitas SOA, penyesuaian yang tidak simetris, dan
pengaruh unobservable variable yang sifatnya time-
invatiant serta isu terkait intentional target behavior tetap
akan menjadi isu menarik dalam ranah
penelitian keputusan struktur modal.

Jurnal 14 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : Perancangan dan Pengukuran Sistem Kinerja
Lingkungan
untuk Mendukung Proper pada Industri Gas

Nama Penulis : Anindita Etri Wulandari1, Iwan Vanany 2


Nama Jurnal : BISMA - Bisnis dan Manajemen
Nomor dan volume jurnal : Volume 10, Nomor 1
Tahun Terbit : Oktober 2017
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v10n1.p61-72
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/view
/95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : Seiring dengan pertumbuhan perindustrian, penggunaan
dalam artikel jurnal yang sumber daya alam
direview secara singkat. dalam kegiatan produksi maupun pasca produksi menjadi
salah satu faktor
penyebab timbulnya pencemaran dan kerusakan
lingkungan yaitu pencemaran air
dan tanah, polusi udara, dan terganggunya habitat flora
dan fauna.
Populasi dan sampel :  Populasinya masyarakat
penelitian, subjek/objek  Objeknya PT X
penelitian dan metode  METODE PENELITIANNYA KUALITATIF
penelitian.
Teknik pengumpulan dan : Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
analisis data. pengamatan langsung dilapangan, wawancara dengan
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder),
danmencari sumber data organisasi untuk
mengidentifikasikan aspek-aspek lingkungan yang akan
menjadi Key to Environment Performance Indicator
(KEPI), serta penyebaran kuisioner kepada orang-orang
yang berkompeten terkaiT kegiatan operasional.
Temuan penelitian dan : Di masa datang, sumber daya alam yang tersedia sebagai
pembahasan artikel yang input kegiatan perindustrian akan semakin langka,
direview. peraturan perundangan mengenai perlindungan
lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja semakin
ketat, perkembangan pasar semakin kompetitif untuk
menghasilkan produk yang ramah lingkungan, dan
munculnya konsumen yang mempunyai kesadaran akan
kelestarian lingkungan.Berawal dari fenomena kepedulian
stakeholders dan masyarakat akan lingkungan, PT X
sebagai merupakan perusahaan pemerintah yang bergerak
di sektor midstream dan downstream industri gas di
Indonesia meliputi usaha niaga gas, transportasi gas,
pemrosesan gas dan distribusi gas, serta bisnis lainnya
yang terkait dengan gas alam dan produk turunannya perlu
melakukan tinjauan terhadap aktivitas yang berhubungan
dengan lingkungan.Peninjauan aktivitas yang memiliki
dampak lingkungan memerlukan biaya yang cukup besar
dan secara langsung akan mempengaruhi anggaran biaya
operasional yang dikeluarkan perusahaan khususnya untuk
rencana jangka pendek perusahaan.Berdasarkan sistem
manajemen lingkungan yang telah dibangun tersebut,
perusahaan merumuskan kebijakan keberlanjutan yang
didalamnya terdapat aspek lingkungan kemudian
menentukan tujuan, sasaran, dan program manajemen
lingkungan.X harus semakin professional dalam
pengelolaan sistem manajemen lingkungannya dan
mengembangkan sistem kinerja lingkungan sehingga
dapat mengukur dan mengevaluasi efektifitas program
terkait dengan manajemen lingkungan.Selain itu, ukuran
kinerja yang digunakan dalam PROPER belum
disesuaikan dengan model sistem manajemen lingkungan
dan tidak tersusun dalam suatu hirarki yang terstruktur
untuk menggambarkan kinerja lingkungan perusahaan
secara keseluruhan sehingga diperlukan pendekatan lain
yang lebih komprehensif.Penelitian ini untuk
mengakomodasi beberapa kekurangan dalam sistem
pengukuran kinerja perusahaan yang digunakan
perusahaan saat ini sehingga perlu dilakukan perancangan
dan pengukuran kinerja lingkungan.Dengan adanya
penelitian ini, perusahaan dapat mengidentifikasi aspek
lingkungan dan indikator kinerja lingkungan serta
mengetahui nilai kinerja lingkungan dari sistem
pengukuran kinerja lingkungan yang telah dirancang
kemudian dapat dilakukan evaluasi untuk tindakan
pencegahan, pengawasan, dan perbaikan indikator kinerja
lingkungan.Dari hasil identifikasi kemudian menghasilkan
Key to Enviromental Performance Indicator (KEPI),
melakukan pembobotan KEPI dengan Analytical
Hierarchy Process (AHP), pengukuran KEPI dengan
Objective Matrix dan Traffic Light System, serta
memberikan rekomendasi perbaikan kinerja
lingkungannya dengan harapan perusahaan dapat
melakukan perbaikan dan pengawasan kinerja
lingkungan.Sistem Pengukuran Kinerja Lingkungan
Identifikasi Key to Environment Performance Indicator
(KEPI) Tahap ini akan dirancang suatu indikator-indikator
yang merupakan indikator kunci dari sistem pengukuran
lingkungan

Simpulan : Berdasarkan analisis dan pembahasan penilaian kinerja


lingkungan untuk mendukung PROPER pada industri
gas, didapatkan kesimpulan bahwa hasil identifikasi
kegiatan operasional dan aspek lingkungan menghasilkan
8 aspek lingkungan yang paling berpengaruh secara
siginifikan dalam kegiatan operasional PT X dan 70
KEPI yang terdiri dari 51 KEPI kuantitatif dan 19 KEPI
kualitatif. Hasil pengukuran kinerja lingkungan PT X
yang diperoleh dari hasil pembobotan dengan metode
AHP dan Scoring System yaitu terdapat 21 KEPI
kategori warna merah, 14 KEPI kategori warna kuning,
dan 35 KEPI kategori warna hijau dan score sebesar 5.86
dimana dalam pengklasifikasian dengan Traffic Light
System masuk dalam kategori warna kuning yang berarti
bahwa kinerja lingkungan PT X masih perlu dilakukan
pengawasan dan perbaikan oleh pihak perusahaan.
Upaya perbaikan kinerja lingkungan dan upaya
mendukung PROPER pada PT. X yang dapat dilakukan
sebagai berikut yaitu memperbaiki sistem pengolahan
air limbah industri (API Separator), melaksanakan
inspeksi rutin sambunngan antar pipa dan
intrumentasiuntuk meminimalisir adanya kebocoran gas,
melaksanakan PM (Preventive Maintenance) Genset dan
Kompressor, membuat enclosure untuk mengurangi
paparan kebisingan yang dihasilkan oleh engine,
penggantian & Modifikasi Lampu Ruang Kerja/Indoor
dan Outdoor (TL atau Mercury ke LED),mengurangi
jumlah shutdown stasiun dengan membuat aplikasi
Generator Management System (GMS),membuat sistem
pengolahan air limbah domestik yang sederhana untuk
seluruh wilayah kerja PT X, membuat jadwal
program HSE Meeting untuk seluruh fungsi dalam area
kerja operasional PT X,membuat sistem monitoring
kebocoran gas untuk peralatan instrumentasi dan
sambungan antar pipa, membuat Training Need Analysis
untuk seluruh jabatan Yang berada di wilayah
operasional PT X dan yang terlibat dalam Sistem
Manajemen Lingkungan.Saran yang dapat diberikan oleh
penulis untuk penelitian selanjutnya yaitu
perlu adanya penelitian lebih lengkap dan berjangka
panjang untuk mendapatkan indikator kinerja lingkungan
atau KEPI yang lebih lengkap dan akurat dan
pengkajian lebih lanjut dalam upaya peningkatan kinerja
lingkungan untuK mendukung PROPER dengan
memperhatikan faktor biaya.

Jurnal 15 Sinta 2

Identitas Jurnal
Judul Artikel : Elemen Kecerdasan Wirausaha Untuk Meningkatkan
Kinerja
Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Surabaya

Nama Penulis : Rudi Santoso1, Candraningrat2, Lilis Binawati3


Nama Jurnal : BISMA – Bisnis Dan Manajemen
Nomor dan volume jurnal : Volume 10, Nomor 1
Tahun Terbit : Oktober 2017
Link Jurnal : https://doi.org/10.26740/bisma.v10n1.p73-89
Link Jurnal Sintanya : https://journal.unesa.ac.id/index.php/bisma/issue/view
/95
Ringkasan isi Jurnal
Masalah yang dijabarkan : beberapa hal yang dapat menghambat berkembangnya
dalam artikel jurnal yang kecerdasan spiritual
direview secara singkat. dalam diri seorang wirausaha
Populasi dan sampel :  Populasi penelitian adalah seluruh Industri Kecil
penelitian, subjek/objek Menengah (IKM) yang
penelitian dan metode dibina oleh Dinas Perdagangan di kota Surabaya.
penelitian.  Objeknya ialah kota Surabaya.
 Metode penelitiannya ialah Discriptive
Explanatory
Teknik pengumpulan dan : Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
analisis data. dengan metode survey dimana peneliti menggali data dari
persepsi responden yang dilakukan dengan wawancara
dengan instrument questioner dan dilengkapi dengan
wawancara terhadap responden.
Temuan penelitian dan : IKM merupakan sebuah usaha yang memproduksi
pembahasan artikel yang berbagai macam produk yang digunakan dalam berbagai
direview. keperluan aktifitas makhluk hidup ataupun yang
lainnya.Sementara itu, Usaha Menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini.Produktivitas dan nilai tambah usaha kecil yang rendah
dikarenakan faktor ketidakstabilan pertumbuhan pasar
pada bidang yang digelutinya serta kemampuan seorang
pemilik atau pengusaha untuk memahami lingkungan
usaha yang masih kurang.Mengingat IKM berperan sangat
tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia antara
lain mengurangi pengangguran dan mengurangi
kemiskinan, untuk itu perlu adanya dukungan dari
berbagai pihak baik pemerintah maupun berbagai sektor
lainnya termasuk Perguruan Tinggi, selain itu diperlukan
adanya motivasi, dan dukungan yang harus diberikan
terhadap IKM agar mereka mampu bersaing dan mampu
menghadapi pasar bebas apalagi setelah diberlakukan
MEA dimana produk-produk import semakin membanjiri
pasar, sehingga IKM Indonesia harus mempersiapkan
produk yang lebih kreatif, inovatif dan proaktif dalam
merebut pasar, kemampuan ini merupakan bagian dari
kecerdasan IKM yang dalam menjalankan bisnis
mereka.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis sampai seberapa pengaruh kecerdasan
wirausaha terhadap kinerja Industri Kecil dan Menengah
(IKM) di kota Surabaya; dan menganalisis elemen-elemen
dari kecerdasan wirausaha mana yang berpengaruh paling
dominan terhadap kinerja Industri Kecil dan Menengah
(IKM) di kota Surabaya.Seorang wirausahawan atau
pemilik IKM harus memiliki kemampuan dalam
mengembangkan bisnisnya dengan membaca peluang
usaha, mengelola usaha, mengembangkan usaha dengan
kreatif inovatif dan proaktif.Keempat kecerdasan yang
mendukung kecerdasan wirausaha yaitu kecerdasan
finansial, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan
kecerdasan spiritual itulah yang akan mendukung
bagaimana seorang wirausahawan mengatur usahanya
guna memiliki kinerja yang tinggi.Kecerdasan wirausaha
tercermin dari sikap pengusaha yang dapat dilihat dari
kecerdasan emosional.Seorang wirausaha dituntut bukan
hanya memiliki keterampilan membangun bisnis, tetapi
juga memiliki sebuah pola pikir dan pola tindakan yang
menghasilkan kreativitas dan inovasi yang bertujuan
untuk memberikan nilai tambah dari setiap sumber daya
yang di miliki oleh wirausahawan.Selain itu juga
diperlukan kecerdasan wirausaha yang terdiri dari
kecerdasan sosial, kecerdasan emosional dan kecerdasan
finansial dan kecerdasan spiritual

Simpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan


finansial, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, dan
kecerdasan spiritual secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja IKM Kota Surabaya.
Kontribusi pengaruh tersebut berdasarkan analisis
koefisien determinasi sebesar 56,7% terhadap IKM.
Sementara itu 43,3% lainnya adalah variabel lain yang
tidak dibahas dalam peneltian ini.Dari keempat variabel
tersebut (kecerdasan finansial, kecerdasan emosional,
kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual), hanya
variabel kecerdasan spiritual yang tidak mempunyai
pengaruh terhadap kinerja IKM. Dimensi kecerdasan
spiritual yang diukur dengan indikator perilaku jujur,
terbuka, pemahaman diri sendiri,berkontribusi, non-
dogmatis ternyata tidak memberikan pengaruh terhadap
kinerja IKM. Kinerja IKM secara keseluruhan masih
banyak dipengaruhi oleh sikap dan mental pelaku IKM.
Sikap dan mental pelaku IKM tersebut adalah dalam hal
pengendalian diri secara emosional, kemampuan
bersosialisasi dan berjejaring.Sedangkan kemampuan
hard skill yang mempengaruhi kinerja IKM adalah dalam
hal pengetahuan pengelolaan keuangan. Pengelolaan
keuangan dalam hal ini terkait pengelolaan modal
mereka dan prediksi serta strategi ke depan untuk
mempertahankan usaha mereka.Hasil penelitian
menunjukan bahwa kecerdasan finansial memberi
pengaruh positif terhadap kinerja IKM kota Surabaya.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh
(Supriyono, 2009). Pada intinya kecerdasan finansial
akan ditujukan untuk mencapai kebebasan finansial yang
merupakan salah satu unsur yang ingin dicapai dalam
kesejahteraan finansial, oleh karena itu seorang
wirausahawan setidaknya harus memiliki kemampuan
tentang kecerdasan finasial guna menstabilkan kondisi
bisnis yang mereka jalani.Kecerdasan emosional juga
memberi pengaruh positif terhadap kinerja IKM
kota Surabaya. Hal ini selaras dengan teori bahwa emosi
yang positif dapat mengatasi stress (M F. Scheier; C S.
Carver, 1993). Tingkat stress pelaku IKM akan
berpengaruh terhadap kinerjanya.Kecerdasan sosial
memberi pengaruh positif terhadap kinerja IKM kota
Surabaya. Hal tersebut mempunyai linearitas dengan
teori dari (Honeywill, 2015)bahwa kecerdasan sosial
adalah gabungan dari kesadaran diri dan kesadaran
sosial,evolusi keyakinan sosial dan sikap, serta kapasitas
dan kemampuan mengelola perubahan sosial yang
kompleks.Kecerdasan spiritual tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja IKM kota Surabaya. Hal ini
senada dengan apa yang pernah diteliti oleh(Sumediyani,
2002) bahwa ada banyak hal yang menjadi penghambat
berkembangnya kecerdasan spiritual seseorang. Salah
satunya adanya ketidakseimbangan yang dinamis antara
ide, ego dan superego, ketidakseimbangan antara ego
sadar yang rasional dan tuntutan dari alam tak sadar
secara umum.Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka beberapa hal yang
perlu disarankan untuk meningkatkan kinerja IKM dalam
hal ini khususnya di kota Surabaya, maka hal yang perlu
ditingkatkan adalah kemampuan pelaku IKM dalam
hal keuangan atau finansial, selain hal tersebut pelaku
IKM juga harus memiliki keceradasan emosional dan
kecerdasan sosial guna keberlanjutan IKM di era digital
seperti saat ini.Keterbatasan penelitian ini menggunakan
sampel penelitian yang cukup kecil.Di samping itu,
cakupan wilayah penelitian terlalu sempit yaitu hanya
terbatas padawilayah Surabaya. Untuk itu dalam
penenlitian lanjutan bisa dikembangkan dari sisi
sisi jumlah sampel yang digunakan dan cakupan wilayah
yang lebih luas.

You might also like