You are on page 1of 9

Widyagogik, p ISSN 2303-307X, e ISSN 2541-5468 1

HYBRID LEARNING UNTUK MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI


SEKOLAH DASAR

Mitha Dewi1*, Muslimin Ibrahim2

1*
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
2
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

mithadewi023.sd19@student.unusa.ac.id , musliminibrahim@unusa.ac.id
DOI: https://doi.org/10.21107/Widyagogik/vXiX. 0000
Abstract
Hybrid learning is learning that combines different modes of delivery, teaching styles
and technological support. Hybrid learning is a fun learning process that has many
forms. Hybrid learning at a minimum gets students the tools for what's happening on the
internet. Teachers can also monitor the Internet through the program. Motivation is a
person's desire, drive, and need to be able to carry out certain activities. Meanwhile,
motivation is defined as the force that drives action towards a goal. From this there is
evidence in previous research that hybrid learning is a learning process that has its own
advantages. from the existence of mixed learning which is an innovation in learning, it is
expected to be able to motivate student learning. The main purpose of this study is to
collect some of the previous research on blended learning. Therefore, the most important
SLR is data collection in the form of hybrid learning research in elementary schools.

Keywords – hybrid learning Learning motivation, Elementary school,.

© 2023 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and
conditions of the Creative Commons Attribution ShareAlike (CC BY SA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
2 Hybrid Learning Untuk Memotivasi Belajar Siswa

M. Dewi, M. Ibrahim

1. PENDAHULUAN
Sementara itu, dunia telah memasuki masa revolusi Industri 4.0 yang ditandai
dengan adanya peningkatan konektivitas, dan pengembangan sistem digital, serta
kecerdasan buatan, dan virtualisasi. Tidak ada batasan antara manusia dan teknologi.
Teknologi juga seringkali berdampak pada ranah kehidupan. Salah satunya adalah
dampaknya terhadap sistem pendidikan di Indonesia.
Berkembangnya teknologi menuntut kesiapan guru untuk melakukan
pembelajaran dengan metode pembelajaran yang berkembang, salah satunya dengan
menerapkan model hybrid learning. Hybrid learning membuat siswa mendapatkan
peralatan untuk apa yang di pelajari di internet. Guru juga dapat memantau atau
mengkoreksi tugas serta kegiatan siswa melalui program internet. Menurut Verawati &
Desprayoga (2019) hybrid adalah pembelajaran yang memadukan berbagai cara
penyampaian, gaya mengajar dan dukungan teknologi yang berbeda..
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan pada manusia
untuk dapat bertindak dengan cara yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu (Moslem
et al., 2019). Motivasi adalah keinginan, dorongan, dan kebutuhan seseorang untuk dapat
melakukan aktivitas tertentu. Sedangkan motivasi diartikan sebagai kekuatan yang dapat
mendorong tindakan seseorang menuju suatu tujuan (Marisa, 2019).

Penelitian terkait hybrid learning telah banyak dilakukan oleh peneliti


sebelumnya, namun sangat terbatas sekali informasi yang merangkum topik tersebut
dalam bentuk systematic literature riviuw. Roro (2022) melakukan penelitian tentang
hybrid learning yang fokus pada mahasiswa, dengan hasil pembelajaran hybrid learning
berpengaruh signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar kewirausahaan mahasiswa
Prodi Pendidikan Ekonomi dan Manajemen Universitas PGRI Argopuro Jember.
Wahyuni (2021) melakukan penelitian tentang hybrid learning yang focus VII, dengan
hasil penerapan model pembelajaran hybrid di SMP PGRI 2 Denpasar dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar dengan mengubah rata-rata skor motivasi pada
tes belajar siswa. Rusyada & Nasir (2022) melakukan penelitian tentang hybrid learning
yang difokuskan pada siswa sekolah dasar, dan hasil penerapan hybrid learning di SDN
Kebun Sari 1 Amuntai menunjukkan efektif.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan beberapa
penelitian sebelumnya tentang hybrid learning. Oleh karena itu, SLR yang paling penting
adalah pengumpulan data berupa penelitian pembelajaran hybrid di sekolah dasar, dari
Widyagogik, Vol. XX. No. XX, Month- Month 2023 3

data penelitian hybrid yang disajikan, kemudian mengajukan berbagai pertanyaan penting
seperti berikut ini.
1. Bagaimana deskripsi tentang mode hybrid learning untuk siswa di sekolah dasar?
2. Bagaimana penelitian tentang mode hybrid learning untuk memotivasi belajar siswa
di sekolah dasar berdasarkan metodelogi studi?
3. Bagaimana penelitian tentang mode hybrid learning untuk memotivasi belajar siswa
di sekolah dasar berdasarkan objek studi?
4. Bagaimana penelitian tentang mode hybrid learning untuk memotivasi belajr siswa
di sekolah dasar berdasarkan hasil studi?
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, review dan analisis dilkakukan secara sistematis
berdasarkan artikel dan jurnal periode terbit tahun 2022.
2.2 Database
Data yang dikumpulkan untuk SLR ini bersumber dari google schoolar. Google
schoolar adalah mesin pencari web yang dirilis pada bulan November 2004 yang
memungkinkan pengguna untuk mengakses secara bebas teks lengkap atau ulasan jurnal
akademik online, artikel konferensi, laporan, tesis dan literartur ilmiah lainnya. Pada
bulan januari 2018, google schoolar diakui sebagai mesin pencari akademik terbesar yang
digunakan di seluruh dunia dan diperkirakan terdiri dari sekitar 389 juta dokumen.
2.3 Protokol
SLR yang disusun tersebut sesuai dengan PRISMA statement (Preferred
Reporting items for Systematic Reviews and Meta-Analyses), standart berbasis bukti
yang diakui terdiri dari 27 item daftar periksa dan 4 fase diagram alir. PRISMA
Statement memandu penulis untuk mengidentifikasi kriteria inklusi dan ekslusi dalam
mencari artikel penelitian terkait serta untuk memeriksa database besar tinjauan literatur
dalam periode yang berbeda.

2.4 Data Collection


Identification :
Pencarian literatur pada database Google Scholar (n=12.200 literatur yang bisa
di dwonload atau di akses)

Screening :
Literatur yang sama, bukan jurnal/artikel dihapus
(n=2.800)

Eligibility :
Literatur yang dinilai layak ( artikel atau jurnal yang memuat kata hybrid
learning motivassi belajar siswa sekolah dasar ) di analisis lebih lanjut
(n=10)
4 Hybrid Learning Untuk Memotivasi Belajar Siswa

M. Dewi, M. Ibrahim

Included :
Sintesis
(Meta-anlisis)

Gambar 1 Diagram alir PRISMA dari Systimatic Literature Review


Tahap identification yaitu pencarian literatur yang divisualisasikan pada gambar
1 menggunakan kata kunci “hybrid leearning untuk memotivasi belajar” diperoleh hasil
12.200 literatur. Selain itu, terdapat 2.800 literatur yang tersedia dan dapat diakses yang
kemudian disaring menjadi 10 referensi yang digunakan untuk systematic literature
review. Kriteriaa literatur yang akan di reviu antara lain artikel atau jurnal tahun 2022 .
Tahap screening yaitu reviu sistematis literatur ini dilakukan untuk memilih
sumber manayyang akanndigunakan dalam reviu literature berdasarkan prinsip PRISMA.
Dengan menggunakan kata kunci “hybrid learning untuk memotivasi belajar siswa”,
peneliti memilih membatasi pencarian literatur pada databbase dari google scholar untuk
dianalisis secara kritis. Reviu ini membahas publikasi yang berfokus pada pembelajaran
hybrid terkait katakkunci “hybrid learning ,motivasi belajar”. Selain itu, hanya jurnal atau
artikel yang diterbitkan antara tahun 2022 yang dianalisis dengan pencarian terakhir 3
November 2022 pada pukul 14.49
Tahap engebility kumpulan data selanjutnya dikurangi dengan membaca abstrak,
dan jika perlu, teks lengkap berdasarkan empat kriteria inklusi yang tersirat dalam fokus
artikel ini. Lebih khusus lagi, studi harus terkait dengan permasalahan pembelajaran di
sekolah dasar dan harus menjawab seluruh pertanyaan penelitian serta disampaikan dalam
bahasa indonesia. Setelah penerapan kedua kriteria ini, 10 artikel tetap ada dalam
kumpulan data.
Tahap included pada tahap akhir, hanya 10 artikel yang memenuhi persyaratan
yang dilampirkan untuk ditinjau. Artikel yang dipilih adalah artikel berjenis Systematic
literature review (bukan jenis literature review lainnya) yang diterbitkan selama tahun
2022 berjalan. Kriteria ini diperhitungkan untuk menghasilkan tinjauan sistematis yang
berkualitas tinggi. Rincian proses pengumpulan data menggunakan aliran PRISMA
dirangkum pada Gambar 1. Seluruh artikel yang direview ditampilkan pada bagian
Apendix 1.
Widyagogik, Vol. XX. No. XX, Month- Month 2023 5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Deskripsi tentang mode hybrid learning untuk siswa di sekolah dasar
Mode hybrid learning yang dimaksud adalah sebuah sistem pembelajaran yang
dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dan juga dengan online, dalam
pelaksanaanya terdapat banyak mode yang dilakukan oleh pengajar untuk memberikan
pembelajaran kepada siswanya seperti yang dilakukan oleh. Sumardiana et al., (2022)
yang menjalankan hybrid learning dengan cara bimbingan belajar secara langsung (tatap
muka) diawali dengan perkenalan para siswa dan menanyakan materi yang sedang
ditempuh siswa di sekolah, kemudian dilanjutkan dengan menerangkan serta menjelaskan
materi-materi tersebut kepada para siswa, serta membimbing dan juga membantu para
siswa dalam menyelesaikan tugasnya dan Sedangkan bimbingan belajar yang berbasis
secara online dilaksanakan menggunakan aplikasi WhatsApp dan juga Zoom Meeting.
Para siswa memanfaatkan pesan WhatsApps untuk menanyakan tugas-tugasnya
sedangkan di Platform Zoom Meeting kami menayangkan video pembelajaran dan
kemudian dilanjutkan dengan penjelasan secara singkat mengenai materi yang ada dalam
video tersebut.
Rusyada & Nasir (2022) juga memaparkan pengertian hybrid learning dan
implementasi blended learning di SDN Kebun Sari 1 Amuntai dan setiap kelas dibagi
menjadi dua kelompok belajar per hari. Jadi suatu hari kelompok satu melakukan
pembelajaran tatap muka di sekolah kemudian kelompok dua melakukan pembelajaran
daring melalui aplikasi WhatsApp delivery 8-10 pagi kalau PR lama, bahkan sampai
gelap. Taufiq dan Romli (2022) juga menjelaskan blended learning menggunakan 25%
dari total siswa. Kelas harian dan gaya belajar yang digunakan adalah Pembelajaran
campuran ini sejalan dengan pedoman Pusat Pendidikan Kota Surabaya.
3.2 Penelitian tentang mode hybrid learning untuk memotivasi belajar siswa di
sekolah dasar berdasarkan metodelogi studi
Terdapat beberapa macam metodologi penelitian yang dilakukan untuk meneliti
hybrid learning diantanya penelitian yang dilakukan oleh Hayati (2022) yang melakukan
analisis aktivitas kelas mengacu pada Kemmis dan Mc. Pendekatan empat bagian
Taggart, yaitu: 1) perencanaan, 2) implementasi, 3) pemantauan, 4) refleksi. Mariani et al
(2022) melakukan penelitian tentang hybrid learning dengan menggunakan penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang memberikan suatu perlakuan
kepada suatu kelompok untuk mengetahui pengaruh perlakuan tersebut dalam kondisi
6 Hybrid Learning Untuk Memotivasi Belajar Siswa

M. Dewi, M. Ibrahim

yang terkendali. Desain pretest digunakan dalam penelitian sebagai one-group pretest-
posttest design.
Nugraheni et al (2022) juga melakukan penelitian tentang hybrid learning dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan tujuan
untuk dapat mengetahui proses pembelajaran hybrid di sekolah dasar. Selain itu,
penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang berupaya melihat pandangan orang
tua dan guru ketika siswa sedang belajar literasi digital.
3.3 Penelitian tentang mode hybrid learning untuk memotivasi belajar siswa di
sekolah dasar berdasarkan objek studi
Dalam penelitian tentang hybrid learning perlu juga untuk melihat perbedaan
objek yang diteliti, karna hal tersebut juga dapat mempengaruhi penelitian yang
dilakukan. Dewi dan Windayani (2022) melakukan penelitian dengan objek penelitian
Terdapat 10 orang guru sekolah dasar di Bali dan 3 orang siswa sekolah dasar di Bali
yang diwawancarai untuk memperoleh gambaran hybrid learning di sekolah dasar.
Bali dan Hasanah (2022) melakukan penelitian dan penelitian di kampus
Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pendapat guru terhadap pendidikan online dan offline selama pandemi
Covid-19 di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Sumber data berupa wawancara dengan
menggunakan kuesioner dan responden guru (guru). Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui kedisiplinan belajar siswa dengan gaya belajar online dan offline yang
terjadi selama wabah virus mulai berbeda.
3.4 Penelitian tentang mode hybrid learning untuk memotivasi belajr siswa di
sekolah dasar berdasarkan hasil studi
Hasil yang didapat pada setiap penelituiantentunya berbeda-beda, begitu pula
hasil yang didapat dari penelitian tentang hybrid. pengimplementasian pembelajaran
melalui hybrid learning Rahayu et al., (2022) melakukan penelitian tentang hybrid
learning dengan hasil hybrid learning dilaksanakan memakai metode demonstrasi dalam
SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta dalam pembelajaran tatap muka terbatas bisa
melaksanakan pembelajaran secara baik secara daring maupu luring. Model pembelajaran
Hybrid ini merupakan salah satu jalan keluar untuk melaksanakan pembelajaran terbatas
dari dekat dan personal. Pembelajaran campuran adalah upaya terkoordinasi
pembelajaran yang sangat menarik untuk menggabungkan pembelajaran mata-ke-mata
dan mengembangkan pengalaman belajar dan pembelajaran berdasarkan inovasi PC dan
Widyagogik, Vol. XX. No. XX, Month- Month 2023 7

web sehingga dapat bekerja dengan pengalaman belajar pendidikan siswa dan pendidik
dapat menyaring aktivitas pembelajaran siswa dengan sarana web.
Dengan melakukan hybrid pick up ini dengan membiasakan menggunakan
teknik demonstrasi, instruktur sebagai pengajar diharapkan untuk terus melengkapi
berbagai ragam dan informasi di dunia digital, sehingga dapat memperluas penemuan
yang dilakukan baik secara offline maupun online. Untuk siswa yang belajar secara
terputus dalam perkembangan pendidikan, pendidik menggunakan teknik bicara,
sementara siswa yang belajar online menggunakan aplikasi Google Meet dan pengajar
menggunakan kamera untuk mengimplementasikan pembelajaran hybrid sehingga siswa
yang melakukan pembelajaran berbasis web dapat mengikuti kegiatan pendidikan luring
memanfaatkan metode demonstrasi.
Arsya dan Ningsih (2022) juga melakukan penelitian tentang pembelajaran
campuran dan karena penerapan pembelajaran campuran di lima ruang kelas di SDN 18
Alang Lawas Kota Padang mencakup banyak langkah yang dilakukan oleh guru,
terutama; perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penilaian pendidikan. Dalam rencana
pembelajaran luring yang dilakukan guru antara lain menyiapkan materi pembelajaran
misalnya lembar RPP dan lain-lain. Saat ini, strategi e-learning termasuk memberikan
instruksi kepada siswa melalui aplikasi atau e-learning. Pelaksanaan pembelajaran
dilakukan dengan beberapa cara yaitu pembagian siswa dalam kelompok kecil dan
pembagian jadwal pelaksanaan pembelajaran. offline di setiap pelajaran. Waktu yang
ditetapkan untuk pembelajaran online dan offline adalah 60 menit, tools yang digunakan
adalah E-Learning, Zoom, Google Meet, Google Classroom, WhatsApp Group, dll.
Sedangkan pada tingkat penelitian dilihat melalui hasil kerja dan respon siswa
dalam mengikuti pembelajaran serta melalui analisis pekerjaan rumah dan ulangan
harian. Ada empat faktor yang menghambat dan memungkinkan pelaksanaan hybrid
learning termasuk guru, orang tua, siswa dan pelamar. Dalam ketidaksiapan guru di awal
pembelajaran, guru dituntut untuk mengenal teknologi dengan baik, menyediakan paket
data yang lengkap, memiliki sinyal yang stabil, orang tua mendorong dan mendukung
anak serta anak tersebut selalu aktif dalam pembelajaran, Sehingga siswa harus selalu
memahami apa yang diberikan guru.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran
Campuran atau lebih dikenal dengan istilah Hybrid Learning adalah strategi pembelajaran
yang menggabungkan setidaknya dua teknik dalam cara pembelajaran untuk mencapai
8 Hybrid Learning Untuk Memotivasi Belajar Siswa

M. Dewi, M. Ibrahim

target dari perkembangan pendidikan. penelitian tentang hybrid learning untuk


memotivasi belajar siswa pada umumnya menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Kurangnya inovasi di dalam pembelajara mengakibatkan turunya motivasi dan kurangnya
semangat dalam pembelajaran. Dengan adanya penelitian ini, guru diharapkan mampu
memilih model pembelajaran yang inivatif dan kreatif sebagai penunjang untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.

5. DAFTAR PUSTAKA
Kreativitas, D. A. N., Di, S., Negeri, S. D., & Tembung, M. (2022). School education
journal pgsd fip unimed. 12(2).
Mariani, S. D., Larasati, D. A., Stiawan, A., & Surabaya, U. N. (2022). Pengaruh
Pembelajaran Hybrid Learning Menggunakan Media Baamboozle Terhadap Hasil
Belajar Dan Minat Belajar Siswa. 2(2), 206–216.
Marisa, S. (2019). Pengaruh Motivasi dalam Pembelajaran Siswa Upaya Mengatasi
Permasalahan Belajar. Jurnal Taushiah, 9(2), 20–27.
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/tsh/article/view/1786
Moslem, M. C., Komaro, M., & Yayat. (2019). Faktor-Faktor Yang Menyebabkan
Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Aircraft Drawing Di Smk.
Journal of Mechanical Engineering Education, 6(2), 258–265.
https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/view/21803
Nugraheni, R., M.S, Z., Edwita, & Arita. (2022). Analisis Penerapan Pembelajaran Hybrid
Pada Keterampilan Literasi Digital Di Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas,
8(1), 203–216.
Rahayu, A. P., Hidayati, D., Susilowati, S., & Jannah, F. B. F. (2022). Pembelajaran
Interaktif Melalui Hybrid Learning Dengan Metode Demonstrasi. JKTP: Jurnal
Kajian Teknologi Pendidikan, 05(03), 326–336.
https://doi.org/10.17977/um038v5i32022p326
Rusyada, H., & Nasir, M. (2022). Efektivitas Penerapan Hybrid Learning Pasca Pandemi
Covid-19 di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(2), 1714–1723.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2275
Sumardiana, B., Fergina, S., Nurmala, S., Nanda, T. S., & Oktaviani, N. N. (2022).
Penerapan Hybrid Learning System di era Pandemi Covid-19 Sebagai Upaya Untuk
Mewujudkan Hak Belajar Anak Berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas di Desa
Padasugih Brebes. Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia (Indonesian Journal of
Legal Community Engagement) JPHI, 5(1), 10–22.
https://doi.org/10.15294/jphi.v5i1.49910
Verawati, & Desprayoga. (2019). Solusi Pembelajaran 4.0: Hybrid Learning. Seminar
Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, 1183–
1192.
Wahyuni, A. S. (2021). Penerapan Model Hybrid Learning. Indonesian Journal of
Educational Development, 2(November 2021), 292–297.
https://doi.org/10.5281/zenodo.5681376
Widyagogik, Vol. XX. No. XX, Month- Month 2023 9

You might also like