You are on page 1of 45

SALURAN CERNA

Sakiyan
Sistem Pencernaan
 Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari
mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran
darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat
dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
 Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan
anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan
kandung empedu.
Organ Explanation
Anus The distal opening of the digestive tract (root an/o)
Appendix An appendage; usually means the narrow tube attached to the cecum,
the vermiform
(wormlike) appendix
Bile The fluid secreted by the liver that aids in the digestion and absorption of
fats
(roots chol/e, bili)
Cecum A blind pouch at the beginning of the large intestine (root cec/o)
Colon The major portion of the large intestine; extends from the cecum to the
rectum
and is formed by ascending, transverse, and descending portions (root
col/o, colon/o)
Common bile duct The duct that carries bile into the duodenum; formed by the union of the
cystic duct and the common hepatic duct (root choledoch/o)
Duodenum The first portion of the small intestine (root duoden/o)
Esophagus The muscular tube that carries food from the pharynx to the stomach.
The
opening of the esophagus into the stomach is controlled by the lower
esophageal sphincter (LES) (root esphag/o).
Organ Explanation
Feces The waste material eliminated from the intestine (adjective, fecal);
stool
Gallbladder A sac on the undersurface of the liver that stores bile (root
cholecyst/o)
Hepatic Portal System A special pathway of the circulation that brings blood directly from
the abdominal
organs to the liver for processing (also called simply the portal
system). The vessel that enters the liver is the hepatic portal vein
(portal vein).
Ileum The terminal portion of the small intestine (root ile/o)
Intestine The portion of the digestive tract between the stomach and the anus.
It consists
of the small intestine and large intestine. It functions in digestion,
absorption, and elimination of waste (root enter/o).
Jejunum The middle portion of the small intestine (root jejun/o)
Liver The large gland in the upper right part of the abdomen. In addition to
many
other functions, it secretes bile for digestion of fats (root hepat/o).
Organ Explanation
Mastication Chewing
Pancreas A large, elongated gland behind the stomach. It produces hormones that regulate
sugar metabolism and also produces digestive enzymes (root pancreat/o).

Palate The roof of the mouth; the partition between the mouth and nasal cavity;
consists of an anterior portion formed by bone, the hard palate, and a
posterior portion formed of tissue, the soft palate
(root palat/o)

Peristalsis Wavelike contractions of the walls of an organ


Pylorus The distal opening of the stomach into the duodenum. The opening is controlled
by a ring of muscle, the pyloric sphincter (root pylor/o).

Rectum The distal portion of the large intestine. It stores and eliminates undigested
waste (root rect/o, proct/o).
Saliva The clear secretion released into the mouth that moistens food and contains
an enzyme that digests starch. It is produced by three pairs of glands: the
parotid, submandibular, and sublingual glands. (root sial/o).

Stomach A muscular saclike organ below the diaphragm that stores food and
secretes
juices that digest proteins (root gastr/o)
MULUT (MOUTH) = Cavum Oris
• Mulut  jalan masuk untuk sistem
pencernaan.
• Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh
selaput lendir. Pengecapan dirasakan
oleh organ perasa yang terdapat di
permukaan lidah.
• Makanan dipotong-potong oleh gigi
depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi
bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna.
• Ludah dari kelenjar ludah akan
membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim
pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan
enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara
langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
Diseases of oral cavity, salivary glands and jaws
1. Gangguan perkembangan dan pertumbuhan gigi
a. Kelainan jumlah gigi (supernumerary teeth, anodontia)
b. Kelainan bentuk gigi (geminasi, fusi, dilaserasi)
c. Kelainan warna gigi (dental fluorosis, diskolorisasi eksterna)
d. Kelainan struktur gigi (aplasia dan hipoplasia sementum)
e. Kelainan erupsi gigi (impaksi, embedded gigi)
f. Kelainan ukuran gigi (makrodontia)
2. Karies gigi
3. Penyakit jaringan keras gigi (atrisi, abrasi, kalkulus)
4. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal gigi (pulpitis, gangren
pulpa, periodontitis apikalis, periapikal abscess, kista radikular)
5. Penyakit gusi dan jaringan periodontal : Ginggivitis, periodontitis,
abses periodontal, resesi gusi, pembesaran gusi, trauma gusi
…cont’
6. Anomali dentofasial : anomali ukuran rahang, hubungan sendi dan
rahang, anomali lengkung rahang, posisi gigi, TMJ disorders, maloklusi
7. Kista rongga mulut
8. Tumor rongga mulut
9. Penyakit pada kelenjar ludah : sialodenitis, abses,
mucocele,gangguan sekresi saliva
10. Penyakit pada bibir dan mukosa mulut : stomatitis, selulitis ,
abses submandibular, cheilitis, mengigit lidah dan pipi, leukoplakia,
hiperplasia denture
11. Penyakit pada lidah : glossitis, geographic tongue, hipertropi/atrofi
tongue papillae, etc
ESOFAGUS (Oesophagus)
• merupakan salah satu organ
silindris berongga panjang
sekitar 25 cm dan diameter 2
cm, terbentang dari
hipofaring sampai cardia
lambung, kira-kira 2-3 cm di
bawah diafragma
• Dindingnya terdiri dr 4
lapisan : mukosa, submukosa,
muskularis, serosa
• Peranan esofagus 
menghantarkan makanan
dan minuman dari faring ke
lambung
Disease of the Oesophagus
1. Achalasia (Akalasia) :
keadaan yang ditandai dengan peristaltik yang lemah dan
tidak teratur, atau aperistaltis korpus esofagus. Kegagalan
sfingter esofagus bawah untuk berelaksi secara sempurna
sewaktu menelan. Akibatnya, makanan dan cairan tertimbun
dalam esofagus bagian bawah dan kemudian dikosongkan
dengan lambat bila tekanan hidrostatik meningkat. Korpus
esofagus kehilangan tonusnya dan dapat sangat melebar
2. Esofagitis :
Suatu keadaan dimana mukosa esofagus mengalami
peradangan, dapat terjadi secara akut maupun kronik
Cont’…
3. Karsinoma Esofagus
Merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel-sel
epitel yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitar esofagus
dan menimbulkan metastafe pada saluran esofagus
4. Gastroesofagus Refluks (GERD)
Merupakan aliran balik isi lambung atau duodenum ke dalam
esofagus adalah normal, baik pada orang dewasa dan anak-
anak, refluks berlebihan dapat terjadi karena sfingter esofagus
tidak kompeten, stenosis, pilorik atau gangguan motilitas
kekambuhan refluks tampak meningkat sesuai penambahan
usia.
GASTER (Lambung)
• Terdiri dari 4 bagian : kardia, fundus, antrum,pilorus

• Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan


melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka
dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

• Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang


berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan
dengan enzim-enzim.
Cont..GASTER (Lambung)
• Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat
penting :
* Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan
oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan
lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang
mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
* Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat
asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah
protein. Keasaman lambung yang tinggi juga
berperan sebagai penghalang terhadap infeksi
dengan cara membunuh berbagai bakteri.
* Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan
protein)
Disease of Stomach = Gaster
1. Gastritis (Acuta dan Chronica)
2. Ulcus Pepticum (Ulcus Ventriculi dan Duodeni) :
Sore that develops in the mucous membrane of the stomach (more frequent in
women) or duodenum (accounting for 80% of ulcers and more frequent in men)
when its ability to resist acid in gastric juice is reduced. It causes burning ache and
hungerlike pain. Ulcers can bleed, perforate the abdominal wall, or block the
gastrointestinal tract.
3. Carcinoma Gaster
4. Dyspepsia :
adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering
dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di
perut.
5. Achlorhydria
INTESTINUM TENUE (Usus halus)
• Dinding usus kaya akan pembuluh
darah yang mengangkut zat-zat yang
diserap ke hati melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang
melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-
pecahan makanan yang dicerna).
Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna
protein, gula dan lemak.
• Terdiri atas Duodenum (usus 12 jari),
Jejunum (usus kosong) , Ileum (usus
penyerapan)
Cont..INTESTINUM TENUE (Usus halus)
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
• adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo
duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
• merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh
selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada
derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran
yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari
bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
• Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),
yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke
dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna
oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada
lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Cont…INTESTINUM TENUE (Usus halus)
2. Usus Kosong (jejenum)
• adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus
penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8
meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
• Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili),
yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus
dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat
dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit
sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.
• Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris
modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Latin, jejunus, yang berarti “kosong”.
3. Usus Penyerapan (illeum)
• Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7
dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam
empedu.
Diseases of the Intestine
1. Ulkus Duodeni
2. Perforasi Ulcus Pepticum
3. Intususepsi
4. Vascular disease (Infark Arteri Mesenterica)
5. Paralytic ileus and Obstructive ileus
6. Diverticulosis
INTERSTINUM CRASSUM = COLON = Usus Besar
• Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus
antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah
menyerap air dari feses.
• Usus besar terdiri dari :
• * Kolon asendens (kanan)
* Kolon transversum
* Kolon desendens (kiri)
* Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
• Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat
gizi.
• Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat
penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi
normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus
besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan
dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
Diseases of the Colon
1. Karsinoma Kolon
2. Colitis ulcerativa
3. Crohn’s disease
4. Inflammatory bowel syndrome and
Inflammatory bowel disease
5. Intususepsi
CAECUM = Sekum = Usus buntu

• Usus buntu atau sekum


(Bahasa Latin: caecus,
“buta”) dalam istilah
anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung
pada usus penyerapan serta
bagian kolon menanjak dari
usus besar.
Disease of the Caecum and Appendicitis

1. Appendicitis (Acuta and Chronica)


2. Hyperplasia appendix
3. Peritonitis
4. Adenocarcinoma Caecum
5. Intisusepsi
Appendix vermiformis = Umbai cacing
• adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis
atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks
pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi
rongga abdomen).
• Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform
appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung
dengan caecum.
• Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa,
Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm.
Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda –
bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
• Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan),
sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem
limfatik.
• Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
PANCREAS = Pankreas
• Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti
insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari).
• Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
* Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
* Pulau pankreas, menghasilkan hormon
• Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
Diseases of the Pancreas
1. Pancreatitis
2. Carcinoma Pancreas
HEPAR = LIVER = Hati
• Hati merupakan sebuah organ yang besar dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan
pencernaan.
• Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam
dinding usus yang kaya akan pembuluh darah
yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini
mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan
pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai
vena porta. Vena porta terbagi menjadi
pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati,
dimana darah yang masuk diolah.
• Hati melakukan proses tersebut dengan
kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam
sirkulasi umum.
Diseases of the Liver
1. Hepatitis (A,B,C,D,E,G) acuta and chronica
2. Liver abscess
3. Hepatocellular carcinoma
4. Perlemakan hati/Fatty Liver
5. Fibrosis
6. Cirrhosis
7. Gagal hati
8. Penyakit hati karena alkohol
9. Penyakit hati karena toxic
Kandung Empedu & Saluran Empedu
• Empedu memiliki 2 fungsi
penting :
• membantu pencernaan dan
penyerapan lemak
• berperan dalam
pembuangan limbah
tertentu dari tubuh,
terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari
penghancuran sel darah
merah dan kelebihan
kolesterol
Diseases of the Ductus choledocus and
Biliary tract
1. Cholelithiasis , Choledocholithiasis
2. Cholangitis
3. Cholecystitis
4. Adenocarcinoma, Cholangiocarcinoma
5. Atresia Bilier
6. Acute acalculous cholecystitis
RECTUM & ANUS
• Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir di anus.
• Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja
masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar
(BAB).
• Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam
rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi
dan pengerasan feses akan terjadi.
Cont..RECTUM & ANUS
• Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa
menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak
yang lebih muda mengalami kekurangan
dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda BAB.
• Anus merupakan lubang di ujung saluran
pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari
permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya
dari usus. Pembukaan dan penutupan anus
diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari
tubuh melalui proses defekasi (buang air
besar – BAB), yang merupakan fungsi utama
Diseases of Sigmoid colon, Rectu and Anus

1. Gangguan fungsional intestinal : konstipasi, megacolon


2. Megacolon congenital (Hirschprung disease)
3. Irritable Bowel Syndrome and Irritable Bowel Disease
4. Haemorrhoid interna and eksterna
5. Fissura ani
6. Fistula ani
7. Carcinoma Sigmoid Colon
8. Carcinoma Recti
HERNIA
1. Inguinal
2. Femoral
3. Umbilical
4. Ventral
5. Diaphragmatic
6. Abdominal
Term Definitions
Anastomosis Surgical joining of two ducts, vessels, or
bowel segments to allow flow from one to
another
Antidiarrheas Control loose stools; relieve diarrhea
Antiemetics Control nausea and vomiting
Antispasmodics Decrease gastrointestinal spasms
Appendicitis Inflammation of the appendix, usually
due to obstruction or infection
Ascites Accumulation of serous fluid in the
abdomen
Barium enema Radiographic examination of the rectum
and colon following enema administration
of barium sulfate (contrast medium) into
the rectum; also called lower GI series
Cachexia General lack of nutrition and wasting
occuring in the course of a chronic
disease or emotional disturbance
Term Definitions
Cholecystography Radiographic images taken of the gallbaldder after
administration of a contrast material containing iodine,
usually in the form of a tablet
Cirrhosis Chronic, irreversible, degenerative disease of the liver
Colostomy Creation of an opening of some portion of the colon
through the abdomnial wall to its outside surface in
order to divert fecal flow to a collection pouch
Computed Tomography Imaging technique achieved by rotation an x-ray emitter
around the area to be scanned and measuring the
intensity of trasmitted rays from different angles;
formerly called compurterized axial tomography
Dysentery Inflammation of the intestine, especially the colon,
possibly caused by ingesting water or food containing
chemical irritants, bacteria, protozoa, or parasites, that
results in bloody diarrhea
Dyspepsia Epigastric discomfort felt after eating; also called
indegestion
Dysphagia Inability or difficulty in swallowing; also called aphagia
Term Definitions
Esophagogastroduodeno An examination of the lining of the esophagus, stomach,
scopy and upper duodenum with a small camera (flexible
endoscope) which is inserted down the throat.
Flatus Gas in the GI tract; expelling of air from a body orifice,
especially the anus
GERD Backflow of gastric contents into the esophagus due to a
malfunction of the sphincter muscle at the inferior portion
of the esophagus
Halitosis Offensive or "bad" breath
Hematemesis Vomiting of blood
Irritable Bowel Symptom complex marked by abdominal pain and altered
Syndrome bowel function (typically constipation, diarrhea, or
alternating constipation and diarrhea) for which no organic
cause can be determined; also called spastic colon
Melena Passage of dark-colored, tarry stools, due to the presence
of blood altered by intestinal juices
Peristalsis Progressive, wavelike movement that occurs involuntarily
in hollow tubes of the body, especially the GI tract
Term Definition
Regurgitation Backward flowing, as in the return of solids or fluids to the
mouth from the stomach or the backward flow of blood through
a defective heart valve

Steatorrhea Passage of fat in large amounts in the feces due to failure to


digest and absorb it

Ultrasonography Image produced by using high-frequency sound waves and


displaying the reflected "echoes" on a monitor (A computer
analyzes the reflected echos and converts them into an image on
a video monitor.)

Anorexia Loss of appetite. Anorexia nervosa is a psychologically induced


refusal
or inability to eat (adjective, anorectic, anorexic).

Bulimia Excessive, insatiable appetite. A disorder characterized by


overeating
followed by induced vomiting, diarrhea, or fasting.
Cheilosis Cracking at the corners of the mouth, often caused by B vitamin
deficiency (root cheil/o means “lip”)
Term Definition
celiac disease A disease characterized by the inability to absorb foods
containing
gluten
Constipation Infrequency or difficulty in defecation and the passage of hard,
dry feces
irritable bowel A chronic stress-related disease characterized by diarrhea,
syndrome (IBS) constipation,
and pain associated with rhythmic contractions of the intestine.
Mucous colitis; spastic colon.
Megacolon An extremely dilated colon. Usually congenital but may occur in
acute ulcerative colitis.
Obstipation Extreme constipation
Billroth operations Gastrectomy with anastomosis of the stomach to the duodenum
(Billroth I) or to the jejunum (Billroth II) (Fig. 12-11)
nasogastric (NG) Tube that is passed through the nose into the stomach (Fig. 12-
tube 12).
May be used for emptying the stomach, administering
medication,
giving liquids, or sampling stomach contents
TERIMA KASIH

You might also like