Professional Documents
Culture Documents
First Step
First Step
Abstraksi dan Bentuk 1. Membuat indicator untuk perangkat assessment sebagai bentuk alat ungkap masalah bagi setiap bidang.
Program 2. Membuat indicator untuk perangkat assessment sebagai bentuk alat ungkap masalah bagi setiap
individu dari setiap bidang.
Note: dalam bentuk G-Form.
Tujuan Umum dan Khusus - Memiliki format assessment tersendiri sebagai alat ungkap masalah.
- Menemukan formula yang tepat untuk langkah treatment bagi masing-masing bidang dan individu.
Partner Supervisor
Waktu Bulan Januari.
FIRST PROGRAM
Melihat dari apa yang telah direncakan, maka aktivasi LEC ini merupkan sebuah fuzzle dalam melengkapi support system Yayasan
Lidzikri. Langkah pertama yang hendak diambil adalah tentang penentuan indicator assessment untuk setiap bidang kepengurusan
yang ada. Dimulai dari assessment yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ataupun problem solving dari setiap bidang, maupun
assessment yang ditujukan untuk setiap individu dalam bidang tersebut. Indicator yang akan digunakan sudah tertera dalam Master
Plan SDM Yayasan Lidzikri, meliputi On Job Training, Competency Training, Managerial Training, Leadership Training, Work Life
Balance, Tauhid, Entrepreneurship, Morning Learning, Learning on Demand, Learning Just in Time, Learning at The Point of Need.
Internal Organizational Learning meliputi:
1. Learning Strategy (Menentukan tujuan Learning, Melekukan Breakdown Business Strategy ke Learning Strategy)
2. Organization Learning (Bangun Learning Culture, Aktivasi pimpinan, Penguatan L&D Model)
3. Learning Offering (Analisa learning needs, Buat learning content, Lakukan learning melalui metode terbaik, Buat alur untuk
memaksimalkan learning, Buat sertifikasi)
4. Learning Enabler (Gunakan teknologi, Buat alur kerja ramah learning, Ukur hasil learning, Buat alur untuk memaksimalkan
learning, Dorong untuk terus bertumbuh melalui intensifikasi)
5. Learnscape Integration (Memaksimalkan individual learning, Kembangkan perilaku dan keterampilan team, Dorong kemampuan
organisasi, Dorong komunitas learning dari external Yayasan)
1. Ketua Yayasan
Empowering Planning Time
Competency Training
Managerial Training
Leadership Training
Work Life Balance
Tauhid
Entrepreneurship
Morning Learning
Learning on Demand
Learning Just in Time
Learning at The Point of
Need
2. Sekretaris Yayasan
Empowering Planning Time
Competency Training
Managerial Training
Leadership Training
Work Life Balance
Tauhid
Entrepreneurship
Morning Learning
Learning on Demand
Learning Just in Time
Learning at The Point of
Need
3. Bendahara Yayasan
Empowering Planning Time
Competency Training
Managerial Training
Leadership Training
Work Life Balance
Tauhid
Entrepreneurship
Morning Learning
Learning on Demand
Learning Just in Time
Learning at The Point of
Need
4. Kabid Pendidikan
Empowering Planning Time
Competency Training
Managerial Training
Leadership Training
Work Life Balance
Tauhid
Entrepreneurship
Morning Learning
Learning on Demand
Learning Just in Time
Learning at The Point of
Need
5. Kabid Sosial
Empowering Planning Time
Competency Training
Managerial Training
Leadership Training
Work Life Balance
Tauhid
Entrepreneurship
Morning Learning
Learning on Demand
Learning Just in Time
Learning at The Point of
Need
6. Kabid Ekonomi
Empowering Planning Time
Competency Training
Managerial Training
Leadership Training
Work Life Balance
Tauhid
Entrepreneurship
Morning Learning
Learning on Demand
Learning Just in Time
Learning at The Point of
Need
9. Kepala Sekolah
Empowering Planning Time
Competency Training
Managerial Training
Leadership Training
Work Life Balance
Tauhid
Entrepreneurship
Morning Learning
Learning on Demand
Learning Just in Time
Learning at The Point of
Need
15. Wakasek
Empowering Planning Time
Competency Training
Managerial Training
Leadership Training
Work Life Balance
Tauhid
Entrepreneurship
Morning Learning
Learning on Demand
Learning Just in Time
Learning at The Point of
Need
Untuk mempertahankan sebuah perusahaan secaya long lasting, ada beberapa hal yang
perlu dipertahankan untuk senantiasa kompetitif dalam bidangnya. Kita ketahui dulu Bersama
tentang ap itu Resource Based View, pendekatan dalam merancang suatu strategi untuk
mencapai keunggulan kompetitif dengan menggunakan sumber daya internal unggul yang
dimiliki. Dengan demikian, Langkah pertamakali yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi
sumber daya apa saja yang ada di internal Lidzikri. Berikut sumber daya yang telah
teridentifikasi di Yayasan Lidzikri.
Sumber Daya
Sumber Daya Fisik Sumber Daya Manusia Sumber Daya Organisatoris
Kantor Yayasan Ketua Struktur Organisasi
Asrama Teras Yatim Sekretaris System perencanaan
Lidzikri School Bendahara System pengawasan
dll Kabid (Pendidikan, Sosial, System upgrading
Ekonomi) System informasi
Coordinator Copyright
Pengalaman dll
Trainer
Skill
dll
Identifikasi yang telah berhasil dilakukan kemudia dikategorikan lagi kepada mana sih
yang unggul dari Yayasan Lidzikri? Hal apa yang membuatnya berbeda dari Yayasan sosial yan
lainya? Hal apa yang akan membuatnya terus bertahan dan berkembang? Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut bisa menggunakan VRIO (Valuable, Rare, Costly to Imitate,
Organized) Framework.
Valuable, sumber daya harus bernilai. Artinya sumberdaya yang ada tersebut harus
menunjang nilai efektifitas dan efisiensi yang ada di dalam sebuah organisasi, apabila sumber
daya tidak bernilai maka yang ada akan menimbulkan Competitive Disadvantage, tetapi apabila
bernilai maka sumber daya tersebut bisa menjadi langka (Rare), yang artinya sumber daya
tersebut hanya akan dimiliki oleh beberapa instansi saja, tetapi jika tidak maka kita hanya akan
mendapatkan Competitive Parity dari sumberdaya yang bernilai tapi tidak langka. Akan tetapi
sumberdaya yang Valuable dan Rare kita akan melihat lagi aspek selanjutnya. Apakah sumber
daya yang valuable dan rare tersebut mahal atau sulit ditiru oleh pesaing kita? Jika tidak artinya
dengan sumber daya yang bernilai danlangka itu saja kita sudah mendapatkan keunggulan
kompetitif tapi haya bersifat sementara (Temporary Competitive Advantage) dan dalam waktu
dekat bisa saja pesaiang kita mampu meniru sumber daya tersebut. Jika sumberdaya yang kita
miliki sudah unggul dalam aspek nilai, langka, dan sulit ditiru oleh pihak yang lain, maka tugas
selanjutnya yang mesti diperhatikan adalah pengelolaannya dalam system organisasi (Organized)
agar sumber daya yang dimiliki tadi senantiasa optimal dalam kompetitifnya, jika tidak kita
masih akan mendapatkan keunggulan kompetitif tapi haya bersifat sementara, akan tetapi jika kit
amampu mengorganisirnya dan memenuhi kriterio VRIO maka kita akan mendapatkan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Sustained Competitive Advantage) secara jangka
Panjang.
NO?
VALUABLE COMPETITIVE
DISADVANTAGE
YES?
NO?
RARE COMPETITIVE PARITY
YES?
NO? TEMPORARY
INIMITABLE COMPETITIVE
ADVANTAGE
YES?
NO?
ORGANIZED
? TEMPORARY
COMPETITIVE
ADVANTAGE
YES?
SUSTAINED
COMPETITIVE
ADVANTAGE
#CORE_COMPETITIVE#
LIDZIKRI’S VRIO ANALYSIS
A. SUMBER DAYA
Sumber Daya
Sumber Daya Fisik Sumber Daya Manusia Sumber Daya Organisatoris
Kantor Yayasan Ketua Struktur Organisasi
Asrama Teras Yatim Sekretaris System perencanaan
Lidzikri School Bendahara System pengawasan
dll Kabid (Pendidikan, Sosial, System upgrading
Ekonomi) System informasi
Coordinator Copyright
Pengalaman dll
Trainer
Skill
Dll
B. CORE COMPETITIVE
NO?
VALUABLE COMPETITIVE
DISADVANTAGE
YES?
NO?
RARE COMPETITIVE PARITY
YES?
NO? TEMPORARY
INIMITABLE COMPETITIVE
ADVANTAGE
YES?
NO?
ORGANIZED
? TEMPORARY
COMPETITIVE
ADVANTAGE
YES?
SUSTAINED
COMPETITIVE
ADVANTAGE
RINCIAN PERTANYAAN WAWANCARA