You are on page 1of 12

JURNAL ILMIAH

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI YANG TAK TERSALURKAN PADA OPERASIONAL


LBSM (LOAD BREAK SWITCH MOTORIZED)
DI PENYULANG KSN-12 JARINGAN DISTRIBUSI
PT. PLN (PERSERO) ULP TEGAL KOTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan dalam


Menyelesaikan Program Strata Satu (S1)
Jurusan Teknik Elektro

Disusun Oleh :

MUDHO FARUDIN
C2B016021

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2023
ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI YANG TAK TERSALURKAN PADA OPERASIONAL
LBSM (LOAD BREAK SWITCH MOTORIZED)
DI PENYULANG KSN-12 JARINGAN DISTRIBUSI
PT. PLN (PERSERO) ULP TEGAL KOTA

ABSTRAK
Energi listrik merupakan energi yang menjadi kebutuhan primer bagi seluruh manusia. Pasalnya
hampir semua kegiatan manusia tidak lepas dari penggunaan energi listrik. Hal ini menjadi
alasan bahwa penyaluran energi listrik harus selalu berjalan secara kontinu. PLN sebagai
perusahaan listrik terbesar di Indonesia memiliki peran penting dalam pendistribusian energi
listrik kepada seluruh konsumen. Dalam hal ini PLN secara realtime harus memastikan
pendistribusian energi listrik tetap berjalan tanpa kendala. Namun peralatan penunjang
pendistribusian energi listrik merupakan perangkat yang perlu di amati dan dilakukan perbaikan
secara berkala agar pendistribusian listrik tetap terjamin. Apabila terjadi gangguan pada sistem
distribusi maka PLN akan melakukan pemadaman yang dimana pada kurun waktu pemadaman
akan terjadi energi yang tidak tersalurkan namun akan tetap dikeluarkan sebagai energi yang
terbuang. Energi yang disebut sebagai energi tak tersalurkan atau ENS merupakan dampak yang
menyebabkan kerugian energi yang dialami oleh PLN. Gangguan yang terjadi pada sistem
distribusi diminimalisir menggunakan pengoperasian Load break switch motorized yang
berfungsi memberikan sinyal-sinyal gangguan yang terjadi pada saat distribusi baik maintenance
maupun tegangan lebih. Pada hal ini dilakukan penelitian mengenai analisa kerugian energi
pada pengoperasian LBSM di Penyulang PT. PLN ULP Kota Tegal. Dengan hasil analisa yaitu
kerugian energi atau ENS yang terjadi pada bulan Oktober hingga Desember 2021 sebesar
130,45 Kwh dengan nilai kerugian sebesar Rp. 145.417.833,-

Kata Kunci : ENS, Rugi Energi, Load Break Switch Motorized, Penyulang PT PLN ULP Kota
Tegal.

PENDAHULUAN
mencegah sistem dari gangguan. Gangguan
dapat menyebabkan kerusakan berbagai
Ketersediaan energi listrik menjadi peralatan listrik, stabilitas daya akan berkurang
salah satu kebutuhan utama yang harus dan dapat menyebabkan pemadaman listrik
dipenuhi dengan baik karena sebagian besar karena gangguan kontinuitas peralatan listrik
kegiatan manusia saat ini tidak bisa terlepas untuk konsumen.
dari penggunaan energi listrik. Listrik Beberapa penyebab yang dapat
merupakan energi yang dapat diubah menjadi mengakibatkan gangguan dapat dibagi menjadi
energi lain, seperti energi gerak, cahaya dua kategori yaitu eksternal dan internal.
maupun kimia. Penyebab eksternal terjadi karena beberapa hal
Sistem distribusi tenaga listrik seperti seperti pohon tumbang, layang-layang
merupakan salah satu komponen sistem yang tersangkut pada kabel, dan binatang.
tenaga listrik yang berhubungan langsung Sedangkan penyebab internal terjadi karena
dengan pelanggan. Melalui sistem distribusi kerusakan komponen-komponen sistem
ini, energi listrik dapat disalurkan dari gardu distribusi seperti konduktor, arester, isolator,
induk yang merupakan sumber listrik dan lainnya. Pada listrik dengan tegangan tinggi
kemudian disalurkan kepada pelanggan. seperti penyulang dengan tegangan 20kV
Salah satu komponen utama di dalam sistem memerlukan pemeliharaan yang rutin pada
distribusi yaitu sistem proteksi yang dimana setiap komponen yang menunjang berjalannya
sistem ini bekerja untuk melindungi serta operasional distribusi listrik, hal tersebut
dilakukan dalam meminimalisir lamanya waktu
2
pemadaman listrik sehingga tidak terjadi rugi TINJAUAN PUSTAKA
energi yang lebih besar pada PLN.
Salah satu komponen yang berperan Penelitian dengan judul “Analisis rugi
penting dalam proses pemadaman listrik energi jaringan distribusi primer PT. PLN ULP
yaitu Load Break Switch Motorized atau Sengkang Sulawesi Selatan”. Penelitian ini
LBSM. LBSM memiliki fungsi sectionalizer menghasilkan hasil pengukuran energi tak
dimana LBSM sendiri memiliki fungsi untuk tersalurkan selama kurun waktu tertentu dalam
melakukan monitoring pengukuran dan satuan daya dengan prosentase yang beragam
kontrol otomatis buka tutup karena dapat setiap bulannya. (Muchtar dan Iwan, 2022)
mendeteksi adanya gangguan dan bisa Penelitian dengan judul “Pemasangan
mengkoordinasikan perakatn untuk dapat Motorized Load Break Switch untuk
terbuka sendiri sehingga LBSM dapat peningkatan kinerja sistem distribusi listrik
menjadi salah satu peralatan yang dapat 20kV PT. PLN APJ Jember”. Penelitian ini
dioptimalkan dalam sistem kerjanya. menghasilkan perbandingan yang terjadi setelah
Pada proses penyaluran tenaga listrik pemasangan LBSM pada jaringan distribusi
tentunya tidak terdapat berbagai masalah, PLN. Informasi keunggulan seperti
salah satu masalah yang sering terjadi pada perbandingan nilai SAIDI dan SAIFI, dan
penyaluran listrik misalnya terdapat rugi-rugi energi tak tersalurkan serta nilai rugi energi
energi yang dapat mempengaruhi biaya yang yang dirupiahkan pada saat sesudah dan
dibebankan kepada konsumen. Rugi-rugi sebelum pemasangan LBSM. (Vena, 2015).
energi akan dapat diketahui apabila tegangan Penelitian dengan judul “ Optimalisasi
pada pangkal pengirim (pembangkit) dan LBS Motorized Key Point pada jaringan
pangkal penerima terjadi suatu perbedaan. distribusi 20kV untuk meningkatkan keandalan
Rugi energi perlu dianalisa agar dapat sistem”. Penelitian ini menghasilkan
dikendalikan sehingga tidak melebihi batas, optimalisasi yang dihasilkan melalui
karena dengan terjadinya pasokan listrik penggunaan LBS berbasis SCADA dengan
yang kurang pada suatu daerah dapat menunjukan angka penurunan SAIDI dan SAIFI.
menyebabkan tegangan menjadi rendah atau Hasilnya yaitu keandalan sistem distribusi
bahkan dapat menyebabkan pemadaman listrik menunjukan semakin baik. (Sukadana
listrik yang dapat merugikan konsumen. dan Nyoman, 2019)
Dengan LBSM kerusakan yang terjadi Penelitian dengan judul “Optimalisasi
pada komponen sistem distribusi listrik akan Load Break Switch Motorized menggunakan
mudah diukur sehingga proses perbaikan fungsi sectionalizer berbasis Scada pada
sistem akan lebih mudah dilakukan, sehingga Penyulan Bacan ULP Pulung Utara”. Penelitian
tidak terjadi rugi energi yang cukup besar. ini menghasilkan penggunaan LBSM sebagai
Berdasarkan permasalahan tersebut, menjadi sectionalizer atau saklar seksi otomatis yang
landasan berfikir pada sebuah penelitian bekerja pada saat sistem SCADA memberikan
yang akan dilakukan. Adapun judul sinyal indikasi-indikasi terjadinya gangguan
penelitian yang akan diangkat adalah listrik. Hasilnya yaitu optimalisasi penanganan
“Analisis rugi-rugi energi yang tak gangguan listrik yang mengurangi energi tak
tersalurkan pada operasional LBSM (load tersalurkan yang dihasilkan dari dampak
break switch motorized) di Penyulang pemadaman listrik. (Jackson dkk, 2021)
KSN-12 Jaringan Distribusi PT. PLN
(Persero) ULP Tegal Kota”. Dengan
penelitian tersebut diajukan dalam
mengetahui pengaruh penggunaan LBSM
pada sistem distribusi dilokasi tersebut untuk
dijadikan sebagai wawasan yang bermanfaat
bagi penelitian-penelitian yang akan datang.

3
degeneratif atau noninfeksi seperti : tekanan selama periode waktu tertentu harus dihitung
darah tinggi, penyakit pembuluh darah otak, atau dianalisis, dan kemudian harus
kencing manis, jantung koroner, batu empedu, dibandingkan dengan standar yang telah
dan penyakit sendi. Beberapa penyebab ditetapkan sebelumnya, untuk mengevaluasi
kelebihan berat badan adalah : makan tingkat keandalan sistem. Ketika
berlebihan, kurang beraktifitas fisik, membandingkan sistem distribusi dengan sistem
keturunan, hormonal, metabolisme basal yang pembangkit, pemodelan kehandalan atau
lambat (Widianto, 2005).
kehandalan harus diperhitungkan. Hal ini karena
sistem pembangkit memerlukan investasi yang
LANDASAN TEORI
signifikan, dan kegagalannya mungkin
berdampak parah pada lingkungan dan
Energi tenaga listrik disalurkan
keberadaan manusia secara lebih luas. (Nugraha,
melalui penyulang-penyulang yang berupa
2016)
saluran udara ataupun saluran kabel bawah
Tingkat keandalan dalam suatu sistem
tanah. Penyulang distribusi terletak di gardu
distribusi tenaga listrik sangat menentukan
distribusi. Fungsi gardu distribusi untuk
dalam menentukan kinerja sistem tersebut. Hal
meneruskan dan menurunkan tegangan
ini terlihat dari seberapa konsisten pengguna
distribusi primer menjadi tegangan rendah
disuplai listrik selama setahun. (Fajri, 2016).
atau tegangan distribusi sekunder
Dalam menghitung performa tingkat
bertegangan 220/380V (Syufrijal dan
keandalam sistem distribusi maka dibutuhkan
Monatun, 2014).
beberapa indeks keandalan, dimana indeks
Penyaluran energi listrik dari
terdiri atas :
pembangkit listrik (juga dikenal sebagai
a. SAIFI (System Average Interruption
pembangkit listrik) ke konsumen sesuai
Frequency Index), Jumlah rata-rata
dengan level tegangan yang diperlukan
pemadaman per pelanggan yang dilayani
dikenal sebagai sistem jaringan tenaga listrik.
oleh sistem per unit waktu adalah definisi
Unit pembangkit, unit transmisi, dan unit
dari indeks ini (umumnya per tahun). (Fajri,
distribusi membentuk sistem tenaga listrik
2016) Jika secara matematis adapun rumus
ini. (Suswanto, 2009)
SAIFI dituliskan sebagai berikut:
Sistem penyaluran tenaga listrik dari
pembangkit ke pelanggan melalui beberapa
tahapan, dimulai dari pembangkitan tenaga
Keterangan : - � : indeks kegagalan rata-
listrik di pembangkit sebelum dikirim
rata per tahun
langsung ke gardu induk melalui jaringan
- N : jumlah konsumen
transmisi (SUTET). Listrik disalurkan ke
padam
pelanggan langsung melalui jaringan
b. SAIDI (System Average Interruption
distribusi sekunder (SUTR) setelah
Duration Index), Statistik ini digambarkan
disalurkan ke jaringan distribusi primer
sebagai nilai rata-rata durasi pemadaman
(SUTM) melalui gardu distribusi. Dengan
tahunan setiap konsumen (Fajri, 2016)
demikian, saluran transmisi berfungsi untuk
Berikut rumus untuk menghitung nilai
menyalurkan listrik tegangan ekstra tinggi ke
SAIDI :
pusat-pusat beban di pembangkit-pembangkit
listrik utama, sedangkan sistem distribusi
tenaga listrik beroperasi untuk menyalurkan
tenaga listrik ke konsumen melalui Jaringan Keterangan : - U : durasi jam kegagalan
Tegangan Rendah (SUTR) (melalui jaringan rata-rata per tahun
distribusi). (Suswanto, 2009) - N : jumlah konsumen padam
Keandalan adalah kemampuan sistem c. CAIDI (Customer Average Interruption
atau komponen sistem untuk secara Duration Index), Lamanya gangguan
konsisten memberikan hasil yang unggul dari konsumen tahunan menentukan indeks
waktu ke waktu dan di bawah lingkungan reliabilitas pengukuran (Fajri, 2016) Secara
operasi tertentu. Tingkat keberhasilan kinerja matematis dituliskan sebagai berikut :
4
atau pengoperasian sistem yang ditinjau
(open). Keadaan ini disebabkan karena SF6
d. Energi tak tersalurkan (Energy Not yang ada di dalam tangki baja yang memiliki
Supplied / ENS) Kuantitas energi yang kemampuan terbatas terhadap besarnya arus
tidak dapat didistribusikan sistem ke yang melaluinya. LBS dapat terjadi kerusakan
konsumen selama satu tahun ditunjukkan bahkan bisa menyebabkan ledakan jika sistem
oleh indeks keandalan ENS. Ini mengalami gangguan hubung singkat, LBS
digambarkan sebagai jumlah total energi dalam keadaan terbuka. (Vena, 2015)
yang hilang akibat gangguan pasokan
listrik selama setahun. (Randa, dkk., 2020) BAHAN DAN METODE
Rumus untuk mencari ENS dapat
1. Data yang digunakan
dituliskan sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel Data Penelitian
.
Keterangan : - I : Arus beban (Ampere) Nama Deskripsi
-V : Tegangan sistem Data
(Volt) Data 1. Data jumlah dilakukannya
- cos φ : Faktor daya sistem keandalan pemadaman listrik dalam 3
(0,85) sistem bulan terakhir saat
- √3 : 1,732 distribusi pengoperasian Load Break
-P : Daya (Watt) Switch pada PT. PLN UP3
Untuk mencegah gangguan yang tidak Tegal.
terbatas dalam pelayanan ke pusat beban, 2. Data Durasi total
perangkat pengaman harus mampu menahan dilakukannya pemadaman
listrik dalam 3 bulan terakhir
tegangan sistem. Perangkat proteksi harus
saat pengoperasian Load
dapat mengalirkan arus berlebih tanpa Break Switch pada PT. PLN
menyebabkan kerusakan pada perangkat UP3 Tegal.
keselamatan dan perangkat keras jaringan 3. Data Energi tak tersalurkan /
lainnya. (Suswanto, 2009) ENS yang terjadi pada 3
Dalam situasi beban, sakelar pemutus bulan terakhir saat
beban (LBS) adalah pemutus sirkuit atau pengoperasian Load Break
perangkat penghubung dalam sistem Switch pada PT. PLN UP3
distribusi listrik. LBS biasanya dipasang di Tegal.
jalur distribusi listrik dan sebanding dengan Data Data ini meliputi daya lebih,
Pengukuran tegangan lebih, beban lebih,
pemutus sirkuit daya (PMT) atau pemutus serta faktor-faktor yang
sirkuit (CB). Untuk mencegah terjadinya dilakukannya
pemutusan menyebabkan dilakukannya
pemadaman listrik di wilayah yang tidak pemutusan daya pada sistem
daya
mengalami gangguan atau pemeliharaan, distribusi PT. PLN UP3
LBS digunakan untuk pemutusan sambungan Tegal.
lokal pada saat terjadi gangguan atau pada
saat ingin melakukan pemeliharaan jaringan
distribusi di wilayah tertentu. Dengan 2. Perangkat yang digunakan
kemajuan teknologi, LBS, koordinasi Tabel 2. Spesifikasi Komputer
recloser, saklar bagian otomatis N Nama Spesifikasi
(sectionalizer), dan fitur lainnya membuatnya o
layak untuk mengisolasi segmen jaringan 1 Processor AMD E2-1800 APU
yang terganggu sambil memulihkan layanan . with Radeon™ HD
secara otomatis pada segmen jaringan yang Grahics 1.70 GHz
tidak terputus saat menggunakan RTU. 2 RAM 2.00 GB (1.59 GB
(Sukadana dan Nyoman, 2019) . usable)
Pengoperasian Load Break Switch dapat 3 System type 32-bit Operating
. System
dilakukan dalam kondisi berbeban (onload)
4 Penyimpanan Ka250 Gb
akan tetapi saat terjadi arus hubung singkat 5
LBS ini tidak boleh dalam kondisi terbuka
TAHAPAN PENELITIAN Tabel 3 Data Jaringan Penyulang KSN 12

Pada penilitian ini memiliki beberapa


tahapan untuk penyelesaiannya untuk
memperoleh data serta informasi yang
dibutuhkan pada saat penelitian. Tahap
penelitian dilakukan untuk memperoleh
informasi dapat dilihat pada gambar 3.5 di
bawah ini : Berdasarkan data jaringan KSN 12 pada
tabel di atas jumlah pemutus sejumlah 4 (empat)
pemutus, maka pembagian jumlah section pada
jaringan penyulang KSN 12 terbagi menjadi
lima section dimana terdapat satu zona proteksi
sehingga kondisi jaringan penyulang KSN 12
dapat digambarkan dalam sebuah single line
diagram (SLD) yaitu :

Gambar 2 Single Line Diagram pemutus


Gambar 1 Flowchart Penelitian
penyulang KSN 12
HASIL DAN PEMBAHASAN Penyulang KSN 12 memiliki sistem
pembebanan dengan karakteristik yang tidak
stabil atau berubah sesuai dengan keperluan
Jaringan Penyulang Kebasen penggunaan konsumen yang disuplai dalam
Penyulang KSN 12 di suplai oleh kurun waktu 24 jam. Berdasarkan penjelasan
tersebut, data dari penelitian ini akan digunakan
Gardu Induk besar kebasen yang pada saat tegangan normal dan pada level
memiliki tegangan jaringan menengah 20 kV puncaknya pada penyulang KSN 12. Informasi
dengan frekuensi 50 Hz saat beroperasi. pengukuran untuk setiap pemutus di penyulang
Dikarenakan beban besar penyulang KSN 12 KSN 12 tercantum di bawah ini :
dan panjang jaringan yang relatif panjang,
sejumlah perangkat proteksi dan pemutus
arus telah dipasang pada penyulang.
Informasi mengenai jaringan berikut
menganai penyulang KSN 12 Kebasen :

6
Tabel 4 Rekapitulasi metering per pemutus Tabel 4 Rekapitulasi daya setting peralatan
pemutus penyulang KSN 12
penyulang KSN 12

Faktor (PF)

Daya (MW)
Penyulang

Beban (A)

Tegangan
Pemutus

Power
(kV)
Pangkal
290 21,02 0,93 5,60
GI

Recloser
235 21,02 0,93 4,52
T1-84

KSN LBS
185 20,95 0,93 0,84
12 T1-111

LBS
150 20,81 0,93 1,45
T1-125

LBS
245 20,81 0,93 2,35
T1-157

Indikator untuk menjaga kehandalan


Penyulang KSN 12 mempunyai sistem distribusi energi listrik, yaitu berkaitan
peralatan proteksi yang dapat mengamankan dengan frekuensi pemadaman pada saat terjadi
peralatan apabila terjadi sebuah gangguan gangguan pada jaringan penyulang, serta untuk
pada jaringan serta memiliki peralatan meningkatkan fungsi kerja alat proteksi dan
pemutus untuk membagi section-section pemutus dalam suatu jaringan. Data hasil
pada setiap jaringan. Setting rele sangat perlu kegiatan monitoring dan ENS (Energi Not
diperhatikan pada peralatan proteksi dan Supplied) akibat gangguan pada penyulang
pemutus yang memiliki fungsi sebagai dasar tersedia dari data PT PLN (Persero).
sectionalizer. Kegagalan sectionalizer dan Gangguan pada penyulang KSN 12 masih
kegagalan sistem proteksi dapat terjadi dari cukup besar, dan ENS yang dihasilkan relatif
pengaturan rele yang tidak tepat. tinggi, sesuai dengan data rekapitulasi aktivitas
Seiring berkembangnya jaman dan ENS (Energi Not Supplied) pada penyulang
dimana pertumbuhan teknologi semakin KSN 12 pada tabel di bawah ini. Hal ini
cepat maka saat ini bukan hanya setting dikarenakan prosesnya memakan waktu yang
peralatan dan pemutus saja yang perlu cukup lama.
diperhatikan melainkan teknologi yang dapat
memonitoring aktifitas peralatan yang
mampu bekerja secara cepat dan tepat.
Kondisi peralatan pemutus pada KSN
12 saat ini masih belum optimal, yaitu
sebagai berikut:

7
Tabel. 5 Rekapitulasi aktivitas dan ENS Berdasarkan tabel diatas makan
Penyulang KSN 12 Penyulang Kebasen 20kV tergolong pada
tegangan menengah dengan tarif Rp. 1.114,74,- .
Maka, perhitungan kerugian energi yang
dialami oleh PT. PLN Penyulang Kebasen 20kV
berdasarkan data ENS yaitu sebagai berikut.
1. Bulan Oktober
Kerugian = ENS × Harga Tarif (Rp.
1.114,74,-)
Kerugian = 43,55 Mwh × Rp. 1.114,74,-
Kerugian = +- Rp. 48.546.927,-
2. Bulan November
Kerugian = ENS × Harga Tarif (Rp.
1.114,74,-)
Kerugian = 43,25 Mwh × Rp. 1.114,74,-
Jika melihat data di atas, didukung oleh Kerugian = +- Rp. 48.212.505,-
fakta bahwa ENS yang diharapkan dapat 3. Bulan Desember
menjadi keunggulan dalam penjualan, dan Kerugian = ENS × Harga Tarif (Rp.
sectionalizer pada LBSM (Load Break 1.114,74,-)
Switch) tidak digunakan secara maksimal. Kerugian = 43,65 Mwh × Rp. 1.114,74,-
Kerugian = +- Rp. 48.658.401,-
Nilai Rupiah Kerugian pada Penyulang Total Kerugian Oktober – Desember 2021 =
Kebasen 20kV Oktober – Desember 2021 Rp. 145.417.833,-
Harga tarif listrik pada bulan Oktober- Berdasarkan perhitungan diatas, PLN
Desember akan dijelaskan pada tabel masih mengalami kerugian yang cukup besar
ketetapan PLN yang akan dijelaskan pada setiap bulannya. Maka diperlukan sistem
tabel berikut. tambahan yang dapat meminimalisir terjadinya
Tabel 6 Tabel tarif listrik perKwh Oktober- pemadaman akibat gangguan pada sistem
Desember 2021 distribusi.

Sistem Tenaga Listrik Kondisi Normal


Pengoperasian sistem tenaga listrik
penyulang KSN 12 dijalankan untuk
menghitung aliran daya pada kondisi operasi
tertentu. Operasi kemudian dijalankan pada
kondisi dengan pembebanan tegangan
maksimum serta kondisi dengan tegangan dan
frekuensi sistem yang konstan. Beban pada
penyulang kebasen adalah 290 A pada kondisi
ready state ini, tegangan jaringan sumber yang
ada adalah 21,02 kV, dan tegangan jaringan
akhir adalah 20,81 kV.
Penyulang KSN 12 dipisahkan menjadi
lima section, selain itu juga terdapat peralatan
pemutus seperti PMT, LBSM, dan recloser yang
digunakan untuk membatasi setiap sektor.
Penyulang KSN 12 diproteksi dengan fungsi
sebagai alat proteksi, khususnya salah satu alat
proteksi penyulang KSN 12 adalah PMT GI 340
A, guna menjaga stabilitas dan keamanan sistem
agar tidak terjadi kelebihan beban.
Analisis keadaan normal aliran 8daya
sistem tenaga listrik penyulang kebasen
adalah sebagai berikut, berdasarkan data
metering dan pengaturan proteksi pada
penyulang kebasen :

:
Keterangan Section 1

Section 2

Section 3

Gambar 3 Aliran daya kondisi normal Section 4


Penyulang KSN 12 Section 5

Sistem Terjadi Gangguan Kondisi Gambar 4 Pembagian section Penyulang KSN


Eksisting 12

Pengoperasian yang dilakukan pada Dalam mengoptimalkan kondisi kerja


saat sistem mengalami gangguan dari sectionalizer LBSM informasi SCADA, waktu
penyulang KSN 12 dibagi menjadi lima rerata yang dibutuhkan petugas untuk
kondisi gangguan yaitu pertama kali terjadi melakukan perjalanan ke keypoint untuk
gangguan pada section 1 (antara GI dan memantau dan memastikan saat terjadi
Recloser T1-84), sedangkan gangguan gangguan, dan menghitung ENS (Energy Not
section 2 (antara Recloser T1-84 dan LBSM Supplied) yang terjadi pada saat gangguan
T1-111), kedua kali terjadi gangguan pada terjadi merupakan bagian dari analisis dan
section 3 (antara LBSM T1-111 dan LBSM evaluasi yang akan dilakukan. Berikut ini adalah
T1-125), gangguan pada section 4 (antara daftar waktu tempuh rata-rata petugas ke titik
LBSM T1-125 dan LBSM T1-157), lokasi:
gangguan pada secion 5 (antara LBSM T1- Tabel 7 Waktu rata-rata petugas menuju lokasi
157 sampai dengan ujung jaringan. Gambar keypoint dengan lokalisir kasat mata selama
berikut menunjukkan spesifikasi identifikasi perjalanan
bagian :
Waktu
Petugas
Penyulang Pemutus perjalanan
terdekat
(menit)
Pangkal
Posko Slawi 20
GI
Recloser
Posko Slawi 25
T1-84
LBSM
KSN 12 Posko Slawi 30
T1-111
LBSM
Posko Slawi 40
T1-125
LBSM
Posko Slawi 50
T1-157 9
Gangguan Penyulang Kebasen pada ENS 1 = 4444,01 kWh
section 2 ENS 1 = 4,44 MWh
Untuk ENS 2 :
Durasi yang dibutuhkan saat terjadi ENS 2 = (√3 × V × I × Cos π) × (menit/60)
gangguan terus-menerus pada section 2 ENS 2 = (√3 × 20,95 × 185 × 0,93) × (145/60)
(antara recloser T1-84 dan LBSM T1-111) ENS 2 = 15087,45 kWh
relatif lama karena setting sectionalizer yang ENS 2 = 15,08 MWh
digunakan pada KSN 12 masih memerlukan Sehingga :
dua counter trip dengan waktu reset empat ENS Total = ENS 1 + ENS 2
puluh detik. Karena PMT GI tidak ENS Total = 4,44 MWh + 15,08 MWh
mengaktifkan penutupan otomatis, akan ENS Total = 19,52 MWh
memakan waktu lebih dari 40 detik untuk
memulihkan jaringan ke operasi normal saat Gangguan Penyulang Kebasen pada section 5
section 2 terganggu. Akibatnya, ketika Setting sectionalizer belum maksimal,
section 2 terganggu secara permanen, sehingga masih menggunakan counter trip
sectionalizer pada LBSM T1-111 menjadi sebanyak dua kali dengan waktu reset 40 detik
tidak dapat dioperasikan, yang mencegah saat terjadi gangguan permanen di seksi 5
pemutus terbuka. (LBSM T1-157 sampai dengan ujung pemutus).
Berdasarkan keadaan tersebut, petugas Karena PMT GI tidak mendukung penutupan
terlebih dahulu harus melokalisir GI PMT otomatis, dibutuhkan lebih dari 40 menit untuk
dan memverifikasi pemutus pembatas memulihkan jaringan normal jika terjadi
(Recloser T1-84 dan LBSM T1-111) gangguan sistem. Akibatnya jika section 5
sehingga membutuhkan waktu 75 menit mengalami gangguan terus menerus maka
untuk mengunjungi lokasi lokasi pemutus. sectionalizer pada LBSM T1-157 tidak
Hal ini sesuai dengan SOP (Standard berfungsi dan breaker tidak terbuka.
Operating Procedure) untuk penanganan Dari kondisi tersebut petugas harus
gangguan. Ketika petugas mengetahui ada terlebih dahulu melokalisasi T1-125 dan
tanda gangguan di LBSM T1-111, petugas memeriksa pemutus pembatas (LBSM T1-157
akan melokalisasi dan mengawasi dengan dan ujung pemutus) sesuai dengan SOP
seksama di section 2, memperkirakan waktu (Standar Operasi Prosedur) untuk menangani
reset akan memakan sekitar 40 menit untuk gangguan, yang memerlukan kunjungan 90
menemukan masalah dan 30 menit lagi untuk menit ke titik lokasi pemutus untuk pengamatan
memperbaikinya. Selain itu, penyulang KSN langsung. Petugas akan melakukan observasi
12 tidak dilengkapi untuk melakukan operasi menyeluruh di section 4 jika ada kecurigaan
tambahan yang lebih fleksibel. adanya gangguan di LBSM T1-157. Ini akan
Berdasarkan kronologi di atas, memakan waktu 40 menit, dan waktu
dibutuhkan waktu 145 menit untuk pemulihan yang diharapkan pada saat gangguan
menghitung ENS akibat gangguan permanen adalah 30 menit. Selain itu, pengumpan KSN 12
pada section 2 dengan syarat penyulang tidak tidak memiliki kemampuan untuk bergerak.
dapat dimanuver, dilanjutkan dengan Menurut kronologi sebelumnya,
perhitungan ENS 1 untuk pelanggan section dibutuhkan 160 menit untuk menghitung ENS
1 dan 2 yang mengalami pemadaman sampai yang disebabkan oleh gangguan permanen di
diketahui sumber gangguan terdapat pada section 5 dengan asumsi bahwa penyulang tidak
section 2, penyulang dinormalisasi ke LSBM dapat dipindahkan, dan selama waktu tersebut,
T1-111 selama 75 menit, dan ENS 2 untuk semua pelanggan akan mati listrik. Spesifikasi
pelanggan yang akan mengalami pemadaman perhitungan ENS adalah sebagai berikut:
listrik hingga gangguan. Detail perhitungan ENS gangguan :
ENS adalah sebagai berikut: ENS gangguan = (√3 × V × I × Cos π) ×
ENS total = ENS 1 + ENS 2 (menit/60)
Untuk ENS 1 : ENS gangguan = (√3 × 20.81 × 245 × 0,93) ×
ENS 1 = (√3 × V × I × Cos π) × (menit/60) (160/60)
ENS 1 = (√3 × 21,02 × 105 × 0,93) × (75/60) ENS gangguan = 21874,38 kWh 10
ENS gangguan = 21,87 MWh Antarissubhi, Suryani, Analisis Rugi Daya
Secara ringkas hasil penilaian dan Jaringan Distribusi primer PT. PLN ULP
perhitungan ENS yang diperoleh dari kedua Sengkang Sulawesi Selatan, Vertex
pengoperasian keadaan gangguan tersebut Elektro Vol. 13, No. 1, 2021.
adalah seperti yang diberikan pada tabel Daman Suwanto, Sistem Distribusi Tenaga
berikut ini, berdasarkan kajian dan evaluasi Listrik, Padang : Universitas Negeri
kondisi penyulang KSN 12 saat ini saat Padang, 2009.
mengalami gangguan pada tiap section. Faishal Adhistana Nugraha, Tugas Akhir : Studi
Analisis keandalan sistem distribusi PT.
PLN (Persero) Surabaya Utara
Tabel 8 ENS pada saat kondisi gangguan
menggunakan metode RIA (Reability
Index Assessment). Fakultas Teknologi
Lama Padam ENS Industri ITS, 2016.
No Keterangan Hajar, Ibnu., dan Muhammad Hasbi Pratama,
(menit) (MWh)
Analisa Nilai SAIDI SAIFI sebagai indeks
1 Section 2 145 19,52 kenadalan penyediaan tenaga listrik pada
2 Section 5 160 21,87 Penyulang Cahaya PT. PLN (Persero)
Area Ciputat. Jurnal Ilmiah Energi &
penyulang kebasen Kelistrikan Vol. 10 No. 1. 2018.
I Wayan Sukadana dan Nyoman Suartika,
Optimalisasi LBS Motorized Key Point
KESIMPULAN pada jaringan distribusi 20kV untuk
Dari data hasil penelitian yang telah dilakukan meningkatkan keandalan sistem, Seminar
terhadap penyulang kebasen maka diperoleh FORTEI, 2019.
beerapa kesimpulan antara lain : I Wayan Sukadana, I Putu Kariana, I Made
1. Perhitungan potensi Energi tidak Asna, Penggunaan LBS (Load Breaking
Tersalurkan (ENS) pada Penyulang KSN Switch) Mobile untuk pemeliharaan
12 ULP Kota Tegal dilakukan pada saat minim padam dengan methode temporary
terjadi gangguan section 2 dan 5 dengan section jaringan tegangan menengah.
nilai potensi ENS pada section 2 sebesar SINARINT, 2019.
19,52 Mwh dan section 5 sebesar 21,87
Mwh.
2. Total nilai energi yang tidak tersalurkan
(ENS) di penyulang KSN 12 pada bulan
Oktober 2021 sebesar 43,55 MWh, bulan
November 2021 sebesar 43,25 MWh
sedangkan bulan Desember 2021 sebesar
43,65 MWh. Hasil ENS yang tinggi pada
LBSM mengalami kerugian energi yang
cukup banyak yang ditanggung oleh PT.
PLN UP3 Tegal Kota dengan nilai rupiah
sebesar Rp. 145.417.833,- (seratus empat
puluh lima juta empat ratus tujuh belas ribu
delapan ratus tiga puluh tiga rupiah).

DAFTAR PUSTAKA
Amrisal Kamal Fajri, Analisis Keandalan
Sistem distribusi tenaga listrik pada
seluruh penyulang di Gardu Induk
150kV Bantul dengan menggunakan
Bahasa Pemrograman MATLAB,
UMY, 2016. 11
Asfihanuddin Muchtar, Iwan, Dr. Ir.
12

You might also like