Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
5115131450
FAKULTAS TEKNIK
2018
EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV
(Studi Kasus : Gardu Induk Maximangando PT. PLN Persero AP Cikokol Tangerang)
5115131450
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
(Studi Kasus : Gardu Induk Maximangando PT. PLN Persero AP Cikokol Tangerang)
ABSTRACT
Currently the reliability level of a distribution system is essential to ensure continuity of the supply of
electricity to the consumer. Therefore, this study was made with the aim of calculating the reliability index of
the 20 kV GI Maximangando distribution system.
The method used is the RIA (Reliability Index Assessment) in which the index failure of each major
equipment distribution system is calculated in search of the overall system reliability index and using ETAP
12.6 software by including the parameter index of failure of each equipment. A number of case studies were
conducted to see the index of system reliability throughout the GI maximangando area.
The results show that the smallest SAIFI Reliability Index is in area 7 with the values of 0.119 and 0.196
and the largest SAIFI Reliability Index is in area 9 with values of 0.80 and 0.85. While the smallest smallest
Reliability Index SAIDI also contain diarea 7 with the value of 0.220 and 0.279 and the largest SAIDI
Reliability Index also exist in area 9 with the value of 1.303 and 1.2831. Based on the index it can be concluded
that the whole area is said to be reliable because it is still in accordance with standards owned by PLN Cikokol
in 2017 that is SAIFI 0.89 and SAIDI 1.334.
ABSTRAK
Kata kunci : Sistem Distribusi, SAIDI, SAIFI, RIA, software ETAP 12.6
I. PENDAHULUAN listrik ini prosesnya melalui beberapa tahap, pertama dari
pusat pembangkit yang menghasilkan energi listrik,
PT. PLN (Persero) merupakan satu-satunya disalurkan ke jaringan transmisi (SUTET/SUTT)
Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang langsung ke gardu induk. Kedua dari gardu induk, tenaga
sistem tenaga listrik. Sistem Tenaga Listrik terdiri dari listrik disalurkan ke jaringan distribusi primer (SUTM).
beberapa sub sistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Dan terakhir melalui gardu distribusi langsung kejaringan
Distribusi. Proses penyaluran tenaga listrik melalui distribusi sekunder (SUTR), tenaga listrik disalurkan ke
jaringan transmisi dan distribusi dari pembangkit ke konsumen.
beban/konsumen tidak terpisahkan dari gardu induk.
Sistem distribusi merupakan bagian jaringan
listrik yang paling dekat dengan masyarakat. Semakin
tinggi tingkat kesejahteraan masyarakat, maka semakin
tinggi pula tingkat ketergantungan pada ketersediaan
energi listrik yang memadai dan berkualitas.
Atas dasar pertimbangan tingginya tingkat
pertumbuhan kelistrikan tersebut, maka PLN tidak hanya
berusaha memenuhi permintaan daya yang meningkat,
akan tetapi juga harus memperbaiki tingkat keandalan
pelayanan. Sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah
No.17 tahun 1972, tentang Perusahaan Listrik Negara
(PLN) yang ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Gambar 1. Sistem pendistribusian tenaga listrik
Ketenagalistrikan (PKUK) di Indonesia, harus mampu
B. Jaringan Distribusi Sistem Spindel
menyediakan tenaga listrik yang bermutu dan berkualitas
Jaringan Distribusi yang digunakan oleh PT.
tinggi bagi kepentingan umum.
PLN Persero di pusat-pusat kota memiliki kerapatan
Keandalan sistem distribusi tenaga listrik merupakan
beban yang cukup tinggi. Alasan digunakannya
ukuran yang menggambarkan tingkat ketersediaan energi
sistem spindel karena membantu peningkatan
listrik dari sistem ke konsumen. Dalam sistem penyaluran
keandalan atau kontinuitas pelayanan sistem
tenaga listrik tidak menutup kemungkinan untuk terjadi
ditambah lagi dengan pengaturannya yang dapat
gangguan yang dapat mempengaruhi tingkat keandalan ,
dilakukan dari pusat kontrol yang dilengkapi dengan
terutama gangguan yang disebabkan oleh alam. Gangguan
peralatan komputer, sehingga kehandalan sistem
yang sering terjadi antara lain kawat penghantar putus,
menjadi lebih optimal.
kerusakan pada pembangkit, gangguan pada saluran
transmisi akibat petir serta gangguan hubung singkat, dan
C. Definisi dan Teori Dasar Keandalan
lainnya.
Keandalan merupakan kemungkinan
Agar dapat memberikan pelayanan yang
kelangsungan pelayanan beban dengan kualitas pelayanan
memuaskan terhadap pelanggan, maka PLN harus bekerja
listrik yang baik untuk suatu periode tertentu dengan
efektif dan efisien dalam setiap program kerjanya,
kondisi operasi yang sesuai. Dan keandalan merupakan
sehingga dapat terus berkembang di masa yang akan
salah satu syarat yang tidak boleh diabaikan dalam sistem
datang. Maka selanjutnya muncul suatu konsekuensi yang
tenaga listrik. Keandalan sistem tenaga listrik sangat
harus dijalani oleh PT. PLN guna memberikan pelayanan
tergantung pada keandalan peralatan pendukung sistem.
yang efektif dan efisien, yaitu pendataan data gangguan
harus dilakukan sebaik-baiknya, sehingga perhitungan
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks
keandalan sistem atau bagian-bagian dapat dilakukan
Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik
dengan mudah. Ada beberapa indeks yang dapat
Pada suatu sistem distribusi tenaga listrik, tingkat
digunakan untuk mengukur tingkat keandalan suatu
keandalan adalah hal yang sangat penting dalam
sistem distribusi, diantaranya yaitu SAIFI (System
menentukan kinerja sistem tersebut. Hal ini dapat dilihat
Average Interruption Frequency Index), SAIDI (System
dari sejauh mana supply tenaga listrik dilaksanakan secara
Average Interruption Duration Index), CAIDI (Customer
kontinyu dalam satu tahun ke konsumen. Beberapa faktor-
Average Interruption Duration Index). Penetapan nilai
faktor yang mempengaruhi indeks keandalan dalam suatu
SAIFI dan SAIDI sendiri tergantung PLN pusat, jadi
sistem distribusi sesuai standar antara lain :
setiap nilai SAIFI dan SAIDI yang ada di setiap area
1. Pemadaman/Interruption of Supply.
cabang memiliki ketetapan atau standar yang berbeda.
2. Keluaran/Outage.
3. Lama keluaran/Outage Duration.
II. KAJIAN PUSTAKA 4. Lama pemadaman/interruption Duration.
5. Jumlah total konsumen terlayani
A. Konsep Dasar Jaringan Distribusi 6. Periode laporan. Periode laporan diasumsikan
Sistem penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sebagai satu tahun atau dirumuskan dengan 24
tenaga listrik ke konsumen (beban) merupakan hal jam dikali dengan 365 hari.
penting untuk dipelajari, mengingat penyaluran tenaga
E. Metode Reliability Index Assesment (RIA) λi = sustained failure rate dari komponen i
Metode Reliability Index Assesment (RIA) adalah (failure/year)
sebuah pendekatan yang digunakan untuk memprediksi Si = jumlah konsumen yang mengalami sustained
gangguan pada sistem distribusi berdasarkan topologi interruption karena kegagalan komponen i;
sistem dan data-data mengenai component reliability. n = jumlah total konsumen
m = jumlah dari komponen. (Li, 2005).
2. SAIDI (System Average Interruption Duration
Index)
Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
SAIDI=
………………………… (2.5)
dimana:
Di = durasi sustained interruption yang dialami
konsumen karena kegagalan
Gambar 2 Input dan Output dari RIA komponen
Si = jumlah konsumen yang terganggu
1. Laju Kegagalan Komponen (λ) n = jumlah total konsumen
Kegagalan komponen adalah keadaan suatu m = jumlah dari komponen. (Brown, 1997).
komponen atau sistem yang tidak dapat melaksanakan SAIFI merupakan indeks keandalan yang
fungsinya akibat satu atau beberapa kejadian yang digunakan untuk mengkarakteristikkan frekuensi
berhubungan secara langsung dengan komponen atau pemadaman rata-rata untuk tiap konsumen dalam
sistem tersebut. kurun waktu setahun pada suatu area yang
𝑵 dievaluasi.
λ=∑𝒏 gangguan / tahun….,..………….(2.1)
𝒊=𝟏 𝑻𝒊 3. CAIDI (Customer Average Interruption
Dimana : Duration Index)
λ = laju kegagalan peralatan konstan (Failure Rate) Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
𝑆𝐴𝐼𝐷𝐼
N = jumlah kegagalan selama selang waktu (Total CAIDI =
𝑆𝐴𝐼𝐹𝐼
number of failure) 𝑆𝑖 . 𝑟𝑖
∑ Ti = jumlah selang waktu pengamatan atau waktu =∑𝑚
𝑖=1 …………… (2.6)
𝑛
yang dibutuhkan peralatan beroperasi selama setahun dimana:
(tahun 2017 = 8760 jam – lama terjadinya gangguan) ri = durasi sustained interruption yang dialami
2. Durasi Perbaikan Rata-rata ( r) konsumen karena kegagalan
Durasi keluaran rata-rata (r) adalah waktu rata- komponen
rata yang diperlukan oleh sistem atau pembangkit untuk Si = jumlah konsumen yang terganggu
melakukan perbaikan selama terjadinya gangguan. n = jumlah total konsumen
𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒂𝒏 (𝒋𝒂𝒎)𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒆𝒏𝒕𝒖 m = jumlah dari komponen. (Li, 2005).
r=
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒆𝒏𝒕𝒖
jam/gangguan …………………………(2.2) Tabel 3 Standar indeks keandalan SAIDI dan SAIFI
3. Durasi Gangguan Tahunan / Annual Outage
Duration (U) SAIDI SAIFI
Standar
Annual outage duration (durasi keluaran (hours/year (fault/year/
Berdasarkan
tahunan) merupakan waktu kegagalan rata-rata yang /customer) customer)
terjadi pada sistem atau peralatan yang terjadi selama SPLN no. 59 tahun
21 3.2
periode tertentu (satu tahun). 1985
𝑈𝑖=𝜆𝑖.𝑟𝑖 jam/tahun …………… (2.3)
Target PLN menuju
Dimana : WCS
Ui = Annual outage duration (jam/tahun) (World Customer
λi = Laju kegagalan pada titik tertentu (frekuensi/tahun) Service) 1.67 3
ri = waktu rata-rata perbaikan selama terjadi dan WCC
gangguan(jam) (World Class
Pada metode RIA ada indeks keandalan yang Company)
dihitung, yaitu SAIFI, SAIDI, CAIDI. SAIFI (System Target PLN
Average Interruption Frequency Index) Cikokol Tahun 1.334 0.89
Secara matematis dituliskan sebagai berikut: 2017
1. SAIFI=
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
…………..…………….(2.4) Penelitian dilakukan di PT. PLN (Persero) AP
dimana: Cikokol Tangerang, rentang waktu dilakukannya
penelitian pada bulan Desember-Januari 2018. Subjek
yang akan diteliti yaitu Keandalan Sistem Distribusi 20
KV dengan software ETAP 12.6 dan metode RIA
dilakukan melalui penelitian.
0.2
0
Area 1 Area 4 Area 6 Area 7 Area 8 Area 9
SAIFI RIA
SAIFI ETAP
STANDAR PLN CIKOKOL 2017
Kesesuaian SAIDI
1.6
1.4
1.2
1
0.8
INDEKS KESELURUHAN 0.6
KEANDALAN 0.4
0.2
0
Area 1 Area 4 Area 6 Area 7 Area 8 Area 9
3
SAIDI RIA
2.5 SAIDI ETAP
2 STANDAR PLN CIKOKOL 2017
1.5
Gambar 7 Kesesuaian SAIDI
1
V. KESIMPULAN
0.5
Berdasarkan perhitungan indeks keandalan
0 menggunakan metode RIA dan running reliability ETAP
SAIFI SAIDI CAIDI SAIFI SAIDI CAIDI 12.6, berikut ini adalah kesimpulan yang didapatkan:
ETAP RIA
1. Pada perhitungan SAIFI, nilai indeks keandalan
menggunakan metode RIA maupun indeks
running reliability ETAP 12.6 didapat nilai
terendah adalah Area 7 dan tertinggi adalah Area
9. Nilai ini disebabkan karena pada area 7 GI
maximangando hanya memiliki satu penyulang
Area 1 Area 4 Area 6 Area 7 Area 8 Area 9 saja dan titik pembebanannya rendah yaitu 9 load
point, sedangkan pada area 9 GI maximangando
Gambar 5 Indeks Keseluruhan Keandalan memiliki titik pembebanan tertinggi dari area
yang lain yaitu sebanyak 62 load point. Untuk
perhitungan SAIDI, nilai indeks keandalan
menggunakan metode RIA maupun running Willis, H. Lee., (2004) : Power Distribution Planning
reliability ETAP 12.6, nilai terendah adalah Area Reference Book, Second
7 dan tertinggi adalah Area 9. Hal ini disebabkan
karena pada area 7 nilai U yang merupakan hasil
kali dari durasi perbaikan rata-rata memiliki nilai
yang mempengaruhi nilai SAIDI kecil dan juga
merupakan area dengan 1 penyulang saja,
sedangkan untuk area 9 nilai U tertinggi didapat
pada penyulang lippo 2 dan handel dan tentu saja
area ini memiliki load point yang cukup banyak
dibanding penyulang yang lain.
2. Berdasarkan hasi perhitungan nilai indeks
keandalan menggunakan metode RIA dan
running reliability ETAP 12.6, maka kesesuaian
dengan standar PLN Cikokol pada tahun 2017,
dapat dikatakan bahwa seluruh area pada Gardu
Induk Maximangando yaitu “andal”.
DAFTAR PUSTAKA