You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BAHAN DAN PRODUKSI PAKAN


PEMBUATAN TEPUNG KEDELAI

OLEH :

NAMA : AMDES MAHMUDAH


STAMBUK : I1B121032
ASISTEN PEMBIMBING : NABILA ANGRAENY, S.Pi
KELOMPOK : DUA (II)

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dan disesuaikan dengan jenis ikan

baik itu ukuran, kebutuhan protein dan kebiasaan ikan. Pakan buatan ini biasanya

dinamakan pelet. Pakan buatan biasanya diproduksi secara besar-besaran di pabrik

pengolahan pelet dimana pada pembuatan pelet ini di produksi oleh para ahli

dibidangnya. Namun pada dasarnya cara atau teknik pembuatan pakan ikan ini

sangat sederhana (Sonavel et al., 2020).

Kandungan nutrisi yang terdapat didalam pakan buatan harus terdiri dari

protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Komposisi nutrisi pakan yang

terdapat pada pakan buatan sangat spesifik untuk setiap ukuran ikan. Kualitas

pakan buatan ditentukan antara lain oleh kualitas bahan baku yang ada. Hal ini

disebabkan selain nilai gizi yang dikandung bahan baku harus sesuai dengan

kebutuhan ikan, juga pakan buatan ini disukai ikan baik rasa, aroma dan lain

sebagainya yang dapat merangsang ikan untuk memakan pakan buatan ini

(Muliani et al., 2019).

Bahan baku nabati adalah bahan baku yang berasal dari tumbuhan atau

bagian dari tumbuh-tumbuhan. Bahan nabati pada umumnya merupakan sumber

karbohidrat, namun banyak juga yang kaya akan protein dan vitamin. Kedelai

banyak dipilih sebagai bahan pembuat makanan karena termasuk sumber protein

tertinggi. Kedelai dapat diandalkan mengatasi kekurangan protein. Kacang kedelai

merupakan tanaman pangan yang bisa diolah menjadi berbagai olahan, seperti

tempe, tahu, dan bahan baku pembuatan pakan (Waliyansyah, 2020).


Tepung kedelai adalah tepung yang terbuat dari kedelai dengan cara

dikeringkan kemudian dihaluskan dan diayak sampei didapatkan tepung kedelai

yang halus. Tepung kedelai mengandung protein, karbohidrat, lemak, kalsium,

fosfor, dan zat besi. Selain itu di dalam tepung kacang kedelai juga mengandung

vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Tepung kedelai mempunyai kandungan

protein yang tinggi yaitu sebesar 43,8% (Surya, 2018).

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan praktikum pembuatan

tepung kedelai untuk mengetahui formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan

organisme, sehingga diperoleh konsep formulasi yang digunakan untuk

meningkatkan stabilitas pakan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum teknologi bahan dan produksi pakan

yaitu bagaimana proses membuat tepung kedelai dan bagaimana cara membuat

pakan dari biji kedelai.

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan praktikum pembuatan tepung kedelai ini adalah mahasiswa dapat

mengetahui proses dan mampu dalam pembuatan tepung kedelai, sedangkan

mafaat dari praktikum kali ini, mahasiswa mengetahui proses dalam pembuatan

tepung kedelai dan mampu membuat tepung kedelai


II. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Teknologi Bahan dan Produksi Pakan yaitu pembuatan tepung

kedelai dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada hari Jum’at, 1 Desember dan

Jum’at, 8 Desember 2023, bertempat di Laboratorium Produktifitas Lingkungan

Perairain(Prolink), Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas Halu Oleo.

B. Alat dan Bahan

Alat dab bahan yang digunakan pada praktikum pembuatan tepung kedelai

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Alat dan Bahan pembuatan tepung kedelai beserta kegunaanya


No. Alat dan Bahan Satuan Kegunaan
1. Alat
- Timbangan g Mengukur berat bahan

- Kompor - Memasak bahan

- Baskom - Wadah mencuci bahan

- Panci - Wadah memasak bahan

- Sendok/pengaduk - Mengaduk bahan

- Blender - Menghaluskan biji kedelai

- Penggiling tepung Menghaluskan kedelai menjadi


tepung
- Penyaring/ayakan - Mengayak tepung biji kedelai

- Baki/talang Wadah menjemur biji kedelai

- Pemeras/kain - Memeras biji kedelai

- toples - Wadah menaruh tepung kedelai

- sunlight - Untuk mencuci peralatan

- kamera/HP - Alat dokumentasi


2. Bahan
- Biji kedelai kg Objek praktikum

- Air bersih - Mencuci dan memasak biji kedelai


C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dalam pembuatan tepung kedelai yaitu sebagai

berikut:

Biji kedelai ditimbang

Biji kedelai dibersihkan dari kotoran yang


menempel menggunakan air bersih

Biji kedelai direndam kurang lebih 10


menit

Biji kedelai dicuci hingga bersih


menggunakan air

Biji kedelai direbus hingga matang

Biji kedelai ditebar secara merata diatas


talangan atau baki

Biji kedelai dijemur dibawah sinar matahari

Biji kedelai digiling atau di blender hingga


menjadi tepung

Tepung kedelai diayak/disaring untuk mendapatkan


tepung yang halus

Tepung kedelai disimpan didalam toples


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil yang diperoleh dalam praktikum pembuatan tepung kedelai

didapatkan hasil tepung kedelai sebanyak 1.578 gram. Tepung kedelai yang

dihasilkan selama praktikum dapat dilihat pada gambar berikut:

a b

Gambar 1. (a) Kedelai; (b) Tepung kedelai


(Sumber: Dok. pribadi 2023)

B. Pembahasan

Penggunaan tepung kedelai dalam jumlah besar untuk mensubtitusi protein

hewani juga dapat menimbulkan efek negatif, termasuk diantaranya bertanggung

jawab terhadap menurunnya laju pertumbuhan ikan, tingkat efisiensi pakan hingga

kepada perubahan struktur hati dan saluran pencernaan. Hal ini utamanya

disebabkan oleh masih adanya zat-zat antinutrien, seperti lectins, phytic acid,

saponins, phytosterols, dan allergens pada tepung kedelai sehingga menghambat

pemanfaatan nutrisi kedelai secara optimal (Novriadi, 2019).

Tepung bungkil kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati yang

dapat dikombinasikan dengan limbah ikan tongkol. Hal ini dikarenakan tepung

bungkil kedelai memiliki kandungan protein yang tinggi sebesar 48,08% serta
mempunyai kandungan asam amino yang lebih baik dibandingkan dengan protein

nabati lainnya (Aliyah et al., 2019).

Praktikum pembuatan tepung kedelai dilakukan dengan merendam biji

kedelai selama kurang lebih 10 menit, kemudian setelah direndam biji kedelai

dicuci terlebih dahulu untuk menghilaangkan kotoran yang menempel pada biji

kedelai, setelah itu biji kedelai direbus sampai matang, setelah matang biji kedelai

diangkat dan diratakan diatas talangatau baki lalu dijemur dibawah sinar matahari

sampai kering. Hal ini sesuai dengan pernyataan Situngkir (2020), menyatakan

bahwa biji kedelai dilakukan pencucian setelah itu direndam selama 10 menit dan

dilakukan pengupasan kulit ari, kemudian dilanjutkan dengan perebusan. Biji

kedelai dikeringkan dibawah sinar matahari sinar matahari sampai kedelainya

benar-benar kering.

Biji kedelai yang sudah kering kemudian digiling atau dibelnder hingga

manjadi tepung, biji kedelai yang sudah menjadi tepung kemudian diayak

menggunakan ayakan atau saringan sebenyak beberapa kali untuk menghasilkan

tepung biji kedelai yang lebih halus. Dari proses pembuatan tepung biji kedelai

didaptakan tepung biji kedelai halus sebanyak 1.578 gram tepung.

Bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan pakan adalah

tepung kedelai utuh karena memiliki kandungan protein yang tinggi dan sangat

mudah didegradasi didalam lambung, selain itu dapat dikatakan tepung kedelai ini

merupakan sumber lemak, vitamin, mineral, dan serat. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Arista et al., (2017), bahwa tepung kedelai utuh (Full Fat Soya) yang

memiliki lemak tinggi dapat berdampak pada pertumbuhan ayam broiler sehingga

berpengaruh terhadap berat karkas. Tepung kedelai mempunyai kandungan


protein yang tinggi yaitu sebesar 37,7% dan sangat mudah mengalami degradasi

di dalam lambung. Selain itu juga dapat dikatakan sebagai sumber lemak, vitamin,

mineral, dan serat. Kandungan karbohidrat yang berkisar 34,8%, lemak 18,1%

dan masih banyak kandungan yang lain sehingga cukup baik dalam memenuhi

kebutuhan sebagai pakan.


IV. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang didapatkan dari praktikum teknologi bahan dan produksi

pakan, pada pembuatan tepung kedelai yaitu dalam proses pembuatan tepung

kedelai ada beberapa langkah-langkah yang harus dikerjakan, antara lain

membersihkan kedelai sebelum direbus gunanya untuk menghilangkan kotoran

pada biji kedelai serta menjemur biji kedelai agar dalam proses penepungan

mudah untuk dihancurkan dan mengayak tepung kedelai yang sudah digiling agar

mendapatkan tepung kedelai yang lebih halus.

B. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan untuk praktikan yaitu agar lebih tertib

dalam pelaksanaan praktikum supaya praktikum dapat berjalan dengan lancar dan

untuk asisten saran yang dapat saya berikan, dalam proses pelaksanaan praktikum

asisten lebih meningkatkan ketertiban dalam pelaksanaan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Aliyah, S., Herawati, T., Rostika, R., Adriani, Y., dan Zidni, I. 2019. Pengaruh
Kombinasi Sumber Protein pada Pakan Benih Ikan Patin Siam
(Pangasius Hypophthalmus) di Keramba Jaring Apung Waduk Cirata.
Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol. 10(1): 117-123.
Arista, A., Kiramang, K., dan Hidayat, M. N. 2017. Pengaruh Penggunaan Full
Fat Soya (FFS) sebagai Subtitusi Bungkil Kedelai terhadap Berat Karkas
dan Lemak Abdominal Broiler. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan.
Vol. 3(3): 221-231.
Novriadi, R. 2019. Nilai Gizi Tepung Kedelai sebagai Subtitusi Tepung Ikan.
Nurhalisa, W., Lumbessy, S. Y., dan Lestari, D. P. 2022. Tingkat Kecernaan
Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Penambahan Tepung
Kacang Gude (Cajanus cajan). Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal.
Vol. 9(1): 12-21.
Pamungkasih, E., dan Soecahyo, D. 2021. Analisis Ekonomi Pakan Ikan Lele
Berbahan Baku Lokal. Jurnal Karta Raharja. Vol. 3(2): 44-48.
Setyono, B. D. H., Marzuki, M., Scabra, A. R., dan Sudirman. 2020. Efektifitas
Tepung Ikan Lokal dalam Penyusunan Ransum Pakan Ikan Nila
(Oreochromis Niloticus). Jurnal Perikanan. Vol. 10(2): 183-194.
Situngkir, R. U., Sarungallo, Z. L., & Sarungallo, R. S. (2020). Sifat fisik dan
organoleptik mie kering dengan penambahan tepung ubi jalar dan tepung
kedelai. Agritechnology. Vol. 2(2): 78-86.

You might also like