Professional Documents
Culture Documents
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS VII. 5
KELOMPOK 1
MIFTAHUL JANNAH
RAUZATUL JANNAH
PUTRI AMANDA
DINDA AMELIA
FATHUR RAHMAN
RIJALUL FAJRI
ARIF BILAL
NAJMU SALIM
Nabi Sulaiman A.S. Beliau putra Nabi Daud A. S, yang merupakan keturunan
Nabi Ibrahim yang ke-13. Setelah Nabi Daud A.S. meninggal, Nabi Sulaiman
A.S. menggantikannya baik sebagai raja yang mewarisi tahtanya dan juga
sebagai Nabi yang menlanjutkan menyiarkan risalah kenabiannya untuk
disampaikan kepada umatnya.
“ Hai sekalian semut, masuklah kamu ke dalam sarangmu, agar kalian tidak
terinjak Sulaiman dan balatentaranya, sedangkan mereka tidak
mengetahuinya. mendengar itu Sulaiman tertawa seraya berdo’a kepada
Tuhan: Ya Tuhanku, tetapkanlah hatiku buat bersyukur kepada Engkau, yang
telah memberikan karunia kepadaku dan kepada ibu-bapakku, dan
masukkanlah kami ke dalam hamba-hambaku yang saleh-saleh.” (Q.S. an-
Namel Ayat 18-19).
“Kemana saja engkau hai Hud -hud? ” tanya Nabi Sulaiman A.S.
Surat itu dihantarkan oleh burung Hud-hud, lalu burung Hud hud
membawanya
dan terbang ke negeri Saba. Dan setelah sampai di negeri tersebut surat yang
dibawanya dijatuhkan dan secara kebetulan putri itu sendiri yang menerimanya.
Kemudian surat dari Nabi Sulaiman itu dibawa dan dibicarakan dalam ruang
rapat oleh Putri Balqis dengan para menterinya, dan hasil dari rapat tersebut
sebagaian dari para anggotanya menyetujui permintaan Nabi Sulaiman dan
sebagian yang lainnya menolaknya serta mendesak sang Putri untuk bertempur
dnegan pasukan Nabi Sulaiman.
Pendapat dan kesimpulan Putri Balqis itu diterima, dan kepada burung HUd
Hud diserahkannya surat balasan, dalam surat itu diterangkan, bahwa putri
Setelah surat dibaca Nabi Sulaiman, segera diperintahkannya segala jin untuk
membuat dan mempersiapkan istana yang indah, halaman dipenuhi segala permata
yang berkilau-kilau dari segala warna.
Kemudian datanglah utusan Ratu BAlqis. Alangkah herannya mereka, tidak diduga
sedikitpun semula bahwa Nabi Sulaiman sekaya itu. Utusan ratu Balqis menghadap
Nabi Sulaiman seraya menyerahkan hadiah dari Ratu Balqis kepadanya.
“Maaf tuan-tuan, aku tidak memerlukan hadiah, hadiah dan karunia Allah telah
cukup bagiku. Kembalilah tuah-tuan, bawalah kembali hadiah ini. Dan katakan kepada
ratu Balqis, bahwa aku memerlukan ratu Balqis dan rakyatnya menghentikan
menyembah matahari. Sembahlah Allah yang Maha
Esa. Kalau perintahku tidak dilaksanakan aku akan datang
menghancurkannya ratu Balqis dengan seluruh kerajaannya!.”
Kemudian utusan ratu Balqis kembali ke negeri Saba, dan setelah sampai di sana
mereeka menceritakan segala sesuatu yang dialaminya dan menyampaikan pesan
Nabi Sulaiman. Mendengar itu berkata ratu Balqis.
“Kalau begitu aku sendir perlu menghadap Nabi Sulaiman, dan saya
perintahkan kepada seluruh pembantu-pembantuku untuk segera mempersiapkan
segala sesuatunya.”
Ketika Ratu Balqis sampai dihadapan Nabi Sualiman, berkatalah Nabi Sualiman
kepadanya: “Samakah seperti ini kursi kerajaanmu?”
Berkata Nabi Sulaima: “Betul ini singgahsanamu, aku bawa kemari dengan mudah,
karena Allah telah memberikan pengetahuan kepada kami dan kami tunduk kepada-
Nya.”
Lalu Ratu Balqis dipersilahkan masuk ke dalam istana yang lainnya lagi, istana
tersebut terbuat dari kaca yang putih bersih dan dibawah istananya ada kolam air
yang airnya mengalir.
“ini bukan air, tetapi mahligai ini terbuat dari kaca yang berkilau”
Berkata ratu Balqis; “Oh Tuanku telah aniaya aku akan diriku, dan sekarang
berimanlah aku kepada Tuhan Sesembahanmu serta aku yakin bahwa engkau adalah
utusan- Nya.”
MUJIZAK NABI SULAIMAN AS
Mengutip Doa-doa Mustajab Orang Tua untuk Anaknya karya Aulia Fadli, Nabi Sulaiman
memahami bahasa semut yang sedang berdoa meminta hujan kepada Allah. Kemampuan
beliau dalam memahami bahasa semut tersebut dijelaskan dalam Surat An Naml ayat 18-
19,
َح َّت ٰى ِإَذ ا َأَت ْو ا َع َلٰى َو اِد الَّن ْم ِل َقاَلْت َن ْم َلٌة َي ا َأُّيَه ا الَّن ْم ُل اْد ُخ ُلوا َمَس اِك َن ُك ْم اَل َي ْح ِط َم َّنُك ْم ُس َلْي َم اُن َو ُج ُنوُد ُه َو ُه ْم اَل َي ْش ُعُروَن
َفَت َبَّس َم َض اِحًك ا ِّمْن َقْو ِلَه ا
Artinya: "Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, "Wahai
semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh
Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.
Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu..."
Selain itu, Nabi Sulaiman juga dapat berkomunikasi dengan burung. Kala itu saat ayahnya
meninggal dunia, Nabi Sulaiman pernah memanggil burung-burung untuk melindungi
orang-orang yang mengantarkan jenazah Nabi Daud dari sengatan matahari.
Mukjizat ini tercatat dalam Quran Surat An Naml ayat 16 yang berbunyi,
َو َو ِر َث ُس َلْي َم اُن َد اُو وَد ۖ َو َقاَل َي ا َأُّيَه ا الَّن اُس ُع ِّلْم َن ا َم ْن ِط َق الَّط ْي ِر َو ُأوِتيَن ا ِمْن ُك ِّل َش ْي ٍءۖ ِإَّن َٰه َذ ا َلُهَو اْلَفْض ُل اْلُم ِبيُن
Artinya: "Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud, dan dia (Sulaiman) berkata, "Wahai
manusia! Kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh,
(semua) ini benar-benar karunia yang nyata."
2. Menghimpun bala tentara dari semua makhluk
Nabi Sulaiman AS lainnya adalah mengumpulkan seluruh pasukannya untuk berkumpul di
aula kerajaan. Beliau memanggil tentara dari berbagai kalangan makhluk, mulai dari
manusia, jin, hingga hewan (burung hud-hud).
Hal ini dijelaskan dalam Surat An-Naml ayat 17. Berikut bacaan dan terjemahannya,
َو ُحِش َر ِلُس َلْي َٰم َن ُج ُن وُد ُهۥ ِمَن ٱْلِجِّن َو ٱِإْلنِس َو ٱلَّط ْي ِر َفُهْم ُيوَز ُعوَن
Artinya: "Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu
mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan)."
Kemudian, Nabi Sulaiman juga berhasil menundukkan jin untuk bekerja di bawah
perintahnya. Dikutip dari buku Berburu Warisan Nabi Yusuf dan Nabi Sulaiman karya
Muhammad Gufron Hidayat, mereka bahkan bekerja membantu Nabi Sulaiman dalam
membangun gedung.
Selain itu, mereka berhasil membuat bejana besar untuk makanan para tentara dan
pekerja, hingga membuat tempat minum yang besarnya seperti kolam. Mukjizat Nabi
Sulaiman ini diceritakan dalam Surat Saba' ayat 13,
َي ْع َم ُلوَن َلُه َم ا َي َش اُء ِمْن َمَح اِر يَب َو َت َم اِثيَل َو ِج َفاٍن َك اْلَج َو اِب َو ُقُد وٍر َر اِس َي اٍتۚ اْع َم ُلوا آَل َد اُو وَد ُشْك ًر اۚ َو َقِليٌل ِمْن ِع َب اِدَي الَّشُك وُر
Artinya: "Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang
dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung,
piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas
tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit
sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur."
3. Menaklukan angin
Mukjizat Nabi Sulaiman yang terakhir adalah menaklukan angin. Artinya, angin dapat
berhembus ke arah mana saja sesuai dengan kehendak dari Nabi Sulaiman. Dikisahkan
dari buku Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam
Alaihissalam hingga Nabi Isa Alaihissalam karya Ibnu Katsir, Nabi Sulaiman memiliki
permadani yang mampu menampung kebutuhan yang diperlukannya.
Artinya: "Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik
menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya."
KETELADANAN NABI SULAIMAN AS
Selain karunia besar yang telah Allah SWT berikan, Beliau juga memiliki keteladanan sifat
dan perilaku yang terpuji sehingga patut dicontoh tidak hanya oleh anak-anak tetapi juga
oleh orang dewasa. Beberapa keteladanan yang dimiliki Nabi Sulaiman AS antara lain:
Nabi Sulaiman AS. memang seorang raja yang keagungan dan namanya dikenal di
penjuru dunia. Maka itu tidak heran Beliau menjadi seorang raja yang melegenda.
Keagungan ini berakar dari kepandaian Beliau dalam memimpin kerajaannya. Ia juga
perkara. Berkat kemampuannya ini, Beliau mampu mengatur pasukannya yang sangat
besar dan kuat yang terdiri dari manusia, jin, dan hewan.
Meskipun memiliki kekuasaan yang begitu besar, hal ini tidak membuat Nabi Sulaiman AS
menjadi orang yang sombong. Beliau tetap rendah hati terhadap makhluk Allah SWT
lainnya. Beliau bahkan tetap merasa malu kepada Allah SWT karena sudah diberikan
begitu melimpahnya karunia, rezeki, dan nikmat. Ia merasa malu ini karena menganggap
3. Rendah hati
Selain itu, Nabi Sulaiman AS. juga sangat senang melakukan dialog dengan rakyat-rakyat
kecil, berkomunikasi dengan mereka walaupun hanya dengan beberapa ekor semut.
Meneladani kisah Nabi Sulaiman AS memang tidak ada habisnya, Bun. Tiga keteladanan
tersebut hanyalah sebagian kecil dari banyaknya keteladanan yang bisa Bunda ajarkan
Sumber: Drs. Moh. Rifai, Riwayat 25 Nabi & Rasul, hal 94-97,
Toha Putra,
Semarang, 1976 M.